Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PEKERJA LAS DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MATA. Di Industri Pengelasan Wilayah Kabupaten Ponorogo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

DAFTAR PUSTAKA. Anynomous Eye Injuries; Research On Eye Injuries Reported by Scientists at National Taiwan University. Medical Sciences, 852.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Unnes Journal of Public Health

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

FAKTOR MANUSIA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI SENTRA INDUSTRI MEUBEL ALUMINIUM DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya * Abstrak

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA PEKERJA DI BENGKEL LAS LISTRIK DESA SEMPOLAN, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

Geminsah Putra Siregar Staf Administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh tenaga kerja di bengkel las (Widharto, 2007). Industri pengelasan merupakan industri informal yaitu industri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengelasan

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Ardiansah Eko Prasetyo J

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pekerjaan baik di perusahaan maupun di bengkel-bengkel kecil,

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

Hubungan Pemakaian Kacamata Las dengan Terjadinya Gangguan Mata pada Pekerja Bengkel Las

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

PUBLICATION MANUSCRIPT NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS PENYAPU JALAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Kerja dengan Penyakit Akibat Kerja Pada Pekerja Batu Bata

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

HUBUNGAN BUDAYA KESEHATANDAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI BAGIAN INSTALASI PG.MRITJAN KEDIRI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TERJADINYA STRES KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI BENGKEL LAS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KENYAMANAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG WAJAH PADA PEKERJA LAS LISTRIK KAWASAN SIMONGAN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI BAWANG MERAH

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

KELUHAN SUBJEKTIF PHOTOKERATITIS PADA MATA PEKERJA LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN CIRENDEU DAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN LAMA KERJA DENGAN PENYAKIT DERMATITIS DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

Unnes Journal of Public Health

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2 Desember 2017

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1 : PENDAHULUAN. perusahaan.undang-undang No. 1 Tahun 1970 menjelaskan bahwa setiap tenaga kerja

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG

PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PKS RAMBUTAN PTPN-3 TEBING TINGGI TAHUN 2013

Keywords: Predisposition, Support, Pusher, prenggunaan APD

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PELINTING ROKOK DALAM PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) MASKER

Afianto, et al., Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pekerja dalam bekerja...

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KENYAMANAN PEKERJA DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI BENGKEL LAS LISTRIK KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HSU TAHUN 2016 Gusti Permatasari, Gunung Setiadi, Arifin Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.1A Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714 E-mail: gustisari86@yahoo.com Abstract: Relations Of Knowledge, Attitude And Comfort Of Personal Protective Equipment (PPE) In Las Electrical Workshop Subdistrict Central Amuntai Regency Hulu Sungai Utara 2016. Means work safety and health is one of the aspect protection of the labour to achieve optimal productivity. The means of the implementation of the safety and health of work, use of personal protection equipment (PPE) is a last choice in protecting the safety and health for workers of hazards potential. The results of a preliminary survey shows 60% on 10 workers of the las electrical workshop knowing the benefits and usefulness of the APD. The comfort factor of 80% felt less comfortable. The purpose of the study is to know the relations of knowledge, attitude and comfort with the use of personal protective equipment (PPE) in las electrical workshop Subdistrict Amuntai Central Regency Hulu Sungai Utara. The benefits of this research are as information materials and evaluation to find out the factors that affect its relationship with workers wearing of personal protection equipment (PPE). The research method used analytic survey with cross sectional design. Population of research to 40 people.data analysis used X 2 (Chi-Square). The results showed : (1) knowledge (p=0,000), (2) attitude (p=0,025), comfort (p = 0.002). The results showed that there is a relationship of knowledge, attitude and comfort with the use of personal protective equipment (PPE) in las electrical workshop Subdistrict Central Amuntai Regency Hulu Sungai Utara. An increase in oversight activities of las electrical workshops of workers so that workers work safely as wearing the of personal protective equipment (PPE) when working. Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort Abstrak: Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kenyamanan Pekerja Dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2016. Upaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal. Upaya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dari potensi bahaya. Hasil survey pendahuluan menunjukan 60 % pada 10 pekerja bengkel las listrik mengetahui manfaat dan kegunaan APD. Dari faktor kenyamanan 80% merasa kurang nyaman. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan kenyamanan pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan evaluasi untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pekerja hubungannya dengan pemakaian alat pelindung diri (APD). Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Analisis data menggunakan uji X 2 (Chi-Square). Hasil uji penelitian menunjukan: (1) pengetahuan (p=0,000), (2) sikap (p=0,025); (3) kenyamanan (p=0,002). Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan pengetahuan, sikap dan kenyamanan pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adanya peningkatan pengawasan kegiatan pekerja bengkel las listrik. Kata Kunci: APD; pengetahuan; sikap; kenyamanan

