Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

Ruang Lingkup SIM/Registrasi Tenaga Kependidikan. Balikpapan, 25 Sepetember 2017

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai

- 1 - KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU. TUNJANGAN KINERJA (Rp)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bagian PJKSE Litbang Kemendagri

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Pasal 8 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.

Organisasi Sumber Daya Manusia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN

Ajudan Menteri/Wakil Menteri 6. Ajudan Eselon I 5. 2 Analis Akuntabilitas dan Kinerja. Analis Akuntabilitas dan Kinerja Ahli Muda 9

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

kepada mereka (PNS) yang memenuhi kualifikasi untuk suatu Jabatan Fungsional pemerintahan dalam bidang pelayanan maupun dalam fungsi penyelenggaran

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PAULINA PANNEN 2017 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TENAGA FUNGSIONAL DI PERGURUAN TINGGI

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SHORT TERM TRAINING (STT) LUAR NEGERI TENAGA KEPENDIDIKAN

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa

Pendidikan sebagai Sistem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DAN PUSTAKAWAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OLEH : TUNGGUL PRIYONO (Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kelembagaan Kopertis Wil V DIY) Materi disampaikan dalam acara BIMTEK KERJASAMA PTS

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

- 1 - DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MENJADI DOSEN YANG TANGGUH DAN MILITAN

2017, No Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

PENGEMBANGAN KARIER PNS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1372, 2014 BPKP. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. Pencabutan.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Disampaikan oleh Biro Kepegawaian Yogyakarta, 3 Oktober 2014 KEBIJAKAN FORMASI D-IV KESEHATAN

DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL, KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tenta

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006

- 3 - Pasal Jabatan

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi Disampaikan pada Seminar Nasional di Universitas Padjajaran, Bandung, 13 Oktober 2017 Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. Direktur Karir dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti

RENSTRA KEMRISTEKDIKTI 2015-2019

Visi Misi Kemenristekdikti Visi Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa. Misi Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas; dan Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi.

Sasaran Strategis Kemenristekdikti Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaa pendidikan tinggi. Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan pendidikan tinggi. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan. Menguatnya kapasitas inovasi.

Tugas, Peran dan Kedudukan Jabatan Fungsional Tugas Pelayanan berdasarkan profesi jabatan fungsional keahlian dan/atau keterampilan tertentu Peran Pelaksana tugas di bidang pelayanan dan profesi jabatan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu Kedudukan Dibawah dan bertanggung jawab secara langsung pada pejabat pimpinan tinggi atau pejabat administrasi yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional tertentu

1. UU NO. 5 TAHUN 2014 tentang ASN mengatur berbagai instrumen manajemen SDM yang menekankan pada pembangunan ASN sebagai PROFESI. 2. Membagi 2 (dua) jenis pegawai yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 3. Mengatur 3 (tiga) jenis jabatan yaitu jabatan administrasi, jabatan fungsional dan jabatan pimpinan tinggi.

Jabatan Administrasi a. Jabatan administrator Jabatan Fungsional KEAHLIAN: a. Ahli Utama Jabatan Pimpinan Tinggi a. Pimpinan Tinggi Utama b. Jabatan pengawas b. Ahli Madya b. Pimpinan Tinggi Madya c. Jabatan pelaksana. c. Ahli Muda c. Pimpinan Tinggi Pratama d. Ahli Pertama KETERAMPILAN: a. Penyelia b. Mahir c. Terampil d. Pemula

Tenaga Kependidikan adalah sumber daya manusia yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang penyelenggaran proses pendidikan di satuan pendidikaan atau penelitian.

Jabatan Fungsional Tertentu/khusus Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.

Tenaga Kependidikan di Perguruan Tinggi Tenaga Kependidikan di PT 1. Analis Kebijakan 8. Pengelola pengadaan barang/jasa 15. Pranata fotografi 2. Analis Kepegawaian 9. Pengelola Poliklinik 16. Pranata humas 3. Arsiparis 10. Pengembangan Teknologi Pembelejaran 4. Auditor Kepegawaian 11. Penyuluh Kesehatan Masyarakat 17. Pranata komputer 18. Pranata Labkes 5. Bidan 12. Perawat gigi 19. Pranata laboratorium pendidikan 6. Dokter 13. Perawat pelaksana 20. Pustakawan 7. Dokter gigi 14. Perencana 21. Radiografer

World Class University (through WUR) Syarat WCU menurut Henry M. Levin Excellence in Research Academic freedom & an atmosphere of intellectual excitement Self-governance Adequate facilities & funding Diversity Internationalization: students, scholars, and faculty from abroad Democratic leadership A talented undergraduate body Use of ICT, efficiency of management, Library Quality of teaching Connection with Society/community needs Within Institutional Collaboration

Investasi SDM (Human Capital) (Theodore W. Schultz, 1960) q Manusia merupakan suatu bentuk modal (capital) sebagaimana bentuk-bentuk kapital lainnya, seperti mesin, teknologi, tanah, uang, dan material. q Manusia sebagai human capital tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. q Human capital ini dapat melalui berbagai bentuk investasi SDM seperti pendidikan formal, pendidikan informal, pengalaman kerja, kesehatan, dan gizi q Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi dalam pembangunan, yang dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Investasi Pengembangan SDM Tendik Human Capital Pendidikan SDM Berkualitas Peningkatan Penghasilan (Kesejahteraan)

Pengembangan SDM Tendikhendaknya berdasarkan pada prinsip dan peningkatan kualitas kerja Tujuan pengembangan SDM : 1. Meningkatkan kompetensi secara konseptual dan teknikal; 2. Meningkatkan produktifitas kerja; 3. Meningkatkan efisien dan efektifitas; 4. Meningkatkan status dan karier kerja; 5. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat; 6. Meningkatkan moral etis; dan 7. Meningkatkan kesejahteraan.

Peningkatan Karir jabatan fungsional Studi Lanjut (gelar) Sertifikasi Pendidik Peningkatan Mutu SDM Perguruan Tinggi Studi lanjut non-gelar Memperkuat Kemampua n Meneliti Peningkatan Publikasi Karya Ilmiah

Dosen & Tenaga Kependidikan berkualitas Kurikulum sesuai Standar/KKNI Sarana dan prasarana yang memenuhi standar Proses Pembelajaran dan Penilaian berkualitas Pengelolaan pembiayaan yang akuntabel Tata Kelola yang baik (good governance) Lulusan Perguruan Tinggi yang Berkualitas Jejaring nasional dan internasional yang kuat

SDM Bermutu dengan Inovasi Unggul SDM bermutu, kreatif, produktif Komitmen tinggi Dukungan kuat lembaga Dosen Tenaga Kependidikan Mahasiswa Pimpinan Dosen Tenaga Kependidikan Mahasiswa Dana Prasarana Pengembangan berkelanjutan

18 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA KEPENDIDIKAN Penataan Sistem Registrasi Tenaga Kependidikan (NITK) Perbaikan (revisi) Peraturan Perundangan ttg TENDIK Sosialisasi kebijakan PAK TENDIK Penilaian Angka Kredit TENDIK Secara reguler tiga bulan sekali Ke depan akan dikembangkan PAK Online Peninjauan ulang kebijakan pemberhentian TENDIK yang tidak aktif (5 th tidak naik jabatan) Pengakuan kesetaraan status TENDIKNon-PNS

19 KEBIJAKAN PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidikan Lanjutan (Pemberian Beasiswa) Bimbingan Teknis/Pelatihan Bimtek Dalam Negeri Short-term Training Luar Negeri Pemilihan TENDIK Berprestasi

TERIMA KASIH Semoga Sukses