BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI UNIT LAUNDRY RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dan non medik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Sumber : Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit Departement Kesehatan RI Dirjen Pelayanan Medik Tahun 2004

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH NOMOR : /TU.K/ / /2015

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

GAMBARAN PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK

Kebijakan-kebijakan CSSD:

SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN. No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Direktur Utama RS Trimitra STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Dr.

Universitas Sumatera Utara

ALUR PENCUCIAN KAIN LINEN DI INSTALASI LAUNDRY RS. ROYAL PRIMA KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks,

PENGEMBANGAN MODEL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN REAGENSIA LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT PANTIWILASA CITARUM SEMARANG

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

PERENCANAAN KEBUTUHAN LINEN RUMAH SAKIT

Analisis Pengelolaan Linen di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi (Studi Kualitatif)

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam. berhak mendapatkan lingkungan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. operasi, sisa suntikan, obat kadaluarsa, virus, bakteri, limbah padat dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, administrasi umum dan keuangan. (2) sakit dalam melayani pasien. Makanan yang disediakan oleh Instalasi

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR (TEMPAT TIDUR TERBUKA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit dr. Raden Soedjati Soemodiardjo merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

KERANGKA ACUAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. penangan oleh tim kesehatan. Penanganan yang diberikan salah satunya berupa

BAB I PENDAHULUAN. advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGELOLAAN LINEN DI BAGIAN LAUNDRY RSPAU Dr. SUHARDI HARDJOLUKITO YOGYAKARTA ABSTRACT

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perhatian terhadap infeksi daerah luka operasi di sejumlah rumah sakit

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dasar suatu rumah sakit adalah pemulihan kesehatan anggota

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

PROGRAM KERJA KAMAR OPERASI RSUD Dr.ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSB. PERMATA HUSADA NO : 06/SK-DIR/PPI/RSB.PSH/IX/2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, rumah

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang RS Permata Medika merupakan rumah sakit tipe c. Pengelolaan laundry rumah sakit berada dibawah tanggung jawab bagian logistik rumah sakit. Dikepalai oleh kepala logistik dan dilaksanakan oleh 11 petugas laundry dengan sistem kerja sift. 5 Sebelumnya di RS Permata Medika belum pernah ada penelitian tentang linen, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan kepala ligistik yang merangkap sebagai kepala laundry RS Permata Medika. Menurut penelitian sebelumnya tahun 2010 di RS Permata Bunda Purwodadi.Berdasarkan hasil penelitian disarankan penghitungan kebutuhan linen supaya dilakukan berdasarkan jumlah tempat tidur dengan ketersediaan 3 par stock linen pada setiap tempat tidur, perlu dibuat prosedur kerja tetap yang baku dan tertulis dalam pengelolaan linen, sehingga dapat dijadikan pegangan atau standar oleh pelaksana/petugas pengelola linen. 3 Meskipun linen tidak digunakan secara langsung dalam proses pengobatan namun dapat dilihat pengaruhnya bila penanganan linen tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan terjadinya penularan penyakit yaitu melalui infeksi nosokomial.infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh ketika seseorang dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi setiap saat dan di setiap tempat di rumah sakit. Untuk mencegah dan mengurangi kejadian infeksi nosokomial serta menekan angka infeksi ke ringkat serendahrendahnya, perlu adanya upaya pengendalian infeksi nosokomial. 2 Dari hasil wawancara dengan kepala logistik RS Permata Medika pada suvei awal mengenai pengelolaan linen yang ada di rumah sakit, jadwal penggantian linen ke pasien dilakukan setiap 2 hari sekali terkadang 3 hari sekali pada bed yang tidak ada pasien sedang bed yang ada pasien dilakukan setiap hari tergantung kondisi dan jumlah pasien yang menempati ruangan untuk semua kelas, namun penggantian linen baru belum ditentukan sesuai standar oleh karena itu terdapat masalah 1

bakteri. 2 Pengolahan linen ini harus dilakukan dengan hati-hati, untuk 2 penggantian linen baru yang belum terjadwal. Ada beberapa linen yang warnanya sudah pudar dan kerapatan kain sudah berkurang namun belum diganti juga. Selain itu didapati bahwa per stock linen 1 ruangan ada 3 linen, warna linen yang sudah mulai pudar, kerapatan linen yang sudah berkurang. Jika tidak ada evaluasi tentang hal tersebut dapat berakibat menurunnya kepuasan pasien akan pelayanan di RS Permata Medika khususnya dari segi pelayanan ruangan. Dari hal tersebut diatas maka penelitian ini dirasa penting untuk mengetahui proses pengelolaan linen kotor di laundry RS Permata Medika agar dapat meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah saikit adalah melalui pelayanan penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Linen di rumah sakit dibutuhkan di setiap ruangan. Kebutuhan akan linen di setiap ruangan ini sangat bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya. Alur pengelolaan linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak melibatikan tenaga kesehatan dengan berrnacam-macam klasifikasi. Klasifikasi tersebut terdiri dari ahli manajemen, teknisi, perawat, tukang cuci, penjahit, tukang setrika, ahli sanitasi, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman dan siap pakai, diperlukan perhatian khusus, seperti kemungkinan terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan-bahan kimia. 1 Linen adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling, selimut, baju petugas, baju pasien dan alat instrument steril lainnya. Jenis kain yang banyak digunakan seperti katun jepang, drill, flanel, bahan anti air dan anti mencegah infeksi nosokomial. Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. 2 Peran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. Diawali dari perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur aktivitas fungsional dimulai dari

