NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 1981 SERI D ================================================================

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH PROPPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 85 TAHUN 1982 SERI D ================================================================

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 1982 Seri D Nomor 12 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 1999 SERI D NO. 7

WALIKOTAMADYA KEPAlA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 1989 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 1988

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1990 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 1997 SERI D NO. 13

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 08 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 9 TAHUN : 1995 SERI : D.7

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 1 Tahun 1990 Seri D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 1997 SERI D NO. 7

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 5 Tabun 1990 Seri D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1997 SERI : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 1 TAHUN 1982 SERI D ----------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (PERDA DIY) NOMOR 4 TAHUN 1981 (4/1981) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Menimbang : a. Bahwa dengan lajunya perkembangan masyarakat dewasa ini, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat disegala segi kehidupan termasuk tuntutan atas pelayanan kesehatan ; b. Bahwa dengan adanya peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagaimana tersebut diatas, maka Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Rakyat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo. Nomor 2 Tahun 1962 sudah tidak sesuai lagi dan tidak dapat menampung tugas-tugas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga perlu diadakan penyempurnaan-penyempurnaan ; c. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 pasal 49 ayat (2), telah dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977, tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah ; d. Bahwa dalam rangka pelaksanaan lebih lanjut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tersebut diatas, khususnya dibidang Kesehatan telah dikeluarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1980, tentang Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan ;

e. Bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang : Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yoyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagai mana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959; 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960; 4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1966; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1952; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977; 8. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1980; 9. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962; 10. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4/K/DPRD/1978. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA OGYAKRTA, TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN YORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. c. Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Dinas adalah Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. g. Unit Pelaksana Tehnis adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. h. Peraturan Daerah adalah Peraturan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Dinas adalah unsur Pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Kesehatan. (2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinasyang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. (3) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah. Pasal 4 Dinas mempunyai tugas pokok : a. melaksanakan tugas urusan rumah tangga Daerah di bidang Kesehatan. b. melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Kepala Daerah. c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Pasal 5 Utuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pasal 4 Dinas

mempunyai fungsi : a. perumusan kebijaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan serta pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundan-undangan yang berlaku. b. pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokoknya dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. pengamanan dan pengendalian tehnis atas pelaksanaan tugas pokoknya, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah menurut perundang-undangan yang berlaku. BAB IV Bagian Pertama ORGANISASI Pasal 6 Secara hierarkhis Dinas terdiri dari : a. Unsur pimpinan : Kepala Dinas. b. Unsur Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub Bagian-Sub Bagian. c. Unsur Pelaksana : Sub Dinas_Sub Dinas yang masingmasing terdiri dari seksiseksi. - Cabang Dinas. - Unit Pelaksana Tehnis. Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha. b. Sub Dinas Pemulihan Kesehatan. c. Sub Dinas Pencegahan Penyakit. d. Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan. e. Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan. f. Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak. g. Unit Pelaksana Tehnis. (2). Bagan Susunan Organisasi adalah sebagaimana tersebut pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perturan Daerah ini. Bagian Kedua BAGIAN TATA USAHA Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas, mengurus dan melaksanakan segala kegiatan dibidang perencanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, keuangan serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 8 Bagian tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perncanaan. b. penyelenggaraan surat menyurat, arsip dan dokumentasi. c. penyelenggaraan urusan kepegawaian. d. penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga. e. penyelenggaraan urusan kepustakaan f. penyelenggaraan urusan keuangan. g. penyelenggaraan penyusunan dan pembuatan laporan. Pasal 10 Bagaian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan. b. c. Sub Bagian Umum. Sub Bagian Kepegawaian. d. Sub Bagian Perlengkapan. e. Sub Bagian Keuangan. Pasal 11 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data program kesehatan. b. mempersiapkan dan menyusun rencana program rutin kesehatan, serta menentukan pola kebijaksanan pelaksanaannya. c. mempersiapkan, membahas dan menyusun rencana program pembangunan kesehatan serta menentukan pola kebijaksanaan pelaksanaannya. d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kesehatan secara menyeluruh. e. menyusun laporan pelaksanaan program kesehatan. (2) Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. mengelola surat-surat dinas. b. menyelenggarakan segala pekerjaan tik dan penggandaan. c. mempersiapkan rapat, menerima tamu, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor. d. menyelenggarakan kegiatan perpustakaan yang menyangkut tugas pokok dinas. e. menyelenggarakan arsip dan dokumentasi. (3) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyusun dan memelihara daftar urut kepangkatan (Ranglijst) dan daftar hadir pegawai. b. mempersiapkan usul kepangakatan Calon Pegawai/Pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, penempatan dalam jabatan, pemindahan, permohonan cuti, bebas tugas/pensiun, daftar penilaian pelaksaan pekerjaan hukuman jabatan, pemberian tanda jasa. c. mempersiapkan/mengurus latihan pegawai, kursus-kursus,

