KALIMAT PERINTAH DALAM BAHASA JERMAN DAN BAHASA MELAYU MANADO (SUATU ANALISIS KONTRASTIF) JURNAL SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
KALIMAT PERINTAH DALAM BAHASA JERMAN DAN BAHASA TALAUD (SUATU ANALISIS KONTRASTIF) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. kecil di dalamnya, seperti frase, kata, dan yang terkecil adalah huruf.

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas

KATA GANTI ORANG DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA SELARU (SUATU ANALISIS KONTRASTIF) JURNAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 12 Surat Pendengar

ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM BERBICARA MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG BERDASARKAN TAKSONOMI SIASAT PERMUKAAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang

SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL. Novita Putri Pratiwi

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal?

Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

KALIMAT IMPERATIF DALAM FILM SPY KARYA PAUL FEIG SUATU ANALISIS SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

2015 ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU

CIRI AKUSTIK BAHASA JERMAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 11 Burung Hantu Yang Bisa Berbicara

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Grammatikvisualisierung dalam pengajaran gramatika bahasa Jerman lebih efektif

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 17 Lingkaran di Ladang Gandum

KOHESI GRAMATIKAL DALAM INJIL YOHANES (Sebuah Analisis Wacana) JURNAL SKRIPSI. Rosarita Dharma Nirmala Budiman Jurusan Sastra jerman

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 19 Penipuan Terungkap

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. ini. Pada bagian simpulan akan dipaparkan poin-poin utama yang diperoleh dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. memahami teks Bahasa Sumber (BSu), melainkan juga kemampuan untuk menulis

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 02 Radio D menelpon

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 05 Raja Ludwig Hidup Kembali

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS X SMA ISTIQLAL SUMBER CENTENG KOTAANYAR

KEMAMPUAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2009/2010 OFFERING AA DALAM ANALISIS KALIMAT BAHASA JERMAN BERDASARKAN

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (percakapan) untuk mengungkapkan suatu informasi dari pembicara, sebab kata

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

REFLEKSI TINGKAH LAKU BERBAHASA MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF BUDAYA 1. Oleh: Sulis Triyono 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang memiliki pola yang beraturan. Aturan tersebut dapat disusun

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 03 Perjalanan ke Berlin

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

oleh Cindhy Dwi Meidany

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

Artikel oleh Dzikrullah Hakam Allif Mubarak ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 9 Agustus 2012 Pembimbing I

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

Krisis Kepercayaan Diri Mahasiswa dalam Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat terjalin dengan baik karena adanya bahasa. Bahasa

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PQ4R PADA PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XII SMAN 1 SEDAYU BANTUL

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan

SILABUS. : 1. Mendengarkan: Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga

Radio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 26 Perpisahan Ayhan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari sebuah bahasa, termasuk bahasa Jerman, pembelajar

???? KETERAM (3) (2) (1) (5) (6) (8) (7) (9) (10) (11) (12) kesibukan. saling. menyapa dan. dan memberi salam. mengajak ke bioskop

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia. Hal itu dibuktikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga

NAMA KELUARGA DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA MOI (ANALISIS KONTRASTIF) JURNAL SKRIPSI JULIANA SURIPATTY SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

PERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING. Lersianna Saragih*)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN. Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana ABSTRAK

JURNAL PERBANDINGAN UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK EIN ALTER MANN STIRBT DAN EIN BÜNDEL WEISSER NARZISSEN KARYA LUISE RINSER

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA SALUAN ( SUATU ANALISIS KONTRASTIF ) JURNAL SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

Transkripsi:

KALIMAT PERINTAH DALAM BAHASA JERMAN DAN BAHASA MELAYU MANADO (SUATU ANALISIS KONTRASTIF) JURNAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sastra Oleh Vabella S.P. Wayan Dick 100913006 UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 201 1

