BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 1 Undang-undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pengertian diatas bahwa pada dasarnya pemungutan dan pembayaran pajak ditujukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat atau dengan kata lain dari rakyat untuk rakyat. (Nurhayati, L. P, 2011) Lebih dari 70% belanja Negara dalam APBN berasal dari penerimaan pajak. Dari seluruh penerimaan pajak yang diperoleh oleh Negara, penerimaan pajak yang terbesar di Indonesia adalah berasal dari pajak penghasilan. Hal ini tentu tidak mengherankan terlebih lagi melihat jumlah masyarakat yang ada di Indonesia dan didukung pula oleh banyaknya badan usaha yang berdiri di Indonesia. Dengan begitu masyarakat Indonesia merupakan sumber penghasilan terbesar bagi Negara. Dulu sistem pemungutan pajak di Indonesia menggunakan official assessment system dimana wewenang diberikan kepada aparatur perpajakan untuk menentukan jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Namun sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi, informasi, sosial dan politik, disadari perlu dilakukan perubahan Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan maka pemerintah melalui reformasi perpajakan yakni dengan mengganti official assessment system menjadi self assessment system yakni sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Sistem pemungutan pajak dengan self assessment system yang digunakan oleh pemerintah saat ini ternyata memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap pemungutan pajak 1
2 terbukti dengan lebih dari 70% belanja Negara dalam APBN adalah berasal dari penerimaan pajak. Pajak penghasilan yang dipungut atau dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diperoleh / diterima dalam suatu tahun pajak yang menjadi ukuran terbaik mengenai kemampuan wajib pajak tersebut untuk ikut bersama-sama memikul biaya yang diperlukan pemerintah untuk kegiatan rutin dan pembangunan. Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Badan. Meskipun dalam Undang-Undang Perpajakan telah tercantum mengenai peraturan tentang Pajak Penghasilan, namun pada kenyataannya masih banyak badan atau perusahaan yang melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan PPh Badan. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas atau menganalisis penerapan perhitungan PPh Badan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dan penulis memilih objek penelitian pada PT. MKP. PT. MKP merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan supplier dimana setiap tahunnya perusahaan berkewajiban untuk membayar pajak berupa Pajak Penghasilan kepada Negara atas penghasilan yang diperolehnya. Penghasilan yang dihasilkan perusahaan akan dikenakan Pajak Penghasilan Badan sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Pasal 31E dalam Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008. Mengingat perusahaan juga bergerak dibidang konstruksi maka menurut Pajak Penghasilan pasal 4 Ayat (2) bahwa penghasilan yang berasal dari jasa konstruksi akan dikenakan tarif pajak yang bersifat final, dimana telah diatur lebih dalam pada Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2008. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, untuk mengetahui secara lebih lengkapnya apakah Pajak Penghasilan sudah diterapkan di perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku atau tidak maka penulis mengambil judul ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PADA USAHA JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PT. MKP). Dengan harapan penulis dapat menghitung dengan benar dan tepat dan menganalisis bagaimana penerapan pajak penghasilan yang sesuai dengan berlaku sesuai dengan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
3 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memudahkan dalam menganalisis masalah pada skripsi ini, maka penulis hanya membatasi masalah yang akan diteliti dan dibahas pada SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan, bukti potong PPh 4 ayat (2), dan laporan laba rugi perusahaan tahun 2012-2014 yang tidak diaudit yang berkaitan dengan judul skripsi yang dipilih oleh penulis. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan pajak penghasilan atas usaha jasa konstruksi pada PT. MKP yang telah dilakukan selama ini? 2. Bagaimana pelaporan dan pembayaran atas pajak penghasilan yang dilakukan PT. MKP? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Melakukan evaluasi atas perhitungan pajak penghasilan usaha jasa konstruksi pada PT. MKP yang telah dilakukan selama ini dan apakah perhitungan pajak penghasilan yang dilakukan oleh PT. MKP telah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. 2. Melakukan evaluasi atas pelaporan dan pembayaran atas pajak penghasilan yang dilakukan oleh PT. MKP apakah pelaporan dan pembayaran yang dilakukan oleh PT. MKP sudah tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai pengaplikasian atas semua ilmu yang didapat selama proses perkuliahan dan menambah wawasan tentang teori perpajakan terutama dalam Pajak Penghasilan Badan. 2. Bagi Perusahaan Membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kewajiban perpajakannya apakah yang perusahaan lakukan selama ini telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
4 3. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan informasi atau bahan acuan untuk menambah pengetahuan dibidang perpajakan terutama tentang Pajak Penghasilan Badan serta sebagai referensi bagi peneliti yang berminat didalam bidang dan topik permasalahan yang sama. 1.5 Ringkasan Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. 2. Sumber data yang digunakan adalah data primer. 3. Dimensi waktu yang digunakan yaitu time series (tahun 2012-2014). 4. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Lapangan (Field Research), Penelitian Kepustakaan (Library Research), dan Wawancara (Interview). 5. Lingkungan penelitian yaitu lingkungan yang sebenarnya atau lingkungan yang bersifat nyata (riil). 6. Unit analisis yang dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa konstruksi (PT. MKP). 1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai latar belakang penelitian dan pemilihan judul skripsi. Bab ini akan dibagi menjadi beberapa subbab, yaitu latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Bab ini berisi teori-teori atau konsep-konsep yang berhubungan dengan pokok pembahasannya seperti ketentuan umum perpajakan, pajak penghasilan, serta menjelaskan teori pendukung yang relevan yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
5 BAB 3 BAB 4 BAB 5 : OBJEK DAN METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang objek penelitian seperti gambaran umum perusahaan, visi misi perusahaan, layanan yang diberikan perusahaan dan metode penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian. : PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan skripsi yang dijadikan inti dari permasalahan berkaitan dengan topik yang akan dibahas yaitu analisis penghitungan untuk pajak penghasilan badan pada PT. MKP. : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang simpulan terhadap pembahasan analisis yang dilakukan oleh penulis serta rekomendasi atau saran yang dapat berguna untuk PT. MKP.
6