DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA"

Transkripsi

1 DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA NO SOP KET 1 COPER BPKP 2 COPER STNK 3 PELAYANAN PENERBITAN STNK 4 SAMLING 5 BPKB HILANG/RUSAK 6 PENERBITAN BPKB BARU 7 PENERBITAN PEMINDAH TANGANAN 8 PAYMENT POINT 9 SATPAS 10 PENERBITAN BPKB UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS 11 DRIVE THRUE 12 DOR NTO DOR 13 GERAI Raba 19. Maret 2016 I MADE SUARMA AKP NRP

2 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN BPKB HILANG DAN RUSAK RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

4 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN BPKB PEMINDAH TANGANAN (GANTI PEMILIK) RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

5 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN BPKB PERUBAHAN IDENTITAS RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT LALU LINTAS NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN SAMSAT DOR TO DOR MATARAM, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI DIREKTORAT LALU LINTAS

7 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT LALU LINTAS NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRUE MATARAM, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI DIREKTORAT LALU LINTAS

8 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT LALU LINTAS NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN SAMSAT GERAI MATARAM, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI DIREKTORAT LALU LINTAS

9 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT LALU LINTAS NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT MATARAM, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI DIREKTORAT LALU LINTAS

10 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

11 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN SAMSAT KELILING RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

12 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT-/XII/2013 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN SIM RABA, DESEMBER 2013 BIDANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI SATUAN LALU LINTAS

13

14 DIREKTORAT LALU LINTAS SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KASI STNK PELAYANAN SAMSAT DOOR TO DOOR Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT 1/4 Disahkan oleh DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB SUPYAN HADI, SH AKP NRP BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Door To Door Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Dasar 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis dantarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

15 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DOOR TO DOOR SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat. 3. Pengertian 3.1 Samsat Door to Door adalah pelayanan pengantaran surat pemberitahuan jatuh tempo pengesahan STNK/pajak atau pengantaran STNK langsung ke alamat pemilik oleh petugas Samsat Door to Door dengan menggunakan kendaraan bermotor (sepeda motor); 3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang disingkat STNK adalah Surat tanda pendaftaran kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Polri dan berfungsi sebagai identitas yang selalu melekat dengan kendaraannya apabila bergerak di jalan raya yang berisikan identitas kepemilikan, identitas kendaraan bermotor dan masa berlaku; 3.3 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang disingkat BPKB adalah sertifikat kepemilikan (Certificate of Ownership) kendaraan bermotor yang merupakan buku yang dikeluarkan oleh Satuan Lalu Lintas Polri sebagai surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas pemilik dan kendaraan bermotor serta berlaku selama kendaraan bermotor masih beroperasional di jalan; 3.4 Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap yang disingkat Samsat adalah tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 (tiga) instansi yaitu Polri, Dispenda dan PT. Jasa Raharja; 3.5 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dispenda di masing-masing Samsat;

16 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DOOR TO DOOR SOP-BID REGIDENT-4 3/4 3.6 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja. 4. Alat 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data (Perangkat di Kantor Samsat) terdiri dari 1 (satu) unit sepeda motor yang disesuaikan dengan kebutuhan. 4.2 Layanan Samsat Door to Door dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut : Buku ekspidis; Alat tulis. 5. Prosedur 5.1 Petugas Samsat membuat surat pemberitahuan jatuh tempo pengesahan STNK/jatuh tempo PKB; 5.2 Petugas Samsat berdasarkan database membuat surat dan menyerahkan ke petugas Door to Door untuk diantarkan sesuai alamat; 5.3 Surat pemberitahuan tersebut dikirim secara langsung ke alamat pemilik kendaraan oleh petugas Door to Door dengan menggunakan sepeda motor; 5.4 Penyerahan surat pemberitahuan dengan tanda terima; 5.5 Pemilik kendaraan berdasarkan surat pemberitahuan dapat melakukan pengesahan/membayar PKB langsung ke Kantor Samsat, Samsat Keliling, Gerai Samsat atau dapat menghubungi Samsat dan petugas Door to Door mengambil dan mengantar STNK kembali ke alamat pemohon.

17 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DOOR TO DOOR SOP-BID REGIDENT-4 4/4 6. Mekanisme Pelayanan Samsat Door To Door LOKET DOOR TO DOOR 1. Data ranmor habis masa pajak 2. Buat Surat Pemberitahuan 3. Persyaratan KURIR Mengirim Surat Pemberitahuan Ke Polmas POLMAS Mengirim surat Sesuai Alamat MASYARAKAT - Menerima Surat - Melakukan pengesahan STNK PROSES PENGESAHAN Dapat dilakukan di : - Kantor Samsat - Samsat Keliling - Gerai Samsat - Melalui Petugas Polmas / Kurir

18 DIREKTORAT LALU LINTAS SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KASI STNK PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT 1/5 Disahkan oleh DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB SUPYAN HADI, SH AKP NRP BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP DJOKO RUDI. E, SH S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Pedoman / Acuan 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

19 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat. 3. Pengertian 3.1 Samsat Drive Thru adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan dengan cara pemilik/pemohon langsung dengan kendaraannya (tanpa turun dari kendaraanya) melaksanakan proses pengesahan STNK dari mulai sampai dengan selesai pada tempat yang ditentukan; 3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB, STNK dan TNKB;

20 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 3/5 3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat; 3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja; 3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang diselanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri. 4. Alat 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan; Printer komputer; Scanner; Alat komunikasi data (modem); Router.

21 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 4/5 4.2 Piranti lain / referensi yang berkaitan dengan pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri meliputi : Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; Listrik / Genzet; Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan / AC / kipas angin; alat pemadam kebakaran (APAR); Jalur Drive Thru. 5. Prosedur 5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit); Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 50 detik); Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik); Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik). 5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

22 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 5/ Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik); Petugas Dispenda menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik); Menyerahkan dokumen Ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik). 6. Mekanisme Mekanisme Pelayanan Samsat Drive Thru PENDAFTARAN Penelitian Persyaratan SCANING Dokumentasi/ Pengarsipan Berkas PEMOHON PERSYARATAN: 1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli ENTRY KOMP - Input Data - Print SKPD KASIR KOREKTOR - Polri - Dipenda - Jasa Raharja

23 DIREKTORAT LALU LINTAS SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KASI STNK PELAYANAN GERAI SAMSAT Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT 1/5 Disahkan oleh DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB SUPYAN HADI, SH AKP NRP O BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Gerai Samsat Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Pedoman 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis dantarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

24 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN GERAI SAMSAT SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat. 3. Pengertian 3.1 Gerai Samsat adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan di tempat-tempat strategis (Mall) dalam rangka memberi kemudahan pada masyarakat; 3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

25 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN GERAI SAMSAT SOP-BID REGIDENT-4 3/5 3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat; 3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja; 3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang selanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri. 4. Alat 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan; Printer komputer; Scanner; Alat komunikasi data (modem); Router. 4.2 Layanan Gerai Samsat dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut:

26 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN GERAI SAMSAT SOP-BID REGIDENT-4 4/ Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; Listrik / Genzet; Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan / AC / kipas angin; Toillet Mall alat pemadam kebakaran. 5. Prosedur 5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit); Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 1 menit); Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik); Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik). 5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik); Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik);

27 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN GERAI SAMSAT SOP-BID REGIDENT-4 5/ Menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik); Menyerahkan dokumen ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik). 6. Mekanisme Pelayanan Gerai Samsat FORMULIR Pengisian Formulir PENDAFTARAN Penelitian Persyaratan PEMOHON PERSYARATAN: 1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli ENTRY KOMP - Input Data - Print SKPD KASIR KOREKTOR - Polri - Dipenda - Jasa Raharja

28 DIREKTORAT LALU LINTAS SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KASI STNK PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT Diperiksa oleh KASUBDIT REGIDENT 1/5 Disahkan oleh DIREKTUR LALU LINTAS POLDA NTB SUPYAN HADI, SH AKP NRP BAMBANG SUMITRO, SH, S.Ik, M.Si AKBP NRP DJOKO RUDI. E, SH, S.Ik, M.Si KOMBES POL NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Payment Point Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Pedoman 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Jenis dantarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

29 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat. 3. Pengertian 3.1 Samsat Payment Point adalah layanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang tempat pelaksanaannya di luar Gedung Kantor Bersama SAMSAT dan Masyarakat Pemilik Kendaraan Bermotor dapat melakukan pendaftaran dan pembayaran di tempat yang strategis atau pusat keramaian (Kantor Kecamatan, Kantor Pos, Kantor cabang Bank BRI dll); 3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi

30 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT SOP-BID REGIDENT-4 3/5 data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat; 3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja; 3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang selanjutnya disingkat Samsat adalah suatu sistem pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri. 4. Alat 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan; Printer komputer; Scanner; Alat komunikasi data (modem); Router.

31 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT SOP-BID REGIDENT-4 4/5 4.2 Layanan Samsat Payment Point dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut: Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; Listrik / Genzet; Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan / AC / kipas angin; Toillet Mall alat pemadam kebakaran. 5. Prosedur 5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit); Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 1 menit); Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik); Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik). 5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

32 DIREKTORAT LALU LINTAS PELAYANAN SAMSAT PAYMENT POINT SOP-BID REGIDENT-4 5/ Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik); Menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik); Menyerahkan dokumen ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik). 6. Mekanisme Pelayanan Gerai Samsat FORMULIR Pengisian Formulir PENDAFTARAN Penelitian Persyaratan PEMOHON PERSYARATAN: 1. STNK Asli 2. BPKB Asli 3. KTP Asli ENTRY KOMP - Input Data - Print SKPD KASIR KOREKTOR - Polri - Dipenda - Jasa Raharja

33 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/22 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Penerbitan STNK Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Pedoman / Acuan 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian NegaraRepublik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 27 tanggal 17 Agustus 27 tentang Kearsipan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

34 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 2/ Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.11 Keputusan Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. 3. Pengertian 3.1 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.2 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.3 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.4 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap, yang selanjutnya disebut Samsat, adalah serangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan RegidentRanmor,pembayaran pajak Ranmor, bea balik nama Ranmor, dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam Kantor Bersama SAMSAT; 3.5 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan kendaraan bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

35 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 3/ Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.7 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.8 Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STCK, adalah bukti registrasi dan identifikasi sementara yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak di jalan, berisikan identitas badan usaha di bidang penjualan, pembuatan, perakitan, atau impor kendaraan bermotor dan identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku; 3.9 Tanda Coba Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut TCKB adalah tanda nomor kendaraan bermotor yang bersifat sementara, berbentuk plat yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor sementara berisikan kode wilayah, nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.10 Pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor adalah proses identifikasi fisik kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe kendaraan bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen kendaraan bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis kendaraan bermotor; 3.11 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang selanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

36 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 4/ Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.13 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.14 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.15 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk kendaraan bermotor imporcbu; 3.16 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.17 Bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah adalah suratbukti awal kepemilikan kendaraan bermotor berupa faktur kendaraan bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.18 Faktur kendaraan bermotor adalah surat tanda bukti pembelian kendaraan bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.19 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.20 Mutasi Kendaraan BermotorKeluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotordari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar Polda yang dipungut biaya PNBP; 3.21 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

37 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 5/ Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunasi bea masuk dan pajak impor); 3.23 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.24 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor; 3.25 Fiskal antardaerah yang selanjutnya disebut FAD adalah surat keterangan yang menyatakan pelunasan pajak Kendaraan Bermotor dan/atau bea balik nama Kendaraan Bermotor, sebagai akibat mutasi/pindah ke luar wilayah asal registrasi Kendaraan Bermotor; 3.26 Dump adalah penghapusan Kendaraan Bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri; 3.27 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.28 STNK Rahasia adalah STNK yang diterbitkan untuk Kendaraan Bermotor Pejabat/Petugas yang bertugas di bidang Intelijen dan penyidik Polri dalam rangka menjaga/menjamin kerahasiaan identitas baik diri pribadi maupun sarana yang digunakan dengan seri huruf yang ditentukan Polda masing-masing; 3.29 STNK Khusus adalah STNK yang diterbitkan berdasarkan STNK kendaraan bermotor Dinas TNI atau Polri dan Instansi Sipil yang digunakan oleh pejabat eselon tertentu di lingkungan

38 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 6/23 instansinya dalam rangka menjamin/memelihara keamanan/pengamanan bagi pejabat yang bersangkutan dengan seri huruf yang ditentukan Polda masing-masing; 3.30 Balik nama atau yang disebut BBN adalah proses penggantian nama pemilik kendaraan bermotor pada STNK dari pemilik lama ke pemilik baru; 3.31 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat; 3.32 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dana kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja; 3.33 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan STNKdan TNKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.34 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan STNK dan TNKB yang berada di Kantor Samsat. 4. Alat 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan; Printer komputer; Scanner; Alat komunikasi data (modem); Router. 4.2 Kantor Bersama SAMSAT dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut : Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; ruang tunggu yang nyaman;

39 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 7/ Listrik / Genzet; Monitor TV untuk informasi; Fasilitas nomor urut/nomeratur (FIFO) secara elektronik/manual; Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan / AC / kipas angin; Toillet dan alat pemadam kebakaran; Ruang arsip/rak-rak arsip; Ruang pelayanan pengaduan. 5. Prosedur 5.1 Penerbitan STNK Baru Petugas Pendaftaran Petugas pendaftaran bagian pelayanan formulir melaksanakan: penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon; pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada petugas loket pendaftaran; Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian kelengkapan persyaratan; pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas; pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan paraf; pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon.

40 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 8/ Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan; Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit Petugas Pendataan memasukkan data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan; pemasukan data PNBP STNK dan TNKB; Setelah menyelesaikan prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri; Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit Petugas Korektor menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda; melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan; setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang; penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk: lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP; lembar kedua untuk diserahkan ke kasir sebagai bahan pengecekan silang Proses korektor tersebut selesai + 5 menit.

41 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 9/ Petugas Penerimaan PNBP menerima SSPD dari pemohon; mencocokan data di SSPD dengan data dikomputer; menerima bukti pembayaran pemohon dari Bank; mengirim data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB; pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD; Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan; Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit Petugas Penyerahan menerima berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB serta SKPD dari petugas Pemda; mencetak dan menggabungkan STNK, TNKB dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor; menerima tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas kasir; menyerahkan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan arsip kepada petugas arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Petugas Arsip menerima berkas arsip STNKdari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda; mengelola arsip sesuai ketentuan; Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit.

42 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 10/ Prosedur Perubahan STNK Petugas Pendaftaran Petugas pendaftaran bagianpelayanan formulir melaksanakan: penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon; pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada petugas loket pendaftaran; Petugas pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5.2.1),setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian kelengkapan persyaratan; peminjaman arsip untuk dilakukan pengecekan silang dengan berkas permohonan; pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas; pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan paraf; pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon; pencocokan hasil pemeriksaan fisik Kendaraan Bermotor Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan; Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit Petugas Pendataan pendataan identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor serta perubahannya ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan; pemasukan data PNBP STNK dan PNBP TNKB apabila ganti nomor registrasi;

43 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 11/ Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri; Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit Petugas Korektor menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda; melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan; setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang; penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk: lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP; lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan pengecekan silang Proses korektor tersebut selesai + 5 menit Petugas Penerimaan PNBP Melakukan : penerimaan SSPD dari pemohon; pencocokan data di SSPD dengan data dikomputer; penerimaan pembayaran dari pemohon; pengiriman data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB untuk perubahan nomor registrasi pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD;

44 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 12/ Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan; Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit Petugas penyerahan penerimaan berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB untuk perubahan nomor registrasi serta SKPD dari petugas Pemda; pencetakan dan penggabungan STNK, TNKB untuk perubahan nomor registrasi dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor; penerimaan tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas pembayaran; penyerahan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan penyerahan arsip kepada petugas arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Petugas Arsip penerimaankembali berkas arsip STNKbeserta perubahannya dari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda; pengarsipan kembali sesuai ketentuan; proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit. 5.3 Prosedur perpanjangan dan pengesahan STNK Pemilik atau yang diberi kuasa mengajukan permohonan dengan menyerahkan, formulir perpanjangan atau pengesahan yang telah diisi dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan kepada petugas loket pendaftaran.

45 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 13/ PetugasPendaftaran Petugas pendaftaran setelah menerima formulir perpanjangan atau pengesahan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan; penelitian berkas disesuaikan dengan persyaratan dan keabsahan identitas kepemilikan; pemberian tanda bukti penerimaan permohonan pengesahan atau perpanjangan STNK ke pemohon Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan; Proses pendaftaran tersebut selesai + 3 menit Petugas Pendataan pendataan identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor serta perubahan masa berlaku ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan; pemasukan data PNBP STNK dan TNKB apabila perpanjangan; Setelah menyelesaikan prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT. Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri; Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit Petugas Korektor menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda; melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan; setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang;

46 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 14/ penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk: lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP; lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan pengecekan silang melakukan pengesahan STNK dengan membubuhkan paraf dan stempel cap pada kolom STNK yang tersedia dan/atau imbors dengan system komputer, dan apabila STNK berbentuk card sudah diberlakukan, pengesahan dilakukan dengan system komputer; Prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (5.3.3), petugas korektor menyerahkan berkas arsip STNK ke bagian arsip dan menyerahkan STNK yang telah diperpanjang atau disahkan ke petugas penyerahan; Proses korektor tersebut selesai + 5 menit Petugas pembayaran PNBP Melakukan : penerimaan SSPD dari pemohon; pencocokan data di SSPD dengan data dikomputer; penerimaan pembayaran PNBP dari pemohon khusus STNK perpanjangan; pengiriman data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB untuk perpanjangan; pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, SKPD dan TNKB khusus perpanjangan Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan; Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit.

47 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 15/ Petugas Penyerahan penerimaan berkas STNK perpanjangan atau STNK pengesahan dari petugas korektor dan menerima TNKB dari petugas TNKB untuk perpanjangan serta SKPD dari petugas Pemda; Perpanjangan STNK: pencetakan STNK; pengiriman data ke bagian TNKB dalam rangka pencetakan TNKB dengan nomor registrasi yang sama dan masa berlaku yang baru; membubuhkan paraf pada hasil cetak STNK; pemisahan STNK perpanjangan dengan tindasannya; penggabungan tindasan STNK dengan berkas untuk arsip Pengesahan STNK: membubuhkan paraf dan cap pada kolom pengesahan STNK atau pengesahan dengan cara lain dengan tetap memperhatikan aspek keamanan; pemisahan STNK yang telah disahkan dari berkas penggabungan STNK, TNKB untuk perpanjangan dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor; penerimaan tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas pembayaran; penyerahan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan tanda bukti penyerahan dan penyerahan arsip kepada petugas arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Petugas Arsip penerimaan berkas arsip STNK perpanjangan dan pengesahan dari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda;

48 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 16/ pengarsipan fotocopy KTP, tindasan STNK dan SKPD perpanjangan atau tindasan SKPD untuk pengesahan dan digabungkan dengan arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya dimusnahkan; Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit. 5.4 Prosedur mutasistnk ke luar wilayah registrasi baik dalam Polda maupun antar Polda Petugasmutasi di STNK,setelah menerima berkas persyaratan mutasi dari petugas pendaftaran mutasi BPKB, melakukan kegiatan: melakukan penelitian persyaratan dan kelengkapan dokumen dengan data di komputer; pendataan dan pencetakan surat keterangan pengganti STNK; penelitian surat keterangan pengganti STNK dengan berkas; pengajuan ke pejabat yang berwenang menandatangani surat keterangan pengganti STNK; penandatanganan surat pengganti STNK dilakukan oleh PA STNK yang ditunjuk pemisahan surat keterangan pengganti STNK dari berkas; penyerahan surat keterangan pengganti STNK ke bagian mutasi BPKB; pengambilan arsip STNK untuk kelengkapan mutasi; penggabungan arsip STNK dan berkas persyaratan mutasi Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran dan pendataan menyerahkan berkas mutasi ke bagian mutasi di BPKB untuk digabungkan dengan berkas BPKB yang selanjutnya dikirim sesuai alamat tujuan mutasi; Proses mutasi tersebut selesai + 60 menit. 5.5 Prosedur mutasi STNK masuk dari dalam wilayah Polda maupun antar Polda Petugas Pendaftaran Petugas pendaftaran bagianpelayanan formulir melaksanakan: penyediaan dan pemberian formulir serta informasi yang diperlukan kepada pemohon;

49 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 17/ pembukuan semua formulir yang diterima, dan dikeluarkan serta sisanya setiap hari Pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi serta tanda bukti pendaftaran BPKB yang telah ditetapkan dan menyerahkan kembali kepada petugas loket pendaftaran; Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian kelengkapan persyaratan; pencocokan dan penelitian tanda bukti pendaftaran BPKB dengan berkas; pengembalian tanda bukti pendaftaran BPKB kepada pemohon dengan memberikan stempel cap dan paraf; pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK ke pemohon Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan; Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit Petugas Pendataan memasukkan data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor ke dalam sistem komputerisasi, apabila antara BPKB dan STNK sudah on line cukup melakukan pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi dan/atau nomor rangka kendaraan; pemasukan data PNBP STNK dan TNKB; Setelah menyelesaikan prosedur, petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri; Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit.

50 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 18/ Petugas Korektor menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda; melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan; setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang; penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk: lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP; lembar kedua untuk diserahkan ke kasir sebagai bahan pengecekan silang Proses korektor tersebut selesai + 5 menit Petugas Penerimaan PNBP menerima SSPD dari pemohon; mencocokan data di SSPD dengan data dikomputer; menerima bukti pembayaran pemohon dari Bank; mengirim data pemohon yang sudah melunasi PNBP ke bagian pencetakan STNK dan TNKB; pengembalian tindasan SSPD yang sudah diberi stempel lunas ke pemohon untuk digunakan mengambil STNK, TNKB dan SKPD; Setelah menyelesaikan Prosedur, petugas penerimaan PNBP melakukan pengelolaan untuk penyetoran dana PNBP ke kas negara sesuai ketentuan perundang-undangan; Proses pembayaran tersebut selesai + 5 menit.

51 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 19/ Petugas Penyerahan menerima berkas STNK dari petugas pembayaran dan menerima TNKB dari petugas TNKB serta SKPD dari petugas Pemda; mencetak dan menggabungkan STNK, TNKB dan SKPD selanjutnya mengumumkan melalui pengeras suara dan/atau layar monitor; menerima tanda bukti SSPD dari pemohon yang sudah di stempel petugas kasir; menyerahkan STNK, SKPD dan TNKB kepada pemohon dengan buku tanda bukti penyerahan dan arsip kepada petugas arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Petugas Arsip menerima berkas arsip STNKdari petugas korektor dan tindasan SKPD dari petugas Pemda; mengelola arsip sesuai ketentuan; Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit. 5.6 Penggantian STNK Rusak atau Hilang Pemilik atau yang diberi kuasa, mengajukan permohonan penggantian STNK karena rusak atau hilang dengan menyerahkan formulir yang telah diisi dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan kepada petugas loket pendaftaran PetugasPendaftaran Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian berkas disesuaikan dengan persyaratan dan keabsahan; pemberian tanda bukti penerimaan pendaftaran STNK hilang atau rusak ke pemohon Setelah semua kegiatan diselesaikan, petugas pendaftaran menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan; Proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit.

52 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 20/ Petugas pendataan Petugas pendataan melakukan : pemanggilan data dikomputer dengan memasukkan nomor registrasi atau nomor rangka Kendaraan Bermotor; penelitian / pencocokan berkas dengan data di komputer; pengecekan silang dengan data pelanggaran, data laka lantas, dan data tindak pidana/curanmor; pemasukan data PNBP STNK dan PNBP TNKB khusus yang rusak atau hilang Setelah menyelesaikan petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas Pemda dan PT Jasa Raharja dalam rangka penetapan pajak dan SWDKLLJ untuk diterbitkan SSPD yang selanjutnya berkas diserahkan ke petugas korektor Polri; Proses pendataan tersebut selesai + 5 menit Petugas korektor menerima berkas dan SSPD dari Petugas Pemda; melaksanakan koreksi terhadap hasil cetak SSPD dengan data identitas pemilik dan kendaraan; setelah koreksi dilaksanakan, apabila dinilai benar petugas korektor membubuhkan paraf pada SSPD dan apabila ada kesalahan diadakan pembetulan dan dicetak ulang; penyerahan SSPD ke petugas Pemda untuk: lembar kesatu untuk pemohon dalam rangka pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan PNBP; lembar kedua untuk diserahkan ke petugas pembayaran sebagai bahan pengecekan silang; PKB dan SWDKLLJ masih berlaku proses dilanjutkan ketahap berikutnya Proses korektor tersebut selesai + 5 menit.

53 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 21/ Petugas Penyerahan Melakukan : penerimaan berkas STNK dari petugas korektor penerimaan SKPD dari Pemda; Setelah menerima informasi dari kasir bahwa pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d telah dilaksanakan, petugas penyerahan melakukan pencetakan STNK; pemisahan STNK dan SKPD dari berkas untuk diserahkan ke pemohon dengan buku register penyerahan; penggabungan tindasan STNK dan SKPD dengan berkas Setelah menyelesaikan Prosedur petugas penyerahan menyerahkan berkas ke bagian arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Kelompok Kerja Arsip melakukan kegiatan : Arsip ditempatkan di Gedung/ruangan yang dilengkapi dengan rak arsip yang terbuat dari besi sehingga arsip dapat tersusun dengan tertib, aman dan teratur serta mudah ditemukan apabila dibutuhkan; Gedung/ruangan arsip dilengkapi alat pemadam kebakaran, penyejuk ruangan (ac) serta diupayakan pada tempat yang tidak terkena bahaya banjir, kebakaran, gangguan rayap, tikus, serangga dan lain-lain; Ruang arsip dilengkapi data base komputer yang mendatakan seluruh arsip dan posisi tepat, baris dalam rangka memudahkan pencarian arsip maupun pertanggung jawaban arsip; Arsip disusun berdasarkan nomor registrasi dan jenis kendaraan; Ruang/Bagian arsip dilengkapi buku register untuk bukti penerimaan dan penyerahan arsip; Arsip dipisahkan berdasarkan status (ranmor blokir, formulir B/CD/CC, hasil lelang);

54 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 22/ Jumlah personel yang mengelola arsip disesuaikan dengan jumlah ranmor/arsip yaitu minimal 1.0 arsip/orang (disesuaikan dengan tipe Samsat, per Samsat minimal 3 orang); Setiap petugas arsip diberi kelengkapan berupa masker, sarung tangan, sepatu khusus, seragam khusus/verpack dan kelengkapan lain yang diperlukan sebagai bentuk standarisasi kesehatan dan pengamanan; Ruang arsip diupayakan dilengkapi dengan kamera/cctv; pencatatan jenis / macam dokumen yang disimpan dalam map arsip; penggabungan berkas arsip dengan arsip lama; penyimpanan kembali pada tempat semula; dan Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit. 5.7 Prosedur Prosedur penerbitan STNK dan TNKB Rahasia dan Khusus: Pemohon datang ke kantor Unit Pelayanan STNK setempat dengan membawa / mengajukan surat permohonan dengan melampirkan persyaratan sesuai ketentuan; Prosedur penerbitan STNK dan TNKB Rahasia atau Khusus dilaksanakan sesuai prosedur penerbitan STNK dan TNKB baru; STNK dan TNKB Rahasia dan Khusus berlaku paling lama 1 (satu) tahun; Membayar biaya PNBP penerbitan STNK dan TNKB Rahasia dan Khusus melalui Bank yang ditunjuk dengan tarif berdasarkan peraturan perundang-undangan.

55 PELAYANAN PENERBITAN STNK SOP-BID REGIDENT-4 23/23 6. Mekanisme Mekanisme Pelayanan Penerbitan STNK

56 PELAYANAN SAMSAT KELILING SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT TANGGAL TERBIT: DESEMBER 2013 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/5 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Keliling Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman. 2. Pedoman 2.10 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.11 Undang-undang Nomor 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.12 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.13 Peraturan Pemerintah Nomor 50Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.14 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.15 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja padatingkat Kepolisian Daerah; 2.16 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja padatingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.17 Peraturan Kapolri Nomor 5 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi danidentifikasi Kendaraan Bermotor; 2.18 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

57 PELAYANAN SAMSAT KELILING SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M. PAN/7/23 tanggal 10 Juli 23 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik; 2.20 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.21 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat. 3. Pengertian 3.1 Samsat Keliling adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan secara mobile dengan kendaraan (jenis ranmor disesuaikan dengan Polda) perpindah pindah sesuai kebutuhan pelayanan; 3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu; 3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB;

58 PELAYANAN SAMSAT KELILING SOP-BID REGIDENT-4 3/5 3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat; 3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja; 3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang diselanjutnya disingkat Samsat adalah suatu system pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea BalikNama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri. 4. Alat 4.1 Alat perlengkapan Pelayanan Samsat Keliling Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri yang digunakan meliputi : Mobil bus (ranmor disesuaikan dengan Polda); Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard dan mouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan; Printer komputer; Scanner; Alat komunikasi data (modem); Router.

59 PELAYANAN SAMSAT KELILING SOP-BID REGIDENT-4 4/5 4.2 Piranti lain / referensi yang berkaitan dengan Pelayanan Samsat Keliling Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri meliputi : Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; Listrik / Genzet; Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan / AC / kipas angin; alat pemadam kebakaran; 5. Prosedur 5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit); Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+ 1 menit); Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan dengan tanda tangan oleh petugas loket (+ 5 detik); Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik). 5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik); Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan kermotor (+ 1 menit 25 detik);

60 PELAYANAN SAMSAT KELILING SOP-BID REGIDENT-4 5/ Menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik); Menyerahkan dokumen ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik). 6. Mekanisme Mekanisme Pelayanan Samsat Keliling WP

61 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang atau rusak ini dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan BPKB yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.7 Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.8 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.9 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.10 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.11 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

62 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 2/ Keputusan Kapolri No Pol: Skep/367/VI/25 tanggal 15Juni 25,tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB. 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 BPKB Duplikat adalah BPKB yang diterbitkan kembali oleh Dit lantas/satuan Lalu Lintas Polri berdasarkan Laporan Polisi karena BPKB asli hilang; 3.5 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.6 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.7 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.8 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.9 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahliwaris dan kwitansi pembelian; 3.10 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

63 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 3/ Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Dit lantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.12 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres. 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : komputer; printer komputer; scanner / Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; finger print untuk proses verifikasi; alat komunikasi data (modem); server; router; uninterruptible Power Supply (UPS)/battery backup. 4.2 Kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung antara lain sebagai berikut : kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; ruang tunggu; listrik / genzet; alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen Kendaraan Bermotor (Ultra Violet); monitor TV untuk informasi; fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual; informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik Kendaraan Bermotor; penyejuk ruangan/ac/kipas angin; dan toillet dan alat pemadam kebakaran. 5. Prosedur 5.1 PenerbitanBPKB Pemilik/pemohon/yang dikuasakan, secara resmi mengisi Formulir Pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran Petugas pendaftaran

64 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 4/ petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; pengecekan keabsahan dokumen persyaratan; pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; cross check khusus untuk pendaftaran ranmor dari eks lelang, dump, mutasi masuk setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut: menginformasikan kepada pemilik atau yang diberikuasauntuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan BPKB melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan; menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi Kendaraan Bermotor dan nomor BPKB tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB; dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang diberikuasa dapat mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit petugas pendataan pendataan komputer: pemberian nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem komputerisasi; pemasukkan (entry data) ke sistem komputer mengenai data identitas pemilik dan kendaraan pendataan manual: pemberian/penulisan nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem manual dengan menulis ke buku register; pemasukkan data identitas pemilik dan kendaraan ke buku register; dan; pencetakan kartu induk BPKB yang berisi data identitas pemilik dan kendaraan setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkanberkas ke petugas verifikasi;

65 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 5/ petugas verifikasi petugas verifikasi melaksanakan: pemeriksa ulang hasil cetak buku induk BPKB yang disesuaikandengan dokumen Kendaraan Bermotor; pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; pencetakan BPKB; penggabungan dokumen Kendaraan Bermotor dengan BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB setelah menyelesaikan Prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; petugas penyerahan petugas penyerahan melaksanakan : penerimaankartuindukbpkbdan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi; pemisahanberkaskartuinduk BPKB untukdiarsipkandan BPKB untukdiserahkankepemilikatau yang diberikuasa; penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda bukti pendaftaran dengan menggunakan tanda bukti; penyerahan kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti setelah menyelesaikan Prosedur, petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip; petugas arsip melaksanakan : penerimaan dokumen arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan nomor registrasi Kendaraan Bermotor; pencatatan keluar-masuk arsip kartu induk BPKB dengan tanda bukti;

66 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 6/ penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; 5.2 Penggantian BPKB Pemilik atau yang diberikuasa, mengisi formulir permohonan penggantian BPKB dengan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi selanjutnya menyerahkan kepada petugas pendaftaran petugas pendaftaran petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan : penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; pengecekan keabsahan dokumen dengan kartu induk BPKB dan database komputer; dan pencocokan hasil cek fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor Penggantian BPKB karena hilang, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas surat pernyataan pemilik mengenai BPKB yang hilang tidak terkait kasus pidana dan/atau perdata di atas kertas bermeterai cukup; surat keterangan hilang dari unit pelaksana regident tempat BPKB diterbitkanstnk; bukti penyiaran pada media massa cetak sebanyak 3 (tiga) kali berturut turut dengan tenggang waktu masing-masing 1 (satu) minggu di mediacetak yang berbeda; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor Setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut : menginformasikan kepada pemilik atau yang diberi kuasa untuk melakukan pembayaran biaya penggantian BPKB sesuai peraturan perundang-undangan; menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor BPKB;

67 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 7/ tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB, yang berisi antara lain nomor registrasi, waktu dan tempat pengambilan BPKB petugas pendataan pemasukkan data ke dalam database komputer dan buku register manual untuk penggantian BPKB; pemintaan arsip dokumen kendaraan yang akan diganti BPKBnya; pencetakan data kartu induk BPKB; setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; Petugas verifikasi pemeriksaan ulang kartu induk BPKB beserta hasil pencetakan data penggantian yang disesuaikan dengan dokumen Kendaraan Bermotor; pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; pencetakan BPKB (pada halaman 2, 3, 4 dan 10); penggabungan BPKB dengan dokumen Kendaraan Bermotor lainnya; pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB; Setelah menyelesaikan Prosedur petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan Petugas penyerahan penerimaanarsip kartuinduk BPKB dan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi pemisahan berkas: arsip kartu induk BPKB untuk diarsipkan ke tempat semula; BPKB untuk diserahkan ke pemilik atau yang diberi kuasa penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda tangan bukti telah diterimakan pada buku register penyerahan;

68 E PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU RUSAK SOP-BID REGIDENT-4 8/ penyerahan arsip kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti; setelah menyelesaikan kegiatan petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip Petugas arsip penerimaan kembali arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan registrasi Kendaraan Bermotor dan jenis Kendaraan Bermotor; penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; 6. Mekanisme Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Untuk Penggantian BPKB Hilang Atau Rusak BERKAS PERMOHONAN 1 ATPM PEMOHON BERKAS BPKB / STNK DAN SYAH CF BERKAS BPKB DAN STNK TDK SAH PERSYRTN SYAH CEK FISIK NOKA NOSIN Pembayran PNBP BPKB HASIL SYAH CEK FISIK 1. BPKB 2.STNK Cetak Kartu Induk DATA BASE POLRI 2 3 DATA BASE DISPENDA Team identifikasi Dan verikasi Apa sesuai syarat BERKAS PENDFTRAN BPKB PENDFTRN BPKB 1,INPUT DATA PERUBHN 2.PEMBERIAN BUKU BPKB Data sdh benar Cetak BPKB dan cetak tanda tangan BERKAS PENDFTRAN STNK PENDFTRAN PENDATAAN DAN VERIFIKASI Tanda bukti pendaftaran Paraf ki dan verifikasi data 1, PEMISAHAN HAL LAMA YG MUAT DATA RANMOR DAN PEMILIK 2. PEMUSNAHAN HALAMN TDK SLAIN O.1 3. GABUNG GIAT I DG ARSIP BPKB 4. PENATAAN ARSIP Kartu induk BPKB & BPKB LAMA GUDANG ARSIP/ADMIN Verifikasi tanda tangan/parf buku PEMISAHAN BPKB DAN ARSIP BPKB COPI STNK LOKET PENYERAH AN BPKB

69 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT TANGGAL TERBIT: DESEMBER 2013 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/7 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ini dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan BPKB yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja KepolisianNegara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.7 Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.8 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.9 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.10 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.11 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.12 Keputusan Kapolri No Pol: Skep/367/VI/25 tanggal 15 Juni 25, tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB.

70 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 2/7 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.6 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.7 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.8 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor); 3.9 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.10 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

71 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 3/ Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.12 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU; 3.13 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.14 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.15 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.16 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.17 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-polda; 3.18 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.19 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor; 3.20 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.21 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor;

72 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 4/ Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.23 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres. 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Perangkat komputer BPKB one line (banyaknya disesuaikan dengan tipe unit pelayanan BPKB) terdiri dari Central Processing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), Keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/pengesahan; printer komputer; scanner / Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; finger print untuk proses verifikasi; alat komunikasi data(modem); sever; router; uninterruptible Power Supply (UPS) / battery backup. 4.2 Kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung antara lain sebagai berikut: kursi dan meja untuk tempat perangkat computer dan tempat pelayanan; ruangtunggu; listrik / genzet; alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen Kendaraan Bermotor (Ultra Violet); monitor TV untuk informasi; fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual; informasi(moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik Kendaraan Bermotor; penyejuk ruangan / AC / kipas angin; toillet dan alat pemadam kebakaran; ruang pusat informasi; ruang pelayanan pengaduan masyarakat.

73 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 5/7 5. Prosedur 5.1 PenerbitanBPKB Pemilik / pemohon / yang dikuasakan, secara resmi mengisi Formulir Pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran Petugas pendaftaran petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; pengecekan keabsahan dokumen persyaratan; pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; cross check faktur untuk pendaftaran ranmor setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut: menginformasikan kepada pemilik atau yang diberikuasauntuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan BPKB melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan; menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi Kendaraan Bermotor dan nomor BPKB tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB; dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang diberi kuasa dapat mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; petugas pendataan pendataan komputer: pemberian nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem komputerisasi; pemasukkan (entry data) ke sistem komputer mengenai data identitas pemilik dan kendaraan pendataan manual: pemberian/penulisan nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem manual dengan menulis ke buku register; pemasukkan data identitas pemilik dan kendaraan ke buku register; dan;

74 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 6/ pencetakan kartu induk BPKB yang berisi data identitas pemilik dan kendaraan setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; petugas verifikasi petugas verifikasi melaksanakan: pemeriksa ulang hasil cetak buku induk BPKB yang disesuaikan dengan dokumen Kendaraan Bermotor; pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; pencetakan BPKB; penggabungan dokumen Kendaraan Bermotor dengan BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB setelah menyelesaikan Prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; petugas penyerahan petugas penyerahan melaksanakan : penerimaan kartu induk BPKB dan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi; pemisahan berkas kartu induk BPKB untuk diarsipkan dan BPKB untuk diserahkan kepemilik atau yang diberikuasa; penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberikuasa disertai dengan permohonan tanda bukti pendaftaran dengan menggunakan tanda bukti; penyerahan kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti setelah menyelesaikan Prosedur, petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip;

75 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 7/ petugas arsip melaksanakan : penerimaan dokumen arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan nomor registrasi Kendaraan Bermotor; pencatatan keluar-masuk arsip kartu induk BPKB dengan tanda bukti; penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; 6. Mekanisme Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Untuk Kendaraan Bermotor Baru BERKAS PERMOHONAN 1 ATPM PEMOHON BERKAS BPKB / STNK DAN SYAH CF BERKAS BPKB DAN STNK TDK SAH PERSYRTN SYAH CEK FISIK NOKA NOSIN Pembayran PNBP BPKB HASIL SYAH CEK FISIK 1. BPKB 2.STNK Cetak Kartu Induk DATA BASE POLRI 2 3 DATA BASE DISPENDA Team identifikasi Dan verikasi Apa sesuai syarat BERKAS PENDFTRAN BPKB PENDFTRN BPKB 1.Input data 2.No bpkb 3.NoregistER Data sdh benar Cetak BPKB dan cetak tanda tangan BERKAS PENDFTRAN STNK Tanda bukti pendaftaran Paraf ki dan verifikasi data Kartu induk BPKB Verifikasi tanda tangan/parf buku PEMISAHAN BPKB DAN ARSIP PENDFTRAN PENDATAAN DAN VERIFIKASI GUDANG ARSIP/ADMIN BPKB LOKET PENYERAH AN BPKB

76 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/17 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ini disusun dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan BPKB yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Pebruari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.7 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah; 2.8 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.9 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.10 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

77 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 2/ Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/367/VI/25 tanggal 15 Juni 25 tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB. 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda dan/atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 BPKB Duplikat adalah BPKB yang diterbitkan kembali oleh unit pelayanan penerbitan BPKB berdasarkan Laporan Polisi karena BPKB asli hilang dan rusak; 3.5 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.6 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.7 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.8 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.9 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor);

78 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 3/ Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.11 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.12 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.13 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU; 3.14 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.15 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.16 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.17 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.18 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-polda; 3.19 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.20 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor; 3.21 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam

79 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 4/ rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.23 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor; 3.24 Dump adalah penghapusan Kendaraan Bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri; 3.25 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.26 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.27 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres; 3.28 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor; 3.29 Pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor adalah proses identifikasi fisik kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis atau tipe kendaraan bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen kendaraan bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis kendaraan bermotor; 3.30 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang selanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor); 3.31 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.32 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat;

80 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 5/ Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.34 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk kendaraan bermotor impor CBU; 3.35 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.36 Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan kendaraan bermotor berupa faktur kendaraan bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.37 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian kendaraan bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.38 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.39 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar Polda; 3.40 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.41 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunasi bea masuk dan pajak impor; 3.42 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh CBU (Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri CKD (Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan atau pajak dalam rangka impor, bagi kedutaan, badan-badan internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.43 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk kendaraan bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual atau 3.44 dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan atau pajak dalam rangka impor;

81 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 6/ Dump adalah penghapusan kendaraan bermotor dinas milik TNI dan Polri yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Penghapusan dari Panglima TNI atau Kapolri; 3.46 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap kendaraan bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara; 3.47 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker) atau Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor ke Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.48 Bendahara Pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestro/Polresta dan Polres Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.50 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.51 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.52 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.53 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.54 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.55 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor;

82 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 7/ Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor); 3.57 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin; 3.58 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.59 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.60 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU; 3.61 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.62 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.63 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.64 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.65 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-polda; 3.66 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.67 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor; 3.68 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau

83 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 8/17 hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.69 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor; 3.70 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan BPKB ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.71 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan BPKB yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres. 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Perangkat komputer BPKB online (banyaknya disesuaikan dengan tipe unit pelayanan BPKB) terdiri dari Central Rocessing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/pengesahan; Perangkat server untuk operasional kegiatan BPKB; Server ATM online sebagai pusat penerima data dan pemberi informasi bagi Client di APM; Printer komputer; Scanner Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; Alat komunikasi internet dan modem; Server; Router; Uninterruptible Power Supply (UPS)/battery backup; Aplikasi sistem online di masing-masing APM; Operating Sistem BPKB kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung sebagai berikut : Ruang tunggu; Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; Listrik/genzet;

84 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 9/ Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet); Monitor TV untuk informasi; Fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual; Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor; Penyejuk ruangan/ac/kipas angin; Toillet dan alat pemadam kebakaran. 4.2 Materiil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor: Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) UNTUK PEMINDAH TANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR : BPKB Polri sebagai Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor; BPKB berfungsi sebagai Surat Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor; Penerbitan BPKB dilaksanakan oleh Satuan LaluLintas Kepolisian Negara Republik Indonesia; Spesifikasi teknis dan pengadaan materiil BPKB ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia; Bersamaan dengan pendaftaran BPKB diberikan surat tanda nomor Kendaraan bermotor dantanda Nomor Kendaraan Bermotor; Pelayanan penerbitan BPKB dilaksanakan di Sat Lantas Polres Bima Kota menggunakan system komputerisasi dan bagi satuan wilayah yang belum komputerisasi pelayanan penerbitan BPKB dilaksanakan dengan manual; Pelaksanaan system komputerisasi dirancang untuk dapat saling berhubungan antara Polrestro/Polresta/Polres ke Polda, antar Polda se-indonesia ke Korlantas Polri untuk digunakan sebagai pusat informasi data kendaraan bermotor bagi pelayanan masyarakat dengan tetap memperhatikanf actor keamanan; Pengadaan dan spesifikasi teknis materiil BPKB serta komponen pendukungnya dilaksanakan secara terpusat; Spesifikasi teknis materiil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dan komponen pendukungnya adalah sebagai berikut : Blangko BPKB; Formulir Permohonan; Kartu Induk; Buku Register BPKB; Formulir Permohonan Mutasi;

85 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 10/ Brosur BPKB; KwitansiPembayaran (Corbonize); Sampul BPKB; Tinta Printer BPKB. 5. Prosedur Dalam rangka percepatan dan efisiensi serta optimalisasi dalam penerimaan PNBP BPKB maka Kepolisian bekerja sama dengan Pihak perbankan yaitu BRI. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan pembayaran PNBP BPKB sehingga masyarakat tidak melakukan transaksi uang dengan petugas Polri. Permohonan BPKB yang akan diajukan oleh Pemilik ranmor. Pemilik atau pemohon atau yang dikuasakan, secara resmi mengisi formulir pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran Proses BPKB UNTUK PEMINDAH TANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR: Petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; Pengecekan keabsahan dokumen persyaratan dengan data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasilitas online dengan cara : Secara elektronik menscan tanda berkode nomor rangka bagi ATPM yang sudah melengkapi atau; Memanggil secara manual dengan memasukan nomor rangka untuk memanggil data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasilitas online Pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; Cross check khusus untuk pendaftaran ranmor dari eks lelang, dump, mutasi masuk Setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkahlangkah sebagai berikut : Menginformasikan kepada pemilik atau yang diberikuasauntuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan BPKB melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan;

86 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 11/ Menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi kendaraan bermotor dan nomor BPKB Tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan BPKB dengan cara : Secara elektronik menscan tanda barcode nomor rangka bagi ATPM yang sudah dilengkapi; Memanggil secara manual dengan memasukan nomor rangka untuk memanggil data kendaraan yang sudah dikirim ATPM melalui fasiltas online Petugas Verifikasi : Petugas verifikasi melaksanakan : Pemeriksa ulang hasil cetak buku induk BPKB yang disesuaikan dengan dokumen kendaraan bermotor; Pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; Pencetakan BPKB dan secara sistem akan dicetak tanda tangan BPKB dengan pengamanan dan registrasi khusus; Penggabungan dokumen Kendaraan bermotor dengan BPKB; Pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; Pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB Setelah menyelesaikan prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; Petugas Penyerahan : Petugas penyerahan melaksanakan : Penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda bukti pendaftaran dengan menggunakan tanda bukti; Penyerahan kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti.

