PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 2 PARIAMAN.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 11 KURAO PAGANG PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 2 LUHAK NAN DUO

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Bung Hatta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

ABSTRAK

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH PENERAPAN PENGAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Universitas Bung Hatta

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG Sri Rahayu Popi Delita 1, Gusnetti 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:sri_per@yahoo.com ABSTRACT This study aims to find out the results of learning Indonesian students taught by using the model Think Talk Write (TTW) is better than the results of learning Indonesian using ordinary learning on students class IV Sabbhisma SD Gunung Pangilun Padang, The formulation of the problem in this study is the learning result of Indonesian students whose learning using Think Talk Write Model (TTW) is better than the result of Indonesian learning of students using conventional method in fourth grade students of SD Sabbhisma 1 Gunung Pangilun Padang. This type of research is an experiment with the design of the static group randomized control group only design. Class IVB is an experimental class and IVC is a control class. Student learning result data of students obtained through final test. The results of this study illustrate that the learning outcomes of Indonesian students after using the Think Talk Write (TTW) model is better than the conventional method because the average value has been much above the KKM. This can be seen from the average student 82.61. Thus, it can be concluded that the learning result of Indonesian students whose learning by using Think Talk Write (TTW) model is better than conventional learning and application of Think Talk Write (TTW) model can improve student learning outcomes in learning Indonesian in fourth grade SD Sabbhisma 1 Gunung Pangilun Padang Year lesson 2016/2017. Keywords: think talk write (TTW) model learning, Indonesian language, experiments PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar dilakukan oleh guru. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar. Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu : (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena itu keempat keterampilan ini disebut juga catur tunggal, (Dalman, 2014:1).

Keterampilan menulis salah satu keterampilan berbahasa tingkat Sekolah Dasar, karena tanpa memiliki keterampilan menulis siswa tidak akan mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Keterampilan menulis memiliki peranan penting dalam kehidupan siswa, melalui sebuah tulisan siswa dapat mengungkapkan ide maupun perasaannya pada orang lain. Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan hal yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus. Oleh sebab itu, pembelajaran menulis sangat diperlukan karena dalam menulis siswa harus menguasai kaidah tata tulis, yakni ejaan, kaidah tata bahasa, bentuk kata, susunan kata atau kalimat di samping penguasaan kosakata. Menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara bertatap muka dengan orang lain. Melalui menulis manusia bisa menggali potensi yang ada pada dirinya, serta dapat mengembangan berbagai macam gagasan. Berdasarkan observasi, keterampilan menulis siswa sangat rendah. Faktor penyebabnya adalah siswa cenderung kurang dapat berimajinasi, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menulis. Kesulitan tersebut adalah : (1) kesulitan dalam menemukan ide, (2) kesulitan dalam menuangkan ide. Banyak siswa yang tidak tahu apa dan dari mana akan memulai menuliskan berbagai ide yang ada dipikirkannya, bahkan ada beberapa siswa yang tak tahu satu pun dapat dituliskan dalam bukunya sampai berakhirnya jam pelajaran, (3) kesulitan dalam mengembangkan ide, (4) kesulitan dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat dan menyusunnya ke dalam karangan yang utuh. Siswa juga kurang memperhatikan ejaan dan tanda baca dalam menulis, serta kalimat yang dipakai juga kurang tepat. Rendahnya keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga disebabkan karena guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, guru tidak menggunakan media, metode, dan model pembelajaran yang tepat. Guru tidak mampu mengembangkan daya pikir siswa sehingga dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia terciptanya suasana yang membosankan bagi siswa. Akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai sebagaimana mestinya. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi dari kelas IV B dan IV C. Dari kedua kelas tersebut semuanya berjumlah 50 orang siswa, yang mampu membuat karangan dengan baik hanya 20 orang, dan 30 orang lainnya hanya mampu membuat karangan seadanya, karangan

