BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di desa Kleseleon, kecamatan Weliman, kabupaten Malaka, proinsi Nusa Tenggara Timur pada lahan sawah bukaan baru yang sudah dibuka atau berumur 2-4 tahun. Wilayah ini terletak di antara 9 0 37 00 sampai 9 0 87 00 LS dan 124 0 52 00 sampai 124 0 86 00 BT dengan ketinggian tempat 31 meter di atas permukaan laut. Waktu penelitian terhitung dari bulan Februari 2015 Juli 2015. 3.2 Rancangan Penelitian dan Perlakuan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Adapun model linear dari Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai berikut : Y ij = + σi + βj + εij Dimana : Y ij : Hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ : Rata-rata umum σi : Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh pengaruh perlakuan ke-i βj : Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh pengaruh khusus kel ke-j εij : Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Penelitian ini menggunakan 5 macam perlakuan pengelolaan air dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, total 15 satuan percobaan dan ditanam pada petak lahan 5m x 5m. Perlakuan diambil sebagian dari perlakuan penelitian induk yang ditentukan oleh Balai Penelitian Tanah. 11
Tabel 3.1 Perlakuan pada Penelitian Induk No Perlakuan Tinggi air Urea SP-36 KCl Kompos Biofertiliser (cm) 1 Penggenangan terus menerus 3 tanpa pupuk 2 Penggenangan terus menerus 3 + Pupuk Rekomendasi 3 Penggenangan + Biofertilizer + Pupuk Rekomendasi 3 4 Penggenangan + Biofertilizer 3 + Kompos + Pupuk Rekomendasi 5 Penggenangan + Biofertilizer 3 0,75 0,75 0,75 + Kompos + 0,75 Pupuk Rekomendasi 6 Penggenangan + Biofertilizer 3 0,5 0,5 0,5 + Kompos + 0,5 Pupuk Rekomendasi 7 Penggenangan + Kompos + Pupuk Rekomendasi 3 8 Intermitten 2-1 + Pupuk 3 9 Intermitten 1-1 + Pupuk 3 10 Macak-macak + Pupuk 0,5 Tabel 3.2 Perlakuan yang Dipakai dalam Penelitian No Perlakuan Tinggi air Urea SP-36 KCl Kompos Biofertiliser (cm) 1 Penggenangan terus menerus tanpa pupuk 2 Penggenangan terus menerus + Pupuk 3 Intermitten 2-1 + Pupuk 4 Intermitten 1-1 + Pupuk 5 Macak-macak + Pupuk 3 - - - - - 3 - - 3 - - 3 - - 0,5 - - 12
Dosis pupuk yang dikan sesuai dengan yang muncul setelah dilakukan uji hara secara cepat di lapangan dengan menggunakan PUTS. Berikut hasil pada pengujian tanah secara PUTS : Tabel 3.3 Hasil Analisa PUTS Beserta Dosis Pupuk yang Dikan UNSUR HASIL (STATUS) Rekomendasi Nitrogen Rendah 300 kg ha -1 Fosfor Sangat Tinggi 50 kg ha -1 Kalium Sedang 100 kg ha -1 3.3 Analisa Data Data respon tanaman dan perubahan sifat-sifat tanah dianalisis secara statistik deskriptif untuk melihat hubungan antar peubah macam pengelolaan air dan respon hasil tanaman. Untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan yang diaplikasikan menggunakan uji analisa sidik ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5% untuk mengetahui beda antar perlakuan. 3.4 Tata Letak Penelitian Berdasarkan lay out pada lapangan dengan penelitian Rancangan Acak Kelompok, dapat dilihat tata letak penelitian pada Gambar 3.1. 13
U Keterangan : U I = Ulangan I U II = Ulangan II U II = Ulangan III Gambar 3.1. Tata Letak Penelitian 14
3.5 Ukuran Petak Penelitian Gambar 3.2. Ukuran Petak Penelitian Keterangan : 1. Luas tiap petak penelitian : 5m x 5m 2. Sistem penanaman : Tegel 3. Jarak tanam : 25 cm x 25 cm 4. Jarak antar petak perlakuan dan ulangan : 30 cm 5. Jumlah petak penelitian : 30 petak 6. Populasi tanaman tiap petak : 361 tanaman 7. Petak netto : 4,375m x 4,375m 8. Sampel yang diambil : 10 tanaman 3.6 Teknik Pengambilan Sampel Pada setiap petak penelitian diambil 10 sampel tanaman untuk diamati. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan model 3:4:3. 15
3.7 Pengamatan a. Pengamatan Utama Pengamatan utama terbagi menjadi dua parameter pengamatan yaitu pengamatan agronomis tanaman padi (Tabel 3.7.1) yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan. Adapun pengamatan komponen hasil padi (Tabel 3.7.2) yang meliputi jumlah malai rumpun -1 pada saat menjelang panen, berat gabah kering panen (GKP), berat gabah kering giling (GKG), berat kering jerami dan bobot 1000 butir gabah. Kemudian diadakan pengamatan di lapangan (Tabel 3.7.3) adalah pengukuran debit air dan produktiitas air. 3.7.1 Pengamatan Agronomis Padi No Perlakuan 30 HST 60 HST Menjelang Panen 1 Tinggi Tanaman 2 Jumlah Anakan Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam 3.7.2 Pengamatan Komponen Hasil Padi No Perlakuan 30 HST 60 HST Menjelang Panen Sesudah Panen 1 Jumlah Malai Rumpun -1 2 Berat Gabah Kering Panen (GKP) 3 Berat Gabah Kering Giling (GKG) 4 Berat Kering Jerami 5 Bobot 1000 Butir Gabah Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam 16
