BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing sampel perusahaan. Adapun hasil uji statistik deskriptif untuk variabel-variabel yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ERC 60 -.5058.4969 -.003728.1336128 RISK_BETA 60-12.1180 13.4558.511589 4.2085491 DR 60.0662.6305.394491.1456020 Valid N (listwise) 60 Sumber : Output SPSS 21.0 Dari hasil pengamatan data diatas maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a) Dari hasil data statistik deskriptif di atas, jumlah data yang digunakan dalam penelitian sebanyak 60 dari 15 perusahaan selama 4 tahun mulai dari tahun 2010-2013. Dengan data variabel independen adalah risiko perusahaan dengan proksi (beta), leverage dan variabel dependennya relevansi nilai laba akuntansi yang diproksikan (ERC). 48

49 b) Variabel relevansi nilai laba akuntansi dengan proksi earnings response coefficient (ERC) memiliki nilai rata-rata -0.004 dan standar deviasi sebesar 0.1336. ERC bernilai negatif berarti nilai rata-rata abnormal saham perusahaan dalam merespon komponen unexpected earnings relatif kecil. Untuk perusahaan yang memiliki ERC terendah selama tahun 2010-2013 adalah PT. Metropolitan Kentjana Tbk dengan abnormal negatif sebesar -0.51 pada tahun 2012, artinya reaksi pasar dalam mendapatkan laba sangatlah kecil. Sebaliknya perusahaan yang memiliki ERC tertinggi adalah PT. Metropolitan Kentjana Tbk pada tahun 2013 dengan abnormal positif yaitu sebesar 0.4969, artinya reaksi pasar dalam mendapatkan laba sangat tinggi. Pada perusahaan Real Estate dan Property perubahan harga saham sangat cepat. Secara statistika biasanya nilai volatilitas terlihat pada perubahan harga yang menjauhi angka rata-ratanya dalam periode tertentu. Misalnya harga saham dengan proksi CAR bergerak 1% (naik atau turun) selama setahun terakhir terjadi penurunan komponen laba (UE) hingga 8%. c) Variabel risiko perusahaan merupakan variabel yang diproksikan dengan risiko sistematis (Beta) memiliki nilai tertinggi sebesar 13.46 dimiliki oleh PT. Jaya Real Property Tbk tahun 2010 dan nilai terendah sebesar -12.12 ini dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk tahun 2011. Risiko sistematis (RISK_BETA) bernilai negatif disebabkan karena PT. Bekasi Asri Pemula Tbk memiliki saham berisiko rendah selama tahun 2010-2013. RISK_BETA rata-rata adalah 0.512 serta standar deviasi 4.21. Hasil uji ini membuktikan

50 bahwa perusahaan dengan risiko sistematis juga mengalami tingkat volatail, dilihat dari pergerakan return-return sekuritas serta return-return pasar perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan signifikan terhadap reaksi pasar. d) Variabel leverage dengan proksi debt ratio (DR) yang merupakan variabel dirumuskan dengan total utang dibagi dengan total aktiva. Nilai terendah dimiliki oleh PT. MNC Land Tbk pada tahun 2010 sebesar 0.0662 sedangkan nilai tertinggi sebesar 0.631dimiliki oleh PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tahun 2013. Nilai mean 0.395 dan nilai standar deviasi 0.146. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai mean mengartikan bahwa data pada variabel leverage relatif baik. 4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal. Seperti diketahui syarat data layak diuji adalah data tersebut harus berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis statistik seperti pada tabel 4.2.

51 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ERC RISK_BETA DR N 60 60 60 Normal Parameters a,b Mean -.003728.511589.394491 Most Extreme Differences Std. Deviation.1336128 4.2085491.1456020 Absolute.160.172.143 Positive.160.145.073 Negative -.148 -.172 -.143 Kolmogorov-Smirnov Z 1.242 1.336 1.105 Asymp. Sig. (2-tailed).092.056.174 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS 21.0 Pengujian statistik Kolmogorov-Smirnov tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai residual masing-masing variabel terdistribusi normal. Hal ini ditunjukan dimana nilai Asymp. Sig 0.05 atau 5% dengan nilai signifikasi masing-masing variabel adalah 0.092, 0.056, dan 0.174. 4.2.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013). Hasil uji mulkolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

52 Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model 1 (Constant) Tolerance Collinearity Statistics VIF RISK_BETA.944 1.060 DR.944 1.060 a. Dependent Variable: ERC Sumber : Output SPSS 21.0 Tabel 4.3 diatas menunjukan hasil mulkolinearitas nilai tolerance pada masing-masing variabel independen lebih besar dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah angka 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari mulkolinearitas. 4.2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Uji ini menggunakan grafik scatterplot, dengan melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran terhadap garis regresi. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini :

53 Gambar 4.1 Scatter-Plot Heteroskedastisitas Dari gambar Scatter-Plot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

54 4.3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil regresi berganda dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Std. B Error Beta t Sig. Tolerance VIF -.034.051 -.655.515 RISK_BETA -.005.004 -.162-1.202.235.944 1.060 DR.082.123.090.666.508.944 1.060 a. Dependent Variable: ERC Dari tabel 4.4 diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : ERC = -0,034-0,005RISK_BETA + 0,082DR Dari persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Konstanta (a) sebesar -0.034 artinya jika variabel independen dianggap konstan, maka ERC akan mengalami penurunan 3.4%. 2. Koefisien regresi RISK_BETA sebesar -0.005 artinya jika setiap kenaikan 1% dari risiko beta maka ERC akan mengalami penurunan -0.005%. 3. Koefisien regresi DR sebesar 0.082 artinya jika setiap kenaikan 1% dari leverage maka ERC akan mengalami kenaikan 0.082%. 4.4. Hasil Uji Kelayakan Model 4.4.1. Uji Simultan (Uji-F) Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikasi koefisien regresi variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat

55 dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5 Hasil Uji F ANOVA a Model 1 Regression Sum of Squares df Mean Square F Sig..029 2.014.799.455 b Residual 1.025 57.018 Total 1.053 59 a. Dependent Variable: ERC b. Predictors: (Constant), DR, RISK_BETA Sumber : Output SPSS 21.0 Tabel 4.5 menunjukan hasil perhitungan statistik uji F sebesar 0.799 dengan probabilitas 0.455. Karena probabilitas lebih besar dari 0.05 berarti secara simultan seluruh independen RISK_BETA dan DR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ERC. Dengan demikian model regresi ini dapat menjelaskan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4.4.2. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. R 2 = 1 berarti independen variabel berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R 2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian R 2 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

56 Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Pengujian R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1.271 a.165.071 a. Predictors: (Constant), DR, RISK_BETA b. Dependent Variable: ERC Sumber : Output SPSS 21.0 Besarnya angka koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0.071 atau 7.1%. Hal ini menunjukan bahwa persentase variabel dependen ERC dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu risiko sistematis (beta) dan leverage sebesar 7.1%, sedangkan persentase sisanya 92.9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4.5. Hasil Uji Hipotesis 4.5.1. Uji Parsial (Uji-t) Uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara individual terhadap variabel terikatnya. Berdasarkan tingkat signifikasi, masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, jika mempunyai tingkat signifikasi < 0.05 atau 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut :

57 Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model 1 (Constant) RISK_BETA B Std. Error Beta t Sig. -.034.051 -.655.515 -.005.004 -.162-1.202.235 DR.082.123.090.666.508 a. Dependent Variable: ERC Sumber : Output SPSS 21.0 Berdasarkan hasil uji hipotesis statistik-t pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. RISK_BETA memiliki nilai t hitung -1.202 dengan signifikasi 0.235. Hasil tersebut menunjukan nilai signifikasi 0.235 > 0.05. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa risiko perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap relevansi nilai laba akuntansi dilihat dari earnings response coefficients. b. DR memiliki nilai t hitung 0.666 dengan signifikasi 0.508. Hasil tersebut menunjukan signifikasi nilai 0.508 > 0.05. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap relevansi nilai laba akuntansi dengan proksi earnings response coefficients.

58 4.6. Pembahasan 4.6.1. Pengaruh Risiko Perusahaan (Beta) terhadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (t test) pada tabel 4.7 variabel risiko perusahaan (beta) menghasilkan nilai signifikasi 0.235 > 0.05. Hal ini menunjukan risiko perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukan hipotesis H 1 ditolak. Semakin besar risiko sistematis, semakin besar earnings response coefficient. Kemungkinan hal ini terjadi karena bagi investor di Indonesia bukanlah investor yang risk neutral. Terhadap perusahaan berisiko sistematis kecil, investor cenderung tidak sensitif terhadap informasi laba, dan sebaliknya terhadap perusahaan berisiko sistematis besar, karena investor tidak ingin mengalami kerugian maka setiap perubahan pada laba pada perusahaan berisiko besar mendorongnya untuk memberikan reaksi. Sifat investor ini kemungkinan juga menyebabkan hubungan negatif faktor risiko kegagalan hutang dan earnings response coefficient, sekalipun dalam penelitian ini pengaruh tidak signifikan secara statistik. Hasil penelitian ini sesuai dengan peneliti sebelumnya Haris (2013) dan Rofika (2015) dengan objek penelitian perusahaan manufaktur di Indonesia, yang menyatakan semakin tinggi risiko, respon investor semakin tinggi yang menunjukan risiko sistematis tidak berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi, sedangkan pada perusahaan di sektor Real Estate dan Property dalam objek penelitian ini, saham merupakan sektor yang memiliki sensitifitas tinggi

59 terhadap perubahan kondisi ekonomi makro serta memiliki volatilitas return saham yang berbeda. 4.6.2. Pengaruh Leverage terhadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (t test) pada tabel 4.7 variabel leverage menghasilkan nilai signifikasi 0.508 > 0.05. Hal ini menunjukan leverage tidak berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukan hipotesis H 2 diterima. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi berarti memiliki hutang yang lebih besar dibandingkan modal. Investor akan berkonsentrasi terhadap perusahaan yang memberikan return pasar yang lebih besar daripada kemampuan membayar kewajibannya. Dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah debtholders. Hasil ini mendukung penelitian dari Carolina (2012) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap relevansi nilai laba akuntansi dengan objek penelitian perusahaan manufaktur. Sedangkan objek penelitian ini menggunakan perusahaan Real Estate dan Property yang dipengaruhi oleh reaksi pasar dalam perubahan harga saham yang sangat cepat dan memiliki volatilitas pada periode tertentu. Seperti pada perusahaan PT. Alam Sutera Realty Tbk. tahun 2010 nilai debt ratio mencapai 52 % dan tahun 2013 memiliki nilai debt ratio sebesar 63%.