3 penerimaan linen kotor, penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortirnoda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan, merapikan, mengepakatau mengemas, menyimpan, dan mendistribusikan ke unit-unit yang membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak dikirim ke kamar jahit. Untuk melaksanakan aktivitas tersebut dengan lancar dan baik, maka diperlukan alur yang terencana dengan baik. Peran sentral lainnya adalah perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemusnahan, kontrol dan pemeliharaan fasilitas kesehatan, dan lain-lain, sehingga linen dapat tersedia di unit-unit yang membutuhkan spesifikasi pekerjaan, jumlah kebutuhan yang besar, frekuensi cuci yang tinggi, keterbatasan persediaan, penggunaan yang majemuk, dan image yang ingin dicapai. Untuk itu harus ada standarisasi linen meliputi standat produk, desain, material, ukuran, jumlah, dan standar penggunaan. 4 B. Rumusan Masalah Bagaimanakah pengelolaan linen kotor di laundry rumah sakit Permata Medika Semarang? C. Tujuan Tujuan umum Dalam penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan linen kotor di rumah sakit Permata Medika Semarang. Tujuan khusus : 1. Menganalisis proses penerimaan linen kotor di ruang bangsal rawat inap RS Permata Medika. 2. Menganalisis proses pemilihan dan penimbangan linen kotor di laundry RS Permata Medika. 3. Menganalisis proses pencucian linen kotor di laundry RS Permata Medika 4. Menganalisis proses penyimpanan linen di laundry RS Permata Medika 5. Menganalisis penggantian linen baru keruangan di RS Permata Medika

4 D. Manfaat 1. Bagi keilmuan Merupakan referensi di bidang ilmu kesehatan masyarakat khususnya manjemen linen rumah sakit 2. Bagi Institusi a. Hasil penelitian menjadi suatu masukan bagi rumah sakit Permata Medika sebagai penentuan pengambilan keputusan di laundry rumah sakit Permata Medika b. Mejadikan hasil penelitian ini sebagai wahana hasil evaluasi dan masukan bagi rumah sakit Permata Medika 3. Bagi masyarakat Sebagai referensi ilmu bagi masyarakat No E. Keaslian Nama Peneliti 1 Angger Warasati (1990) Judul Analisis Management linen Berdasarkan Jenis Kegiatan Di RSUD Banyumas Tabel 1.1 Keaslian Sasaran dan Rancangan bertujuan mengetahui bagaimana perencanaan kebutuhan ini untuk linen berdasarkan jumlah pasien dan jumlah tempat tidur di ruang rawat inap, jumlah persalinan di ruang persalinan (VK) serta jumlah dan jenis operasi di ruang operasi (Instalasi Bedah Sentra/OK) RSUD Banyumas. bersifat deskriptif dengan menggunakan cross Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan/ manajemen linen telah berjalan sesuai yang diharapkan. Perencanaan yang dilakukan telah mengacu pada standar penggunaan linenminimal 3 parstock untuk masing-masing tempat tidur, masingmasing operasi. Namun berdasarkan wawancara dengan responden (Kep Ruang), dalam kenyataannya secara umum persediaan linen

5 No Nama Peneliti 2 Ingiati, Tuty (2004) 3 Muhammad Nur Aini (2012) Judul Pengembangan Model Pengawasan dan Pengendalian Linen di Instalasi Bedah Sentral Badan Rumah Sakit Daerah RAA Soewodo Pati. Analisis Pengelolaan Linen di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2010 (Studi Kualitatif) Sasaran dan Rancangan sectional Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengawasan dan pengendalian linen sebagai dasar pengembangan model pengawasan dan pengendalian linen di RS RAA Soewondo Pati. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Bagaimana pengelolaan linen di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi saat ini dilakukan. Hasil yang ada telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan linen dan ruangan dalam memberikan pelayanan kepada pasien Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum dilakukan uji di IBS belum ada sistem pengawasan dan pengendalian linen sehingga tidak dapat diketahui secara pasti jumlah linen dan rusak setiap bulannya adalah 2.5%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan penghitungan kebutuhan linen supaya dilakukan berdasarkan jumlah tempat tidur dengan ketersediaan 3 par stock linen pada setiap tempat tidur, perlu dibuat prosedur kerja tetap yang baku dan tertulis dalam pengelolaan linen, sehingga dapat dijadikan pegangan atau standar oleh pelaksana/petugas pengelola linen, dibuat identifikasi/pengkodean linen yang lebih baik, yang meliputi nama rumah sakit, nama ruang, jenis linen, jenis bahan. Perbedaan penelitian ini dengan penilitian sebelumnya terletak pada variable penelitian yaitu pengambilan linen, pemilihan dan penimbangan, pencucian linen, penyimpanan linen dan penggantian linen baru di ruang pasien rumah

6 sakit Permata Medika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. F. Lingkup 1. Lingkup Keilmuan ini termasuk dalam lingkup ilmu manajemen kesehatan khususnya ilmu manajemen laundry rumah sakit. 2. Lingkup Materi Materi dalam penelitian termasuk dalam lingkup manajemen laundry rumah sakit 3. Lingkup Lokasi Lokasi dalam penelitian adalah di unit laundry rumah sakit Permata Medika Semarang 4. Lingkup Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara mendalam 5. Lingkup Objek/Sasaran Sasaran dalam penelitian adalah kepala laundry dan petugas laundry di rumah sakit Permata Medika 6. Lingkup Waktu Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015

7