HALAMAN PENGESAHAN...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGIRIMAN REMITAN TENAGA KERJA KAPAL PESIAR DAN PEMANFAATANNYA DI KABUPATEN TABANAN

Kata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

ABSTRAK. Kata kunci: mobilitas ulang-alik, tingkat upah, pendidikan, jarak tempuh, umur, kegiatan adat

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan

1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan...

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

Kata Kunci: PAD, Belanja Modal, DAU, IPM

Abstrak. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Belanja Modal.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk bekerja di kota pusat-pusat industri. Migrasi penduduk dapat dibagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

E-Jurnal EP Unud, 5[8]: ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

Abstrak. Kata kunci: Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku, Produksi

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI. Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM.

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

Mobilitas Penduduk I. Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

Kata Kunci : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, SAKIP, Good Governance, Kinerja Pemerintah.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA TAJEN KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa distribusi kesempatan (kemakmuran) yang tidak merata merupakan faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMITAN MIGRAN NONPERMANEN KE DAERAH ASAL (STUDI KASUS DI DESA JIMBARAN, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi penduduk atau population geography merupakan cabang ilmu geografi.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah sudah

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

PENGARUH TINGKAT UPAH, KESEMPATAN KERJA DAN FASILITAS PENUNJANG KERJA TERHADAP KEPUTUSAN WANITA BEKERJA DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Operasional, dan Capital Adequacy Ratio

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sampai tahun 2006, BPS memperkirakan hampir 17,4 persen dari total penduduk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

Judul : Analisis Potensi Ekonomi Daerah Provinsi Bali Nama : Luh Nyoman Fajar Nur Ayu NIM : Abstrak

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

ABSTRAK. Kata kunci : Sisa Hasil Usaha, jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. faktor terpenting bagi kehidupan manusia, karena memiliki tiga fungsi pokok yaitu :

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

Kata Kunci: LPD, pertumbuhan laba, pertumbuhan aset.

Oleh: NI LUH PUTU HERIS MAYUNI NIM :

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

: Analisis Pengukuran Kinerja Trans Sarbagita dalam Metode Balanced Scorecard Nama : I Gde Eggy Prasutha Wiguna NIM :

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan dan hasilnya. Di awal pelita, yaitu pelita I, titik berat

I. PENDAHULUAN. dengan besarnya jumlah penduduk yang ada. Banyaknya penduduk yang ada

HALAMAN PENGESAHAN...

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

Abstrak. Kata kunci : Tenaga Kerja, Bahan baku, Modal, Poduksi dan Pendapatan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

PENGARUH JUMLAH BEBAN TANGGUNGAN KELUARGA, PENDAPATAN NON KERJA, DAN KEGIATAN ADAT TERHADAP ALOKASI WAKTU PEREMPUAN DI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Kegunaan Penelitian... 9 1.5 Sistematika Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 LandasanTeori... 11 2.1.1 Remitan... 12 2.1.2 Mobilitas... 13 2.1.3 Pendapatan... 16 2.1.4 Hubungan Pendapatan Terhadap Jumlah Remitan yang Dikirim ke Daerah Asal... 18 2.1.5 Kedekatan Migran Dengan Keluarganya di Daerah Asal 19 2.1.6 Hubungan Jumlah Anggota Keluarga yang Ditanggung di Daerah Asal Terhadap Jumlah Remitan yang Dikirim ke Daerah Asal... 20 2.1.7 Hubungan Frekuensi Pengiriman Remitan Terhadap Jumlah Remitan yang Dikirim ke Daerah Asal... 21 2.1.8 Alokasi Waktu... 22 2.1.9 Hubungan Lama kontrak kerja Terhadap Jumlah Remitan yang Dikirim ke Daerah Asal... 23 2.1.10 Status Perkawinan... 24 2.1.11 Hubungan Status Perkawinan Terhadap Jumlah Remitan yang Dikirim ke Daerah Asal... 25 2.1.12 Dampak Pengiriman Remitan... 25 2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 28 3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 28 3.3 Objek Penelitian... 28 3.4 Identifikasi Variabel... 29 3.5 Definisi Operasional Variabel... 29 3.6 Jenis dan Sumber Data... 31 3.6.1 Jenis data... 31 3.6.2 Sumber data... 31 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 32 3.8 Metode Pengumpulan Data... 34 3.9 Teknik Analisis Data... 36 3.9.1 Analisis regresi linier berganda... 36 3.9.2 Uji Asumsi Klasik... 37 3.9.3 Uji F... 39 3.9.4 Uji t... 41 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian... 47 4.1.1 Kondisi Geografia... 47 4.1.2 Penduduk dan Ketenagakerjaan... 47 4.1.3 Daerah Pemerintahan... 48 4.2. Karakteristik Responden... 49 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 49 4.2.2 Status Ketenagakerjaan... 50 4.2.3 Hubungan Dengan Tenaga Kerja Kapal Pesiar... 50 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian... 51 4.3.1 Uji asumsi klasik... 51 4.3.2 Analisis Linier Berganda... 54 4.3.3 Uji signifikansi... 55 4.3.4 Analisis koefisien Determinasi (R 2 )... 63 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 63 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 73 5.2 Saran... 74 DAFTAR PUSTAKA... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 80

Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengiriman Remitan Tenaga kerja Kapal Pesiar dan Pemanfaatannya di Daerah Asal (Studi Kasus Keluarga Tenaga Kapal Pesiar di Kabupaten Tabanan) Nama : I Gede Agustika NIM : 1306105094 Abstrak Tenaga kerja kapal pesiar menjadi pilihan dominan angkatan kerja Provinsi Bali yang menjadi tenaga kerja luar negeri dengan Kabupaten Tabanan menjadi penyumbang terbanyak. Alasan utama menjadi tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan adalah ingin mengubah kondisi ekonomi keluarga, karena sektor pertanian sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hubungan kekerabatan yang mengikat antara migran dengan daerah asal memunculkan fenomena remitan. Remitan merupakan uang, barang, atau ide yang dikirim/dibawa oleh migran ke daerah asal. Jumlah remitan yang dikirim serta pemanfaatannya di daerah asal tentu berbeda setiap tenaga kerja kapal pesiar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara simultan maupun parsial faktor faktor yang mempengaruhi jumlah pengiriman remitan, serta pemanfaatannya di daerah asal. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan dengan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Metode penarikan sampel yang digunakan yaitu teknik nonprobability sampling khususnya purposive sampling. Hasil perhitungan rumus slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 84 orang responden yaitu keluarga tenaga kerja kapal pesiar. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, dan frekuensi pengiriman remitan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pengiriman remitan. Lama kontrak kerja dan status perkawinan tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap jumlah pengiriman remitan. Pemanfaatan remitan di daerah asal di antaranya digunakan untuk konsumsi sehari-hari, investasi, merawat orang tua, dan biaya pendidikan anak. Kata Kunci : remitan, pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja, status perkawinan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinisi Bali memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.152.800 jiwa tahun 2015 dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 2.372.015 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2015). Angkatan kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat dalam kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu, sementara tenaga kerja merupakan seluruh penduduk yang dianggap mempunyai potensi untuk bekerja secara produktif (Adioetomo dan Samosir, 2010:199). Angkatan kerja dengan jumlah yang tidak sedikit ditambah lagi dengan banyaknya jumlah migran yang masuk ke Provinsi Bali setiap tahunnya menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di Provinsi Bali menjadi semakin ketat. Keadaan tersebut menyebabkan banyak angkatan kerja Bali memilih menjadi tenaga kerja luar negeri. Berdasarkan data yang diperoleh dari BP3TKI Provinsi Bali tahun 2016 sejumlah 4.869 jiwa angkatan kerja menjadi tenaga kerja luar negeri. Tenaga kerja kapal pesiar menjadi pilihan yang dominan bagi angkatan kerja yang memilih menjadi tenaga kerja luar negeri, terbukti dari 4.869 jumlah tenaga kerja luar negeri asal Bali sebanyak 3.144 jiwa yang menjadi tenaga kerja kapal pesiar menurut data yang didapat dari BP3TKI Provinsi Bali tahun 2016. Menjadi tenaga kerja kapal pesiar merupakan pilihan utama yang disebabkan karena informasi dan sekolah yang berkaitan dengan tenaga kerja kapal pesiar sangat banyak di Provinsi Bali.

Tabel 1.1 Data Tenaga Kerja Kapal Pesiar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2015 No Kabupaten Jumlah 1 Badung 232 2 Bangli 347 3 Buleleng 434 4 Denpasar 416 5 Gianyar 383 6 Jembrana 222 7 Karangasem 258 8 Klungkung 328 9 Tabanan 524 Total 3144 Sumber : BP3TKI Provinsi Bali, 2016 Tabel 1.1 menunjukkan data TKI kapal pesiar tahun 2015 menurut kabupaten/kota di Bali. Menurut Tabel 1.1 Kabupaten Tabanan merupakan daerah terbesar penyumbang tenaga kerja kapal pesiar sebanyak 524 orang. Kabupaten Tabanan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani sehingga Kabupaten Tabanan dikenal dengan sebutan lumbung padi Bali, tetapi pekerjaan sebagai petani membuat pendapatan yang dihasilkan kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan demikian banyak penduduk yang memilih menjadi tenaga kerja kapal pesiar. Lingkungan sangat mempengaruhi angkatan kerja sehingga memilih menjadi tenaga kerja kapal pesiar. Informasi mengenai pekerjaan, pengalaman, dan pendapatan yang diperoleh ketika menjadi tenaga kerja kapal pesiar sangat mudah didapatkan jika diwilayah tertentu terdapat tenaga kerja kapal pesiar, sehingga orang yang belum menjadi tenaga kerja kapal pesiar berminat untuk menjadi tenaga kerja

