I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Identifikasi Pasien

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

Perlindungan Harta Benda

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

BAB 1 DEFINISI. 1. untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

dr. H.R.Danang Sananto S NIP MENETAPKAN Pertama Keputusan Kepala Puskesmas WONOSOBO I tentang Sasaran- Sasaran Keselamatan Pasien.

BAB VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan. dilakukan dengan observasi, focus group discussion dengan tim

100% 100% (2/2) 100% 100% (4142) (4162) (269) (307) (307) (269) (278) (263) (265) (264) 0% (638) 12 mnt. (578) 10 mnt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh

KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RSU MITRA SEJATI PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

Ditetapkan Tanggal Terbit

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Anna Ngatmira,SPd,MKM ( Jogjakarta, 25 November 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

BAB I PENDAHULUAN. dipisah-pisahkan. Keselamatan pasien adalah bagian dari mutu. Diantara enam sasaran mutu,

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Keselamatan Pasien (Patient Safety)

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

SPO. Menentukan informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan pada unit unit penunjang terkait

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

November 2017 TIM PMKP

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS LENEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

MEMBANGUN KAPASITAS DAN KAPABILITAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN. Compliance for QPS standard

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kesehatan

PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, pelayanan kesehatan (Permenkes No.147, 2010).

Hospital by laws. Dr.Laura Kristina

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB 5 PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

Transkripsi:

I.Pengertian Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang. Gelang identitas pasien adalah suatu alat berupa gelang identitas yang dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas pasien selama dirawat di puskesmas. II. Tujuan 1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di puskesmas. 2. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik. 3. Mengurangi kejadian cedera pada pasien III. Ruang Lingkup Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Unit Gawat Darurat (UGD), dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur. Pelaksana panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang bekerja di puskesmas. IV. Prinsip 1. Semua pasien rawat inap, UGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur, harus diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya. 2. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang identitas dengan tiga data (nama pasien, tanggal lahir dan nomor RM). 3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya. 1

4. Gelang Identitas ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. V. Kewajiban dan Tanggung Jawab 1. Seluruh staf Puskesmas Banjar I a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang pengenal. 2. SDM yang bertugas ( Perawat Penanggung Jawab Pasien) a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identitas pasien dan memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal. b. Memastikan gelang identitas terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data, gelang identitas harus diganti, dan bebas coretan. 3. Kepala Ruang/unit a. Memastikan seluruh staf di unit memahami prosedur identifikasi pasien dan menerapkannya. b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut. 4. Manajer a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh Kepala unit. b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien. VI. Tatalaksana Identifikasi 1. Tatalaksana Gelang Identifikasi Pasien 2

a. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. b. Pakaikan gelang identitas di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien. c. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang identitas harus dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu. d. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identitas harus menempel pada badan pasien dengan menggunakan perekat transparan/tembus pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien. e. Gelang pengenal dan gelang alergi hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit. Gelang risiko jatuh hanya boleh dilepas apabila pasien sudah tidak berisiko jatuh. f. Gelang pengenal pasien (Gelang Pink/ Gelang Biru) mencakup 3 data yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu: i. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata; ii. Tanggal lahir pasien; iii. Nomor RM. g. Gelang identitas Alergi berwarna MERAH mencakup 3 data yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu: i. Nama pasien ii. Tanggal lahir pasien iii. Nomor RM h. Gelang identitas Risiko Jatuh berwarna Kuning mencakup 3 data yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu: i. Nama pasien ii. Tanggal lahir pasien 3

iii. Nomor RM i. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal sesuai jenis kelamin pasien. j. Di Puskesmas Banjar I pasien menggunakan gelang identitas berisikan nama, tanggal lahir dan Nomor Rekam Medik. k. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis. l. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti gelang identitas jika terdapat kesalahan penulisan data. m. Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru. n. Gelang Identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit. o. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien. p. Periksa ulang 3 detail data di gelang identitas sebelum dipakaikan ke pasien. q. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama Anda? (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti Apakah nama anda Ibu Susi? ) r. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga / pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang pengenalnya. s. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan minimal 1 gelang identitas. t. Pengecekan gelang identitas dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat. u. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identitas dengan benar dan pastikan gelang identitas terpasang dengan baik. v. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas. 4

w. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identitas: 1) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti: i. Menolak penggunaan gelang identitas. ii. Gelang Identitas menyebabkan iritasi kulit iii. Gelang identitas terlalu besar iv. Pasien melepas gelang identitas. 2) Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang identitas tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis. 3) Jika pasien menolak menggunakan gelang identitas, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk mengidentitas pasien dengan benar sebelum dilakukan prosedur kepada pasien. 2. Tindakan/ prosedur yang membutuhkan identifikasi a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien: i. Pemberian obat-obatan. ii Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya iii Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya) b. Para staf Puskesmas Banjar I harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan benar dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis, kemudian membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang pengenal. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis dengan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak. c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur. 3. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat-Obatan a. Perawat harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur, dengan cara: i. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir dan nomor rekam medis. 5

ii. Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur/ berikan obat iii. Jika terdapat 2 pasien di ruangan rawat inap dangan nama yang sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya. b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum pemberian obat dilakukan. 4. Tatalaksana Identifikasi pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus a. Gunakan gelang pengenal di ekstremitas yang berbeda b. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang pengenal berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu, tanggal dan jam lahir bayi, nomor rekam medis bayi, dan modus kelahiran. c. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu dapat dilepas dan diganti dengan gelang pengenal yang berisikan data bayi. d. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan biru untuk bayi laki-laki. e. Pada kondisi di mana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, gunakan gelang pengenal berwarna putih. 5. Tatalaksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan a. Tidak perlu menggunakan gelang pengenal b. Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis/ perawat harus menanyakan identitas pasien berupa nama dan nomor rekam medis. Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis. c. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum / puskesmas / layanan kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan. d. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien. 6

6. Tatalaksana Identifikasi Nama Pasien yang Sama di Ruangan Rawat Inap a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga. b. Berikan label / penanda berupa pasien dengan nama yang sama di lembar pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan. 7. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui a. Pasien akan dilabel menurut prosedur Puskesmas Banjar I sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Mr X/ Mrs X, Pria/Wanita Tidak Dikenal b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan identitas yang benar. 8. Tatalaksana Identifikasi Pasien Dengan Gangguan Jiwa a. Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan gelang pengenal. b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien yang menyebabkan sulitnya mendapat identitas pasien dengan benar sehingga perlu dipertimbangkan untuk menggunakan metode identifikasi lainnya. c. Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi pasien, dan lakukan pencatatan di rekam medis. d. Pada kondisi di mana petugas tidak yakin / tidak pasti dengan identitas pasien (misalnya saat pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan nomor rekam medis pasien (jika memungkinkan) dan dapat dicek ulang pada rekam medis. e. Jika terdapat 2 pasien dengan nama yang sama di ruang rawat, berikan tanda / label notifikasi pada rekam medis, dan dokumen lain. VII. Macam-macam Gelang Identitas ; 7

Gelang identitas pasien yang tersedia di Puskesmas Banjar I adalah sebagai berikut : 1. Gelang berwarna merah muda/ pink untuk pasien berjenis kelamin perempuan. 2. Gelang berwarna biru untuk pasien berjenis kelamin laki-laki. 3. Gelang berwarna merah untuk pasien dengan alergi tertentu. Catatan : Semua pasien harus ditanyakan apakah mereka memiliki alergi tertentu. Semua jenis alergi harus dicatat pada rekam medis pasien. 4. Gelang berwarna kuning untuk pasien beresiko jatuh. VIII. Melepas Gelang Identifikasi 1. Gelang pengenal (Gelang Pink/ Gelang Biru), hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari puskesmas. 2. Gelang untuk alergi (Gelang Merah), hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari puskesmas. 3. Yang bertugas melepas gelang identitas adalah perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien selama masa perawatan di puskesmas. 4. Gelang identitas dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga. 5. Gelang identitas yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potonganpotongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah. 6. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas sementara (saat masih dirawat di puskesmas), misalnya lokasi pemasangan gelang identitas mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identitas dipasang kembali. IX. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien. 8

