PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LANJUTAN PUSKESMAS KAMPUNG JABI (1 PAKET)
|
|
- Johan Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LANJUTAN PUSKESMAS KAMPUNG JABI (1 PAKET) LOKASI : KAMPUNG JABI - NONGSA TAHUN 2016 PT. DEVA KARYA
2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. Data Pekerjaan... 1 b. Lingkup Pekerjaan BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN a. Mobilisasi... b. Penyediaan Air dan Listrik Kerja... c. Pemagaran Lokasi Kerja... d. Pembuatan Direksi Keet... e. Pembuatan Gudang Bahan dan Alat... f. Pembuatan Barak Kerja... g. Papan Nama Proyek... h. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank... BAB III PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI a. Pemotongan Kepala Tiang... b. Timbunan Tanah (Bauksit)... c. Urugan Pasir... d. Lantai Kerja... e. Pile Cap... f. Sloof... g. Lantai Plat Beton... BAB IV PEKERJAAN STRUKTUR Lantai I... a. Kolom... b. Balok... c. Tangga Beton... d. Plat Lantai Beton... e. Pelapisan Waterproofing... f. Railing Tangga Lantai II... a. Kolom... b. Balok... c. Plat Lantai Beton Lantai Atap... a. Kolom... b. Balok... c. Plat Lantai Dak di Bawah Atap... d. Plat Lantai Dak Void... BAB V PEKERJAAN ARSITEKTUR Lantai I... a. Dinding dan Kusen... b. Kap Atap... c. Plafond Gypsum... d. Lantai Keramik Lt e. Pengecatan... f. Relief... g. Sanitasi Lt h. Kelengkapan Lantai II... a. Dinding dan Kusen... b. Kap Atap... c. Plafond Gypsum... d. Lantai Keramik Lt Daftar Isi Halaman i
3 e. Pengecatan... f. Relief... g. Sanitasi Lt Lantai Atap... a. Dinding... b. Pengecatan... c. Relief... BAB VI PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL A. Elektrikal Elektrikal Site... a. Pemasukan Daya PLN... b. Kabel Feeder... c. Panel... d. Grounding MDP... e. Penangkal Petir Lantai I... a. Instalasi Listrik dan Armature... b. Instalasi Data... c. Instalasi Telepon PABX... d. Instalasi Sound System... e. Instalasi CCTV... f. Instalasi Tata Udara... g. Instalasi MATV (Master Antena Televisi)... h. Kabel Tray... i. Pemadam Kebakaran Lantai II... a. Instalasi Listrik dan Armature... b. Instalasi Data... c. Instalasi Telepon PABX... d. Instalasi Sound System... e. Instalasi CCTV... f. Instalasi Tata Udara... g. Instalasi MATV (Master Antena Televisi)... h. Kabel Tray... i. Pemadam Kebakaran... B. Mekanikal Plumbing Area Pompa s/d Roof Tank... a. STP Biotech... b. Tangki Air Pompa... a. Pompa Air Bersih (CR5-9)... b. Pompa Air Bersih Boster Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Lt. 1 dan Lt a. Instalasi Air Bersih... b. Instalasi Air Kotor Cair dan Padat Pipa Air Hujan... BAB VII PENUTUP Daftar Isi Halaman ii
4 BAB I PENDAHULUAN A. DATA PEKERJAAN Nama Proyek : Pembangunan Lanjutan Puskesmas Kampung Jabi (1 Paket) Lokasi Proyek : Kampung Jabi, Nongsa Kota Batam Dinas / Instansi : Dinas Kesehatan Kota Batam Alamat Dinas/Instansi : JL. Raja Ali Haji, Sekupang Kota Batam Tahun Anggaran : 2016 Jenis Kontrak : Lump Sump dan Unit Price Waktu Pelaksanaan Pekerjaan : 165 (seratus enam puluh lima) hari kalender B. LINGKUP PEKERJAAN Pembangunan Lanjutan Puskesmas Kampung Jabi Nongsa (1 Paket) tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar yang terdiri dari: I. PEKERJAAN PERSIAPAN B.1.a Pekerjaan Mobilisasi /demobilisasi B.1.b Pasangan bouwplank B.1.c Pekerjaan dokumentasi proyek B.1.d Penyediaan air kerja B.1.e Penyediaan listrik kerja B.1.f Pekerjaan pengukuran B.1.g Pagar proyek B.1.h Sewa Direksi keet B.1.i Papan Nama proyek II. III. PEKERJAAN TANAH/BETON BAWAH LANTAI B.2.a Pile Cap B.2.b Sloof Beton PEKERJAAN STRUKTUR A. STRUKTUR LANTAI 1 1. Kolom 2. Balok 3. Tangga Beton 4. Plat Lantai Beton Lantai 1 t.12 cm 5. Plat Lantai Beton Lantai 1 t,10 cm 6. Pelapisan waterproofing 7. Pasang Railing Tangga B. STRUKTUR LANTAI 2 1. Kolom 2. Balok 3. Tangga Beton 4. Plat Lantai Beton Lantai 1 t,10 cm C. STRUKTUR LANTAI ATAP 1. Kolom 2. Balok 3. Plat Dak beton t;10 cm Dibawah Atap 4. Plat Dak beton t;10 cm Void V. PEKERJAAN ARSITEKTUR A. LANTAI 1 1. Pekerjaan Dinding Dan Kozen Pekerjaan Dinding Lt. 1 Pekerjaan Kusen Lt. 1 BAB I Pendahuluan Halaman 1
5 2. Pekerjaan Kap Atap 3. Pekerjaan Plafond Gypsum 4. Pekerjaan Lantai Keramik Lt Pekerjaan Pengecatan 6. Pekerjaan Relief 7. Pekerjaan Sanitasi Lt Pekerjaan Kelengkapan B. LANTAI 2 1. Pekerjaan Dinding Dan Kozen Pekerjaan Dinding Lt. 2 Pekerjaan Pintu dan Jendeala Lt Pekerjaan Kap Atap 3. Pekerjaan Plafond Gypsum 4. Pekerjaan Lantai Keramik Lt Pekerjaan Pengecatan 6. Pekerjaan Relief 7. Pekerjaan Sanitasi Lt. 2 C. LANTAI ATAP 1. Pekerjaan Dinding 2. Pekerjaan Pengecatan 3. Pekerjaan Relief VI. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL SITE 1. Pekerjaan Pemasukan Daya PLN 2. Pekerjaan Kabel Feeder 3. Pekerjaan Panel 4. Pekerjaan Grounding MDP 5. Pekerjaan Penangkal Petir B. PEKERJAAN ELECTRICAL 1. Lantai 1 Pekerjaan Instalasi Listrik Dan Armature Pekerjaan Instalasi Data Pekerjaan Instalasi Telpon PABX Di Ruangan Kantor Pekerjaan Instalasi Sound System Pekerjaan Instalasi CCTV Pekerjaan Instalasi Tata Udara ( AC ) Pekerjaan Instalasi MATV ( Master Antena Televisi ) Pekerjaan Kabel Tray Pekerjaan Pemadam Kebakaran 2. Lantai 2 Pekerjaan Instalasi Listrik Dan Armature Pekerjaan Instalasi Data Pekerjaan Instalasi Telpon PABX Di Ruangan Kantor Pekerjaan Instalasi Sound System Pekerjaan Instalasi CCTV Pekerjaan Instalasi Tata Udara ( AC ) Pekerjaan Instalasi MATV ( Master Antena Televisi ) Pekerjaan Kabel Tray Pekerjaan Pemadam Kebakaran B. PEKERJAAN MEKANIKAL 1. Pekerjaan Plumbing Area Pompa s/d Roof Tank 2. Pekerjaan Pompa 3. Pekerjaan Instalasi Pipa Air Bersih & Kotor Lantai 1 & 2 BAB I Pendahuluan Halaman 2
6 BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN I. MOBILISASI & DEMOBILISASI a. Mobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri dari : 1. Concrete Pump 6. Generator Set 2. Concrete Mixer 7. Pick Up 3. Concrete Vibrator 8. Skafolding 4. Stamper 9. Water Tanker 5. Theodolite b. Demobilisasi Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal. II. III. PEKERJAAN PAGAR KELILING Konstruksi Pagar proyek di buat dengan menggunakan dinding seng dan diperkuat dengan menggunakan tiang taing besi atau kayu dan di ikat dengan paku/baut pengikat pada jarak tertentu, sehingga konstruksinya kuat dan sesuai dengan fungsi yakni untuk menjamin keamanan pekerja dalam lingkungan proyek. Dipasang pada sekeliling lokasi pekerjaan. Pagar sementara dibuat dari rangka kayu dolken/andang ukuran cm dengan ketinggian 2m dan dilapisi seng gelombang. Pada sisi depan bangunan diberi pintu masuk yang dapat dibuka dan ditutup serta memudahkan untuk pendistribusian bahan dan alat dengan bahan yang sama. PEKERJAAN PENGUKURAN Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah. IV. PEKERJAAN PEMASANGAN BOUWPLANK Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik BAB II Pekerjaan Persiapan Halaman 3
7 pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah. Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank V. PEKERJAAN PEMBUATAN DIREKSI KEET Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), rumah genset, serta Toilet. Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja. VI. PEKERJAAN PEMBUATAN GUDANG BAHAN & BARAK KERJA Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung. Gambar Barak Kerja Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. Gambar Gudang Material Letak gudang dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan. VII. PENYEDIAAN AIR KERJA Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk proyek, pengadaan air bersih tersebut dapat dari PAM bilamana mungkin atau dengan membuat sumur gali atau sumur bor atau dari sumber lain yang berdekatan, dengan syarat air tersebut harus memenuhi persyaratan untuk pembangunan seperti persyaratan yang tercantum dalam SK. SNI. S F. BAB II Pekerjaan Persiapan Halaman 4
8 VIII. IX. PENYEDIAAN LISTRIK KERJA Kontraktor harus menyediakan listrik untuk proyek, penyediaan listrik kerja tersebut dapat dari PLN bilamana mungkin atau dengan membuat sambungan dari gedung yang terdekat. PEKERJAAN PAPAN NAMA PROYEK Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1,5 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1 (satu) minggu setelah Kontraktor menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas baik. Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll. BAB II Pekerjaan Persiapan Halaman 5
9 BAB III PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI A. AKSES JALAN MASUK (Lebar 7,5 m) Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet. Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi. B. PEMOTONGAN KEPALA TIANG Pekerjaan ini meliputi pemotongan kepala tiang pancang. Kontraktor dalam melaksanakan pemancangan tentunya berusaha untuk mengikuti kedalaman maksimal yang ditentukan oleh konsultan perencana, akan tetapi pada pelaksanaan dilapangan setiap titik kadang berbeda-beda kedalamannya. Untuk itulah diperlukan pemotongan dan pembobokan tiang pancang, dengan mengiktui tahap-tahap berikut : Tiang Pancang yang kelebihan panjangnya bila diukur waterpas terhadap poer pondasi harus dilakukan pemotongan mengikuti ketentuan yang berlaku. Pemotongan harus rapi dan rata permukaannya, dengan memperhitungkan ketinggiannya terhadap adanya pasir urug dan lantai kerja. Besi stek dari tiang pondasi pancang disisakan sesuai peraturan yang berlaku (PBl 71) sepanjang 40 x diameter ukuran besi yang ada. Jika stek besi tidak mencapai mengingat posisi tiang pancang terlalu dalam, maka ketebalan poer pondasi perlu disesuaikan sampai stek tercapai. C. TIMBUNAN TANAH (BAUKSIT) Pekerjaan ini meliputi timbunan tanah (bauksit). Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis. C. URUGAN PASIR Pekerjaan ini meliputi urugan pasir. BAB III Pekerjaan Tanah dan Pondasi Halaman 6
10 Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm. D. LANTAI KERJA Pekerjaan ini meliputi lantai kerja. Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat. E. PILE CAP Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Merakit tulangan dengan besi beton sesuai dengan gambar kerja. Merakit bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Setelah perakitan tulangan dan bekisting selesai dilakukan setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup. Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh material. Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat persetujuan dari pengawas. F. SLOOF Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-250. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas. BAB III Pekerjaan Tanah dan Pondasi Halaman 7