384 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 1 Januari 2017 PENDAHULUAN Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi risiko bahaya dalam bentuk kecelakaan kerja. Besarnya potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut tergantung pada jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan, tenaga kerja dan sebagainya, begitu juga dengan industri bengkel las. Pada industri las, kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan dampak terhadap pekerja diantaranya adalah sinar ultra violet dan sinar inframerah sebagai akibat pejanan dalam kegiatan pengelasan. Sinar-sinar tersebut apabila terus menerus mengenai pekerja dapat mengiritasi lensa mata yang ditandai dengan keluhan rasa pedih, gatal dan pandangan menjadi gelap dalam sementara waktu (22). Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik bahaya fisik maupun bahaya kimia perlu dikendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja yang sehat dan nyaman. Bahaya-bahaya lingkungan kerja tersebut seperti kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Terdapat barbagai cara untuk menanggulangi bahaya-bahaya tersebut yaitu pengendalian secara teknik (mechanical/engineering control), pengendalian secara administratif (administrative control) dan alat pelindung diri (personal protective equipment) (22). Upaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal. Berkaitan dengan upaya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dari potensi bahaya, dalam hal ini APD dilakukan setelah pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin lagi diterapkan salah satu upaya untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh pekerja dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja (4). Terkait tentang pemakaian alat pelindung diri (APD) dari hasil wawancara pada 10 pekerja las listrik terdapat 60% dari 6 pekerja yang mengetahui akan pentingnya, manfaat dan kegunaan APD dan 40% dari 4 pekerja kurang mengetahui. Pemakaian alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja tergantung sikap atau kesadaran diri masing-masing pekerja, karena sikap adalah kecenderungan sesorang untuk bertindak. Dari segi faktor kenyamanan 80% pekerja mengatakan bahwa memakai alat pelindung diri (APD) kurang nyaman dan risih. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja bengkel las listrik di Kecamatan Amuntai Tengah yang berjumlah 40 orang pekerja. Yang menjadi variabel penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap dan kenyamanan. Variabel terikat pemakaian alat pelindung diri (APD). Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh atau sampling jenuh yaitu teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (25). Data yang diperoleh diolah secara manual, disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan kenyamanan pekerja pekerja las listrik dengan pemakaian APD di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara, dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan bantuan komputer dengan uji X 2 (Chi-Square). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil data distribusi responden dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) pada pekerja bengkel las listrik.

Gusti Permatasari, Gunung Setiadi, Arifin. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kenyamanan Pekerja dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU Tahun 2016 385 Tabel 1. Data Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016 No Alat Pelindung Diri Jumlah n % 1 Tidak menggunakan APD 30 75 2 Menggunakan APD 10 25 Total 40 100 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden yang tidak menggunakan APD sebanyak 30 orang (75%) dan menggunakan APD sebanyak 10 orang (25%). Hasil data distribusi pengetahuan pelindung diri (APD) pekerja bengkel las listrik. Tabel 2. Data Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016. No Pengetahuan Jumlah n % 1 Kurang Baik 24 60 2 Baik 16 40 Total 40 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang pemakaian APD berjumlah 24 orang (60%). Responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 16 orang (40%). Hasil data distribusi sikap pelindung diri (APD) pada pekerja bengkel las listrik. Tabel 3. Data Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016. No Sikap Jumlah n % 1 Kurang Baik 22 55 2 Baik 18 45 Total 40 100 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden yang memiliki sikap yang kurang baik tentang pemakaian APD berjumlah 22 orang (55%). Responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 18 orang (45%). Hasil data distribusi kenyamanan pelindung diri (APD) pada pekerja bengkel las listrik.

386 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 1 Januari 2017 Tabel 4. Data Distribusi Kenyamanan Responden Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016. No Kenyamanan Jumlah n % 1 Kurang nyaman 36 90 2 Nyaman 4 10 Total 40 100 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa responden yang merasa kurang nyaman tentang pemakaian APD berjumlah 36 orang (90%). Responden yang merasa nyaman berjumlah 4 orang (10%). Hasil data hubungan antara pengetahuan dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) pada pekerja bengkel las listrik. Tabel 5. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik Di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) No Pengetahuan Tidak menggunakan APD Menggunakan APD Total N % n % % 1 Kurang baik 23 95,8 1 4,2 24 100 2 Baik 7 43,8 9 56,3 16 100 Total 30 75 10 25 40 100 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui dari 24 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik terdapat 23 orang (95,8%) yang tidak menggunakan APD dan 1 orang (4,2%) yang menggunakan APD. Pada 16 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 7 orang (43,8%) yang tidak memakai APD dan 9 orang (56,3%) yang menggunakan APD. Tabel 6. Hubungan Antara sikap dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik Di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) No Sikap Tidak menggunakan APD Menggunakan APD Total N % n % % 1 Kurang baik 22 100 0 0 22 100 2 Baik 8 44,4 10 55,6 18 100 Total 30 75 10 25 40 100 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui dari 22 responden yang memiliki sikap kurang baik terdapat 22 orang (100%) yang tidak menggunakan APD. Pada 18 responden yang memiliki sikap baik terdapat 8 orang (44,4%) yang tidak menggunakan APD dan 10 orang (55,6%) yang menggunakan APD.

