BAB I PENDAHULUAN I.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

Peningkatan Kualitas Guide Comp Level pada PT Sinar Terang Logamjaya dengan Menggunakan Metode Six Sigma DMAIC

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

a b c d Gambar I.1 Produk PT. ABC (Sumber: Departemen Engineering PT. ABC)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GUIDE COMP LEVEL KZl DI PT SINAR TERANG LOGAMJAYA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA

BAB I PENDAHULUAN I-1

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

PENINGKATAN KUALITAS GUIDE COMP LEVEL PADA PT SINAR TERANG LOGAMJAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DMAIC SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBUATAN CLAMPER COMP TH CABLE UNTUK SEPEDA MOTOR PT. ADHI WIJAYACITRA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bersaing untuk menghasilkan produk yang terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS KUALITAS UNTUK MENGURANGI NO GOOD IN PROCESS CORE ASSY 2WV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus di PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc

: defect, six sigma, DMAIC,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

Gambar I. 1 Air Brake System Tipe KE-G-12

I-1 BAB I PENDAHULUAN

USULAN PENGURANGAN PRODUK CACAT UNTUK SPRING ADJUSTER HME DENGAN METODE DMAIC DI PT SINAR TERANG LOGAMJAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENGELASAN (WELDING) DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROYEK PT. XYZ

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK

PT. Surya Usaha Mandiri adalah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan penyempurnaan kain mentah (raw material) menjadi kain siap pakai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan di sektor industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia antara lain adalah produk yang mereka produksi selalu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENJUALAN ALAT ALAT LISTRIK DENGAN METODE SIX SIGMA ( Studi kasus pada PT. X )

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

3.1 Persiapan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Jumlah Permintaan AAC Block Tipe 600x200x75 mm dan 600x200x100 mm Periode Juni - Desember 2013

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI CV CANERA MULYA LESTARI CIBADUYUT *

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PRODUK ALUMINIUM FLUORIDA. ) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. PETROKIMIA GRESIK Tbk. SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas adalah suatu faktor penting yang sangat mempengaruhi eksistensi pelaku bisnis di era globalisasi. Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang manajemen operasional dan manajemen pemasaran (Nasution 2005, 3) Berdasarkan sudut pandang manajemen operasional, kualitas produk merupakan salah satu kebijaksanaan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk pesaing. Dilihat dari sudut pandang manajemen pemasaran, kualitas produk merupakan salah satu unsur utama dalam bauran pemasaran (marketing mix). Para pelaku bisnis dalam kenyataannya perlu memperbaiki kualitas untuk menghadapi era globalisasi yang membawa pengaruh sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia termasuk dalam dunia industri. Ruang lingkup dalam era globalisasi menyajikan kenyataan baru yang ditandai oleh pasar tanpa batas negara, perkembangan ilmu pengetahuan, revolusi teknologi informasi dan komunikasi, mengakibatkan persaingan yang sangat ketat antar pelaku industri untuk mempertahankan kredibilitas dan pangsa pasar yang dimiliki. Hal ini menyebabkan adanya perubahan perilaku pada konsumen yang sangat kritis dan selektif dalam memilih suatu barang. Kepuasan konsumen dapat terpenuhi jika barang yang diinginkan sesuai dengan yang didapatkan, sehingga akan menguntungkan bagi suatu perusahaan jika dapat mengurangi defect produk yang dihasilkan. PT Sinar Terang Logam Jaya atau PT STALLION didirikan pada tahun 1970 dan bertempat di Jalan Cigowendah No 49 Bandung. PT STALLION merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi suka cadang (spare part) otomotif khususnya untuk kendaraan sepeda motor (single part dan sub-assembly) dengan bahan baku pelat yang diproses dengan menggunakan teknik Sheet metal Forming. PT Sinar Terang Logam Jaya memproduksi 20 jenis spare part kendaraan bermotor dengan jumlah rata- mencapai 45.000 pcs per harinya. Komponen-komponen tersebut kemudian akan didistribusikan ke beberapa 1

