BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan

dokumen-dokumen yang mirip
III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

Strategi Bertahan Pelaku Usaha Kecil Tahu Cibuntu

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian masing-masing. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

III KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Kota Depok telah resmi menjadi suatu daerah otonom yang. memiliki pemerintahan sendiri dengan kewenangan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN. Selama kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, transformasi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. usahanya dengan lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, Iptek dan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..

BAB I PENDAHULUAN. panduan dalam sebuah bisnis dan strategi pemasaran (Cravens, 1996). Pasar selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin tetap Survive dan Growth harus dapat menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN. 22,7 juta perusahaan di Indonesia usaha mikro dan kecil mendominasi dari sisi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan mengemukakan tentang penjelasan latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sangat penting. Sehingga secara umum UKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : pertama sebagai peran utama dalam kegiatan ekonomi, kedua penyedia lapangan kerja terbesar, ketiga pemain penting dalam pengambangan perekonomian dan perberdayaan masyarakat, keempat pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima kontribusinya terhadap neraca pembayaran. Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Perusahaan harus memiliki rencana strategi yang baik untuk bisa sukses berkompetisi. Seperti halnya tim sepak bola membutuhkan rencana permainan untuk memiliki peluang menang, perusahaan harus memiliki rencana strategis yang baik untuk bisa sukses berkompetisi. Dalam menjalankan usahannya, saat ini UKM di Indonesia tengah menghadapi persaingan dari berbagai pihak. Tidak hanya dengan sesama wirausaha yang mempunyai skala yang sama tetapi juga dengan wirausaha-wirausaha besar. Untuk itu UKM perlu menyusun strategi bersaing (survival) agar dapat berkembang dan mampu bertahan menghadapi persaingan. Secara umum, pemasalahan yang sering dihadapi UKM adalah permodalan, pemasaran, kurangnya pengetahuan dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam konteks peningkatan

daya saing, penguasaan pengetahuan adalah faktor penting untuk mendongkrak daya saing, disinilah kelemahan terbesar dari UKM. Disamping itu faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. Adanya perubahan dalam lingkungan baik internal ataupun eksternal menuntut kapabilitas perusahan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources). Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam perusahaan. Struktur adalah cara perusahaan mengelola sumber daya organisasi yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumber daya diatas memberikan perusahaan sustained competitive advantage artinya bahwa lingkungan bisnis internal mempengaruhi daya saing. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan (Riyanti, 2003 : 47). Terdapat dua perspektif untuk mengkonsep tualisasilkan lingkungan eksternal. Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber daya. Kedua perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi. Perspektif pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perspektif ini juga mengandung makna potensi eksternal dapat mengancam sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan seperti pemogokan, deregulasi, perubahan undang-undang, yang berpotensi merusak sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan. Perspektif kedua

mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya. Misalnya terkait dengan kemampuan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making). Berdasarkan uraian mengenai Lingkungan Bisnis Eksternal tersebut, maka menurut (Stanisavliev, 2009 : 58), bisa diartikan bahwa lingkungan bisnis eksternal juga dapat mempengaruhi daya saing UKM. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik dalam mencapai tujuan secara efektif. Perencanaan strategis merupakan proses yang sulit, kompleks, dan butuhkan partisipasi yang membawa organisasi menuju teritori asing. Ia tidak menyediakan resep yang langsung dapat digunakan untuk sukses, sebaliknya ia membawa organisasi ke dalam suatu perjalanan dan menawarkan kerangka kerja untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah (David, 2008 : 95). Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Dalam konsep mengenai strategi akan terus semakin berkembang sesuai kemajuan dunia. Strategi juga merupakan uraian mengenai langkah atau upaya yang dilakukan guna mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Porter, (1992 : 37) Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing.

David, (2008 : 78) mengemukakan, adapun Proses manajemen strategi untuk menentukan keunggulan kompetitif terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategi. Secara konstan internal dan eksternal perusahaan yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyebabkan strategi dapat berubah-ubah secara konstan pula. Adapun aktifitas evaluasi strategi strategi adalah: pertama meninjau ulang faktor internal dan eksternal, kedua mengukur kinerja, ketiga mengambil tindakan korektif. Tiga tahapan manajemen strategi inilah yang akan menentukan keunggulan kompetitif perusahaan jangka pendek atau menuju jangka panjang. Menurut Susilo, (2008 : 7) strategi bertahan yang diterapkan oleh perusahaan terkait erat dengan kemampuan bertahan perusahaan. Kemampuan bertahan lebih dimiliki oleh industri kecil menengah karena sifat bisnis itu sendiri yang langsung dimanajemeni oleh para pemiliknya, sehingga flexibel dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai percepatan dan tekad (speed and passion). Sejalan dengan pendapat Audretsch dalam Susilo (2009 : 8) yang menyatakan bahwa kemampuan survival industri kecil ini tergantung dari : (1) the startup size, banyaknya jumlah karyawan yangdimiliki pada waktu perusahaan dimulai, (2) capital intensity, mencerminkan biaya produksi yang harus dikeluarkan terutama untuk biaya-biaya tetapnya, (3)

