BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak industri yang bergerak dibidang pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Bergerak dibidang industri teh. PT RSK yang beralamat Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK merupakan teh hijau kering. Produk yang dihasilkan ada 2 jenis produk yaitu grade I dan grade II. Bahan baku teh hijau tersebut didapatkan dari pucuk daun teh yang dipetik dari kebun teh milik PT RSK. Kebuh teh tersebut terbagi menjadi 2 area yaitu Afdeling A dan Afdeling B. Pemetikan daun teh dilakukan oleh petani petik dan diawasi oleh mandor dari masing-masing afdeling. Pemetikan dilakukan setiap hari dari pagi hingga siang hari. Setelah dilakukannya pemetikan, hasil daun teh hasil petikan dilakukan proses pengolahan oleh pekerja bagian proses produksi. Proses produksi yang ada di PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK) meliputi pelayuan, penggulungan, pengeringan I, pengeringan II, pengeringan III, sortasi, pengemasan. Proses produksi dilakukan secara semi manual. Semua bagian produksi melakukan proses produksi setiap hari dengan 3 shift per hari. Setiap shift memiliki 8 jam kerja dengan istirahat 1 jam, sehingga jam kerja produktif yaitu 7 jam. Kapasitas produksi setiap harinya tergantung dari jumlah teh yang dipetik oleh petani 1
petik. Kapasitas produksi dipengaruhi oleh musim. Jika musim hujan kapasitas bahan baku dapat menjadi 12 ton per hari, sedangkan jika musim kemarau kapasitas turun menjadi 8 ton per hari. Jumlah pekerja bagian produksi yaitu 11 orang dan pengemasan yaitu 3 orang. Pelayuan dilakukan oleh 3 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh yang dihamparkan, memasukkan kedalam mesin. Penggulungan dilakukan oleh 2 orang pekerja, elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh yang layu, memasukkan daun teh yang layu kedalam mesin, menarik gerobak yang berisi teh yang tergulung, dan transportasi daun teh tergulung ke pengeringan I. Pengeringan 1 dilakukan oleh 2 orang dan elemen kerja yang terdapat pada pengeringan I yaitu mengambil daun teh tergulung, memasukkan daun teh tergulung ke dalam mesin, menarik hasil pengeringan, memasukkan hasil pengeringan kedalam gerobak, dan trasportasi ke pengeringan II. Pengeringan II terdapat 2 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh kering, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, dan trasportasi ke pengeringan III. Pengeringan III dilakukan oleh 1 orang pekerja dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengambil daun teh kering, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, dan transportasi ke sortasi. Sortasi dilakukan oleh 2 orang dan elemen kerja yang dilakukan yaitu mengangkut hasil pengeringan III, memasukkan daun teh kering kedalam mesin, transportasi 2
ke ruang penyimpanan. Pencampuran dan pengemasan dilakukan oleh 3 orang. Elemen kerja yang dilakukan pada proses pencampuran manual dan pengemasan yaitu mencampurkan teh secara manual, memasukkan teh yang tercampur kedalam karung, melakukan penimbangan, melakukan penjahitan karung, dan transportasi ke gudang. Pekerja melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan selalu membawa beban dalam melakukan pekerjaanya. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan membawa beban dapat memicu timbulnya cedera. Cedera pada otot, tendon, ligamen, sendi, kartilago, discus invertebralis disebut dengan musculoskeletal disorders (MSDs). Cedera tersebut dapat diakibatkan oleh postur yang salah. Postur yang salah seperti membungkuk, membawa beban yang berlebihan, dan lain-lain. Masalah tersebut secara subjektif dapat diidentifikasi dengan Nordic Body Map dan secara objektif dapat dilakukan dengan metode Ovako Working Posture Analysis Sistem (OWAS). B. Rumusan Masalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK) kurang memperhatikan postur kerja pekerja sehingga pekerja dapat mengalami kelelahan, cedera otot, dan tulang. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian MSDs (Musculoskeletal Disorders) dengan metode tertentu. 1. Apakah pekerja ada kemungkinan mengalami kesakitan akibat kerja pada proses pengeringan dan sortasi di PT Rumpun Sari Kemuning? 3
2. Bagaimana postur kerja pada proses pengeringan dan sortasi di PT Rumpun Sari Kemuning? C. Batasan Masalah Agar pembahasan dapat lebih fokus dan terarah, maka batasan masalah pada kasus yang diidentifikasi diantaranya : 1. Pengambilan data kesakitan akibat kerja dengan menggunakan kuesioner Nordic body map pada proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 2. Pengambilan data tentang postur kerja dengan cara mengambil gambar pekerja saat melakukan pekerjaan dan melakukan penilaian dengan menggunakan metode OWAS. D. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya analisis ini adalah: 1. Mengetahui kesakitan akibat kerja pada pekerja proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 2. Menentukan level resiko postur kerja pada pekerja proses pengeringan dan sortasi di PT RSK. 3. Memberikan saran perbaikan, sehingga pekerja memiliki postur kerja yang aman pada saat melakukan proses pengeringan dan sortasi. 4
E. Manfaat 1. Manfaat Bagi Mahasiswa. a. Melatih kemampuan dan memberi pengalaman bagi mahasiswa untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan postur kerja b. Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dibangku kuliah untuk diaplikasikan secara nyata di dunia industri c. Sebagai sarana untuk memperluas ilmu pengetahuan yang pernah didapat di perguruan tinggi untuk dapat diterapkan pada dunia nyata 2. Manfaat Bagi Industri a. Sebagai saran bagi industri untuk dipertimbangkan sebagai solusi perbaikan metode kerja, sehingga para pegawai pada industri mempunyai postur kerja yang baik untuk menghindari cedera kerja 5