ABSTRAKTION Diese Untersuchung hat den Titel Der Imperativsatz im Deutschen und Manadonesich: eine kontrastive Analyse. Die Probleme dieser Untersuchung sind: Welche Bildung des Imperativsatzes im Deutschen und Manadonesisch gibt und was der Unterschied und die Gleichheit zwischen Imperativsatz im Deutschen und Manadonesisch ist. Zur Analyse des Imperativsatzes im Deutschen und Manadonesisch benutzt die Schreiberin die Theorien von Dreyer, Hilke und Schmitt, Richard, Drosdowsky und Moeliono. Das Ziel dieser Untersuchung ist die Bildung des Imperativsatzes im Deutschen und Manadonesisch zu finden, zu analysieren und zu beschreiben. Die Daten werden von einigen Bϋchern, und Interviews gesammelt. Um das Ziel der Untersuchung zu erreichen, benutzt die Schreiberin die kontrastive Methode. Das Ergebnis der Untersuchung zeigt, daβ das Deutsch und Manadonesisch den Unterschied und Gleichheit in der Bildung des Imperativsatzes haben. Stichwörter: Imperativsatz, Deutsch, Manadonesisch, kontrastive Analyse. 2

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi sosial bahasa adalah untuk membentuk hubungan sosial dan berperan dalam menyampaikan informasi penutur (Trudgill, 1974:54).Gleason (1977:2) mengatakan bahwa bahasa dapat dibagi atas struktur luar dan struktur dalam. Ditinjau dari struktur dalam, bahasa dapat dikaji lewat tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Kalimat dapat dibagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya, yaitu kalimat pasif, kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat majemuk, kalimat perintah dan sebagainya (http://olivya-permata.blogspot.com). Menurut Kridalaksana (2009:104), kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung intonasi imperatif dan pada umumnya mengandung makna perintah atau larangan dalam ragam tulis yang ditandai dengan tanda seru. Moeliono (1992:285) mengatakan perintah meliputi suruhan keras hingga ke permintaan yang halus. Bahasa Jerman sebagai bahasa asing, dipelajari oleh ratusan jiwa manusia di dunia ini dan berada pada urutan ke tiga setelah bahasa Inggris dan bahasa Perancis (Johnson, 2001). Dalam bahasa Jerman terdapat pula pembentukan kalimat, terlebih khususnya pembentukan kalimat perintah. Kalimat perintah dalam bahasa Jerman dapat berupa sebuah permintaan langsung kepada seseorang atau banyak orang untuk melakukan sesuatu. Di samping itu bahasa Melayu Manado merupakan bahasa yang digunakan beberapa suku di Sulawesi Utara seperti Minahasa, Minahasa utara, Minahasa selatan, Minahasa tenggara, Gorontalo, Sangihe, dan Bolaang Mongondow sebagai lingua franca. Di samping itu bahasa Melayu Manado mengalami perkembangan di beberapa daerah lain, karena digunakan oleh pembicara orang Manado yang tinggal di beberapa kota seperti: Jakarta, Surabaya, dan sebagainya. Ada beberapa bahasa yang mempengaruhi bahasa Melayu Manado seperti: bahasa Portugis, Spanyol, Inggris, 3

Belanda, Cina dan juga dipengaruhi beberapa bahasa daerah di Sulawesi Utara (Salea Warouw, dkk. 1971:1). Seperti halnya bahasa Jerman, dalam bahasa Melayu Manado terdapat juga jenis kalimat perintah dan itu merupakan suatu permintaan atau larangan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu/tidak melakukan sesuatu hal yang sudah dilarang. Dalam penelitian ini, penulis memilih lokasi penelitian di kota Manado. Yang menjadi obyek penelitian adalah bahasa yang digunakan masyarakat dalam berinteraksi, khususnya dalam penggunaan kalimat perintah secara praktis. Penulis tertarik membandingkan penggunaan kalimat perintah dalam kedua bahasa ini karena kalimat perintah ini seringkali dijumpai dalam proses belajar mengajar bahasa Jerman dan juga dijumpai dalam interaksi sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat di kota Manado. 1.2 Masalah Penelitian Masalah penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana proses pembentukan kalimat perintah dalam bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado? 2) Apa perbedaan dan persamaan anatara kalimat perintah dalam bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis proses pembentukan kalimat perintah dalam bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado. 2) Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kalimat perintah antara bahasa Jerman dengan bahasa Melayu Manado. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu: 4