87 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 12/ Setelah menyelesaikan prosedur, petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip; Petugas arsip melaksanakan : Penerimaan dokumen arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; Penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan nomor registrasi kendaraan bermotor; Pencatatan keluar-masuk arsip kartu induk BPKB dengan tanda bukti; Penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; Pengarsipan : Arsip ditempatkan di Gedung/ruangan yang dilengkapi dengan rak arsip yang terbuat dari besi sehingga arsip dapat tersusun dengan tertib, aman dan teratur serta mudah ditemukan apabila dibutuhkan; Gedung/ruangan arsip dilengkapi alat pemadam kebakaran, penyejuk ruangan (ac) serta diupayakan pada tempat yang tidak terkena bahaya banjir, kebakaran, gangguan rayap, tikus, serangga dan lain-lain; Ruang arsip dilengkapi data base komputer yang mendatakan seluruh arsip dan posisi tepat, baris dalam rangka memudahkan pencarian arsip maupun pertanggung jawaban arsip; Arsip disusun berdasarkan nomor registrasi dan jenis kendaraan; Ruang/bagian arsip dilengkapi buku register untuk bukti penerimaan dan penyerahan arsip Proses Penggantian/Perubahan BPKB Pemilik atau yang diberikuasa, mengisi formulir permohonan/penggantian BPKB dengan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi selanjutnyamenyerahkan kepada petugas pendaftaran Petugas pendaftaran : Petugaspendaftaransetelahmenerima permohonandan berkas persyaratan, melakukan kegiatan : Penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; Pengecekan keabsahan dokumen dengan kartu induk BPKB dan data base komputer;

88 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 13/ Pencocokan hasil cek fisik dengan dokumen kendaraan bermotor Setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkahlangkah sebagai berikut : Menginformasikan kepada pemilik atau yang diberi kuasa untuk melakukan pembayaran biaya penggantian BPKB sesuai peraturan perundang-undangan; Menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor BPKB Tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB, yang berisi antara lain nomor registrasi, waktu dan tempat pengambilan BPKB; Dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang diberikuasa mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; Petugas pendataan : Pemasukkan data ke dalam data base komputer dan buku register manual untuk penggantian BPKB; Pemintaan arsip dokumen kendaraan yang akan diganti BPKBnya; Pencetakan data kartu induk BPKB; Setelah menyelesaikan prosedur petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; Petugas verifikasi : Pemeriksaan ulang kartu induk BPKB beserta hasil pencetakan data penggantian yang disesuaikan dengan dokumen kendaraan bermotor; Pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; Penggabungan BPKB dengan dokumen kendaraan bermotor lainnya; Pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; Pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB; Setelah menyelesaikan prosedur petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; Petugas penyerahan : Penandaan pada BPKB lama apabila ganti pemilik, dengan cara diguting/dipotong halaman yang ada datanya yaitu halaman 2, 3, 4 dan

89 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 14/17 cover sedang halaman lainnya diberi lubang-lubang dengan pemisahan : Halaman 2, 3, 4 dan 10ataucover digabung dengan arsip; Halaman BPKB lama lainnya yang telah diberi tanda lubang-lubang dapat dimusnahkan dan dibuatkan berita acara secara berkala (mingguandan bulanan) disesuaikan volume pelayanan; Apabila pada BPKBlama ada faktur pemilik, pada saat penggantian BPKB yang UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR faktur tersebut disertakan kembali diletakkan pada cover belakang Pemisahan berkas: Arsip kartu induk BPKB untuk diarsipkan ketempat semula; BPKB untuk diserahkan kepemilik atau yang di beri kuasa Penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda tangan bukti telah diterimakan pada buku register penyerahan; Penyerahan arsip kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti; Setelah menyelesaikan kegiatan petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip; Petugas arsip : Penerimaan kembali arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; Penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan registrasi kendaraan bermotor dan jenis kendaraan bermotor; Penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; 5.3. Prosedur Perubahan BPKB Pemilik atau yang diberikuasa, mengisi formulir permohonan perubahan BPKB dengan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang selanjutnya menyerahkan kepada petugas pendaftaran Petugas pendaftaran : Petugas pendaftaran menerima persyaratan, melakukan kegiatan : Penelitian kelengkapan administrasi;

90 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 15/ Pengecekan keabsahan BPKB; Pengecekan identitas pemilik dan kendaraan bermotor kedalam data base komputer dan buku register; Pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; Pengembalian STNK asli ke pemilik Setelah melakukan kegiatan, petugas pendaftaran menyerahkan : Tanda bukti pendaftaran kepada pemilik atau yang diberi kuasa; Berkas ke petugas pendataan Petugas pendataan : Pemasukan data perubahan alamat pemilik dan atau identitas kendaraan bermotor ke dalam sistem komputerisasi; Pencatatan perubahan data alamat pemilik dan identitas kendaraan ke dalam buku register (manual); Pencetakan perubahan data alamat pemilik dan identitas kendaraan ke kartu induk BPKB; Setelah menyelesaikan kegiatan petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; Petugas verifikasi : Pemeriksaan ulang hasil cetak perubahan data kartu induk BPKB yang disesuaikan dengan dokumen kendaraan bermotor; Pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; Pencetakan perubahan data pada BPKB; Penggabungan dokumen kendaraan bermotor; Pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; Pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB; Halaman catatan polisi pada BPKB yaitu halaman 8 dan 9 digunakan apabila ada catatan penting mengenai riwayat ranmor tentang perubahan sesuai dasar dokumen yang sah (tidak boleh untuk pencatatan kesalahan cetak huruf...); Setelah melakukan kegiatan petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; Petugas penyerahan : Penerimaan kartuindukbpkbdan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi; Pemisahan BPKB dariberkaskartuinduk BPKB;

91 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 16/ Penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa dengan meminta bukti penerimaan berupa tandatangan pada buku register penyerahan; Penyerahan berkas kartu induk BPKB untuk diarsipkan kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti; Setelah menyelesaikan kegiatan petugas penyerahan menyerahkan berkas ke petugas arsip; Petugas arsip : Penerimaan dokumen arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; Penyimpanan dan mengadministrasikan arsip berkas kartu induk BPKB sesuai dengan urutan nomor registrasi kendaraan bermotor; Pencatatan keluar masuk berkas kartu induk BPKB pada buku register; Penjagaan dan pemelihara kebersihan serta keamanan arsip; 5.4. Pengarsipan Arsip ditempatkan di gedung/ruangan yang dilengkapi dengan rak arsip yang terbuat dari besi sehingga arsip dapat tersusun dengan tertib, aman dan teratur serta mudah ditemukan apabila dibutuhkan; Gedung/ruangan arsip dilengkapi alat pemadam kebakaran, penyejuk ruangan (AC) serta diupayakan pada tempat yang tidak terkena bahaya banjir, kebakaran, gangguan rayap, tikus, serangga dan lain-lain; Ruang arsip dilengkapi data base komputer yang mendatakan seluruh arsip dan posisi tepat, baris dalam rangka memudahkan pencarian arsip maupun pertanggung jawaban arsip; Arsip disusun berdasarkan nomor registrasi dan jenis kendaraan; Ruang/bagian arsip dilengkapi buku register untuk bukti penerimaan dan penyerahan arsip; Arsip dipisahkan berdasarkan status (ranmor blokir, formulir B/CD/CC, hasil lelang); Jumlah personel yang mengelola arsip disesuaikan dengan jumlah ranmor/arsip yaitu minimal 1.0 arsip/orang (disesuaikan dengan tipe Samsat, per Samsat minimal 3 orang; Setiap petugas arsip diberi kelengkapan berupa masker, sarung tangan, sepatu khusus, seragam khusus/verpack dan kelengkapan lain yang diperlukan sebagai bentuk standarisasi kesehatan dan pengamanan; Ruang arsip diupayakan dilengkapi dengan kamera/cctv.

92 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR SOP-BID REGIDENT-4 17/17 6. Mekanisme pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR Kendaraan UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR BERKAS PERMOHONAN 1 ATPM PEMOHON BERKAS BPKB / STNK DAN SYAH CF BERKAS BPKB DAN STNK TDK SAH PERSYRTN SYAH CEK FISIK NOKA NOSIN Pembayran PNBP BPKB HASIL SYAH CEK FISIK 1. BPKB 2.STNK Cetak Kartu Induk DATA BASE POLRI 2 3 DATA BASE DISPENDA Team identifikasi Dan verikasi Apa sesuai syarat BERKAS PENDFTRAN BPKB PENDFTRN BPKB 1.Input data 2.No bpkb 3.NoregistER Data sdh benar Cetak BPKB dan cetak tanda tangan BERKAS PENDFTRAN STNK Tanda bukti pendaftaran Paraf ki dan verifikasi data Kartu induk BPKB Verifikasi tanda tangan/parf buku PEMISAHAN BPKB DAN ARSIP PENDFTRAN PENDATAAN DAN VERIFIKASI GUDANG ARSIP/ADMIN BPKB LOKET PENYERAH AN BPKB

93 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh KANIT REG IDENT TANGGAL TERBIT: DESEMBER 2013 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor Perubahan Identitas ini dengan tujuan petugas dapat melaksanakan secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.7 Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.8 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.9 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.10 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.11 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor; 2.12 Keputusan Kapolri No Pol: Skep/367/VI/25 tanggal 15 Juni 25, tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko BPKB.

94 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS SOP-BID REGIDENT-4 2/9 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk BPKB adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan BPKB yang selanjutnya disebut penerbit BPKB adalah unit pelayanan penerbit BPKB yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan BPKB dan STNK serta TNKB; 3.6 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.7 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.8 Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.9 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi;

95 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 3/9 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : Perangkat komputer BPKB one line (banyaknya disesuaikan dengan tipe unit pelayanan BPKB) terdiri dari Central Processing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), Keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/pengesahan; printer komputer; scanner / Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; finger print untuk proses verifikasi; alat komunikasi data(modem); sever; router; uninterruptible Power Supply (UPS) / battery backup. 4.2 Kantor penerbitan pelayanan BPKB dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung antara lain sebagai berikut: kursi dan meja untuk tempat perangkat computer dan tempat pelayanan; ruang tunggu; listrik / genzet; alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen Kendaraan Bermotor (Ultra Violet); monitor TV untuk informasi; fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual; informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik Kendaraan Bermotor; penyejuk ruangan / AC / kipas angin; toillet dan alat pemadam kebakaran; ruang pusat informasi; ruang pelayanan pengaduan masyarakat. 5. Prosedur 5.1 Prosedur penerbitan BPKB untuk perubahan Identitas Pemilik pemilik atau yang diberi kuasa, mengisi formulir permohonan penerbitan BPKB untuk perubahan identitas dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut Penerbitan BPKB yang mengalami perubahan nama pemilik tanpa perubahan alamat harus memenuhi persyaratan: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b; melampirkan akte perubahan nama bagi badan hukum;

96 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS SOP-BID REGIDENT-4 4/ melampirkan penetapan pengadilan bagi pemilik perorangan; BPKB; STNK; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan alamat pemilik Ranmor dalam wilayah Regident yang sama meliputi: mengisi formulir permohonan; dan melampirkan tanda bukti identitas: KTP di tempat yang baru bagi perorangan; atau akte perubahan alamat bagi badan hukum; dan surat kuasa dari pemilik yang pengurusan pendaftarannya dilakukan oleh kuasanya BPKB; STNK; dan hasil Pemeriksaan Cek Fisik Ranmor Penerbitan BPKB yang mengalami perubahan nama dan alamat dalam satu wilayah Regident Ranmor harus memenuhi persyaratan mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b; BPKB; STNK; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan alamat pemilik atau mutasi Ranmor ke luar wilayah Regident meliputi mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas: KTP di tempat yang baru bagi perorangan; atau akte perubahan alamat bagi badan hukum; surat kuasa dari pemilik yang pengurusan pendaftarannya dilakukan oleh kuasanya; BPKB; STNK; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor.

97 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 5/ Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan nomor Registrasi Ranmor meliputi: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b; BPKB; STNK; surat permohonan dari pemilik tentang nomor registrasi yang diinginkan; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan nomor Registrasi Ranmor meliputi: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b; BPKB; STNK; hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor; surat izin penyelenggaraan angkutan umum dari instansi yang berwenang bagi perubahan fungsi dari Ranmor perseorangan menjadi Ranmor angkutan umum; dan/atau surat keterangan dari instansi yang berwenang bagi perubahan fungsi dari Ranmor angkutan umum menjadi Ranmor perseorangan. 5.2 Prosedur penerbitan BPKB untuk perubahan Identitas Ranmor Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan mesin dan/atau bentuk Ranmor meliputi: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b; BPKB; STNK; surat keterangan dari APM atau bengkel umum yang melaksanakan perubahan mesin dan/atau bentuk Ranmor;

98 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS SOP-BID REGIDENT-4 6/ PIB untuk penggantian mesin baru dari impor atau faktur pembelian untuk penggantian mesin baru yang diproduksi dalam negeri; Sertifikat Uji Tipe dan SRUT; dan/atau hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor Persyaratan perubahan data BPKB atas dasar perubahan warna Ranmor meliputi: mengisi formulir permohonan; melampirkan tanda bukti identitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 44 huruf b; BPKB; STNK; surat keterangan dari Agen Pemegang Merek (APM) atau bengkel umum yang melaksanakan perubahan warna Ranmor; dan hasil pemeriksaan cek fisik Ranmor. 5.3 Kelengkapan administrasi selanjutnya menyerahkan kepada petugas pendaftaran petugas pendaftaran: petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan : penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; pengecekan keabsahan dokumen dengan kartu induk BPKB dan database komputer; dan pencocokan hasil cek fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut : menginformasikan kepada pemilik atau yang diberi kuasa untuk melakukan pembayaran biaya penggantian BPKB sesuai peraturan perundang-undangan; menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor BPKB tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran BPKB, yang berisi antara lain nomor registrasi, waktu dan tempat pengambilan BPKB;

99 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 7/ dengan tanda bukti pendaftaran BPKB, pemilik atau yang diberi kuasa mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; proses pendaftaran tersebut selesai + 5 menit petugas pendataan: pemasukkan data ke dalam database komputer dan buku register manual untuk penggantian BPKB; pemintaan arsip dokumen kendaraan yang akan diganti BPKB nya; pencetakan data kartu induk BPKB; setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; proses pendataan tersebut selesai + 5 menit Petugas verifikasi: pemeriksaan ulang kartu induk BPKB beserta hasil pencetakan data penggantian yang disesuaikan dengan dokumen Kendaraan Bermotor; pemberian paraf ke dalam kartu induk BPKB sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; pencetakan BPKB (pada halaman 2, 3, 4 dan 10); penggabungan BPKB dengan dokumen Kendaraan Bermotor lainnya; pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di BPKB; pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani BPKB; Setelah menyelesaikan Prosedur petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; Proses verifikasi tersebut selesai + 5 menit Petugas penyerahan: penerimaan arsip kartu induk BPKB dan BPKB yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi penandaan pada BPKB lama apabila ganti pemilik, dengan cara diguting/dipotong halaman yang ada datanya yaitu halaman 2, 3, dan 4 cover sedang halaman lainnya diberi lubang-lubang dengan pemisahan : halaman 2, 3, 4 dan 10/cover digabung dengan arsip; halaman BPKB lama lainnya yang telah diberi tanda lubanglubang dapat dimusnahkan dan dibuatkan berita acara

100 PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS SOP-BID REGIDENT-4 8/9 secara berkala (mingguan, bulanan) disesuaikan volume pelayanan; apabila pada BPKB lama ada faktur pemilik, pada saat penggantian BPKB yang baru faktur tersebut disertakan kembali diletakkan pada cover belakang pemisahan berkas : arsip kartu induk BPKB untuk diarsipkan ke tempat semula; BPKB dan BPKB untuk diserahkan ke pemilik atau yang diberi kuasa penyerahan BPKB kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda tangan bukti telah diterimakan pada buku register penyerahan; penyerahan arsip kartu induk BPKB kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti; setelah menyelesaikan kegiatan petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip; Proses penyerahan tersebut selesai + 5 menit Petugas arsip: penerimaan kembali arsip kartu induk BPKB dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk BPKB sesuai dengan urutan registrasi Kendaraan Bermotor dan jenis Kendaraan Bermotor; penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk BPKB; Proses pengarsipan tersebut selesai + 5 menit.