1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat / departemen tersebut, kemudian melengkapi laporan insidens. 2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala unit mengenai pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan kepada pasien / keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat kesalahan identifikasi. 3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah: a. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis b. Kesalahan informasi / data di gelang pengenal c. Tidak adanya gelang pengenal di pasien d. Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis e. Misidentifikasi laporan investigasi f. Misidentifikasi perjanjian (appointment) g. Registrasi ganda saat masuk puskesm h. Salah memberikan obat ke pasien i. Pasien menjalani prosedur yang salah j. Salah pelabelan identitas pada sampel darah 4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi di mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur. 5. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah: a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha i. Salah memberikan label ii. Kesalahan mengisi formulir iii. Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis iv. penulisan alamat yang salah v. pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca b. Kegagalan verifikasi i. Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi ii. Tidak mematuhi protokol verifikasi c. Kesulitan komunikasi 9

i. Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan bahasa ii. Kegalan untuk pembacaan kembali iii. Kurangnya kultur / budaya organisasi 6. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini: a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkahlangkah yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat. X. Revisi Dan Audit 1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 tahun 2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan audit medik dan panitia keselamatan pasien serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit klinis ini meliputi: a. Jumlah persentase pasien yang menggunakan gelang pengenal b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang pengenal c. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang pengenal d. Efikasi cara identifikasi lainnya. e. Insiden yang terjadi dan berhubungan dengan misidentifikasi 3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan. XI. DOKUMEN : Form Audit Gelang Pengenal Pasien. 10

Algoritma Identifikasi Pasien Pasien masuk puskesmas Melalui UGD/ Poli Apakah terdapat rekam medis sebelumnya? Dirawat untuk menjalani observasi penyakit Apakah terdapat rekam medis Ya Tidak Ya Tidak Identitas pasien diperiksa dari rekam medis. Buatlah gelang pengenal berisi nama depan dan tengah, tanggal lahir dan nomor rekam medis Bila pasien Alergi, buatlah gelang identifikasi alergi berisi nama,tanggal lahir, No RM. Bila pasien berisiko jatuh, buatlah gelang identifikasi alergi berisi nama,tgl lahir dan No RM, Lengkapi identitas pasien Gelang pengenal dibuat dan diperiksa ulang pada pasien Identitas pasien diperiksa dan bandingkan dengan rekam medis. Buatlah gelang pengenal berisi nama depan dan tengah, tanggal lahir dan nomor rekam medis Bila pasien Alergi, buatlah gelang identifikasi alergi berisi nama, tanggal lahir dan No RM Bila pasien berisiko jatuh, buatlah gelang identifikasi risiko jatuh berisi nama, Lengkapi identitas pasien Gelang identifikas i dibuat dan diperiksa ulang pada pasien Gelang pengenal dipakaikan ke pergelangan tangan pasien yang dominan (misalnya: tangan yang Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya sebelum menjalani prosedur, seperti: o Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya o Pemberian obat-obatan. Gelang identifikasi harus diperiksa setiap pergantian jaga oleh perawat berikutnya untuk memastikan gelang terpasang dengan baik dan terbaca. Ganti gelang identitas jika terdapat kesalahan data Jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya dengan data Lepas gelang identitas saat pasien pulang / keluar dari puskesmas Lepas gelang risiko jatuh bila pasien sudah 11tidak

Audit Gelang Pengenal pada Pasien Rawat Inap Tanggal: Pertanyaan Apakah pasien menggunakan gelang Ruang rawat: Pilihan identitas? Ya / tidak Warna gelang pengenal Biru ya / tidak Merah muda ya / tidak Lainnya sebutkan Warna gelang alergi Merah Ya/ tidak Warna gelang risiko jatuh Kuning Ya/ tidak Apakah gelang pengenal ini benar? Ya / tidak Posisi gelang pengenal Pergelangan tangan ya / tidak Lainnya sebutkan Kesesuaian gelang Baik ya / tidak pengenal Cukup ya / tidak Buruk ya / tidak Tulisan berwarna hitam ya / tidak Dapat dibaca ya / tidak Nama depan ya / tidak Nama akhir ya / tidak Tanggal lahir Ya / tidak Nomor rekam medis ya / tidak Jenis Alergi ya / tidak Informasi tambahan pada gelang pengenal yang tidak perlu sebutkan jawaban 1 2 3 4 5 DAFTAR PUSTAKA Departement of Health, Government of Western Australia. (2010). Western Australian patient identification policy. 12

World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions. (2007). Patient identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2. -------. (2009). Critical Management Solutions. Patient identification policy. http//www.kraskerhc.com. Diperoleh 25 Februari 2012. Mid Western Regional Hospital. Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid Western Regional Maternity Hospital. (2010). Patient identification policy and procedure. Tameside Hospital NHS Foundation Trust. (2010). Patient identification policy. Royal United Hospital Bath. (2010). Policy for the positive identification of patients. Bath and North Somerset. (2009). Patient identification policy and procedure. California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning Program. (2010). Patient identification. Royal Free Hampstead NHS Trust. (2008). Patient identification policy. 13