PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN TANJUNG BONAI AUR SIJUNJUNG Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research was motivated because of the student difficulties in contructing, inquiri, the concepts, and lack of the learning sources that facilitie the student to learn independently is still lacking, and student difficult was to understand the material on a vast integer.this type of research is the development of the IDI model. IDI model consists of three stages: define, develop, and evaluate. Student work sheet produced very valid by the validator categorized in terms of the feasibility of the content, and language with a final value of 3,44. The resulting is also very practical categorized by the students with 85,31% of the final value in terms of convenience, time, equivalence, and easily interpreted. This means student work sheet Based on Contexstual Mathematics Learning Material On Class VII MTsN Tanjung Bonai Aur Suijunjung has valid to be used as teaching materials. Keyword: Development (IDI), Contexstual, Student work sheet, and integer PENDAHULUAN VII pada tanggal 07 dan 09 Kurikulum merupakan Juni 2014 di MTsN Tanjung Bonai Aur, didapat informasi bahwa dalam pedoman untuk mencapai tujuan proses pembelajaran guru pendidikan dan pelaksanaan menggunakan buku teks dan LKS. pembelajaran pada suatu tingkat Terlihat dari buku teks yang pendidikan. Kurikulum 2013 digunakan guru bahwa buku menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centre). memaparkan materi secara langsung dan belum memberikan kesempatan Oleh karena itu pembelajaran di kelas kepada siswa untuk menemukan diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Berdasarkan wawancara dengan konsep. Sehingga siswa cenderung menghafal konsep yang disajikan, tetapi tidak memahami dengan baik konsep tersebut. Berdasarkan hasil wawancara guru bidang studi matematika kelas mengenai materi pelajaran, guru
menerangkan bilangan bulat merupakan pokok bahasan siswa SMP/MTs kelas VII yang sulit dipahami oleh siswa. siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat negatif dan campuran, serta membedakan sifat-sifat pada operasi bilangan bulat. Melihat dari permasalahan yang ada, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peranan penting dalam membangkitkan minat siswa dalam belajar serta mampu menciptakan lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS dikembangkan secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa dan mengacu pada pendekatan kontekstual. Karena dengan menggunakan pendekatan kontekstual, siswa dapat mengkostruksi pikiran, menemukan konsep serta dapat menghubungkan dengan dunia nyata siswa. Menurut Trianto (2011:222) LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah, selain itu LKS dapat juga berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan ekperimen atau demontrasi. Sedangkan, pembelajaran kontekstual adalah suatu pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka yang harus dipahami oleh siswa (Sanjaya, 2008: 255). LKS yang dibuat mengandung unsur-unsur dari kontekstual yang dikemukan oleh Sanjaya (2012: 264) yaitu adanya konstruktivisme, menemukan (inkuiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (Learning Comunity), pemodelan (Modelling),
refleksi (Reflection), penilaian autentik. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah mengembangkan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi bilangan bulat untuk siswa kelas VII MTsN Tanjuung Bonai Aur Sijunjung, sehingga penelitian bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi bilangan bulat dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Berdasarkan uraian di atas LKS berbasis kontekstual adalah suatu LKS yang berlandaskan pada pendekatan kontekstual, yang mana dapat membuat siswa lebik aktif dan kreatif dalam belajar, serta dapat menimbulkan kemandirian siswa dalam belajar. Dalam LKS ini terdapat pembahasan materi yang memerlukan keterlibatan siswa untuk menemukan sebuah konsep, menyelesaikan permasalahan secara berkelompok dengan tujuan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah LKS berbasis kontekstual pada materi Bilangan Bulat bagi siswa siswa kelas VII MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Produk dikembangkan menggunakan model IDI (Instruksional Development Institute) yang dikemukan oleh Harjanto (2011: 114). Model IDI terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap penentuan (Define), tahap pengembangan (Develop), dan tahap evaluasi (Evaluate). Pada tahap define dilakukan analisis silabus, analisis karakteristik siswa, analisis konsep, dan wawancara dengan guru bidang studi matematika MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Tahap kedua yaitu tahap develop. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang produk dan validasi produk. Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada tahap evaluate adalah praktikalitas produk dengan cara produk diuji-cobakan pada Sembilan orang siswa yang telah mempelajari
materi bilangan bulat di MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru Matematika dan satu orang guru Bahasa Indonesia MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Sedangkan angket dan pedoman wawancara digunakan untuk melakukan praktikalitas produk. Praktikalitas produk bertujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan melakukan ujicoba produk secara terbatas pada Sembilan orang siswa dan dua orang guru Matematika MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pada lembar validasi diperoleh data yang dianalisis dengan tekniknya terhadap seluruh aspek yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisis validitas LKS berdasarkan lembar validasi dilakukan beberapa langkah, yaitu memberi skor penilaian dengan rentangan 1 sampai 4 dengan alternatif jawaban sangat tidak setuju untuk 1, tidak setuju untuk 2, setuju untuk 3, dan sangat setuju untuk 4, kemudian melakukan perhitungan rerata menggunakan perhitungan oleh Walpole (1192:24), dan langkah selanjutnya yaitu menentukan kriteria validitas. Kriteria untuk menentukan validitas dibagi atas 4, yaitu bila rerata 1.75 dikategorikan sangat tidak valid, bila 1,75< 2,50 dikategorikan tidak valid, bila 2,50< 3,25 dikategorikan valid, dan bila rerata >3.25 dikategorikan sangat valid. Pada angket parktikalitas juga dianalisis berdasarkan tekniknya dan diajikan dalam tabel. Analisi pada angket praktikalitas terhadap guru dan siswa dilakukan beberapa langkah, yaitu memberikan skor penilaian terhadap angket yang telah diisi guru dan siswa dengan rentangan 1 sampai 4 sesuai dengan lembar validasi, kemudian melakukan perhitungan nilai akhir dengan rumus = 100%.
