Interpretasi Khalayak terhadap Berita-Berita Demonstrasi Mahasiswa di Surat Kabar Kompas

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Nama : Anike Puspita Yunita NIM : D2C Judul : Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka

Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam. Komik Hentai Virgin Na Kankei

Sumary Penelitan. Interpretasi Khalayak terhadap Berita Konflik Papua di Televisi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

SUMMARY PENELITIAN PEMAKNAAN REMAJA TERHADAP KONSTRUKSI MASKULINITAS DALAM MAJALAH HAI

Oleh: RIZKI AMALIA MIZA D SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Interpretasi Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Layanan SMS Premium Versi Ramalan Paranormal SUMMARY SKRIPSI

Pemaknaan Khalayak terhadap Ruang Privat pada Tayangan Suka Suka Uya. Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

POLIGAMI DALAM FILM (Analisis Resepsi Audience Terhadap Alasan Poligami Dalam Film Indonesia Tahun )

BAB V PENUTUP Kesimpulan

POLIGAMI DALAM FILM (ANALISIS RESEPSI AUDIENS TERHADAP ALASAN POLIGAMI DALAM FILM INDONESIA TAHUN )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP ACARA MEWUJUDKAN MIMPI INDONESIA. Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1

ANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS

INTERPRETASI KHALAYAK DALAM MENGKONSUMSI BERITA PARTAI NASDEM DI METRO TV TESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

PEMAKNAAN PENGGUNA JALAN RAYA TERHADAP PEMBERITAAN AKTIVITAS GENG MOTOR DI MEDIA ONLINE SURABAYAPAGI.COM

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB IV PENUTUP. penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas penonton non-tuli (MM Kine

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAKNAAN REMAJA SURABAYA MENGENAI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM VIDEO KLIP STELLAR MARIONETTE SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI

Interpretasi KhalayakTerhadap Acara Reality Show Tolong di SCTV. Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

ANALISIS RESEPSI AUDIENCE TENTANG ANTI KORUPSI DALAM IKLAN ROKOK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Guna Mencapai Gelar S-1 Ilmu Komunikasi

PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP INFORMASI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH BASUKI TJAHAJA PURNAMA DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE

STUDI RESEPSI KHALAYAK TERHADAP PEMBERITAAN SYARIAT ISLAM PADA KOMPAS.COM

PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP EKSPLOITASI WILAYAH DOMESTIK PESOHOR DALAM TALKSHOW HITAM PUTIH. Destika Fajarsylva Anggraini

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

Resepsi Khalayak Terhadap Pemberitaan Kasus Antasari Azhar Dalam Portal Berita Online

Kata kunci: Sensualitas perempuan, everyday life, tayangan malam Indonesia.

BAB V. Refleksi Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

RESEPSI KHALAYAK PEMBACA BERITA TRAGEDI ANAK (AQJ) PADA MEDIA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Wacana Pencalonan Rhoma Irama Sebagai Calon Presiden Dalam Pemilihan Presiden 2014 Dalam Bingkai Surat Kabar Harian KOMPAS

RINGKASAN. lebih baik dari femininitas (Tong, 2006:190). Sedangkan Muted Group Theory melihat

SKRIPSI PENERIMAAN PASANGAN REMAJA TERKAIT ROMANTIC RELATIONSHIP DI VIDEO STAND UP COMEDY RADITYA DIKA DI YOUTUBE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. mengenai bagaimana khalayak meresepsi tayangan tragedi Mina 2015.

ANALISIS RESEPSI PENONTON PEREMPUAN YANG SUDAH MENIKAH TERHADAP KEKERASAN PADA PEREMPUAN DI FILM DIE FREMDE (WHEN WE LEAVE) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan tentang orang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. tanah liat di desa Bayanan, jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, persoalan gaya hdup menjadi sesuatu yang amat diperhatikan oleh

RESEPSI KHALAYAK TERHADAP SOSOK USTADZ DALAM KASUS USTADZ GUNTUR BUMI PADA TAYANGAN INFOTAINMENT

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

PEMAKNAAN MASYARAKAT BELITUNG TERHADAP MARGINALISASI KELOMPOK DAN MOTIVASI DALAM FILM LASKAR PELANGI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya perpedaan pendapat, sudut pandang, tujuan dan lain-lainnya. perbedaan dengan lebih bijak agar terhindar dari konflik.

