BAB I PENDAHULUAN I-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang merupakan hasil budi daya manusia (made-man). Hal ini. menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (STUDI KASUS : CV. GRAFFITY LABELINDO)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING ANALYSIS SYSTEM

Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan peralatan. Agar semua kegiatan tersebut berjalan dengan baik tentunya semua aspek didalamnya harus saling melengkapi. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah penggunaan peralatan-peralatan dalam dunia industri. Manusia memerlukan peralatan yang tepat agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, oleh sebab itu dibutuhkan perancangan-perancangan peralatan yang baik dari waktu ke waktu. Tujuan pokok manusia untuk selalu mengadakan perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai adalah untuk memudahkan dan menggunakan operasi yang sesuai dengan kegunaannya (Wignjosoebroto, 2008). Perancangan ini antara lain dapat meliputi perangkat keras (tool), pegangan alat kerja ( workholder), sistem kendali, dan tata letak ( lay out) mesin. Agar suatu rancangan memiliki tingkat ergonomis yang tinggi, salah satu bidang kajian ergonomi adalah anthropometri yang mempelajari tentang dimensi ukuran tubuh meliputi ukuran-ukuran alamiah dari tubuh manusia di dalam melakukan aktivitas, baik secara statis (ukuran sebenarnya) maupun secara dinamis (disesuaikan dengan pekerjaan). Studi ergonomi biasanya dilakukan berkaitan dengan aktivitas yang berlangsung dalam waktu yang lama dan mempunyai intensitas pengulangan yang tinggi (Rochman, 2010). Mekanisasi pekerjaan pada akhir dekade ini telah semakin maju, dan jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot perlahan mulai berkurang, hal ini terjadi karena adanya berbagai perancangan alat yang dapat mempermudah karyawan dalam proses penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Manual Material Handling yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa merupakan salah satu sumber utama keluhan karyawan di lingkungan industri. Pekerjaan dengan beban yang I-1

berat dan perancangan alat yang tidak ergonomis mengakibatkan pengerahan tenaga yang berlebihan dan postur yang salah seperti memutar dan membungkuk dan membawa beban adalah merupakan resiko terjadinya keluhan musculoskletal dan kelelahan dini (Pangaribuan, 2009). Aktivitas yang tidak ergonomis diatas terjadi pada proses pemindahan galon air mineral. Saat ini pemakaian galon air mineral dapat ditemukan diberbagai tempat seperti gedung perkantoran, ruangan-ruangan pertemuan dan juga pada kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut menyebabkan terjadinya proses material handling sehingga membutuhkan cara yang tepat agar proses tersebut dapat berjalan dengan lancar. Membawa galon air mineral dengan beban yang berat pada lantai yang datar maupun melewati anak tangga tanpa menggunakan alat bantu akan menyebabkan postur kerja yang tidak ergonomis, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit, kelelahan, terjadi cedera dan juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang dimaksud diantaranya terpeleset atau galon terjatuh. Selain permasalahan tersebut juga terdapat permasalahan yang lain yaitu pada proses peletakan galon air mineral pada dispenser. Dimensi sebuah galon air mineral adalah diameter galon 28 cm dan tinggi 52 cm, dengan volume air 19 liter = 18.62 Kg (1 liter air = 0.98 kg) akan menyebabkan kesulitan dalam proses pengangkatan dan membalikkan galon air mineral ke dispenser. Pemindahan ke dispenser akan melewati proses pengangkatan dan membalikkan galon air mineral, hal tersebut dapat menyebabkan keluhan rasa sakit serta dapat menyebabkan terjadinya resiko cedera karena postur kerja yang tidak ergonomis. Oleh karena itu, sebagai usaha yang sedang berkembang saat ini dan masih banyak terdapat kegiatan manual material handling seperti mengangkat galon tanpa menggunakan alat bantu, usaha depot air mineral perlu mendapat perhatian, karena kegiatan ini dapat mengakibatkan resiko bagi pekerjanya, seperti hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang pekerja di depot air mineral Pekanbaru. Dari observasi yang dilakukan 7 orang pernah mengalami cedera tulang belakang, 4 orang pernah mengalami tangan terkilir, 2 orang pernah mengalami galon terjatuh, dan semua pekerja mengalami lelah setelah bekerja (Suarman, 2010). I-2