langkah selanjutnya yaitu menentukan kriteria praktikalitas dalam bentuk persentase. Adapun persentase dan kriteria yang digunakan terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kategori Praktikalitas LKS Berbasis Kontekstual (%) Kategori P 25 Sangat Tidak Praktis 25< 50 Tidak Praktis 50< 75 Praktis 75< 100 Sangat Praktis Sedangkan, teknik analisis data untuk hasil wawancara digunakan teknik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian diperoleh LKS berbasis Kontekstual untuk materi bilangan bulat yang sangat valid dan sangat praktis. Kegiatan untuk mendapatkan LKS berbasis kontekstual diawali dengan melakukan tahap define. Hasil yang diperoleh pada tahap define yaitu berdasarkan analsis silabus bahwa materi yang diberikan secara umum sudah sesuai dengan silabus kurikulum 2013. Berdasarkan analisis karakteristik siswa diperoleh hasil bahwa siswa MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, sehingga bahan ajar yang disusun dapat mengarahkan rasa ingin tahu siswa dan meningkatkan peranan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan hasil analisis buku teks dan wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa materi yang terdapat dalam buku teks yang digunakan sudah mencakup sebagian besar kompetensi yang diharapkan, namun konsep disajikan secara langsung, sehingga siswa terfokus menghafal konsep yang disajikan. Kegiatan setelah diperoleh hasil pada tahap define adalah tahap develop. Pada tahap develop dihasilkan LKS berbasis kontekstual dengan mengacu pada unsur-unsur kontekstual. Setelah LKS disusun maka dilakukan validasi. Hasil validasi dari tiga orang validator dalam lembar validasi dengan aspek kelayakan isi, penyajian, serta aspek bahasa dan keterbacaan memperoleh hasil seperti Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Penilaian Lembar Validasi dari Validator. No Aspek yang Validator Rata Kategori diamati 1 2 3 -rata 1 Kelayakan isi 14 15-3.63 Sangat valid 2 Penyajian 47 54-3.61 Sangat valid 3 Bahasa dan 12 13 12 3.09 valid keterbacaan Rata-rata 3.44 Sangat valid Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa hasil penilaian lembar validasi dari validator memperoleh kriteria sangat valid dengan rata-rata 3.44. Artinya LKS kontekstual yang disusun dapat melakukan tahap selanjutnya, yaitu tahap evaluate. Pada tahap ini dilakukan praktikalitas dengan melakukan uji-coba terhadap Sembilan orang siswa dan dua orang guru pada tanggal 02 Oktober 2014. Hasil uji-coba terhadap siswa memperoleh nilai 88.03% dengan kriteria sangat praktis dan hasil praktikalitas oleh guru memperoleh 85.31% dengan kriteria sangat praktis. Artinya LKS yang disusun sudah layak pakai bagi siswa MTsN Tanjung Bonai Aur Sijunjung. KESIMPULAN DAN SARAN LKS berbasis kontekstual yang dikembangkan sudah sangat valid menurut pakar matematika dan pakar bahasa, serta LKS ini sudah sangat praktis untuk digunakan. Artinya LKS matematika berbasis kontekstual telah layak digunakan. Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: LKS berbasis kontekstual sebaiknya diuji cobakan disekolah lain, LKS berbasis kontekstual ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan LKS berbasis kontekstual untuk melihat tingkat efektifitas. Serta dapat dijadikan contoh dalam mengembangkan LKS berbasis kontekstual dengan menggunakan pendekatan sainctific yang ditekankan dalam kurikulum 2013. DAFTAR PUSTAKA Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sanjaya, Wina. 2012. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana