BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

dokumen-dokumen yang mirip
Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

5 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

TATARAN LINGUISTIK (3):

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang

Penulisan Huruf Kapital

BENTUK KATA DAN MAKNA

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muthi Afifah,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengulangan unsur harus dihindari. Salah satu cara untuk mengurangi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

TATARAN LINGUISTIK (3):

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations

Oleh Ratna Novita Punggeti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

BAB I PENDAHULUAN. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan Kami putra-putri Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

PERFORMA BAHASA INDONESIA DARI SEGI PENGGUNAAN STRUKTUR KALIMAT BUPATI DI SUMATERA BARAT DALAM YOUTUBE

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STRUKTUR FRASA AJEKTIVA PADA EDITORIAL MEDIA INDONESIA. Ade Barkah. Abstract. secara terampil dalam penyampaian informasi, opini dan hiburan.

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Abstract. Keywords: social media; sport; syntax; the title phrase; web journalism.

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

PERBEDAAN ASPEK KEBAHASAAN TERJEMAHAN SURAH AL-MULK VERSI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DAN VERSI MAHMUD JUNUS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

(Simple and Compound Sentence Variation in Car Advertising Discourse in Kedaulatan Rakyat)

TOTOBUANG Volume 4 Nomor 1, Juni 2016 Halaman 13 25

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Edisi Volume Bulan20.. ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

lsi 5E ii.'l- 'Pewatas (Atributif)'... -tjci! 'Keterangan (Adverbial)'... ~ i! 'Objek' ~ j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :...

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.1. Ayah pergi ke bandung,paman datang dari medan, Ibu menyambutnya dengan ramah.

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ADJEKTIVA BAHASA INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSTITUEN PASCAVERBA PASIF YANG BERMORFEM TERIKAT DI- + (-KAN/-I) DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA Agus Nero Sofyan

STRUKTUR KALIMAT DALAM TEKS ANEKDOT PADA SURAT KABAR TEMPO EDISI NOVEMBER Oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan unit gramatikal terbesar yang

FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

PEMAKAIAN VERBA AKTIF TRANSITIF DALAM NOVEL GAWANG MERAH PUTIH: NOVEL REPORTASE TIMNAS U-19 KARYA RUDI GUNAWAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

ANALISIS KELAS KATA PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA TENTANG KARAKTER TEMAN SEBANGKU

Transkripsi:

BAB IV SIMPULAN Dan sebagai konjungsi menduduki dua kategori sekaligus yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Posisi konjungsi dan berada di luar elemen-elemen bahasa yang dihubungkan. Jika dan sebagai konjungsi koordinatif menghubungkan elemen bahasa berupa frasa, maka formulasinya adalah sebagai berikut: Frasa 1 + dan + Frasa 2 Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke F1 F2 Contoh dan formulasi di atas menunjukkan dengan jelas bahwa konjungsi dan bukan merupakan bagian dari frasa 1 atau frasa 2. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa dan sebagai konjungsi terpisah dari elemen-elemen bahasa yang dihubungkannya. Pada korpus data. Dan sebagai konjungsi koordinatif hanya ditemukan pada frasa saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa dan sebagai konjungsi koordinatif menghubungkan kata dengan kata serta kalimat dengan kalimat. Jika dan sebagai konjungsi subordinatif menghubungkan elemen bahasa berupa klausa, maka posisinya dapat dilihat dari formulasi berikut: S + P + Sisa + dan + S + (Sisa) + (P) K1 (Induk kalimat) K2 (Anak kalimat) 64

65 Formulasi di atas memperlihatkan dengan jelas bahwa konjungsi dan bukan merupakan bagian dari induk kalimat atau anak kalimat. Adapun elemen yang mendahului konjungsi dan adalah frasa adjektival, sedangkan elemen yang mengikuti kongjungsi dan adalah frasa nominal. Dalam bahasa Indonesia konjungsi dan bermakna daripada. Jika dan sebagai konjungsi terpisah dari elemen-elemen yang dihubungkannya, maka dan sebagai adverbia muncul sebagai satu konstituen dalam suatu elemen bahasa. Formulasinya adalah sebagai berikut: a. S + P + Dan + Sisa b. Dan + P + S + Sisa c. P + S + Dan + Sisa? d. Als (Konjungsi Bertingkat) + S + Sisa + P, Dan + P + S + Sisa Formulasi a, b, dan c adalah formulasi dan pada kalimat setara sedangkan formulasi d adalah formulasi dan pada kalimat majemuk. Formulasi-formulasi tersebut jelas menunjukkan bahwa dan sebagai adverbia merupakan satu konstituen atau bagian dari suatu elemen bahasa. Elemen-elemen yang menyertai dan (adv) lebih bervariasi daripada elemen yang menyertai dan (konj). Adapun elemen yang mendahului dan (adv) adalah frasa nominal, frasa adverbial, dan frasa verbal. Selain elemen frasa, elemen yang mendahului dan (adv) juga dapat berupa kelas kata yaitu pronomina, konjungsi, dan interjeksi. Elemen yang mengikuti dan (adv) adalah frasa verbal, frasa nominal, frasa numeralia, frasa preposisional, dan frasa adverbial. Makna dan sebagai adverbia terbagi menjadi dua yaitu pemakaian kanonik dan pemakaian nonkanonik. Makna dan (adv) pada pemakaian kanonik dibagi lagi menjadi dua kategori yakni denotasi dan konotasi. Makna denotasi dan (adv) adalah lalu/kemudian, maka, dan kalau begitu. Makna-makna tersebut merupakan makna denotasi yang terdapat pada pernyataan dari peristiwa atau kejadian yang

