BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis atas..., Rokhmat Taufiq Hidayat, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak ada satupun manusia yang mampu secara mutlak memprediksi masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis atas Penyajian Laporan Keuangan Klub. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai penerapan UEFA FFP

PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK TRANSFER PEMAIN KLUB SEPAKBOLA (STUDI KASUS PADA KLUB SEPAKBOLA DI LIGA INGGRIS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara di Eropa berhasil menjuarai Piala Dunia. Di beberapa negara Eropa,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Tentang Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mungkin agar masyarakat tertarik dengan informasi tersebut.

Desember 2012 jam wib.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

KLUB TERBANYAK MERAIH TROFI LIGA CHAMPIONS

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I S S U E 1 5, 4 A P R I L C o n t e n t. LIGA INGGRIS Pelatih Dengan Gaji Tertinggi. KEUNTUNGAN KLUB Darimana saja keuntungan klub berasal

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

Upaya Membangun Industri Sepakbola di Indonesia

Analisis Laporan Keuangan dan Harga Saham Klub Sepak Bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund. Krisna Mukti Herdyastoro, Budi Frensidy

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara. Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang menjanjikan dalam jumlah yang besar, terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

Sumber: (diakses tanggal 3 April 2011)

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI

BAB 4 ANALISIS. Dunia Perempuan, dilihat dari hubungan antara kompetisi yang dijalankan dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. muda. Berdasarkan laporan yang dirilis NBL Indonesia, untuk tahun ini NBL

BAB 2 LANDASAN TEORI. pasti memiliki proses bisnis yang dilakukan untuk mengelola produk atau jasa yang

BAB 4 PEMBAHASAN. Pelanggan. Suporter. Supplier. Regulator. Gambar 4.1 Proses Bisnis Klub Sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)

BAB 2 Sejarah dan Konteks

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

Danang Budi Susetyo LEARN FROM FOOTBAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dunia yang dibarengi dengan peningkatan

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan riset, berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan di masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola dianggap sebagai salah satu olah raga yang paling populer di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

Bab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak perlu diperdebatkan lagi bila sepakbola disebut sebagai cabang olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai macam olahraga populer lain seperti hockey, bola basket, bola tangan, hingga bulutangkis, dan telah diakui sebagai olahraga nomor satu dalam hal pemberitaan media dan perhatian penonton di seluruh dunia. Menurut statistik FIFA (Fédération Internationale de Football Association), turnamen Piala Dunia sepakbola atau yang biasa disebut FIFA World Cup, yang diselenggarakan di Korea-Jepang pada tahun 2002 membuat rekor baru untuk event olahraga dengan mencapai 49,2 miliar penonton di seluruh dunia. Final pada turnamen tahun 2002 yang mempertemukan Brazil dan Jerman tersebut menjadi pertandingan yang paling banyak disaksikan dalam sejarah piala dunia dengan 1,1 miliar penonton dan disiarkan di 213 negara di seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat penonton terhadap sepakbola sangat besar. Berkat kepopulerannya, tidak dapat terhindarkan bila sepakbola modern kini telah berkembang dari sekedar permainan mencetak gol diatas lapangan hijau hingga mempengaruhi aspek-aspek lain seperti sosial keagamaan, teknologi informasi, hiburan, politik, dan bahkan ekonomi. Diantara aspek tersebut, satu aspek yang bisa dirasakan dan tidak bisa diabaikan pengaruhnya adalah aspek ekonomi yang telah tumbuh pesat dalam sepakbola, hingga menjadikan olahraga tersebut sebagai pusat bisnis yang sangat menarik. Fakta bahwa sepakbola sangat populer membuat klub sepakbola dapat 1

menarik keuntungan dari hasil penjualan tiket pertandingan, merchandise klub, sponsor produk, hak siar stasiun televisi hingga penjualan pemain klub itu sendiri. Hal ini kemudian berhasil membuat para investor dan milyader akhirnya tertarik mengucurkan uang untuk menanam modal atau bahkan mengakuisisi kepemilikan klub sepakbola secara penuh untuk mengejar sebuah kejayaan berupa prestasi bagi klub atau sekedar meraih keuntungan dengan menjalankan roda bisnis dalam klub tersebut. Contoh yang paling populer adalah ketika Roman Abramovich membeli saham Chelsea Village milik Ken Bates pada Juli 2003 sebesar 59,3 juta pounds ditambah melunasi 80 juta pounds hutang klub tersebut dan menyuntikkan dana sebesar 120 juta pounds untuk belanja pemain pada tahun pertama kedatangannya di klub asal London tersebut. Keadaan ini tidak hanya meningkatkan pamor klub asal London tersebut, tapi secara umum membuat kompetisi EPL (English Premier League) menjadi salah satu liga paling populer. Milyader asal Rusia tersebut juga menjadi pelopor di tahun-tahun berikutnya bagi investor-investor asing untuk membeli klub Premier League, dari Malcolm Glazer (Manchester United) hingga Sheikh Mansour yang mengambil kepemilikan Manchester City dari PM Thailand, Thaksin Shinawatra. Fenomena ini kemudian menyusul pada kompetisi lain di liga Eropa, seperti Sheikh Abdullah Al Thani pengusaha asal Qatar yang membeli kepemilikan klub asal Spanyol, Malaga pada 2010 hingga yang terbaru adalah klub asal Prancis, Paris Saint Germain yang kini dikuasai oleh Qatar Sports Investment (QSI) Group. Keadaan ini memburuk ketika pemilik klub tersebut menggunakan pengaruhnya untuk membelanjakan uang dalam jumlah yang besar untuk membeli pemain dan berujung pada kerugian yang dialami klub tersebut. Contohnya, Chelsea yang sudah mengeluarkan dana sekitar setengah miliar Euro selama 1 dekade 2

