ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016
|
|
- Sukarno Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 Irmayani STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM ABSTRAK Alat Pelindung diri merupa suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Banyak pekerja pengelasan tidak mengguna alat pelindung diri disebab karena adanya ketidaknyamanan saat mengguna alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada Serdang Tahun Penelitian ini merupa penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Galang Kabupaten Deli Serdang,dengan jumlah sampel 39 orang. Pengambilan sampel mengguna purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan mengguna kuesioner. Analisis data bivariat mengguna uji Chi Square dan Analisis data multivariat mengguna uji Regresi Linear Berganda. Berdasar hasil penelitian didapat pekerja pengelasan dengan penggunaan alat pelindung diri sebanyak 15 (38,5%) orang. Hasil uji statistik menunjuk adanya pengaruh penggunaan alat pelindung diri terhadap faktor masa kerja (nilai p = 0,013) dan faktor sikap (nilai p = 0,003). Sedang faktor yang tidak mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri yaitu faktor pengetahuan (nilai p = 0,514) dan faktor motivasi (nilai p = 0,437). Bagi pekerja las agar dapat mengguna Alat Pelindung Diri, dan meningkat kesadaran a pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. Bagi pemilik usaha diharap mampu menyedia dan melaksana pengawasan kepada pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja mengguna APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadi bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pengelasan. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri, Pekerja, Pengelasan PENDAHULUAN Sektor informal saat ini mengalami proses pertumbuhan yang lebih pesat dibanding dengan sektor formal, sehingga menjadi salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Sektor informal memiliki pola kegiatan tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan dan ketentuan yang ditetap (Prihantoyo, 2003) dalam (Wahyuni, 2013). Konstruksi las banyak sekali diguna, pelaksanaan pekerjaan las makin besar sehingga kecelakaankecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan menjadi makin banyak. Kecelakaan umumnya disebab kurang kehati-hatian pada pengerjaan las, 68
2 pemakaian alat pelindung yang kurang benar, pengaturan lingkungan yang tidak tepat (Bahagiarni,2011). Angka kecelakaan kerja berdasar laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2011, diseluruh dunia terjadi lebih dari 337 juta kecelakaan dalam pekerjaan per tahun. Setiap hari, orang meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan, sekitar 2,3 juta kematian per tahun terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia berdasar laporan kasus kecelakaan kerja dari PT. Jamsostek yang sekarang sudah menjadi Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk menyebut cenderung meningkat dan data terakhir pada tahun 2011 tercatat sebanyak kasus kecelakaan kerja (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk, 2013). Dari data yang ada di Kecamatan Galang terdapat 29 desa dan terdiri dari 14 bengkel las serta 47 tenaga kerja yang ada di bengkel las tersebut. Berdasar survei pendahuluan dan wawancara singkat kepada pekerja las didapat informasi bahwa pekerja las kebanya tidak mengguna alat pelindung diri pada saat bekerja adapun pekerja yang mengguna alat pelindung diri tetapi tidak lengkap. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melaku penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang memengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Galang Kabupaten Deli. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional.Penelitian ini dilaku di Kecamatan Serdang, pada bulan Juli-Oktober Populasi dalam penelitian ini sebanyak 47 pekerja pengelasan dengan teknik pengambilan sampel mengguna Purposive Sampling,sampel sebanyak 39 pekerja pengelasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kecamatan Galang terletak di Kabupaten Deli Serdang. Letak dan geografis kecamatan Galang 98,89648 LS- 3, Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Galang sebanyak jiwa dengan mayoritas agama islam. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Galang mayoritas pada sektor informal. Adapun salah satu mata pencaharian penduduk pada sektor informal yaitu pada bidang perbengkelan. Hasil penelitian yang telah dilaku terhadap 39 orang pekerja pengelasan di Kecamatan Serdang tahun 2016 berdasar pengetahuan, sikap, motivasi dan masa kerja. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasar Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan Masa Kerja Pada Pekerja Pengetahuan f % baik ,9 5,1 Sikap baik Motivasi baik 6 15, , ,9 9 23,1 Masa kerja Baru ( 5 tahun) Lama (>5 tahun) 27 69, ,8 Berdasar tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 37 orang (94,9%) sedang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 2 orang (5,1%). Teori Green mengata bahwa pengetahuan merupa hasil dari tau dan 69
3 ini terjadi setelah orang melaku penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Berdasar tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 6 orang (15,4%) sedang yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 33 orang (84,6%). Menurut Triandis, 1971 sikap merupa suatu pendapat disertai perasaan yang menentu tinda terhadap suatu objek. Ada juga yang mengata bahwa sikap merupa suatu kecenderungan untuk secara konsisten memberi tanggapan menyenang atau tidak menyenang terhadap suatu objek kecenderugan ini merupa hasil belajar bu pembahwaan atau keturunan (Ajzen dan Fishben, 1970). Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi yang baik sebanyak 30 orang (76,9%), sedang responden yang memiliki motivasi tidak baik sebanyak 9 orang (23,1%). Motivasi merupa proses membangkit, mengarah dan memantap perilaku ke arah suatu tujuan (Greenberg). Sedang menurut Mc.Donald motivasi merupa sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Tabel 1 menunjuk bahwa responden yang memiliki masa kerja lama (> 5 tahun) sebanyak 12 orang (30,8%), sedang responden yang memiliki masa kerja baru ( 5 tahun) sebanyak 27 orang (69,2%). Menurut Suma mur, 2013 semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak pekerja telah terpapar bahaya yang ditimbul oleh lingkungan kerja. Tabel 2. Pengaruh Faktor Pengetahuan, Penge Penggunaan APD P.val tahuan Total ue n % n % n % 15 38, , ,0 0, , ,0 Total ,0 Berdasar tabel 2 diketahui hasil pengolahan data dengan mengguna uji Chi-Square yang menunjuk bahwasannya responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 37 orang dimana sebanyak 15 orang (38,5%) mengguna APD sedang sebanyak 22 orang (56,4%) tidak mengguna APD, dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,514 yang menyata bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap Galang Kabupaten Deli. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bintoro, 2012, bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan pengelas di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,157, ( Bintoro, 2012). Tetapi tidak sejalan dengan penelitian hasil penelitian yang dilaku oleh Noviandry, 2013, bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,000 (Noviandry, 2013). 70
4 Tabel 3. Pengaruh Faktor Sikap, Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Sikap Penggunaan APD P.v Total alu e n % n % n % 6 15, ,0 0, , , ,0 Total 15 38, , ,0 Berdasar tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki sikap tidak baik yaitu sebanyak 33 orang dimana dimana sebanyak 9 orang (23,1%) mengguna APD sedang sebanyak 24 orang (61,5%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,002 α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpul ada pengaruh sikap terhadap penggunaan Alat Pengelasan Kecamatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Noviandry, bahwa ada hubungan antara sikap dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,003 (Noviandry, 2013). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Kusuma, 2013, dimana ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja las listrik kawasan Simongan Semarang dengan p= 0,00. Dari hasil penelitian diasumsi bahwa sikap ada hubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang karena pekerja yang memiliki pengetahuan yang baik belum tentu memiliki sikap yang baik juga. Pekerja merasa Alat pelindung diri tidak begitu penting untuk diguna dan mereka menganggap hal itu sepele. Hal ini dapat menunjuk bahwa pengetahuan yang pekerja las punya tidak di aplikasi saat mereka bekerja Tabel 4. Pengaruh Faktor Masa Kerja Masa Penggunaan APD P.v Kerja Total alu e n % n % N % >5 thn 6 15, , ,0 0,00 <=5 thn 9 23,1 3 7, ,0 4 Total ,0 Tabel 4 menunjuk bahwa responden memiliki masa kerja > 5 tahun yaitu sebanyak 27 orang dimana sebanyak 6 orang (15,4%) mengguna APD sedang sebanyak 21 orang (53,8%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,004 α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpul ada Pengaruh masa kerja terhadap penggunaan Alat Pengelasan Kecamatan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Khadijah bahwa ada hubungan masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,003 (Khadijah, 2013). Sedang hasil penelitian yang di laku oleh Bintoro,2012, menyata bahwa tidak ada hubungan masa kerja dengan pengelasan di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,653 > α=0,05. 71
5 Tabel 5. Pengaruh Faktor Motivasi Motivasi Penggunaan APD P.v Total alu e n % n % n % ,0 0, ,0 7 Total ,0 Tabel 5 menunjuk bahwa motivasi yang baik yaitu sebanyak 30 orang dimana sebanyak 13 orang (33,3%) mengguna APD sedang sebanyak 17 orang (43,6%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,437 > α=0,05, artinya Ha ditolak. Maka dapat disimpul tidak ada pengaruh motivasi terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Noviandry bahwa tidak ada hubungan motivasi dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013, dengan p= 0,595. Sedang hasil penelitian yang dilaku oleh Asriyani, 2011 menunjuk bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pekerja pengelasan di Makasar dengan p= 0,002 < (α=0,05). Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap Variabel B Sig CI Sikap 0,227 0,003 3,245 Masa 0,131 0,013 2,601 Kerja 1,061 0,001 3,742 Konstanta Berdasar tabel 6 diatas diatas menunjuk bahwasannya variabel sikap (p=0,003) memiliki pengaruh 0,2 kali lebih besar dibanding dengan variabel masa kerja (p=0,013). Berdasar tabel diatas diketahui bahwa sikap merupa faktor dominan yang memengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli. Sikap merupa reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsir terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Ini sejalan dengan penelitian Khadijah, 2016, bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri saat bekerja pada petani kelapa sawit didusun Binasari Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan dimana p= 0,005. Begitu juga dengan hasil penelitian Dranica yang menunjuk bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,058 < 0,25. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian Yesayas, 2011 bahwa tidak ada pengaruh antara sikap terhadap pekerja pengelasan Magelang. Menurut asumsi peneliti mengapa sikap memiliki pengaruh lebih dominan pada pekerja pengelasan dikarena apabila pengetahuan seseorang sudah baik belum tentu memiliki sikap yang baik 72
6 pula. Banyak pun pengetahuan si pekerja tentang Alat Pelindung Diri, fungsinya, dampak tidak mengguna Alat Pelindung Diri, beserta pengalaman mereka dalam bekerja ketika tidak mengguna Alat Pelindung Diri namun jika mereka tidak mengambil sikap untuk mengguna Alat Pelindung Diri percuma saja, karena mereka a rentan untuk mengalami penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja. Ketika pekerja mengambil sikap untuk tidak mengguna alat pelindung diri saat bekerja mereka sedang membuat diri mereka celaka dan menimbul penyakit akibat kerja, yang a merugi si pekerja dikemudian hari. Pengetahuan yang mereka miliki seharusnya seimbang dengan sikap mereka, karena saat pekerja memiliki banyak pengetahuan tentang akibat tidak mengguna APD maka pengetahuan itu menjadi sia-sia. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. ada pengaruh antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0, Ada pengaruh sikap dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0, ada pengaruh motivasi dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0, Ada pengaruh masa kerja dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0, Ada pengaruh sikap terhadap Serdang, yaitu dengan nilai p 0,002. B. SARAN 1. Bagi Pekerja Las Bagi pekerja las agar dapat mengguna Alat Pelindung Diri, dan meningkat kesadaran a pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. 2. Bagi Pemilik Usaha Pengelasan Bagi pemilik usaah diharap menyedia dan melaku pengawasan secara rutin terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja mengguna APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadi bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pengelasan. DAFTAR PUSTAKA Bintoro, Wahyu Adi, Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Alat Pelindung Muka Pada Pengelas Di Bengkel Las Listrik Kawasna Barito Kota Semarang Tahun http//unnes.co.id Diakses 13 April 2016 International Labour Organization, Data Kecelakaan Kerja. http// Diakses 28 Januari 2016 Khadijah, Lasna, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Saat Bekerja Pada Petani Kelapa Sawit Di Dusun Binasari,Kec Angkola Selatan Kab.Tapanuli Selatan Tahun Diakses 20 Mei
7 Kusuma, Reza Yuda Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Kenyamanan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Wajah Pada Pekerja Las Listrik Kawasan Simongan Semarang Tahun Diakses 27 Desember 2013 Noviandry, Ilham Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Industri Pengelasan Informal Di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang Tahun Diakses 12 Januari 2016 Suma mur,2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto 74
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang krusial dan merupakan fenomena yang banyak terjadi pada saat ini dalam pemanfaatan lahan. Perubahan
Lebih terperinciadalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dan produknya baik formal maupun informal mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia, di satu pihak akan memberikan keuntungan, tetapi di pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pencegahan dari kecelakaan dan melindungi pekerja dari mesin dan peralatan kerja yang akan dapat menyebabkan traumatic
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengelasan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI BENGKEL LAS KOTA MANADO Meilany Rorimpandey *), Paul Kawatu **), Djon Wongkar **) *) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA DI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Afni Anete Repi *,
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN DI DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO TAHUN 2016 Kairupan Felly
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015
HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015 ABSTRAK Reza Eka Putra, Dwita Anastasia Deo, Dyah Gita Rambu Kareri Bekerja di industry
Lebih terperinciKeywords: PPE; knowledge; attitude; comfort
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KENYAMANAN PEKERJA DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI BENGKEL LAS LISTRIK KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HSU TAHUN 2016 Gusti Permatasari, Gunung Setiadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh tenaga kerja di bengkel las (Widharto, 2007). Industri pengelasan merupakan industri informal yaitu industri yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan industri ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting industri pengelasan.
