HUBUNGAN KONDlSl OSEANOGRAFI (SUHU PERMUKAAN LAUT, KLOROFIL-A DAN ARUS) DENGAN HASlL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KEClL Dl PERAIRAN SELAT SUNDA KHAIRUL AMRl PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2002
ABSTRAK Khairu~l Amri. Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda. Dibaw<ah bimbingan Dr. Ir. Djisman Manurung, M.Sc dan Dr. Ir. Vincentius P. Siregar, DEA. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiskripsikan kondisi oseanografi dalam bentuk sebaran suhu permukaan laut (SPL), klorofil-a dan arus perairan Selat Sunda selama~ satu siklus (empat musim); dan 2) menganalisa hubungan antara kondisi oseanografi dengan hasil tangkapan ikan pelagis kecil berdasarkan data hasil tangkapan selama pengamatan mulai Agustus 2000 sampai dengan Juli 2001. Data yang digunakan terdiri dari data oseanografi dan data hasil tangkapan ikan pelagis kecil. Data oseanografi terdiri dari dua data yaitu data hasil pengukuran in-situ dan data hasil pengukuran sensor satelit. Data hasil pengukuran in-situ yang digunakan adalah data CTD selama pelayaran Kapal Riset KAL Baruna Jaya IV BPPT 25 Oktober-10 November 2000 dan KR Baruna Jaya Vlll LIP1 10-23 Juli 2001. Data hasil pengukuran satelit yang digunakan yaitu: 1) data SPL hasil pantauan sensor AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) satelit NOAA (National Oceanic anda Atmospheric Adminsitration); 2) data sensor SeaWlFS (Seaviewing Wide Field -of-view Sensor) satelit Seastar untuk melihat sebaran klorofil-a, dan 3) data simulasi pola arus hasil penguk~uran satelit TopexIPoseidon. Data hasil tangkapan ikan pelagis diperoleh dari kapal rnini purse seine berupa data hasil tangkapan ikan tongkol, kembung, banyar, bentonlg, tembang dan layang. Metode penelitian yang digunakan adalah secara deskripltif. Secara umum bila dibandingkan antara SPL hasil pengukuran satelit dengan hasil pengukuran in-situ, terlihat adanya sedikit perbedaan kisaran suhu perairan pada beberapa tempat, dan juga ada kesamaan di tempat lain. Berdasarkan citra satelit terlihat nilai SPL Selat Sunda secara umum sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengar) hasil pengukuran in-situ, atau dengan kata lain perairannya terlihat lebih hangat. Namun pola sebaran SPL dari kedua jenis pengamatan menunjukan adanya kemiripan, dimana massa air hangat berada di sebelah timur atau utara selat dan massa air yang lebih dingin berada di bagian selatan dan barat selat. SPL pada musim barat (MB) dan awal musim peralihan I (MP I) lebih dingin dibandingkan periode
lainnya. Hal yang sama juga terlihat pada hasil pengukuran salinitas, dimana pada MP D dan musim timur (MT) salinitas lebih tinggi masing-masing 32,7-33,7 %O dan 31,4-32,6 %o, sementara pada MB dan MP I salinitas lebih rendah yaitu 31.0%0 (rata-rata bulanan) Perbeclaannya terletak pada pola sebarannya, dimana massa air yang bersalinitas tinggi telihat berada di bagian barat dan selatan selat (Samudera Hindia) sementara massa air yang bersalinitas rendah berada di bagian utara dan timur selat (Laut Jawa). Dari citra klorofil-a terlihat bahwa tinggi rendahnya kandungan klorofil-a di Selat Sunda sangat dipengaruhi oleh aliran massa air yang berasal dari Laut Jawa yang mengandung klorofil-a dengan konsentrasi tinggi disamping asupan unsur-unsur hara dari sungai yang bermuara di sekitar Selat Sunda dan juga proses upwelling. Musim peralih,an II (MP 11) dan MT merupakan musim dengan tingkat kesuburan yang tinggi, MB merupakan musim yang tingkat