BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Garuda Indonesia didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

JURNAL JEMEN SISTEM. Dosen : Disusun oleh : KELAS 2DB01 JURUSAN

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaannya. Penerbangan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

GARUDA DIMILIKI PUBLIK By : Berton Manurung

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Karisma Tejo Widaghdo

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

x 100 %

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

Paired Samples Statistics

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. sejarah PT Garuda Indonesia sebagai induk dari SBU Citilink. Sebagai national

BAB I PENDAHULUAN. Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang go public merupakan perusahaan yang dimiliki oleh

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. Indonesia. Untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang PT Garuda Indonesia Tbk dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

DAFTAR ISI. Hal HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

: Novita Dianasari NPM : :Dr. Henny Medyawati, Skom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012

ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanan transportasi, baik itu transportasi darat, laut maupun udara. Semuanya

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah go public biasanya mengalami pertumbuhan yang berakibat pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. SMARTFREN TELECOM, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya.penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor RI 001 yang bernama Indonesian Airways. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai PK-DPD dengan logo Garuda Indonesian Airways terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways. Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956.Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya. Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya.pada masa inilah perusahaan ini mulai 50

mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center.Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000.Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia. Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi hutang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi PT Garuda Indonesia Tbk untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada 2011. 51

i. Sumber Daya Manusia dan Manajemen Perusahaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan penggerak utama operasional perusahaan, PT Garuda Indonesia Tbk berupaya meningkatkan kualitas dari SDM yang ada diperusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan SDM yang professional, handal dan berkualitas. Dalam mendukung program Quantum Leap 2015 serta implementasi dari Seven Driver yaitu human capital right quantity and quality, visi Human Capital Management Garuda Indonesia di tahun 2011 adalah membangun kapabilitas & kepemimpinan setiap talenta dalam organisasi yang berbasis kinerja dan pembelajaran, sebagai media untuk menggerakkan kinerja perusahaan dengan penerapan strategi terbaik sejalan dengan strategi korporat. Strategi yang digagas oleh Human Capital termasuk diantaranya: 1. Membangun dan mengembangkan kapabilitas dan kepemimpinan setiap talenta, 2. Mendukung dan mengembangkan budaya dan organisasi berbasis kinerja dan pembelajaran, 3. Mengarahkan strategi Human Capital sejalan dengan strategi korporat, 4. Pengembangan model sistem penilaian kinerja. Dalam implementasinya, pelaksanaan transformasi pengelolaan SDM yang dilakukan Human Capital Management fokus kepada: 1. Pengelolaan talenta, 2. Meningkatkan peran sebagai mitra bisnis Perusahaan, 3. Transformasi budaya perusahaan, 52

4. Peningkatan pelayanan kepada pegawai, 5. Pengembanganan HC Information System, 6. Pengelolaan hubungan industrial, 7. Peningkatan employee engagement, 8. Pembentukan corporate university, dan 9. Program pelatihan. Susunan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Hadiyanto : Sahala Lumban Gaol : Wendy Aritenang Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Teknik & Pengelolaan Armada Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Niaga : Emirsyah Satar : Hadinoto Soedigno : Ari Sapari : Elisa Lumbantoruan : Agus Priyanto 4.1.2 Ruang Lingkup Usaha Ruang lingkup kegiatan pelayanan PT Garuda Indonesia Tbk dikelompokkan ke dalam tiga Divisi Usaha Strategis (Strategic Business Unit - SBU) yaitu (1) Divisi Aerowisata, (2) Divisi Abacus Distribution Systems Indonesia (Abacus DSI), dan (3) Divisi Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA). 53

4.1.3 Visi Dan Misi PT Garuda Indonesia Tbk a. Visi Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkulitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia b. Misi Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional 4.1.4 Strategi 2011 PT Garuda Indonesia Tbk Pelaksanaan IPO merupakan salah satu milestonepada Rencana Kerja Jangka Panjang Perseroan2011 2015 yang ditargetkan pada tahun 2011.Beberapa Milestone utama lain diantaranya adalahmenyelesaikan Cengkareng dan Denpasar sebagaidedicated Terminal, menjadikan Cabin Crew Garudasebagai Best Cabin Crew, serta menjadikan Garudasebagai maskapai bintang 5. Pelaksanaan IPO,diawali dengan mulai didaftarkannya saham Garudadi Bursa Efek Jakarta pada tanggal 11 Februari 2011. IPO ini mencatat sukses dengan kepemilikan public atas saham perusahaan tercatat sebesar 27,98% danperusahaan memperoleh dana segar sebesar Rp 3,3triliun untuk menunjang ekspansinya ke depan.tahun 2011 atau tahun IPO Initial PublicOffering, adalah tahun pertama dari rencanakerja jangka panjang perusahaan tahun 2011sampai 2015 (strategi Quantum Leap). IPOmerupakan penggerak utama proses peningkatankinerja perusahaan, baik kinerja operasionalmaupun kinerja keuangan. 54

Untuk pembuktian hipotesis, Penelitian ini menggunakan pengujian kuantitatif guna mendukung besarnya pengaruh kinerja keuangan berdasarakan Net Profit Margin (NPM), Return on Invesment ( ROI)dan Return On Equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam usaha memperoleh keuntungan, dengan ini rasio ini menghubungkan laba operasi bersih yang diperoleh perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasi tersebut. 4.2 Analisa Data 4.2.1 Analisis Komparatif Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode analisis komparatif yaitu teknik analisis data yang dilakukanmelalui analisis perbandingan.sebelum diuji, dilakukan perhitunganrasio keuangan pada laporan keuangan 2 tahun sebelum IPO, dan 2 tahun setelah IPO.Penelitian dimaksudkan untukmelihat adanya peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun ). 4.2.2 Variabel Keuangan Untuk variabel object profit margin (OPM), nett profit margin (NPM), return on invesment (ROI), return on equity (ROE), dan return on asset (ROA) dalam penelitian ini tidak memerlukanperhitungan lagi karena sudah diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Berikutadalah data OPM, NPM, ROI,ROA, dan ROE : 55