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB I PENDAHULUAN. yang kini sedang tumbuh di dalam kehidupan masyarakat secara global.

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN TENTANG APLIKASI TRANSPORTASI ONLINE DI SURABAYA

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

By SRI SISWANTI NIM

Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim :

BAB IV PENUTUP. diskriminasi Islam dalam film Fitna karya Geert Wilders. Dari konsep penerimaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

Interpretasi Khalayak Terhadap Eksploitasi Ruang Privat dalam Reality Show Uya Emang Kuya di SCTV SUMMARY PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Transkripsi:

SUMMARY PENELITIAN Interpretasi Khalayak terhadap Berita-Berita Demonstrasi Mahasiswa di Surat Kabar Kompas Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama NIM : M. Yusuf Efendi : D2C606032 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya demonstrasi yang terjadi pascareformasi, membuat media tertarik dan sering mengangkat peristiwa demonstrasi sebagai berita. Demonstrasi mahasiswa merupakan salah satunya yang sering diangkat media dalam pemberitannya, termasuk Kompas. Akan tetapi didalam mengangkat berita demonstrasi mahasiswa, Kompas mengidentikkan demonstrasi mahasiswa dengan kekerasan dan kerusuhan. Kata-kata rusuh, ricuh, bentrok, pemukulan, pelemparan, perusakan, hampir selalu ada dalam berita demonstrasi mahasiswa di Kompas. Judul berita, bahasa berita, lead berita demonstrasi mahasiswa yang dipilih Kompas, melekatkan demonstrasi mahasiswa dengan kekerasan. Tuntutan yang dibawa mahasiswa dalam demonstrasinya tertutupi peristiwa kekerasan yang lebih ditonjolkan Kompas dalam berita demonstrasi mahasiswa. Kekerasan yang dibahas dalam berita demonstrasi mahasiswa di Kompas sudah berlebihan, tidak lagi semata-mata untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai jalannya demonstrasi mahasiswa. Namun, kekerasan tersebut sudah masuk ke bisnis industri media yang mengikuti selera pasar yang tertarik pada berita-berita dengan unsur kekerasan didalamnya. Masyarakat membutuhkan media untuk memperoleh berbagai informasi yang terjadi di lingkungannya. 1.2. Perumusan Masalah Masyarakat sangat mengandalkan media massa untuk memperoleh segala informasi yang terjadi di sekitar mereka. Kompas merupakan media massa yang besar, juga menjadi rujukan utama masyarakat untuk memperoleh informasi. Berita demonstrasi mahasiswa yang kurang berimbang dan diidentikkan dengan kekerasan pada pemberitan di Kompas,

memunculkan pertanyaan bagaimana khalayak menerima pemberitaan demonstrasi mahasiswa yang ada di Kompas? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interpretasi khalayak terhadap berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. 1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi analisa mendalam mengenai proses encoding berita di media massa dan proses decoding khalayak terhadap berita-berita di media massa. Penelitian ini mengupas interpretasi khalayak terhadap berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. 1.4.2. Signifikansi Praktis Penelitian ini diharapkan bisa menambah informasi kepada masyarakat mengenai teks berita di media. Dan juga dapat menjadi referensi dan bahan masukan surat kabar Kompas dalam kaitannya untuk meningkatkan mutu dan kualitas berita yang dihasilkan. 1.4.3. Signifikansi Sosial Penelitian ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk lebih berpikir kritis dan aktif dalam memaknai berita-berita yang diterimanya di media massa. 1.5. Kerangka Pemikiran Berita yang disajikan oleh media massa, sesungguhnya merupakan suatu hasil konstruksi dari media dan wartawan. Berita adalah hasil dari pertarungan wacana antara berbagai kekuatan dalam masyarakat yang selalu melibatkan pandangan dan ideologi wartawan atau media (Eriyanto, 2008:34). Berita bukanlah suatu cerminan realitas, berita

