BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2


INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: F 45 PW BUKU PENILAIAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

BAB IV DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB XIII PENGECATAN A.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Rencana Anggaran Biaya

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

4.3. PENGUKURAN/MARKING/SURVEY

MEMPLESTER PROFIL HIAS

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

EBOOK PROPERTI POPULER

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKUR

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

PROFIL WISMAYA RESIDENCE

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

Pemasangan Keramik PEKERJAAN DILAPANGAN. No. Nama Alat dan Bahan Gambar. No. Nama Alat dan Bahan Gambar

Handout Kegiatan Untuk Mahasiswa Baru Physical Infrastructure Development Social Act 2016

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

DINDING DINDING BATU BUATAN

FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

WATERPROOFING. Jenis Waterproofing :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi.

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

International Quality Waterproofing

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LANJUTAN PUSKESMAS KAMPUNG JABI (1 PAKET)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

69/ /120 BRONZE. LB/LT Standar LB/LT Standar dengan Kantor. tipe

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT 4.1. Pekerjaan Finishing Unit Apartemen Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang mencangkup pekerjaan estetika fasad, desain interior, dan landscape. Pekerjaan ini dilakukan setelah semua pekerjaan struktur sudah selesai. Finishing adalah sebuah proses terakhir dari seluruh pekerjaan bangunan. Terdapat 2 (dua) jenis pekerjaan finishing yaitu finishing kering dan finishing basah. Finishing kering yaitu meliputi pembuatan dinding tembok. Dalam membuat dinding tembok yaitu ditutup dengan plesteran aci. Lapisan yang ditutup dengan plesteran aci biasanya hanya dengan adukan semen saja. Sedangkan untuk finishing lantai terdapat beberapa metode yaitu finishing dengan keramuk, HT, marmer. Namun pemakaian material keramik atau marmer biasanya juga bisa digunakan untuk finishing dinding walaupun tidak terlalu banyak misalnya untuk kamar mandi. Jika sudah selesai pada tahap finishing kering kemudian dilanjutkan dengan finishing basah. Finishing basah yaitu dilanjutkannya pemasangan dari plafond hingga atap. Pekerjaan lainnya yaitu meliputi pekerjaan pintu jendela dan lainnya. Kemudian diberi warna atau dilakukan pengecatan pada pintu, jendela dan komponen lainnya. Namun untuk lingkup pekerjaan finshing yang akan penulis jabarkan di laporan ini yaitu tentang finshing unit : Tahapan finishing unit : 1. Dinding 2. Plafond 3. Lantai 4. Pintu dan jendela 5. Pemasangan senitary Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 1

4.2. Dinding 4.2.1. Marking Marking pada finishing unit berfungsing sebagai penentu untuk pemasangan material unit seperti pemasangan bata ringan, pintu, jendela, tingga plafon, level lantai. Marking berbentuk garis sifatan yang dibuat dengan benang dan tinta. Gambar 1: detail marking Gambar 2: pekerjaan marking Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 2

Alat-alat marking di antara lain adalah : LAPORAN KERJA PRAKTEK a. sikat pembersih b. benang sipatan c. tinta Gambar 3: alat-alat marking Area yang akan dipasang bata ringan harus diberi marking out atau penandan agar mudah dan sebagai fungsi penanda sebagai tempat pemasangan bata dan pembatas anatar ruang. Gambar 4: marking Marking Area digunakan sebagai salah satu penanda pembatas ruangan, dan sebagai penanda sebelum dipasangnya bata ringan yang berfungsi sebagai sekat pembatas ruangan. Untuk pembatas ruangan digunakan bata ringan setebal 7,5cm dan untuk pembatas unit digunakan bata ringan dengan tebal 10cm. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 3

Gambar 5: area basah Sebelum dilakukan pemasangan bata ringan yang telah melalui tahap marking out, pada area yang ingin dipasangi bata ringan, harus ada tahapan atau perhatian khusus terhadap area basah agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan bata ringan. 4.2.2. Pasangan Dinding Setelah marking selesai tahap selanjutnya adalah pkerjaan pasangan dinding yangg meliputu, pasang bata ringan, plester, aci, dan pengecatan 4.2.3. Pasang bata ringan Setelah pekerjaan marking pada unit berikutanya pemasangan hebel untuk pemisah antar unit atau ruangan, pada apartemen Lexington ini menggunakan hebel yang berdimensi panjang 60 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm dan dimesi hebel yang satunya panjang 60 cm, lebar 7,5 cm, tinggi 20. Gambar 6: pelaksanaan pasang dinding Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 4

Gambar 7: bata ringan terpasang Alat Sendok Semen Waterpass / Jidar Alumunium (Untuk mengukur kerataan) Peralatan Marking Benang Lot Kotak (Tempat Adukan semen) Ember Tempat Rendaman Bata Sendok Bergerigi Steiger Tahap & Persyaratan Pekerjaan : 1. Shop drawing finishing dinding bata ringan 2. Spesifikasi pekerjaan dinding bata ringan Kemudian dilakukan pemasangan bata ringan dengan tebal 10cm untuk pembatas unit agar dapat mengerjakan bagian bagian ruangan didalam tiap unitnya, maka dilakukan pemasangan bata antar unit terlebih dahulu agar pekerjaan pemasangan bata lainya dapat berjalan dengan sesuai gambar unit. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 5

Gambar 8: besi kolom praktis Pemasangan bata ringan untuk bagian pembatas ruangan sebelum dilakukan lebih lanjut harus diperhatikan penggunaan kolom praktis dan balok linter yang berfungsi sebagai pengikat antar sisi dinding satu dengan yang lainya, dan selalu digunakan setiap adanya bukaan atau opening. Gambar 9: pengecoran kolom praktis Pekerjaan kolom praktis dilakukan apabila pasangan bata sudah mencapai ketinggian 120cm, dan diberi lubang pada sisi atas dan bawah,dengan cara di bor pada bagian sisi yang ingin diletakan kolom praktis dan selanjutnya diberikan stek atau besi pengikat setiap pasangan bata ringan per 60cm. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 6

Gambar 10: kolom praktis yang sudah jadi Pemasangan kolom praktis dilakukan setiap pertemuan sisi bata ringat dan bukaan yang berfungsi sebagai pengikat dan penguat struktur dinding. 4.2.4. Plester Selanjutnya pengerjaan plester pada unit, tahap ini setelah pemasangan hebel, bahan yang di gunakan untuk plester adalah dry mix. Gambar 11: material plester Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 7

Langkah-langkah untuk pembuatan adukan plesteran, yaitu: 1. Sediakan wadah atau bak untuk tempat pengadukan material plester. 2. Pastikan permukaan wadah untuk adukan plester bersih dari kotoran debu, lilin, cat dan partikel-partikel yang menempel pada permukaan. 3. Setiap 1 sak plester membutuhkan 9-10 liter air. 4. Pertama tuangkan air ke wadah pengadukan, masukkan powder plester sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen (tidak ada gumpalan) Gambar 12: Bak Spesi Gambar 13: posisi kepalaan diplester Langkah-langkah yang dilakukan untuk pekerjaan plesteran dinding adalah : 1. Sebelum pasangan dinding bata di plester, dinding sebaiknya di siram lebih dahalu. 2. Membuat marking dengan benang untuk kelurusan secara vertikal dan horizontal. 3. Penandaan acuan kelurusan dengan benang dipasang untuk keperluan caplakan dan kepalaan plesteran. 4. Buatlah kepalaan sesuai dengan marking dengan jarak antar kepalaan + 2m. 5. Lakukan pekerjaan plesteran sesuai dengan kepalaan yang sudah terpasang. 6. Untuk mendapatkan hasil yang rata, setelah pengaplikasian plester dengan Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 8

menggunakan sendok semen plester yang sudah setengah kering diratakan kembali menggunakan roskam. 7. Permukaan dinding yang sudah diplester didiamkan minimal selama 3 hari hingga kering Gambar 14: pengerjaan plester Gambar 15: meratakan plesteran dengan roskam Gambar 16: dinding yang sudah diplester Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 9

4.2.5. Pekerjaan acian Pekerjaan aci di laksanakan setelah plester seleai dan pengecekan jalur instlasi sudah benar, bahan yang di gunakan untuk pemakicaian adalah dry mix yang kusus acian, acian di kerjakaan agar permukaan dinding lebih halus dan simetris. Gambar 17: pengerjaan acian Gambar 18: material acian Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 10

Pekerjaan acian dilakukan setelah dinding plesteran sudah selesai dikerjakan. Selain dinding sudah di plester, sebelum melakukan pekerjaan acian harus dipastikan untuk pemasangan furniture ME sudah dikerjakan. Acian pada permukaan dinding dilakukan dengan tujuan untuk memperhalus permukaan dinding. Selain itu, acian berfungsi untuk menutup pori-pori permukaan dinding yang diplester sehingga membantu mempermudah untuk proses pengecatan. Material untuk pekerjaan aci adalah Drymix acian. Ketebalan untuk aci adalah 2-3mm, setelah mengaplikasikan acian ke permukaan dinding lalu ratakan kembali menggunakan ruskam untuk hasil yang lebih rata dan halus. Untuk menghindari keretakan pada dinding, sebaiknya dinding yang sudah di aci untuk disiram dengan air. Untuk plester dan acian pada permukaan dinding tidak diaplikasikan sampai bagian teratas dinding, dikarenakan pekerjaan ini berhubungan dengan pemasangan plafond. Jarak minimum untuk plester dan acian minimal 5-10cm diatas wall angle. Hal ini bertujuan untuk support wall angle yang tidak langsung ke bata ringan. 4.2.6. Pekerjaan pengecatan Setelah pekerjaan acian lalu pengecetan dasar atau lapisan pertama cat dinding berwarna putih. Metode pengecatan Alat alat yang diguakan Kertas semen atau Koran Lakban Amplas Rol Kwas Skrap Kain lap Urutan pelaksanaan pengecatan 1. Pembersihan dan perataan dinding acian maupun plafondyang akan dicat bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan beton atau semen dengan kain lap dan skrap. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 11

2. Perbaiki bagian-bagian yang cacat LAPORAN KERJA PRAKTEK 3. Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat 4. Lakukan pekerjaan cat dasar/sealer 5. Lakukan pekerjaan cat finish lapisan pertama 6. Lakukan pekerjaan cat finish lapisan kedua 7. Pekerjaan pembersihan, cek apakah pengecatan finish yang terakir itu sudah rata. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap. Gambar 19: material cat Gambar 20: pekerjaan cat Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 12

4.2.7. Jalur instalasi Sebuah banungan terasa sangat tidak lengkap atau nyaman jika tidak ada jalur instlasi, karena semua kegiatan pada bangunan pasti menggunakan listrik, oleh karena itu sebelim masuk taha plester perhatikan jalur instalasi pastikan tidak ada yang tertinggal. 4.2.8. Instalasi dinding Pastikan intlasi dinding lengkap dan sesuai dengan gambar agar ketika di plester tidak ada kesalahan dan dibongkar lagi. Gambar 21: jalur instalasi dinding 4.3. Plafond 4.3.1. Instalasi dalam plafon Pastikan instalasi dalam plafon lengkap dan sesuai dengan gambar agar ketika di pasang plafon tidak ada kesalahan dan dibongkar kembali. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 13

Gambar 22: jalur instalasi dalam plafon 4.3.2. Pemasangan plafon Alat : Waterpass Alat mesin bor listrik Meteran Benang Steger/tangga alumunium scrub, amplas, pita, kain Menurut pelaksana untuk pemasangan pekerjaan ceiling pada proyek apartement ini menggunakan jenis gypsum yang jarang dan belum banyak digunakan pada proyek lainya, penutup plafon menggunakan gypsum yang tahan air dan lebih kuat secara teksturnya. Jenis gypsum yang digunakan yaitu Knauf plaster board dengan ukuran 9x1200x2400m Namun, ketika dimulainya pemasangan rangka pada satu ruangan, ruang-ruang lainnya di tiap lantai harus terpasang juga secara serentak dari pemasangan rangka nya. Karena setiap pemasangan rangka sudah selesai harus di cek level nya dan kemudian baru bisa ditutup dengan papan gypsum dan di finishing. Tetapi dalam pekerjaan ceiling pada seluruh pekerjaan bangunan apa saja. Ada beberapa pekerjaan dari bagian Mekankal Elektrikal atau biasa disebut ME harus diselesaikan pemasangannya terlebih dahulu. Seperti pipa-pipa dari : Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 14

Drainase (air bekas) Sprinkler (air pemadam) Plumbing (air kotor, air panas, air bersih, air bekas) Elektrikal (Kabel-Kabel) Elektronik Gambar 23: pemasangan rangka plafon Tahapan Pekerjaan : 1. Marking level & plafond sesuai dengan gambar kerja. 2. Pasang rangka wall angle pada dinding/keliling rungan dengan acuan marking untuk menentukan elevasi rangka. 3. Pemasangan rangka gypsum dengan mengikuti shop drawing sebagai acuan sebelum pemasangan area ceiling. Pemasangan Rangka : 1. Pemasangan area ceiling atau plafon dilakukan dengan cara mengukur dan memastikan bahwa bagian yang ada pada bagian dalam plafon sudah terpasang dan siap ditutup oleh gypsum Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 15