Berikut adalah gambar proses membawa galon pada permukaan yang rata, melewati anak tangga serta menaikkan galon air mineral ke dispenser tanpa menggunakan alat bantu: Gambar 1.1 Membawa galon pada lantai yang rata Gambar 1.2 Membawa galon melewati anak tangga I-3

Gambar 1.3 Menaikkan galon ke dispenser Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi awal di Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA RIAU. Observasi awal dilakukan terhadap 5 orang pekerja di Fakultas Sains Dan Teknologi, diperoleh data keluhan rasa sakit pekerja di bawah ini: Tabel 1.1 Persentase Keluhan Pekerja NO JENIS KELUHAN TINGKAT KELUHAN Tidak sakit Cukup Sakit Sakit Sangat Sakit Jml % Jml % Jml % Jml % 0 Sakit kaku di leher bagian atas - - 2 40 3 60 - - 1 Sakit kaku dibagian leher Bagian bawah 4 80 1 20 - - - - 2 Sakit dibahu kiri 2 40 2 40 1 20 - - 3 Sakit dibahu kanan - - - - - - 5 100 4 Sakit lengan atas kiri 3 60 1 20 1 20 - - 5 Sakit dipunggung - - - - 1 20 4 80 6 Sakit lengan atas kanan - - 1 20 1 20 3 60 7 Sakit pada pinggang - - - - 1 20 4 80 8 Sakit pada bokong - - 2 40 2 40 1 20 9 Sakit pada pantat 3 60 1 20 - - 1 20 10 Sakit pada siku kiri 4 80 1 20 - - - - 11 Sakit pada siku kanan 3 60 1 20 - - 1 20 12 Sakit lengan bawah kiri - - 2 40 2 40 1 20 13 Sakit lengan bawah kanan - - 2 40 2 40 1 20 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri - - 1 20 4 80 - - 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan - - - - 1 20 4 80 16 Sakit pada tangan kiri - - 1 20 4 80 - - 17 Sakit pada tangan kanan - - - - - - 5 100 (Sumber: Data primer, 2012) I-4

Tabel 1.1 Persentase Keluhan Pekerja (lanjutan) NO JENIS KELUHAN TINGKAT KELUHAN Tidak sakit Cukup Sakit Sakit Sangat Sakit Jml % Jml % Jml % Jml % 18 Sakit pada paha kiri 4 80 - - 1 20 - - 19 Sakit pada paha kanan - - - - 1 20 4 80 20 Sakit pada lutut kiri - - 2 40 2 40 1 20 21 Sakit pada lutut kanan - - 2 40 2 40 1 20 22 Sakit pada betis kiri - - - - 4 80 1 20 23 Sakit pada betis kanan - - 2 40 2 40 1 20 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 4 80 1 20 - - - - 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan - - 4 80 1 20 - - 26 Sakit pada kaki kiri - - - - 4 80 1 20 27 Sakit pada kaki kanan - - - - 1 20 4 80 (Sumber: Data primer, 2012) Berdasarkan data awal pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa keluhan sakit yang paling dirasakan adalah sakit pada bahu kanan dan tangan kanan. Hal tersebut terjadi karena pada saat pengangkatan atau menaikkan galon, beban sepenuhnya bertumpu pada tangan kanan dan bahu kanan. Kekuatan utama pekerja terletak pada tangan bagian kanan sehingga seluruh pekerja selalu menggunakan tangan kanan pada saat melakukan pengangkatan maupun menaikkan galon air mineral ke dispenser. Selama ini belum ada alat bantu yang dapat mengatasi permasalahan tersebut sehingga perlu dilakukan sebuah perancangan alat bantu yang tepat agar permasalahan tersebut dapat teratasi. Berikut ini adalah contoh gambar alat bantu yang telah ada, namun masih memiliki beberapa kelemahan. (a) (b) (c) (d) Gambar 1.4 Alat bantu yang sudah ada I-5

Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui bahwa telah terdapat troli bantu sebelumnya, setiap alat bantu diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Gambar (a) adalah alat untuk menaikkan galon air mineral ke dispenser dengan sistem elektrik sehingga tidak memerlukan tenaga operator, namun alat ini tidak dapat digunakan untuk membawa galon air mineral pada permukaan yang rata maupun menaiki anak tangga. Gambar (b) alat pemindahan yang hanya dapat digunakan untuk perpindahan horizontal galon air mineral dari mesin pengisian menuju kendaraan angkut, dan gambar (c) adalah troli anak tangga yang dipakai untuk mengangkat peti sehingga alat tersebut tidak dapat membawa galon air mineral dan meletakkkan galon tersebut ke dispenser, sedangkan gambar (d) alat bantu pemindahan galon air mineral yang dapat membawa galon air mineral lebih dari satu namun tidak dapat melewati anak tangga dan menaikkan ke dispenser. Sesuai dengan uraian-uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belum terdapat alat bantu yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada pemindahan galon air mineral. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka diperlukan sebuah penelitian yang akan dituangkan dalam laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Troli Pemindahan Galon Air Mineral yang Ergonomis adapun harapan peneliti dalam penelitian ini agar dapat memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ada, dan menghasilkan rancangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pekerja. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat suatu perumusan masalah yaitu Bagaimana Merancang Troli Pemindahan Galon Air Mineral yang Ergonomis? sehingga dapat mengurangi resiko-resiko yang muncul akibat postur kerja yang tidak ergonomis pada saat mengangkat galon air mineral serta meletakkan ke atas dispenser tanpa menggunakan alat bantu. I-6

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian selesai, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan troli pemindahan galon air mineral yang ergonomis berdasarkan data antropometri orang indonesia perempuan dengan memperhatikan aspek potur kerja. 2. Menghitung estimasi biaya produksi sebuah troli pemindahan galon air mineral. 1.4 Batasan Masalah Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan batasan agar pembahasan lebih terarah. Adapun batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Galon yang dijadikan dasar dalam perancangan ini adalah galon dengan volume 19 liter, galon menggunakan penutup yang langsung dapat terbuka ketika masuk kedalam dispenser. 2. Jenis dispenser yang dijadikan dasar dalam perancangan ini adalah dispenser dengan tinggi 95 cm. 3. Troli pemindahan galon digunakan untuk tangga standar dengan tinggi maksimal anak tangga 17 cm. 4. Penelitian ini menggunakan data antropometri orang indonesia perempuan. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, untuk mengetahui sekaligus melakukan perbandingan antara ilmu manual material handling yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Sebagai pedoman bagi pekerja pemindahan galon air mineral agar dapat menggunakan troli pemindahan galon air mineral. 3. Bagi pihak lain, para pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang perancangan troli pemindahan galon air mineral. I-7

1.6 Posisi Penelitian Penelitian mengenai perancangan juga pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa orang peneliti. Agar dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan dan penyalinan maka perlu ditampilkan posisi penelitian, berikut adalah tampilan posisi penelitian. Tabel 1.2 Posisi Penelitian Tugas Akhir Peneliti Judul Penelitian Tujuan Objek Penelitian Metode Tahun Andy Wijaya Analisa postur kerja dan perancangan alat bantu untuk aktivitas manual material handling industri kecil Merancang alat bantu yang ergonomis bagi pekerja manual material handling, serta mengidentifikasi postur kerja dan memberikan rekomendasikan perbaikan sistem kerja Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartosuro Metode OWAS 2008 Dina Meliana Pangaribuan Analisa postur kerja dengan metode RULA pada pegawai bagian pelayanan perpustakaan Menganalisa postur kerja yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pegawai Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Metode RULA 2009 Dedi Suarman Perancangan alat bantu pemindahan galon air mineral Merancang alat bantu pemindahan galon air mineral Depot air mineral yang terdaftar di dinas kesehatan Pekanbaru Perancangan dengan data antropometri 2010 Danang Saputra Perancangan troli pemindahan galon air mineral yang ergonomis Merancang Troli pemindahan galon air mineral dan menghitung estimasi biaya pembuatannya Pekerja pemindahan galon air mineral Data antropometri dan OWAS 2013 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian Tugas Akhir dengan judul Perancangan Troli Pemindahan Galon Air Mineral yang Ergonomis dapat dilihat sebagai berikut: I-8

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, posisi penelitian serta sistematika penulisan. LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung permasalahan, sehingga peneliti memiliki dasar dalam melakukan penelitian dan dapat menyelesaikan masalah yang dibahas. METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan dan menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini, jelaskan semua data-data yang diperlukan dalam penelitian, baik itu data primer maupun data sekunder. ANALISA Bab ini memuat pembahasan terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data. PENUTUP Menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan pembahasan serta mencoba memberikan saran-saran sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah yang timbul. I-9