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA Azir Alfanan ABSTRAK Latar Belakang : Ketajaman penglihatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. adanya peningkatan kulitas tenaga kerja yang maksimal dan didasari oleh perlindungan hukum.
1 1.1 Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN Tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan nasional. Untuk mencapai pembangunan nasional tersebut maka
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum penelitian Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang terletak di Jalan Sambiroto Semarang. Letak Geografis & Wilayah Kerja terletak di RT 01 RW I, Kelurahan
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Kenyamanan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bangunan di Sebuah Perusahaan Konstruksi di Bandung Tahun 2017
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Labour Organizatiom (ILO) 2013, 1 pekerja. pekerja kehilangan nyawa (Depkes, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban
Lebih terperinciHubungan Pemakaian Kacamata Las dengan Terjadinya Gangguan Mata pada Pekerja Bengkel Las
Hubungan Pemakaian Kacamata Las dengan Terjadinya Gangguan Mata pada Pekerja Bengkel Las Putri Permatasari 1, Janet Wulandari2 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancagan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ekplanatory reseach dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu melalui pengujian hipotesa pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan Separate Sample Pretest-Postest (Notoatmodjo, 2005). Pretest Intervensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004. Tentang persyaratan
Lebih terperinciPengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu
Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu Knowledge and Attitudes Workers in the use of Personal Protective Equipment
Lebih terperinciVol 1, No 1, April 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP PENGGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RW 01/03 DESA SIALANG PANJANG KECAMATAN TEMBILAHAN HULU TAHUN 2016 Indrawati Dosen FIK Universitas Pahlawan Tuanku
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Vondra Anggi Saputro J410 110 057
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah di bidang kesehatan keselamatan kerja adalah gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja, yang merupakan beban tambahan dari seseorang yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan pestisida semakin lama semakin tinggi terutama di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Latin. Negara-negara berkembang ini
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia industri, mengakibatkan munculnya masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Masalah
Lebih terperinciKepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu
Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu Compliance Use of Personal Protective Equipment in Las Workers in Indramayu Riyan Suprianto, Aman Evendi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan menerapkan berbagai teknologi dan menggunakan bermacam-macam bahan. Hal ini mempunyai
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016 Luthfil Hadi Anshari 1, Nizwardi Azkha 2 1,2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
Lebih terperinciUniversitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 13, Volume, Nomor 1, Tahun 13 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEKERJA DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik pekerja dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008 tercatat sebesar 4.678 unit perusahaan dengan 1694,45 ribu orang tenaga kerja. Sektor industri dibedakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ini adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan hubungan variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu hal yang paling utama dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara dinamis seiring dengan kebutuhan manusia yang selalu berubah dan bertambah pula. Perkembangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3. STIKes Prodi IKM Prima Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DUSUN SEMAMBU BUNTING KELURAHAN JAMBI KECIL KECAMATAN MUARO SEBO TAHUN 1 Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUTH PUBERTY WITH ADOLESCENTS ATTITUDE IN THE FACE OF PUBERTY IN ADOLESCENTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL 3 DEPOK, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA Dwi Agustiana Sari, Wiwin Lismidiati
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatanya dan melakukan pekerjaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu
37 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya (status merokok orang tua, pergaulan teman sebaya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang saat ini masih mengahadapi masalah sanitasi dan perilaku untuk hidup bersih dan sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggung jawab atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat harus memenuhi kewajiban dalam menyediakan sarana pelayanan
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TERJADINYA STRES KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI BENGKEL LAS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2013
Analisis Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Terjadinya Stres Kerja Pada Pekerja Industri Bengkel Las Di Kota Pekanbaru Tahun 2013 ANALISIS HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TERJADINYA STRES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan kondisi yang bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal ini sangat penting bagi perlindungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fisik maupun psikis terhadap tenaga kerja. Secara umum, faktor bahaya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja selalu memiliki berbagai faktor bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya gangguan atau penyakit akibat kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang kini sedang menghadapi masalah kebersihan dan kesehatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gaya hidup yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat
Lebih terperinci*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Al-Kahfi 1, Adriana Palimbo
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia sangat penting. Oleh karena itu, upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO Dornaria Pinggian *, Vanda D. Doda **, A.Joy M. Rattu ** * Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ** Program
Lebih terperincitanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah terjadinya peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Ainy M. Pakasi 1, Berthina H. Korah 2, Henry S. Imbar 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini digunakan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serasi dan manusiawi. Pelaksanaannya diterapkan melalui undang- undang No. 13
1 I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tujuan kesehatan kerja adalah berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih serasi dan manusiawi.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI ABSTRAK Aninggar Citra Sari, Ana Wigunantiningsih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Majenang merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di wilayah Kabupaten
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN DI PT
FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN DI PT. SUMBER ALAM SEJAHTERA BEHAVIORAL FACTORS ASSOCIATED
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu persoalan dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan dan keselamatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat 70% penduduk bekerja di sektor informal dan 30% bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan didukung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari
Lebih terperinciKata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Petugas Serta Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kabupaten Kendal Tahun 2015 Muhammad Nur Fathoni *), Agus Perry Kusuma
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anynomous Eye Injuries; Research On Eye Injuries Reported by Scientists at National Taiwan University. Medical Sciences, 852.
DAFTAR PUSTAKA A. M. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. A. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. A. Sri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam sektor pekerjaan menjadi salah satu fokus utama dari strategi pembangunan Indonesia. Pada Februari 2014 tercatat jumlah penduduk yang bekerja mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah keselamatan dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, landasan kerja lingkungan kerja serta cara cara
Lebih terperinciB. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sendangmulyo merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Tembalang, Semarang. Secara Geografis,, wilayah kelurahan Sendangmulyo sangat luas yaitu mencapai 4.61
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati 1 1. Dosen Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Dari segi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Memasuki perkembangan Era Industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segi pertanian dan juga maupun dari segala industri yang lainya. Julukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Gunungkidul dibandingkan dengan kabupaten yang ada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seperti Sleman, Bantul dan Kulon Progo, kabupaten Gunungkidul
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional non eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Abstrak Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 () (0) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN
HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING DI PT. BINTANG MAKMUR SENTOSA TEKSTIL INDUSTRI SRAGEN Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. Keselamatn
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. Keselamatn dan kesehatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan
Lebih terperinciFaktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan pada Karyawan Tambang Asriani Asrun* L.M. Zamrud** I Putu Sudayasa*** * Program Pendidikan Dokter FK UHO ** Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan tenaga kerja sampai saat ini masih menjadi problema, meskipun telah ada peraturan dan upaya perlindungan kepada pekerja seperti yang tercantum dalam
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan. GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, keselamatan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA Enny Fitriahadi STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: ennyfitriahadi@rocketmail.com Abstract:
Lebih terperinciFakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG MUSEUM COELACANTH ARK MANADO Bill Rudolf Woy*, Nancy S.H. Malonda*,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam bercocok tanam yang meliputi kegiatan menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Pertanian memegang
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Posyandu lansia salah satu upaya
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015 Era Yatna 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK
Lebih terperinciBagian Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Hubungan Kelengkapan Alat Pelindung Diri, Lama Pembagian Waktu Kerja, dan Pemahaman Pekerja Tentang Briefing dengan Kecelakaan Kerja di Pabrik Kelapa Sawit PT. Bukit Barisan Indah Prima Jambi Armaidi Darmawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini mencakup bidang Neurologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri saat ini makin berkembang, dari satu sisi memberi dampak positif berupa luasnya lapangan kerja yang tersedia dan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja dan pentingnya arti tenaga kerja di bidang konstruksi.konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke -
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke - 18 dan awal abad ke-19, industri mulai berkembang ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara kemudian
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS
ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS Liza Salawati Abstrak. Bengkel las merupakan salah satu tempat kerja informal yang berisiko untuk terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU
HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS () DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU 1 2 3 Nisa Amalia, Idjeriah Rossa, Rochmawati CORRELATION OF NOISE EXPOSURE AND NOISE INDUCED
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan memberikan dampak
Lebih terperinci