tugas belajar dan lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan pegawai. d. mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian. (4) Sub Bagian Perlengkapam mempunyai tugas : a. mengusahakan dan mengurus segala keperluan peralatan kantor, alat tulis menulis dan alat-alat perlengkapan lainnya. b. menyelenggarakan perbaikan barang-barang inventaaris kantor. c. mengatur penggunaan pemeliharaan dan mengurus keperluan kendaraan dinas. d. mempersiapkan, merumuskan rencana kepeluan perbekalan/perlengkapan rumah tangga dinas. (5) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. mengurus gaji dan lembur pegawai. b. mengurus rencana anggaran pendapatan dan belanja. c. menyelenggarakan tata usaha keuangan. d. mempersiapkan serta mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Bagian Ketiga SUB DINAS PEMULIHAN KESEHATAN Pasal 12 Sub Dinas Pemulihan Kesehatan mempunyai tugas menyusun rencana pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan pemulihan kesehatan melalui peningkatan Rumah Sakit, pembinaan Pusat Kesehatan Masyarakat, pelayanan kesehatan gigi, dan pengamanan tehnis atas pelaksanaan tugas pokok serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 12 Sub Dinas Pemulihan Kesehatan mempunyai fungsi : a. perumusan pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan pemulihan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. b. pelaksanaan tehnis dibiang peningkatan Rumah Sakit, pembinaan Pusat Kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan gigi. c. pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. Pasal 14 Sub Dinas Pemulihan Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Rumah Sakit. b. Seksi Pembinaan PUSKESMAS. c. Seksi Kesehatan Gigi.

Pasal 15 (1). Seksi Rumah Sakit mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data Rumah Sakit, klinik bersalin dan klinik spesialis. b. menyelenggarakan koordinasi antar unit pelayanan kesehatan c. mengawasi pelaksanaan program-program kesehatan dirumah sakit. (2). Seksi Pembinaan PUSKESMAS mempunyai tugas : a. memberikan bimbingan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat termasuk pembangunan kesehatan masyarakat desa. b. mengadakan pengawasan pelayanan kesehatan disemua PUSKESMAS. c. mengadakan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. (3). Seksi Kesehatan Gigi mempunyai tugas : a. menyusun dan melaksanakan usaha-usaha pelayanan kesehatan gigi. b. membina dan mengembangkan usaha-usaha pelayanan kesehatan gigi. c. mengawasi usaha-usaha pelayanan kesehatan gigi. Bagian Keempat SUB DINAS PENCEGAHAN PENYAKIT Pasal 16 Sub Dinas Pencegahan Penyakit mempunyai tugas menyusun rencana pedoman pelaksanaan tehnis pembinaan bimbingan dan pembinaan pencegahan penyakit, pelaksanaan tehnis dibidang pengamatan penyakit, immunisasi, pemberantasan vektor dan pengamanan tehnis atas pelaksanaan tugas pokok serta melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16 Sub Dinas Pencagahan Panyakit mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. b. pelaksanaan tehnis dibidang pengamanan penyakit, immunisasi dan pemberantasan vektor. c. pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal 18 Sub Dinas Pencegahan Penyakit terdiri dari : a. Seksi Pengamatan Penyakit.

b. Seksi Immunisasi. c. Seksi Pemberantasan Vektor. Pasal 19 (1) Seksi Pengamatan Penyakit mempunayai tugas : a. menyelenggarakan usaha pengamatan penyakit menular (SURVEILLIANCE EPIDEMIOLOGI). b. membina dan mengembangkan usaha pengamatan penyakit menular di daerah sebagai penjabaran dari kegiatan surveillance Epidemiologi tingkat nasional. (2) Seksi Immunisasi mempunyai tugas : a. menyusun dan membimbing tehnis pelaksanaan vaksinasi dan melaksanakan vaksinasi. b. membina usaha-usaha vaksinasi. c. melaksanakan usaha-usaha vaksinasi. d. mengawasi usaha-usaha vaksinasi. (3) Seksi Pemberantasan Vektor mempunyai tugas : a. mencari sarang-sarang vektor. b. menyelidiki sarang-sarang vektor. c. memberantas sarang-sarang vektor. Bagian Kelima SUB DINAS PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Pasal 20 Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun rencana pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan, pembinaan kesehatan lingkungan di bidang peningkatan kebersihan lingkungan, hygiene air minum, jamban keluarga, kesehatan tempat umum dan pengamanan tehnis atas pelaksanaan tugas pokok serta tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Pasal 21 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20 Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas : a. perumusan pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. b. pelaksanaan tehnis dibidang peningkatan kebersihan lingkungan, hygiene air minum dan jamban keluarga serta kesehatan tempat umum. c. pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. Pasal 22 Sub Dinas Pembinaan Kesehatan Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Kebersihan Lingkungan. b. Seksi Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga (SAMIJAGA).

c. Seksi Kesehatan Tempat Umum. Pasal 23 (1) Seksi Kebersihan Lingkungan mempunyai tugas : a. membina pelaksanaan kegiatan usaha peningkatan hygiene dan sanitasi perumahan serta lingkungan. b. mengawasi usaha lingkungan hygiene dan sanitasi perumahan serta lingkungan. (2) Seksi SAMIJAGA mempunyai tugas : a. membina tehnis pelaksanaan peningkatan hygiene air dan jamban keluarga. b. melaksanakan usaha-usaha peningkatan hygiene air dan jamban keluarga. c. mengawasi usaha-usaha peningkatan hygiene air dan jamban keluarga. (3) Seksi Kesehatan Tempat Umum mempunyai tugas : a. melaksanaan usaha-usaha peningkatan hygiene dan sanitasi tempat umum. b. membina pelaksanaan usaha-usaha peningkatan hygiene dan sanitasi tempat umum. c. mengawasi pelaksanaan usaha-usaha peningkatan hygiene dan sanitasi tempat umum. Bagian Keenam SUBDINAS PENYULUHAN KESEHATAN Pasal 24 Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan mempunyai tugas menyusun rencana pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan program penyuluhan kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat yang mempunyai usaha penyuluhan langsung, peran serta masyarakat dan usaha kesehatan sekolah, pengamanan tehnis dan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Pasal 25 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 24, Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan mempunyai fungsi : a. perencanaan pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. b. pelaksanaan tehnis dibidang peningkatan pelayanan penyuluhan Kesehatan masyarakat yang meliputi usaha penyuluhan langsung, peran serta masyarakat dan peningkatan usaha kesehatan sekolah. c. pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai kebijaksanaan tehnis yang ditetapkan Kepala Dinas. Pasal 26

Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Penyuluhan Langsung. b. Seksi Peran Serta Masyarakat. c. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah (U.K.S.). Pasal 27 (1) Seksi Penyuluhan Langsung mempunyai tugas : a. merumuskan pedoman tehnis penyuluhan dan memberikan bimbingan serta pembinaan program-program pembinaan kesehatan. b. mempersiapkan petugas agar mampu melaksanakan kegiatan penyuluhan. c. melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat. (2) Seksi Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas : a. merumuskan pedoman tehnis penyuluhan untuk mengembangkan peran serta masyarakat. b. mempersiapkan agar mampu melaksanakan kegiatan untuk pengembangan peran serta masyarakat. c. melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan peran serta masyarakat. (3) Seksi Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai tugas ; a. merumuskan pedoman tehnis, uasha kesehatan sekolah, memberikan bimbingan dan pembinaan kesehatan sekolah, kepada anak-anak luar biasa dan kesehatan luar biasa. b. mempersiapkan petugas agar mampu melaksanakan kegiatan kesehatan disekolah, kesehatan anak luar biasa dan kesehatan olah raga. c. melaksanakan kegiatan dan mengembangkan usaha kesehatan disekolah, kesehatan anak luar biasa dan kesehatan olah raga. Bagian Ketujuh SUB DINAS PEMBINAAN KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK Pasal 28 Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak mempunyai tugas menyusun rencana pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarga yang meliputi kesehatan ibu, kesehatan anak dan keluarga berencana serta peningkatan gizi dan pengamanan tehnis atas pelaksanaan tugas pokok serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Pasal 29 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasal 28 Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak mempunyai fungsi : a. perumusan pedoman pelaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala

Dinas. b. pelaksanaan tehnis dibidang peningkatan kesehatan keluarga meliputi kesehatan ibu, kesehatan anak dan keluarga berencana serta peningkatan gizi. c. pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan tehnis, yang ditetapkan Kepala Dinas. Pasal 30 Sub Dinas Pembinaan Kesejahteraan Ibu dan Anak terdiri dari: a. Seksi Kesehatan Ibu. b. Seksi Kesehatan Anak. c. Seksi Gizi. Pasal 31 (1) Seksi Kesehatan Ibu mempunyai tugas : a. melaksanakan bimbingan dan pemimbinaan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu nifas, dan meneteki lewat PUSKESMAS. b. melaksanakan pelayanan keluarga berencana lewat PUSKESMAS, rumah sakit dan pelayanan keluarga berencana khusu, serta pendidikan kependudukan. c. melaksanakan pengamanan teknis atau tugas pokok kesejahteraan ibu sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala Dinas. (2) Seksi Kesehatan Anak mempunyai tugas : a. melaksanakan bimbingan dan pembinaan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bayi, anak prasekolah termasuk anak Taman Kanak-Kanak. b. melaksanakan pengamanan tehnis atas tugas pokok kesejahteraan ibu dan anak prasekolah/taman Kanak-Kanak sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapakan oleh Kepala dinas. (3) Seksi Gizi mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan gizi keluarga yang baik. b. mengembangkan usaha-usaha kearah gizi keluarga yang baik. c. menyelenggarakan usaha-usaha kearah keluarga yang baik. Bagian Kedelapan CABANG DINAS Pasal 32 Susunan Organisasi dan Tatakerja terdiri dari : a. Rumah Sakit Jiwa "Lali Jiwo" Pakem. b. Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Godean. (2). Susunan Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksanaan Tehnis akan

diatur sesuai pedoman yang berlaku. BAB V TATAKERJA Pasal 34 (1). Dalam melaksnakan tugasnya Kepala Dinas, Sub Dinas, Bagian Tata Usaha, Kepala Cabang Dinas, Kepala Unit Pelaksanaan Tehnis, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal. (2). Setiap Pimpinan Komponen dilingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 35 (1). Setiap Pimpinan Komponen dilingkungan Dinas wajib mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. (2). Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Komonen dilingkungan Dinas diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk memberikan petunjukpetunjuk kepada bawahan. Pasal 36 (1). Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Bagian menampung serta menyusun laporan tersebut sebagai bahan laporan untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Dinas. (2). Kepala Seksi menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Sub Dinas, sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala sub Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut untuk disampaikan tepat pada waktunya Kepala Dinas. (3). Kepala Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut ayat 1 dan 2 diatas untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Daerah. Pasal 37 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing tembusan laporan tersebut disampaikan kepada Komponen- Komponen/Satuan Organisasi lain yang secara fugnsional mempunayi hubungan kerja. Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas/Pimpinan Komponen dibantu oleh Pimpinan satuan komponen bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing mengadakan rapatrapat berkala. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 39 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentiakan oleh Gubernur Kepala Daerah. (2). Para Kepala Sub Dinas dan Kepala Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas. (3). Para Kepala Sub Bagian dan Kepala seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas. (4). Jenjang Kepangkatan dan Susunan Kepegawaian Dinas akan diatur dengan Peraturan Daerah sendiri sesuai dengan pedoman yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 40 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 jo Nomor 2 Tahun 1962 sepanjang mengenai Susunan Organisasi dn Tatakerja yang telah diatur dalam Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 41 Hal-hal yang menyangtut pelaksanaan Peraturan daerah ini akan diatur oleh Kepala Daerah. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Yogyakrta, 25 Mei 1981. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ketua, Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta

SANTOSA SH. PAKU ALAM VIII Diundangkan dalam Lembaran Daerah Disahkan oleh... Nomor... Dengan Surat Keputusan Tanggal... Nomor... Tahun... Tanggal... Sekretaris Wilayah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, DRS. SOEMIDJAN -------------- NIP. 010063425 PERATURAN DAERAH INI TELAH DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 061.134-842 TANGGAL 2 DESEMBER 1981. DAN DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERH ISTIMEWA YOGYAKRTA NOMOR 1 TANGGAL 15 BULAN JANUARI TAHUN 1982 SERI D SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA DRS. SOEMIDJAN --------------- NIP. 010063425. PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOYAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 1981 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATKERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENJELASAN UMUM : Bahwa dengan kemajuan tehnologi dewasa ini, sangat berpengaruh atas pola berpikir masyarakat. Tingkat perkembangan masyarakat dewasa ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan disegala segi kehidupan termasuk didalamnya tuntutan atas kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan dibidang kesehatan. Perkembangan tersebut diatas, memerlukan tanggapan sebagaimana mestinya. Usaha-usaha untuk menanggapi perkembangan dan tuntutan dimaksud diperlukan adanya kesempurnaan baik prasarana maupun sarana sampai fasilitasfasilitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu usaha khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, memerlukan kesempurnaan aparatur yang melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dimaksud. Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Rakayat sebagiaman diatur dalam Peraturan daerah Daerah Istimewa Yogyakrta jo Nomor 2 Tahun 1962 tentang Pencabutan Lampiran II dan III Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1960 dan Ketentuan-ketentuan Pangkat/Tingkat sekretaris Daerah. Kepala-kepala Instansi berikut

Seksi-seksi, bgian-bagian. Urusan-urusan serta jumlah Pegawainya dari pemerintah Daerah Daerah Istimewwa Yogyakarta, sudah tidak dapat lagi menampung kegiatan didalam melayani kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan. Oleh karena itu dipandang perlu adanya peningkatan/intensifikasi dan peluasan/exstensifikasi tugas-tugas dilingkungan Dinas Kesehatan, dengan menyempurnakan Susunan Organisasi dan tatkerja Dinas Kesehatan tersebut. Sebagimana diketahui berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 pasal 49 ayat (2) ditentukan bahwa Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah harus diatur dengan Peraturan Daerah sesuai dengan Pedoman yang berlaku. Selanjutnya untuk melaksanakan lebih lanjut pasal tersebut diatas, dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977, tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah dalam melaksanakan Keputusan Menteri dimaksud, khususnya dibidang kesehatan dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Megeri Nomor 2 tahun 1980, tentang Petunjuk Pelaksanaan Mengenai Pembentukan, Susunan Organisasi dan tatakerja Dinas Kesehatan. Kemudian dengan berdasarkan pedoman tersebut diatas, makan dipandang perlu segera membentuk dan menyempurnakan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan dengan menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakrta, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 s.d 4 : Cuku jelas. Pasal 5 : a. Kepala Dinas adalah Jabatan Karier Pegawai Negeri yang sesuai dengan bidangnya; b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Jabatan Staf; c. Unsur Pelaksana adalah Pejabat yang melakukan tugas-tugas operasional; d. Cabang Dinas adalah Unit Organisasi Dinas Kesehatan yang mempunyai wilayah kerja di Kabupten/Kotamadya Daerah Tingkat II. Dalam Peraturan Daerah ini Cabang Dinas belum perlu diatur, karena urusan-urusan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kotamadya daerah Tingkat II telah diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II; e. Unit Pelaksana Tehnis adalah unsur penunjang yang melakukan tugas Dinas Kesehatan dan melakukan fugnsi-fungsi tertentu. Pasal 6 s/d 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Pengertian Rumah sakit dalam pasal ini