perusahaan diantaranya PT Honda Astra Motor, PT Indomobil Suzuki International, PT Showa Indonesia, PT Kayaba Indonesia, PT Autotech, PT Dharma Precision Paut, dan PT Medion yang merupakan customer dari PT Sinar Terang Logam Jaya. Proses-proses produksi yang terjadi pada PT STALLION meliputi proses bending, cutting, blanking, pierching, trimming, drawing, assembling, welding, marking, dan packaging 90000000 80000000 70000000 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 Pertumbuhan Sepeda Motor di Indonesia 84,732,652 76,381,183 68,839,341 61,078,188 52,767,093 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar I.1 Data Pengguna Motor Indonesia (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014) Berdasarkan Gambar I.1 dapat dlihat bahwa tren dari data pertumbuhan kendaran bermotor khususnya sepeda motor mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Untuk memenuhi permintaan pasar akan sepeda motor, perusahaanperusahaan otomotif tentunya akan melakukan pemesanan terhadap spare part motor dimana jumlah permintaan berbanding lurus dengan produksi motor itu sendiri. Dalam kegiatan produksi aktual di PT STALLION, masih banyak ditemukan produk dengan jumlah defect yang melebihi batas toleransi perusahaan. Hal ini tentunya akan mengurangi jumlah pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan. Penurunan keuntungan yang terjadi tidak lepas dari banyaknya biayabiaya yang terkait langsung terhadap pemenuhan kualitas dalam menghasilkan produk. Semakin tinggi jumlah defect yang terjadi, maka akan semakin sedikit keuntungan yang akan diterima perusahaan. 2

PT STALLION memproduksi 20 jenis spare part yang diproduksi setiap bulannya. Setiap spare part memiliki bahan dan alur proses produksi yang berbeda dengan yang lainnya. Dari 20 jenis spare part yang diproduksi, terdapat 5 produk yang memiliki rata-rata jumlah defect terbesar dan melebihi batas toleransi perusahaan. Tabel I.1 menjelaskan jumlah produksi pada PT STALLION berdasarkan jenis produk dan data peringkat persentase defect yang terjadi selama 2 tahun terakhir. Tabel I.1 Data Jumlah Produksi dan Jumlah Defect (Sumber PT STALLION, 2015) Periode 2013 2014 Nama Produk Jumlah Jumlah Defect Produksi Defect Rate Oil Lock Collar 1.369.023 5.248 0,4% Pipe Frame Head 2.246.029 10.586 0,5% Guide Comp Level KZl 365.420 2.929 0,8% Guide Comp Level KZRA 796.094 3.753 0,5% Damper Cap 433.024 1.281 0,3% Oil Lock Collar 1.254.836 5.373 0,4% Pipe Frame Head 2.157.645 9.827 0,5% Guide Comp Level KZl 376.171 2.030 0,5% Guide Comp Level KZRA 757.731 3.446 0,5% Damper Cap 757.731 1.063 0,1% Tabel I.1 menunjukkan bahwa produk Guide Comp Level KZl adalah produk dengan defect rate terbesar berdasarkan historis produksi perusahaan selama dua tahun terakhir. Oleh karena itu penelitian ini akan difokuskan pada perbaikan proses produksi Guide Comp Level KZl. Tabel I.2 menampilkan data jumlah produksi dan jumlah produk Defect Guide Comp Level KZl dalam dua tahun terakhir. 3

