STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

dokumen-dokumen yang mirip
STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)

SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1)

LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

SKIZOFRENIA PARANOID

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Skizofrenia Paranoid

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

Andrea Nathania Peguji : dr Andy, Sp.KJ

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

PRESENTASI KASUS KEPANITERAAN KLINIK JIWA

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ

STATUS PENELITIAN. Agama : 1. Islam 2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik. 2. SD / sederajat. 3. SMP / sederajat. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

PTIRIASIS VERSIKOLOR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

LAMPIRAN 1 STATUS PENELITIAN. Tanggal pemeriksaan : Nomor urut penelitian : Nomor catatan medik :

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

STATUS PENELITIAN. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 4.Hindu 5. Budha. 2. SD / sederajat. 5. Perguruan tinggi. 2.

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berat sebesar 4,6 permil, artinya ada empat sampai lima penduduk dari 1000

NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN/ ORANG TUA/KELUARGA PASIEN

BAB III TINJAUAN KASUS

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum dan Karakteristik Responden Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain, kesulitan karena persepsinya terhadap dirinya sendiri (Djamaludin,

TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK. Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

MODUL KEPANITERAAN KLINIK ROTASI II BAGIAN PSIKIATRI

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Skizofrenia Paranoid Remisi Partial pada Pria Usia 35 Tahun di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul: AKUT.

BAB III TINJAUAN KASUS

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

Transkripsi:

STATUS PASIEN PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Egi Prayogi Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 26 tahun Alamat : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah Pekerjaan : Nelayan Pendidikan Terakhir : SD Kelas 4 Agama : Islam Suku : Aceh Tanggal Masuk : 24 Juni 2014, Pukul. 15.30 WIB Tanggal Pemeriksaan : 8 dan 9 Agustus 2014 II. RIWAYAT PSIKIATRI Data diperoleh dari: RekamMedis Autoanamnesis : 8 dan 9 Agustus 2014 A. Keluhan Utama: Mengamuk, memukul ibu dan adiknya karena pasien mengaku akan dibawa ke Jakarta serta marah karena merasa dibicarakan oleh teman. B. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang kerumah sakit jiwa diantar oleh keluarga (ibu) pada tanggal 26 Juni 2014 dengan keluhan mengamuk dan memukul ibunya serta adiknya, kejadian tersebut berlangsung sebelum masuk rumah sakit jiwa. Pasien berbicara dan tertawa sendiri, dan berbicara kacau. Pasien mengamuk dan marah-marah jika tidak diberi uang dan jika disuruh pergi ke Jakarta oleh ibunya. Pasien juga sering keluar sendiri pada malam hari dan pernah tidak pulang ke rumah selama 3 hari. 1

2 Pasien juga tidak mandi selama 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah pernah dirawat di RSJ (rumah sakit jiwa) satu kali. Terakhir kali dirawat, pasien dibawa pulang kerumah dan berselang 3 bulan, pasien dibawa lagi kerumah sakit dengan keluhan mengamuk karena putus obat. Pasien mengaku bahwasanya pasien adalah tentara dan bekerja di Kodam. Pasien mengaku telah menjadi tentara sejak kecil karena ayah pasien juga merupakan tentara di Kodam. Saat ini pasien senang berada di rumah sakit, karena menurutnya jika ia berada dirumah ia tidak memiliki teman dan juga kebutuhan makannya terjamin. Pasien juga mengaku bahwa dirumah sakit ia memiliki banyak teman, mendapatkan makanan dan minuman. Pasien juga senang dapat membantu kegiatan perawat untuk mengurus pasien lainnya. Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit, pasien mengaku sehat namun merasa pikirannya kacau selama berada di Rumah Sakit Jiwa. Pasien mengaku bahwa pasien dapat tidur malam, terkadang pasien merasa gelisah dan tidak tenang. Kegelisahan pasien akan lebih muncul jika ia tidak mendapatkan rokok. Saat berada dirumah pasien pernah merasakan ada yang meraba tangannya namun saat itu tidak ada orang yang berada didekatnya, namun saat dirumah sakit hal tersebut tidak dirasakan lagi oleh pasien. Pasien mengaku pernah kemasukan roh penguasa laut yang membuatnya menjadi kuat dan tampan. Namun roh tersebut sudah tidak ada lagi. C. Riwayat Penyakit Sebelumnya 1. Riwayat Gangguan Psikiatrik Ini merupakan ketiga kalinya pasien dirawat di RSJ Banda Aceh. Keluhan pertama kali saat bulan Maret tahun 2012, keluhan pertama keluhakan oleh keluarga karena pasien terdapat perubahan perilaku yaitu sering mengamuk dan memukul anggota keluarga terutama ibunya. Pasien juga selalu keluar malam dan tidak pulang selama 1 minggu. Pasien juga mengkonsumsi ganja 3 hari sebelum masuk rumah sakit pada bulan Maret tahun 2012.

3 2. Riwayat Penyakit Medis Umum Pasien sebelumnya pernah mengalami kecelakaan sepeda motor dan tangannya mengalami dislokasi sekitar tahun 2011 dan pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala. 3. Riwayat penggunaan zat Pasien pernah menggunakan ganja pada tahun 2012 tetapi pada saat ini sudah tidak ada lagi. Merokok (+) D. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga mengalami penyakit yang sama dengan pasien. E. Riwayat Pengobatan Pasien teratur minum obat. Pasien pernah diberikan obat clozapine, risperidon dan triheksifenidil. Pasien mengaku saat ini sudah minum obat teratur. F. Riwayat Pendidikan Pasien hanya bersekolah hingga SD kelas 4, kemudian pasien tidak ingin sekolah lagi karena merasa sudah bisa membaca dan pandai. G. Riwayat Kebiasaan Sosial Pasien mengaku bahwa saat tinggal dirumah, pasien memiliki teman dan selalu keluar rumah, namun pasien juga mengaku teman-temannya sering membicarakan tentang dirinya. H. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat prenatal Normal 2. Riwayat masa bayi Normal 3. Riwayat masa kanak-kanak Normal 4. Masa Remaja Terganggu, pasien mengaku teman-temanya sering membicarakannya. 5. Masa Dewasa Terganggu, gangguan jiwa berlanjut.

4 I. Riwayat Keluarga Keterangan gambar: : Perempuan : pasien : Laki-laki : meninggal III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Status Internus a. Status Present : Penampakan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 130/70 mmhg Frekuensi Nafas : 19 x/i Frekuensi Nadi : 78 x/i Temperatur : afebris b. Kepala : Dalam batas normal c. Leher : Dalam batas normal d. Paru : Dalam batas normal e. Jantung : Dalam batas normal f. Abdomen : Dalam batas normal g. Ekstremitas : Dalam batas normal h. Genetalia : Tidak diperiksa 2. Status Neurologik a. GCS : E 4 M 6 V 5 = 15 b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)

5 c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-) d. Mata : Pupil bulat, isokor (+), Ø 3mm/ 3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+). e. Motorik : Dalam batas normal f. Sensibilitas : Dalam batas normal g. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal h. Gangguan khusus : (-) IV. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1. Penampilan : Laki-laki, penampilan sesuai usia 2. Kebersihan : Kurang 3. Kerapian : Kurang 4. Kesadaran : Compos mentis 5. Perilaku dan psikomotor : Tenang, normoaktif 6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif B. Keadaan Emosi 1. Afek : Appropiate 2. Mood : Eutimik 3. Emosi - Arus : Baik - Pengendalian : Baik - Stabilitas : Stabil - Echt/unecht : Echt - Empati : Baik C. Pembicaraan - Arus : Kurang Baik - Isi : Terkadang tidak relevan - Kontinuitas : Kurang Baik - Logorrhea : (+)

6 D. Pikiran 1. Proses pikir - Koheren : (+) - Neologisme : (-) - Sirkumstansialitas : (+) - Asosiasi longgar : (+) - Flight of ideas : (+) - Blocking : (-) 2. Isi pikir - Cukup ide : (+) - Kemiskinan ide : (-) - Preokupasi : (+) - Waham 1. Waham bizarre : (-) 2. Waham somatik : (-) 3. Waham paranoid - Waham persekutorik : (-) - Waham kebesaran : (+) Pasien mengaku bahwa dia adalah seorang tentara yang selama ini bekerja di Kodam. Pasien mengatakan karena ayah pasien juga merupakan anggota TNI. - Waham referensi : (+) Pasien mengaku jika melihat orang berkumpul dan berbicara, pasien merasa orang tersebut tengah membicarakan dan mengejeknya 4. Thought - Thought withdrawal : (-) - Thought insertion : (-) - Thought broadcasting : (-) - Thought echo : (-)