telah melalui proses konstruksi realitas yang dilakukan oleh media dan wartawan yang melibatkan berbagai kepentingan mereka di dalamnya. Media massa pada dasarnya tidak memproduksi, melainkan menentukan (to define) realitas melalui pemakaian kata-kata yang terpilih. Oleh karena itu, pemaknaan yang berbeda merupakan pertarungan di mana memasukkan bahasa di dalamnya (Eriyanto, 2008:37-38). Bahasa yang digunakan dalam berita-berita demonstrasi mahasiswa oleh media massa, akan menentukan gambaran atau makna yang muncul dalam diri khalayak mengenai demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Berita di media massa yang diterima khalayak luas, belum tentu akan dimaknai khalayak sesuai dengan maksud atau tujuan media. Karena sesungguhnya makna dalam teks berita akan muncul pada saat berita diresepsi, adalah ketika teks berita dibaca, dilihat, atau didengar oleh khalayak. Analisis resepsi meneliti bagaimana khalayak mengkonstruksi makna keluar dari yang ditawarkan oleh media. Ien Ang (dalam Downing, Ali Mohammadi, dan Annabelle Mohammadi [eds] 1990:160), menyatakan bahwa makna di dalam media bukanlah suatu yang tidak bisa berubah atau melekat pada teks, namun makna pada teks berita akan muncul ketika peristiwa resepsi, yaitu ketika teks berita tersebut dibaca, dilihat, atau didengar oleh khalayak. Dengan kata lain, khalayak mereproduksi makna sendiri, tidak hanya menerima begitu saja teks berita yang disajikan media. Khalayak mengkodekan kembali atau menginterpretasi teks berita sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, dan pengalaman subjektif yang dimiliki masing-masing khalayak. Selain faktor latar belakang budaya, sosial, pendidikan, pengetahuan, yang dapat mempengaruhi interpretasi khalayak pada berita-berita di media massa, interpretative communities juga memberi pengaruh terhadap interpretasi khalayak. Stanley Fish (dalam Littlejohn, 1999 : 209) menyatakan bahwa pembaca bagian dari interpretative communities, akan membangun pemaknaannya terhadap realita dari hasil interaksi kelompoknya dan akan

digunakannya saat membaca teks berita di media. Jadi, bagaimana khalayak memaknai teks media, akan tergantung juga oleh interpretative communities dari pembaca itu sendiri. Proses produksi makna teks berita, melewati tiga momen pemaknaan yang berbeda, dapat dirangkum dan digambarkan dalam model komunikasi televisual Struart Hall. Dari model komunikasi televisual dari Hall, dapat dijelaskan jalannya proses encoding dan decoding berita-berita demonstrasi mahasiswa di media massa. Momen encoding dan decoding tidak benar-benar berjalan lurus, mungkin apa yang dimaksud oleh media dalam teks beritanya, belum tentu sama dengan pemaknaan khalayak terhadap teks berita yang diterimanya. Untuk itu, Stuart Hall (dalam Baran dan Dennis K. Davis, 2000:262), membagi tiga tipe utama pemaknaan atau pembacaan khalayak terhadap teks media (dominant reading, negotiated meaning, oppositional decoding) : Dominant reading Ketika khalayak memaknai isi media sesuai dengan yang dimaksud oleh pembuat pesan atau media. Jika seseorang melakukan pemaknaan sesuai dengan makna dominan (preferred reading) yang ditawarkan oleh teks media. Negotiated meaning Ketika khalayak membuat pemaknaan alternatif atau pemakanaan sendiri pada pesan media yang berbeda dari preferred reading sesuai dengan kondisi mereka. Oppositional decoding Ketika khalayak menghasilkan pemaknaan atas isi media yang langsung berlawanan dengan preferred reading. 1.6. Metoda Penelitian 1.6.1. Pendekatan dan Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi.

1.6.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah individu dengan tingkat pendidikan, jenis kelamin, usia, pekerjaan yang berbeda-beda yang membaca berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas, dan teks berita demonstrasi mahasiswa tahun 2009 di surat kabar Kompas. 1.6.3. Unit Analisis Unit analisis dari penelitian ini adalah informasi dari informan yang diperlukan yaitu interpretasi informan mengenai berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas dan analisis teks berita demonstrasi mahasiswa tahun 2009 di surat kabar Kompas. 1.6.4. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan berupa hasil wawancara mendalam (in-depth interview) dengan subjek penelitian dan berita demonstrasi mahasiswa tahun 2009 di surat kabar Kompas. 2) Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku, artikel berita di media massa dan referensi lain dari internet yang berkaitan dengan interpretasi khalayak terhadap beritaberita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. 1.6.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam (in-depth interview) dan analisis teks berita demonstrasi mahasiswa tahun 2009 di Kompas.

1.6.6. Analisis dan Interpretasi Data dan penarikan kesimpulan. Analisis dan interpretasi data,terbagi tiga komponen : reduksi data, sajian data, BAB II DESKRIPSI TENTANG GERAKAN MAHASISWA DAN PEMBERITAANNYA, SERTA PROFIL SURAT KABAR KOMPAS Dalam bab II ini, akan dibahas beberapa gerakan mahasiswa besar yang tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Bab ini juga berisi beberapa berita gerakan mahasiswa, mulai dari gerakan mahasiswa tahun 1966, 1974, dan 1998 serta berita demonstrasi mahasiswa sepanjang tahun 2009 yang semuanya diberitakan oleh surat kabar Kompas. Juga analisis terhadap berita demonstrasi mahasiswa untuk menunjukkan preffered reading dari berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. Gambaran mengenai Kompas juga akan diuraikan dalam bab II ini. BAB III INTERPRETASI KHALAYAK TERHADAP BERITA-BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA di SURAT KABAR KOMPAS Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai interpretasi khalayak terhadap berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. Adapun hasil penelitian tersebut merupakan hasil dari wawancara mendalam dengan enam informan. Informan yang dipilih berdasarkan perbedaan jenis kelamin, latar belakang sosial-budaya dan tingkat pendidikan

yang beragam. Pertanyaan yang diajukan kepada informan, mengacu pada interview guide yang telah dibuat, yaitu seputar resepsi terhadap berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. Tiap-tiap informan memiliki interpretasi yang berbeda-beda terhadap beritaberita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas, karena masing-masing informan memiliki latar belakang budaya, sosial, maupun pendidikan yang berbeda-beda. BAB IV ANALISIS RESEPSI BERITA-BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA di SURAT KABAR KOMPAS Pada bab ini, peneliti akan menafsirkan hasil penelitian di lapangan dan mengambil kesimpulan dari pernyataan para informan mengenai interpretasi informan terhadap beritaberita demonstrasi mahasiswa di Kompas. Pembahasan akan dikelompokkan ke dalam dua subbahasan yang mengambil tema sesuai dengan interpretasi informan dari hasil wawancara mendalam dan satu subbahasan yang berisi penggolongan interpretasi informan berdasarkan tiga posisi pemaknaan khalayak (dominant reading, negotiated reading, oppositional reading). Tiga subbahasan tersebut, yaitu mahasiswa dan demonstrasi, kekerasan dalam demonstrasi mahasiswa, serta tipe dan posisi pemaknaan informan terhadap berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. BAB V PENUTUP Interpretasi khalayak merupakan wujud interaksi antara khalayak dengan media. Khalayak akan memaknai kembali informasi yang diterima melalui media massa sesuai

dengan latar belakang sosial, budaya, pengetahuan, dan pendidikan mereka. Begitupun dengan berita-berita demonstrasi mahasiswa yang ada di surat kabar Kompas, khalayak akan menginterpretasikannya sesuai dengan latar belakang yang dimiliki masing-masing khalayak. Karena sesungguhnya menurut Ien Ang (dalam Downing, Ali Mohammadi, dan Annabelle Mohammadi [eds] 1990:160), makna dalam teks berita akan muncul pada saat berita diresepsi, adalah ketika teks berita dibaca, dilihat, atau didengar oleh khalayak. 5.1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Makna dominan yang ada dalam berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas, berupa hal negatif dan sisi kekerasan dari demonstrasi mahasiswa. Demonstrasi mahasiswa digambarkan sebagai demonstrasi yang identik dengan kericuhan, bentrokan, kerusuhan, perusakan fasilitas umum, dan penyebab kemacetan lalu lintas. Peristiwa kekerasan lebih ditonjolkan Kompas pada berita demonstrasi mahasiswa yang dihasilkannya. 2. Khalayak menginterpretasi berita-berita demonstrasi mahasiswa di Kompas, lebih banyak menggunakan pemaknaan mereka sendiri. Khalayak tidak terbawa makna dominan dari berita demonstrasi mahasiswa yang dihadirkan Kompas, maupun tidak radikal berlawanan dengan preffered reading yang ada. Akan tetapi, khalayak membuat pemaknaan alternatif dari berita demonstrasi mahasiswa yang dibacanya. 5.2. Diskusi 1. Sebagai media massa nasional yang besar, Kompas diharapkan dapat menghadirkan berita yang lebih berimbang, informatif, tidak hanya semata-mata berorientasi kepada kepentingan perusahaan saja. Meskipun media kini dihadapkan pada kenyataan persaingan yang semakin ketat dan keras, namun media harus tetap menjunjung

profesionalitasnya. Begitupun dengan Kompas, jangan sampai persaingan yang ada membuat Kompas mengesampingkan kode etik jurnalistik dalam menghasilkan berita. 2. Khalayak sebagai konsumen media harus bisa lebih aktif dan kritis saat menerima informasi yang dihadirkan media massa, karena sesungguhnya informasi yang tersaji dalam media massa telah mengalami proses konstruksi yang dilakukan oleh media. Dengan berbagai kepentingan dan tujuan, peristiwa yang diangkat media bukanlah cerminan atas realitas yang sebenarnya. Jadi, khalayak juga harus mencerna informasi yang ada dalam media dengan aktif, tidak hanya menelan mentah-mentah informasi yang diterimanya tanpa bersikap kritis terlebih dahulu. Semakin banyaknya media massa yang ada sekarang ini, juga perlu ditanggapi oleh masing-masing media untuk dapat menghasilkan berita yang lebih berkualitas. Informasi kini bukan hanya dimonopoli oleh media tertentu saja, sehingga media harus lebih berhati-hati dalam menyusun beritanya. 3. Penelitian ini sangat terbuka untuk peneliti lain mengkajinya dari sudut pandang dan metode yang berbeda. Penelitian serupa dengan memakai pendekatan yang berbeda, diharapkan dapat menambah dan menyempurnakan penelitian yang ada sekarang ini.