1) manfaat praktis Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang kalimat perintah dan mendorong orang lain untuk membuat penelitian lain yang berhubungan dengan pemakaian kalimat perintah pada bahasa Jerman dan bahasa daerah lainnya. 2) manfaat teoretis Untuk memberikan pengetahuan tentang perkembangan dalam bidang Linguistik, terlebih khusus mengenai aspek eksternal dari sintaksis. Yang merupakan aspek ekternal dari sintaksis antara lain pembentukan kalimat perintah. Melalui metode kontrastif, penelitian ini bermanfaat dalam aspek tersebut khususnya bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado. 1.5 Telaah Pustaka Sebuah penelitian memerlukan telaah pustaka. Manfaatnya adalah agar tidak terjadi persamaan materi dan obyek penelitian. Beberapa penelitian tentang kalimat perintah dalam bahasa Jerman yang dikontraskan dengan beberapa bahasa daerah lainnya telah dilakukan sebelumnya penelitian- penelitian tersebut yaitu: 1) Bahewa, Vinolia (2015) dalam skripsinya yang berjudul Kalimat Perintah Dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Talaud. Hasil penelitiannya yaitu kalimat imperatif bahasa Jerman dan bahasa Talaud memiliki persamaan dan perbedaan dari segi bentuk, yakni penghilangan en, penambahan e pada kata kerja yang memiliki akhiran d, -m, -n dan t. Pada kata kerja dengan akhiran eln, -ern ditambahkan e. Pada bagian suku kata terjadi perubahan bunyi pada kata kerja kuat dari e menjadi i. Pada bentuk kata bantu (Hilfsverb) seperti haben, sein dan werden mengalami perubahan menjadi hab, sei dan werde. Pembentukan kalimat perintah (Imperativsatz) untuk ihr Form dibentuk dari bentuk dasar ditambah dengan akhiran t. pembentukan kalimat imperatif untuk Sie Form dibentuk dengan kata 5

dasar ditambah dengan akhiran en. Pada bahasa Talaud, sapaan engkau (i o), sapaan kalian (miu), sapaan anda (I o/i o). Pada bentuk kata kerja yang memiliki akhiran m,-ma, -mang, -man akan dihilangkan dan ditambahkan dengan p,l,a atau w. 2) Bentuk dan Fungsi Kalimat Imperatif dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Totemboan: Suatu Analisis Kontrastif oleh Tenda (1998). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bentuk dan fungsi kalimat imperatif dalam bahasa Inggris dan bahasa Totemboan sama yaitu, kalimat imperatif terdiri dari satu kata bahkan ada dalam bentuk klausa. Kalimat imperatif bahasa Inggris dan bahasa Totemboan mempunyai perbedaan yaitu dalam bentuk klausa yang ditemukan pada kalimat kompleks bahasa Inggris yang terdapat pada klausa finit WH dan THAT sedangkan dalam bahasa Totemboan ditemukan pada klausa finit WH (siwisa) dan IF (sa). Pada bentuk gramatikal berfungsi sebagai harapan dalam hal ini kalimat yang menggunakan kata Tuhan (God) dalam bahasa Inggris diletakkan sebelum predikat sedangkan dalam bahasa Totemboan diletakkan setelah predikat. Penelitian ini mengontraskan kedua bahasa tersebut dan metode yang digunakan adalah dari Robert Lado dengan analisis fungsi dan kategori serta memakai teori dari Aarts dan Aarts (1982). 1.6 Landasan Teori Untuk menganalisis kalimat perintah bahasa Jerman, penulis menggunakan teori Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard, Drosdowsky, sedangkan untuk menganalisis kalimat perintah dan bahasa Melayu Manado penulis menggunakan teori Moeliono. Menurut Dreyer, Hilke dan Schmitt dan Richard (1991), kalimat perintah terdiri dari tiga kategori yaitu Anrede mit du (sapaan engkau), Anrede mit ihr (sapaan kalian) dan Anrede mit Sie (sapaan anda). 1) Anrede mit du (sapaan engkau) 6

a. Kata ganti orang kedua tunggal (du) pada kalimat perintah akan dihilangkan dan akhiran st juga akan dihapuskan. fragen du fragst Frag! bertanya kamu bertanya Tanya! b. Pada kata kerja kuat terjadi perubahan bunyi dari e menjadi i dan umlaut pada orang kedua tunggal dihapus. essen du iβt Iβ! makan kamu makan Makan! c. Bentuk khusus dengan kata kerja bantu haben du hast Hab keine Angst! mempunyai kamu mempunyai Jangan takut! 2) Anrede mit ihr (Sapaan kalian) Kalimat perintah bentuk ini sama dengan bentuk presen pada orang kedua jamak. Ihr Form dibentuk dari Stamm + -t. arbeiten ihr arbeitet Arbeitet! bekerja kalian bekerja Kerjakan! 3) Anrede mit Sie (Sapaan Anda) Kalimat perintah bentuk ini sama dengan bentuk presen pada orang kedua jamak. Sie Form dibentuk dengan Stamm + -en. 7