Tabel I.2 Data Jumlah Produksi dan Jumlah Defect Guide Comp Level KZl Tahun Periode (Bulan) (Sumber: PT STALLION, 2015) Jumlah Produksi Jumlah Defect Jumlah Toleransi Defect Persentase Defect yang Terjadi Persentase Toleransi Defect Januari 25,000 127 50 0.51% 0.2% Februari 32,450 120 65 0.37% 0.2% Maret 35,875 159 72 0.44% 0.2% April 50,429 199 101 0.39% 0.2% Mei 53,889 218 108 0.41% 0.2% Juni 14,292 107 29 0.75% 0.2% Juli 21,623 940 43 4.35% 0.2% Agustus 31,103 101 62 0.32% 0.2% September 32,760 267 66 0.82% 0.2% 2013 Oktober 15,138 247 30 1.63% 0.2% November 23,170 188 46 0.81% 0.2% Desember 29,690 255 59 0.86% 0.2% Januari 37,193 212 74 0.57% 0.2% Februari 39,424 604 79 1.53% 0.2% Maret 9,919 168 20 1.69% 0.2% April 17,875 137 36 0.77% 0.2% Mei 24,557 144 49 0.59% 0.2% 2014 Juni 30,928 244 62 0.79% 0.2% Juli 37,707 88 75 0.23% 0.2% Agustus 45,872 65 92 0.14% 0.2% September 54,920 68 110 0.12% 0.2% Oktober 53,775 172 108 0.32% 0.2% November 7,917 83 16 1.05% 0.2% Desember 16,083 45 32 0.28% 0.2% Rata-rata 30900 207 62 0.82% 0.2% Berdasarkan data dari Tabel I.2 bahwa persentase defect yang terjadi dalam dua tahun terakhir adalah sebesar 0,82 % atau 207 produk setiap bulannya. Angka ini tentunya memiliki selisih yang sangat besar dari presentase toleransi defect yang diberikan perusahaan yaitu sebesar 0,2 % atau rata-rata 62 produk setiap bulannya. Persentase defect tertinggi berada pada bulan Juli 2013 yaitu sebesar 4,35 % dengan jumlah 940 produk, sedangkan persentasi yang berada di 4

bawah batas toleransi perusahaan hanya terjadi dalam 2 bulan dalam 2 tahun terkahir, yaitu pada bulan Agustus 2014 dan September 2014. Selain menghasilkan produk defect yang berada diluar batas toleransi perusahaan, PT Sinar Terang Logamjaya juga mengalami cost of poor quality yang terjadi karena perusahaan menghasilkan produk defect. Cost of poor quality yang terjadi pada perusahaan terdiri dari internal failure cost dan external failure cost seperti ditampilkan pada Tabel I.3 Tabel I.3 Cost of poor quality yang dialami oleh perusahaan (Sumber: PT STALLION, 2015) Biaya kegagalan (Failure Cost) internal Biaya kegagalan (Failure Cost) eksternal Cost of Quality Keadaan di Perusahaan Terjadi Tidak Terjadi Peringkat Scrap Cost V 2 Rework cost V 1 Process failure cost V 5 Process downtime cost V 6 Price-downgrading cost V Customer complaint 4 V cost Product return costs V 3 Warranty claims costs V 7 Product liability costs V 8 Lost sales costs V Tabel I.3 menjelaskan bagaimana biaya kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Biaya Cost Of Quality yang paling tertinggi berada pada biaya rework cost. Hal ini terjadi karena banyaknya cost yang dihasilkan untuk mengatasi terjadinya produk defect di perusahaan guna mencapai kepuasan permintaan pelangan. Dalam memenuhi kualitas yang diinginkan oleh pelanggan, PT Sinar Terang Logamjaya menetapkan beberapa Critical To Quality (CTQ) yang diperoleh dari Voice of Customer perusahaan. Penentuan CTQ dirumuskan dengan pertimbangan 5

PQCS yang merupakan terjemahan dari Voice of Customer dan telah disepakati oleh pihak customer dan pihan perusahaan melalui tahapan-tahapan kegiatan seperti pada Lampiran B. Dengan adanya CTQ ini, maka improvement atau upaya produksi yang dilakukan akan searah dengan keinginan pelanggan. Adapun CTQ yang ditetapkan oleh perusahaan dijelaskan pada Tabel I.4: Tabel I.4 CTQ Produk Guide Comp Level KZl CTQ Kunci CTQ Potensial Deskripsi Suatu kedaan dimana produk Ketepatan bentuk berbentuk tabung berongga dan tidak produk terdapat permukaan yang robek, gores, atau pecah. Suatu keadaan dimana produk memiliki ukuran tinggi 35,5 mm Memiliki ukuran yang dengan toleransi -0,5 mm dan +0,5 sesuai mm, dan diameter 47,5 mm, dan dengan toleransi -0,5 dan +0,2 Suatu keadaan dimana produk Permukaan rata/tidak memiliki tingkat kerataan (ketebalan) Kesesuain bergelombang sebesar 1 mm untuk semua Visual Produk permukaan Suatu keadaan dimana tidak teradapat Kebersihan Produk kotoran apapun pada produk, seperti karat, pasir, dan lain lain. Ketepatan warna produk Suatu keadaan dimana produk yang dihasilkan berwarna silver Dalam kemasan produk terdapat Nama, nomor part, quantity, tanggal Memiliki Identitas produksi, Nama Perusahaan Pengirim Lengkap dan Penerima. Dalam produk terdapat tanda Marking V dan Marking 5. 6

Tabel I.4 CTQ Produk Guide Comp Level KZl (Lanjutan) CTQ Kunci CTQ Potensial Deskripsi Suatu Keadaan dimana produk yang dihasilkan memiliki kekuatan besi Kekuatan sesuai standar sesuai dengan standar pengujian yang ditetapkan dengan nilai minimal 150 Kesesuaian KgForce/mm. Pengujian dilakukan Kekuatan dan dengan Tensile Strength Assembly Stuatu keadaan dimana sambungan Produk welding antara bagian Cup dan Plat Ketepatan Welding tersambung dengan sempurna, tidak bengkok dan berada sesuai dengan posisinya Tabel I.4 menjelaskan CTQ yang ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam memproduksi produk Guide Comp Level KZl. CTQ yang digunakan juga ditetapkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang menjadi pelanggan PT Sinar Terang Logamjaya Berdasarkan CTQ yang ditetapkan perusahaan, maka dapat ditentukan produk yang sesuai dengan kriteria maupun produk defect. Dengan melihat dan mempertimbangankan CTQ tersebut, maka jenis defect yang diketahui dari hasil produksi yang terjadi adalah pecah, defect pada badan, ukuran out standar, dan welding lepas. Akibat dari ditemukannya defect pada produk yang dihasilkan melalui proses produksi, perusahaan sudah pernah melakukan analisis terhadap jenis defect yang terjadi. PT Sinar Terang Logamjaya menetapkan dugaan-dugaan penyebab yang dianggap memungkinkan terjadinya defect pada produk Guide Comp Level KZl. Selain itu, PT Sinar Terang Logamjaya juga melakukan langkah-langkah penanggulan yang dianggap dapat menanggulangi dugaan penyebab tersebut. Dugaan penyebab dan langkah-langkah penanggulangan yang sudah dilakukan untuk setiap defect akan dijelaskan pada Tabel I.5 7

Tabel I.5 Dugaan Penyebab dan Langkah Penanggulangan Defect yang Terjadi (Sumber: PT STALLION, 2015) No Jenis Defect Dugaan Penyebab 1 Pecah Hasil cutting kasar yang diakibatkan oleh pisau yang tumpul. pemotong Langkah Penanggulangan Melakukan grinding pada pisau untuk mempertajam pisau. Awal Pelaksanaan Langkah Penanggulangan Maret 2010 2 Defect Ada kotoran di Melakukan pembersihan Agustus 2010 pada wadah cetak dies pada dies ketika badan ditemukan produk defect 3 Ukuran Lokator Setting ulang dan April 2010 Out penyangga melakukan standar berubah pengencangan pada baut (baut longgar) pada lokator penyangga 4 Welding Terdapat kotoran Wadah penyimpanan November 2010 lepas atau minyak pada dibersihkan dari kotoran bagian (part) yang akan di welding Berdasarkan Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa perusahaan sudah melakukan identifikasi terhadap penyebab defect yang terjadi untuk setiap jenis defect. Perusahaan juga sudah melakukan langkah-langkah penanggulangan defect sejak tahun 2010, namun tingkat defect yang terjadi masih relatif di luar batas toleransi perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor penyebab defect lain yang belum ditemukan oleh perusahaan maupun cara penanggulangan faktor penyebab defect yang belum sesuai atau belum optimal sehingga belum dapat mengurangi atau mengatasi banyaknya defect yang terjadi dalam proses produksi 8