kesuburannya rendah. Hasil tangkapan ikan pelagis perbulan tertinggi terjadi pada bulan Juni sementara hasil tangkapan tertinggi permusim terjadi pada musim timur. Hasil tangkaipan terendah pada musim barat. Jumlah trip (upaya penangkapan) tertinggi terjadi loada MT sementara trip terendah pada MP. Berdasarkan sebaran kapal di lokasi fishing ground (FG) diketahui bahwa operasi penangkapan terbanyak pada MP II dilakukan pada perairan dengan kisaran suhu 29,O-29,5 OC, salinitas 33,2-33,3 %O (Oktober) dan kandungan klorofil-a tinggi sekitar 1,O-3,O mg/m3. Pada MB operasi penangkapan terbanyak dilakukan pada perairan dengan kisaran suhu 27,O-28,O OC dengan kandungan klorofil-a rendah sekitar 0,l-1,O rngl m3. Pada MP I operasi penangkapan terbanyak dilakukan di perairan dengarr kisaran suhu 28,O-29,O OC dan kandungan klorofil-a sedang 1,O-2,O mgl m3. Sementara pada MT operasi penangkapan terbanyak dilakukan pada perairan dengan kisaran suhu 29,O-30,O OC, salinitas 31 $6-31,8 %O (Juli) dan kandungan klorofil-a tinggi sekitar 2,O-3,5 mgl m3. Dari analisa hubungan antara kondisi oseanografi dengan hasil tangkapan ikan pelagis kecil terlihat bahwa dengan kondisi SPL optimum dan kandungan klorofil-a tinggi yang berarti kesuburan perairan tinggi, maka hasil tangkapan ikan pelagis juga tinggi. Disamping itu, tinggi rendahnya kadar salinitas dan pola pergerakan massa air (arah dan kuat arus) ikut mempengaruhi keberadaan ikan pelagis di Selat Sunda.
SURAT PERNYATAAN Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: "Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda" adalah benar merupakan hasil karya Saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semuai sumber data dan informasi yang digunakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. TKL 99599
HUBUNGAN KONDlSl OSEANOGRAFI (SUHU PERMUKAAN LAUT, KLOROFIL-A DAN ARUS) DENGAN HASlL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KEClL Dl PERAIRAN SELAT SUNDA KHAIRUL AMRl Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Bidang Teknologi Kelautan Pada Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2002
Judul Tesis : Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda Nania Mahasiswa : Khairul Amri Nonior Pokok : 99599 Program Studi : Teknologi Kelautan Menyetujui : Dr,, Ir. Diisman Manurunn, M.Sc. ztua Dr. Ir. Vincentius P. Sireaar, DEA Anggota 2. Ketua Program Studi - / * F'rof. Dr.lr. Daniel R. Monintia Tanggal Lulus : 29 April 2002
Penulis dilahirkan pada tanggal 05 Juni 1967 di Tungkar, Payakumbuh, Sumatera Barat. Anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Khairuddin Am. (ayah) dan ibu Syahrian (almarhumah). Pada tanggal 17 September 1999 penulis menikah dengan Nia Tini Sabrani dan dikarunia seorang putra lahir 28 Juni 2000 yang diberi rtama Raihan Pujarestu. Menyelesaikan pendidikan dasar pada SD Negeri Tungkar, Payakumbuh tahun 1981 dan SMP Negeri Situjuh, Payakumbuh tahun 1984. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SPP-SUPM) Negeri Bogor dan lulus tahun 1987. Setamat dari SUPM Negeri Bogor penulis bekerja sebagai "aquaculturist" pengembangan tambak udang intensif PT. Migratirta Saranindo di Larripung hingga tahun 1990. Tahun 1991 penulis melanjutkan pendidikan pada Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta. Sambil melanjutkan kuliah penulis bekerja sebagai staf retjaksi Majalah Agrisbisnis "Tumbuh" dan menulis pada berbagai media massa di Jakarta. Setelah meraih gelar sarjana, pada Mei 1998 penulis bergabung dengan Kompetensi Inti (KI) lnderaja (Core Competence-Remote Sensing) pada Laboratorium Remotle Sensing & GIs, Direktorat Teknologi lnventarisasi Sumberdaya Alam, Badan Pengkiajian dan Penerapan Teknologi (Dit. TISDA-BPPT). Pada tahun 1999 penulis yang juga menjadi dosen luar biasa pada almamaternya ini mendapatkan beasiswa internal KI lnderaja Dit.TISDA-BPPT untuk melanjutkan pendidikan S-2 pada Program Studi Teknologi Kelautan (TKL), Program Pascasarjana IPB. Pada 29 April 2002 penulis dinyatakan lulus dengan gelar Magister Sains. vii
PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penyuslman tesis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapatan terima kasih yang tulus kepada Dr. Ir. Djisman Manurung, M.Sc dan Dr. Ir. Vincentius P. Siregar, DEA sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingannya selama perkuliahan, penelitian sampai penulisan hingga tersusunnya tesis ini. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc beserta jajaran pimpinan Dit. TISDA-BPPT yang telah memberikan beasiswa internal. Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja selaku Ketua Program Studi Teknologi Kelautan dan Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto selaku Direktur Program Pascasarjana IPB. Bapak Atung tiendi staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Dati ll Pandeglang, Bapak Yayat Hidayat dan Bapak Djamhari selaku Kepala TPI Labuan dan Bapak Dono (Nahkoda K.M. "Sri Maju") beserta ABK yang telah memberikan kemudahan dan tumpangan selama pelayaran dan pengambilan data di Selat Sunda. Tak lupa kepada isteri terkasih Nia serta belahan jiwaku ananda Raihan Pujarestu yang banyak terabaikan selama penyelesaian studi ini. Saya hanya bisa berdoa semoga semua pengorbanan ini tercatat dalam fitrah illahi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Mei 2002 Khairul Amri
DAFTAR IS1 PRAIWTA... DAF-TAR IS1... DAF-TAR GAM BAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman viii ix xi xii xiii... 1. 1. Latar Belakang... 1.2. Perumusan Masalah... 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 1. F'ENDAHULUAN LANDASAN TEORlTlS... 2.1. Keadaan Umum Perairan Selat Sunda... 2.2. Sumberdaya lkan Pelagis... 2.2.1. lkan Kembung... 2.2.2. lkan Banyar... 2.2.3. lkan Tembang... 2.2.4. lkan Selar Bentong... 2.2.5. IkanTongkol... 2.2.6. lkan Layang... 2.3. Kondisi Oseanografi Perairan... 2.3.1. Suhu... 2.3.2. Salinitas... 2.3.3. Klorofil-a... 2.4. Citra Satelit... 2.4.1. Citra Suhu Permukaan Laut... 2.4.2. Citra Produktifitas Primer... 21.5. Alat Tangkap... 3. METODE PENELlTlAN... 22 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 22 3.2. Bahan dan Alat... 23 3.3. Metode Pengumpulan Data... 23
3.3.1. Data oseanografi... 3.3.2. Data hasil tangkap... :3.4. Metode Analisis Data... 3.4.1. Data in-situ... 3.4.2. Citra satelit... 3.4.2.1. Citra SPL... 3.4.2.2. Citra Klorofil-a... 3.4.2.3. Pola arus... 3.4.3. Data hasil tangkapan... :3.5. Hubungan Kondisi Oseanografi Dengan Hasil Tangkapan... 4. OSEANOGRAFI SELAT SUNDA... 4.1. Suhu Permukaan Laut... 4.1.1. SPL Pengukuran Satelit... 4.1.2. SPL in-situ... 4.2. Klorofil-a... 4.3. Salinitas... 4.4. Curah Hujan... 4.5. Pola Arus Permukaan... DAERAH PENANGKAPAN DAN HASlL TANGKAPAN...!j.l. Peta Daerah Penangkapan...!j.2. Trip Penangkapan...!j.3. Sebaran Kapal di Daerah Penangkapan...!5.4. Hasil Tangkapan lkan Pelagis... 5.4.1. IkanTongkol... 5.4.2. lkan Kembung... 5.4.3. lkan Banyar... 5.4.4. lkan Tembang... 5.4.5. lkan Bentong... 5.4.6. lkan Layang...!j.5. Hasil Tangkapan per Unit Upaya (CPUE)...
