BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Luar angkasa adalah ruang hampa yang berada di luar bumi dan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. kesegala penjuru dunia. Informasi menyebar melalui bermacam - macam media

BAB I PENDAHULUAN. gravitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( ) Reza AlFajri ( )

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Tata Surya, sebuah kerajaan di langit

KELOMPOK I. Raditya Budi Satria ( ) Imelsa Heni Priyayik ( ) Sergius Prastowo ( ) Rina Metasari ( )

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Pluto, Planet?

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

ALAM SEMESTA. Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan?

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Komet

Info Astronomy JELAJAH SEMESTA. Penerbit Info Astronomy

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUMI DAN ALAM SEMESTA

MAKALAH BUMI DAN TATA SURYA KONSEP DASAR IPA

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 13. KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT LATIHAN SOAL BAB 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 kali pertemuan 2 35 menit. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya

Saturnus, Planet Bercincin

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

TATA SURYA. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai planet dan benda antar. Selamat Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

Pendahuluan. Tata surya

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

Tata Surya. karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat. planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

Memahami Tata Surya: Pengertian, Proses Terbentuk, dan Fakta Unik di Dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kita. IPA lebih populer dengan istilah sains. Istilah ini merujuk pada suatu

BEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS

NAMA :... NIM :... KELAS :......

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor...

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Uranus, planet tidak taat aturan

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

Apakah bintang itu? Jika malam datang dan langit sedang cerah, pergilah ke halaman rumah lalu

SISTEM TATA SURYA. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima sakti. Suhu

RINGKASAN MATERI TATA SURYA

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Asteroid

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.

SIFAT BINTANG. Astronomi. Ilmu paling tua. Zodiac of Denderah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6

Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi nuklir fusi untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam Ketika bahan bakar

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Klik. Korona pada Matahari

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

Gambar tata sury, alam 98

Teori Big Bang. 1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kumpulan Rasi Bintang (Sumber:

Sabar Nurohman, M.Pd

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALATIHAN SOAL BAB 4

UJI KEMAMPUAN IPA TATA SURYA. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat! 2. Diameter matahari adalah km

Menjelajah Alam Semesta dan Galaksi dalam 3D di Linux

1. Pendahuluan Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Mari Mengamati Bima Sakti!

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ruang Lingkup IPA. Ilmu alamiah dasar -4. Dini Rohmawati

: Menjelajah Angkasa Luar : Keteraturan yang Menakjubkan. Mata Pelajaran. Alokasi Waktu. Materi Pembelajaran Hak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Luna. Pengikut Setia Bumi

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. interaktif yang dikemas dalam bentuk CD. Hal ini di latar belakangi oleh upaya

PEMBUATAN ENSIKLOPEDIA INTERAKTIF TATA SURYA UNTUK ANAK SMP. Yonathan Tantriadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

Sistem Tata surya. Maulana Pandudinata 9F/09

Orbit Buku Sneak Peak!

TATA SURYA Presentasi Geografi

BAB 1 HAKIKAT GEOGRAFI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. Dalam bab IV ini dikemukakan tentang analisis data dan

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua obyek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Obyek-obyek tersebut berupa delapan planet berorbit elips, lima planet kerdil, satelit alami, meteor, asteroid, komet dan bintang (Admiranto, 2009). Dari seluruh obyek tersebut, terdapat satu obyek yang sering diamati oleh manusia yaitu bintang. Bintang bukan benda asing dalam kehidupan masyarakat. Di alam semesta ini terdapat banyak bintang yang hampir setiap malam dapat dilihat dari kejauhan. Tidak semua bintang dapat memancarkan sinar sendiri, ada pula bintang yang memantulkan cahaya dari bintang lain (Waskita, 2015). Jika dilihat dengan mata telanjang, karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, semua bintang kecuali Matahari terlihat hanya seperti titik yang bersinar di langit malam dan berkelip akibat efek dari atmosfer Bumi. Bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Sejak zaman Babilonia, beberapa bintang yang cahayanya sangat terang dihubungkan hingga terbentuk konsep rasi bintang. Bintang-bintang tersebut digunakan sebagai navigasi, bercocok tanam, dan praktik keagamaan (Lippicott, 2001).