termasuk Rumah Sakit Swasta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan "tugas lain" adalah antara lain pengawasan pengobatan tradisional. Pasal 12 s/d 13 : Cukup jelas. Pasal 14 ayat (1) dan (2) : Cukup jelas. Ayat (3) : Yang dimaksud pelayanan usaha kesehatan gigi meliputi usaha peningkatan pelayanan dan pencegahan penyakit gigi di sekolah. Pasl 15 : Yang dimaksud dengan vektor adalah serangan penular penyakit. Pasal 16 s/d 17 : Cukup jelas. Pasal 18 ayat (1) huruf a : Menyelenggarakan usaha pengamatan penyakit menular (Surveillance epidemiologi) adalah usaha yang bersifat terus menerus untuk mengumpulkan, mengolah/menganalisa data dan penyebaran data penyakit menular. huruf b : Cukup jelas. ayat (2) dan (3) : Cukup jelas. Pasal 19 s/d 20 : Cukup jelas. Pasal 21 huruf a : Cukup jelas. huruf b : Samijaga singkatan dari Sarana Air Minum dan Jamban Keluara. Pasal 22 : Cukup jelas. Pasal 23 s/d 25 : Cukup jelas. Pasal 26 : Istilah Kesehatan Olah Raga diambil dari istilah yang digunakan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 125/IV/Kab/B.U/75 Tahun 1975. Pasal 27 s/d 29 : Cukup jelas. Pasal 30 huruf a : Cukup jelas. huruf b : Yang dimaksud pendidikan kependudukan adalah suatu usaha dari team kerja sama antara Kantor Wilayah/Dinas Kebudayaan dan Pendidikan, Badan Koordinasi Keluarga

huruf c : Cukup jelas. ayat (2) dan (3) : Cukup jelas. Pasal 31 : Cukup jelas. Berencana Nasional dan Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menangani pendidikan di sekolah, SD, SMP dan SMA. Pasal 32 ayat (1) : Sebelum dibentuknya Unit Pelaksana Tehnis berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku : 1. Rumah sakit Jiwa :"Lali Jiwo" di Pakem, adalah sebagai Unit Pelaksanaan Tehnis. 2. Pegawai-pegawai yang ada pada Rumah Sakit Jiwa "Lali Jiwo" adalah menjadi staf pelaksana dari Unit Pelaksana dengan jabatan dan jenjang kepangkatan yang sama semula. Kepala Rumah Sakit Jiwa "Lali Jiwo" Pakem sebagaimana telah diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977. 3. Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat di Godean juga sebagai Unit Pelaksanaan Tehnis. Sedangkan sebagai Pelaksana Tehnis dengan mendaya gunakan pegawai-pegawai yang ada.adapun eselon Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat di Godean disamakan dengan Sub. Dinas. ayat (2) : Yang dimaksud pedoman yang berlaku adalah pedoman dari Menteri Dalam Negeri. Pasal 33 s/d 37 : Cukup jelas. Pasal 38 : Pengisian formasi Dinas Kesehatan dengan mendayagunakan pegawai yang ada serta mengingat volume tugas kemampuan Pemerintah Daerah. Pasal 39 s/d 41 : Cukup jelas.