7 5. Delution - Delution of control : (-) - Delution of influence : (-) - Delution of passivity : (-) - Delution of perception : (-) E. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi - Halusinasi auditorik : (-) - Halusinasi visual : (-) - Halusinasi taktil : (+) Pasien merasa saat berada dirumah pasien pernah merasakan ada yang meraba tangannya namun saat itu tidak ada orang yang berada didekatnya, namun saat dirumah sakit hal tersebut tidak dirasakan lagi oleh pasien Halusinasi olfaktorik : (-) 2. Ilusi : (-) F. Fungsi Intelektual 1. Intelektual : Baik 2. Daya konsentrasi : Baik 3. Orientasi - Diri : Baik - Tempat : Baik - Waktu : Baik 4. Daya ingat - Seketika : Kurang baik - Jangka pendek : Baik - Jangka panjang : Baik 5. Pikiran abstrak : Baik 6. Bakat kreatif : Kurang baik

8 G. RTA 1. Norma sosial : Kurang baik 2. Uji daya nilai : Kurang baik 3. Penilaian realitas : RTA terganggu H. Tilikan (Insight) T1: Pasien menyangkal bahwa ia mengalami sakit jiwa I. Judgement : Kurang baik V. RESUME Pasien datang ke rumah sakit jiwa dibawa oleh keluarga yaitu ibu pasien oleh karena pasien mengamuk, marah-marah, dan juga memukul ibunya. Pasien juga sering tertawa sendiri, membicarakan hal-hal yang tidak nyambung dan tidak memilik makna. pasien marah-marah dan mengamuk jika tidak diberikan uang dan jika disuruh pergi ke Jakarta oleh ibunya. Pasien mengaku pernah merasakan ada yang meraba tangannya namun saat itu tidak ada orang yang berada didekatnya, namun saat dirumah sakit hal tersebut tidak dirasakan lagi oleh pasien. Pasien juga mengatakan bahwa ia merupakan tentara yang bekerja di Kodam karena ayah pasien juga merupakan seorang TNI. Pasien mengatakan bahwa jika ia sering merasakan bahwa orang-orang sering membicarakan dan mengejeknya. Pasien mengaku lebih senang berada di rumah sakit karena memiliki banyak teman dan ingin membantu pekerjaan perawat mengurus pasien lain. Status mental pasien : Afek: appropriate, Mood: eutimik, Koheren (+), preokupasi (+), flight of ideas (+), sirkumtansialitas (+). Halusinasi auditorik: (-), Halusinasi olfaktorik (-), Halusinasi taktil (+), waham kebesaran (+), waham referensi (+), waham kejar (-), Insight T1.

9 VI. DIAGNOSIS BANDING 1. F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) 2. F20.0 Skizofrenia Paranoid VII. DIAGNOSIS SEMENTARA F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) EVALUASI MULTIAKSIAL Axis I : F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) Axis II : Tidak ada diagnosis Axis III : Pasien pernah mengalami masalah sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat Axis IV : Masalah berkaitan dengan primary support group (keluarga) yaitu pasien disuruh oleh ibunya untuk pergi ke Jakarta dan Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial yaitu sering dibicarakan oleh teman-temannya. Axis V : GAF Scale 70-61 beberapa gejala sedang dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih kurang baik. VIII. TATALAKSANA a. Terapi psikofarmaka - Risperidone 2 mg 2 x 1 - Clozapine 25 mg 1 x 1 - Trihexypenidil 2 mg 2 x 1 b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien tentang apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya, kemungkinan penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah mengalami perbaikan maka boleh untuk dijemput pulang dan bersosialisasi lagi seperti dulu.

10 c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya meminta keluarga untuk mengawasi ketat pasien untuk minum obat, agar menghindari kekambuhan akibat putus obat. IX. PROGNOSIS Quo ad Vitam : Dubia ad bonam Quo ad Functionam : Dubia ad bonam Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam Hal hal yang menunjukkan prognosis baik: - Support keluarga yang baik. - Perilaku mudah beradaptasi di lingkungan - Tidak ada riwayat keluarga skizofrenia - Gejala positif yang menonjol Hal hal yang menunjukkan prognosis buruk: - Tidak ada faktor pencetus - Belum menikah - Gejala negatif yang menonjol - Tidak ada support keluarga - Terdapat riwayat penggunaan zat terlarang - Ada riwayat keluarga skizofrenia - Onset muda