BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa. perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB II LANDASAN TEORI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

Farah Esa B

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB I PENDAHULUAN. demikian yang dikatakan oleh Wiliam Thompson (Lord Kelvin), Dari

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB III PERUMUSAN MASALAH. Seiring dengan perkembangan zaman dan waktu, pertumbuhan industri

Jurnal Sains & Teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi, artinya masyarakat sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information super highway. Menurut laporan Business Monitoring International yang tercantum dalam Indonesia Telecommunication Report Quarter III tahun 2011, total pelanggan telekomunikasi meningkat dari 139 juta pelanggan menjadi 175 juta pelanggan, pada quarter III tahun 2011 menjadi 258 juta pelanggan dan pada akhir tahun 2011 menjadi 275 juta pelanggan. Namun, meski jumlah pelanggan baru terus meningkat, kontribusi terhadap pendapatan perusahaan tidak sebanding dengan laju pertambahan pelanggan karena saat ini biaya tarif jasa telekomunikasi sudah sangat murah sejak adanya perang tarif antar operator telekomunikasi tahun 2007. PT. Telkomsel sadar bahwa kinerja finansial yang kuat tidaklah cukup untuk kelangsungan bisnis PT. Telkomsel. Performansi kinerja PT. Telkomsel periode 2008-2009 dalam Tabel 1.1 dan 1.2, terlihat penurunan kinerja perusahaan dan hal-hal yang menjadi perhatian 1

khusus oleh manajemen adalah pertumbuhan pelanggan sebenarnya adalah negatif (-6%) dan pertumbuhan laba kotor (EBITDA Margin) adalah negatif (-4%). Hal tersebut tercermin dalam Tabel 1.1 Business Highlights Telkomsel 2008 2009, sebagai berikut: Tabel 1.1 Business Highlights Telkomsel 2008-2009 Business Highlights FY08 FY09 Growth % Customer Base (000) 65,300 81,644 25% Net Additions (000) 17,410 16,344-6% Operating Revenues (In Rp Bio) 37,199 44,443 19.5% EBITDA (In Rp Bio) 24,062 27,331 13.6% EBITDA Margin 65% 61% -4% Net Income 11,422 13,160 15.2% Sumber: Laporan Kinerja PT. Telkomsel periode 2008-2009 Tabel 1.2 di bawah ini menunjukkan penurunan performansi kinerja PT. Telkomsel periode 2009-2010. Hal-hal yang menjadi perhatian khusus oleh manajemen adalah pertumbuhan pelanggan sebenarnya adalah negatif (-24%), laba kotor (EBITDA) adalah negatif (-3%), pertumbuhan laba kotor (EBITDA Margin) adalah negatif (-3%) dan pendapatan bersih perusahaan (Net Income) adalah negatif (-6%). Hal tersebut tercermin dalam Tabel 1.2 Business Highlights Telkomsel 2009 2010. 2

Tabel 1.2 Business Highlights Telkomsel 2009-2010 Business Highlights FY09 FY10 Growth % Customer Base (000) 81,644 94,010 15% Net Additions (000) 16,344 12,367-24% Operating Revenues (In Rp Bio) 44,443 45,567 3% EBITDA (In Rp Bio) 27,331 26,598-3% EBITDA Margin 61% 58% -3% Net Income 13,160 12,362-6% Sumber: Laporan Kinerja PT. Telkomsel periode 2009-2010 Menurut konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton, Balanced Scorecard (kartu skor keseimbangan) mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Melihat fenomena pada PT. Telkomsel, maka peneliti melakukan evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard PT. Telkomsel. Selama ini PT. Telkomsel hanya menilai dari aspek keuangan saja. Penilaian kinerja aspek keuangan PT. Telkomsel pada saat ini dapat terlihat sebagai berikut: 3