Sejak ditemukannya teleskop, bintang dipelajari dalam cabang ilmu astronomi bintang. Para astronom mempelajari bintang dari jauh, mengandalkan informasi yang dikumpulkan oleh teleskop yang ada di ruang angkasa maupun teleskop yang ada di Bumi (Admiranto, 2009). Bintang juga dikaitkan dengan komet karena komet sering disebut sebagai bintang berekor. Istilah ini tidak tepat sebab komet sama sekali bukan bintang (Abdullah, 2007). Komet merupakan kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari, sedangkan bintang adalah molekul gas hidrogen, helium dan partikel debu yang kemudian mengalami tahap perkembangan tertentu hingga menjadi sebuah bintang (Jeans, 1931). Selama ini terdapat banyak pernyataan mengenai bintang dan komet yang kebenarannya belum bisa dipastikan. Berdasarkan hal tersebut, buku karangan Tsuruhiko Kiuchi yang berjudul Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru yang berarti Langit berbintang memberi petunjuk pada hidupmu dipilih untuk diterjemahkan sebagai tugas akhir sebab di dalam buku tersebut membahas fakta-fakta menarik tentang bintang dan seluk-beluk komet yang telah diamati dan ditemukan Tsuruhiko Kiuchi. Buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru ini terdiri dari 19 bab. Buku terbitan Sunmark tersebut berisi tentang seorang pencari komet bernama Tsuruhiko Kiuchi yang telah mengamati benda-benda langit dan telah menemukan kembali 4 buah komet yang pernah ditemukan. Selain itu, terdapat juga kisah tentang Kiuchi yang pernah mengalami peristiwa di antara hidup dan mati akibat terserang suatu penyakit. Di saat itulah ia melihat dua visi masa depan.

Dalam buku ini, Kiuchi turut melampirkan beberapa informasi mengenai bintang dan berbagai benda langit yang berhasil ia lihat dengan teropong kemudian diabadikan ke dalam foto-foto. Selain itu, karena Kiuchi juga turut melampirkan scan data dan gambar komet yang ia tulis sendiri semasa mengamati komet, maka isi yang terkadung di dalam buku tersebut menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dari buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru ini, hanya 2 bab saja yang diterjemahkan, yaitu: Purorogu, dan Suiseihakken no Hinto ni Natta no wa Sakanatsuri. Buku ini diterjemahkan dengan harapan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan, khususnya bagi mahasiswa D3 Bahasa Jepang.

1.2 Pokok Bahasan Pokok bahasan dalam penerjemahan ini adalah: Terjemahan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi suatu karya terjemahan yang mudah dipahami oleh pembaca. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam penerjemahan ini adalah: Menerjemahkan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi suatu karya terjemahan yang mudah dipahami oleh pembaca. 1.4 Metode Penerjemahan Terjemahan yaitu suatu keahlian yang meliputi usaha mengganti pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain. (Newmark, 1988:45-48) Newmark juga membagi metode penerjemahan menjadi: 1. Terjemahan Kata Demi Kata Pada metode ini susunan kata dalam kalimat tidak diubah dan diterjemahkan satu demi satu dalam makna yang umum tanpa memperhatikan segi pragmatik dari kata tersebut.

2. Terjemahan Harfiah Pada metode ini struktur kalmat bahasa sumber diubah dan dicari padanan terdekat dari bahasa sasaran. Akan tetapi, penerjemah leksikal tetap dilakukan apa adanya terlepas dari konteksnya 3. Terjemahan Setia Metode ini berusaha memproduksi makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Terjemahan ini benar-benar setia pada tujuan dan realisasi teks bahasa sumber. 4. Terjemahan Sistematis Metode ini hampir sama dengan metode terjemahan setia, akan tetapi lebih menekankan teks ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi lebih luwes. 5. Terjemahan Saduran Metode terjemahan ini merupakan bentuk penerjemahan yang paling bebas. Utamanya digunakan untuk menerjemahkan karya sastra (drama atau puisi). 6. Terjemahan Bebas Metode terjemahan ini mereproduksi isi pesan tanpa mengindahkan cara penyampaian isi pesan atau memproduksi isi teks tanpa mempedulikan bentuk bahasa sumbernya. 7. Terjemahan Idiomatik Pada metode terjemahan ini mereproduksi pesan bahasa sumber dengan banyak menggunakan ungkapan idiomatik yang terdapat pada bahasa sasaran yang mungkin tidak tercantum pada bahasa sumber.

8. Terjemahan Komunikatif Pada metode terjemahan ini berusaha untuk menerjemahkan makna konstektual teks asli bahasa sumber setepat mungkin, sehingga aspek isi maupun kebahasaan dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Metode penerjemahan yang digunakan penulis dalam menerjemahkan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suiseihakken no Hinto ni Natta no wa Sakanatsuri adalah metode penerjemahan komunikatif agar menghasilkan karya terjemahan yang mudah dipahami dengan mengutamakan ketepatan makna. Metode ini berusaha untuk tetap mempertahankan makna kontekstual dari bahasa sumber, sehingga isi maupun bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini memuat 3 Bab. Bab I yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, metode terjemahan, dan sistematika penulisan. Bab II yaitu berisi teks asli, teks terjemahan perkalimat dan hasil terjemahan. Bab III adalah kesimpulan yang berisi ringkasan hasil terjemahan buku Ikikata wa Hoshizora ga Oshiete Kureru bagian Purorogu dan Suisei no Hinto ni natta no wa Sakanatsuri.