11 G. LANTAI PLAT BETON Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Leveling Pengecoran Plat Lantai Pekerjaan Kontrol Kualitas Pengecoran Beton Pekerjaan Curing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. b. Pekerjaan Pembesian Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama. c. Leveling Pengecoran Plat Lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain. d. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom. e. Pengecoran Beton Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai. f. Pekerjaan Curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran. BAB III Pekerjaan Tanah dan Pondasi Halaman 8
12 BAB III Pekerjaan Tanah dan Pondasi Halaman 9
13 BAB IV PEKERJAAN STRUKTUR I. LANTAI 1 A. Kolom Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi Ø16mm sebagai tulangan utama dan besi Ø 8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing. b) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh c) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu : Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas d) Kegiatan Pengecoran, Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. e) Kegiatan Curing, Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 9
14 B. Balok Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. b) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). c) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. d) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. C. Tangga Beton Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pondasi Tangga Pondasi Tangga berfungsi sebagai dasar tumpuan landasan agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran. Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar. b. Bekisting Bordes dan badan tangga Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan perancah kayu saja atau dengan scaffolding. Bekisting ini tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga. Pada bagian bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan beban serta mempertahankan posisi kemiringan tangga. c. Pemasangan Tulangan badan dan sengkang badan tangga Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang, Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu / beton decking, Pemasangan beton decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan ± 2 cm. d. Pemasangan tulangan anak tangga Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis, tulangan ini dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat dengan kawat, kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi untuk memperkuat anak tangga. Beton decking juga dipasang pada sisi yang akan dipasang bekisting dengan ketebalan ± 2 cm. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 10
15 Sebelum proses pemasangan, bekisting dipasang di salah satu sisi dinding tangga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan e. Pemasangan bekisting Dinding Tangga, Bordes dan Trape/ Dinding Anak Tangga. Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes diatas badan tangga. Bekisting dinding tangga dipaku dengan bekisting badan tangga. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya. f. Pengecoran Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan pengecoran tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga. g. Pembongkaran Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi. Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. D. Plat Lantai Beton Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Leveling Pengecoran Plat Lantai Pekerjaan Kontrol Kualitas Pengecoran Beton Pekerjaan Curing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. b. Pekerjaan Pembesian Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 11
16 Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama. c. Leveling Pengecoran Plat Lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain. d. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom. e. Pengecoran Beton Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai. f. Pekerjaan Curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran. E. Pelapisan Water Proofing Pekerjaan ini meliputi pekerjaan waterproofing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari koto-ran dan debu serta sisa adukan mengguna-kan sikat, sapu dan cape. b) Labur permukaan / bidang yang akan dipasang deng an primer coating secara merata, juga bidang dinding naik ± 20 cm dari finishing lantai. c) Cek laburan primer coating. d) Pasang waterproofing secara merata mulai dari dinding terjauh dengan overlap ±10 cm. e) Cek pemasangan waterproofing mem-brane. f) Test penggenangan selama 1 x 24 jam (1 hari). g) Screed penutup waterproofing : Untuk toilet, langsung ditutup screed dengan tebal 2-5 cm. Untuk gutter, sebelum penutupan screed dipa-sang kawat ayam mengikuti alur pemasangan, ketebalan screed 2-3cm dan difinish acian halus. F. Railing Tangga Pekerjaan ini meliputi pekerjaan railing tangga. Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja. b) Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja. c) Pasang Tiang Railing pada awal trap. d) Tangga & pada bordes lantai atasnya. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 12