debt structure struktur modal terutama yang disebabkan oleh banyaknya bunga hutang sebagai beban yang harus di tanggungnya. Perbedaan nilai dari ketiga unsur tersebut diatas menyebabkan perbedaan tingkat bertahan suatu perusahaan. Menurut Susilo, (2007 : 5) perkembangan industri kecil sendiri dipengaruhi oleh variabel/faktor yang bersumber dari dalam maupun yang berasal dari luar unit usaha industri kecil. Faktor dari dalam termaksud antara lain: pertama kemampuan manajerial, kedua pengalaman pemilik atau pengelola, ketiga kemampuan untuk mengakses pasar input dan output, teknologi produksi, dan sumber-sumber permodalan, serta keempa tbesar kecilnya modal yang dimiliki. Sedangkan beberapa faktor eskternal termaksud, antara lain: pertama dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta, kedua kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dunia, dan ketiga kemajuan teknologi dalam produksi. Konsep keunggulan daya saing perusahaan banyak dikembangkan dari strategi generik yang dikemukakan oleh Porter, (1992 : 34). Hal-hal yang dapat mengindikasikan variabel daya saing adalah imitabilitas, durabilitas,dan kemudahan menyamai. Keunggulan daya saing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya. Bila kemudian perusahaan mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu dari ketiga strategi generik tersebut, maka akan didapatkan keunggulan daya saing (Aaker,1989 : 63). Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, keunggulan daya saing dipandang sebagai sesuatu yang dapat digunakan dalam atau sebagai strategi perusahaan. Keunggulan daya saing dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai keseluruhan, berasal dari banyak aktivitas yang berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi,

memasarkan, menyerahkan dan mendukung penjualan (Porter, 1992 : 26 ). Sehingga keunggulan bersaing adalah suatu posisi yang masih dikerjakan organisasi sebagai upaya mengalahkan pesaing. Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan berbagai suku, bahasa, dan budaya didalamnya. Bika Ambon menjadi salah satu pangan yang diburu oleh konsumen yang berkunjung ke kota medan dengan berbagai tujuan maupun penduduk kota medan sendiri. Dari keragaman sosial dan budaya yang ada dikota medan perusahaan harus dapat menyesuaikannya, Seperti keragaman agama dan suku-suku yang ada. Biasanya potensi pasar meningkat pada harihari tertentu seperti hari-hari besar keagamaan, kawasan ini di padati pengunjung yang datang untuk dapat menikmati panganan ini. Disinilah salah satunya perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berubah-ubah. Bika Ambon merupakan jajanan panganan sudah dikenal sudah sejak 30 tahun yang lalu dikota Medan. Dalam kurun waktu yang begitu panjang segala macam permasalahan yang telah menghapiri para wirausaha ini telah dapat dilewati oleh perusahaan. Dan menjadi tolak ukur bahwa wirausaha panganan ini dapat survive dalam menghadapi berbagai macam perubahan lingkungan. Maraknya orang membuat dan menjual bika ambon tidak lepas dari potensi pasarnya yang besar. Sehingga perusahaan membutuhkan strategi yang jitu agar mampu bersaing dipasaran. Semua faktor-faktor yang ada dimamfaatkan dan digunakan dengan sangat akurat dan tepat, agar dapat menunjang kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing dan suvive. Disamping faktor faktor yang ada, kemampuan perusahaan dalam menangkap peluang dan menghindar dari ancaman baik dari dalam maupun dari luar sangat dibutuhkan, karena disinlah salah satunya untuk melihat kepekaan perusahaan terhadap lingkungannya.

Banyaknya pesaing disepanjang jalan Mojopahit ini membuat para pelaku Bisnis ini harus berfikir cerdas, bagaimana menyusun strategi yang dapat menarik minat pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan baik internal maupun eksternal dikelola dengan sebaik-baiknya. Keahlian seperti dalam mengelola, mengakses pasar, tegnologi produksi, pengalaman pemilik, kemampuan manajerial dan interpersonal perusahaan dibutuhkan para pelaku usahan ini. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh faktor interlnal, eksternal,dan strategi terhadap daya saing usaha kecil menengah pada wirausaha bika ambon dijalan majapahit Medan. 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh terhadap daya saing pada wirausaha Bika Ambon dijalan majapahit Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh positif terhadap daya saing wirausaha bika ambon dijalan Majapahit Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi pelaku usaha, peneliti ini memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan usahanya. 2. Bagi peneliti, mengetahui strategi dan faktor apa saja yang mendorong keberhasilan suatu usaha dan penelitian ini berguna untuk mempertajam pola pikir mengenai faktor yang perlu ditingkatkan dalam perilaku berwirausaha

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.