ABSTRAKSI Nama : M. Yusuf Efendi NIM : D2C606032 Judul : Interpretasi Khalayak terhadap Berita-Berita Demonstrasi Mahasiswa di Surat Kabar Kompas Pascareformasi, demonstrasi marak terjadi di berbagai daerah di tanah air. Peristiwa demonstrasi mahasiswa rupanya memiliki daya tarik tersendiri bagi media massa untuk mengangkatnya menjadi berita. Kompas, merupakan salah satu media yang sering menulis demonstrasi mahasiswa dalam pemberitaannya. Akan tetapi, Kompas mengidentikkan demonstrasi mahasiswa yang terjadi dengan kekerasan pada berita yang dihasilkannya. Katakata bentrokan, kericuhan, keributan, perusakan, dan kemacetan hampir selalu ada dalam berita demonstrasi mahasiswa di Kompas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana interpretasi khalayak terhadap berita-berita demonstrasi mahasiswa di surat kabar Kompas. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Dalam analisis resepsi, khalayak dipandang sebagi produser makna, tidak hanya menjadi konsumen isi media. Khalayak akan menerima berita demonstrasi mahasiswa yang dibacanya sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, dan pengetahuan mereka. Penelitian ini juga menggunakan model encoding-decoding Struart Hall, untuk menjelaskan jalannya proses encoding dan decoding berita-berita demonstrasi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak aktif dalam menginterpretasi berita demonstrasi mahasiswa yang diterimanya. Interpretasi khalayak terbagi dalam tiga posisi pemaknaan ; dominant reading, negotiated reading, dan oppositional reading. Khalayak yang masuk dalam posisi dominant reading, memaknai demonstrasi mahasiswa identik dengan kekerasan didalamnya. Khalayak tersebut memaknai demonstrasi mahasiswa sesuai dengan makna dominan yang dihadirkan Kompas. Sementara khalayak dengan posisi negotiated reading, memaknai demonstrasi mahasiswa dengan pemaknaannya sendiri. Khalayak ini tidak memandang demonstrasi mahasiswa hanya menimbulkan kericuhan, tetapi juga masih menilai positif demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Sedangkan khalayak yang masuk dalam posisi oppositional reading, memaknai demonstrasi mahasiswa sama sekali berbeda dengan makna dominan yang ditawarkan Kompas. Demonstrasi mahasiswa menurutnya masih baik dan berdampak positif. Penelitian ini sangat terbuka untuk dikaji dari sudut pandang dan metode yang berbeda. Penelitian serupa dengan memakai pendekatan yang berbeda, diharapkan dapat menambah dan menyempurnakan penelitian yang ada sekarang ini. Key word : berita, media massa, khalayak, resepsi

ABSTRACTION Name : M. Yusuf Efendi NIM : D2C606032 Title : Audience s Interpretation toward Student Demonstrations News on Kompas Newspaper There have been so many demonstrations happened in Indonesia during post Reformation era. These student demonstrations and student movement have special fascination for mass media to publish and make them as interesting news for the society. Kompas newspaper is the one of the mass media which always reports some student demonstrations. However, Kompas sometime hyper illustrates the violence which happened in student demonstrations. The use of words like clash, chaos, disturbance, and causing traffic jam always appears on Kompas student demonstrations news. This research purposed to reveal how the audiences interpretation toward student demonstrations news on Kompas newspaper. This research uses qualitative methods with reception analysis approach. In analysis of reception, audiences considered as not only consumer of media content, but also as meaning producer. Audiences will read student demonstrations news, and then interpret it based on their knowledge. This research also uses Struart Hall encoding-decoding model to explain encoding and decoding process of student demonstrations news. The result of this research shows how audience are active in interpretating the student demonstrations news. Audiences interpretation consist of three interpretation positions ; dominant reading, negotiated reading, and oppositional reading. Audiences who include in dominant reading position, interpret student demonstrations are close with violence. Audiences interpreted student demonstrations as preferred reading which appeared on Kompas. While audiences in negotiated reading position, interpreted student demonstrations by their own assumptions. These audiences evaluated that student demonstrations didn t create chaos, but still assumed that student demonstrations have positive impact. Audiences, who included in oppositional reading, interpreted student demonstrations news oppositely with the preferred reading which written by Kompas. This research is openly to be study from some different perspectives and methods. Another similar research with different approach expected to increase and complete the present research. Key word : news, mass media, audiences, reception