101 E PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU SOP-BID REGIDENT-4 9/9 6. Mekanisme Mekanisme Penerbitan BPKB Perubahan identitas BERKAS PERMOHONAN 1 ATPM PEMOHON BERKAS BPKB / STNK DAN SYAH CF BERKAS BPKB DAN STNK TDK SAH PERSYRTN SYAH CEK FISIK NOKA NOSIN HASIL SYAH CEK FISIK 1. BPKB 2.STNK Cetak Kartu Induk DATA BASE POLRI 2 3 DATA BASE DISPENDA PEMBERIAN BPKB Team identifikasi Dan verikasi Apa sesuai syarat BERKAS PENDFTRAN BPKB PENDFTRN BPKB 1,INPUT DATA PERUBHN Data sdh benar Cetak BPKB dan cetak tanda tangan BERKAS PENDFTRAN STNK Tanda bukti pendaftaran ORDER ARSIP Paraf ki dan verifikasi data Kartu induk BPKB Verifikasi tanda tangan/parf buku PEMISAHAN BPKB DAN ARSIP COPI STNK ARSIP LAMA BPKB PENDFTRAN PENDATAAN DAN VERIFIKASI GUDANG ARSIP/ADMIN PENYATUAN ARSIP LAMA DG BARU LOKET PENYERAH AN BPKB

102 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT Dibuat oleh KANIT REG IDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/59 Disahkan oleh KAPOLRES BIMA KOTA GUSRIYADI A, SH IPDA NRP HERMAN, SH IPTU NRP BENNY BASIR WARMANSYAH AKBP NRP Tujuan 1.1 Standar Operasional Prosedur (S.O.P) penerbitan SIM ini ditetapkan dengan maksud untuk dapat digunakan sebagai acuan dan dasar dalam tugas pelaksanaan penerbitan SIM, sehingga para petugas pelaksana memiliki persepsi dan tindakan yang sama dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat; 1.2 Terwujudnya tertib administrasi pelayanan dalam penerbitan SIM yang transparan, efektif, efisien, dan akuntabel; 1.3 Terjaminnya legitimasi dan identifikasi terhadap kompetensi Pengemudi dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-undang Negara Republik IndonesiaNomor 22 Tahun 29 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan; 2.3 Undang-undang Negara Republik IndonesiaNomor 25Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor9Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi.

103 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 2/59 3. Pengertian 3.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; 3.2 Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Kapolri adalah pemimpin Polri dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi Kepolisian; 3.3 Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Ranmor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel; 3.4 Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol, dan data forensik Kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 3.5 SIM Internasional adalah SIM yang diperuntukkan bagi pengemudi Ranmor yang akan digunakan di negara lain berdasarkan perjanjian internasional; 3.6 Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Ranmor di Jalan yang telah memiliki SIM; 3.7 Registrasi dan Identifikasi Pengemudi yang selanjutnya disebut Regident Pengemudi adalah segala usaha dan kegiatan pencatatan identifikasi pemegang SIM, kualifikasi, dan kemampuan dalam mengemudikan Ranmor sesuai dengan golongannya; 3.8 Standar pelayanan adalah suatu tolok ukur yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan kepada masyarakat; 3.9 Satuan Penyelenggara Administrasi SIM yang selanjutnya disebut Satpas,adalah unsur pelaksana Polri di bidang lalu lintas yang berada di lingkungan kantor Kepolisian setempat atau di luar lingkungan kantor Kepolisian; 3.10 Sepeda Motor adalah Ranmor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Ranmor beroda tiga tanpa rumah rumah; 3.11 Ranmor Umum adalah setiap Ranmor yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran;

104 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 3/ Ranmor Khusus adalah Ranmor yang dirancang secara khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu; 3.13 Ujian Teori adalah penilaian terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas, teknis dasar Ranmor, cara mengemudikan Ranmor, dan tata cara berlalu lintas bagi peserta uji; 3.14 Ujian Praktik adalah penilaian terhadap tingkat kemampuan dan keterampilan mengemudi Ranmor dan berlalu lintas di jalan bagi peserta uji; 3.15 Simulator adalah alat bantu untuk menguji keterampilan, kemampuan,antisipasi, daya reaksi, daya konsentrasi, dan sikap perilaku peserta uji; 3.16 Audio Visual Integrited System yang selanjutnya disebut AVIS adalah mekanisme pembuatan SIM yang terintegrasi sejak proses pendaftaran,pengujian, sampai dengan penerbitan; 3.17 Pemblokiran SIM adalah tindakan Kepolisian untuk memberikan tanda pada data Regident Pengemudi yang merupakan pembatasan sementara terhadap legitimasi mengemudikan Ranmor; 3.18 Biaya pembuatan SIM adalah Biaya yang dipungut sebagai penerimaan negara atas penerbitan SIM berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. 4. Alat 4.1 Gedung Satpas: Lahan Parkir kendaraan R2 dan R4; Tempat Ibadah; Genset; Toilet Umum; Gudang Materiil; 4.2 Ruang Informasi: Meja dan Kursi Petugas;

105 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 4/ Sound Sistem; Brosure; Papan Mekanisme; Papan Persyaratan; Papan Visi, Misi, Janji dan Motto layanan. 4.3 Ruang Pelayanan Pengaduan: Furniture; Komputer Unit; Buku Pengaduan; Mekanisme Pengaduan dan Penyelesaian. 4.4 Kelengkapan Administrasi: Pemeriksaan Kesehatan: Ruang Pemeriksaan Kesehatan; Ruang Tunggu; Meja dan Kursi Dokter; Alat Periksa tekanan Darah; Alat pengukur tinggi dan berat badan; Alat periksa mata; Alat periksa detak jantung Tes Psikologi: Ruang Kelas tes psikologi; Kursi peserta uji psikologi; Papan Tulis; Lembar Soal; Lembar Jawaban; Lembar hasil tes psikologi; Buku Register; Ruang Pembayaran Administrasi BRI: Ruang Pelayanan;

106 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 5/ Ruang Tunggu; Teller, Mini ATM atau ATM; Lembar bukti pembayaran Administrasi SIM; Stempel BRI. 4.5 Registrasi Pendaftaran Sarana pelayanan Pendaftaran sekurang-kurangnya meliputi : Komputer Registrasi; Stempel Nomor Register; Buku Register Pendaftaran; Stempel Loket Pendaftaran; Sound system; Alat Tulis Kantor (ATK) Prasarana pelayanan Pendaftaran sekurang-kurangnya meliputi : Ruang / Loket Pendaftaran; Ruang Tunggu Peserta Uji SIM; Kursi Tunggu Peserta Uji SIM; TV; AC / Fan; Toilet. 4.6 Ruang Pencerahan: Kursi Peserta Uji; Komputer unit; Proyektor; AC / Fan; Sound Sistem; Materi Pencerahan. 4.7 Uji Teori Uji Teori Komputerisasi: Ruang Uji Teori;

107 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 6/ Meja dan kursi peserta ujian, serta pengawas/operator; Ruang Tunggu Peserta Uji; Nomor peserta ujian; Buku register; Perangkat komputer untuk ujian (AVIS); Headset; Server Bank Soal; Printer hasil ujian; Stempel uji teori AVIS Uji Teori Manual: Ruang Uji Teori; Meja dan kursi peserta ujian, serta pengawas/operator; Lembar Soal ujian teori; Lembar jawaban ujian teori; Lembar hasil ujian teori; Buku Register; Stempel uji teori Korektor Hasil Uji Teori: Ruang Korektor; Meja dan Kursi petugas Korektor; Lembar kunci Jawaban; Komputer Input Data Hasil Uji Teori; Buku Register; Buku Ekspedisi; Alat Tulis kantor (ATK) Pengumumam Hasil Uji Teori: Ruang Pengumuman Hasil uji teori; Sound system; Meja dan kursi petugas;

108 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 7/ Ruang tunggu Peserta uji SIM; 4.8 Simulator: Ruang Uji Simulator; Loket Pendaftaran; Ruang Tunggu Peserta Uji; Alat Uji Simulator R2, R4 dan R6; Ruang Pengambilan Hasil Uji Simulator; Lembar Hasil Uji Simulator; Sertifikat Uji Simulator; Komputer Unit; Stempel; Buku Register; Buku Ekspedisi; Sound system; Meja dan Kursi Petugas Penguji; Papan Mekanisme Uji Simulator; Papan Petunjuk pelaksanaan uji simulator. 4.9 Uji Praktek Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan Ujian Praktek meliputi: Ranmor untuk ujian; Helm; Nomor peserta ujian; Buku register; Komputer entri data; Lembar Penilaian Uji Praktek; Lembar Hasil Uji Praktek;

109 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 8/ Sound Sistem; Peluit; Patok / Kerucut lalu lintas (traffic cone); Stempel Loket Prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan Ujian Praktik meliputi: Lapangan Ujian Praktek; Materiujian pada setiap golongan; Ruang tunggu Ujian Praktik; Payung / Tenda Petugas uji Praktek Identifikasi Sarana Identifikasi meliputi : Komputer yang terkoneksi dengan server; Alat pengambil foto (foto capture); Alat pengambil tanda tangan (signature capture); Alat pengambil sidik jari (finger print capture); Latar belakang (background) foto Kaca Hias dan Sisir; Buku Register; Stempel Loket Prasarana Identifikasi : Ruang Identifikasi; Ruang Tunggu Peserta uji; Kursi Tunggu Peserta Uji; Meja dan Kursi Petugas Identifikasi Produksi Sarana ProduksiSIM:

110 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 9/ Komputer produksi yang terkoneksi dengan server; Alat cetak (ID printer); Kartu SIM (Pad card); Color Ribbon; Sound system; Buku Register penyerahan SIM Prasarana Produksi SIM: Ruang Produksi; Ruang Tunggu pengabilan SIM; Kursi tunggu; Loket pengambilan / penyerahan SIM; 4.12 Pengarsipan Sarana: Komputer Arsip yang terkoneksi dengan server; Rak Rak penyimpanan Arsip; Stop Map; Buku Register; Buku Ekspedisi; Sound system; AC; Alat Pemadam Api Ringan (APAR); Alat penyedot Debu (Vacum Cleaner) Prasarana: Ruang Arsip; Ruang Komputer Arsip; Ruang Tunggu Peserta Uji SIM; Kursi Tunggu Peserta uji SIM.

111 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 10/ Server Data Base : Ruang server; Perangkat Server Data Base; AC; Pencatat Suhu Ruangan; Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Papan-papan petunjuk: Papan petunjuk lokasi Satpas; Papan petunjuk loket pelayanan; Papan tariff PNBP; Papan Standar Waktu Pelayanan; Papan Standar Waktu penerbitan SIM; Papan pengumuman hasil uji teori Level Satpas : Level I Produksi SIM rata rata setiap hari =0 s/d 40; Level II Produksi SIM rata rata setiap hari = 41 s/d 80; Level III Produksi SIM rata rata setiap hari = 81 s/d 2; Level IV Produksi SIM rata rata setiap hari = 201 s/d 4; Level V Produksi SIM rata rata setiap hari = 401 s/d 601; Level VI Produksi SIM rata rata setiap hari = 601 s/d 15; Level VII Produksi SIM rata rata setiap hari = Lebih dari 15; 4.16 Jumlah Petugas sesuai Level SATPAS Satpas Level I jumlah petugas 9 orang; Registrasi : Pendaftaran 1 (satu) petugas; Identifikasi 1 (satu) petugas.

112 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 11/ Ujian Teori 2 (dua) petugas; Ujian praktik 2 (dua) petugas; Penerbitan: Cetak SIM 1 (satu) petugas; Penyerahan 1 (satu) petugas; Arsip dan dokumen 1 (satu) petugas Satpas Level II jumlah petugas 17 orang; Registrasi: Pendaftaran 2 (dua) petugas; Identifikasi 2 (dua) petugas Ujian Teori 4 (empat) petugas; Ujian praktek 4 (empat) petugas Penerbitan: Cetak SIM 2 (dua) petugas; Penyerahan 1 (satu) petugas; Arsip dan dokumen 2 (dua) petugas Satpas Level III jumlah petugas 24 orang; Registrasi: Pendaftaran 3 (tiga) petugas; Identifikasi foto 4 (empat) petugas Ujian Teori 4 (empat) petugas; Ujian praktik 6 (enam) petugas Penerbitan: Cetak SIM3 (tiga) petugas; Penyerahan 2 (dua) petugas; Arsip dan dokumen 2 (dua) petugas Satpas Level IV jumlah petugas 34 orang; Registrasi: Pendaftaran 5 (lima) petugas;

113 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 12/ Identifikasi 6 (enam) petugas Ujian Teori 6 (enam) petugas; Ujian praktik 8 (delapan) petugas; Penerbitan: Cetak SIM 4 (empat) petugas; Penyerahan 3 (tiga) petugas; Arsip dan dokumen 3 (tiga) petugas Satpas Level V jumlah petugas 48 orang; Registrasi: Pendaftaran 10 (sepuluh) petugas; Identifikasi 8 (delapan) petugas Ujian Teori 8 (delapan) petugas; Ujian praktik 10 (sepuluh) petugas; Penerbitan: Cetak SIM 4 (empat) petugas; Penyerahan 4 (empat) petugas; Arsip dan dokumen 4 (empat) petugas Satpas Level VI jumlah petugas 64 orang; dan Registrasi: Pendafataran 14 (empat belas) petugas; Identifikasi 10 (sepuluh) petugas Ujian Teori 10 (sepuluh) petugas; Ujian praktik 14 (empat belas) petugas; Penerbitan: Cetak SIM 8 (delapan) petugas; Penyerahan 4 (empat) petugas; Arsip dan dokumen 4 (empat) petugas Satpas Level VII jumlah petugas 84 orang Registrasi:

114 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 13/ Pendafataran 20 (dua puluh) petugas; Identifikasi 12 (dua belas) petugas Ujian Teori 16 (enam belas) petugas; Ujian praktik 20 (dua puluh) petugas; Penerbitan: Cetak SIM 8 (delapan) petugas; Penyerahan 4 (empat) petugas; Arsip dan dokumen 4 (empat) petugas Standar Kompetensi Petugas Penguji SIM Setiap petugas penguji SIM wajib memenuhi persyaratan : Sehat jasmani dan rohani; Bermoral dan berkelakuan baik; Disiplin dan bertanggung jawab; Ramah, sopan, dan mampu berkomunikasi dengan baik; Menguasai bidang tugas yang akan diujikan; Memiliki SIM sesuai golongan yang diujikan paling singkat 3 (tiga) Tahun; Dapat mengoperasikan computer Petugas penguji wajib memiliki kompetensi : Kemampuan administrasi, yang meliputi : Manajerial di bidang pengujian SIM; Tata cara pengarsipan; Produk-produk tertulis; Pengetahuan, yang meliputi : Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; Teknik Ranmor; Teknik mengemudi;

115 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 14/ Pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas Keterampilan, yang meliputi : Dapat mengoperasikan sarana dan prasarana uji; Dapat mengemudi Ranmor yang digunakan sebagai sarana uji; Dapat mengoperasikan teknik Ranmor; Dapat berlalu lintas dengan benar di jalan Kemampuan mengajar atau melatih, yang meliputi : Mampu mengkomunikasikan materi uji secara baik kepada peserta uji; Mampu mentransfer pemahaman materi uji kepada peserta uji; Dapat menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan ujian Memiliki sertifikat penguji SIM, dari Pusdik Lantas Polri; Memiliki SKEP Penguji dari Kepala Korps Lalu Lintas Polri Etika Petugas Penguji: Bermoral dan berkelakuan baik; Disiplin dan bertanggung jawab; Ramah, sopan, dan santun dalam melayani masyarakat; Tidak mempersulit masyarakat; Berpenampilan sesuai ketentuan; Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu; Ikhlas dalam memberikan pelayanan; Tidak melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan keluhan masyarakat; Bersikap jujur dan dapat dipercaya; Dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat; Efektif dan Efisien dalam melayani masyarakat; Transparan dan Akuntabel dalam melayani masyarakat;

116 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 15/ Tidak diskriminatif dalam melayani masyarakat. 5. Prosedur 5.1 Waktu kerja pelayanan SIM adalah 8 (delapan) jam setiap hari kerja terhitung mulai jam 07.WIB s/d 15.WIB; 5.2 Waktu pelayanan penerbitan SIM diatur sebagai berikut : Senin Kamis : WIB; Jumat : WIB; Sabtu : WIB; Minggu : tentative (disesuaikan dengan kondisi wilayah); Hari libur Nasional tidak beroperasi. 5.3 Standar waktu Penerbitan SIM sebagai berikut : Baru dan Pengalihan Golongan: SIM A = 120 Menit; SIM A Umum = 180 Menit; SIM BI = 120 Menit; SIM BI Umum = 180 Menit; SIM BII = 180 Menit; SIM BII Umum = 180 Menit; SIM C = 120 Menit; SIM D = 120 Menit Perpanjangan, Hilang, Rusak dan Pindah Masuk (Mutasi): SIM A = 30 Menit; SIM A Umum = 130 Menit; SIM BI = 70 Menit; SIM BI Umum = 130 Menit; SIM BII = 130 Menit;

117 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 16/ SIM BII Umum = 130 Menit; SIM C = 30 Menit; SIM D = 30 Menit. 5.4 Rincian Standar Waktu Penerbitan SIM: Pemeriksaan Kesehatan Dokter = 5 Menit; Uji Keterampilan Simulator = 60 Menit; Pembayaran Biamin SIM di Bank BRI = 5 Menit; Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi = 5 Menit; Pengisian Formulir Permohonan Penerbitan SIM = 5 Menit; Pendaftaran = 5 Menit; Ujian Teori = 30 Menit; Ujian Praktik = 20 Menit; Penyelesaian (Foto dan Pencetakan SIM) = 20 Menit; Jarak Tenggang = 25 Menit. 5.5 Tarif PNBP Biaya Administrasi SIM Baru dan Pengalihan Golongan: SIM A = Rp.120.0, SIM BI = Rp.120.0, SIM BII = Rp.120.0, SIM C = Rp. 1.0, SIM D = Rp. 50.0, SIM Internasional = Rp , Uji Simulator = Rp. 50.0, Perpanjangan, Hilang, Rusak dan Pindah Masuk (Mutasi) : SIM A = Rp. 80.0, SIM BI = Rp. 80.0, SIM BII = Rp. 80.0, SIM C = Rp. 75.0,-

118 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 17/ SIM D = Rp. 30.0, SIM Internasional = Rp , Uji Simulator = Rp. 50.0,- 5.6 Persyaratan Usia Usia Peserta Uji SIM Perseorangan paling rendah: (tujuh belas) Tahun untuk SIM A, C, dan D; (dua puluh) Tahun untuk SIM B I; (dua puluh satu) Tahun untuk SIM B II Usia Peserta Uji SIM Umum paling rendah: (dua puluh) Tahun untuk SIM A Umum; (dua puluh dua) Tahun untuk SIM B I Umum; (dua puluh tiga) Tahun untuk SIM B II Umum Persyaratan usia, berlaku bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing. 5.7 Persyaratan Administrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli setempat yang masih berlaku; Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing meliputi : Paspor dan kartu izin tinggal tetap (KITAP) bagi yang berdomisili tetap di Indonesia; Paspor, visa diplomatik, kartu anggota diplomatik, dan identitas diri lain bagi yang merupakan staf atau keluarga kedutaan; Paspor dan visa dinas atau kartu izin tinggal sementara (KITAS) bagi yang bekerja sebagai tenaga ahli atau pelajar yang bersekolah di Indonesia; Paspor dan kartu izin kunjungan atau singgah bagi yang tidak berdomisili di Indonesia; Surat Izin Kerja dari Kementerian yang membidangi Ketenaga kerjaan bagi Warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia.

119 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 18/ Bukti pembayaran biaya administrasi SIM; dan Melaksanakan rumusan 10 sidik jari. 5.8 Persyaratan kesehatan Kesehatan jasmani Peserta ujian SIM berupa Kesehatan mata: Fisik mata; Buta warna; Penglihatan jarak dekat dan jarak jauh; Pemeriksaan kondisi kesehatan jasmani, dilakukan oleh dokter yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; Khusus bagi penyandang cacat harus ada surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa kecacatannya tidak menghalangi peserta uji SIM untuk mengemudikan kendaraan bermotor khusus; Dokter, harus mendapat rekomendasi dari Kedokteran Kepolisian Kesehatan Rohani Peserta ujian SIM dilakukan melalui pemeriksaan Psikologi yang meliputi : Kemampuan konsentrasi; Kecermatan; Pengendalian diri; Kemampuan penyesuaian diri; Stabilitas emosi; Penilaian atas kesehatan rohani, dilakukan melalui penggunaan Materi Tes Psikologi; Materi Tes Psikologi, beserta tata cara penilaiannya disusun oleh psikolog dalam pengawasan dan pembinaan psikologi kepolisian daerah atau Biro Psikologi Polri; Hasil tes psikologi, ditetapkan dalam Surat Lulus Tes Psikologi. 5.9 Persyaratan SIM Baru (SIM A, C dan D) :

120 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 19/ Mengisi formulir pengajuan SIM Baru; Peserta Uji SIM telah berusia 17 (tujuh Belas) Tahun; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang Sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Lulus Uji Teori; Lulus Uji Simulator; Lulus Uji Praktek I dan II Persyaratan Perpanjangan SIM : Mengisi formulir pengajuan perpanjangan SIM; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; Melampirkan SIM lama yang akan diperpanjang dan 1 (satu) lembar Foto copy; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Melampirkan Surat lulus uji keterampilan Simulator; Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masaberlakunya berakhir; Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya,harus diajukan SIM baru sesuai dengan golongan yang dimiliki Persyaratan Pengalihan golongan SIM : Mengisi formulir pengajuan pengalihan golongan SIM; Peserta Uji SIM telah memenuhi persyaratan Usia yaitu : Usia Peserta Uji SIM Perseorangan paling rendah (dua puluh)tahun untuk SIM B I; dan

121 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 20/ (dua puluh satu)tahun untuk SIM B II Usia Peserta Uji SIM Umum paling rendah (dua puluh)tahun untuk SIM A Umum; (dua puluh dua) Tahun untuk SIM B I Umum; (dua puluh tiga) Tahun untuk SIM B II Umum Persyaratan usia, berlaku bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; Melampirkan SIM yang akan dialihkan golongannya dan telah dimiliki paling rendah 12 (dua belas) bulan; SIM A bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM A Umum dan SIM B I; SIM A Umum bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM B I Umum; SIM B I bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM B I Umum dan B II; SIM B I Umum atau B II bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM B II Umum Pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM umum dilampiri dengan: Surat Bukti Lulus tes Psikologi; Sertifikat lulus pendidikan dan pelatihan mengemudi; Surat izin kerja dari Kementerian yang membidangi Ketenagakerjaan bagi Warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Lulus Uji Teori; Lulus Uji Simulator;

122 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 21/ Lulus Uji Praktek I dan II Persyaratan Perubahan data pengemudi : Mengisi formulir pengajuan perubahan data Pengemudi; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; Melampirkan Penetapan Pengadilan tentang perubahan nama bagi Pengemudi yang melakukan perubahan nama; Melampirkan SIM yang akan dirubah nama pemiliknya; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir Tanpa persyaratan lulus Ujian Teori, Simulator, dan Ujian Praktek; Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya, harus diajukan SIM baru sesuai dengan golongan yang dimiliki Persyaratan Penggantian SIM Hilang : Mengisi formulir pengajuan penggantian SIM karena hilang; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing Surat Keterangan kehilangan SIM dari Kepolisian Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhirtanpa persyaratan lulus Ujian Teori, ujian keterampilan melalui Simulator, dan Ujian Praktek; Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya, harus diajukan SIM baru sesuai dengan golongan yang dimiliki.

123 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 22/ Persyaratan Penggantian SIM Rusak : Mengisi formulir pengajuan penggantian SIM karena Rusak; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; Melampirkan SIM yang rusak; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir Tanpa persyaratan lulus Ujian Teori, ujian keterampilan melalui Simulator, dan Ujian Praktik; Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya, harus diajukan SIM baru sesuai dengan golongan yang dimiliki; 5.15 Persyaratan SIM Pindah Masuk (Mutasi) : Mengisi formulir pengajuan Mutasi SIM; Melampirkan Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku serta 2 (dua) Lembar Foto Copy; Melampirkan Dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing; SIM yang akan di Mutasi; Surat Pengantar Mutasi dari Satpas yang menebitkan SIM; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir tanpa persyaratan lulus Ujian Teori, ujian keterampilan melalui Simulator, dan Ujian Praktek; Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat masa berlakunya, harus diajukan SIM baru sesuai dengan golongan yang dimiliki.

124 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 23/ Persyaratan Penerbitan SIM akibat pencabutan SIM : Surat Bukti Putusan Pengadilan Negeri Surat Bukti berakhir larangan mengemudi atasdasar pencabutandari Pengadilan Negeri Mengisi formulir pengajuan SIM; Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang sah dan masih berlaku; Melampirkan Surat Keterangan Dokter; Melampirkan Tanda Pembayaran Permohonan Penerbitan SIM (TP3S) dari BRI; Lulus Uji Teori; Lulus Uji Simulator; Lulus Uji Praktek I dan II Persyaratan Penerbitan SIM Internasional : Menunjukkan Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Izin Menetap (KITAP)dan melampirkan fotokopinya; Menunjukkan SIM yang sah dan masih berlaku serta melampirkanfotokopinya; Menunjukkan Paspor yang sah dan masih berlaku serta melampirkanfotokopinya; Menyerahkan pasfoto berwarna terbaru, tampak depan, berpakaian rapi,dan berkrah, ukuran 4 (empat) x 6 (enam) sebanyak 3 (tiga) lembar,berlatar belakang biru; Setiap peserta uji SIM Internasional wajib membayar Biaya Administrasi SIMInternasional yang besarannya sesuai dengan yang ditetapkan dalamperaturan perundang-undangan; Biaya administrasi SIM Internasionaldapat dibayar secara tunai atau secara elektronik pada bank yang ditunjuk Tata Cara Penerbitan Kelompok Kerja Pendaftaran:

125 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 24/ Petugas loket pendaftaran menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan penerbitan SIM; Mempersilahkan peserta uji SIM untuk duduk pada ruang tunggu yang telah disediakan; Apabila berkas dinyatakan tidak lengkap petugas menyerahkan kembali kepada Peserta uji SIM untuk dilengkapi; Jika berkas permohonan sudak lengkap dan memenuhi persyaratan maka petugas membubuhkan stempel loket dan nomor register pendaftaran; Mencatat data identitas lengkap peserta uji secara manual ke dalam Buku Register pendaftaran; Petugas loket pendaftaran melakukan entry data peserta ujian SIM ke komputer registrasi; Menyerahkan sobekan bukti pendaftaran kepada peserta uji SIM; Mempersilahkan Peserta ujian untuk mengikuti ujian Teori SIM; Membuat laporan pendaftaran sesuai proses dan golongan SIM kepada Kepala Seksi SIM Cq Pamin SIM; Kelompok Kerja Ujian Teori SIM : Ujian dilaksanakan pada hari pengajuan persyaratan mengikuti uji SIM yang diterima oleh petugas uji SIM; Setiap peserta uji harus dapat menunjukkan tanda bukti kesertaan dalam ujian; Pengecekan ulang kesesuaian data peserta ujian; Setiap peserta uji yang akan mengikuti Ujian Teori, wajib mengikuti pencerahan yang disampaikan secara langsung atau melalui Media mengenai:

126 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 25/ Peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; Etika berlalu lintas; Keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas; Berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas; Kecelakaan lalu lintas; Prosedur pertolongan kecelakaan lalu lintas; Pelaporan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas; Tata cara pengujian SIM; dan Tata cara pengoperasian AVIS atau penggunaan sarana lain Pelaksanaan Ujian Teoridilakukan dengan urutan sebagai berikut: Sebelum Ujian Teori dimulai, petugas menyiapkan ruangan Ujian Teori sesuaidengan kebutuhan; Peserta uji memasuki ruang ujian dan menempati tempat duduk sesuaidengan nomor peserta; Petugas membagikan lembar soal dan lembar jawaban Ujian Teori sesuai dengan golongan SIM peserta ujiyang telah ditetapkan; Setelah ujian berlangsung 5 (lima) menit, petugas pengawas mengedarkandaftar buku peserta ujian sebagai daftar presensi untuk dicocokkan denganidentitas peserta uji; Petugas pengawas memberitahukan kepada para peserta uji, pada saat waktuujian tinggal tersisa 5 (lima) menit; dan Petugas penguji mengolah hasil Ujian Teori melalui sistem Ujian Teori yangterkoneksi secara daring mulai

127 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 26/59 dari pendaftaran, ujian teori, ujian praktik,sampai dengan penerbitan SIM Soal Ujian Teori dikelompokkan menurut golongan SIM; Soal Ujian Teori dengan AVIS dilaksanakan secara acak Materi Ujian Teori meliputi: Pengetahuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; Hak utama pengguna jalan; Pengetahuan tentang rambu, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan gerakan lalu lintas; Kedudukan hukum lalu lintas; dan Peringatan sinar dan bunyi Keterampilan Pengemudi: Cara mengemudi Ranmor; Cara mendahului; Cara berbelok; Caramelewati di persimpangan; Cara penggunaan lampu Ranmor; Cara parkir; Cara berhenti; Kecepatan minimal dan maksimal; Cara penggunaan jalur dan lajur Jalan; Etika berlalu lintas; Hak dan kewajiban pengemudi dan pengguna jalan lain; Tanggung jawab pengemudi; Pengetahuan teknik Ranmor; Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas;