yang ditulis siswa kurang bermakna. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 85 dan nilai terendah 65. Berdasarkan data tersebut permasalahan ini tentu tidak boleh dibiarkan berlanjut, dan karena itu perlu dicarikan solusinya sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya kemampuan berpikir siswa, maka salah satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa yaitu melalui model think talk write (TTW). Model think talk write (TTW) dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir dan berdialog dengan dirinya sendiri. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah menemukan ide yang akan dituangkan dan dikembangkan ke dalam bentuk tulisan atau karangan yang utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model Think Talk Write (TTW) terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Sabbhisma 1 Gunung Pangilun, Padang. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang betul-betul (true experimental Design). Model ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian mengenai kemampuan hasil belajar peserta didik. Metode eksperimen merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti untuk membandingkan hasil kegiatan yang dilakukan oleh dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda, yakni satu kelompok yang diberikan perlakuan dengan menggunakan Model Think Talk Write (TTW) (kelas eksperimen) dan kelompok lain diberikan perlakuan dengan menggunakan metode konvensional (kelas kontrol). Variabel pada penelitian ini terdiri dari: (1) variabel bebas yaitu penerapan ModelThink Talk Write(TTW), (2) variabel terikat yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik. Sugiyono (2014:75) menyatakan bahwa eksperimen yang betul-betul karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.ciri utama dari true eksperiment adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.rancangan atau desain penelitian ini dapat digambarkan seperti tabel berikut: Tabel 1. Rancangan Penelitian posttest- Only Control Design Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperiment X O Kontrol O (Sugiyono 2014, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)

Keterangan: X: Perlakuan berupa pembelajaran yang menerapkanmodelthink Talk Write (TTW). O: Tes akhir Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang homogen secara proporsional. Berdasarkan populasi yang ada, untuk memilih sampelnya diperlukanuji kesamaan ratarata. Setelah data normal, homogen dan rata-rata akan dipilih 2 kelas secara random (acak) yaitu kelas IV B dan IV C. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Rianto (2009:256) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Agar penelitian lebih terarah maka penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasi. Melakukan uji normalitas terhadap masing-masing kelompok data dengan menggunakan uji Liliefors. Dalam uji normalitas akan diuji hipotesis bahwa data hasil belajarbahasa Indonesia siswa kedua kelas sampel berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas populasidengan menggunakan uji liliefors. Kriteria pengujian adalah jika L 0 < L tabel maka data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok populasi adalah normal. Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek penelitian. Menurut Sugiyono (2012:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan ModelThink Talk Write (TTW), sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvesional dengan metode ceramah. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa posttest. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam mengetahui pengaruh penggunaan Model Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah pedoman soal tes pengetahuan, pemahaman dan penerapan langkah yang digunakan dalam menggunakan eksperimen. Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah test-

t, yang dilaksanakan setelah uji prasyarat analisis test-t telah terpenuhi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata, simpangan baku, dan variansi hasil belajar kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1 Data Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Jumla h Siswa Skor Mak s Sko r min Eksperime 21 95 50 82,6 12,2 149,0 n 2 1 5 Control 25 80 45 65 9,9 97,62 Berdasarkan kriteria ketuntasan Minimal (KKM) di SD Sabbihisma 1 Gunung Pangilun Padang adalah 80, maka hasil akhir siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Tes Akhir Siswa N o. 1. Kelas Eksperi men Jum lah Persentase ketuntasan Tuntas ( Tidak tuntas ( Jum lah Persen tase Jum lah Persen tase 21 17 80,95 4 19,05 2. Kontrol 25 2 8 23 92 Dari tabel terlihat bahwa hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa sampel yang menggunakan Model Think Talk Write jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 17orang atau 80,95 % siswa dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 50, sedangkan di kelas kontrol jumlah siswa yang mencapai ketentusan hanya 2orang atau 8% dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 45. 1. Analisis data hasil belajar Untuk menarik kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar, dilakukan analisis secarastatistic.sebelum melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Diperoleh L 0 = Maks 0,177. Karena pada tabel uji liliefors dengan n dan taraf nyata, diperoleh = 0,187 dengan demikian L 0 maka kesimpulannya adalah H 0 diterima yang menunjukkan bahwa data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. 2. Kelas Kontrol 65 S = = 9,9 Dari tabel di atas diperoleh L 0 = Maks 0,0951Karena pada tabel uji liliefors dengan n dan taraf nyata, diperoleh = 0,173 dengan demikian L 0 < maka kesimpulannya adalah H 0 diterima yang menunjukkan bahwa data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas kontrol berdistribusi normal.