nehmen Sie nehmen Nehmen Sie! mengambil Anda mengambil Ambil! Drosdowsky (1995) menjelaskan bahwa kalimat perintah bahasa Jerman dibentuk dengan kata kerja dasar bentuk presen. Kalimat perintah bahasa Jerman digunakan sebagai permintaan langsung kepada seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu. Permintaan tersebut dapat berupa permohonan, harapan, petunjuk dan perintah. Kata ganti orang (du dan ihr) pada bentuk kalimat perintah dihapus, kecuali pada kata ganti orang ketiga plural (sie) tetap digunakan. Kalimat perintah dibagi menjadi dua bentuk yaitu kalimat perintah singular dan plural. a) Kalimat perintah Singular Kalimat perintah singular yang dibentuk terutama pada bahasa baku dengan e tetapi seringkali tanpa e. schreib[e]! Tulis! Pada kata kerja seperti handeln dan feiern yang memiliki akhiran eln atau ern, kalimat perintah dibentuk dengan e sebagai pembentuk suku kata. hand[e]le! Bertindak! Untuk kata kerja dasar yang memiliki akhiran d atau t, pada umumnya ditambahkan e. Binde die Schmur! Ikat tali itu! Kata kerja dasar (Stamm) dengan akhiran m atau n pada umumnya bentuk kalimat perintah yang ditambahkan e. Rechne! Hitunglah! 8

Aturan penambahan e pada kata kerja dasar (Stamm) dengan akhiran m dan n tidak berlaku untuk kata kerja yang sudah ada sejak dulu. Qualm[e]nicht! Jangan merokok Kata kerja baik yang beraturan maupun tidak beraturan konyugasinya memiliki perbedaan, pada bentuk kalimat perintah harus dipisahkan. Erschrick nicht! Erschrecke ihn nicht! Jangan takut! Jangan tambahkan volume itu! b) Kalimat perintah plural disesuaikan dengan orang kedua jamak (ihr) dan dibentuk dengan akhirann t. Geht! Pergi! Sebagaimana halnya dalam bahasa Jerman, pembentukan kalimat perintah dalam bahasa Melayu Manado juga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sapaan engkau (ngana), sapaan mereka (ngoni) dan sapaan Anda (ngana). Kalimat perintah dalam bahasa Melayu Manado dapat berupa larangan, permohonan, ajakan, sindiran dan perintah biasa atau pembiaran. Jang buang kwa ta pe buku! Moeliono (1992:285) mengatakan kalimat perintah pada umumnya digunakan untuk menyuruh seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Perintah merupakan suruhan yang keras hingga ke permintaan yang halus. Kalimat perintah terdiri dari kalimat perintah bentuk larangan, bentuk ajakan biasa dan kalimat yang memiliki makna larangan yaitu larangan yang ditujukan kepada orang lain dan berfungsi untuk melarang seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini ditandai dengan kata jangan. Kalimat perintah bentuk ajakan yaitu kalimat perintah yang bertujuan mengajak seseorang atau lebih untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kalimat perintah bentuk biasa yaitu kalimat perintah yang memiiki makna suruhan 9

kepada seseorang atau lebh untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Kalimat perintah jenis ini biasanya ditandai dengan penggunaan arikel lah. Kalimat perintah bentuk permintaan yaitu kalimat perintah yang mengandung makna perintah dalam bentuk permintaan yang halus.kalimat perintah ini juga dapat merupakan sebuah kalimat yang memiliki makna harapan. 1.7 Metode dan Teknik Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kontrastif. Analisis kontrastif merupakan suatu cara analisis untuk membedakan unsur internal dan unsur eksternal dari dua bahasa yang berbeda untuk mencari dan menemukan persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa tersebut (Lado, 1957). Teknik dalam penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a) Studi Awal Proses awal yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membaca dan mempelajari konsep-konsep yang berhubungan erat dengan kalimat imperatif dari beberapa buku sintaksis dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan studi ini. b) Pengumpulan Data Dengan menggunakan teknik kepustakaan yaitu membaca beberapa buku dan tulisan tentang kalimat perintah, penulis mengumpulkan data tentang kalimat perintah bahasa Jerman. Data kalimat perintah bahasa Melayu Manado diperoleh dengan teknik wawancara kepada beberapa informan yang merupakan penutur asli. Adapun cara memperoleh data yaitu dengan mendengar mereka dan mencatat kalimat perintah yang digunakan oleh penutur bahasa Melayu 10