Guide Comp Level KZl. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kembali terhadap akar penyebab masalah dan langkah-langkah penanggulangan yang lain. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki proses produksi saat ini guna meminimalisir produk defect dan biaya kualitas yang terjadi, sehingga diharapkan proses produksi menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Berdasarkan gejala-gejala permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul Usulan Perbaikan Proses Produksi Guide Comp Level KZl di PT Sinar Terang Logamjaya (PT STALLION) Menggunakan Metode Six Sigma I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya defect pada produksi Guide Comp Level KZl? 2. Bagaimana tindakan yang tepat untuk mengatasi atau menghilangkan faktor penyebab terjadinya defect pada produk Guide Comp Level KZl? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya defect pada pada proses produksi Guide Comp Level KZl 2. Mengusulkan upaya penanggulangan yang tepat untuk mengatasi atau menghilangkan faktor-faktor terjadinya defect I.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah: 1. Perusahaan diharapkan dapat meminimalkan terjadinya produk defect dengan cara mengatasi faktor-faktor penyebab defect 2. Perusahaan diharapkan dapat meminimalkan cost of poor quality yang disebabkan oleh terjadinya produk defect 9

I.5 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih berfokus untuk mencapai tujuan dan memberikan ruang lingkup penelitian. Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan sampai pada tahap Improve dalam fase DMAIC 2. Penelitian hanya dilakukan pada proses produksi yang berada di pabrik Jalan Cigondewah No 64 Cimahi I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang yang menjadi dasar mengapa penelitian pada PT. Sinar Terang Logamjaya dilakukan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masalah yang terjadi dalam realita proses produksi Guide Comp Level KZl di PT Sinar Terang Logamjaya. Bab ini juga memuat tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab ini merupakan gambaran umum mengenai penelitian yang akan dilakukan pada PT Sinar Terang Logamjaya Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Tujuan dari bab ini adalah sebagai landasan teori yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan perancangan hasil akhir. Dasar teori yang dibahas meliputi pengetahuan mengenai Kualitas, Six Sigma dan metode-metode serta teori-teori lain yang dipergunakan dalam melakukan perancangan perbaikan. Pada bab ini juga akan dibahas hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai Six Sigma dan penelitian yang mendukung usulan perbaikan. 10

Bab III Bab IV Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan metodologi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian pada PT. Sinar Terang Logamjaya. Bab ini juga memuat metode konseptual yang berisi mengenai variabel variabel yang digunakan beserta keterkaitan antar variabel. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kerangka berpikir bagaimana sistematika pemecahan masalah yang akan dilakukan terhadap penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai urutan langkah-langkah penelitian secara rinci, rancangan cara pengumpulan dan pengolahan data, merancang analisis pengolahan data Pengumpulan Data Pada bab ini dijelaskan mengenai data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan tersebut diolah sesuai dengan tahapan DMAI dalam Six Sigma, yaitu; Define, Measure, Analyze, dan Improve. Penelitian tidak dilanjutkan sampai tahap Control karena batasan masalah penelitian hanya sampai pada tahap Improve. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu PT. Sinar Terang Logamjaya (PT STALLION), melakukan wawancara, dan mengumpulkan data historis perusahaan. Adapun data yang digunakan adalah data historis produksi, proses bisnis perusahaan, jumlah defect, jenis defect yang dihasilkan, upaya penanggulangan yang telah dilakukan, dan lain lain. Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah perhitungan data-data dalam penelitian, perhitungan stabilitas proses, dan perhitungan kapabilitas proses yang terdiri dari perhitungan DPMO dan Level Sigma. Bab ini juga berisi tentang identifikasi akar penyebab defect yang terjadi. Hasil-hasil perhitungan dan identifikasi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam tahap analisis untuk memberikan usulan perbaikan bagi perusahaan. 11

Bab V Analisis Bab ini berisi analisis terhadap data-data yang telah dihitung dan diidentifikasi pada bab sebelumnya. Analisis tersebut meliputi analisis hasil perhitungan stabilitas dan kapabilitas proses, analisis akar penyebab masalah pada masing-masing defect yang akan diteliti, dan analisis pemberian usulan perbaikan mengenai permasalahan yang terjadi. Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab ini akan membahas kesimpulan dari keseluruhan penelitian ini. Bab ini berisi jawaban akan tujuan penelitian yang dikemukakan pada latar belakang penelitian, serta akan diberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya 12

13