PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

FARISA HARDHIYANI B

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Pandan Arang Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD TAHUN

Jurnal Dinamika Manajemen

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2013 DAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB III METODE PENELITIAN. mendiskripsikan kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu secara

Marisa L. Rumintjap, Penerapan Balanced Scorecard. PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENGUKURAN KINERJA DI RSUD NOONGAN.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

PENGUKURAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

THE FIPA ( Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi ) IKIP PGRI MADIUN 13 September 2014, ISSN :

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

PENILAIAN KINERJA RSUD KABUPATEN BULELENG DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTA MAHAKAM DI BUKUAN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEROTO KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Oleh : Rachman Suwandaru

EVALUASI STRATEGI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PATAR ASIH. Samuel Sabam P. Panjaitan E. Kusumadmo

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KLINIK DR. M. SUHERMAN JEMBER. Oleh Indah Dian Saputri ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama dalam lingkungan

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI METODE PENGUKURAN KINERJA PADA RS IPHI PEDAN KABUPATEN KLATEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Pengukuran Kinerja. terhadap kinerja (Fitriyani et al., 2015)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Rona Alfiani Ramadhani Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Management Analysis Journal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996)

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA ORGANISASI NIRLABA

PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD PADA RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH JOMBANG (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Jombang) Disusun Oleh:

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BENGKULU

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA ORGANISASI NIRLABA. Dewi Arofah Maswar Patuh Priyadi

prestasi. Disisi lain, perbedaan juga tampak jelas pada sifat konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja RSUD Panembahan Senopati. Oleh : Mei Murawati ABSTRACT

Accounting Analysis Journal

TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BADAN USAHA DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC)

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD DR. SOEDONO MADIUN

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi )

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI NIRLABA DARI PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

Transkripsi:

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : RIANA PUTRI RUSMAWATI B 200 100 289 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1

2

3

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (StudiEmpiris padarsu PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU) ABSTRAK Rumah Sakit Umum PKU Muhmammadiyah Delanngu merupakan salah astu rumah sakit umum milik PP Muhammadiyah yangtujan utamanya bukan mencari keuntungan,tetapi lebih kepada jasa konsumen. Selama ini dalam menilai kinerjanya, Rumah Sakit Umum ini hanya fokus pada efisiensi pengelolaan dana yaitu dengan mengevaluasi anggaran pendapatan dan biaya apakah sudah dapat dibandingkan dengan realisasinya atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja rumah sakit apabila menggunakan Balanced Scorecard. Dengan menggunakan Balanced Scorecard diharapkan rumah sakit dapat mengembangkan aspek keuangan dan non keuangan dalam melakukan penilaian kinerja, sehingga nantinya diharapkan bahwa rumah sakit mampu menjadi institiusi yang dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen,karyawan yang berkomitmen tinggi dan kemudian akan menghasilkan surplus yang memadai. Penelitian dilakukan dengan megambil data selama 3 tahun,yaitu drai tahun 2010-2012,menggunakn analisis komparatif dimana peneliti melakukan evaluasi kinerja rumah sakit antar periode kemudian membandingkan dengan target yang sebelum ditetapkan dan kemudian membandingkan dengan target yang sebelumnya telah ditetapkan dan kemudian diberi skor sesuai dengan kriteria. Data diperoleh studi pustaka, data sekunder Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Delanggu dengan skala ordinal. Pengukuran kinerja keuangan dilihat dari pencapaian pendapatan dan perubahan biaya, prespektif pelanggan dilihat dari akuisisi pelanggan,retensi pelanggan,kepuasan pelanggan, prespektif proses bisnis internal menggunakan jumlah penanganan keluhan,peningkatan pendapyan,respond Times. Sedangkan untuk prepektif pertumbuhan dan pembelajaran dilihat dari retensi karyawan ada pelatihan karyawan.dari hasil penelitian dengan menggunakan konsep Balanced Scorecarddapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa variasi pencapaian hasil.perspektif pertumbuhan dan pembelajaran masih dianggap kurang, sedangkanuntuk 3 perspektif lainnya dianggap sudah cukup baik. Maka, Balanced Scorecardcocok untuk diterapkan pada Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Delanggukarena Balanced Scorecard dapat memberikan gambaran yang lebih terstrukturdan menyeluruh dibandingkan dengan sistem tradisional yang masih digunakansampai saat ini. Kata kunci : Kinerja, Balanced Scorecard, Rumah Sakit 1

2 PENDAHULUAN Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Begitu pula kinerja rumah sakit yang semakin dituntut untuk memberikan pelayanan secara profesional seperti organisasi bisnis walaupun bersifat non profit. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, diperlukan pengukuran kinerja yang tepat. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor paling penting yang menjadi ukuran keberhasilan sebuah organisasi. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD.

3 TINJUAN PUSTAKA A. Sistem Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; ualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan):; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam pencapaian tujuan (Robertson, 2002). B. Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization) (dalam Kariem 2012), rumah sakit adalah institusi, merupakan bagian internal dari organisasi kesehatan dan organisasi sosial, yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan secara lengkap (komprehensif) baik itu berupa penyembuhan penyakit (kuratif) maupun pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat luas. C. Balanced Scorecard Menurut Kaplan dan Norton (2000 : 17), Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan, yaitu ukuran kinerja finansial masa lalu dan memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan, yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan.

4 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan dipakai adalah metode deskrptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif lain. Serta menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti dan mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu kemudian menawarkan ide masalah intuk pengujian atau penelitian selanjutnya (Indriantoro dan Supomo, 19999:88). B. Desain Penelitian Penelitian ini mengukur kinerja rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten. Data yang digunakan antara lain data primer dan data sekunder dalam kurun waktu 2010-2012. C. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini menggunakan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten. D. Data dan Sumber Data a. Data Primer Menurut Indriantoro dan Supomo (2002: 145) data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

5 b. Data Sekunder Menurut Indiantoro dan Supomo (2002:145), metode sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). E. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dengan analisis komparatif yaitu dengan membandingkan antara pengukuran kinerja yang dilakukan pihak rumah sakit dengan pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Scorecard Penggukuran kinerja Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu masih menggunakan standar pengukuran kinerja yang digunakan sebagai berikut: a. BOR (Bed Accupancy Ratio: Angka penggunaan tempat tidur) BOR = b. LOS ( Length Of Stay : Rata rata lamanya pasien di rumah sakit) ALOS = c. TOI (Turn Over Internal = Tenggang perputaran ) TOI = x100% d. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur BTO= x100%

6 e. NDR (Net Death Rate) NDR = f. GDR (Gross Death Rate) GDR = g. Jumlah Pasien Rawat Inap Pencapaian program kerja dari jumlah yang dirawat merupakan masukan bagi rumah sakit, khususnya pada instalansi rawat inap karena semakin banyak pasien yang dirawat menunjukkan pelayanan rumah sakit yang semakin baik. Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard a. Perspektif keuangan. 1) Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan ekonomi = 2) Perubahan Biaya Perubahan biaya =

7 b. Perspektif Pelanggan 1) Akuisisi Pelanggan Akuisisi pelanggan = 2) Retensi Pasien Retensi Pelanggan = 3) Kepuasan Pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan konsumen bisa diukur menggunakan survey kepuasan konsumen yang dilakukan oleh instansi atau keluhan yang masuk pada kotak saran yang tersedia. c. Perspektif proses Bisnis Internal 1) Berkurangnya keluhan. Diukur berdasarkan jumlah penurunan keluhan setiap tahunnya. 2) Respond Times Diukur berdasarkan seberapa cepat pelayanan yang diberikan kepada pasien. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 1) Retensi Karyawan. Retensi karyawan =

8 2) Peningkatan Kapabilitas Karyawan Kapabilitas Karyawan = PEMBAHASAN A. Pengukuran Kinerja dengan Metode Standar Pengukuran pada RS PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Pengukuran kinerja jasa pelayanan kesehatan di PKU Muhammadiyah Delanggu klaten selama ini menggunakan standar antara lain: BOR (Bed Occupancy Rate), ALOS (Average Lenghth Of Stay), BTO (Bed Turn Over), jumlah kunjungan pasien rawat inap, jumlah kunjungan rawat jalan, jumlah kunjungan pasien rawat darurat, GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Net Death Rate). Laporan Pengukuran Kinerja menggunakan Standar Rumah Sakit 2010 2011 2012 rata-rata standar ideal BOR 58,31% 63,84% 66,57% 62,91% 60-85% ALOS 6,01 4,01 2,77 4,26 6-9 hari TOI 4,3 2,27 1,39 2,65 1-3 hari BTO 35,41 58,16 87,6 60,39 40-50 kali GDR 12,71 1,81 813,96 276,16 <45 per 1000 penderita keluar NDR 2,28 1,42 209,53 71,08 <25 per 1000 penderita keluar kunjungan rawat jalan 37.823 38.470 44.179 - kunjungan rawat inap 6.012 6.119 14.129 - Sumber : Bagian Rekam medik RS PKU Muhammadiyah Delanggu

9 Peneliti menggunakan ukuran kinerja dengan total bobot skor 8 untuk kriteria baik dan -8 untuk kriteria kurang. Bobot skor tersebut merupakan jumlah dari pengukuran kinerja. Skor Pengukuran Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Indikator Skor BOR 1 ALOS -1 TOI 1 BTO 1 GDR -1 NDR -1 Kunjungan Rawat Jalan 1 Kunjungan Rawat Inap 1 Total Skor 2 Sumber: data diolah Hasil analisa pengukuran kinerja RSU PKU Delanggu Klaten menunjukan bahwa skor yang diperoleh adalah 2. Rata-rata skor yang diperoleh 2/8= 0,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja RSU PKU Delanggu adalah cukup. Hasil Pengukuran berdasar standar Rumah Saki ----- Kurang----- --cukup- -baik-- 0% 0 0,5 1 50% 0,25 75% 100%

10 B. Pengukuran Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten dengan Menggunakan Balanced Scorecard Tolak ukur yang peneliti gunakan dalam analisis berikut ini berdasarkan referensi dari Kaplan dan Norton (Balanced Scorecard :Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, 2000). Tabel 4.11 Ihktisar Kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dengan Balanced Scorecard Keterangan Kriteria Skor Prespektif keuangan a. Pertumbuhan pendapatan Baik 1 b. Perubahan biaya Baik 1 Prespektif Pelanggan/Pasien a. Akuisisi pelanggan/pasien Kurang -1 b. Retensi pelanggan/pasien Baik 1 c. Kepuasaan pelanggan/pasien Baik 1 Prespektif Proses Bisnis Internal a. Berkurangnya keluhan Baik 1 b. Respond Times Baik 1 Prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Retensi Karyawan Baik 1 b. Pelatihan Karyawan Baik -1 Total Skor 7 Sumber : Data Sekunder yang diolah Peneliti menggunakan ukuran kinerja dengan total bobot skor 9 untuk baik dan -9 untuk kurang. Bobot skor tersebut merupakan jumlah dari ukuran penilaian kinerja. Adapun hasil analisis pengukuran kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu menunjukkan bahwa skor yang diperoleh adlah 7.

11 Rata-rata skor adalah 7/9 = 0,78 sehingga bisa disimpulkan bahwa kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu adalah baik. ----- Kurang----- --cukup- -baik-- 0% 0 0,5 1 50% 75% 0,78 100% KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Kinerja perspektif keuangan diukur menggunakan dua indikator yaitu, pertumbuhan pendapatan, dan perubahan biaya. Dari indikator pertumbuhan pendapatan diperoleh kesimpulan bahwa RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten sudah baik dalam meningkatkan pendapatannya, hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pendapatan di tiap tahunnya. Kinerja perspektif pelanggan diukur dengan menggunakan indikator customer acquisition, customer retention, dan customer satisfaction. Dari indikator pengukuran tersebut diperoleh kesimpulan bahwa RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten cukup baik dalam meningkatkan jumlah pelanggan baru,

12 mempertahankan para pelanggan baru, mempertahankan para pelanggan yang masuk setiap tahunnya Kinerja prespektif proses bisnis internal dikategorikan baik, karena rumah sakit mampu meningkatkan penjualan jasanya dengan menambah dan mengembangkan layanan jasa yang diberikan Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan menggunakan dua indikator yaitu peningkatan retensi karyawan dan kapabilitas karyawan. Dari indikator retensi karyawan secara umum menunjukan hasil yang cukup baik.

13 Keterbatasan Adapun keterbatasan pada penelitian ini yaitu : 1. Peneliti hanya melakukan penelitian di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu selama kurun waktu 3 tahun dari tahun 2010-2012. 2. Penelitian ini hanya menggunkan kuesioner sebanyak 5 pelanggan/pasien. 3. Peneliti tidak diperkenankan berinteraksi langsung dengan pasien,hanya diperbolehkan melelui bagian diklat rumah sakit. Saran 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti kurun waktu 5 tahun terakhir sehingga data yang diperoleh dapat dikembangkan lebih lanjut. 2. Sebaiknya kuesioner yang digunakan/disebarkan minimal lebih dari 5 kuesioner sehingga hasil penelitian dapat dianalisis lebih dalam. 3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan observasi langsung kepada pelanggan/pasien.

14 DAFTAR PUSTAKA Huda, Achya Zaenul. 2013. Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PDAM Tirta Dharma Kabupaten Klaten) Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.1999. Metode Penelitian Bisnis.Yogyakarta : BPFE. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Kaplan, Robert S dan David P Norton.2000. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga. Lovelock, Christopher H dan Lauren K Wright.2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT INDEKS Gramedia. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi dan Johny Setyawan.2001. Sistem Perencanaan Pengendalian dan Manajemen.Edisis 2. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2005. Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Robertson, Gordon. 2002. Review Kinerja. Lokakarya Review Kinerja.BPKP dan Executive Education. UU.Nomor 44 Tentang Rumah Sakit Wijaya, Karim Muqtasim Indra. 2012. Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Fkultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wulandari, Febriana.2011. Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard (Studi kasus pada RS Nirmala Suri Sukoharjo) Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Fkultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.