KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
KAITAN MONSUN TERHADAP VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A UNTUK PREDIKSI POTENSI FISHING GROUND DI PERAIRAN KARIMUNJAWA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

IDENTIFIKASI VARIABILTAS UPWELLING BERDASARKAN INDIKATOR SUHU dan KLOROFIL-A DI SELAT LOMBOK Randy Yuhendrasmiko, Kunarso, Anindya Wirasatriya

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Musim Ikan Di Perairan Laut Jawa Kabupaten Jepara dan Prediksi Lokasi Fishing ground-nya

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

Gambar 1. Diagram TS

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali

Analisis Spasial dan Temporal Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan Sumatera Barat

KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN

Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat

Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Laut di Laut Banda Berdasarkan Data Citra Satelit. Forecasting Fishing Areas in Banda Sea Based on Satellite Data

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

PENGARUH MONSUN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN SELATAN BALI

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di :

ABSTRAK. Kata kunci: Suhu Permukaan Laut; Klorofil-a; Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares); Pancing Ulur ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: Citra satelit, Ikan Pelagis, Klorofil, Suhu, Samudera Hindia.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara, ( 2) Staff Pengajar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL 5.1 Kandungan Klorofil-a di Perairan Sibolga

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di :

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2017

ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A DATA INDERAJA HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL

VARIASI GELOMBANG LAUTDI SELAT MAKASSAR BAGIAN SELATAN

ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN THERMAL FRONT PADA MUSIM PERALIHAN DI PERAIRAN TELUK BONE

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM

Physics Communication

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA

Hubungan Upwelling dengan Jumlah Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan

J. Sains & Teknologi, Agustus 2008, Vol. 8 No. 2: ISSN

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING

ANALISA VARIABEL OSEANOGRAFI DATA MODIS TERHADAP SEBARAN TEMPORAL TENGGIRI (Scomberomorus commersoni, Lacépède 1800) DI SEKITAR SELAT KARIMATA

CONTENT BY USING AQUA MODIS SATELLITE IMAGERY IN MARINE WATERS OF ROKAN HILIR REGENCY RIAU PROVINCE

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE

ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT SELAT MALAKA. Universitas Riau.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Variabilitas Suhu dan Klorofil-a di Daerah Upwelling pada Variasi Kejadian ENSO dan IOD di Perairan Selatan Jawa sampai Timor

Pola Angin Musiman di Perairan Malang Selatan, Jawa Timur

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAMPAK KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP INTENSITAS UPWELLING DI PERAIRAN SELATAN JAWA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN ARUS PERAIRAN PANTAI SEMARANG PENDEKATAN PEMODELAN NUMERIK TIGA DIMENSI DISERTASI

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

Variasi Temporal dari Penyebaran Suhu di Muara Sungai Sario

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

Keywords : Upwelling, Sea Surface Temperature, Chlorophyll-a, WPP RI 573

ANALISIS PENGARUH EL NIÑO TERHADAP KONSENTRASI KLOROFIL-A DI PERAIRAN MALUKU

Variabilitas Suhu dan Salinitas Perairan Selatan Jawa Timur Riska Candra Arisandi a, M. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK BONE

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

KAJIAN SEBARAN UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstract. SUHU PERMT]KAAI\{ LAUT I}I PERAIRAN RAJAAMPAT PROPINSI PAPUA BARAT (Hasil Citra )

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

VARIABILITAS KONSENTRASI KLOROFIL A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN NATUNA

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 158 164 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN JEPARA DamarAji Prasetyo, Kunarso,Alfi Satriadi, Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang Semarang. 50275 Telp/fax (024)7474698 Email :damarrraji@gmail.com,kunarsojpr@yahoo.com,satriad_as@yahoo.co.id Abstrak Salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan laut di perairan Jepara melalui pendugaan potensi daerah penangkapan ikan. Faktor oseanografi yang memiliki keterkaitan dengan pendugaan potensi daerah penangkapan ikan salah satunya adalah angin. Hal tersebut disebabkan variabilitas angin mempengaruhi klorofil-a dan suhu permukaan laut sebagai dasar indikator dalam pendugaan potensi daerah penangkapan ikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pola sirkulasi angin dan kaitannya dengan klorofil-a, SPL (Suhu Permukaan Laut) dan potensi daerah penangkapan ikan untuk nelayan kecil di perairan Jepara. Penelitian ini dilakukan pada 4-5 November 2015 di perairan Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penentuan lokasi pengambilan titik lokasi dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan angin dalam satu tahun mengalami peningkatan dua kali, peningkatan kecepatan angin pertama terjadi pada musim barat (bulan Februari) sebesar 5,17 m/dtk dan peningkatan kedua terjadi pada musim timur (bulan Juli) sebesar 4,94 m/dtk. Penurunan kecepatan angin terjadi pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2, yang puncak terendah terjadi pada bulan April dan November masing-masing kecepatannya sebesar 1,40 m/dtk dan 1,34 m/dtk. Potensi daerah penangkapan ikan mengikuti pola peningkatan klorofil-a dan SPL (Kunarso et al.,2015), dimana potensi daerah penangkapan ikan di perairan Jepara tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Juli. Sedangkan distribusi potensi daerah penangkapan ikan secara spasial kategori tinggi dominan berada di tiga lokasi yaitu, disebelah barat Kecamatan Kedung, di utara Kecamatan Donorojo dan di utara Kecamatan Keling. Kata Kunci :Angin, Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut, Potensi Daerah Penangkapan Ikan, Perairan Jepara Abstract One efforts to optimize the use of marine fisheries resources in waters Jeparais through suspected the potential of the fishing ground. Oceanographic factors that have relevance to the estimation of potential fishing areas one of which was a wind. This is due to the variability of the wind affects chlorophyll-a and sea surface temperature as a basic indicator in estimating potential fishing area.the purpose of the research is to knowing of the wind circulation patterns and relation to klorofil-a, such ( sea surface temperature) and regional potential fishing areas to fishermen in Jepara.This study was done on 4-5 November 2015in Jepara waters. The method that was used for this study was quantitative method. Purposive sampling method was used to determine locations for sampling.this research result indicates the wind in one year has increased two times, the first wind speed increase occured on west monsoon ( February ) worth least 5,17 m/sec and the second increase occurred on the east monsoon (July ) by 4,94 m/sec. Wind speed drop occurs in transitional seasons 1 and transitional season 2, the lowest peak occurred in April and November respectively velocity of 1.40 m/sec and 1.34 m/sec.potential of fishing ground following the pattern of increase klorofil-a and SST (Kunarso et al.,2015), where the potential of fishing in Jepara waters reach the highest in February and July. While distribution the potential of the fishing ground in spatial dominant high category were in three locations they are, Western side of Kedung, in northern Donorojo and northern Keling. Keywords :Wind, klorofil-a, Sea Surface Temperature, Potential of the fishing ground, Waters Jepara.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 159 PENDAHULUAN Salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan laut dilakukan melalui penyediaan data peramalan daerah kesuburan dan potensi ikan. Salah satu faktor yang harus diketahui dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah parameter oseanografi. Faktor-faktor oseanografi keterkaitannya dengan pendugaan daerah penangkapan ikan yang dilakukan diperairan Jepara sangat terbatas dilakukan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Martono, 2008). Karakteristik oseanografi di suatu perairan sangat berpengaruh pada kondisi yang terjadi di perairan salah satu ialah angin. Angin disebabkan karena adanya tekanan udara dari hasil ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang berbeda dipermukaan bumi (Lanuru, 2011).Pengaruh terhadap SPL (Suhu Permukaan Laut) dan klorofil-a sangat penting untuk mengetahui karakteristik kesuburan, sehingga dapat kita menduga dalam kajian ini dimana lokasi penangkapan ikan dan dapat memberikan informasi yang berguna. Parameter-parameter oseanografi yang mempengaruhi hal tersebut di perairan Jepara mendorong untuk dilakukannya studi. Oleh karena itu maka kajian mengenai variabilitas angin dan korelasinya terhadap perubahan kesuburan dan pendugaan potensi lokasi penangkapan ikan perlu untuk diadakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pola sirkulasi angin dan kaitannya dengan klorofila, SPL (Suhu Permukaan Laut) dan potensi daerah penangkapan ikan untuk nelayan kecil di perairan Jepara. MATERI DAN METODE Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer (Angin, Klorofil-a, dan SPL) dan data sekunder (Arus). Data primer atau data utama dalam penelitian ini yaitu data angin dari pengukuran lapangan dan data model yang diperoleh dari Eropean Center for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF). Klorofil-a dan SPL diperoleh dari citra satelit Aqua MODIS. Data sekunder yang digunakan adalah data arus yang didapat dari MyOcean dan pengukuran lapangan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009), metode kuantitatif disebut metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis umumnya menggunakan statistik. Metode Penentuan Lokasi Penentuan titik sampel di perairan Pantai Marina Ancol menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik dalam penentuan titik sampel yang mewakili keadaan keseluruhan dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009). Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 160 HASIL Angin Di Perairan Jepara Angin (m/dtk) 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Angin Bulan Gambar 2. Rerata klimatologi bulanan kecepatan angin 2002-2015 Berdasarkan gambar diatas tampak dalam satu tahun terjadi dua kali peningkatan kecepatan angin yang puncaknya terjadi pada bulan Februari dan Juli, masing-masing sebesar 5,17 m/dtk dan 4,94 m/dtk. Penurunan kecepatan angin dalam satu tahun terjadi dua kali, nilai terendah terjadi pada bulan April dan November masing-masing sebesar 1,40 m/dtk dan 1,34 m/dtk. Kecepatan angin rata-rata klimatologi bulanan tertinggi terjadi bertepatan musim barat (bulan Februari) dan musim timur (bulan Juli), sedangkan nilai kecepatan angin terendah terjadi bertepatan pada saat musim peralihan 1 (bulan April) dan peralihan 2 (bulan November). Variabilitas klorofil-a dan SPL Klorofil-a(mg/m³) 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Klorofil-a Gambar 3. Rata-rata bulanan klorofil-a dan SPL periode 2002 hingga 2015 di Perairan Jepara Nilai rerata SPL bulanan dari Januari sampai Desember tampak bervariasi, dalam satu tahun terjadi dua kali peningkatan suhu yang puncaknya terjadi pada bulan April dan November masing-masing sebesar 30,4 0 C dan 30,5 0 C. Penurunan nilai SPL juga terjadi dua kali dalam satu tahun, nilai terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 28,6 0 C. 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5 SPL SPL ( C)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 161 Gambar 4.Suhu Permukaan Laut klimatologi bulanan di perairan Jepara Nilai rerata klorofil-a klimatologi bulanan 2002-2015 menunjukan dua kali terjadi peningkatan dalam satu tahun, puncaknya terjadi pada bulan Februari dan bulan Juli masing-masing sebesar 2,61 mg/m3 dan 2,85 mg/m3. Nilai rendah dari klorofil-a dalam satu tahun terjadi 2 kali yaitu pada bulan April, dan November masing-masing senilai 1,47 mg/m 3 dan 1,52 mg/m 3. Gambar 5.Klorofil-a klimatologi bulanan di perairan Jepara Distribusi Potensi Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Jepara

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 162 Gambar 6. Pola daerah penangkapan ikan bulanan di perairan Jepara Hasil analisis berdasarkan kategori diatas menunjukan terjadinya variabilitas potensi daerah penangkapan secara temporal (bulanan). Jumlah daerah potensi penangkapan umumnya berkisar 5-10 lokasi. Kesuburan yang tampak dari kedekatan kadar klorofil-a yang selalu diatas 0,2 mg/m 3. Keterkaitan Angin dengan SPL, Klorofil-a dan Distribusi Potensi Daerah Penangkapan ikan Klorofil-a(mg/m³) 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 6 5 4 3 2 1 Angin (m/dtk) Angin (m/dtk) 0 0 27,50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Klorofil-a Angin SPL Bulan Bulan (A) (B) Gambar 7. (A) Rata-rata bulanan klorfil-a dan angin, (B) Rata-rata bulanan SPL dan angin 6 5 4 3 2 1 31,00 30,50 30,00 SPL ( C) 29,50 29,00 28,50 28,00 Nilai bulanan rerata klorofil-a menunjukan hubungan dengan kecepatan angin yang pada bulan Februari dan Juli nilai klorofil-a paling tinggi masing-masing 2,61 mg/m3 dan 2,85 mg/m3, begitu pula nilai kecepatan angin yang menunjukan peningkatan juga pada bulan tersebut yang masing masing berkecepatan 5,17 m/dtk dan 4,94 m/dtk. Nilai klorofil-a juga menurun 2 kali dalam satu tahun pada bulan April dan November senilai 1,47 mg/m3 dan 1,52 mg/m3 dan pada bulan yang sama juga kecepatan angin menurun mencapai 1,40 m/dtk dan 1,34 m/dtk. Bulan April dan November yang mempunyai kecepatan angin yang rendah termasuk ke dalam musim peralihan 1 (bulan April) dan musim peralihan 2 (bulan November).Angin Munson barat, timur dan peralihan juga mempengaruhi keterkaitan hubungan secara terbalik dengan SPL. Gambar 7 (B) menunjukan pada bulan April dan November menurunnya nilai kecepatan angin membuat SPL meningkat sebesar 30,4 0 C dan 30,5 0 C. Keterbalikan hubungan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 163 tersebut juga tampak pada bulan Februari dan Juli ketika kecepatan angin meningkat membuat SPL pada bulan tersebut nilainya turun sebesar 29,5 0 C dan 28,8 0 C. PEMBAHASAN Hubungan Angin Terhadap Variabilitas Potensi Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Jepara Berdasarkan data hasil pengolahan maka variabilitas klorofil-a dan SPL dapat digunakan sebagai indikator potensi fishing ground dimana, potensi fishing ground akan meningkat ketika klorofil-a meningkat dan suhu sesuai dengan kehidupan ikan. Data pengolahan potensi daerah penangkapan ikan menunjukan adanya variabilitas jumlah maupun klasifikasi potensi penangkapan ikan sesuai dengan jumlah bulan (Tabel 1). Tabel 1. Jumlah Potensi Daerah Penangkapan Ikan dan Distribusi Klasifikasi Potensinya Bulan Titik Potensi Tinggi Sedang Rendah Januari 7 5 2 0 Februari 9 6 2 1 Maret 5 2 0 3 April 5 2 2 1 Mei 6 3 0 3 Juni 6 4 2 0 Juli 8 5 3 0 Agustus 8 4 4 0 September 7 2 4 1 Oktober 5 3 0 2 November 4 4 0 0 Desember 4 3 1 0 Berdasarkan nilai klorofil-a, SPL dan lokasinya, hasil dari Gambar 9 memaparkan di wilayah perairan Jepara terdapat 2 wilayah potensi daerah penangkapan ikan yang utama, pertama yaitu berada di sebelah barat kecamatan Kedung, kedua berada di sebelah utara kecamatan Donorojo. Potensi daerah penangkapan jumlah titik paling banyak terdapat pada musim barat (bulan Januari dan Februari) dan pada musim timur (bulan Juli dan Agustus). Peningkatan kesuburan perairan yang tampak pada musim barat dan musim timur diduga pengaruh dari meningkatnya kecepatan angin dan klorofil-a (Gambar 10). Puncak peningkatan kecepatan angin terjadi bersamaan dengan puncak konsentrasi klorofil-a tertinggi yaitu pada bulan Januari atau Februari dan Juli atau Agustus. Konsentrasi klorofil-a merupakan indikator dari fitoplankton, dimana nutrien membantu pertumbuhan fitoplankton sehingga pertumbuhan, perkembangan, dan konsentrasinya tinggi. Fitoplankton merupakan bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut, sehingga kelimpahan fitoplakton dalam suatu perairan dapat diketahui melalui distribusi klorofil-a di dalam perairan tersebut hal ini sesuai dengan hasil riset Alimina (2008). Potensi daerah penangkapan ikan pada musim barat tinggi hal ini terjadi diduga karena distribusi konsentrasi klorofil-a yang meningkat, peningkatan ini cenderung diakibatkan oleh run off sungai, dimana di daerah perairan Jepara memiliki beberapa sungai yang memungkinkan membawa nutrien dari daratan ke perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendiarti et al. (2005), untuk perairan daerah pantai meningkatnya nutrien terlarut bisa disebabkan oleh meningkatnya curah hujan yang membawa limpasan nutrien dari darat ke laut melalui muara sungai. Perairan Jepara yang berada di Pulau Jawa memiliki muara-muara sungai yang membawa run off yang besar disetiap intensitas hujan yang tinggi. Run off dari Laut Jawa tersebut mempengaruhi nilai klorofil-a di Laut Jawa. Intensitas hujan yang tinggi terjadi pada musim barat dan sebaliknya pada musim timur mengalami penurunan intensitas hujan (Nontji, 2007). Pengaruh dari run off tersebut akan berkurang didaerah yang jauh dari muara, sehingga pengaruh run off tersebut yang diduga menjadi alasan tingginya potensi daerah penangkapan ikan pada musim barat di perairan Jepara, khususnya pada lokasi potensi berada di menjadi dominasi potensi fishing ground pada musim barat. Distribusi temporal potensi daerah penangkapan ikan yang tinggi pada bulan Juli dan Agustus yang bertepatan pada musim timur yaitu berjumlah 8 titik potensi (Tabel 1). Tingginya potensi pada periode ini diduga akibat angin kencang pada musim timur. Arus pada musim timur ketika menuju perairan Jepara dari arah utara mengalami proses divergensi di perairan utara Kecamatan Keling dan utara Kecamatan Donorojo. Proses tersebut menyebabkan nutrien yang berada di lapisan bawah terangkat dan konsentrasinya meningkat, sehingga menyebabkan fitoplankton tumbuh subur dan tampak dari tingginya konsentrasi klorofil-a. Tingginya konsentrasi klorofil-a dapat sebagai indikator potensi daerah

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 164 penangkapan ikan khususnya daerah utara Kecamatan Donorojo dan di utara Kecamatan Keling memiliki potensi daerah penangkapan ikan tinggi. KESIMPULAN 1.Kecepatan angin di perairan Jepara mengalami fenomena peningkatan dua kali dalam satu tahun yang puncaknya terjadi pada musim barat (bulan Februari) dan musim timur (bulan Juli) masing-masing kecepatannya sebesar 5,17 m/dtk dan 4,94 m/dtk. Penurunan kecepatan angin terjadi pada musim peralihan 1 dan musim peralihan 2 yang puncaknya terjadi pada bulan April dan November yang masing - masing kecepatannya sebesar 1,40 m/dtk dan 1,34 m/dtk. 2.Angin menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap variabilitas klorofil-a dan SPL, ketika angin meningkat kadar klorofil-a juga meningkat dan SPL menurun. Kondisi sebaliknya terjadi ketika kecepatan angin menurun maka nilai klorofil-a menurun dan SPL meningkat nilainya. Hubungannya korelasi antara kecepatan angin dan klorofil-a memiliki nilai positif sebesar 0,83, sedangkan kecepatan angin dan SPL menunjukan nilai hubungan korelasi negatif sebesar -0,80. Hal ini menunjukkan hubungan antara parameter yang kuat. 3.Potensi daerah penangkapan ikan mengikuti pola peningkatan klorofil-a dan SPL, dimana potensi daerah penangkapan ikan di perairan Jepara secara temporal puncak tertinggi terjadi 2 kali pada bulan Februari dan Juli. Sedangkan distribusi potensi daerah penangkapan ikan secara spasial kategori tinggi dominan berada di tiga lokasi yaitu, disebelah barat Kecamatan Kedung, di utara Kecamatan Donorojo dan di utara Kecamatan Keling. DAFTAR PUSTAKA Alimina, N. 2008. Analisa klorofil-a dan Hubungan dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara. Sumberdaya Insani, Juli:14 Hendiarti, N., 2005. Investigation of Different Coastal Processes In Indonesian Waters Using Seawifs Data. Deep-Sea Research II 51, 85 97. Kunarso, Irwani, A. Satriadi, M. Helmi. 2015. Studi Pengembangan Peta Prediksi Fishing Ground Bulanan Per Jenis Ikan Ekonomis di Perairan Kabupaten Jepara, Demi Mewujudkan Harapan Nelayan Pergi Kelaut Untuk Memanen Ikan. [Laporan Penelitian]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Dipponegoro, Semarang, 220 hlm.. Martono, H., Komarudin, R., Syarief, S.P. and Nugraha, D., 2008. Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut. Lapan. Jakarta. Nontji. A. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta. Lanuru, M. Dan Suwarni. 2011. Pengantar Oseanografi. Unhas Makasar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA, Bandung.