BAB I PENDAHULUAN. menghambat enzim HMG-CoA reduktase. HMG-CoA merupakan pembentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan tambahan pangan dewasa ini sangat beragam, dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kembali pada awal tahun 1920-an. Pada tahun 1995-an, metode kromatografi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENETAPAN KADAR CEFADROXIL DALAM SEDIAAN KAPSUL DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. analgetik dan antipiretik disamping jenis obat lainnya. Jenis obat tersebut banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Gates dan George Soros, sehingga terbentuk GF ATM (global fund against

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

RINGKASAN. Kata kunci : Optimasi; Fase Gerak; Campuran dalam Sirup; HPLC

BAB III METODE PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR GLIBENKLAMID DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR METFORMIN HCl DALAM TABLET FLOATING SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberculosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan kofein dan NonSteroidal Anti-Inflamatory Drugs (NSAIDs). Penambahan

No Nama RT Area k Asym N (USP)

III. BAHAN DAN METODE

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, beberapa produk susu dan olahannya yang berasal dari Cina

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

BAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Betametason (Bm) dan Deksklorfeniramin Maleat (Dk) adalah kombinasi

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh CHANDRA SAPUTRA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam. : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) PADA PENETAPAN KADAR FLUKONAZOL DALAM SEDIAAN KAPSUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

PENETAPAN KADAR PARASETAMOL, KAFEIN DAN ASETOSAL DALAM SEDIAAN ORAL SECARA SIMULTAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. A (retinol) atau disebut juga tretinoin. Bahan ini sering dipakai pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk tabung pipih atau siskuler, kedua permukaannya rata atau cembung,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang seluruh orang pernah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

Kata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

PENETAPAN KADAR PIRANTEL PAMOAT DALAM SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET SKRIPSI OLEH : NIKI AGUSTINA NIM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Wirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga SKRIPSI

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN SIRUP RACIKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

Kata Kunci : Pengembangan metoda, UPLC, HPLC, Obat batuk cair.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simvastatin merupakan obat antihiperlidemia yang bekerja dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktase. HMG-CoA merupakan pembentuk kolesterol dengan bantuan katalis enzim HMG-CoA reduktase. Obat ini mempunyai aktivitas menghambat pembentukan kolesterol atau mempromosikan degradasi kolesterol sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dan serum trigliserida dalam darah serta meningkatkan kadar HDL dalam darah (Yassin, 2007), namun kelebihan dosis dari simvastatin dapat menyebabkan myophaty (Brenner dan Stevens, 2010). Pada pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas obat. Sediaan obat yang berkualitas baik akan mendukung tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan kadar yang tercantum dalam literatur yang berlaku seperti Farmakope Indonesia (Depkes RI, 1989). Tablet simvastatin dalam perdagangan dijumpai dengan nama dagang dan generik, dimana obat dengan nama generik harganya jauh lebih murah dibanding dengan obat dengan nama dagang. Sementara masyarakat cenderung menilai bahwa kualitas obat identik dengan harga yang lebih tinggi, obat yang lebih mahal mutunya lebih baik daripada obat yang lebih murah harganya (Depkes RI, 1989). 1

Monografi simvastatin tablet tidak terdapat pada Farmakope Indonesia edisi IV, tetapi terdapat pada USP 32 tahun 2009 yaitu penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menggunakan fase gerak asetonitril : buffer (65:35) dengan sistem elusi isokratik. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penetapan kadar simvastatin tablet dengan menggunakan kolomphenomenex ODS Luna (250 mm x 4,6 mm) pada suhu 50ºC dengan laju alir 1,5 ml/menit pada panjang gelombang 238 nm secara sistem elusi gradien. Metode tersebut menggunakan larutan buffer sebagai pelarut pada perbandingan fase gerak asetonitril : air (40:60) yang dimulai pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 10 dengan perbandingan fase gerak asetonitril : air (100:0) menghasilkan waktu retensi diantara menit ke 9 sampai 10 (Guzik dkk, 2010). Metode dengan prosedur tersebut di atas memiliki berbagai kelemahan, seperti pemakaian larutan buffer bersamaan dengan asetonitril yang tidak ramah terhadap kolom (USP, 2009) dan sistem elusi gradien yang lebih rumit dari sistem isokratik (Guzik dkk, 2010). Sistem elusi isokratik lebih disukai karena komposisi fase gerak tetap konstan selama pengujian, sehingga sistem dan kolom dalam keadaan yang seimbang sepanjang waktu dan terjaga dari kemungkinan kerusakan akibat terjadinya perubahan kimia yang cepat seperti pada sistem elusi gradien, tetapi sistem gradien lebih banyak dipakai karena menghasilkan pemisahan yang lebih baik (Anonim, 1997). Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan suatu metoda penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet yang lebih sederhana, murah dan lebih ramah terhadap kolom dengan menggunakan pelarut dan fase 2

gerak asetonitril-air. Pengembangan metode tersebut dilakukan dengan menggunakan metode elusi isokratik dengan berbagai perbandingan komposisi fase gerak untuk memperoleh hasil yang optimal. Untuk menguji validitas dari metode ini dilakukan pengujian antara lain uji akurasi dengan parameter %recovery, uji presisi dengan parameter koefisien variasi (RSD), uji sensitifitas dengan parameter limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ), selanjutnya metode yang tervalidasi ini diaplikasikan pada penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet dengan nama dagang dan nama generik yang beredar di pasaran. 1.2 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Berapakah perbandingan komposisi fase gerak asetonitril : air yang optimal (waktu elusi lebih cepat) dengan sistem elusi isokratik secara KCKT pada penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet dan memenuhi uji persyaratan validasi metode? 2. Apakah kadar simvastatin dalam sediaan tablet baik nama dagang maupun nama generik yang beredar dipasaran memenuhi persyaratan kadar menurut USP 32 tahun 2009? 3

1.3 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: 1. Metode KCKT menggunakan fase gerak asetonitril : air dengan perbandingan tertentu dan sistem elusi isokratik akan memberikan hasil yang optimal untuk digunakan pada penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet memenuhi persyaratan uji validasi metode. 2. Kadar simvastatin dalam sediaan tablet baik nama dagang maupun nama generik yang beredar dipasaran memenuhi persyaratan kadar menurut USP 32 tahun 2009. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menentukan perbandingan yang optimal dari fase gerak asetonitril : air dengan sistem elusi isokratik pada penetapan kadar simvastatintabletsecara KCKT dan menguji dari validitas metode tersebut. 2. Untuk mengetahui kesesuaian kadar simvastatin dalam sediaan tablet nama dagang dan nama generik yang beredar dipasaran dengan persyaratan kadar menurut USP 32 tahun 2009. 4

1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat digunakan sebagai metode alternatif pada penetapan kadar simvastatin dalam sediaan tablet secara KCKT untuk industri farmasi dan Badan Pengawas Obat dan Makanan karena lebih hemat dan efisien. 5