kapal pesiar. Calon tenaga kerja kapal pesiar berpendapat jika melakukan mobilitas dengan menjadi tenaga kerja kapal pesiar akan mendapat penghasilan yang lebih tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari hari dan dapat merubah kondisi perekonomian keluarga dengan lebih cepat. Faktor ekonomi merupakan motif utama dari alasan mengapa memilih menjadi tenaga kerja kapal pesiar. Hal tersebut sejalan dengan Todaro (1979) dalam Mantra (2015:186) yang berpendapat bahwa motivasi seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi. Motif tersebut berkembang karena adanya ketimpangan ekonomi antar daerah. Todaro menyebut motif utama tersebut sebagai pertimbangan ekonomi yang rasional. Melakukan mobilitas mempunyai dua harapan, yaitu memperoleh pekerjaan dan harapan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Kesejahteraan merupakan salah satu faktor penarik terjadinya migrasi selain perbedaan upah, kondisi pasar tenaga kerja, pajak, dan network (Giulietti dan Wahba, 2012). Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Mobilitas penduduk horizontal atau mobilitas penduduk geografis, adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode waktu tertentu. Penggunaan batas wilayah dan waktu untuk indikator mobilitas penduduk horizontal ini mengikuti paradigma ilmu geografi yang mendasarkan konsepnya atas wilayah dan waktu (Mantra, 2015:172).

Menurut Adioetomo dan Samosir (2013:137) faktor - faktor yang mempengaruhi mobilitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong untuk melakukan mobilitas di antaranya, makin berkurangnya sumber - sumber kehidupan seperti berkurangnya daya dukung lingkungan dan menurunnya permintaan atas barang - barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh, seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal juga menjadi salah satu faktor pendorong untuk melakukan mobilitas. Adanya tekanan politik, agama dan suku serta alasan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik dapat mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas. Bencana alam juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas Menurut Adioetomo dan Samosir (2013:137) daerah tujuan juga memiliki faktor penarik untuk melakukan mobilitas di antaranya, terdapat harapan akan memperoleh kesempatan memperbaiki kehidupan, adanya kesempatan kerja dan pendidikan yang lebih baik. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan seperti iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas fasilitas publik lainnya merupakan faktor penarik seseorang untuk melakukan mobilitas. Aktivitas aktivitas di kota besar,tempathiburan, atau pusat kebudayaan merupakan daya tarik tersendiri bagi orang orang daerah lain untuk bermukim di kota besar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eisenring (2011) menyatakan bahwa dampak dari melakukan mobilitas sirkuler terhadap pendapatan rumah tangga yang melakukan mobilitas sirkuler lebih tinggi dibandingkan pendapatan rumah tangga

yang tidak melakukan migrasi. Keinginan mengubah kondisi ekonomi keluarga dengan cepat merupakan motivasi terbesar dari tenaga kerja kapal pesiar karena dengan bekerja sebagai tenaga kerja kapal pesiar dapat meningkatkan penghasilan mereka. Masyarakat Bali memiliki hubungan yang sangat erat dengan adat dan budaya sehingga dimanapun berada akan tetap merasa terikat dengan daerah asal sehingga hal tersebut memunculkan fenomena remitan. Remitan merupakan salah satu bentuk perwujudan eratnya hubungan migran dengan keluarga dan daerah asal. Eratnya hubungan migran dengan daerah asalnya disebabkan oleh adanya sifat bi- local population pada diri migran. Bi- local population memiliki pengertian bahwa sekalipun migran kini bertempat tinggal di daerah tujuan migran, tetapi para migran masih menganggap daerah tempat mereka lahir sebagai tempat tinggalnya Sudibia (2007). Menurut Wiyono (1994) remitan pada dasarnya adalah bagian dari penghasilan migran yang disisihkan untuk dikirimkan ke daerah asal. Dengan demikian, secara logis dapat dikemukakan semakin besar penghasilan migran maka akan semakin besar remitan yang dikirimkan ke daerah asal. Barbone, dkk (2012) menjelaskan bahwa remitan memiliki dampak secara langsung terhadap peningkatan disposable income bagi penerima remitan yang dialokasikan untuk kegiatan konsumsi ataupun saving. Menurut Jeong-Gill, dkk (2000) seorang migran merupakan individu rasional dalam mengambil keputusan untuk melakukan mobilitas dengan tujuan bekerja ke daerah lain bahkan ke luar negeri dikarenakan adanya faktor ekonomi