Tabel 3.7.3 Pengamatan Lapangan No Objek yang Diamati Proses Kegiatan 1 Debit air Dengan mengukur kecepatan air yang masuk ke areal petakan berdasarkan 2 Produktiitas Air waktu dan panjang badan saluran irigasi. Pengukuran dilakukan dengan metoda Floating Method with Stop Watch. Untuk mengetahui produktiitas air (gram liter -1 ) setelah diketahui berat kering panen gabah. Debit air dihitung dengan rumus: a. Menentukan kecepatan aliran air bagian kanan, tengah dan kiri badan saluran air masuk, kemudian di rata-rata sehingga di dapat rata-rata, begitu pula pada kecepatan aliran air yang keluar di ukur dari badan saluran keluar. b. Menentukan debit air masuk : QAM = x K 1 x h c. Menentukan debit air keluar : QAK = x K 2 x h Menghitung debit air yang masuk ke areal petakan dan dihitung debit air yang keluar, kemudian akan diketahui air yang digunakan pada areal petakan dari selisih antara jumlah air yang masuk dengan jumlah air yang keluar dari petakan. Setelah itu dibandingkan dengan hasil dari gabah kering panen. PA = GKP / (QAM QAK) a. Pada perlakuan pengairan terus-menerus pemberian air total dan waktu efektif pengairan sampai pada dua minggu sebelum panen adalah 14 minggu. b. Pada perlakuan pengairan secara intermitten dua minggu basah - satu minggu kering pengairan air total dan waktu efektif pengairan sampai pada dua minggu sebelum panen adalah 10 minggu. c. Pada perlakuan pengairan secara intermitten satu minggu basah - satu minggu kering pengairan air total dan waktu efektif pengairan sampai pada dua minggu sebelum panen adalah 7 minggu. Keterangan : PA = Produktiitas Air (gram liter -1 ) GKP = Gabah Kering Panen (konersi dalam gram) QAM = Debit Air Masuk (l musim -1 ) QAK = Debit Air Keluar (l musim -1 ) = Kecepatan aliran air K 1 = Keliling badan saluran air masuk K 2 = Keliling badan saluran air keluar h = Ketinggian air yang ditentukan b. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas ini merupakan pengamatan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah dan data yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanah yang berada di Bogor sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Adapun 17
pengamatan selintas dan cara pengukuran adalah mengambil contoh tanah sebanyak 15 contoh tanah yang dikomposit dikelompokkan menjadi pada setiap ulangan sesuai dengan pengelompokan perlakuan. Hal-hal yang diamati antara lain, sebagai berikut : a. Tekstur b. ph dengan ekstrak H 2 O dan KCl c. Daya Hantar Listrik (DHL) d. Bahan Organik yang meliputi C-organik metoda Walkley & Black, dan N- total metoda Kjeldahl. e. P tersedia metoda Olsen f. Kapasitas Tukar Kation g. Potensial Redoks (Eh) h. Derajat Kemasaman Tanah (ph) 3.8 Prosedur Penelitian a.ploting Ploting meliputi kegiatan pengukuran lahan yang akan digunakan dengan cara menyiku menentukan sudut untuk membuat lurusan sampai luasan yang dibutuhkan yang mencakup jarak antar petak dan lebar jalur air. Setelah itu dilakukan pengacakan tata letak perlakuan pada petak-petak yang akan dibuat. b. Persiapan Lahan - Olah tanah 1 dengan melakukan pembersihan lahan dari gulma, seresahseresah sisa kegiatan pertanian sebelumnya dan penggemburan tanah dengan menggunakan traktor. - Olah tanah 2 dengan melakukan pembuatan petakan dan pematang sesuai dengan desain layout yang sudah ditentukan. c. Penyemaian Benih Penyemaian dilakukan pada petak lahan yang sudah disediakan terpisah dan benih disebar pada petak tersebut secara merata serta ditumbuhkan menjadi bibit sampai 21 hari. d. Penanaman 18
Padi ditanam dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm pada tiap-tiap petakan yang sudah disiapkan dengan sistem tegel. e. Pemasangan Pintu Air dan Pengaturan Air Pemasangan pintu air menggunakan sepotong kayu yang sudah didesain untuk menjaga tinggi air pada petakan setinggi 3 cm dan 0,5 cm untuk perlakuan macak-macak. Pintu air ini dipasang pada pematang bagian saluran air keluar. Hal ini sekaligus untuk mengatur air pada pengelolaan air secara intermitten sesuai waktu pengairan yang sudah ditentukan dan sewaktu-waktu pintu ini dapat ditutup dengan menggunakan tanah pada masa kering. f. Perawatan Perawatan yang dilakukan meliputi pengaturan air yang masuk dan keluar pada petakan, pembersihan gulma yang ada di dalam petakan dan pematang serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. g. Pengambilan Sampel Tanah Pengambilan sampel tanah dilakukan tepat pada saat panen yang dibutuhkan untuk memenuhi pengamatan selintas untuk mengetahui tekstur tanah, ph, daya hantar listrik, C-organik, N-total, P tersedia dan KTK yang dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor. h. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan 19