Gusti Permatasari, Gunung Setiadi, Arifin. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kenyamanan Pekerja dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU Tahun 2016 387 Tabel 7. Hubungan Antara kenyamanan dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bengkel Las Listrik Di Kecamatan Amuntai Tengah Kab. HSU Tahun 2016 No Kenyamanan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) idak menggunakan APD Menggunakan APD Total N % n % % 1 Kurang nyaman 30 83,3 6 16,7 36 100 2 Nyaman 0 0 4 100 4 100 Total 30 75 10 25 40 100 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui dari 36 responden yang merasa kurang nyaman terdapat 30 orang (83,3%) yang tidak menggunakan APD dan 6 orang (16,7%) yang menggunakan APD. Pada responden yang merasa nyaman terdapat 4 orang (100%) yang menggunakan APD. PEMBAHASAN Menurut teori Budiono tahun 2003 pemilihan penggunaan APD harus dilakukan secara baik dan bijaksana serta disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada, guna keefektifan alat pelindung diri yang akan digunakan oleh pekerja. Dari hasil penelitian tersebut banyaknya pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri karena dari 40 responden, 24 orang (60%) dengan pengetahuan yang kurang baik tentang APD, 22 orang (55%) dengan sikap yang kurang baik dan 36 orang (90%) merasa kurang nyaman menggunakan APD saat melakukan pekerjaan. Sebagian besar pekerja mengetahui seperti risiko dan bahaya dari pengelasan apabila tidak menggunakan APD dan sebagian besar pekerja kurang mengetahui fungsi dari penggunaan APD tersebut, seperti pemakaian tameng wajah dan pemakaian kacamata. Mereka beranggapan bahwa APD tersebut fungsinya sama saja yaitu temeng wajah dapat diganti dengan kacamata. Sebagian pekerja juga menganggap bahwa menggunakan APD tidak meningkatkan keselamatan kerja, mereka berangagapan bahwa memakai atau tidak memakai itu bisa saja terjadi kecelakaan kerja. Sedangkan menurut teori bahwa pemilihan penggunaan APD harus dilakukan secara baik dan bijaksana serta disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada, guna keefektifan alat pelindung diri yang akan digunakan oleh pekerja (4). Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu obyek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi obyek tersebut (13). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap baik pekerja didukung oleh pengetahuan yang baik, sehingga mereka menggunakan APD pada saat bekerja. Dan sebagian besar pekerja yang tidak menggunakan APD cenderung bertindak mengabaikan pemakaian APD ataupun memakai APD yang tidak teratur. Pekerja yang nyaman menggunakan APD karena merasa aman bila menggunakannya pada saat bekerja terutama proses pengelasan sehingga tidak enggan menggunakannya. Banyaknya responden yang merasa kurang nyaman dengan pemakaian APD dikarenakan merepotkan, mengganggu dan risih pada saat melakukan pekerjaan, sehingga mereka enggan menggunakannya. Dari hasil hubungan antara pengetahuan pekerja bengkel las listrik dengan pemakaian APD menunjukkan bahwa pengetahuan mempengaruhi pemakaian APD, dengan pengetahuan yang baik maka juga diterapkan oleh pekerja dengan menggunakan APD saat bekerja terutama dalam proses pengelasan begitu juga sebaliknya. Pengetahuan yang kurang baik mempunyai risiko terhadap kejadian kecelakaan kerja pada pekerja bengkel las listrik sebesar 29,571 kali (95% CI : 3,172