(pekerjaan dan pendapatan) serta faktor non ekonomi (sosial budaya, politik, dan psikologi). Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya remitan pekerja migran. Menurut Ardana, dkk (2011) pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengiriman remitan ke daerah asal tenaga kerja magang asal Kabupaten Jembrana. Hasil penelitian yang dilakukan Apriliana (2013) menyatakan jumlah pendapatan menjadi variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap besar remitansi yang dikirim kembali oleh para TKI ke daerah asal, hal ini disebabkan remitansi yang dikirim kembali tergantung dari pendapatan TKI selama bekerja di luar negeri. Hasil penelitian yang dilakukan Octania (2014) menyatakan pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap remitan dalam studi kasus migran risen di wilayah Jimbaran. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mita (2016) menyatakan pendapatan berpengaruh positif terhadap remitan pekerja migran non permanen asal luar Bali. Tidak hanya pendapatan, remitan dipengaruhi oleh jumlah keluarga yang ditanggung di daerah asal. Hasil penelitian Ardana, dkk (2011) bahwa jumlah anggota keluarga di daerah asal berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriliana (2013) kebutuhan keluarga di daerah asal berpengaruh postif terhadap pengiriman remitan tenaga kerja asal Bali di Amerika Serikat. Hasil yang sejalan juga diperoleh Novayanti (2013) bahwa jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap remitan migran non permanen ke daerah asal (studi kasus di Desa Jimbaran). Jumlah anggota keluarga

setiap tenaga kerja kapal pesiar tentunya berbeda, sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi frekuensi pengiriman remitan setiap migran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati (2012) menyatakan frekuensi pengiriman remitan berpengaruh terhadap jumlah remitan yang dikirim ke daerah asal. Tidak hanya pendapatan dan jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, jumlah pengiriman remitan dipengaruhi juga oleh lama kontrak kerja migran. Lama kontrak kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap remitan migran non permanen ke daerah asal (Novayanti, 2013). Rohmawati (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa lama kontrak kerja berpengaruh terhadap besar kecilnya remitan yang dihasilkan oleh TKI di Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Remitan juga dipengaruhi oleh status perkawinan. Santoso (2015) menyatakan bahwa status perkawinan mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan migrasi menjadi tenaga kerja luar negeri. Hasil yang sejalan juga terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Mita (2016) yang menyatakan bahwa status perkawinan berpengaruh positif terhadap remitan tenaga kerja nonpermanen di Kota Denpasar. Sementara hasil yang berbeda terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Arya, dkk (2016) menyatakan bahwa status perkawinan tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah pengiriman remitan tenaga kerja migran nonpermanen ke daerah asal di kecamatan Denpasar Barat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan secara simultan terhadap jumlah pengiriman remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan? 2) Bagaimana pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan secara parsial terhadap jumlah pengiriman remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan? 3) Bagaimana pemanfaatan remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai, antara lain: 1) Untuk menganalisis secara simultan pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan terhadap besarnya pengiriman remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan. 2) Untuk menganalisis secara parsial pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan terhadap besarnya pengiriman remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan.

3) Untuk menganalisis pemanfaatan remitan tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi, dan wawasan untuk membuktikan teori yang sudah ada, mendukung penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan terhadap besarnya pengiriman remitan dan pemanfaatannya di daerah asal kepada masyarakat dan pihak pihak lain, atau sebagai kepustakaan serta sumber pengetahuan. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaplikasian teori yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi terutama mengenai pengaruh pendapatan, jumlah anggota keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja dan status perkawinan terhadap besarnya pengiriman remitan dan pemanfaatannya di daerah asal (studi kasus keluarga tenaga kerja kapal pesiar di Kabupaten Tabanan). 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah kemudian dirumuskan ke dalam beberapa rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penelitian. Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Pada bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Dalam kajian pustaka diuraikan mengenai konsep dan definisi yang digunakan dalam penelitian dan teori yang digunakan. Teori-teori, definisi dan konsep yang diuraikan dalam bab ini antara lain pendapatan, jumlah keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja, status perkawinan, dan jumlah remitan. Penjelasan yang diuraikan dalam bab ini juga didukung dengan jurnal asing maupun jurnal dalam negeri yang dikutip sesuai dengan topik terkait. Bab III : Metode Penelitian Pada bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode pengumpulan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV : Data Pembahasan Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian dan deskripsi data hasil penelitian, meliputi karakteristik responden yang meliputi pendapatan, jumlah keluarga yang ditanggung di daerah asal, frekuensi pengiriman remitan, lama kontrak kerja, status perkawinan, dan jumlah remitan. Kemudian dijelaskan jawaban dari tujuan penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisis regresi. Bab V : Simpulan dan Saran Pada bab ini membahas simpulan mengenai hasil pembahasan dan saran-saran yang akan ditujukan kepada tenaga kerja kapal pesiar beserta keluarga sebagai masukan.