128 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 27/ Materi Ujian Teori menggunakan bahasa Indonesia Penilaian Hasil Ujian Teori SIM: Sistem penilaian bagi Satpas yang memiliki komputer Optical Mark Reader (OMR) dapat dipergunakan untuk pemeriksaan soal-soal ujian dengan cepat, tepat dan lancar; Setiap penilaian bagi Satpas yang tidak memiliki komputer Optical Mark Reader (OMR) dapat menggunakan kunci jawaban yang standar sesuai ketentuan yang ada; Hasil penilaian harus ditulis pada lembar hasil Ujian teori SIM dan ditandatangani pejabat yang berkompeten; Peserta uji dinyatakan lulus Ujian Teori, jika dapat menjawab secara benar paling rendah 70% (tujuh puluh persen) dari 30 (tiga puluh) soal yang di ujikan dengan waktu 30 (tiga puluh) menit; Hasil ujian harus diumumkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) menit sejak ujian dilakukan; Peserta Uji SIM yang tidak lulus ujian dapat mengikuti ujian ulang dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak dinyatakan tidak lulus, tanpa mengajukan permohonan baru; Peserta ujian ulang yang tidak lulus dapat mengikuti ujian ulang ke 2 setelah 60 (enam puluh) hari kerja sejak dinyatakan tidak lulus, tanpa mengajukan permohonan baru;

129 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 28/ Peserta uji yang dinyatakan lulus ujian teori dapat mengikuti ujian keterampilan mengemudi melalui Simulator; Pisahkan berkas soal-soal ujian teori antara lulus dan tidak lulus; Susun yang tidak lulus dan yang lulus sesuai nomor urut, catat dalam Buku Register; Umumkan peserta ujian SIM yang lulus dan tidak lulus melalui pengeras suara atautampilkan pada layar monitor; Membuat Laporan rekapitulasi peserta ujian SIM kepada Kasi SIM Dit lantas Polda Metro Jaya Kelompok Kerja Uji Simulator: Setiap peserta uji wajib mengikuti Ujian keterampilan mengemudi melalui Simulator; Sebelum pelaksanaan Ujian keterampilan mengemudi melalui Simulator, petugas memberitahukan tata cara penggunaan Simulator dan tata cara penilaiannya; Ujian keterampilan melalui Simulator meliputi : Reaksi: Alat ini gunanya untuk mengetahui atau menguji calon/ pengemudi tentang respon mereka terhadap suatu aksi yang dihadapinya; Dalam pelaksanaan pengujian memberikan aksi terhadap mata, telinga, tangan dan kaki;

130 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 29/ Dalam penilaian yang baik diharapkan pengemudi harus melakukan respon yang benar dan waktunya harus konstan / stabil; Aksi yang ditimbulkan alat ini adalah variasi dari lampu hijau, kuning, merah dan bunyi Antisipasi: Gunanya untuk mengetahui sejauh mana perkiraan pengemudi terhadap benda / obyek yang bergerak dengan kecepatan tertentu; Benda / obyek yang datang dari arah berlawanan atau arah silang kirikanan, kapan dan berapa detik / menit lagi sampai dihadapan pengemudi Sikap mengemudi: Gunanya untuk ketahui sejauh mana kemampuan pengemudi untuk memberikan aksi-aksi yang tepat melalui panca indranya sesuai dengan tantangan yang di hadapinya Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat uji reaksi, konsentrasi dan antisipasi Mensimulasikan sebagai instrument pokok yang ada pada kendaraan

131 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 30/59 yang dianggap penting untuk digunakan sebagai peragaan Konsentrasi: Gunanya untuk menguji daya konsentrasi penglihatan pengemudi yang diam terhadap suatu obyek yang bergerak begitu juga sebaliknya Parameter yang dihasilkan : konsentrasi penglihatannya, kelelahan penglihatannya dan kejelian kedua mata,baik sisi kiri/ kanan Penilaian Uji Keterampilan Melalui Simulator: Peserta uji dinyatakan lulus ujian keterampilan melalui Simulator, jika dapatmencapai nilai paling rendah 60 (enam puluh) untuk setiap jenis materi yangdiujikan Peserta uji yang dinyatakan lulus,diberikan Surat Keterangan Lulus Uji Keterampilan Simulator Surat Keterangan Lulus Uji Keterampilan Simulator,memiliki masa berlaku 12 (dua belas) bulan Peserta uji yang dinyatakan lulus Ujian keterampilan mengemudi melaluisimulator dapat mengikuti Ujian Praktik Peserta uji yang dinyatakan tidak lulus Ujian keterampilan mengemudi melaluisimulator dapat

132 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 31/59 mengikuti ujian ulang paling banyak 3 (tiga) kali untuk setiapjenis materi yang diujikan Kelompok Kerja Uji Praktik: Peserta Ujian Praktik adalah peserta uji yang telah dinyatakan lulus Ujian keterampilan mengemudi melalui Simulator; Sebelum pelaksanaan Ujian Praktik, petugas memberitahukan kepada peserta uji mengenai kegiatan persiapan (drill cockpit) yang harus dilaksanakan; Kegiatan persiapanbagi peserta ujisim Ranmor beroda empat meliputi: Pengecekan bagian luar bodi Ranmor; Ban maupun badan cadangan (serep); Ruang mesin dan ruang kabin termasuk posisi tempat duduk; Tangan memegang kemudi; Posisi rem tangan; Transimisi netral; Kaca spion luar dan dalam; Semua pintu tertutup; Sabuk pengaman; Lampu; Kontak kontrol instrumen; Menjalankan Ranmor; Berhenti; dan Keluar membuka pintu dengan tangan kanan memegang handel danmelihat kaca spion untuk meyakinkan keselamatan Kegiatan persiapan, bagi peserta uji SIM Sepeda Motor meliputi:

133 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 32/ Pengecekan fungsi kemudi; Fungsi rem tangan dan kaki; Fungsi transmisi; Fungsi kopling; Oli mesin dan rem; Sistem pengapian listrik/busi; Kaca spion; Lampu; Bahan bakar; Kondisi ban depan dan belakang; Tekanan angin pada ban; dan Klakson Setiap peserta uji wajib mengikuti Ujian Praktik I; danpraktik II yaitu : Ujian Praktik I, dilaksanakanpada area ujian yang sudah ditentukan; Ujian Praktik II, dilaksanakan dijalan umum Ujian Praktik, dapat dilaksanakansecara perseorangan atau kolektif terhadap komunitas tertentu; StandarLapangan Ujian Praktek Lokasi tempat ujian memenuhi persyaratan dan telah disertifikasi untuk dilaksanakan setiap materi ujian Praktek; Permukaan lapangan tidak bergelombang; Tidak licin; Semua materi ujian dalam satu lokasi; Lebar lapangan ujian minimum : 30 M; Panjang lapangan ujian minimum : 75 M; Ruang tunggu peserta uji SIM.

134 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 33/ Patok Materi Ujian Praktek Tinggi patok 40 CM; Diameter 15 CM; Warna Patok Hitam Putih; Materi Ujian Praktek I: Untuk peserta uji Ranmor roda empat, meliputi: Uji menjalankan ranmor maju dan mundur pada jalur sempit; Maju sejauh 50 Meter pada jalur yang sempit selebar kendaraan bermotor uji ditambah 60 senti meter tanpa menabrak/ menjatuhkan patok; Mundur sejauh 50 Meter pada jalur yang sempit selebar kendaraan bermotor uji ditambah 60 senti meter tanpa

135 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 34/59 menabrak/menjatuhkan patok Uji slalom maju dan mundur; Menjalankan kendaraan bermotor uji sejauh 50 Meter dengan cara merubah arah (slalom) tanpa menabrak / menjatuhkan patok; Jarak antar patok satu dengan yang lain 2 kali kendaraan bermotor uji Uji parkir paralel dan parkir seri;

136 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 35/ Memarkir kendaraan bermotor uji ditempat yang terbatas; Memarkir kendaraan bermotor uji dengan posisi lurus, cara mundur sekali jadi/ gerakan serta tanpa menyentuh patok. ukuran tempat parkir lebar 2.5 meter dan panjang 1,5 kali kendaraan bermotor uji; Memarkir kendaraan bermotor uji dengan posisi menyamping dengan cara mundur dua kali gerakan tanpa menyentuh patok dengan ukuran tempat parkir yang panjangnya 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji dan lebar 2,5 m e t e r.

137 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 36/ Uji mengemudikan ranmor berhenti di tanjakan dan turunan Menjalankan Kendaraan bermotor uji pada tanjakan dengan sudut kemiringan 15 0 kemudian lakukan pengereman dengan hand rem dan berhenti dirambu stop. Netralkan persenelleng kemudian jalankan kembali; Pada jalan datar jembatan dengan panjang 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji serta tinggi jalan dari permukaan 2,5 meter, dilakukan pengereman dengan rem kaki dan berhenti di rambu stop, kemudian netralkan persenelleng serta jalan kembali; Jalan Menurun, kendaraan bermotor uji dihentikan di rambu stop kemudian dilakukan pengereman dengan

138 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 37/59 hand rem, netralkan perseneleng serta jalan kembali; Lebar jalan pada materi tanjakan dan turunan 1,5 kali lebar kendaraan bermotor uji; Penempatan Rambu stop ditanjakan, jalan datar serta turunan sekurangkurangnya berada ditengah-tengah panjang jalan Untuk peserta uji Sepeda Motor meliputi: Uji pengereman/keseimbangan: Menjalankan sepeda motor dengan kecepatan 30 Km / Jam, berhenti sebelum garis Stop dengan teknik pengereman 20 % untuk Rem Belakang dan 80 % untuk rem depan, kaki kiri

139 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 38/59 turun dan palingkan kepala ke kanan belakang; Jarak dari start sampai finish adalah 20 meter sedang lebar patok yang dilintasi adalah 2 kali lebar kendaraan bermotor uji; Uji slalom ; Menjalankan sepeda motor dengan cara slalom melintasi patokpatok dengan kecepatan 10 km/ jam, jarak antar patok1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji dan tanpa pengereman; Kemudian dilanjutkan slalom dengan kecepatan 30 km/ jam, jarak antar patok 4 kali panjang kendaraan bermotor uji

140 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 39/59 dan berhenti pada garis Stop, dengan teknik pengereman 20 % untuk Rem Belakang dan 80 % untuk rem depan, kaki kiri turun, Kepala memalingkan ke kanan belakang; Uji membentuk angka delapan; Menjalankan sepeda motor di dalam lingkaran membentuk angka 8 (delapan), mengikuti petunjuk arah, tidak berhenti dan kaki tidak menginjak lapangan; Diatas garis angka delapan diletakkan patok, dengan jarak antar masing-masing patok 1,5 kali panjang

141 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 40/59 kendaraan u j i ; bermotor Uji reaksi rem menghindar; Menjalankan sepeda motor dengan kecepatan 30 Km / Jam, kemudian dilakukan pengereman pada Garis Kuning, lepas rem pada Garis Hijau, lalu membelok sesuai petunjuk dari petugas, serta berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman 20 % untuk Rem Belakang dan 80 % untuk rem depan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.

142 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 41/ Uji berbalik arah membentuk huruf u (u-turn). Menjalankan sepeda motor memutar dengan membentuk huruf U di jalan sempit yang lebarnya 2 kali panjang kendaraan bermotor uji, tanpa menginjakkan kaki ke lapangan MASUK FINIS 20 M 2 KALI PANJANG KENDARAAN BERMOTOR UJI Lebar dan panjang lapangan Ujian Praktik I untuk SIM C disesuaikan denganbesaran kapasitas silinder (cylinder capacity) dan/atau dimensi SepedaMotor yang akan dikendarai Materi Ujian Praktik II, SIM A dan C yang harus diujikan meliputi: Mengemudikan ranmor dengan sempurna di jalan yang ramai, cara Berbelok ke kanan dan ke kiri serta cara melewati persimpangan ataumix traffic; Tetap mengemudikan ranmor di belakang kendaraan yang sedang Berjalan lambat; Mendahului kendaraan lain dengan cara yang benar; Berhenti di tempat yang telah ditentukan; Memarkir ranmor dengan cepat dan tepat di tempat yang benar dibagian jalan yang ramai, dan parkir sejajar dengan trotoar tanpa Menyentuh tepi trotoar;

143 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 42/ Memutar di jalan yang sepi tanpa keluar dari jalur lalu lintas; Taat pada peraturan, rambu, marka jalan, dan alat pemberi Isyarat lalu lintas; Menjaga jarak aman saat mengikuti kendaraan lain; Menggunakan lajur yang tepat pada saat akan mendahului dan memberi Kesempatan apabila didahului kendaraan lain; Menggunakan lajur, perpindahan lajur serta merubah arah pada jalan Sesuai dengan etika dan ketentuan; Melakukan pengamatan umum melalui tindakan pemindaan, Pengidentifikasian, prakiraan, keputusan, dan pelaksanaan (scanning, Identification, prediction, decision, and execution) pada saatmenjalankan kendaraan Penilaian Ujian Praktik I: Peserta uji dinyatakan lulus Ujian Praktik I, jika peserta uji tidak melakukankesalahan pada setiap materi yang diujikan; Dalam hal melakukan kesalahan,peserta uji diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang praktik Isebanyak 2 (dua) kali untuk setiap materi ujian yang dinyatakan gagal; Ujian ulang tahap pertama atau kedua,dilaksanakan dalam tenggang waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejakdinyatakan tidak lulus pada Ujian Praktik I terdahulu;

144 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 43/ Apabila tidak menempuh ujian ulang tahap pertama dan tahap kedua, peserta uji dinyatakan mengundurkandiri; Peserta uji yang telah dinyatakan lulus Ujian Praktik I diberikan tanda buktikelulusan; Peserta uji yang telah dinyataka lulus ujian praktik I, harus mengikuti UjianPraktik II Penilaian Ujian Praktik II Peserta uji dinyatakan lulus Ujian Praktik II jika tidak melakukan kesalahandan/atau pelanggaran pada setiap materi Ujian ; Peserta uji yang dinyatakan tidak lulus Ujian Praktik II dapat mengikuti ujianulang tahap I dalam tenggang waktu paling lama 7(tujuh) hari kerja sejak dinyatakan tidak lulus; Peserta uji yang tidak lulus ujian ulang tahap I, dapat mengikuti ujian ulang tahap II palinglama 14 (empat belas) hari kerja sejak dinyatakan tidak lulus Apabila tidak menempuh ujian ulang tahap I dan tahap II, peserta uji dinyatakan mengundurkandiri; Peserta uji yang dinyatakan lulus Ujian Praktik II dipersilahkan mengikuti proses Identifikasi Kelompok Kerja Identifikasi (Capture) Petugas identifikasi menerima sobekan tanda bukti pendaftaran, Bukti Lulus Uji Teori, serta bukti lulus uji praktik dari Peserta ujian SIM;