Sumber: Laporan Kinerja PT. Telkomsel Gambar 1.1 Mekanisme Keuangan Performansi kinerja PT. Telkomsel periode 2010-2011 dalam Tabel 1.3 di bawah ini, terlihat penurunan kinerja perusahaan hanya pada pertumbuhan laba kotor (EBITDA Margin) adalah negatif (-1%): Tabel 1.3 Business Highlights Telkomsel 2010 2011 Business Highlights FY10 FY11 Growth % Customer Base (000) 94,010 107,017 12% Net Additions (000) 12,367 13,007 5% Operating Revenues (In Rp Bio) 45,567 48,733 6% EBITDA (In Rp Bio) 26,598 27,550 3% EBITDA Margin 58% 57% -1% Net Income 12,362 12,824 4% Sumber: Laporan Kinerja PT. Telkomsel periode 2010-2011 PT. Telkomsel menggunakan parameter pertumbuhan jumlah pelanggan, pertumbuhan penghasilan dan kepuasan pelanggan yang digunakan sebagai sukses 4

atau tidaknya kinerja perusahaan serta menggunakan parameter keuangan, antara lain: 1. ROI (Return On Investment) Tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi atau yang biasa disebut dengan ROI yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba bersih. 2. Profit Margin Merupakan biaya operasi dibagi dengan penjualan bersih, dan dinyatakan dalam persen. Biaya operasi sendiri terdiri dari harga pokok penjualan (HPP) ditambah dengan beban usaha. Semakin tinggi rasio operasi, berarti menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan biaya yang dimiliki dalam menghasilkan penjualan bersih. 3. Operating Ratio Merupakan biaya operasi dibagi dengan penjualan bersih, dan dinyatakan dalam persen. Biaya operasi sendiri terdiri dari harga pokok penjualan (HPP) ditambah dengan beban usaha. Semakin tinggi rasio operasi, berarti menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan biaya yang dimiliki dalam menghasilkan penjualan bersih. Performansi kinerja PT. Telkomsel periode 2010-2011 dengan menggunakan parameter perspektif keuangan terlihat dalam Tabel 1.4. Sejauh ini masih banyak perusahaan menggunakan ukuran keuangan untuk melakukan penilaian kinerja, padahal sejak lama dirasakan bahwa pengukuran kinerja bisnis 5

yang dilakukan berdasarkan pada aspek keuangan semata memiliki banyak kekurangan. Di antara kekurangan-kekurangan tersebut menurut (Olve et al., 1999: 14), antara lain: 1. Furnishes misleading information for decision making. 2. Fails to consider the requirement of today s organization and strategy. 3. Encourages short-term thinking and suboptimization. 4. Plays second fiddle to the requirements of financial accounting. 5. Provides misleading information for cost allocation and control of investments. 6. Furnishes abstract information to employees. 7. Pays little attention to the business environment. 8. May give misleading information. Tabel 1.4 Perspektif Keuangan 2010-2011 Tahun Perspektif Rata- rata Kriteria Skor Keuangan 2010 2011 ROI 21,56% 21,84% 21,70% Baik 1 Profit Margin 27,13% 26,31% 26,72% Baik 1 Operating Ratio 61,91% 63,75% 62,83% Baik 1 Sumber: Laporan Keuangan Telkomsel 2011 6

Banyak perusahaan yang telah mengklaim bahwa mereka telah menerapkan Balanced Scorecard karena telah menggunakan campuran ukuran keuangan dan non keuangan. Padahal pada kenyataannya mereka baru menggunakan ukuran yang lebih seimbang dibandingkan dengan perusahaan yang hanya menggunakan ukuran finansial semata-mata dalam mengukur kinerjanya. Hal ini dikarenakan mereka menggunakan ukuran yang sifatnya tidak mendukung strategi perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Untuk mengukur dan menilai kinerja organisasi diperlukan sistem pengukuran yang terintegrasi dan komperehensif yang terdiri dari aspek keuangan dan non keuangan agar mampu mendorong peningkatan kinerja dan menuntun ke arah yang lebih baik. Sistem pengukuran ini disebut Balanced Scorecard. Kebutuhan PT. Telkomsel untuk mengimplementasikan Balanced Scorecard dipacu juga oleh faktor-faktor berikut ini: 1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sangat kompetitif dan turbulen. 2. Pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan pada aspek keuangan mulai dirasakan tidak memadai dalam menilai kinerja suatu perusahaan. 3. Mengklarifikasi dan memperoleh konsensus tentang visi dan strategi. 4. Membangun sebuah tim manajemen. 5. Mengkomunikasikan strategi. 7