388 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 1 Januari 2017 275,701) dibandingkan dengan pengetahuan yang baik. Dari hasil hubungan antara sikap pekerja bengkel las listrik dengan pemakaian APD menunjukkan bahwa sikap mempengaruhi dalam pemakaian APD, pekerja yang memiliki pengetahuan baik tentang penggunaan APD, maka akan memiliki sikap positif terhadap penggunaan APD dan sebaliknya. Sikap yang kurang baik mempunyai risiko terhadap kejadian kecelakaan kerja pada pekerja bengkel las listrik sebesar 8,000 kali (95% CI : 1,425 44,920) dibandingkan dengan sikap yang baik. Dari hasil hubungan antara kenyamanan pekerja bengkel las listrik dengan pemakaian APD menunjukkan kenyamanan pekerja mempengaruhi pemakaian APD, dengan adanya kenyamanan dalam penggunaan APD maka pekerja tidak enggan menggunakannya dan lebih suka menggunakan APD saat bekerja terutama dalam proses pengelasan. Pekerja yang merasa kurang nyaman menggunakan APD dan tidak menggunakannya saat bekerja dikarenakan bahwa menggunakan APD tersebut merepotkan, mengganggu, risih, merasa panas disekitar wajah sehingga mereka enggan menggunakannya dan lebih suka menggunakan kacamata las saja sebagai APD saat melakukan pengelasan. Perasaan tidak nyaman yang timbul pada saat menggunakan alat pelindung diri akan mengakibatkan keengganan tenaga kerja menggunakannya dan mereka memberi respon yang berbeda-beda. Respon tersebut yaitu menahan rasa tidak nyaman dan tetap memakai, sesekali melepas, hanya digunakan pada saat tertentu, tidak digunakan sama sekali, merasa nyaman tetap menggunakan alat pelindung diri (4). KESIMPULAN DAN SARAN Untuk Pemakaian alat pelindung diri (APD) pada pekerja yaitu berjumlah 30 orang (75%) yang tidak menggunakan APD dan sebanyak 10 orang (25%) menggunakan APD. Pengetahuan pelindung diri (APD) yaitu berjumlah 24 orang (60%) yang kurang baik dan 16 orang (40%) pengetahuan baik. Sikap pelindung diri (APD) yaitu berjumlah 22 orang (55%) yang kurang baik dan 18 orang (45%) sikap baik. Kenyamanan pelindung diri (APD) yaitu berjumlah 36 orang (90%) yang tidak nyaman dan 4 orang (10%) yang merasa nyaman. Ada hubungan pengetahuan pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ada hubungan sikap pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ada hubungan kenyamanan pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri (APD) di bengkel las listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dapat disarankan kepada pekerja bengkel las listrik pada pekerja yang mempunyai pengetahuan yang baik hendaknya dipertahankan dan mampu mempengaruhi serta membentuk sikap tenaga kerja yang lain menjadi lebih baik dan mau menggunakan APD, sedangkan untuk pemilik usaha industri bengkel las listrik yang belum mempunyai izin usaha dari instansi terkait sebaiknya membuat izin usaha agar usaha tersebut dapat diberi pengawasan dan perhatian dari instansi terkait. Sehingga peyuluhan, pelatihan kerja dapat dilakukan oleh intansi terkait maka hal tersebut dapat menambah pengetahuan pemilik usaha serta pekerja. KEPUSTAKAAN 1. Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Utara. 2015. http://hulusungaiutarakab.go.id/ass ets/docs/statistik-daerah Kabupaten-Hulu Sungai- Utara- 2015.pdf. Diakses tanggal 1 Febuari 2016.

Gusti Permatasari, Gunung Setiadi, Arifin. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kenyamanan Pekerja dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las Listrik Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU Tahun 2016 389 3. Bintoro, W. A. (2010). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian AlatPelindung Muka Pada Pengelas Di Bengkel Las Listrik Kawasan Barito Kota Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang. 4. Budiono, S. (2003). Bunga Rampai Hiperkes Dan Keselamatan Kerja. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 5. Darmini. (2007). Analisis Faktor Yang Berhubungan Terhadap Ketajaman Penglihatan Pada Pekerja Bengkel Bagian Pengelasan Karbit Semarang. Skripsi IKM UNNES. 6. Eka, A. A. (2007). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Alat Pelindung Masker Pada Tenaga Pengelas Di Wilayah Karangrejo Kota Semarang. Skripsi FKM UNDIP. 7. Farida, A. M. (2006). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian APD pada Juru Listrik Di Wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi FKM UNDIP. 8. Hapsari, N. D. (2003). Penggunaan Alat Pelindung Diri Bagi Tenaga Kerja. Semarang: Bunga Rampai Hiperkes dan KK UNDIP. 9. http://www.otomotifproduk.com/20 15/07/alat-pelindung-keselamatankerja posisi.html 10. http://www.depkes.go.id.2014 11. Keskerfkmunmuha, 2012, http//keskerfkmunmuha.wordpress. com/, diakses pada 8 November 2012. 12. Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 13. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip- Prinsip Dasar. Rineka Cipta. 14. Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 15. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Prilaku. Jakarta:Rineka Cipta. 16. Putra, B. V. (2011). Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi perilaku Pekerja Pengelasan Industri Informal Dalam Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) Di Jalan Raya Bogor- Dermaga, Kota Bogor. Skripsi.

390 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 1 Januari 2017