17 e) Tarik benang antara kedua tiang railing f) Pasang tiang railing sesuai jarak yang telah ditentukan. g) Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya. h) Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah terpasang. II. LANTAI 2 A. Kolom Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi Ø16mm sebagai tulangan utama dan besi Ø 8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing. b) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh c) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu : Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas d) Kegiatan Pengecoran, Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. e) Kegiatan Curing, Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 13
18 B. Balok Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : e) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. f) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). g) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. h) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. C. Plat Lantai Beton Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Leveling Pengecoran Plat Lantai Pekerjaan Kontrol Kualitas Pengecoran Beton Pekerjaan Curing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. b. Pekerjaan Pembesian Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama. c. Leveling Pengecoran Plat Lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 14
19 d. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom. e. Pengecoran Beton Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai. f. Pekerjaan Curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran. III. LANTAI ATAP A. Kolom Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : f) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi Ø16mm sebagai tulangan utama dan besi Ø 8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing. g) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh h) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu : Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas i) Kegiatan Pengecoran, Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. j) Kegiatan Curing, Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 15
20 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom B. Balok Pekerjaan ini meliputi pekerjaan : Pekerjaan Beton Ready Mix K-250 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. b) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). c) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. d) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. C. Plat Dak Beton Tebal 10 cm di Bawah Atap Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Leveling Pengecoran Plat Lantai Pekerjaan Kontrol Kualitas Pengecoran Beton Pekerjaan Curing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. b. Pekerjaan Pembesian BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 16
21 Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama. c. Leveling Pengecoran Plat Lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain. d. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom. e. Pengecoran Beton Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai. f. Pekerjaan Curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran. D. Plat Dak Beton Tebal 10 cm Void Pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Leveling Pengecoran Plat Lantai Pekerjaan Kontrol Kualitas Pengecoran Beton Pekerjaan Curing Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. b. Pekerjaan Pembesian BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 17
22 Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama. c. Leveling Pengecoran Plat Lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain. d. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom. e. Pengecoran Beton Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai. f. Pekerjaan Curing Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran. BAB VI Pekerjaan Struktur Halaman 18
23 BAB V PEKERJAAN ARSITEKTUR I. LANTAI 1 A. PEKERJAAN DINDING & KOZEN Lt. 1 A.1 Pekerjaan Dinding Lt. 1 Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Pekerjaan ini meliputi : Pasangan Bata 1Pc : 2Ps Pasangan Bata 1Pc : 4Ps Plesteran 1Pc : 2Ps Plesteran 1Pc : 4Ps Acian Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : Pekerjaan Pasangan Bata : Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata. Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang. Bata yang akan dipasang, harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor. Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang. Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan. Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus. Pekerjaan Plesteran : Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu : Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir. Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan. Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air. Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air. Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus. A.2 Pekerjaan Kusen Lt. 1 Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Pelaksanaan pekerjaan : BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 19
