BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

Pendahuluan. Bab I. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang terbuat dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. keinginan konsumen, maka hal-hal penting yang harus diperhatikan salah

BAB I PENDAHULUAN. protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan

Metode dan Pengukuran Kerja

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau. berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter.

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak industri yang membutuhkan hasil. yang berada di Yogyakarta dan memiliki 2 jenis kemasan, jenis jemasan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2020 mendatang, di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Kebun Rumpun Sari Kemuning, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pengoperasian menjadi semi-automatis bahkan full-otomatis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS USAHA BENGKEL LAS DI KECAMATAN LANGSA BARO MELALUI APLIKASI ERGONOMI DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan pembuatannya lebih mudah. Sedangkan kain ini tenun motif

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan sumber daya alam atau bahan baku dari produk pangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002)

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PEMBAHASAN Sistem Petikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara lain adalah hardware, operator, software, lingkungan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi persaingan pasar semakin tinggi, banyak hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN METODE KERJA OPERATOR MELALUI ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat


BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak industri yang bergerak dibidang pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Bergerak dibidang industri teh. PT RSK yang beralamat Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK merupakan teh hijau kering. Produk yang dihasilkan ada 2 jenis produk yaitu grade I dan grade II. Bahan baku teh hijau tersebut didapatkan dari pucuk daun teh yang dipetik dari kebun teh milik PT RSK. Kebuh teh tersebut terbagi menjadi 2 area yaitu Afdeling A dan Afdeling B. Pemetikan daun teh dilakukan oleh petani petik dan diawasi oleh mandor dari masing-masing afdeling. Pemetikan dilakukan setiap hari dari pagi hingga siang hari. Setelah dilakukannya pemetikan, hasil daun teh hasil petikan dilakukan proses pengolahan oleh pekerja bagian proses produksi. Proses produksi yang ada di PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK) meliputi pelayuan, penggulungan, pengeringan I, pengeringan II, pengeringan III, sortasi, pengemasan. Proses produksi dilakukan secara semi manual. Semua bagian produksi melakukan proses produksi setiap hari dengan 3 shift per hari. Setiap shift memiliki 8 jam kerja dengan istirahat 1 jam, sehingga jam kerja produktif yaitu 7 jam. Kapasitas produksi setiap harinya tergantung dari jumlah teh yang dipetik oleh petani 1

petik. Kapasitas produksi dipengaruhi oleh musim. Jika musim hujan kapasitas bahan baku dapat menjadi 12 ton per hari, sedangkan jika musim kemarau kapasitas turun menjadi 8 ton per hari. Jumlah pekerja bagian produksi yaitu 11 orang dan pengemasan yaitu 3 orang. Pelayuan dilakukan oleh 3 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh yang dihamparkan, memasukkan kedalam mesin. Penggulungan dilakukan oleh 2 orang pekerja, elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh yang layu, memasukkan daun teh yang layu kedalam mesin, menarik gerobak yang berisi teh yang tergulung, dan transportasi daun teh tergulung ke pengeringan I. Pengeringan 1 dilakukan oleh 2 orang dan elemen kerja yang terdapat pada pengeringan I yaitu mengambil daun teh tergulung, memasukkan daun teh tergulung ke dalam mesin, menarik hasil pengeringan, memasukkan hasil pengeringan kedalam gerobak, dan trasportasi ke pengeringan II. Pengeringan II terdapat 2 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh kering, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, dan trasportasi ke pengeringan III. Pengeringan III dilakukan oleh 1 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh kering, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, dan transportasi ke sortasi. Sortasi dilakukan oleh 2 orang dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengangkut hasil pengeringan III, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, transportasi 2

ke ruang penyimpanan. Pencampuran dan pengemasan dilakukan oleh 3 orang. Elemen kerja yang dilakukan pada proses pencampuran manual dan pengemasan yaitu mencampurkan teh secara manual, memasukkan teh yang tercampur kedalam karung, melakukan penimbangan, melakukan penjahitan karung, dan transportasi ke gudang. Pekerja melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan selalu membawa beban dalam melakukan pekerjaanya. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan membawa beban dapat memicu timbulnya cedera. Cedera pada otot, tendon, ligamen, sendi, kartilago, discus invertebralis disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs). Cedera tersebut dapat diakibatkan oleh postur yang salah. Postur yang salah seperti membungkuk, membawa beban yang berlebihan, dan lain-lain. Masalah tersebut secara subjektif dapat diidentifikasi dengan Nordic Body Map dan secara objektif dapat dilakukan dengan metode Ovako Working Posture Analysis Sistem (OWAS). B. Rumusan Masalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK) kurang memperhatikan postur kerja pekerja sehingga pekerja dapat mengalami kelelahan, cedera otot, dan tulang. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian MSDs (Musculoskeletal Disorders) dengan metode tertentu. 1. Apakah pekerja ada kemungkinan mengalami kesakitan akibat kerja pada proses pengeringan dan sortasi di PT Rumpun Sari Kemuning? 3

2. Bagaimana postur kerja pada proses pengeringan dan sortasi di PT Rumpun Sari Kemuning? C. Batasan Masalah Agar pembahasan dapat lebih fokus dan terarah, maka batasan masalah pada kasus yang diidentifikasi diantaranya : 1. Pengambilan data kesakitan akibat kerja dengan menggunakan kuesioner Nordic body map pada proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 2. Pengambilan data tentang postur kerja dengan cara mengambil gambar pekerja saat melakukan pekerjaan dan melakukan penilaian dengan menggunakan metode OWAS. D. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya analisis ini adalah: 1. Mengetahui kesakitan akibat kerja pada pekerja proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 2. Menentukan level resiko postur kerja pada pekerja proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 3. Memberikan saran perbaikan, sehingga pekerja memiliki postur kerja yang aman pada saat melakukan proses pengeringan dan sortasi. 4

E. Manfaat 1. Manfaat Bagi Mahasiswa. a. Melatih kemampuan dan memberi pengalaman bagi mahasiswa untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan postur kerja b. Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dibangku kuliah untuk diaplikasikan secara nyata di dunia industri c. Sebagai sarana untuk memperluas ilmu pengetahuan yang pernah didapat di perguruan tinggi untuk dapat diterapkan pada dunia nyata 2. Manfaat Bagi Industri a. Sebagai saran bagi industri untuk dipertimbangkan sebagai solusi perbaikan metode kerja, sehingga para pegawai pada industri mempunyai postur kerja yang baik untuk menghindari cedera kerja 5