Manado. Informan yang diwawancarai yaitu yang berusia antara 30 sampai 70 tahun. Analisis Data Data kalimat imperatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manadoyang sudah dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan pembentukan kalimat perintah, kemudian dianalisis untuk mendapatkan persamaan dan perbedaannya. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Pembentukan Kalimat Perintah dalam Bahasa Jerman Kalimat perintah (Imperativsatz) adalah sebuah kalimat yang digunakan jika orang berbicara langsung. Kalimat perintah hanya berlaku untuk orang kedua tunggal du, orang kedua jamak ihr dan bentuk sopan Sie.Sedangkan untuk orang ketiga tunggal er, sie, es tidak berlaku. Kalimat perintah dapat diakhiri dengan tanda titik (.) dan juga dengan tanda seru (!).Kalimat perintah yang diakhiri dengan tanda seru itu berarti dipertegas atau diperkuat. Sedangkan jika diakhiri dengan tanda titik (.) artinya tanpa penekanan.selain itu, kalimat perintah biasanya ditandai dengan intonasi yang keras dan cepat. Dalam kalimat perintah bahasa Jerman, kita juga bisa menggunakan bitte atau bitte mal yang menjadikan kalimat menjadi ramah dan sopan. - Mach bitte das Fenster zu! Mach bitte mal das Fenster zu! Menurut Drosdowsky (1995), kalimat perintah bahasa Jerman digunakan sebagai sebuah permintaan langsung kepada seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu. 11

Kalimat perintah dalam bahasa Jerman menurut Dreyer dan Schmitt terbagi menjadi tiga kategori yaitu Anrede mit du atau sapaan engkau, Anrede mit ihr atau sapaan kalian dan Anrede mit Sie atau sapaan Anda. 2.1.1 Anrede mit du (Sapaan Engkau) Du-Form adalah bentuk kalimat perintah yang digunakan dalam berkomunikasi dengan orang kedua tunggal, khususnya untuk teman sebaya atau teman akrab dalam situasi tidak formal. Kalimat perintah untuk Personal Pronomen dan konyugasi maka hanya tersisa kata dasar (Stamm). Dalam kata kerja kuat (starken Verben) bentuk du akan mengalami perubahan bunyi dari [e]menjadi [i]dan Umlaut pada kata kerja tersebut dihapus. Pada kata kerja yang memiliki akhiran eln dan ern akan ditambahkan e pada bagian suku kata dan untuk kata kerja dasar yang memiliki akhiran d atau t pada umumnya bentuk perintah ditambah e. sedangkan pada kata kerja bantu (Hilfsverb) seperti haben, sein dan werden dalam kalimat perintah du- Form akan mengalami perubahan bentuk. a) Kalimat perintah pada du dapat dibentuk dengan stamm +, tanpa akhiran st. arbeiten du arbeitest Arbeite! bekerja kamu bekerja Kerjalah! Selanjutnya ada bentuk yang berubah bukan hanya akhiran n yang dihilangkan tetapi akhiran e juga turut dihilangkan. bringen du bringst Bring! membawa kamu membawa Bawalah! 12

Perubahan juga terjadi pada bentuk infinitifbringen, sagen, gehen, bewegen, fragen, dringen, trinken, singen.jika dibentuk dalam kalimat imperatif du-form akan mengalami perubahan yaitu penghilangan akhiran en pada setiap kata kerja. b) Pada kata kerja bentuk presen yang memiliki bentuk i akan mengalami perubahan bunyi dari e (ä,ö) diganti menjadi i (ie). Umlaut pada bentuk orang kedua tunggal dihilangkan. brechen du brichst Brich! memutuskan kamu memutuskan Putuskanlah! Kata kerja yang memiliki akhiran eln atau ern dapat dibentuk dengan e yaitu dibagian suku kata dan akhiran eln atau ern dihilangkan. behandeln du behandelst Behand[e]le! merawat kamu merawat Rawatlah! Sebagaimana contoh contoh di atas pada bentuk infinitif degan akhiran eln atau ern, jika dalam bentuk kalimat perintah akan mengalami perubahan dengan menghilangkan n kemudian ditambahkan e. c) Kata kerja yang memiliki akhiran e. binden du bindest Binde die Schmur! mengikat kamu mengikat Ikatlah tali itu! d) Kata kerja dasar yang memiliki akhiran konsonan seperti m atau n pada umumnya bentuk kalimat perintah ditambahkan e. 13

rechnen du rechnest Rechne sorgfältig! menghitung kamu menghitung Hitunglah dengan teliti! Untuk kata kerja tertentu yang sudah berlaku sejak dulu dan memiliki akhiran m dan n, penambahan e pada akhir kata kerja tersebut tidak berlaku. lärmen du lärmst Lärm[e]nicht so! membuat ribut kamu ribut Jangan ribut! Kalimat perintah du-form dengan bentuk khusus Hilfsverb (kata kerja bantu) seperti haben, sein dan werden juga mengalami perubahan bentuk. Bentuk khusus Hilfsverb (kata kerja bantu) haben dalam kalimat perintah du-form berubah menjadi hab. haben du hast Hab nicht laut! Jangan rebut! Bentuk Hilfsverb (kata kerja bantu) sein dalam bentuk kalimat perintah du-form berubah menjadi sei. sein du bist Sei doch begeistert! Tetap semangat! Bentuk Hilfsverb (kata kerja bantu) werden dalam bentuk kalimat perintah du-form berubah menjadi werde. 14

werden du wirst Werde nicht faul! Jangan malas! 2.1.2 Anrede mit ihr (Sapaan Kalian) Kalimat perintah bentuk sapaan dengan kalian (Anrede mit ihr) dibentuk dari kata kerja dasar ditambahkan t (Stamm + -t) dan perubahannya sama dengan bentuk presen tanpa menggunakan subjek ihr dalam sebuah kalimat. Contoh machen Ihr macht die Torte Macht die Torte! membuat Kalian membuat kue tart Buatlah kue tart! 2.1.3 Anrede mit Sie (Sapaan Anda) Bentuk kalimat perintah untuk sapaan Anda (Anrede mit Sie) menggunakan kata kerja dasar dengan akhiran en dan menggunakan subjek Sie/sie sesudah kata kerja. gehen Sie gehen ins Kino Gehen Sie ins Kino! pergi Anda pergi ke Bioskop Pergilah ke bioskop! Pada bentuk kalimat perintah di atas, Sie-Form tidak mempengaruhi perubahan kata kerja sehingga kata kerja pada bentuk ini tidak berubah. 2.3 Pembentukan Kalimat Perintah Bahasa Melayu Manado Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan menyuruh orang untuk melakukan apa yang kita kehendaki. Moeliono (1992:285) menyatakan kalimat perintah pada umumnya digunakan untuk menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu. Selain itu, kalimat perintah bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang atau lebih. 15

Pembentukan kalimat perintah bahasa Melayu Manado dibagi menjadi tiga, yaitu bentuk sapaan engkau (ngana), bentuk sapaan kalian (ngoni) dan bentuk sapaan anda (ngana) 2.3.1 Bentuk-bentuk Kalimat Perintah Bahasa Melayu Manado Menurut Moeliono (1992) kalimat perintah terdiri dari kalimat bentuk larangan, kalimat bentuk permohonan, kalimat bentuk ajakan dan kalimat perintah biasa. Kalimat perintah bentuk larangan yaitu kalimat perintah yang memiliki makna larangan yang ditujukan kepada orang lain dan berfungsi untuk melarang seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini ditandai dengan kata jangan.kalimat perintah bentuk permohonan yaitu kalimat perintah yang mengandung makna perintah dalam bentuk permintaan yang halus. Kalimat perintah ini juga dapat merupakan sebuah kalimat perintah yang memiliki makna harapan. Kalimat perintah bentuk ajakan yaitu kalimat perintah yang bertujuan mengajak seseorang atau lebih untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kalimat perintah bentuk biasa yaitu kalimat perintah yang memiliki makna suruhan kepada seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Kalimat perintah dalam bahasa Melayu Manado juga terdiri dari bentuk larangan, permohonan, ajakan dan perintah biasa. 2.3.1.1 Bentuk Larangan Kalimat perintah bahasa Melayu Manado dalam bentuk larangan berfungsi untuk melarang seseorang atau lebih untuk tidak melakukan sesuatu. `Nimbole baroko di tampa ini! 2.3.1.2 Bentuk Permohonan Pada bentuk permohonan ini, fungsi dari kalimat perintah ini yaitu meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara memohon, agar melakukan apa yang kita inginkan. 16