a. Uji Homogenitas Langkah Menyusun Uji Homogenitas : 1) Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen 21 1735 12,21 149,05 82,62 Kontrol 25 1625 9,9 97,92 65 11,005 Setelah diperoleh nilai S, maka selanjutnya dihitung nilai t yaitu sebagai berikut: Kemudian dihitung harga F dengan melihat tabel berdistribusi F dengan taraf nyata = 0,1,dk pembilang= 21 1 = 20 dan dk penyebut = 25 1 = 24. = = 2,02. Dari perhitungan di atas diperoleh Untuk dan dk akan ditentukan ( ) = Karena tidak ada yang memenuhi dalam tabel t maka dilakukan interpolasi dengan rumus: yaitu 2,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia pada kedua sampel memiliki variansi yang homogen. b. Uji hipotesis : Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Oleh karena itu, untuk pengujian hipotesis digunakan uji statistik sebagai berikut : Simpangan baku gabungan: ( ) Sehingga diperoleh Dari perhitungan di atas diperoleh ( ) yaitu, sehingga hipotesis terima dan

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang menggunakan model Think Talk Write lebih baik dari pada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Sabbhisma Gunung Pangilun Padang. Pembahasan 1. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan dengan menerapkan model Think Talk Write. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa bekerja sama dalam proses penemuan konsep dan saling membantu memahami konsep-konsep pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga semua siswa terlibat aktif. Ada 8 tahapan pembelajaran model Think Talk Write yaitu suasana yang kondusif, hubungkan, gambaran umum, tetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktifitas, demonstrasi, dan tinjauan ulang. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan model pembelajaran Think Talk Write, karena siswa belum pernah melaksanakan proses pembelajaran dengan model yang seperti ini, terutama pada pembagian kelompok. Cukup sulit dalam pembagian kelompok karena siswa tidak tepat waktu untuk masuk ke kelas, sehingga setiap pertemuan anggota kelompok selalu diganti. 2. Hasil Belajar Berdasarkan analisis terlihat bahwa hasil belajar siswa yang diberikan Model Think Talk Write lebih baik dari siswa yang belajar dengan metode konvensional. Siswa yang diberikan model Think Talk Write nilai rata-ratanya adalah 82,62 lebih baik dari siswa yang belajar dengan menggunakan metode konvensional nilai rata-ratanya adalah 65. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut merupakan pengaruh dari perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen. Setelah dilakukan analisis dan pengujian hipotesis terhadap hasil tes siswa, maka diperoleh bahwa ketuntasan siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kelas kontrol.pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write pada kelas eksperimen, siswa memperoleh pengetahuan awal tentang materi pelajaran yang akan dijabarkan oleh guru nantinya pada saat pembelajaran tatap muka. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar mandiri, meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi pelajaran karena pada Model Think Talk Write pelaksanaan pembelajaran juga diberikan secara langsung kepada siswa dan membuat siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran seperti penyampaian

materi menggunakan media pembelajaran dan pembagian kelompok secara langsung kepada siswa. Terlihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 80 berjumlah 17 orang siswa. Pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model Think Talk Write hasil belajarnya lebih rendah dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM 80 hanya 2 orang siswa. Hal ini berarti hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan model Think Talk Write lebih baik dari pada hasil belajar Bahasa Indonesia yang hanya menggunakan metode konvensional. 3. Kendala Dalam Penelitian Dalam penelitian ini penulis juga mengemukakan beberapa kendala baik itu dari siswa maupun dari penulis. Adapun kendala yang penulis temui adalah sebagai berikut : a. Keterbatasan buku pedoman. Berdasarkan pengamat peneliti pada pertemuan pertama, peneliti mendapatkan kesulitan dengan keterbatasan buku pedoman belajar untuk siswa yaitu buku mata pelajaran Bahasa Indonesia, hal ini sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Siswa sering mengeluh jika dalam pembelajaran mendapatkan 1 buku untuk secara bersama-sama.misalnya satu buku terdiri dari 2-3 orang siswa. b. Kurangnya kesadaran siswa untuk mengikuti pelajaran Pada saat pembelajaran sering siswa tidak lengkap dalam mengikuti proses pembelajaran misalkan siswa jumlah siswa 23 orang jumlah siswa yang hadir dalam pembelajaran hanya 21 orang. c. Keterbatasan waktu dalam penelitian Pada awalnya penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan tapi karena keterbatasan waktu seperti adanya pelaksanaan ujian nasional dan hari libur penelitian ini hanya telaksana selama 2 kali pertemuan dan ditambah dengan satu kali pelaksanaan tes hasil belajar. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang pembelajarannya menggunakan model Think Talk Write (TTW)lebih baik dari pada pembelajaran konvensional di kelas IV SD Sabbihisma 1 Gunung Pangilun Padang. DAFTAR PUSTAKA Dalman, 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja grafindo Persada. Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/ Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.