6. HUBUNGAN KONDlSl OSEANOGRAFI DENGAN TANGKAPAN... 106 7. KESIMPULAN DAN SARAN... 114 I. Kesimpulan... 114.. Saran... 115 DAF'TAR PUSTAKA... 116
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Peta Lokasi Penelitian... 2. J~enis-jenis ikan pelagis yang menjadi objek penelitian... 3. Cliagram alir penelitian... 4. S'PL bulan Agustus... 5. StPL bulan September... 6. SPL bulan Oktober... 7. SPL bulan November... 8. SPL bulan Desember... 9. SPL bulan Januari... 10. SPL bulan Pebruari... 11. S;PL bulan Maret... 12. S;PL bulan April... 13. S;PL bulan Mei... 14. S;PL bulan Juni... 15. S;PL bulan Juli... 16. Siebaran mendatar SPL In-situ Musim Peralihan II... 17. Sebaran menegak SPL In-situ Musim Peralihan II... 18. Sebaran mendatar SPL In-situ Musim Timur... 19. Sebaran menegak SPL In-situ Musim Timur... 20. C:itra Klorofil-a Musim Peralihan II... 21. C:itra Klorofil-a Musim Barat... 22. Ciitra Klorofil-a Musim Peralihan I... 23. C:itra Klorofil-a Musim Timur... 24. Siebaran Mendatar Salinitas Musim Peralihan II... 25. Siebaran Menegak Salinitas Musim Peralihan II... 26. Siebaran Mendatar Salinitas Musim Timur... 27. S;ebaran Menegak Salinitas Musim Timur... 28. F'luktuasi Curah Hujan di Stasiun Pengukuran Lampung... 29. F'luktuasi Curah Hujan di Stasiun Pengukuran Banten... 30. F'luktuasi Curah Hujan Rata-rata Bulanan...
31. F'ola Arus data TopexlPoseidon Musim Peralihan II... 32. F'ola Arus Data Pengukuran In-situ Musim Peralihan II... 33. F'ola Arus data TopexlPoseidon Musim Barat... 34. F'ola Arus data TopexlPoseidon Musim Peralihan I... 35. F'ola Arus data TopexlPoseidon Musim Timur... 36. F'eta Daerah Penangkapan lkan per 10 mil2 di Selat Sunda... 37. FZluktuasi Trip Mini Purse Seine Agustus 2000 s.d Juli 2001... 38. Perbandingan Trip Sepuluhharian Purse Mini Seine 2001... 39. Total Trip Penangkapan 2000-2001... 40. Sebaran Kapal Mini Purse Seine Musim Peralihan II... 41. Sebaran Kapal Mini Purse Seine Musim Barat... 42. Sebaran Kapal Mini Purse Seine Musim Peralihan I... 43. Sebaran Kapal Mini Purse Seine Musim Timur... 44. I-lasil Tangkapan Bulanan Tongkol Agst-Des 2000... 45. Hasil Tangkapan Sepuluh harian Tongkol Jan-Jul 2001... 46. tiasil Tangkapan Bulanan Kembung Agst-Des 2000... 47. tiasil Tangkapan Sepuluh harian Kembung Jan-Jul 2001... 48. tiasil Tangkapan Bulanan Banyar Agst-Des 2000... 49. liasil Tangkapan Sepuluh harian Banyar Jan-Jul2001... 50. tiasil Tangkapan Bulanan Tembang Agst-Des 2000... 51. tiasil Tangkapan Sepuluh hariantembang Jan-Jul 2001... 52. tiasil Tangkapan Bulanan Bentong Agst-Des 2000... 53. tiasil Tangkapan Sepuluh harian Bentong Jan-Jul 2001... 54. tiasil Tangkapan Sepuluh harian Layang Jan-Jul 2001... 55. Fluktuasi CPUE lkan Pelagis Agustus 2000 s.d Juli 2001... 56. Perbandingan Tangkapan lkan Pelagis Agst. 2000-Juli 2001... 57. Pola Ruaya lkan Layang Musim Barat (Hardenberg, 1937). 58 Pola Ruaya lkan Layang Musim Timu (Hardenberg, 1937)...... xiii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. C:itra SPL NOAA-AVHRR Terpilih... 28 2. C:urah Hujan Rata-rata (mm) Bulanan Perairan Selat Sunda... 75 3. F'eriode Bulan Purnama Selama Januari s.d Juli 2001... 89 4. Jumlah Total Trip Penangkapan Permusim Kapal Mini... 90 5. F!ingkasan Kondisi Oseanografi Selat Sunda... 108 xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. F'osisi Stasiun CTD Musim Peralihan II... 122 2. F'osisi Stasiun CTD Musim Timur... 123 3. F'osisi Stasiun Pengukuran Curah Hujan... 124 4. Jumlah Hasil tangkapan lkan Pelagis Agst 2000-Juli 2001... 125 5. Komposisi Hasil Tangkapan l kan Pelagis Agst 2000-Juli 2001... 126