Mari jo makang! 2.3.1.3 Bentuk Ajakan Kalimat perintah bentuk ajakan ini bertujuan untuk mengajak seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu dalam bentuk perintah yang halus. Tinggal jo deng kita! 2.3.1.4 Bentuk Perintah Biasa Pada kalimat perintah biasa, perintah diberikan kepada orang lain untuk melakukan apa yang kita kehendaki Simpang jo tu doi! Sebelumnya, telah dianalisis pembentukan kalimat perintah bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado. Di bawah ini, akan dijelaskan hasil analisis kontrastif tentang kalimat perintah dari kedua bahasa tersebut. 3.1 Perbedaan Kalimat Perintah Bahasa Jerman dan Bahasa Melayu Manado Penjelasan di bawah ini menunjukkan bahwa kalimat perintah baik dalam bahasa Jerman maupun bahasa Melayu Manado memiliki perbedaan pada proses pembentukannya. 3.1.1 Kalimat perintah bahasa Jerman Bentuk kalimat bahasa Jerman tidak memiliki bentuk ajakan Pembentukkan kalimat perintah untuk du-form dapat dibentuk dari akhiran-n tetapi akhiran e juga turut dihilangkan. Sedangkan pada kata kerja kuat ( Starkeverben) yang memiliki bentuk I mengalami perubahan bunyi e menjadi I pada orang kedua tunggal. Selanjutnya 17

kata kerja yang memiliki akhiran eln dan ern akan ditambahkan n pada tiap bagian suku kata Dalam penggunaan sapaan Anda atau Sie-form, cara pengucapannya jauh lebih lembut dan halus dibandingkan dengan bentuk sapaan yang lainnya. Tiap kata kerja selalu mengalami perubahan kecuali pada bentuk sapaan Anda (Sie-Form) 3.1.2 kalimat perintah bahasa Melayu Manado Bentuk kalimat bahasa Melayu Manado memiliki bentuk ajakan Pada setiap bentuk sapaan dalam kalimat perintah bahasa Melayu Manado berbeda dari pengucapannya kepada orang yang lebih tua lebih lembut di bandingkan dengan cara pengucapan kepada teman-teman sebaya atau pun kepada anak-anak. Pada penggunaan bentuk sapaan Anda dalam bahasa Melayu Manado dimana pada pengucapannya kalau pada orang yang lebih tua lebih lembut tetapi kalau pada teman sebaya lebih kasar Tiap kata kerja mengalami perubahan kecuali pada bentuk sapaan kalian (ngoni) 3.2 Persamaan Kalimat Perintah Bahasa Jerman dan Bahasa Melayu Manado 3.2.1 Kalimat perintah bahasa Jerman Bentuk-bentuk perintah dalam bahasa Jerman, yaitu bentuk perintah biasa, permohonan dan larangan. Pembentukan kalimat perintah pada bahasajerman terbagi menjadi tiga yaitu, du-form,ihr-form dan Sie-form Dalam kalimat perintah bahasa Jerman dengan menggunakan kata Bitte atau bite mal menjadikan kalimat menjadi ramah dan sopan. 18

3.2.2 Kalimat perintah bahasa Melayu Manado Sama halnya dengan bahasa Jerman dalam bahasa Melayu Manado memiliki bentuk kalimat perintah biasa, permohonan dan larangan. Pada bahasa Melayu Manado juga pembentukan kalimat perintah dibagi yaitu sapaan engkau (ngana), sapaankalian (ngoni), dan sapaan Anda ( Ngana). Pada bahasa Melayu Manado juga di tambahkan kata tolong akan menjadikan kalimat perintah lebih ramah dan sopan. 4.1 Kesimpulan Setelah menganalisis dan mengontraskan antara kalimat perintah bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: sesuai teori dari Dreyer, Hilke dan Schmitt, dan Richard, pembentukan kalimat perintah dalam bahasa Jerman dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Anrede mit du (sapaan engkau), Anrede mit ihr (sapaan kalian) dan Anrede mit Sie (sapaan Anda). Proses pembentukan kalimat perintah dalam Bahasa Melayu Manado juga dibagi menjadi tiga, yaitu sapaan engkau (ngana), sapaan kalian (ngoni) dan sapaan anda (ngana). kalimat perintah bahasa Jerman bentuk sapaan du-form mengalami perubahan bentuk yaitu, dengan menghilangkan akhiran en ada kata kerja dan ditambahkan dengan e ada kata tiap kata kerja yang berakhiran d, -m, -n dan t. Sama halnya dengan akhiran eln atau ern pada tiap kata kerja akan ditambahkan dengan e pada bagian suku kata dari kata kerja tersebut. Sering juga terjadi perubahan bunyi pada kata kerja kuat (Starkenverben) dari e menjadi i. Pada bentuk kata kerja bantu (Hilfsverben) seperti haben, sein dan werden akan mengalami perubahan menjadi hab, sei dan werde. 19