Tabel 1.4 Rasio keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2009 2012 Tahun Rasio Keuangan OPM (%) NPM (%) ROI (%) ROA (%) ROE (%) 2009 4.91% 5.70% 6.88% 6.88% 31.69% 2010 2.11% 2.64% 3.77% 3.77% 14.91% 2011 3.69% 2.97% 4.47% 4.47% 10.69% 2012 3.58% 2.35% 2.23% 2.23% 5.04% Sumber : Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (data diolah) 4.2.3Stastistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data, seperti rata-rata, standar deviasi, varians, dan sebagainya (Santoso, 2000).Deskripsi data sampel perusahaan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Laporan keuangan PT Garuda Indonesia tahun 2009-2012 (dalam juta Rupiah) Indikator sebelum IPO Setelah IPO 2009 2010 2011 2012 Aset Lancar 4,212,529 3,897,022 7,572,668 6,365,662 Aset Tetap 6,374,882 5,602,509 6,676,629 7,980,791 Total Aset 14,802,423 13,666,018 21,279,702 25,179,978 Total Liabilities 11,581,400 10,196,562 11,602,090 14,030,377 Total Equity 3,214,071 3,469,456 9,677,612 11,149,601 Sumber : Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk 56

Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif - Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 aset_lancar_pre 4.0548E6 2 2.23097E5 1.57754E5 aset_lancar_post 6.9692E6 2 8.53482E5 6.03503E5 Pair 2 aset_tetap_pre 5.9887E6 2 5.46150E5 3.86187E5 aset_tetap_post 7.3287E6 2 9.22182E5 6.52081E5 Pair 3 total_aset_pre 1.4234E7 2 8.03560E5 5.68203E5 total_aset_post 2.3230E7 2 2.75791E6 1.95014E6 Pair 4 total_liabilities_pre 1.0889E7 2 9.79228E5 6.92419E5 total_liabilities_post 1.2816E7 2 1.71706E6 1.21414E6 Pair 5 total_equity_pre 3.3418E6 2 1.80584E5 1.27693E5 total_equity_post 1.0414E7 2 1.04085E6 7.35995E5 Pair 1 aset_lancar_pre - aset_lancar_post Pair 2 aset_tetap_pre - aset_tetap_post Pair 3 total_aset_pre - total_aset_post Pair 4 total_liabilities_pre - total_liabilities_post Pair 5 total_equity_pre - total_equity_post Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif - Paired Samples Test Mean Std. Deviation Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2- tailed) -2.91439E6 6.30385E5 4.45750E5-8.57817E6 2.74939E6-6.538 1.097-1.34001E6 1.46833E6 1.03827E6-1.45325E7 1.18524E7-1.291 1.420-8.99562E6 3.56147E6 2.51834E6-4.09942E7 2.30029E7-3.572 1.174-1.92725E6 2.69629E6 1.90656E6-2.61524E7 2.22979E7-1.011 1.497-7.07184E6 8.60269E5 6.08302E5-1.48011E7 6.57367E5-11.626 1.055 Dari data pada tabel di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa : 1. Untuk aset lancar didapatkan p = 0,097 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan aset lancar sebelum dan sesudah IPO. 2. Untuk aset tetap didapatkan p = 0,420 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan aset tetap sebelum dan sesudah IPO. 57

3. Untuk total aset didapatkan p = 0,174 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan total aset sebelum dan sesudah IPO. 4. Untuk total liabilities didapatkan p = 0,497 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan total liabilities sebelum dan sesudah IPO. 5. Untuk total equity didapatkan p = 0,055 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan total equity sebelum dan sesudah IPO. 4.2.4 Pengujian Hipotesis Untuk dasar evaluasi maka dilakukan pengujian hipotesis, apakah rata-rata laporan keuangan PT. Garuda Indonesia tahun 2009 2012 sebelum IPO sama atau lebih kecil daripada setelah IPO. Dalam hal ini penulis sajikan uji hipotesis laporan keuangan PT Garuda Indonesia sebelum IPO dan sesudah IPO 2010 2011 dengan pengujian hipotesis - untuk Sampel Tak Bebas (Dependent Samples) sebagai sebagai Sampel Pasangan (Paired Samples). Untuk menguji pengaruh variabel keuangan terhadap initial return, hipotesisnya sebagai berikut : H1 ada pengaruh variabel keuangan terhadap initial return. H2 perusahaan mengalami perubahan kinerja 2 tahun setelah IPO. 58

= =,, = 3,995,406.80 = ( ) = ( ) = (,,,, ) = 8,332,956,162,975.20 S D = 8332956162975.20 = 2886686.017 a. 1. H 0 : 0 H a : > 0 2. t 0 = ( - ) = (3995406.80 0). =.. = 3.095 3. α = 0.05, t 0.05(4) = 2.132 (satu arah kurva sebelah kanan) α = 0.025, t 0.025(4) = 2.776 (satu arah kurva sebelah kanan) 4. Karena t 0 = 3.095 >t 0.05(4) = 2.132 t 0 = 3.095 >t 0.025(4) = 2.776 Dari hasil perhitungan diatas maka dapat diperoleh t 0 sebesar 3.095 kemudian dibandingkan dengan t Tabel maka diperoleh hasil 3.095 > 2.132 yang berarti H 0 ditolak dan ada perbedaan antara harga saham sebelum IPO dengan sesudah IPO, sehingga pengaruhnya adalah terjadinya peningkatan terhadap kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk. 59