Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PROYEK-PROYEK PENINGKATAN JALAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang

STRATEGI PENGELOLAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN USAHA TANI DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

PANDANGAN KONTRAKTOR MENGENAI SUMBER DAYA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KINERJA KONSULTAN PENGAWAS YANG BERPENGARUH TERHADAP WAKTU DAN MUTU PEKERJAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

ANALISIS YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Sri Dewi Nurlaela Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Nuku, Halmahera Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

ANALISIS YANG BERPENGARUH TERHADAP PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN KONTRAK PADA PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN JALAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Indonesia seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung karena belanja online tidak

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Untuk menguji apakah variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

STRATEGI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PENINGKATAN/PEMBANGUNAN JALAN KABUPATEN DI PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja pekerja wanita adalah sebagai berikut: manusia, faktor perusahaan, dan faktor lingkungan.

BAB III METODE PENELITIAN. isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

3. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM :

BAB 3 METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEGAGALAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK TEPAT WAKTU DAN MUTU PADA PEMBANGUNAN PROYEK JEMBATAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di PT. Sinar Sosro

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN SISWA DI SMA NEGERI 7 KOTA TANGERANG

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Dedy Asmaroni 1 1 Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Madura E-mail: dedyasmaroni@gmail.com ABSTRAK: Proyek pembangunan gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan dalam pelaksanaannya tidak memenuhi target waktu yang ditetapkan, seperti pembangunan Kantor Disperindag dan Pembangunan Rumah Sakit Waru. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan serta menentukan strategi dan tindakan yang harus dilakukan kontraktor untuk mengatasi faktor-faktor tersebut. Metodologi analisis yang digunakan adalah analisa faktor dan analisis Regresi Linier Berganda terhadap jawaban dari kuisioner yang disebarkan kepada 50 responden dari pihak kontraktor, owner dan konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan pada tahun anggaran 2013 yang mengalami keterlambatan.berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan adalah faktor Lingkungan Kerja (X 1) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,137. Faktor Keuangan (X 6) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,147. Dan faktor yang paling dominan adalah Faktor Tenaga Kerja (X 2) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,165. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja, salah satunya dengan cara mengikuti kursus dan pelatihan keterampilan kerja, sehingga kemampuannya semakin baik dan produktifitasnya semakin meningkat. KEYWORDS : Keterlambatan, Proyek, Gedung Pemerintah 1. PENDAHULUAN Secara umum, keterlambatan proyek sering terjadi karena adanya perubahan perencanaan selama pelaksanaan, material yang buruk / tidak sesuai rencana, tenaga kerja yang kurang terampil, rencana / metode kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu, gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap, kesalahan interpretasi gambar, lokasi pekerjaan yang sulit dan kegagalan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. Demikian halnya yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, pelaksanaan proyek sering mengalami keterlambatan, dan keterlambatan pelaksanaan proyek ini terus terjadi setiap tahun tanpa ada solusi yang serius untk mengatasinya. Oleh karena itu, Dalam rangka mencegah terjadinya keterlambatan proyek selama dan atau keseluruhan proses pelaksanaan proyek konstruksi khususnya pembangunan gedung pemerintah, maka perlu upaya mengkaji dan meneliti faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut serta strategi penanggulangannya. 2. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan pada proyek pembangunan gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan dengan nilai kontrak diatas Rp. 500.000.000,00- yang mengalami keterlambatan pelaksanaan pekerjaan seperti : Pembangunan Kantor Disperindag, Pembangunan Rumah Sakit Waru. Revitalisasi Pasar Tradisional 17 Agustus dll. Berdasarkan data yang kami terima dari Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat daerah Kabupaten Pamekasan, Jumlah proyek pembangunan gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebanyak 57 Kegiatan. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara acak / Random, Jika tingkat kesalahan ditentukan berkisar pada 5 % (e = 0,05), maka dengan memakai rumus Slovin, didapat perhitungan jumlah sampel (n) berikut: N n = 2 1 N.e 57 1 57 x 0,05 = 2 = 49,89 50 Dari perhitungan didapatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50, Adapun rincian dari 50 sampel tersebut adalah dijelaskan dalam tabel 1 berikut : Tabel 1. Rincian Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah 1 PA/KPA 2 2 PPK 2 3 PPTK 2 4 Dinas Teknis (dinas PU) 7 5 Konsultan Pengawas 7 6 Kontraktor 10 7 Mandor 10 8 Tukang / Pekerja 10 JUMLAH 50 Sampel penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui kondisi dan yang terlibat secara langsung di dalam pekerjaan proyek pembangunan gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan pada tahun Anggaran 2013. 19

Identifikasi Penelitian Dan Definisi Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.1 Juni 2016 ISSN 2527-5542 Definisi operasional variabel adalah sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Sesuai dengan tujuan, maka identifikasi variabel penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada proyek Pembangunan Gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada proyek Pembangunan Gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Lingkungan kerja (X 1) Tenaga (X 2) kerja Material (X 3) Peralatan (X 4) Metode pelaksanaan (X 5) Keuangan (X 6) Perubahan Desain (X 7) Tabel 2. Definisi Penelitian Definisi Lingkungan kerja adalah situasi site yang ada dan kondisi sosial budaya yang melingkupi suatu proyek. Tenaga kerja adalah sekelompok individu yang sengaja dihimpun dalam suatu komunitas untuk suatu kegiatan konstruksi yang memiliki krmampuan dan keahlian tertentu dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yang melakukan aktifitas di lapangan untuk menghasilkan suatu produk yang telah ditetapkan dalam suatu proyek Material semua komponen dasar yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek konstruksi di lapangan yang harus memenuhi standar karakteristik yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis. Peralatan adalah alat-alat konstruksi atau disebut juga alat-alat berat yang diciptakan atau didesain untuk dapat melaksanakan salah satu fungsi atau kegiatan proses konstruksi yang sifatnya berat / sulit bila dikerjakan oleh tenaga manusia. Metode pelaksanaan adalah cara-cara yang harus diikuti dalam melaksanakan pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan urutanurutan yang ada. Keuangan adalah dana yang disiapkan oleh kontraktor untuk menghasilkan suatu produk yang diinginkan mulai dari pengadaan material, upah tenaga kerja, operasional peralatan dan lainnya sampai pada produk tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan dari tersebut. Perubahan Desain adalah kegiatan peralihan / pergantian / peninjauan ulang desain rencana yang ada pada saat pelaksanaan proyek, dimana 20 pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan awal yang mengakibatkan pekerjaan tersebut harus disempurnakan, serta adanya kesalahan dalam hal desain awal yang telah dibuat, sehingga mengakibatkan review desain. Sumber : Assaf, A (1995) - yang ada dalam penelitian ini adalah : 1. Bebas (X) yang terdiri dari : 1) Lingkungan kerja (X 1) 2) Tenaga kerja (X 2) 3) Material (X 3) 4) Peralatan (X 4) 5) Metode pelaksanaan (X 5) 6) Keuangan (X 6) 7) Desain (X 7) 2. Terikat (Y) terdiri dari Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan (Y) Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dengan item-item pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi menggunakan Skala Likert dengan rentang 1 sampai 4 (sangat tidak setuju sangat setuju). Item-item dalam variabel penelitian didesain (dirancang) dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat negative, sehingga angka satu sebagai kode tanggapan responden yang sangat positif terhadap salah satu butir pertanyaan, sedangkan angka empat untuk memberikan tanggapan yang sangat negative. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji Validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariate person. Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji Validitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Indikator r r tabel 5% hitung (50) Kriteria X1.1 0,560 0,279 Valid X1.2 0,746 0,279 Valid X1 X1.3 0,653 0,279 Valid X1.4 0,599 0,279 Valid X1.5 0,622 0,279 Valid X2.1 0,784 0,279 Valid X2 X2.2 0,800 0,279 Valid X2.3 0,721 0,279 Valid X3.1 0,812 0,279 Valid X3 X3.2 0,920 0,279 Valid X3.3 0,789 0,279 Valid X3.4 0,800 0,279 Valid X4 X4.1 0,842 0,279 Valid

X4.2 0,899 0,279 Valid X4.3 0,860 0,279 Valid X4.4 0,810 0,279 Valid X5 X5.1 0,884 0,279 Valid X5.2 0,921 0,279 Valid X6.1 0,764 0,279 Valid X6 X6.2 0,833 0,279 Valid X6.3 0,932 0,279 Valid X6.4 0,801 0,279 Valid X7.1 0,833 0,279 Valid X7 X7.2 0,856 0,279 Valid X7.3 0,922 0,279 Valid X7.4 0,646 0,279 Valid Sumber: Analisa Data SPSS Hasil pehitungan uji Validitas sebagaimana tabel-tabel di atas, menunjukan bahwa semua nilai rhitung lebih besar datai nilai rtabel pada nilai signifikansi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian ini Valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggu-nakan rumus alpha Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Cronbach s r tabel Alpha 5% (50) Kriteria X1 0,623 0,279 Reliabel X2 0,652 0,279 Reliabel X3 0,847 0,279 Reliabel X4 0,869 0,279 Reliabel X5 0,767 0,279 Reliabel X6 0,850 0,279 Reliabel X7 0,835 0,279 Reliabel Hasil uji Reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam penelitian ini Reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Analisa Regresi Linier Berganda Tabel 5. Hasil Analisa Regresi Linier Berganda Koefisien T hitung Sig Keterangan Konstanta 9,187 13,464 0,000 Lingkungan 0,137 2,954 0,005 Kerja (X1) Tenaga Kerja 0,165 2,692 0,010 (X2) Material (X3) -0,025-0,587 0,560 Peralatan -0,022-0,463 0,646 21 (X4) Metode Pelaksanaan (X5) Keuangan (X6) 0,106 1,481 0,146 0,147 3,411 0,001 Desain (X7) 0,039 1,286 0,205 α = 0,05 R 2 = 0,754 R = 0,868 Fhitung = 18,386 ttabel = t (α/2 : n-k-1) = t (0,025, 42) = 2,018 Ftabel = F (k : n-k) = F 7,43) = 2,25 Berdasarkan hasil analisa Regresi diperoleh bahwa Lingkungan Kerja (X 1), Tenaga Kerja (X 2) dan Keuangan (X 6) merupakan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah Material (X 3), Peralatan (X 4), Metode Pelaksanaan (X 5) dan Desain (X 7). Selanjutnya faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor Lingkungan Kerja yang merupakan hasil reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Pelaksanaan proyek bertepatan dengan Musim Tanam tembakau (X 1.1), Pelaksanaan proyek bertepatan dengan bulan puasa (X 1.2), Intensitas hujan yang tinggi (X 1.3), Kondisi Lokasi/Tempat kerja (site) yang sulit (X 1.4), Suhu pulau Madura yang panas, (X 1.5). 2. Faktor Tenaga Kerja yang merupakan hasil reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Keterampilan tenaga kerja (X 2.1), Jumlah tenaga kerja (X 2.2), Tenaga pelaksana (mandor) kurang baik (X 2.3). 3. Faktor Keuangan yang merupakan hasil reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Kemampuan keuangan (X 6.1), Sering terjadi keterlambatan pembayaran oleh owner kepada kontraktor (X 6.2), Sering terjadi keterlambatan pembayaran oleh Kontraktor kepada Supliyer (X 6.3), Kontraktor kepada Pekerja (X 6.4). Bahasan Strategis Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan. Berdasarkan hasil analisa Regresi diperoleh bahwa Lingkungan Kerja (X 1), Tenaga Kerja (X 2) dan Keuangan (X 6) merupakan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah Material (X 3), Peralatan (X 4), Metode Pelaksanaan (X 5) dan Desain (X 7). Selanjutnya faktor-faktor yang berpen-garuh secara signifikan terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor Lingkungan Kerja yang merupakan hasil

reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Pelaksanaan proyek bertepatan den-gan Musim Tanam tembakau (X 1.1), Pelaksanaan proyek bertepatan dengan bulan puasa (X 1.2), Intensitas hujan yang tinggi (X 1.3), Kondisi Lokasi/Tempat kerja (site) yang sulit (X 1.4), Suhu pulau Madura yang panas, (X 1.5). 2. Faktor Tenaga Kerja yang merupakan hasil reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Keterampilan tenaga kerja (X 2.1), Jumlah te-naga kerja (X 2.2), Tenaga pelaksana (mandor) kurang baik (X 2.3). 3. Faktor Keuangan yang merupakan hasil reduksi dari variabel-variabel manifest yang terdiri dari : Kemampuan keuangan (X 6.1), Sering terjadi keterlambatan pembayaran oleh owner kepada kontraktor (X 6.2), Sering terjadi keterlambatan pembayaran oleh Kontraktor kepada Supliyer (X 6.3), Kontraktor kepada Pekerja (X 6.4). Selanjutnya akan dibahas strategi yang digunakan terhadap faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi keterlambatan pekerjaan. Strategi Mengatasi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan. 1. Lingkungan Kerja (X 1) Faktor Lingkungan Kerja menyumbang Konstribusi sebesar 41,72%. Artinya, keterlambatan proyek dipengaruhi secara signifikan oleh Lingkungan Kerja sebesar 41,72%. Nilai koefisien β positif mengindikasikan bahwa ketika Lingkungan Kerja kondusif dan baik, maka pelaksanaan proyek akan semakin cepat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan da-lam kontrak dan tidak terjadi keterlambatan. Kemudian untuk mengetahui indikator mana yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan pelaksa-naan pekerjaan pada faktor Lingkungan Kerja dapat dilihat pada nilai komunalitas yang tinggi pada Tabel 6, sebagai berikut : Tabel 6. Nilai Komunalitas Faktor Lingkungan Kerja (X 1) Manifes Nilai Komunalitas X1.1 0,210 X1.2 0,644 X1.3 0,533 X1.4 0,445 X1.5 0,255 Dari Tabel 6. diketahui bahwa indikator dari faktor Lingkungan Kerja yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan adalah X 1.2 yakni Pelaksanaan proyek bertepatan dengan bulan puasa dengan nilai komunalitas sebesar 0,644. Maka strategi yang digunakan untuk mengatasinya adalah kontraktor menambahkan jumlah tenaga dan jam kerja pada malam hari (lembur), dengan harapan bahwa produktifitas yang dicapai dapat sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya. 22 2. Tenaga Kerja (X 2) Faktor Tenaga Kerja menyumbang Konstribusi sebesar 59,23%. Artinya, keterlambatan proyek dipengaruhi secara signifikan oleh Tenaga Kerja sebesar 59,23%. Nilai koefisien β positif mengindikasikan bahwa ketika Tenaga Kerja yang digunakan baik, terampil dan jumlahnya cukup, maka pelaksanaan proyek akan semakin cepat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dan tidak terjadi keterlambatan. Kemudian untuk mengetahui indikator mana yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada faktor Tenaga Kerja dapat dilihat pada nilai komunalitas yang tinggi pada Tabel 7. sebagai berikut : Tabel 7. Nilai Komunalitas Faktor Tenaga Kerja (X 2) Manifes Nilai Komunalitas X 2.1 0,562 X 2.2 0,664 X 2.3 0,551 Dari Tabel 7 diketahui bahwa indikator dari faktor Tenaga Kerja yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan adalah X 2.2 yakni Jumlah tenaga kerja mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dengan nilai komunalitas sebesar 0,664. Maka strategi yang digunakan untuk mengatasinya adalah kontraktor menambah jumlah tenaga kerja yang cukup sesuai volume dan beban pekerjaan yang ada agar Produktifitas yang direncanakan dapat tercapai dan pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami keterlambatan. 3. Keuangan (X 6) Faktor Keuangan menyumbang Konstribusi sebesar 69,77%. Artinya, keterlambatan proyek dipengaruhi secara signifikan oleh Keuangan sebesar 69,77%. Nilai koefisien β positif mengindikasikan bahwa ketika Masalah keuangan perusahaan dari kontraktor lancar, maka pelaksanaan proyek tidak akan terganggu dan dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja dan tidak terjadi keterlambatan. Kemudian untuk mengetahui indikator mana yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada faktor Keuangan dapat dilihat pada nilai komunalitas yang tinggi pada Tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8. Nilai Komunalitas Faktor Keuangan (X 6) Manifes Nilai Komunalitas X6.1 0,566 X6.2 0,709 X6.3 0,885 X6.4 0,631 Dari Tabel 8 diketahui bahwa indikator dari faktor Keuangan yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan adalah X 6.3 yakni

Kontraktor kepada Supliyer dengan nilai komunalitas sebesar 0,885. Maka strategi yang digu-nakan untuk mengatasinya adalah kontraktor harus berupaya dan membenahi manajemen keuangan dalam perusahaan secara baik, agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran kepada supliyer, karena ketika pasokan material terhambat maka pelaksanaan proyek pasti akan terganggu dan terancam ti-dak dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja. Salah satunya dengan cara mengatur dengan baik setiap dana yang keluar atau masuk. 4. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan waktu pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan adalah : Faktor Lingkungan Kerja (X 1), Faktor Tenaga Kerja (X 2) dan Faktor Keuangan (X 6). 2. Faktor yang paling dominan berdasarkan hasil analisa Regresi Linier berganda dalam mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan adalah faktor Tenaga Kerja (X 2) dengan nilai koefisien β sebesar 0,165. Dengan indikator paling dominan adalah X 2.2 Yaitu Jumlah Tenaga Kerja. 3. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan antara lain : a. Memaksimalkan pekerjaan Overtime (Lembur). b. Jumlah pekerja harus disesuaikan dengan beban dan volume pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan disesuaikan dengan SNI 2836:2008. c. Kontraktor harus dapat melaksanakan pembayaran Tepat Waktu kepada supliyer agar pengiriman material tidak terganggu. Saran 1. Kontraktor harus mempunyai tenaga yang memadai, baik tenaga administrasi, tenaga teknis dan lain-lain. Sehingga semua permasalahan yang ada dapat segera dipahami dan diselesaikan dengan baik. 2. Kontraktor harus menyusun SOP (Standard Operation Procedure) yang baik dan harus sudah dilakukan diawal masa kontrak. 3. Konsultan Perencana harus memberikan data dan spesifikasi yang tepat agar pelaksanaan tidak terlalu banyak berubah dari hasil perencanaan. 4. Konsultan Pengawas harus memahami prosedur kerja dan dokumen kontrak serta melakukan pengeawasan dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan SOP. 5. Semua Stakeholder proyek harus dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, agar tujuan proyek yaitu tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya dapat tercapai. 6. Untuk penelitian selanjutnya, dapat memasukkan Volume Pekerjaan sebagai salah satu yang menjadi faktor penyebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek. Daftar Pustaka Arianto, Arif. (2010). Eksplorasi metode Bar chart, cpm, pdm, pert,line of balance dan time chainage diagram Dalam penjadwalan proyek konstruksi, Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil. Universitas Diponegoro, Semarang Dipihusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid 1 dan 2, Kannisius, Yogyakarta. Girsang, D.S, dkk. (2013). Analisis Faktor-Faktor Penyebab keterlambatan pelaksanaan Proyek-proyek pemerintah, Universitas Katolik Parahyangan, Ismael, Idzurnida. (2013). Keterlambatan proyek konstruksi gedung, Faktor penyebab dan tindakan pencegahannya, Institut Teknologi Padang, Padang. Isabel Alves Do Rego, Maria. (2012). Strategi Dalam Mengatasi Keterlambatan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Dili Timor Leste, Program Pascasarjana Magister Teknik Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Malang. Malang Project Management Institute. (2013). Project Management Book Of Knowledge. Fifth Edition. Project Management Institute. inc, Pensylvania Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika, CV Alfabeta, Singarimbun, dkk. (2006). Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. Suyatno. (2010). Analisa Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Gedung (Aplikasi Model Regresi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Soeharto, Imam. (1995). Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. Sugiyono. (2006). Statistika dan Penelitian, CV Alfabeta, 23