145 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 44/ Petugas Identifikasi mencatat Identitas peserta uji SIM pada Buku Register; Petugas identifikasi melakukan pemanggilan data Peserta uji SIM sesuai nomor register; Setelah data tampil pada layar monitor, petugas loket identifikasi melakukan verifikasi dengan cara membacakan kembali identitas kepadapeserta uji SIM; Setelah data yang telah diverifikasi disetujui oleh Peserta ujian SIM, maka petugas loket foto melakukan proses identifikasi yang meliputi pengambilan sidik Ibu jari Kiri dan Kanan, tanda tangan dan Pas Foto; Petugas identifikasi menyerahkan sobekan tanda bukti pendaftaran, Bukti Lulus Uji Teori, serta bukti lulus uji praktik kepada Peserta ujian SIM; Petugas Identifikasi mempersilahkan peserta ujian SIM untuk menunggu pengambilan SIM di Ruang Tunggu yang telah disediakan Kelompok Kerja Produksi dan Penyerahan SIM Menyiapkan kartu SIM dan ribbon kedalam printer kartu; Pantau urutan Peserta ujian SIM yang siap proses; Lakukan pencetakan sesuai urutan; Catat dalam buku produksi pengeluaran SIM; Panggil namapeserta ujian SIM; Menerima NoRegister, Foto copy KTP dari Peserta uji SIM; Memeriksa kesesuaian data pada SIM dengan Foto copy KTP dari Peserta ujian SIM dan pastikan SIM diterima oleh Peserta ujian SIM yang berhak;

146 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 45/ Persilahkan Peserta Ujian SIM menandatangani buku produksi pengeluaran SIM; Berikan SIM yang telah selesai diproses; Buat laporan jumlah produksi setiap hari; Selesai pelayanan laporkan situasi dan jumlah produksi SIM kepada Pimpinan Pengarsipan Dokumen SIM Setiap Arsip Dokumen peserta uji SIM disimpan dalam Map berindeks sesuai Nomor Register Pendaftaran, Golongan SIM dan Nama Pemilik SIM; Petugas Unit SIM Komunitas menghitung jumlah berkas sesuai Golongan SIM dicocokan dengan jumlah produksi SIM; Dicatat pada Buku ekspedisi penyerahan Arsip Dokumen SIM; Petugas Unit SIM Komunitas menyerahkan Arsip Dokumen peserta uji SIM ke Min Arsdok Satpas Daan Mogot Dit Lantas Polda Metro Jaya setelah pelaksanaan pelayanan; Petugas Arsdok menandatangani Buku ekspedisi penyerahan Arsip Dokumen SIM; Arsip dokumen disimpan pada rak-rak penyimpanan secara teratur dan berindeks menurut nama pemilik SIM; Nomor indeks arsip terdapat juga pada record yang bersangkutan dalam komputer, sehingga untuk mencari arsip / dokumen yang diperlukan, dapat dilakukan melalui terminal komputer dengan memanggil/ key nomor SIM.

147 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 46/59 6. Mekanisme Pelayanan Penerbitan SIM 6.1 Mekanisme Penerbitan SIM A, C dan D Perseorangan Baru

148 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 47/ Mekanisme Penerbitan SIM BI dan BII Perseorangan Alih Golongan

149 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 48/ Mekanisme Penerbitan SIM A, BI dan BII Umum Alih Golongan

150 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 49/ Mekanisme Penerbitan SIM A, C dan D Perseorangan Perpanjangan

151 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 50/ Mekanisme Penerbitan SIM BI dan BII Perseorangan Perpanjangan

152 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 51/ Mekanisme Penerbitan SIM A, BI dan BII Umum Perpanjangan

153 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 52/ Mekanisme Penerbitan SIM Perubahan Data Pengemudi

154 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 53/ Mekanisme Penerbitan SIM Hilang

155 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 54/ Mekanisme Penerbitan SIM Rusak

156 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 55/ Mekanisme Penerbitan SIM Akibat Pencabutan

157 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 56/ Mekanisme Penerbitan SIM Pindah Masuk (Mutasi)

158 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 57/ Mekanisme Penerbitan SIM Warga Negara Asing (WNA) Baru

159 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PENERBITAN SIM SATPAS SOP-BID REGIDENT 58/ Mekanisme Penerbitan SIM Warga Negara Asing (WNA) Alih Golongan

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR STNK IB NYOMAN HENDRAWAN BRIPTU NRP 88050896 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN 1. Tujuan GATUT

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. DIREKTORAT LALU LINTAS TANGGAL TERBIT: 06 JUNI 2016 Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA

Lebih terperinci

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014 () UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU Dibuat oleh KANIT REGIDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh KAPOLRES LOMBOK TIMUR LALU PANCA WARSA, SH IPDA NRP 68070339 SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450 HERI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN STNK NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 02 JANUARI 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN STNK NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 02 JANUARI 2016 SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh BAUR SIM Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/22 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN RESORT SUMBAWA IVAN SUKAMDANY BRIPKA NRP 85020185 EDY SUDARMA KORNIAWAN, S.Kom AJUN KOMISARIS POLISI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) SOP-BID REGIDENT-4 Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/7 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP 810241 EDY SUDARMA KORNIAWAN,

Lebih terperinci

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP Dibuat Oleh KANIT REGIDENT TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KAPOLRES ABDUL WAHAB AIPTU NRP 60120591 ARIF ABDILLAH IPTU NRP 761204 JON WESLY ARIANTO, S.I.K. AKBP

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN GATUT KUNIADIN, SH, S

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN KENDARAAN Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA

Lebih terperinci

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTORR () UNTUK PERUBAHAN IDENTITAS Dibuat oleh BAUR Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP 810241 EDY SUDARMA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG TENTANG PELAYANAN PENERBITAN BPKB UNTUK KENDARAAN

Lebih terperinci

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 1/12 Dibuat Oleh KANIT REGIDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS Disahkan oleh KAPOLRES ABDUL WAHAB AIPTU NRP 60120591 ARIF ABDILLAH IPTU NRP 761204 JON WESLY ARIANTO, S.I.K. AKBP NRP 77020499 1. Tujuan Standar

Lebih terperinci

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK PENGGANTIAN BPKB HILANG ATAU Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh

Lebih terperinci

Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah;

Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah; PELAYANAN PENERBITAN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTORR (BPKB) UNTUK PEMINDAHTANGANAN KEPEMILIKAN Dibuat oleh BAUR BPKB Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/17 Disahkan oleh KEPALA KEPOLISIAN WIYANTO BRIPKA NRP

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K ) POLRI DAERAH METRO JAYA DIREKTORAT LALU LINTAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K ) I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Berdasarkan ketentuan pasal 65 ayat

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH SARANA DAN PRASARANA a. Petugas menempatkan diri di tempat / lokasi : 1. Tempat pelayanan penerbitan BPKB

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR.

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017 NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017 TENTANG MATARAM, FEBRUARI 2017 SOP-SIMLING-03 Dibuat oleh KANIT REGIDENT Dibuat oleh KASAT LANTAS POLRES MATARAM 1/6 Diperiksa oleh KAPOLRES MATARAM I MADE ARIYANA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB

MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dimulai dari proses penerbitan BPKB karena : Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) adalah sertifikat kepemilikan atas kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor BAB IV PEMBAHASAN IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor Samsat Jakarta Barat. Bab ini akan dimulai dengan mekanisme pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK 3.1 Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap Kota Depok 3.1.1 Profil SAMSAT Kota Depok Kantor Bersama SAMSAT (Sistem

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH GORONTALO RESOR GORONTALO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. DOKUMEN SOP/LANTAS/RES-GTO/04 NO. REVISI 00 HALAMAN 30-46 TANGGAL TERBIT: 2016 DIBUAT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat Pada bab ini akan dimulai dengan pembahasan pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang berada di

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pajak berikut : Menurut Rochmat Sumitro (2005:1) pengertian pajak sebagai berikut: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Latar Belakang Objek Penelitian III.1.1. Sejarah SAMSAT Serpong Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan Instruksi Bersama Menteri

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT Selong,

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL Prosedur dan persyaratan pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor, sesuai dengan Instruksi bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR : PIRANTI LUNAK SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR YANG MENGELUARKAN

DAFTAR : PIRANTI LUNAK SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR YANG MENGELUARKAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR DAFTAR : PIRANTI LUNAK SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR NO. NOMOR / TGL. YANG MENGELUARKAN PERIHAL KET. 1 2 3 4 5 1. 2. NO.

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DI BAWAH SATU ATAP (SAMSAT) DI KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM GUBERNUR PERATURAN BERSAMA GUBERNUR KEPALA KEPOLISIAN DAERAH DAN KEPALA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG NOMOR : 66 TAHUN 2008 NOMOR POL : NOMOR : TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR BERSAMA SISTIM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN

BAB III SETTING PENELITIAN BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Kantor Bersama Samsat Surabaya Selatan. Samsat adalah Sistem Administrasi manunggal satu atap. Kantor Bersama Samsat merupakan salah satu tempat pelayanan publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) memegang peranan penting dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerah, baik dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK A. Defenisi Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Pelayanan yang berfokus pada pelanggan ini akan berhasil

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DAN TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR KHUSUS DAN RAHASIA BAGI KENDARAAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM 1. Definisi : Surat Ijin Mengemudi dimaksud sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Pajak Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Pajak Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pajak Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu pajak daerah yang memiliki potensi yang besar dalam menaikan pendapatan asli

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO 1. PENGESAHAN STNK (BYR PKB) SETIAP TAHUN 2. BBN II : - GANTI PEMILIK - GANTI STNK/PLAT 5 THN - STNK RUSAK/ HILANG - PINDAH ALAMAT/

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA. Nomor: B / / VI / tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT

KESEPAKATAN BERSAMA. Nomor: B / / VI / tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT KESEPAKATAN BERSAMA Nomor: B / / VI / 2016 tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan publik pada Samsat Tim Pembina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum UP3AD/SAMSAT Karanganyar 1. Sejarah UP3AD Karanganyar Sebelum dinamakan sebagai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah, tahun 1957

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) 9 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara pada mulanya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Objek Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan populasi wajib pajak (WP) kendaraan bermotor sebanyak 100 orang yang berada dalam lingkup Kantor Bersama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor 26 BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Respon Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam Kamus Besar

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO (SAMSAT KULON PROGO)

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO (SAMSAT KULON PROGO) PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO (SAMSAT KULON PROGO) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB SUMBER NO

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan kctentuan dalam Pasal 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Sejarah Kantor Bersama SAMSAT Kota Bogor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT), atau dalam Bahasa Inggris One Roof System, adalah

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO SARANA DAN PRASARANA a. Tempat/Lokasi 1) Tempat layanan Satpas di dalam lingkungan Polres Mojokerto. 2) Layanan Satpas terdiri

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

YULIKE A. W. MAKAMINAN JOHNY HANNY. POSUMAH JERICO D. POMBENGI

YULIKE A. W. MAKAMINAN JOHNY HANNY. POSUMAH JERICO D. POMBENGI PERANAN SATUAN LALU LINTAS POLISI RESORT DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN (Studi di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Sangihe) YULIKE A. W. MAKAMINAN JOHNY

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru. dan Pemungutan Lainnya Pada Kantor SAMSAT Serpong

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru. dan Pemungutan Lainnya Pada Kantor SAMSAT Serpong BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru dan Pemungutan Lainnya Pada Kantor SAMSAT Serpong Pada bab ini dimulai dengan pembahasan dan penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kantor Bersama SAMSAT Kota Yogyakarta bahwa sistem pengendalian internal atas pemungutan PKB belum berjalan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN A. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan landasan teroritis terhadap permasalahan yang dipilih dalam sebuah penelitian. Telaah pustaka yang digunakan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan Pada Bab ini penulis akan menganalisis secara keseluruhan mengenai efektif dan efisien hal-hal yang menentukan

Lebih terperinci

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara No.249, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Pengelolaan PNBP. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan dari bidang pelayanan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik instansi pemerintah maupun swasta saat ini tengah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH SARANA DAN PRASARANA a. Petugas menempatkan diri di tempat / lokasi: 1) Tempat layanan Satpas di jajaran Dit Lantas Polda Aceh.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM ) KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN Jalan Langko 77 Mataram 83114 STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM ) Mataram, Januari 2016

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Latar Belakang Objek Penelitian III.1.1 Dinas Pendapatan Daerah Prop. DKI Jakarta 1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

INFORMASI & PROSEDUR PENGURUSAN BPKB

INFORMASI & PROSEDUR PENGURUSAN BPKB PELAYANAN SURAT KETERANGAN STNK HILANG BPKB LEASING 1. Formulir permohonan 2. Laporan Polisi kehilangan STNK 3. Cek Fisik kendaraan yang sudah dilegalisir 4. Foto Copy BPKB dan legalisir dr Leasing 5.

Lebih terperinci

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR LAMPIRAN I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-229/PJ/2003 Tanggal : 12 Agustus 2003 TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan pelanggan atau masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap).

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR A. UMUM TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR LAMPIRAN I 1. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM) yang terutang

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) Kota Bima, Januari 2016

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PAJAK DAERAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SURAT TELEGRAM TTK PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 THN 2015 TTG PENYELENGGARAAN SAMSAT KENDARAN BERMOTOR TTK

SURAT TELEGRAM TTK PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 THN 2015 TTG PENYELENGGARAAN SAMSAT KENDARAN BERMOTOR TTK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SURAT TELEGRAM DARI : KAPOLRI KEPADA : PARA KAPOLDA DERAJAT : Kll-AT KLASIFIKASI : BIASA TEMBUSAN : 1. KAPOLRI 2. IRWASUM POLRI 3. ASRENA KAPOLRI 4. KADIVKUM

Lebih terperinci

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT INTELKAM STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE Mataram, Juni

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG A. Organisasi Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Bersama Samsat Kabupaten

Lebih terperinci

2 ketentuan mengenai pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesi

2 ketentuan mengenai pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1141, 2015 KEMENKEU. Impor Barang. Badan Internasional. Pejabat. Bea Masuk. Pembebasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/PMK.04/2015

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PELAYANAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara 7 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Sebelum dinas pendapatan berdiri sebagai instansi tersendiri. Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Daerah merupakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-03/BC/2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI Kendari, Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGGARA RESORT KENDARI VISI DAN MISI SATPAS

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Sehubungan dengan pemberian hak otonom kepada daerah, pemerintah daerah

BAB III OBYEK PENELITIAN. Sehubungan dengan pemberian hak otonom kepada daerah, pemerintah daerah BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Obyek Penelitian III.1.1 Sejarah Dinas Pendapatan daerah Sehubungan dengan pemberian hak otonom kepada daerah, pemerintah daerah diharapkan dapat menangani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Samsat Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) merupakan suatu sistem kerjasama terpadu antara Kepolisian Republik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.767, 2015 POLRI. PNBP. Pengelolaan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT n20 PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 u TENTANG TAMBAHAN PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)

Lebih terperinci

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 23 TAHUN

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 23 TAHUN BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD SAMSAT Wilayah Kabupaten Bantul Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Wilayah Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR, PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA EKSPOR, PENERIMAAN NEGARA ATAS

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH, SURAT KETETAPAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN DAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kedudukan Samsat Bandar Lampung Secara umum Samsat di Indonesia lahir pada tahun 1976 melalui Surat Keputusan Bersama tiga Menteri yaitu Menteri Pertahanan, Keamanan/Panglima

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Satu Atap. Terbentuknya SAMSAT atau Samsat Ditlantas Polda Jabar berdiri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Satu Atap. Terbentuknya SAMSAT atau Samsat Ditlantas Polda Jabar berdiri 26 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah SAMSAT SAMSAT merupakan kepanjangan dari Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap. Terbentuknya SAMSAT atau Samsat Ditlantas Polda

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya

Lebih terperinci

Evaluasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus SAMSAT Jakarta Pusat)

Evaluasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus SAMSAT Jakarta Pusat) Evaluasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus SAMSAT Jakarta Pusat) Viory Sabila Shifa, Yunita Anwar Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Phone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap daerah mempunyai kewajiban untuk memenuhi kepentingan masyarakat dengan melaksanakan pembangunan daerah di segala bidang. Dalam melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci