BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

BAB III BAHAN DAN METODE

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005/2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Etiology dan Faktor Resiko

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Mengapa disebut sebagai flu babi?

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB III DATA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

PENYAKIT MENULAR. Website:

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

riwayat personal-sosial

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.

Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

BAB III ANALISIS SISTEM

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

Transkripsi:

48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 Analisis Sistem Pakar Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari para pakar, serta buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar adalah seseorang yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan oleh orang lain sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih efisien (Giarratano dan Riley, 1998, p2). Oleh karena itu ruang lingkup pembahasan penyakit demam berdarah tidak akan menyimpang dari pengetahuan dari para pakar. Dalam mendiagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan secara tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal terhadap penyakit demam berdarah.

49 3.1.1 Analisis Pendiagnosaan Penyakit Demam Berdarah Dalam menganalisa penyakit, dilakukan berbagai tahap antara lain : a. Anamnesis Anamnesis adalah tahap konsultasi dan merupakan tahapan awal dalam pendiagnosaan penyakit yang dilakukan oleh dokter. Pada tahap ini dokter akan mendapatkan informasi dari pasien antara lain keluhan utama yang diderita dari pasien, keluhan lain yang menyertai keluhan utama serta riwayat kesehatan pasien sehingga jika terdapat hal yang ingin disampaikan dari dokter kepada pasien dapat mudah untuk menghubungi si pasien atau keluarga pasien. Informasi-informasi yang diperoleh ini akan bermanfaat bagi dokter dalam mendiagnosa penyakit yang diderita oleh pasien. b. Pemeriksaan medis secara fisik Pemeriksaan secara fisik dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut : 1) Inspeksi : merupakan tahapan pemeriksaan dalam melihat kelainan kulit yang diderita oleh pasien. Dilihat apakah kulit pasien timbul bercak-bercak atau bintik-bintik merah. 2) Palpasi : merupakan tahapan pemeriksaan yang meraba permukaan kulit pasien. 3) Perkusi : merupakan tahapan pemeriksaan yang melakukan pengetukan pada bagian tubuh dari pasien. Untuk mengetahui respon dari bagian tubuh yang diketuk.

50 4) Auskultasi : tahapan dalam mendengar dan mengukur denyut jantung pasien. c Diagnosa Penyakit Setelah dokter mendengar dan memeriksa keadaan pasien, maka dokter akan menarik suatu kesimpulan atau hasil pemikirannya. Kesimpulan atau hasil pemikiran dokter (seorang pakar) ini disebut juga dengan diagnosa penyakit. d. Test Laboratorium Salah satu yang terpenting dalam mendiagnosa demam berdarah pada pasien adalah melakukan test laboratorium. Salah satu yang terpenting dalam test laboratorium dalam dermatologi adalah mengambil spesimen sampel darah pasien untuk menentukan secara pasti apakah pasien tersebut terkena demam berdarah. Test laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan : - Trombosit - Hematokrit - Dengeue Blot : IgM anti Dengue dan IgG anti Dengue. Pada umumnya pemeriksaan Dengue Blot tidak diutamakan karena biaya pemeriksaan yang mahal oleh karena itu test laboratorium hanya pada trombosit dan hematokrit.

51 3.1.2 Diagnosa Penyakit Yang Memiliki Kesamaan Ciri Dengan Demam Berdarah Dalam mendiagnosa penyakit demam berdarah terdapat gejala-gejala penyakit yang memiliki kesamaan ciri dengan penyakit lain sehingga terdapat kesalahan pendiagnosaan awal penyakit demam berdarah, penyakit-penyakit tersebut antara lain : a Demam Campak (Rubela) Rubela atau dikenal juga dengan nama campak jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella.Virus Rubella pada umumnya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, oleh karena itu disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat. Gejala-gejala umum penyakit dari demam campak (rubela) ditandai dengan demam diatas 38 derajad Celcius, kecapaian, pilek, batuk, pembengkakan pada kelenjar getah bening, mata terasa nyeri, muncul bintikbintik merah di seluruh tubuh, kulit kering, sakit pada persendian, sakit kepala dan hilang nafsu makan. b. Diare Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan berair. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada

52 beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. c. Leukemia Leukemia merujuk kepada satu kelompok penyakit darah yang ditandai dengan kanker pada jaringan-jaringan yang memproduksi darah. Leukemia adalah kanker yang paling banyak menimpa anak-anak. Leukemia merupakan salah satu penyakit yang mematikan, ditandai oleh penampakan sampel darah yang putih (leuko). Leukemia dibagi secara klinikal dan patologikal kepada bentuk akut (mendadak) dan kronik (kronis): Leukemia akut : terjadi jika sel darah muda yang dihasilkan banyak sehingga menyebabkan tulang sumsum gagal menghasilkan sel darah dewasa. Terjadi pada anak-anak dan remaja. Jika tidak dirawat segera, pasien dapat meninggal dalam waktu beberapa bulan ataupun minggu. Leukemia kronik : terjadi jika banyak sel darah dewasa yang tidak normal. Penyakit ini berlangsung dalam tempo waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Biasanya terjadi pada orang tua, tapi tidak mustahil pada remaja atau anak-anak. Leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sel tak normal yang paling banyak dijumpai dalam darah: 1) Jika sel limfoid yang terjangkiti, disebut sebagai leukemia limfosit. 2) Jika sel mieloid yang terjangkit, disebut sebagai leukemia mielogenus.

53 Berdasarkan dua jenis kategori, terdapat empat jenis utama leukemia: a) Leukemia Limfosit Akut (ALL), pada umumnya menjangkiti anakanak. b) Leukemia Mielogenus Akut (AML), pada umumnya menjangkiti orang dewasa dari pada anak-anak. c) Leukemia Limfosit Kronik (CLL), pada umumnya menjangkiti orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, dapat juga menjangkiti orang muda. d) Leukemia Mielogenus Kronik (CML), biasanya menjangkiti orang dewasa. d. Malaria Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa, Plasmodium (salah satu Apicomplexa) dan penularan vektor untuk parasit manusia adalah nyamuk Anopheles. Gejala dari malaria termasuk demam, menggigil, arthralgia (sakit persendian), muntah-muntah, anemia, dan convulsion. Dan mungkin juga rasa tingle di kulit terutama malaria yang disebabkan oleh P. falciparum. Komplikasi malaria termasuk koma dan kematian bila tak terawat, anak kecil lebih mungkin berakibat fatal e. Radang Lambung dan Usus Merupakan salah satu penyakit yang berupa peradangan atau infeksi pada lambung dan usus. Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan pendarahan (hemorrhagic gastritis). Pada penderita radang lambung dan usus akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan lambung tak enak, kram perut, indigesti, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Gejala-

54 gejala tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Gejala-gejala umum dari radang lambung dan usus adalah antar lain buang air besar berair, mual dan sering muntah, perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati), nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, demam, sakit perut, dan sakit kepala. f. Hepatitis A Merupakan penyakit menular yang memiliki gejala-gejala demam, lemah, letih, dan lesu. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, TBC, dll. g. Typhus Thypus merupakan penyakit infeksi yang ditularkan oleh kutu/caplak dengan gejala panas tinggi selama 2 minggu atau lebih, ruam, dan sakit di beberapa bagian tubuh, sakit kepala, sakit punggung. h. Influenza Influenza merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada hidung, tenggorokan dan lambung yang disebabkan oleh virus Influenza. Influenza memiliki gejala-gejala yaitu demam, sakit kepala, lelah, batuk kering (tanpa dahak), sakit tenggorokan, hidung berlendir, sakit pada otot, susah bernapas, sering berkeringat. Berdasarkan jenis-jenis penyakit yang disebutkan diatas, merupakan jenis penyakit yang memiliki kesamaan gejala-gejala penyakit dengan demam berdarah. Sehingga diperlukan analisis pendiagnosaan penyakit pada pasien

55 terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien terkena demam berdarah atau terkena penyakit lain yang memiliki kesamaan gejala dengan demam berdarah. 3.2 Perancangan Sistem Pakar Dalam perancangan sistem pakar harus memperhatikan beberapa faktor antar lain akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, tabel keputusan, pohon keputusan (Decision Tree), perancangan basis pengetahuan, perancangan data dan perancangan layar. 3.2.1 Akuisisi Pengetahuan Dalam perancangan prototipe sistem pakar ini, terlebih dahulu melakukan proses akuisisi pengetahuan terhadap seorang pakar. Pakar yang dimaksudkan adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang melakukan praktek di Siloam Hospital, Jakarta Barat. Dalam proses ini dilakukan wawancara mengenai bagaimana mendiagnosa penyakit demam berdarah dan beberapa penyakit lainnya berdasarkan gejala-gejala dan keluhan dari pasien. Pendiagnosaan dibuat menyerupai alur diagnosa seorang pakar dan juga diberikan rekomendasi mengenai daftar pustaka tentang penyakit pada lambung dari pakar tersebut. 3.2.2 Representasi Pengetahuan Dalam representasi pengetahuan ini dilakukan perbandinganperbandingan dari informasi yang diperoleh dari para pakar. Untuk membantu pengembangan prototipe sistem pakar ini, maka pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tabel keputusan selanjutnya direpresentasikan menjadi bentuk

56 diagram pohon keputusan. Proses representasi pengetahuan dari bentuk tabel keputusan menjadi diagram pohon keputusan berikut dengan nilai faktor kepastiannya dilakukan dengan bantuan pakar. Hal ini dilakukan agar pohon keputusan yang dibentuk sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Gejala-gejala yang terdapat dalam tabel keputusan tidak semuanya digunakan dalam pohon keputusan, hanya gejala-gejala yang membedakan saja yang digunakan. Dengan adanya diagram pohon keputusan beserta nilai certainty factor (CF) tesebut maka kita dapat menggunakannya dalam membentuk aturanaturan dalam tahapan perancangan prototipe sistem pakar. a. Tabel Keputusan Untuk mempermudah pembentukan aturan yang akan dijadikan basis pengetahuan prototipe sistem pakar ini, maka dibentuklah tabel keputusan. Pembentukan tabel keputusan menghubungkan antara gejala-gejala klinis dengan nama penyakit. Pada tabel keputusan 3.1 dibawah ini, gejala-gejala klinis yang dimasukan dalam tabel adalah gejala-gejala umum dari penyakit. Kemudian dari gejala-gejala umum yang ada di lakukan penilaian dengan memberikan tanda silang (X) kepada penyakit yang memiliki gejala tersebut. Dari hasil tabel keputusan ini maka dapat di buat pohon keputusan berdasarkan gejala klinis yang lebih khusus atau spesifik.

57 Gejala Klinis Gejala Penyakit DemamCampak (Rubla) Diare Leukemia Malaria Radang Lambung dan Usus Hepatitis A Typhus Influenza Demam Berdarah Dengue Alergi 1. Demam X X X X X X X 2. Kecapaian X X 3. Pilek (Hidung berlendir) X X X 4. Batuk X X X 5. Pembengkakan pada kelenjar getah bening X 6. Mata terasa nyeri X 7. Muncul bintik-bintik merah X X X 8. Kulit kering X 9. Sakit pada persendian X X X X 10. Sakit kepala X X X X X 11. Hilang nafsu makan X X 12. Buang air besar X X 13. Sakit perut(mulas) X X 14. Muntah X X 15. Penampakan sampel darah yang putih X 16. Sel darah yang tidak normal X 17. Anemia X 18. Convulsion X 19. Lemah, letih, dan lesu X X X X X 20. Sakit Punggung X X 21. Sakit pada otot X X 22. Trombositpena 100.000 / µl X 23. Berkeringat X 24. Anoreksia X 25. Pendarahan X 26. Hepatomologi X 27. Kegagalan sirkulasi X 28. Muka Tampak Kemerahan X X 29. Mual X X X Tabel 3.1 Tabel Keputusan Gejala-Gejala Klinis

58 b. Pohon Keputusan Setelah dilakukan perancangan tabel keputusan, selanjutnya dilakukan perancangan pohon keputusan yang dapat membantu dalam mengklasifikasikan penyakit berdasarkan ciri-cirinya dan juga dapat membantu dalam pembuatan aturan (rule). Berikut ini adalah pohon keputusan yang dirancang berdasarkan tabel keputusan yang telah dibuat. Anemia More information needed Buang Air Besar Malaria Diare Bintik Merah DBD, CF = 0.3 Demam Campak, CF = 0.3 Alergi, CF = 0.3 Muntah Radang Lambung dan Usus Gambar 3.1 Denah Pohon 1 Pada Denah Pohon 1 gejala utamanya adalah bintik merah. Jika gejala penyakit yang terkena adalah bintik merah maka terdapat 3 kemungkinan penyakit yang diderita yaitu, penyakit Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, faktor kepastian terkena penyakit Demam Campak adalah 0.3 dan faktor kepastian dia terkena Alergi adalah 0.3. Jika tidak terdapat bintik merah tetapi terdapat gejala buang air besar dan muntah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang Lambung dan Usus. Diare jika tidak terdapat gejala muntah. Jika tidak terdapat gejala bintik merah dan buang air besar tetapi terdapat gejala

59 anemia maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Malaria dan jika tidak terdapat gejala anemia maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Muka Merah More information needed Alergi CF = 0.4 Demam Bintik Merah Letih Lemah Lesu Typhus Hepatitis A Buang Air Besar Pembengkakan Kelenjar Getah Bening DBD CF = 0.3 Alergi Demam Campak Hilang Nafsu Makan Radang Lambung CF = 0.1 Diare CF = 0.4 Gmabar 3.2 Denah Pohon 2 Pada denah pohon 2 gejala utamanya adalah buang air besar. Jika gejala penyakit yang diderita adalah buang air besar dan hilang nafsu makan maka kemungkinan terkena penyakit Diare CF = 0.4. Jika tidak terdapat gejala hilang nafsu makan maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang Lambung dan Usus CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala buang air besar, terdapat gejala bintik merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Demam Campak dan jika tidak terdapat gejala pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit yang diderita

60 oleh pasien adalah Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, dan Alergi. Jika gejala yang diderita tidak terdapat buang air besar dan bintik merah tetapi terdapat gejala demam dan letih, lemah, dan lesu maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Hepatitis A, jika tidak terdapat gejala letih, lemah dan lesu maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala buang air besar, bintik merah dan demam tetapi terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi CF = 0.4 sedangkan jika tidak terdapat muka merah maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. More information needed Hepatitis A Demam Muka Merah Alergi, DBD, Penampakan Sel Darah Putih Batuk Demam Campak Pilek Leukimia CF = 0.3 Influenza CF = 0.4 Gambar 3.3 Denah Pohon 3 Pada denah pohon 3 gejala utamanya adalah penampakan sel darah putih. Jika terdapat gejala penyakit tersebut maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Leukemia CF = 0.3. Jika tidak terdapat gejala penampakan sel darah putih tetapi terdapat demam, batuk dan pilek maka kemungkinan penyakit yang diderita

61 adalah Influenza CF = 0.5 dan jika tidak terdapat gejala pilek maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Demam Campak. Jika tidak terdapat gejala batuk tetapi terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi, Demam Berdarah Dengue. Sedangkan jika tidak terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Hepatitis A. Jika tidak terdapat gejala demam maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Buang Air Besar More information needed Sakit Kepala Diare Alergi, Demam Alergi, Sakit pada Persendian Typhus Muntah Malaria CF = 0.1 Gambar 3.4 Denah Pohon 4 Pada denah pohon 4 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala demam, sakit pada persendian, dan muntah maka penyakit yang diderita adalah Malaria CF = 0.1, jika tidak terdapat gejala muntah maka penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka penyakit yang diderita adalah Alergi. Jika tidak terdapat gejala demam tetapi terdapat gejala sakit kepala maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi. Jika tidak terdapat sakit kepala tetapi terdapat gejala buang

62 air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare sedangkan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Buang Air Besar More information needed Diare CF = 0.3 Demam Sakit pada Otot Typhus Kecapaian DBD CF = 0.1 Sakit Punggung Infuenza CF = 0.1 Sakit pada Persendian Influenza CF = 0.1 Typhus CF = 0.1 Gambar 3.5 Denah Pohon 5 Pada denah pohon 5 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala demam, sakit punggung, sakit pada persendian maka kemungkinan penyakit yang diderita Typhus CF = 0.1 dan jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala sakit punggung tetapi terdapat gejala sakit pada otot dan kecapaian maka kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0,1 dan jika tidak terdapat gejala kecapaian maka penyakit yang diderita Demam Berdarah Dengue CF = 0.1.

63 Jika tidak terdapat gejala sakit pada otot maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala demam, tetapi terdapat gejala buang air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare CF = 0.3 dan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. 3.2.3 Perancangan Basis Pengetahuan Pengetahuan dan pengembangan yang diperoleh mengenai demam berdarah didapatkan melalui studi kepustakaan, dan wawancara dengan para pakar untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan tentang penyakit demam berdarah. Knowledge yang diperoleh direpresentasikan kedalam bentuk decision table dan decision tree. Decision tersebut kemudian dilakukan evaluasi terhadap pakar sehingga didapat knowledge yang sesuai dengan topik yang dikembangkan. 3.2.4 Perancangan Data Dalam perancangan data ini digunakan Microsoft Access untuk memasukan data kepakaran yang ada dan ditampilkan berupa table seperti di bawah ini : Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan Pertanyaan Memo Pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada user Picture Text Tampilan gambar Height Number Tinggi gambar Width Number Lebar gambar Pesan Memo Informasi mengenai seputar demam berdarah Tabel 3.2 Master Pertanyaan

64 Pada tabel 3.2 Terdapat 6 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data number, pertanyaan dengan tipe data memo, picture dengan tipe data text, height, width dengan tipe data number, dan pesan dengan tipe data memo. IdPertanyaan berisi indeks urutan pertanyaan, pertanyaan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada user, picture berisi tampilan gambar, height merupakan tinggi gambar yang dikehendaki, width merupakan lebar gambar yang dikehendaki dan pesan merupakan informasi mengenai seputar demam berdarah Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan IdJawaban Number Indeks urutan jawaban Jawaban Text Jawaban yang dipilih ya atau tidak Result Number Urutan pertanyaan yang akan ditampilkan berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya CF Number Nilai dari faktor kepastian Tabel 3.3 Master Jawaban Pada tabel 3.3 terdapat 4 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data number, IdJawaban dengan tipe data number, jawaban dengan tipe data text dan result dengan tipe data number. IdPertanyaan merupakan indeks urutan pertanyaan, IdJawaban merupakan indeks urutan jawaban, jawaban merupakan pilihan jawaban ya atau tidak dan result merupakan urutan pertanyaan yang akan ditampilkan berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya.

65 NamaField Tipe Data Keterangan Nilai CF 1 Number Range CF awal Nilai CF 2 Number Range CF akhir Saran Memo Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan nilai CF Tabel 3.4 Master Saran Pada tabel 3.4 terdapat 3 field data yaitu Nilai CF 1 dengan tipe data number, nilai CF 2 dengan tipe data number, dan saran dengan tipe data memo. Nilai CF 1 merupakan range CF awal, nilai CF 2 merupakan nilai range CF akhir dan saran merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pasien berdasarkan nilai CF yang ada. 3.2.5 Perancangan Layar Dalam pembuatan program dengan menggunakan VB (Visual Basic) versi 6 penulis menggunakan beberapa tampilan layar. Tampilan layar tersebut terdiri dari layar pembuka, layar biodata pasien, layar konsultasi, dan layar hasil. Macam-macam tampilan layar program adalah : a. Rancangan Layar Pembuka Logo Gambar Kata Pengantar Tentang Demam Berdarah Ok Gambar 3.6 Rancangan Layar Pembuka

66 Gambar 3.6 merupakan layar pertama dari perancangan sistem pakar. Logo merupakan logo binus dan logo prototipe sistem. Gambar merupakan gambar-gambar yang berhubungan dengan demam berdarah sehingga program akan terlihat lebih menarik. Kata pengantar tentang demam berdarah merupakan keterangan singkat tentang penyakit demam berdarah.tombol OK untuk melanjutkan ke menu layar biodata pasien b. Rancangan Layar Biodata Pasien Logo Nama Pasien Gambar Umur Pasien OK EXIT Gambar 3.7 Rancangan Layar Biodata Pasien Gambar 3.7 merupakan rancangan layar biodata pasien. Logo berisi logo binus dan logo prototipe sistem pakar. Gambar merupakan gambar tentang kesehatan. Kolom nama pasien digunakan untuk memasukkan nama pasien yang hanya dapat diinput berupa huruf saja. Sedangkan kolom umur pasien digunakan untuk memasukan umur pasien dan hanya dapat diinput berupa angka saja dengan range 1-100. Kemudian tombol OK digunakan untuk menuju menu diagnosa penyakit dan tombol EXIT untuk keluar dari menu tersebut.

67 c. Rancangan Layar Konsultasi Logo Pertanyaan : Gambar o o ya tidak Prev Next Exit Gambar 3.8 Rancangan Layar Konsultasi Rancangan layar konsultasi (Gambar 3.8) merupakan sarana bagi pemakai (user) untuk memulai konsultasi dan mendiagnosa penyakit demam berdarah. Untuk memudahkan user maka pendiagnosaan sistem pakar ini dibuat dalam bentuk mengajukan pertanyaan satu persatu, sehingga untuk mencapai hasil analisis pemakai (user) hanya perlu menjawab pertanyaan dipilih berdasarkan rule rule yang dipilih oleh sistem pakar berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar yang dirancang dalam basis knowledge. Logo berisi logo binus dan logo protipe sistem. Gambar merupakan gambar tentang seputar penyakit demam berdarah dengue, kolom pertanyaan berisi pertanyaan yang diajukan dan terdapat pilihan jawaban ya dan tidak. Tombol NEXT untuk menuju kepertanyaan berikutnya dan tombol PREV untuk ke pertanyaan sebelumnya. Tombol EXIT untuk keluar dari menu.

68 d. Rancangan Layar Hasil Logo Nama Pasien : Umur Pasien : Kemungkinan Penyakit : Saran Tindakan Selanjutnya : Ok Gambar 3.9 Rancangan Layar Hasil Rancangan layar hasil (Gambar 3.9) merupakan menu hasil dari pendiagnosaan penyakit yang merupakan kemungkinan penyakit demam berdarah, saran tindakan selanjutnya. Terdapat nama pasien, umur pasien berdasarkan data yang diinput pada menu biodata pasien kemudian kemungkinan penyakit yang diderita berdasarkan nilai CF yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kemudian saran tindakan selanjutnya.