terakhir, bahkan PSG sudah mengeluarkan dana sekitar 200 juta Euro dalam waktu 1 tahun terakhir sejak akuisisi oleh QSI. Hal ini menyebabkan pelaporan tingkat hutang klub-klub Eropa semakin meningkat dan diiringi berkurangnya persaingan kompetitif antara klub-klub kaya dengan klub-klub yang miskin di Eropa. Melihat keadaan tersebut, UEFA (The Union of European Football Associations) membuat keputusan untuk menerapkan peraturan baru yang disebut UEFA Financial Fair Play (UEFA FFP) dalam sepakbola Eropa. Setiap klub diberikan toleransi deviasi defisit break-even point mulai dari 45 juta Euro (tahun 2013/2014 2014/2015), 30 juta Euro (2015/2016-2017/2018) hingga akhirnya tiap klub Eropa diproyeksikan akan memiliki keuangan yang stabil dan sehat serta menjaga persaingan yang kompetitif antar klub. Setiap klub diharapkan dapat mandiri, dalam arti tidak menggunakan uang lebih banyak dari yang mereka peroleh dari pendapatan operasional klub tersebut. UEFA akan melakukan penilaian terhadap klub yang melewati batas toleransi deviasi defisit untuk menentukan klub tersebut akan dijatuhi sanksi atau tidak. Semua klub harus mematuhi aturan ini dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh lisensi atau izin sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti kompetisi antar klub Eropa, atau yang biasa dikenal dengan sebutan UEFA Champions League (UCL) dan UEFA Europa League (UEL). UEFA FFP menandakan untuk pertama kalinya akan ada regulasi ketat yang digunakan di seluruh klub di Eropa tanpa terkecuali. Penerapan peraturan ini akan membuat klub lebih berhati-hati dalam menggunakan uang terutama dalam melakukan transfer pemain maupun dalam aktivitas pembayaran gaji pemain. Setiap klub diharapkan dapat memaksimalkan tingkat pendapatan operasional dan sektor lain untuk melakukan aktivitas 3

pengeluaran, dibanding menggunakan kekayaan pribadi pemilik klub itu sendiri. Disini letak permasalahannya, ketika klub-klub sudah terbiasa secara bebas menggunakan uang terutama untuk melakukan aktivitas di bursa transfer pemain, kini mereka harus mengimbanginya dengan sisi pendapatan supaya memenuhi syarat break-even yang ditetapkan oleh UEFA. Untuk itu penulis mencoba mengangkat masalah Financial Fair Play sebagai topik penelitian dan menganalisa penerapan UEFA FFP terhadap klub di Eropa dengan mengacu kepada laporan keuangan klub selama tiga tahun terakhir. Penulis memilih klub Liga Primer Inggris (Arsenal dan Manchester United) sebagai objek penelitian karena Liga Inggris sering disebut sebagai salah satu kompetisi domestik terbaik dan kompetitif di Eropa. Situs mirrorfootball.co.uk pada tahun 2011 menyebut Liga Primer Inggris sebagai liga paling banyak disaksikan didunia dengan menunjukkan statistik pemirsa TV tahunan mencapai 4,7 miliar penonton. Sementara karena keterbatasan data, dimana tidak semua klub-klub liga Inggris menerbitkan laporan keuangannya di bursa saham, penulis memilih klub Arsenal dan Manchester United sebagai data sampel. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran umum mengenai persiapan klub di Eropa terhadap penerapan UEFA FFP. Berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian terhadap penerapan UEFA FFP dalam sebuah laporan yang berjudul STUDI KASUS ANALISIS PENERAPAN UEFA FINANCIAL FAIR PLAY TERHADAP KLUB SEPAKBOLA ARSENAL DAN MANCHESTER UNITED. 4

1.2 Identifikasi Masalah UEFA dan terutama Presiden UEFA, Michel Platini, sangat prihatin terhadap perkembangan terakhir dari kompetisi sepakbola Eropa. Banyak klub yang telah melaporkan secara berulang kali mengenai memburuknya defisit keuangan mereka yang menyebabkan terjadinya rekor tingkat hutang tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, pemilik pribadi serta pemegang ekuitas lainnya semakin memperbesar pengaruh mereka ke dalam klub sepakbola profesional, oleh karena itu beberapa klub mengalami kesulitan likuiditas dan masalah lain seperti inflasi gaji pemain serta harga transfer pemain yang semakin tidak logis. Sementara di sisi lain terdapat klub yang berhasil naik ke puncak Eropa dengan bantuan dana eksternal (dana pribadi dari pemilik klub tersebut). Contoh yang paling terkenal adalah Chelsea dengan pemiliknya Roman Abramovich yang telah mengeluarkan dana sekitar setengah milliar Euro selama satu dekade terakhir untuk membiayai klub dengan harapan dapat menjadi salah satu klub top Eropa dengan cara yang instant. Selain itu, sepakbola Eropa pada dasarnya telah dikuasai secara oligopoli oleh sekitar sepuluh klub Eropa (termasuk FC Barcelona, Real Madrid, Manchester United, Chelsea, AC Milan atau Bayern Munich, dan lainnya) yang disebut sebagai "The Untouchables" oleh Deloitte (2012, Football Money League). yang akan terus bergerak menjauhi klub pesaing dibawahnya. 5

Gambar 1 Deloitte Football Money League 2012 Perkembangan ini diperkirakan dapat mengancam stabilitas keuangan serta mengubah keseimbangan kompetisi, tidak hanya antar klub tetapi juga persaingan antar Liga sepakbola di Eropa. Dalam rangka untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang serta untuk mengembalikan persaingan yang kompetitif, Komite Eksekutif UEFA dengan persetujuan bersama ECA (European Club Association) menyetujui dibentuknya seperangkat aturan yang disebut UEFA Financial Fair Play (UEFA FFP) yang akan diberlakukan di akhir tahun 2012. Mulai dari musim kompetisi 2013/2014, semua klub harus mematuhi aturan baru dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh lisensi atau izin sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti kompetisi antar klub Eropa (UCL dan UEL). UEFA FFP menandakan untuk pertama kalinya akan ada regulasi ketat yang digunakan di seluruh klub di Eropa tanpa terkecuali. Menurut UEFA, Financial Fair Play menyediakan kerangka peraturan yang dapat mencegah klub untuk jatuh kedalam hutang yang besar sambil memastikan bahwa keuangan tetap bersumber pada sumber daya atau pendanaan milik klub itu sendiri. 6

Dari penjelasan serta latar belakang pada sub bab sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan dibahas secara rinci dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis penerapan UEFA FFP terhadap klub Arsenal dan Manchester United bila melihat pada laporan keuangan selama 3 tahun terakhir dari periode 2010-2012 dari sisi pendapatan dan pengeluarannya? 2. Bagaimana penerapan break-even point (pengakuan serta perhitungan pendapatan relevan dan pengeluaran relevan menurut UEFA) menurut peraturan UEFA FFP terhadap laporan keuangan Arsenal dan Manchester United? 3. Apakah Arsenal dan Manchester United memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan pada peraturan UEFA FFP? 4. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan klub terhadap penerapan UEFA FFP? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Karena luasnya populasi data dari penelitian yang merupakan klub sepakbola yang berlaga di Eropa dalam naungan UEFA, penulis membuat batasan terhadap ruang lingkup pembahasan. Pembahasan akan dilakukan terhadap klub yang berlaga di divisi utama Liga Premier Inggris, dan penulis memilih klub Arsenal dan Manchester United dengan laporan keuangan klub periode 2010, 2011 dan 2012 sebagai sampel data dalam penelitian Penulis akan memulai pembahasan dengan melihat secara umum Arsenal dan Manchester United beroperasi dan melaporkan transaksi keuangan dalam sebuah laporan keuangan. Analisis akan dilakukan terhadap penyajian laporan keuangan 7

klub berdasarkan UEFA Club Licensing yang telah diterapkan UEFA sejak 2010. Selanjutnya penulis akan menganalisis pengaruh penerapan UEFA FFP terhadap pelaporan keuangan Arsenal dan Manchester United. Didalamnya termasuk pembahasan mengenai penetapan pendapatan relevan serta beban relevan menurut UEFA dalam melakukan perhitungan break-even terhadap laporan keuangan Arsenal dan Manchester United. Perhitungan akan dilakukan untuk laporan keuangan pada tahun 2010-2012 serta proyeksi pada kedua klub untuk tahun 2013 sebagai proyeksi untuk penerapan breakeven menurut UEFA FFP yang akan diterapkan pertama kali pada tahun 2014. Lalu akan dilakukan penilaian rasio kinerja keuangan klub untuk tahun 2010-2012 beserta pengaruhnya terhadap penerapan UEFA FFP. Pembahasan akan diakhiri dengan mengambil kesimpulan mengenai kualifikasi Arsenal dan Manchester United terhadap UEFA FFP dan pengaruh kinerja keuangan klub dalam penerapan UEFA FFP. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dengan mengacu pada latar belakang dan uraian masalah sebelumnya, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran umum terhadap pengertian, tujuan dan peraturan dalam regulasi UEFA FFP yang diterapkan dalam kompetisi sepakbola di Eropa. 2. Melakukan simulasi penerapan dan proyeksi pendapatan dan beban relevan menurut UEFA FFP secara langsung terhadap pelaporan keuangan klub serta dampak dari penerapan regulasi tersebut terhadap klub sepakbola Arsenal dan Manchester United. 8

3. Melakukan penilaian terhadap rasio kinerja keuangan klub dan pengaruhnya terhadap penerapan UEFA FFP. Sementara manfaat yang diharapkan oleh penulis dapat berguna bagi beberapa pihak adalah sebagai berikut : 1. Memberikan sumbangan dalam dunia akademik dan masyarakat secara umum mengenai pelaporan keuangan sebuah klub sepakbola sebagai suatu entitas bisnis dalam industri olahraga. 2. Memberikan gambaran kepada masyarakat pelaku sepakbola, baik pemilik, pengurus, pemain, maupun penggemar berupa penjelasan komprehensif mengenai penerapan UEFA FFP terhadap klub sepakbola di Eropa. 3. Memberikan sumbangan kepada regulator atau lembaga yang berhubungan dengan kegiatan operasional klub sepakbola di Indonesia sebagai industri untuk melakukan perbaikan terhadap perkembangan sepakbola Indonesia dan menyusun semacam acuan dan arahan dalam menerapkan regulasi serupa terkait keuangan dalam sepakbola di Indonesia di masa yang akan datang. 4. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai rujukan selanjutnya untuk penelitian lanjutan mengenai keuangan pada klub sepakbola. Secara khusus keuangan klub sepakbola Eropa terhadap penerapan UEFA FFP. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi literatur dengan tujuan untuk menganalisa penerapan UEFA FFP terhadap pelaporan keuangan klub sepakbola Eropa. Karakteristik riset adalah sebagai berikut: 9

a. Jenis risetnya adalah riset eksploratoria (kualitatif, naturalis) b. Dimensi waktu risetnya adalah pooled data dengan laporan keuangan klub Eropa selama 3 tahun terakhir (2010-2012) dengan Arsenal dan Manchester United sebagai sampel data. c. Kedalaman riset cukup mendalam dengan Arsenal dan Manchester United sebagai objek studi kasus. d. Metode pengumpulan datanya adalah data tidak langsung, merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi klub sepakbola Arsenal dan Manchester United. e. Lingkungan penelitian merupakan lingkungan riil (field setting) f. Unit analisisnya adalah industri sepakbola Eropa. g. Menentukan model empiris beserta definisi variabel-variabelnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terbagi dalam bab berikut: a. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan dari penelitian skripsi. b. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam penulisan skripsi, yang berkaitan dengan proses bisnis pada klub sepakbola, konsep pelaporan dan penyajian laporan keuangan secara umum dan 10

pelaporan keuangan pada klub sepakbola, serta definisi dari UEFA FFP yang akan diterapkan UEFA dalam keuangan klub sepakbola Eropa dan rasio kinerja keuangan. c. BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab ini berisi ringkasan singkat mengenai sejarah dan perjalanan klub, struktur dan kepemilikan klub, dan kinerja keuangan selama 3 tahun terakhir oleh Arsenal dan Manchester United sebagai objek penelitian. d. BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan penelitian dan pembahasan tentang: 1. Analisis terhadap penyajian komponen laporan keuangan yang diterbitkan oleh Arsenal dan Manchester United. 2. Analisis penerapan break-even (pengakuan serta perhitungan pendapatan relevan dan pengeluaran relevan) menurut persyaratan UEFA FFP terhadap laporan keuangan Arsenal dan Manchester United. 3. Analisis kualifikasi Arsenal dan Manchester United terhadap penerapan peraturan UEFA FFP beserta proyeksi untuk tahun 2013. 4. Analisis terhadap rasio kinerja keuangan Arsenal dan Manchester United beserta pengaruhnya terhadap penerapan UEFA FFP. 11

e. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan penelitian pada bab sebelumnya. 12