24 Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1cm). Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/ kayu. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu. Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup. Masukan fischer kedalam lubang bor. Fischer dikencangkan dengan obeng. Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen. Aksesoris. Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll). Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada celah antara kusen dan tembok/ dinding ). Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang, maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik pada tempat yang rawan goresan. B. Pekerjaan Kap Atap Pekerjaan Rangka Atap Pekerjaan Penutup Atap Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna. Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek. Setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang. Ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. C. Pekerjaan Plafond Gypsum Dalam proyek ini plafond yang digunakan adalah plafond gypsum. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. 1. Metode Pekerjaan Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu. Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik. Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan. D. Pekerjaan Lantai Keramik Lt1 BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 20
25 Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius. Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu : Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh. Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada. Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik. Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik. Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu. Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya. Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan. Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik. Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan. Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel. E. Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond. Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu : Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata? Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit). Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi). Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain. F. Pekerjaan Relief Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang telahditentukan pada RKS. G. Pekerjaan Sanitasi Lt. 1 Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas. BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 21
26 H. Pekerjaan Kelengkapan Termasuk didalamnya pekerjaan pembuatan septictank dan resapan. Ukuran dan dimensinya disesuaikan dengan gambar rencana pekerjaan. II. LANTAI 2 A. PEKERJAAN DINDING & KOZEN Lt. 2 A.1 Pekerjaan Dinding Lt. 2 Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Pekerjaan ini meliputi : Pasangan Bata 1Pc : 2Ps Pasangan Bata 1Pc : 4Ps Plesteran 1Pc : 2Ps Plesteran 1Pc : 4Ps Acian Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : Pekerjaan Pasangan Bata : Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata. Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang. Bata yang akan dipasang, harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor. Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang. Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan. Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus. Pekerjaan Plesteran : Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu : Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir. Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan. Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air. Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air. Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus. A.2 Pekerjaan Kusen Lt. 2 Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Pelaksanaan pekerjaan : BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 22
27 Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1cm). Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/ kayu. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu. Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup. Masukan fischer kedalam lubang bor. Fischer dikencangkan dengan obeng. Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen. Aksesoris. Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll). Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada celah antara kusen dan tembok/ dinding ). Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang, maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik pada tempat yang rawan goresan. B. Pekerjaan Kap Atap Pekerjaan Rangka Atap Pekerjaan Penutup Atap Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna. Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek. Setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang. Ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. 3. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksaan (Kurva S) C. Pekerjaan Plafond Gypsum Dalam proyek ini plafond yang digunakan adalah plafond gypsum. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. 1. Metode Pekerjaan Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu. Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik. Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan. BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 23