6. Mengaitkan imbalan dengan pencapaian tujuan strategis. 7. Menentukan target strategis. 8. Menyelaraskan sumber daya dengan inisiatif strategis. 9. Mempertahankan investasi di dalam aktiva intelektual dan tidak berwujud. 10. Menyediakan dasar bagi pembelajaran strategis. Berdasarkan pada kebutuhan PT. Telkomsel untuk mengimplementasikan Balanced Scorecard yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja PT. Telkomsel. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian adalah: 1. Apakah pengembangan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja PT. Telkomsel telah sesuai dengan konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton? 2. Apabila tidak sesuai, apa saja hal-hal yang harus disiapkan dalam rangka penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard? 8

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengevaluasi pengembangan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja PT. Telkomsel telah sesuai dengan konsep Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan and Norton. 2. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap hal-hal yang harus disiapkan dalam rangka penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard jika diterapkan oleh PT. Telkomsel. 1.4.2 Manfaat Penelitian Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain sebagai berikut : 1. Sebagai alternatif pengukuran kinerja yang lebih komprehensif dalam menilai kinerja perusahaan. 2. Dengan diterapkan Balanced Scorecard diharapkan pelayanan kepada pelanggan, pihak-pihak luar dan kepentingan pemegang saham lebih diperhatikan. 3. Memberikan saran kepada PT. Telkomsel agar dapat melaksanakan pengembangan Balanced Scorecard secara optimal. 9

1.5 Metode Penelitian Metode penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu metode pengumpulan data yang berupa penjelasan mengenai pengambilan data amatan dan juga metode analisis yang membahas mengenai metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara menggunakan data primer yang didapatkan dari observasi lapangan. Data-data yang dibutuhkan diperoleh dengan cara melakukan amatan pada strategi yang dilakukan oleh PT. Telkomsel selama ini untuk menjadi bahan evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja PT. Telkomsel. Data-data yang digunakan untuk melakukan analisis kondisi industri telekomunikasi didapatkan dari data laporan-laporan yang berubungan dengan kondisi persaingan pada industri telekomunikasi Indonesia seperti menggunakan data Indonesia Telecommunication Report (Business Monitor International), laporan keuangan PT. Telkomsel yang menunjang penelitian ini dan data dari majalah SWA terkait performansi PT. Telkomsel. 1.5.2 Metode Analisis Penelitian ini merupakan studi kasus yaitu pengumpulan data dan informasi dengan mengambil elemen Balanced Scorecard yang telah dikembangkan oleh PT. Telkomsel dan melakukan evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja PT. Telkomsel, serta memperoleh formula yang harus disiapkan dalam rangka pengembangan 10