Pembentukan kalimat perintah untuk ihr-form dibentuk dari kata kerja dasar yang tambahkan akhiran t. Pembentukan kalimat perintah untuk Sie-Form dibentuk dengan kata kerja dasar dan ditambahkan akhiran en. Bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jerman dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu bentuk perintah, permohonan dan larangan. Sama halnya dengan bahasa Melayu Manado, hanya saja pada bahasa Melayu Manado ditambahkan dengan bentuk ajakan. 4.2 Saran Penelitian ini membahas tentang analisis kontrastif antara kalimat perintah dalam bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Robert Lado mengenai metode yaitu tentang analisis kontrastif yaitu membandingkan dua bahasa yang berbeda untuk menemukan persamaan dan perbedaan dari ke dua bahasa tersebut. Penelitian ini membahas tentang kalimat perintah dan sebagai obyek penelitian khusus yakni mengontraskan bahasa Jerman dan bahasa Melayu Manado yang belum pernah diteliti dan ditulis sebelumnya. Penelitian ini memang belum sempurna. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membahas kalimat perintah dalam bahasa Jerman yang dikontraskan dengan bahasa daerah lainnya. 20

DAFTAR PUSTAKA Bahewa, Vinolia. 2015. Kalimat Perintah Dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Talaud: Suatu Analisis Kontrastif. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi: Manado Dreyer, Hilke und Schmitt, Richard. 1985. Lehr und Übungbuch der deutschen Grammatik. München : Max Heuber. Drosdowsky, Günther et.al. 1995. Duden die Grammatik. Mannheim : Duden Verlag. Dardjowidjojo, Soenjono. 1988. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Gleason, H. A. 1977. An Introduction to Descriptive Linguistics. Resived Edition New York: Holt, Rinehart and Winston. Johnson, Keith. 2001. An Introduction to Foreign Language Learning and Teaching. England: Pearson Education. Karisoh, J. A. et. al. 1981. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Manado. Jakarta. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta. PT Gramedia Lado, Robert. 1957. Linguistic Across Culture. Michigan.An Arbour The University of Michigan Press. Moeliono. 1992. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu Montgomery Robret,L.Jr. 1962. Langue ans Ideas. Texas.Litte Brown abd Company. Universitas Texas. Salea- Warouw. Et. al.1981. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Manado. Jakarta. Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Samiun, Laibun. 2008. Belajar Bahasa Jerman. Jakarta : Kesaint Blanc. Simanjuntak, Herpinus. 1996. Percakapan dan Tata Bahasa Jerman. Jakarta: Kesaint Blanc. Tarigan, H. 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa.Bandung : Penerbit Angkasa. Tenda, Felma S. 1998. Bentuk dan Fungsi Kalimat Imperatif Dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Totemboan: Suatu Analisis Kontrastif. Skripsi Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi: Manado. 21

Tilaar Frista V. M. 2007.,, Analisis Kontrastif Kata Ganti Bahasa Inggris Dan Bahasa Melayu Manado. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi: Manado. Trudgill, Peter. 1974. Sociolinguistics :An Introduction.Englan Penguin Books Ltd. Waromy, M.L. Leriana. 2010. Kalimat Perintah Dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Ambai: Suatu Analisis Kontrastif. Skripsi Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi: Manado. Williams, et al. 1961. A First Course in College English. Boston: Houghton Mifflin Company. http://olivya-permata.blogspot.com/2010/03/pengertian-kalimat.html www.trigonalmedia.com 22

23