STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

dokumen-dokumen yang mirip
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah;

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN STNK NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 02 JANUARI 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K )

MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

DAFTAR : PIRANTI LUNAK SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR YANG MENGELUARKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK

INFORMASI & PROSEDUR PENGURUSAN BPKB

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 19 Tahun 2005 TENTANG

TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN YANG AKAN DIRAKIT MENJADI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TUJUAN EKSPOR MENTERI KEUANGAN,

BAB II BAHAN RUJUKAN

2 ketentuan mengenai pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesi

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru. dan Pemungutan Lainnya Pada Kantor SAMSAT Serpong

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

WEBSITE SAMSAT DIY PELAYANAN KAMI URUSAN KAMI PERPANJANGAN KBM (5 TAHUN) Kendaraan Mutasi dari Dalam Daerah. Penggantian BPKB Hilang

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS BARANG PERWAKILAN NEGARA ASING DAN PEJABATNYA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

YULIKE A. W. MAKAMINAN JOHNY HANNY. POSUMAH JERICO D. POMBENGI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

No. SOP: 16/TMPB/2016. Revisi Ke - Tanggal Penetapan 7 Desember Tanggal Revisi: -

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara


BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

SURAT TELEGRAM TTK PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 THN 2015 TTG PENYELENGGARAAN SAMSAT KENDARAN BERMOTOR TTK

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P - 16/BC/2006 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 23 TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.04/2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

1 of 5 21/12/ :45

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO (SAMSAT KULON PROGO)

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

Layanan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

Transkripsi:

PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/7 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP 810241 EDY SUDARMA KORNIAWAN, S.Kom AJUN KOMISARIS POLISI NRP 84091818 MUHAMMAD, S.IK AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75070836 1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ini dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan BPKB yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja KepolisianNegara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 20122 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.7 Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.8 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/ /1999 tanggal15 Oktober 1999 tentang Tataa Laksana Samsat; 2.9 Peraturan Kapolrii Nomor 21 Tahun 2010 tanggal14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.10 Peraturan Kapolrii Nomor 22 Tahun 2010 tanggal28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.11 Peraturan Kapolrii Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.12 Keputusan Kapolri No Pol: Skep/367/VI/25 tanggal 15 Juni 25, tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB.

SOP-BID REGIDENT-4 2/7 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi dataa identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.6 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.7 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.8 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor); 3.9 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.10 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.11 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

SOP-BID REGIDENT-4 3/7 3.12 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU; 3.13 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.14 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.15 Faktur Kendaraann Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.16 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.17 Mutasi Kendaraann Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-polda; 3.18 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.19 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor; 3.20 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.21 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor; 3.22 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya;

SOP-BID REGIDENT-4 4/7 3.23 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres. 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : 4.1.1 perangkatkomputer BPKB one line (banyaknyadisesuaikandengantipe unit pelayanann BPKB) terdiridari Central Processing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), Keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/ /pengesahan; 4.1.2 printer komputer; 4.1.3 scanner / Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; 4.1.4 finger print untuk proses verifikasi; 4.1.5 alat komunikasi data(modem); 4.1.6 sever; 4.1.7 router; 4.1.8 uninterruptible Power Supply (UPS) / battery backup. 4.2 Kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung antara lain sebagai berikut: 4.2.1 kursidanmejauntuktempatperangkatkomputerdantempatpelayanan; 4.2.2 ruangtunggu; 4.2.3 listrik / genzet; 4.2.4 alatpendeteksikeaslianuangdandokumenkendaraanbermotor (Ultra Violet); 4.2.5 monitor TV untukinformasi; 4.2.6 fasilitasnomorurut (FIFO) elektronik/manual; 4.2.7 informasi( (moving sign) besarannilaiuang yang harusdibayarmasyarakatpemilikkendaraanbermotor; 4.2.8 penyejukruangan / AC / kipasangin; 4.2.9 toilletdanalatpemadamkebakaran; 4.2.10 ruangpusatinformasi; 4.2.11 ruangpelayananpengaduanmasyarakat. 5. Prosedur 5.1 PenerbitanBPKB Pemilik / pemohon / yang dikuasakan, secara resmi mengisi Formulir Pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran. 5.1.1 Petugas pendaftaran

SOP-BID REGIDENT-4 5/7 5.1.1.1 petugaspendaftaransetelahmenerima persyaratan, melakukankegiatan: permohonandan berkas 5.1.1.1.1 5.1.1.1.2 5.1.1.1.3 5.1.1.1.4 penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; pengecekan keabsahan dokumen persyaratan; pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; cross check faktur untuk pendaftaran ranmor. 5.1.1.2 setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 5.1.1.2.1 menginformasikan kepada pemilik atau yang diberikuasauntuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan BPKB melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan; 5.1.1.2.2 menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi Kendaraan Bermotor dan nomor BPKB. 5.1.1.3 tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKBB yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB; 5.1.1.4 dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang diberi kuasa dapat mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; 5.1.2 petugas pendataan 5.1.2.1 pendataan komputer: 5.1.2.1.1 pemberian nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem komputerisasi; 5.1.2.1.2 pemasukkan (entry data) ke sistem komputer mengenai data identitas pemilik dan kendaraan. 5.1.2.2 pendataan manual: 5.1.2.2.1 pemberian/penulisan nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem manual dengan menulis ke buku register; 5.1.2.2.2 pemasukkan data identitas pemilik dan kendaraan ke buku register; dan; 5.1.2.2.3 pencetakan kartu induk BPKB yang berisi data identitas pemilik dan kendaraan. 5.1.2.3 setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkanberkas ke petugas verifikasi; 5.1.3 petugas verifikasi 5.1.3.1 petugas verifikasi melaksanakan:

SOP-BID REGIDENT-4 6/7 5.1.3.1.1 pemeriksa ulang hasil cetak buku induk BPKB yang disesuaikan dengan dokumen Kendaraan Bermotor; 5.1.3.1.2 pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; 5.1.3.1.3 5.1.3.1.4 pencetakan BPKB; penggabungan dokumen Kendaraan Bermotor dengan BPKB; 5.1.3.1.5 pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; 5.1.3.1.6 pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB. 5.1.3.2 setelah menyelesaikan Prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; 5.1.4 petugas penyerahan 5.1.4.1 petugas penyerahan melaksanakan : 5.1.4.1.1 penerimaan kartu induk BPKB dan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi; 5.1.4.1.2 pemisahanberkaskartuinduk BPKB untukdiarsipkandan BPKB untukdiserahkankepemilikatau yang diberikuasa; 5.1.4.1.3 penyerahan BPKB kepadapemilikatau yang diberikuasadisertaidenganpermohonantandabuktipendaftarand enganmenggunakantandabukti; 5.1.4.1.4 penyerahan kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti. 5.1.4.2 setelah menyelesaikan Prosedur, petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip; 5.1.5 petugas arsip melaksanakan : 5.1.5.1 penerimaan dokumen arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; 5.1.5.2 penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan nomor registrasi Kendaraan Bermotor; 5.1.5.3 pencatatan keluar-masuk arsip kartu induk BPKB dengan tanda bukti; 5.1.5.4 penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB;

SOP-BID REGIDENT-4 7/7 6. MekanismePelayananPenerbitanBukuPemilikKendaraanBermotor UntukKendaraanBermotorBaru (BPKB)