BAB I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan kebudayan. Berbagai kebudayaan tersebut menghasilkan ciri khas tersendiri untuk masing-masing daerahnya, salah satunya adalah ciri khas aksara tiap daerah. Untuk daerah Bali, terdapat aksara Bali dan aksara Jawa yang menjadi ciri khas aksara di Yogyakarta,Jawa Tengah, dan sekitarnya, serta aksara Sunda yang menjadi aksara ciri khas daerah Jawa Barat. Aksara Jawa berkembang dari abad ke 5 dan bisa bertahan hingga abad 21 ini (Yulianto, 2001). Dengan berkembangnya jaman, aksara peninggalan nenek moyang ini perlu untuk dipelajari dan lestarikan. Aksara Jawa ini menjadi pokok bahasan dalam pelajaran bahasa Jawa Sebagian besar sekolah tingkat dasar (SD) sampai tingkat atas (SMA) yang terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain itu untuk melestarikan warisan budaya ini, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyertakan tulisan aksara Jawa pada penunjuk nama jalan. Tetapi, sebagian besar yang bisa membaca aksara jawa hanyalah penduduk asli Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Sedangkan untuk pendatang ataupun wisatawan pasti tidak bisa membaca aksara ini. Oleh karena itu agar lebih mudah mempelajari aksara ini perlu adanya penelitian untuk mengembangkan klasifikasi pengenalan aksara Jawa yang dilakukan secara otomatis yaitu dengan menggunakan suatu sistem komputer. Jadi, diharapkan sistem komputer ini bisa membaca dan mengartikan aksara Jawa tersebut. Salah satu pengenalan pola yang banyak dikenal dan diimplementasikan adalah Optical Character Recognition (OCR). Optical Character Recognition (OCR) adalah salah satu bentuk pengenalan pola karakter dari tulisan tangan, tulisan yang diketik, ataupun yang dicetak dalam bentuk dokumen (Devijver, 1982). Untuk pengenalan pola tulisan tangan terbilang lebih kompleks. Pengenalan
aksara latin maupun non-latin telah menjadi salah satu bidang penelitian yang menarik dan menantang dalam bidang pengolahan citra pada beberapa tahun terakhir ini. Bentuk dari aksara non-latin salah satunya adalah tulisan dengan menggunakan aksara Jawa ini. Dalam proses pengenalan aksara Jawa, hal terpenting yang harus dilakukan adalah pengenalan pola aksara tersebut. Pengenalan Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri cirinya. Ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola dengan pola lainnya. Ciri yang bagus adalah ciri yang memiliki daya pembeda yang tinggi, sehingga pengelompokan pola berdasarkan ciri yang dimiliki dapat dilakukan dengan keakuratan yang tinggi (Devijver, 1982). Salah satu contoh bentuk pola adalah huruf. Pola pada huruf memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari tinggi, tebal, titik sudut, dan lengkungan garis. Pada perkembangan ilmu pada saat ini, dikembangkan ilmu untuk pengenalan pola. Dewasa ini, sudah banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui akurasi dari suatu metode ekstraksi ciri maupun metode klasifikasi. Metode ekstraksi ciri pada citra aksara yang sering digunakan adalah metode zoning yaitu suatu metode yang membagi citra aksara menjadi beberapa zona dan berdasarkan zona inilah nantinya didapatkan data untuk diklasifikasi. Sedangkan untuk metode klasifikasi yang sering digunakan ada beberapa yaitu Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf manusia yaitu terdapat pembobot yang akan beradaptasi atau melakukan pelatihan untuk mengenali suatu informasi. Lalu terdapat pula Support Vector Machine yaitu metode yang dilakukan dengan menemukan hyperplane yang terbaik yang berguna untuk memisahkan kedua kelas data dari hasil ekstraksi ciri. Dan metode K-Nearest Neighboor yang merupakan metode paling sederhana untuk klasifikasi. Ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut. Kelebihan dan kekurangan itu biasanya terletak pada kompleksnya metode yang digunakan sehingga mempengaruhi komputasi datanya maupun keakurasian yang dihasilkan.
Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk melakukan penelitian dengan cara mengimplementasikan ekstraksi ciri yang sederhana dan mudah pada proses komputasinya yaitu dengan cara menghitung jumlah pixel aktif / Sigma Intensitas pixelyang terdapat pada bagian-bagian dari sampel citra aksara jawa dan mengimplementasikan Jaringan Syaraf Tiruan Back Propagation untuk metode klasifikasinya. Mengihitung Sigma Intensitas pixelini yaitu menghitung pixeljumlah intensitas pixelaksara yang berwarna putih atau bernilai 1. Selain itu, dalam penelitian ini bermaksud untuk mencari nilai keakurasian dari metode yang digunakan sehingga nantinya bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi pengenalan aksara jawa. 1.2. Rumusan Masalah 1. Selama ini pengenalan pola dalam klasifikasi aksara masih menggunakan metode yang kompleks, sehingga proses komputasi yang dilakukan menjadi berat. 2. Pengenalan pola dengan cara menghitung jumlah pixel aktif yang terdapat pada bagian-bagian dari sampel pada citra aksara jawa dan dengan metode klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) baru kali ini digunakan, sehingga belum diketahui tingkat akurasi metode tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Menerapkan teknik pengenalan pola untuk tulisan tangan aksara Jawa menggunakan metode mengihitung Sigma Intensitas dan metode klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Back Propagation 2. Mencari nilai akurasi dari metode yang digunakan.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Pengembangan teknik pengenalan pola dengan metode menghitung jumlah pixel aktif dan metode klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Back Propagation bisa menjadi salah satu acuan untuk teknik pengenalan karakter. 2. Membandingkan nilai keakurasian metode ini dengan metode lainnya. 1.5. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan menggunakan tulisan aksara jawa yang ditulis menggunakan spidol, sehingga ketebalan citra tidak beragam. Batasan selanjutnya adalah data pengujian juga berupa tulisan tangan aksara jawa menggunakan spidol bukan dari foto, aksara ketik, ataupun capture gambar. Selain itu, batasan dalam penelitian ini adalah pembagian data untuk pelatihan dan pengujian dilakukan secara manual. 1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan hasil penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Bab ini menjelaskan mengenai berbagai tinjauan penelitian terdahulu serta teori -teori yang dijadikan sebagai dasar acuan dan parameter dalam pengerjaan penelitian.. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian berupa langkah kerja, alat dan bahan serta alur penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai pemaparan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian.