PEMERINTAH Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Walikota, DR.H.Firdaus, ST MT Wakil Walikota Ayat Cahyadi,S Si, dinilai sukses dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keberhasilan tersebut dinilai berdasarkan penerapan Undang-Undang No 13 Tahun 2003, tentang Keselamatan Kerja. Pemerintah Kota Pekanbaru berhasil merangkul para pengusaha dan tenaga kerja dalam menerapkan 3 (tiga) tujuan utama program K3. Antara lain: Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien dan Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan diterimanya penghargaan bergengsi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Republik Indonesia sebagai kategori kepala daerah yang berhasil menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2016. Penghargaan K3 tahun 2016 merupakan penghargaan yang ke empat kalinya. Artinya,Walikota Pekanbaru DR.Firdaus,ST MT sebagai kepala daerah yang berhasil mendorong Keselamatan Kesehatan Kerja menjadi budaya ditengah masyarakat swasta atau pengusaha dan menerima penghargaan empat kali berturut-turut. Denngan demikian, program K3 sudah menjadi budaya bagi pengusaha dan pekerja. Yakni, setiap ada pekerjaan maka fasilitas pendukung selalu disiapkan oleh pengusaha. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Hanif Dhakhiri, Rabu (18/5/16) lalu kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yang diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja Jhoni Sarikun, dalam acara Malam Anugrah K3 Award 2016 di Gedung Bidakara Jakarta. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri dalam pengarahannya menyampaikan, penghargaan yang diberikan adalah hasil evaluasi selama satu tahun berjalan. Dimana para kepala derah yang terpilih gubernur, bupati dan walikota atau wakil kepala daerah yang dinilai cukup peduli dengan masalah pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di daerahnya. Kemenakertrans RI Hanif Dakhiri memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang peduli dengan zero accident. Walikota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus,ST MT mengatakan, program K3 bukan hanya sekedar merujuk dari Undang- undang No.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan, melainkan bagaimana kita menjadikan karyawan berkualitas, karena merupakan aset yang harus terus dikembangkan. Maka Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus menjadi budaya, sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, ujarnya. Menurut Walikota Pekanbaru DR.Firdaus,ST MT, program K3, sejalan dengan Trilogi falsafah Pemerintah Kota Pekanbaru, dengan tiga dimensi, meliputi, akhlak, karakter, dan kualitas. Untuk itu, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menanamkan dan menghasilkan karyawan profesional, berguna bagi perusahaan dan juga pemerintah. Sebagaimana diketahui persaingan bisnis kini semakin ketat, sehingga membutuhkan efisiensi untuk memenangkannya,sebut Walikota Pekanbaru. Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus MT menambahkan, penghargaan dan prestasi yang sudah banyak ditoreh, bukanlah sebagai tujuan kerja. Penghargaan ini hanya sebagai motivasi saja. Kalau soal pekerjaan, masih banyak tugas yang harus terus didorong agar tercapainya visi dan misi yang telah kita tetapkan bersama. Yakni, Terwujudkan Pekanbaru menjadi Kota Metropolitan yang Madani, ujarnya. Dorong K3 dengan MK3 Menghadapi Perdagangan Bebas
Walikota Pekanbaru H Firdaus MT saat menerima penghargaan K3 langsung dari Menaker RI Hanif Dhakiri tahun lalu KEPALA dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Jhoni Sarikun menyebutkan, Walikota Pekanbaru DR.Firdaus,ST MT bersama perangkatnya, terutama Disnaker, selain mendorong budaya K3 juga terus mengajak kalangan swasta atau pengusaha untuk melengkapi kebutuhan dan fasilitas penunjang K3 demi kepentingan tenaga kerjanya. Dengan demikian sekarang sudah menjadi budaya yang setiap ada pekerjaan maka fasilitas pendukung selalu disiapkan demi terwujudnya K3. Jhoni Sarikun mengatakan, penghargaan ini sudah keempat kali berturun-turut diterima Walikota Pekanbaru DR H Firdaus MT. Ini membuktikan Walikota berhasil membina K3 di Pekanbaru. Walikota sebagai kepala daerah dianggap berhasil mendorong keselamatan dan kesehatan kerja menjadi budaya di tengah masyarakat, terutama di kalangan swasta atau pengusaha, ujarnya. Menurut Jhoni Sarikun, sesuai dengan usulan Pemerintah Kota Pekanbaru, Kementerian tenaga kerja menetapkan 20 perusahaan di Pekanbaru mendapat penghargaan Zero incident Award 2016. Menurut Sarikun, melalui Ppnerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3), akan