66 berurutan. Dengan kata lain, pada dasarnya makna-makna tersebut saling berkaitan satu sama lain. Selain makna denotasi dan juga mempunyai makna konotasi. Makna konotasi adalah makna yang ditimbulkan karena penilaian afektif atapun emosional. Dengan demikian, pemaknaan konotasi dan (adv) tidak hanya melihat kata per kata seperti pada makna denotasi, melainkan melihat keseluruhan konteks. Makna konotasi dan (adv) memberikan makna penguat pada sebuah konstituen. Dalam bahasa Indonesia nuansa penghalus dapat dihasilkan dengan menambahkan morfem terikat lah pada akhir sebuah verba. Namun bukan berarti dan (adv) bermakna lah. Makna konotasi tersebut bernilai positif dan menyertai setiap kata pembentuknya, misalnya goed dan baiklah, dan ga dan eens kijken lihatlah. Selain itu pada makna konotasi, dan juga bermakna nanti, sebentar saja, dong, kok/bagaimana, memang, dan dengan demikian. Selain itu adverbia dan juga mempunyai makna idiomatis. Makna dan sebagai adverbia pada pemakaian nonkanonik, makna idiomatis, sudah menjadi satu kesatuan pada konstituen yang melengkapinya. Dalam korpus data, makna idiomatis dan (adv) adalah baiklah/ayo sana pada idiom vooruit dan maar. Penggunaan partikel dan pada sebuah kalimat berfungsi sebagai modifikasi kalimat interogatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif dengan kata tanya, dan perintah. Adapun nuansa yang ditimbulkan dalam pengunaan kata dan adalah penguat, keraguraguan, menuntut informasi yang spesifik sebagai reaksi dari ujaran sebelumnya, perintah, dan penegas. Nuansa-nuansa yang ditimbulkan dalam penggunaan dan (adv) yang telah dijelaskan di atas adalah nuansa yang kebetulan muncul di dalam sebagian besar korpus data yang telah ditemukan.. Jadi, tidak menutup kemungkinan apabila pada kasus-kasus lainnya dan dapat memberikan nuansa-nuansa lain yang sangat berbeda dengan nuansa-nuansa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

67 DAN KELAS KATA KONJUNGSI ADVERBIA POSISI a. Koordinatif antara frasa pertama dan frasa kedua b. Subordinatif antara kalimat antara predikat dan sisa (S + P + dan + Sisa), di depan predikat (dan + P + S + Sisa), antara subjek dan Sisa (P + S + dan + Sisa), setelah kata tanya, setelah verba, setelah interjeksi, dan setelah kata sifat. pertama (induk kalimat) dan kalimat kedua (anak kalimat) ELEMEN YANG MENYERTAI: A. Sebelum (mendahului) B. Sesudah (mengikuti) Frasa adjektival Frasa Nominal a. Elemen Frasa Frasa nominal, frasa adverbial, frasa verbal b. Elemen Kelas Kata Pronomina, konjungsi, interjeksi Frasa verbal, frasa nominal, frasa numeralia, frasa preposisional, frasa adverbial. MAKNA Daripada Pemakaian Kanonik a. Denotasi Lalu/kemudian, maka, kalau begitu b. Konotasi Sebentar saja ya (contoh: even

68 dan), penambahan partikel lah pada setiap kata pembentuk yang meyertainya (contoh: even dan baiklah, kom dan maar kemarilah, toe dan ayolah ), dong, nanti, dengan demikian. Pemakaian Nonkanonik baiklah atau ayo sana pada idiom vooruit dan maar NUANSA Fungsi Nuansa yang ditimbulkan Modifikasi Penegasan kalimat deklaratif Modifikasi kalimat interogatif Penegasan Modifkasi kalimat interogatif dengan kata tanya Menuntut informasi yang spesifik sebagai reaksi dari ujaran sebelumnya Perintah Saran