BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada tanggal 23 Agustus 1971. Hero supermarket menawarkan produk-produk kelontong dengan kualitas terbaik serta makanan segar bagi konsumen Indonesia. Produk yang ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga mendatangkan produk hingga dari produsen di seluruh dunia. Hero supermarket berada dibawah naungan jaringan ritel global besar yang bernama Hero Group yang dimiliki oleh Dairy Farm Management Service Ltd. Pendiri Hero, Kurnia membawa bisnisnya menjadi salah satu bisnis local dengan system kerja dengan standar internasional. Hal ini terbukti dengan jaringan Hero Group mengikuti jaringan yang dimiliki oleh konsorsium ritel terbesar dunia Dairy Farm International Holdings (DFI). Beberapa jaringan ritel Hero Group antara lain Hero Supermarket, Giant Ekstra, Giant Ekspres, Star Mart Convenience Store dan Guardian Health and Beauty Store. Hero Supermarket sendiri sekarang telah memiliki lebih dari 558 gerai dengan mempekerjakan lebih dari 13.700 orang. Hero Supermarket telah menjadi salah satu tempat tujuan belanja konsumen Indonesia. 41
42 B. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Hero Supermarket, Tbk. Cabang Ciledug Tangerang. Berdasarkan dari data 42 responden yang juga sebagai karyawan, melalui daftar pertanyaan yang disebarkan didapat data mengenai usia, dan pendidikan terakhir. Pengelompokkan ini dengan maksud sebagai berikut : 1) Dapat secara jelas menggambarkan responden secara utuh dalam penelitian tersebut. 2) Sebagai argumentasi pendukung dalam pengambilan keputusan peneliti. Gambaran umum responden tersebut dikelompokkan menjadi : 1. Usia Dalam mengelompokkan respoden berdasarkan usia, peneliti menemukan berbagai macam kelompok usia. Seperti yang terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Responden Penelitian Berdasarkan Kelompok Usia Kelompok Usia Jumlah 20-35 41 36-45 1 >45 - Dari total keseluruhan responden, didapatkan data bahwa responden dengan usia 20 tahun hingga 35 tahun 41 orang dan responden dengan usia lebih dari 36 tahun hingga 45 tahun sebanyak 1 orang.
43 2. Jenis Kelamin Dalam mengelompokkan respoden berdasarkan jenis kelamin, seperti yang terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pria 19 Wanita 23 Berdasarkan data 42 responden yang menjadi objek penelitian, terlihat responden jenis kelamin wanita lebih bayak dari pria yaitu berjumlah 23 sedangkan pria berjumlah 19. 3. Pendidikan Terakhir Dalam mengelompokkan responden berdasarkan tingkat pendidikan, peneliti mengelompokkan berbagai macam tingkat pendidikan seperti yang terdapat dalam tabel berikut : Tabel 4.3 Responden Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah SMA 5 S1 36 S2 1 Dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti menunjukkan bahwa jumlah seluruh responden adalah 42 orang. Responden dengan pendidikan yang paling tinggi sebesar 36 orang dengan tingkat pendidikan S1.
44 C. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1. Kondisi Lingkungan Kerja Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LK1 42 2 5 3.83 0.794 LK2 42 3 5 3.79 0.645 LK3 42 3 5 3.93 0.778 LK4 42 2 5 4.00 0.911 LK5 42 3 5 4.10 0.692 LK6 42 2 5 4.07 0.778 LK7 42 2 5 3.86 1.002 LK8 42 2 5 3.98 0.841 LK9 42 2 5 4.12 0.803 LK10 42 2 5 4.05 0.882 LK11 42 2 5 3.81 0.969 Valid N (listwise) 42 LK (Lingkungan Kerja;ict) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator LK2 sebesar 3,79 yang memiliki rata-rata terendah dimana yakni pernyataannya mengenai pencahayaan dalam ruang kerja sudah baik, dimana kurang dari angka 4 dan terendah dari indikator lainnya.
45 2. Kondisi Disiplin Kerja Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DK1 42 2 5 4.00 1.036 DK2 42 2 5 4.00 0.911 DK3 42 2 5 3.69 0.950 DK4 42 2 5 4.00 0.988 DK5 42 2 5 3.81 0.969 DK6 42 3 5 4.10 0.790 DK7 42 2 5 4.26 0.828 DK8 42 2 5 3.81 0.994 DK9 42 3 5 4.10 0.790 DK10 42 3 5 4.10 0.692 Valid N (listwise) 42 DK (Disiplin kerja;ict) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator DK3 sebesar 3,69 yang memiliki rata-rata terendah dimana yakni pernyataannya mengenai mampu menggunakan peralatan kantor dengan baik, dimana kurang dari angka 4 dan terendah dari indikator lainnya.
46 3. Kondisi Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KK1 42 1 5 3.19 0.994 KK2 42 2 5 3.95 0.882 KK3 42 2 5 4.00 0.963 KK4 42 2 5 4.21 0.842 KK5 42 2 5 4.17 0.730 KK6 42 2 5 3.95 0.795 KK7 42 2 5 4.00 0.826 KK8 42 3 5 4.31 0.680 KK9 42 3 5 4.00 0.698 KK10 42 2 5 3.24 0.821 Valid N (listwise) 42 KK (Kinerja Karyawan;ict) Sumber : Diolah Oleh Penulis (2017) Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari jawaban seluruh responden menunjukkan indikator KK1 sebesar 3,19 yang memiliki rata-rata terendah dimana yakni pernyataannya mengenai diharapkan selalu menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan efektif, dimana kurang dari angka 4 dan terendah dari indikator lainnya. D. Hasil Uji Kualitas Data Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pernyataan pada masing-masing variabel dengan bantuan program SPSS 23.
47 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur oleh kuisioner tersebut. a) Jika nilai - r tabel < r hitung < r tabel, maka terima Ho b) Jika nilai - r hitung < - r tabel atau r tabel > r tabel, maka terima Ha Atau Dimana: H 0 : Butir Pernyataan Penelitian Tidak Valid H a : Butir Pernyataan Penelitian Valid Dalam hal ini nilai r tabelnya adalah 0,3044 butir pernyataan yang tidak valid harus diperbaiki atau dibuang. a) Hasil uji validitas terhadap variabel lingkungan kerja Uji validitas terhadap variabel lingkungan kerja yang dilakukan pada 42 responden dengan jumlah indikator sebanyak 11 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS 23 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja KODE R TABEL R HITUNG KETERANGAN Lingkungan Kerja X1.1 0,304 0,374 Valid X1.2 0,304 0,469 Valid X1.3 0,304 0,711 Valid X1.4 0,304 0,420 Valid X1.5 0,304 0,318 Valid X1.6 0,304 0,326 Valid X1.7 0,304 0,394 Valid X1.8 0,304 0,323 Valid X1.9 0,304 0,375 Valid X1.10 0,304 0,412 Valid X1.11 0,304 0,771 Valid
48 Berdasarkan Tabel 4.7 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel lingkungan kerja terlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel 0,304 sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan variabel motivasi dinyatakan valid. b) Hasil uji validitas terhadap variabel disiplin kerja Uji validitas terhadap variabel disiplin kerja yang dilakukan pada 42 responden dengan jumlah indikator sebanyak 10 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS 23 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja KODE R TABEL R HITUNG KETERANGAN Disiplin Kerja X2.1 0,304 0,514 Valid X2.2 0,304 0,325 Valid X2.3 0,304 0,570 Valid X2.4 0,304 0,367 Valid X2.5 0,304 0,488 Valid X2.6 0,304 0,361 Valid X2.7 0,304 0,318 Valid X2.8 0,304 0,029 Tidak Valid X2.9 0,304 0,455 Valid X2.10 0,304 0,220 Tidak Valid Berdasarkan Tabel 4.8 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel disiplin kerja terlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel 0,304 kecuali pernyataan X2.8 dan X2.10 yang mempunyai nilai r-hitung < r-tabel sehingga kedua pernyataan tersebut untuk uji selanjutnya tidak ikut disertakan.
49 c) Hasil uji validitas terhadap variabel kinerja karyawan Uji validitas terhadap variabel kinerja karyawan yang dilakukan pada 42 responden dengan jumlah indikator sebanyak 10 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS 23 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan KODE R TABEL R HITUNG KETERANGAN Kinerja Karyawan Y.1 0,304 0,166 Tidak Valid Y.2 0,304 0,458 Valid Y.3 0,304 0,505 Valid Y.4 0,304 0,453 Valid Y.5 0,304 0,349 Valid Y.6 0,304 0,440 Valid Y.7 0,304 0,548 Valid Y.8 0,304 0,198 Tidak Valid Y.9 0,304 0,427 Valid Y.10 0,304 0,421 Valid Berdasarkan Tabel 4.9 untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel kinerja karyawan terlihat bahwa hampir semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel 0,304 kecuali Y.1 dan Y.8 yang mempunyai nilai r-hitung < r- tabel sehingga kedua pernyataan tersebut untuk uji selanjutnya tidak ikut disertakan. 2. Hasil Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikatorindikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masingmasing indikator mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Dengan kata lain, alat tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda dalam penelitian ini, syarat kuesioner dikatakan reliabel atau handal adalah jika nilai Croanbach s alpha > 0,6. Hasil uji
50 reliabilitas variabel lingkungan kerja, disiplin kerja dan kinerja karyawan dengan menggunakan program SPSS 23 dapat dilihat pada rekapitulasi hasil output seperti dibawah ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Lingkungan Kerja 0,697 Reliabel (Handal) Disiplin Kerja 0,644 Reliabel (Handal) Kinerja Karyawan 0,617 Reliabel (Handal) Berdasarkan Tabel 4.10 diatas terlihat bahwa variabel motivasi, lingkungan kerja dan kinerja guru mempunyai nilai Cronbach s Alpha > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan untuk setiap variabel penelitian ini adalah reliabel. E. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dan kualitas instrumen penelitian, dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. 1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof - smirnov dengan bantuan program SPSS 23 ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut :
51 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 42 Normal Parameters a,b Mean 3,9571429 Std. Deviation 1,09893678 Most Extreme Differences Absolute 0,124 Positive 0,124 Negative -0,072 Kolmogorov-Smirnov Z 0,801 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,542 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 23 pada Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel X 1 (Lingkungan Kerja), Variabel X 2 (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan) sebesar 0,542 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal. 2. Hasil Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0.10, dan nilai VIF 10. Hasil olah data dengan menggunakan program SPSS 23 sebagai berikut:
52 Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Lingkungan Kerja Disiplin Karyawan 0,71 1,408 0,71 1,408 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Berdasarkan Tabel 4.12 hasil pengolahan data uji multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 23 terlihat bahwa kedua variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel lingkungan kerja sebesar 0,71 dan variabel disiplin kerja sebesar 0,71 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk variabel lingkungan kerja sebesar 1,408 dan variabel disiplin kerja sebesar 1,408 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika varian dari satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011. Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi.
53 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 23 diagram pada Gambar dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawa angka 0 pada sumbu serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. F. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan (Y) sebagai variabel dependen (terikat), sedangkan lingkungan kerja kerja (X1), disiplin kerja (X2).
54 Tabel 4.13 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,095 0,303 Lingkungan Kerja Disiplin Karyawan -0,13 0,082-0,257-0,155 0,075-0,335 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (lingkungan kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = 5,095 0,130X1-0,155X2 Dimana: Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b₁, b₂ = Koefisien Regresi X 1 = Lingkungan Kerja X 2 = Disiplin Kerja Berdasarkan persamaan diatas terlihat nilai koefisien regresi variabel independent X 1 (Lingkungan Kerja) dan X2 (Disiplin Kerja) berkorelasi negatif terhadap variabel dependent Y (Kinerja karyawan).
55 G. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R Square) Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mangetahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan R square. Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi (R Square) Model R Model Summary b R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,520 a 0,271 0,233 0,1665 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Disiplin Karyawan b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Berdasarkan Tabel 4.14, diketahui hasil koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,233 yang artinya 23,3% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja. Sedangkan 76,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukan angka 0,233 berarti memiliki tingkat hubungan katagori rendah karena berada pada interval 0,20 0,399. 2. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji signifikansi simultan atau uji f digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
56 atau Ha ditolak dan jika probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dimana : Ho : Lingkungan kerja dan Disiplin Kerja secara bersama sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ha : Lingkungan kerja dan Disiplin Kerja secara bersama sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Tabel 4.15 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ANOVA a Model F Sig. 1 Regression 7,236 0,002 b Residual Total a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat nilai f hitung sebesar 7,236>3,24 atau f hitung lebih besar dari nilai f tabel dan nilai signifikasi adalah 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3. Uji Signifikan Parsial (Uji T) Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya.
57 Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas/ signifikannya, yaitu: Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya : H 0 : Tidak ada pengaruh signifikan variabel independent terhadap variabel dependen H a : Ada pengaruh signifikan variabel independent terhadap variabel dependen Dimana: a) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak b) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Atau a) Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak. b) Jika t hitung < t tabel (n-k) maka Ho diterima. Tabel 4.16 Uji Signifikan Parsial (Uji T) Coefficients a Model t Sig. (Constant) 16,798 0,000 1 Lingkungan Kerja -1,582 0,122 Disiplin Kerja -2,063 0,041 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan 1) Uji Hipotesis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel lingkungan kerja (X 1 ) adalah -1,582 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar
58 2,023 dan nilai signifikan dari variabel lingkungan kerja 0,122 atau lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka dapat dinyatakan secara parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. 2) Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel disiplin kerja (X 2 ) adalah -2,063 lebih keci dari nilai t tabel -2,023 dan nilai signifikan dari variabel lingkungan kerja 0,041 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima namun penerimaannya adalah disisi kiri Ha penelitian yang artinya disiplin kerja berpengaruih negatif dan signifikan terhadap kinerja, dimana disiplin kerja di tempat penelitian menyebabkan kinerja menurun. H. Pembahasan Hasil Penelitian 1) Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Hero Supermarket, Tbk. Cabang Ciledug Tangerang Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebasar -1,582 dimana nilai ini lebih kecil dari 2,023 dan signifikansi 0,122 yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan kita menerima Ho yang artinya tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hero Supermarket, Tbk. Cabang Ciledug Tangerang. Hasil hipotesis ini sesuai penelitian Agung Dwi (2013) yang menyatakan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap lingkungan kerja
59 karyawan. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh David Harly Weol (2015) yang hasil penelitiannya menyatakan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 2) Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Hero Supermarket, Tbk. Cabang Ciledug Tangerang Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebasar -2,063 dimana nilai ini lebih kecil dari -2,023 dan signifikansi 0,047 yang kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan kita menerima Ha disisi kiri yang artinya ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Tbk. Cabang Ciledug Tangerang namun pengaruhnya negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rian Ronal (2014) yang hasil penelitiannya menyatakan membuktikan terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.