Balanced Scorecard jika diterapkan oleh PT. Telkomsel, sehingga dapat dijadikan rekomendasi sebagai alat pengukuran PT. Telkomsel di waktu yang akan datang. 1.5.2.1 Merumuskan tujuan yang akan dicapai Balanced Scorecard (kartu skor keseimbangan) mengukur kinerja perusahaan menggunakan pendekatan empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif kartu skor ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan panjang, hasil yang diinginkan dan pemicu kerja dari hasil tersebut; serta tolok ukur yang pasti dan tolok ukur yang lebih lunak dan subyektif. 1.5.2.2 Merancang pendekatan masalah Tujuan finansial keseluruhan perusahaan dalam tahap pertumbuhan adalah peningkatan persentase pertumbuhan pendapatan dan tingkat pertumbuhan penjualan di berbagai pasar sasaran, kelompok pelanggan dan wilayah. 1.5.2.3 Mengolah data dan informasi menjadi bahan studi yang koheren 1. Perspektif Finansial Data yang digunakan untuk mengukur persfektif keuangan diambil dari neraca dan laporan laba rugi. 2. Perspektif Pelanggan Kartu skor keseimbangan dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja perusahaan, juga mengikutsertakan perspektif pelanggan ke dalam salah satu aspek pengukurannya. 11

3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam hal inovasi, PT Telkomsel melakukan upaya melalui penataan, strategi di bidang bisnis dan manajemen. Inovasi yang telah berhasil dilakukan perusahaan antara lain adalah memperluas jaringan usaha di lokasi yang berbeda. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mengukur kinerja perusahaan dengan membaginya dalam tolok ukur kapabilitas dan produktifitas pegawai, kemampuan sistem informasi dan kepuasan pegawai, motivasi dan keselarasan. 1.5.2.4 Kondisi Perusahaan saat ini Pengukuran kinerja perusahaan pada saat ini hanya menilai dari perspektif finansial secara umum. Parameter perspektif finansial pada perusahaan pada saat ini dapat dikatakan baik, karena terdapat peningkatan kinerja finansial untuk semua rasio yang diukur. 1.5.2.5 Mengevaluasi pengembangan Balanced Scorecard Dalam melakukan evaluasi pengembangan Balanced Scorecard, hal-hal yang dilakukan adalah membandingkan antara konsep pengembangan Balanced Scorecard PT. Telkomsel dengan konsep Balanced Scorecard menurut Kaplan dan Norton. 12

1.5.2.6 Menyusun hal-hal yang harus dipersiapkan oleh PT. Telkomsel dalam rangka penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh PT. Telkomsel dalam penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard, agar sesuai dengan konsep Kaplan and Norton. 1.5.2.7 Merekomendasikan hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard Memberikan rekomendasi terhadap penyempurnaan pengembangan Balanced Scorecard di PT. Telkomsel agar sesuai dengan konsep Kaplan and Norton. Dengan memperhatikan pemaparan yang telah dijabarkan sebelumnya, metode analisis penelitian ini dapat dikemukakan dengan menggunakan diagram yang terdapat pada gambar 1.2. Evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel Membandingkan Pengembangan dan Penerapan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel dengan konsep BSC: 1. Melakukan evaluasi pengembangan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada PT. Telkomsel dengan konsep Balanced Scorecard. 2. Melakukan evaluasi penerapan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada PT. Telkomsel dengan konsep Balanced Scorecard. Membandingkan Pengembangan dan Penerapan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel dengan konsep BSC dilihat dari 4 perspektif: 1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Pelanggan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Penyempurnaan Pengembangan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel sesuai dengan konsep Balanced Scorecard Gambar 1.2 Model Analisis Penelitian 13

Sesuai dengan pemaparan gambar 1.2 tentang model analisis penelitian, evaluasi terhadap pengembangan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel yang dilakukan dengan menganalisis Pengembangan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel dan menganalisis Perbandingan Pengembangan Balanced Scorecard pada PT. Telkomsel sesuai dengan konsep BSC dilihat dari 4 perspektif saat ini masih efektif namun perlu dilakukan penyempurnaan jika digunakan untuk menghadapi persaingan pada industri telekomunikasi, terutama pada era perkembangan teknologi telekomunikasi yang inovatif dan variatif. Dari pemaparan itu, strategi perbaikan pengukuran kinerja Balanced Scorecard akan dihasilkan. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian dilakukan pada lingkungan industri telekomunikasi pada perusahaan PT. Telkomsel dengan amatan periode tahun 2012. 14