Gambar 24: jalur instalasi dalam plafon 2. Lalu setelah itu siapkan alat alat dan bahan untuk rangka ceiling sebagai rangka yang berfungsi menopang dan menempelnya bagian gypsum pada rangka plafon Gambar 25: rangka ceiling 3. Dimulai dengan pemasangan rangka support sebagai pengikat antara rangka ceiling dengan area sofit yang berguna sebagai pengikat rangka pada area yang ingin dipasangi oleh gypsum. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 16

Gambar 26: penahan rangka plafon 4. Setelah dilakukan pemasangan area rangka dengan ukuran 60cm x 120cm, rangka telah siap untuk dipasangai oleh gypsum dan sudah siap ditutup dengan gypsum yang dimana terlebi dahulu diukur sebelum gypsum dipasang dan ditempelkan ke rangka dengan menggunakan bor scrup. Gambar 27: rangka plafon terpasang Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 17

Gambar 28: gypsum plafon 5. Lalu selanjutnya dilakukan pengukuran dan di potong dengan mengunakan cutter karena gypsum dengan merek knauf yang digunakan pada apartement ini dapat dipotong menggunakan cutter dengan alat bantu agar mendapatkan hasil yang lurus dan presisi. 6. Lalu langkah selanjutnya gypsum dengan merek Kanuf dirangkai dan dipasangan dengan menggunakan bor scroup agar gypsum dapat menempel di rangka ceiling, setelah itu barulah gypsum dapat dilakukan cat dasar dan cat finish pada area plafon. Gambar 29: pekerjaan plafon Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 18

4.4. Lantai sebuah bangunan memang harus mempunyai lantai agar penggunan merasakan kenyamanan dan kebersihan, banyak material lantai dan metode pemsangannya, akan tetapi pada laporan ini aka dibahas metode waterproofing, pekerjaan screed dan pemasangan kramik atau HT 4.4.1. Screed Screed adalah lantai sebelom kermik atau HT, tepatnya di atas coran beton horizontal, ketebalannya tergantung elavasi pada ruangan. Metode pelaksanaannya: Alat-alat yang digunakan Selang air Waterpass Meteran Ember Benang Jidar alumunium Sapu Roskam kayu Material dan bahan yang digunakan: Semen instant Beton K175 (untuk di dak) Urutan pelakasanaan: 1. Buat marking untuk elavasi screed dengan selang air/waterpass 2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu 3. Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab 4. Pasang benang pada jalur kepalaan. (elavasi sesuai dengan marking) Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 80

5. Tentukan tebal screed lantai sesui dengan jenis finishing lantai 6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 S/D 2 m, elavasi sesuai benang 7. Isi adukan dengan campuran 1:5 diantara caplaan, elavasi sesuai benang 8. Demikian seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain dengan jarak antar kepalaan 1,5 m s/d 2 m sejajar kepalaan pertama. 9. Isi adukan dengan campuran 1:5 diantara 2 kepalaan. Dan ratakan dengan jidar akumunium, lalu haluskan dengan roskam kayu Gambar 30: pekerjaan screed 4.4.2. Pemasangan keramik atau HT Keramik atau HT adalah finishnya sebudang lantai agar terlihat rapih dan simetris, pada unit ini yang di pakai adalah keramik atau HT. Metode pemasangan: Alat-alat yang digunakan: Jidar alumunium Bak rendam Ember Penggaris siku Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 81

Benang Palu Cetok Waterpass Sekop Kain Meteran Sarung tangan Pemotong keramik Spidol Spons Material yang digunakan: Semen Pasir Keramik/HT Pengisi nad/grount Urutan pelaksanaan: 1. Pekerjaan pengukuran dan marking area yang akan dipasang 2. Sortir area keramik untuk mendapatkan keseragaman ukuran, presisi dan gradasi 3. Rendam material keramik yang sudah disortir kedalam baik air kurang lebih 1 jam, setelah itu keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat tatakan yang sudah disiapkan 4. Pekerjaan pasang kepalaan keramik 5. Pasang keramik seluruh bidang dengan mengikuti patokan kepalaan keramik 6. Lakukan pengisian nad keramik dengan grout. Grout merupakan mortar (semen) yang dipergunakan untuk mengisi kekosongab atau celah keramik Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 82

Gambar 31: pekerjaan pasang keramik/ht 4.4.3. Waterproofing ( grouting dan tes rendam) Tahapan finishing waterproofing balkon unit : 1. Grouting pipa floor drain atau pipa aliran air 2. Waterproofing: pembersihan area, champered atau filed atau lengkungan sudut, waterproof 3. Tes rendam: selama 1x24 jam 4. Screred lantai balkon 5. Railing balkon 6. Pasanga kramik balkon: kramik unpolis atau tidak licin 7. Grouting nat kramik atau HT Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 83

Gambar 32: material waterproofing Gambar 33: pelaksanaan waterproofing Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 84

Gambar 34: tes rendam waterproofing 4.5. Pekerjaan Pintu dan Jendela Pekerjaan openingan adalah pekerjaan finishing pada bagian pintu atau jendela. 4.5.1. Pekerjaan pintu Metode pemasanga pintu unit menggunakan metode kering, artinya pintu dipasang setelah openingan tersidia, lalu di ukur tinggi dan lebar pintu dan pintu di sesuaikan ukuran openinganya, setelah frame kayu pintu jadi dipasang dengan metode bor dibagian samping dan ata Gambar 35: pekerjaan pasang pintu Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 85

Gambar 36: alat-alat pasang pintu 4.5.2. Pekerjaan Jendela Untuk bagian jendela, terdiri dari 3 langkah pemasangan yaitu pemasangan rangka aluminium, pemasangan kaca, dan pemasangan sealant. Untuk rangka aluminium yang digunakan di Lexington residence adalah rangka aluminium dengan merk YKK sedangkan untuk kaca menggunakan merk maruni. Jenis kaca yang digunakan untuk fasad bangunan adalah kaca Stopsol dengan tebal 6mm. 4.5.3. Pemasangan Rangka Aluminium Berikut adalah langkah-langkah untuk pemasangan rangka aluminium : Sebelum memulai pekerjaan pemasangan, hal yang paling pertama dilakukan adalah menetapkan. Menetapkan itu sendiri terdiri dari marking area yang akan dipasang rangka dan penentuan starting point untuk pemasangan. Pada rangka aluminium terdapat lapisan plat baja (CNP) yang berfungsi untuk menguatkan struktur rangka sehingga dia kokoh. Sebelum pemasangan, dilakukan kembali pengukuran untuk menyesuaikan ukuran bukaan dilapangan dengan ukuran rangka yang sudah ada. Jika sudah sesuai ukuran maka rangka dipasang dengan cara di bor pada bagian atas dan bawah plat lantai. Setelah semua sudah dipasang hal selanjutnya adalah pengecekan kelurusan agar bisa melanjutkan untuk pemasangan kaca. Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 86

Gambar 37: material rangka alumunium window Gambar 38: detail rangka alumunium window Gambar39: pengecekan dan pemotongan rangka Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 87

Gambar 40: pemasangan rangka 4.5.4. Pemasangan Kaca Setelah pemasangan rangka sudah dilakukan dan pengecekan kelurusan sudah dilakukan dan tidak ada yang harus di perbaiki kembali. Maka langkah selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan kaca. Material kaca yang sampai dilapangan sudah berbentuk potongan sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditentukan. Pemasangan kaca dilakukan sesuai dengan acuan yang ada di gambar kerja. G Gambar 41: Kaca Yang Sudah Terpasang Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 88

4.5.5. Pemasangan Sealant Pemasangan Sealant terdapat di beberapa tempat antara lain di pertemuan rangka jendela aluminium dengan struktur (plat lantai atau shearwall), pertemuan dengan rangka ACP, celah pada pertemuan dengan GRC, pertemuan antara kaca dan rangka, pertemuan kaca dan kaca di sudut jendela. Setelah sealant dipasang dan mengering, hal selanjutnya yang dilakukan adalah pengecekan dengan cara tes semprot air untuk mengetahui apakah ada kebocoran disetiap pertemuan beberapa material tersebut. Tes semprot air dilakukan dengan cara menyemprotnya air dengan kecepatan yang sudah ditentukan ke permukaan disekitar fasad. Bagian-bagian yang diperhatikan untuk tes semprot terutama pada bagian-bagian yang terdapat sealant. Jika pada saat pengecekan terjadi kebocoran, maka harus dilakukan lagi pengecekan ulang dan diperbaiki. Gambar 42: Sealant untuk GRC Gambar 43: Test Semprot Air Untuk Jendela Kaca Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 89

Gambar 44: Kebocoran dari Sealent GRC. 4.6. Pemasangan sanitary Trakir pada tahapan finishing unit adalah sanitary, sanitary di unit apartemen ini pada kamar mandi dan toilet. Berikut material yang ada di kamar mandi dan toilet pada unit apartemen Lexington residence: Gambar 45: wastafel Gambar 46: closet Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 90

Gambar 47: keran air Gambar 48: shower Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 91

Gambar 49: tempat tisu Gambar 50: tempat cuci piring Program Studi Arsitektur-Univeritas Mercubuana 92