28 D. Pekerjaan Lantai Keramik Lt.2 Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius. Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu : Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh. Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada. Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik. Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik. Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu. Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya. Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan. Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik. Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan. Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel. E. Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond. Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu : Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata? Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit). Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi). Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain. F. Pekerjaan Relief Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang telahditentukan pada RKS. G. Pekerjaan Sanitasi Lt. 2 BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 24
29 Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas. III. LANTAI ATAP A. PEKERJAAN DINDING Pekerjaan ini meliputi : Pasangan Bata 1Pc : 2Ps Pasangan Bata 1Pc : 4Ps Plesteran 1Pc : 2Ps Plesteran 1Pc : 4Ps Acian Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : Pekerjaan Pasangan Bata : Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata. Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang. Bata yang akan dipasang, harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor. Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang. Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan. Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus. Pekerjaan Plesteran : Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu : Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir. Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan. Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air. Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air. Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus. B. PEKERJAAN PENGECATAN Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond. Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu : Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata? BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 25
30 Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit). Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi). Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain. 3. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksaan (Kurva S) C. PEKERJAAN RELIEF Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang telahditentukan pada RKS. BAB V Pekerjaan Arsitektur Halaman 26
31 BAB VI PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL I. PEKERJAAN ELEKTRIKAL A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL SITE 1. Pekerjaan Pemasukan Daya PLN Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksaan (Kurva S) 2. Pekerjaan Kabel Feeder Tata cara pelaksanaan pekerjaan kabel feeder adalah sebagai berikut : Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter Kabel siap disambung dengan panel 3. Pekerjaan Panel a. Lingkup Pekerjaan b. Metode Pekerjaan c. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksaan (Kurva S) 4. Pekerjaan Grounding MDP Urutan pelaksanaan pekerjaan Grounding Panel MDP yaitu : Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm & tinggi 30 cm dari lantai. Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding Sambungkan antar plat tembaga dengan jointing dari dahan tembaga Gambar Pekerjaan Grounding Panel 5. Pekerjaan Penangkal Petir Urutan pelaksanaan pekerjaan pemasangan penangkal petir adalah sebagaimana berikut ini : Tentukan lokasi grounding Pantek grounding dengan copper rod BAB VI Pekerjaan ME Halaman 27
A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN REVIEW GEDUNG KANTOR RO-3 PEKANBARU
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN REVIEW GEDUNG KANTOR RO-3 PEKANBARU Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin
Lebih terperinciII. PEKERJAAN PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan
Lebih terperinciBAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN
7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi
Lebih terperinciBAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG
BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013
PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar
Lebih terperinciBAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN
DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop
BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST
Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang
Lebih terperinciBABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif
BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK
BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal
Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN
BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH
Lebih terperinciDINAS PERHUBUNGAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PERHUBUNGAN Jalan Soekarno Hatta No. 205 Bandung, telp. (022) 5220768 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Kegiatan: Pembangunan BalaiPengujianKendaraanBermotor Pekerjaan :Pembangunan