di wujudkan Berbudaya K3 Dalam Menghadapi Perdagangan Bebas. ini sangat strategis untuk mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3. Kegiatan K3, tidak hanya menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja, tapi juga mengendalikan resiko terhadap aset dan sumber produksi lainnya agar dapat digunakan secara aman dan efesien. Sehingga tenaga kerja terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, katanya. Penerapan K3 yang paling efektif adalah melalui Sistem Manajemen K3 (SMK3) sesuai amanat Pasal 87 Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003. Sedangkan pedoman penerapannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2013. Penerapan K3, sudah menjadi tuntutan di negara-negara maju. Semua produk dan jasa yang beredar di negara maju harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya, persyaratan SMK3 dan sistem manajemen lingkungan, urainya. Puluhan Perusahaan Terima Penghargaan Zero Incident
Penyerahan penghargaan zero Accident kepada salah satu perusahaan MALAM Anugrah K3 2016, merupakan puncak perayaan bulan keselamatan dan kesehatan kerja di Kota Pekanbaru. Selain bentuk rasa syukur atas prestasi yang berhasil diraih dan diharapkan bertabur berkah karena mendorong terciptanya budaya K3. Pemerintah kota Pekanbaru bersama masyarakat, kalangan swasta dan pengusaha menggelar acara malam Anugrah K3 dan penyerahan penghargaan zero incident Awart tahun 2016 kepada pengusaha yang berhasil menerapkan K3 di Hotel Pangeran Pekanbaru belum lama ini. Dalam sambutannya, Walikota Pekanbaru Dr.Firdaus,ST MT meminta kepada seluruh perusahaan dan instansi maupun dinas, agar menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai budaya. Dan kepada masing-masing pihak, diminta untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangan untuk melakukan upaya itu secara terus menerus dan berkesinambungan. Menurut Walikota Pekanbaru Dr.Firdaus,ST MT, program K3, sejalan dengan Trilogi falsafah kerja Pemerintah Kota Pekanbaru.Yakni, dimensi akhlak, karakter, dan kualitas. Dia mengajak seluruh perusahaan, agar menanamkan dan menghasilkan karyawan profesional, berguna bagi perusahaan dan juga pemerintah, harapnya. Diuraikan Walikota, dalam Pasal 86 Ayat 1 dan 2 UU Ketenagakerjaan dinyatakan setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, kesusilaan dan perlakuan yang sesuai hasrat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Maka dengan menerapkan K3, karyawan atau buruh yang bekerja di perusahaan akan terwujud produktivitas kerjanya secara optimal. Program K3 tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab pihak perusahaan.terang Walikota. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru, Johnny.S, mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya implementasi K3. Tak hanya bagi perusahaan, namun diharapkan menjadi budaya dilingkungan sekolah, khususnya bagi siswa SMK. K3 harus dijadikan budaya, karena dapat diterapkan dilingkungan terkecil, seperti dirumah, sekolah dan lingkungan kerja. Untuk memamahami pentingnya K3 bagi siswa, kami terus melakukan sosialisasi melalui kegiatan perlombaan seperti lomba cepat tepat, kontes dan lomba membuat video pendek tentang pentingnya K3, singkat Johnny. Ketua FKPK3 Kota Pekanbaru,Taufik Syawier mengatakan, K3 diperingati untuk mengingatkan dan
menguatkan komitmen perusahaan dan instansi agar menjalankan budaya K3 dengan baik guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Seluruh pengusaha di Pekanbaru, berkomitmen mendukung sepenuhnya program Pemerintah Kota Pekanbaru, terutama dalam penerapan K3. Penghargaan Zero Incident yang kami terima akan terus dipertahankan dengan tujuan, perusahaan maju dan pekerja terhindar dari kecelakaan dan dapat meningkatkan ekonomi, ujarnya. Pada malam Anugrah K3 Award, Walikota Pekanbaru Dr.Firdaus, ST MT menyerahkan penghargaan Zero Accident Award, kepada 20 perusahaan yang telah menerapkan syarat- syarat K3 ditempat kerja. Diantaranya, EMP Korinci Baru Ltd, PT.Surveyor Indonesia, PT.Sucofindo, PT.PLN Persero UPT Pekanbaru, PT.Trakindo Utama, PT.Angkasa Pura II, PT.Waskita Karya, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT.Telkom Ridar dan PT.PLN, Sektor Pembangkit Pekanbaru. Selanjutnya, PT.Rekayasa Industri Proyek PLTU Tenayan Raya, PT.Prodia Widya Husada, PT.Indo Truck Utama, PT.Pembangunan Perumahan, Rumah Sakit Santa Maria, Hotel Ibis Pekanbaru, PT.PLN Persero P3B Sumatera, PT.Astra International Daihatsu, Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, dan terkahir diberikan kepada PT.Bima Sakti Pertiwi.**(ADV/jsn)