Lebih terperinciPENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00
Lebih terperinciPT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana
LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN
A. PERSIAPAN UMUM 1 Pembuatan Bedeng Pekerja, Gudang Material 10.00 M² 2 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank 72.00 M 3 Safety APD 10.00 Unit Listrik Kerja TDR PLN 3500 VA 500.00 Jam 5 Mobilisasi dan demobilisasi
Lebih terperinciTabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi - Bandung
BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Pada pembahasan ini praktikan akan menjelaskan dengan singkat pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam proyek
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV. PERALATAN dan MATERIAL
BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperincikenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap
BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan
Lebih terperinciREKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL
REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
Lebih terperinciPROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Lebih terperinciPSD III D.Ars Undip TA 31
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA
Lebih terperinciMETODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG LIST METODE KERJA No. Pekerjaan No. Metode Pasangan Bata Ringan 00 2 Pasangan Lantai Keramik 002 3 Kusen Alumunium 003 4 Pengecatan Dinding 004 5 Render 005 6 Acian
Lebih terperinciBAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)
BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban
Lebih terperinci1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice
Lebih terperinciHARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)
NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN BENDUNGAN
METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN
DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KOP PERUSAHAAN REKAPTULAS DAFTAR KUANTTAS DAN HARGA NO KOMPONEN JUMLAH A B C D PERSAPAN GAPURA Luas 8 M2 KANTOR Luas 216 M2 PETAK TOKO Luas 836 M2 E PEK. LOST PASAR TYPE ( Los Pakaian + Los Rempah Rempah
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh
Lebih terperinciBILL OF QUANTITY (BQ)
BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran
Lebih terperinciKEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)
KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN
Lebih terperinci- Setelah kontraktor menyiapkan barak kerja dan kantor lapangan lalu dimulai memobilisasi material, peralatan, tenaga kerja dan tenaga tehnis.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Turap Penahan Tanah Koto Pangean Jika Perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang pada pekerjaan Pembangunan Turap Penahan Tanah Koto Pangean, terlebih dahulu kami
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA
ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA 1 Pembuatan Bouwplank (titik) Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN
BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan
Lebih terperinciBAB VI BAHAN DAN PERALATAN
6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan
Lebih terperinciBAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;
BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 16.add/POKJA-DISDIK/2014 Hari/Tanggal : Senin/10 Maret 2014 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Pagar TK Kasih Ibu (Kuala Umo) Tempat : Laman http://www.lpse.simeuluekab.go.id
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Pekerjaan : Pembangunan Pagar dan Halaman Kantor Mahkamah Syar iyah Sabang Lokasi : Sabang Tahun : 2016
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : Pembangunan Pagar dan Halaman Kantor Mahkamah Syar iyah Sabang Lokasi : Sabang Tahun : 2016 A. PENDAHULUAN Pekerjaan Pembangunan Pagar dan Halaman Kantor Mahkamah Syar iyah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN
BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN Pada Bab ini kami akan menjelaskan proyek pelaksanaan pekerjaan Rukan Citta Graha, Kedoya selatan. Namun dengan keterbatasan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA
Lebih terperinciMENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH LANTAI A. PEKERJAAN LANTAI I. PEKERJAAN AWAL. Pembersihan Lokasi Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung
Lebih terperinciRencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR & M/E BANGUNAN RUKO - Jl. Moh. Toha, Bandung Luas Konstruksi, A = 90 m 2 No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Jumlah Sub Total
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I
KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciNo Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) Pekerjaan : Pembangunan Gedung kantor UPPD dan SAMSAT Semarang I Lokasi : Jl. Majapahit Semarang, No 428 Pedurungan Semarang A Pekerjaan Persiapan B C D 1 Pembersihan lahan
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT Wowo Afif Fathurohman 1 Asri Wulan 2 Tri Handayani 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciMETODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan
METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016
- 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinci