BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa hal yang dapat penulis kemukakan sebagai kesimpulan, antara lain sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara perencanaan dan pengendalian raw materials roller terhadap tujuan persediaan PT SBM sebesar 43.6% dan sisanya 56.4% dipengaruhi faktor lainnya selain perencanaan dan pengendalian persediaan. 2. Perencanaan penggunaan raw materials roller yang selama 11 (sebelas) bulan mendatang, yaitu mulai bulan November 2011 hingga September 2012 bersumber pada data penggunaan raw materials roller selama periode sebelumnya, yaitu bulan Januari 2010 hingga Oktober 2011. Perencanaan penggunaan raw materials roller menggunakan metode Time-Series dengan model Linear Regression Analysis yang hasilnya akan menggambarkan tren penggunaan raw materials roller selama periode yang diproyeksikan, yaitu mulai bulan November 2011 hingga September 2012. 120
121 3. Pengendalian persediaan berdasarkan karakteristik dari setiap raw materials roller yang dimiliki PT SBM, maka metode yang lebih cocok diterapkan pada pengendalian persediaan raw materials roller selama 11 (sebelas) bulan mendatang adalah Q-Model (Fixed-Order Quantity Model). 4. Pengendalian persediaan raw materials roller menggunakan Q-Model (Fixed-Order Quantity Model) meliputi Economic Order Quantity (EOQ), Re-Ordering Point (ROP) dan Total Cost (TC). Sedangkan ABC Inventory System atau pengkelasan persediaan berdasarkan usage value dari setiap raw materials roller yang dimiliki PT SBM. 5. Klasifikasi raw materials roller yang dimiliki PT SBM menggunakan ABC Inventory System berdasarkan total biaya pemakaian (usage value), yaitu kelas A adalah 75% dari total biaya pemakaian (usage value), kelas B adalah 20% dari total biaya pemakaian (usage value) dan kelas C adalah 5% dari total biaya pemakaian (usage value) dari setiap raw materials roller yang dimiliki PT SBM. 6. Kelas A pada raw materials roller yang dimiliki PT SBM yang diproyeksikan perencanaan pengunaannya menggunakan model Linear Regression Analysis selama 11 (sebelas) bulan mendatang, yaitu mulai bulan November 2011 hingga September 2012 terbukti dapat menekan pengeluaran PT SBM dari segi Total Cost (TC). Jenis raw materials roller tersebut adalah TCR-P-06 (21.2%), TCR-DT-08 (1.7%), TCR-DT-16
122 (0.8%), TCR-DT-13 (4.3%), TCR-RC-01 (3%), TCR-SR-02 (13%), TCR SR-03 (2.3%) dan TCR-IR-07 (0.7%)
123 5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa saran kepada PT SBM, yaitu: 1. Untuk mendapatkan pengendalian persediaan yang optimal, maka PT SBM melakukan perencanaan penggunaan materials yang digunakan untuk produksinya selama periode mendatang. Terbukti pada penelitian ini, terdapat beberapa raw materials roller yang dimiliki PT SBM yang dapat dilihat dari segi Total Cost (TC) mengalami penurunan sehingga disimpulkan bahwa perencanaan penggunaan materials untuk periode yang mendatang terbukti dapat meminimalkan pengeluaran untuk pembelian materials yang dibebankan kepada PT SBM. 2. Untuk mendapatkan pengendalian persediaan yang optimal, maka PT SBM menentukan titik pemesanan kembali (back order) dari materials yang digunakan untuk produksinya selama periode mendatang dengan menggunakan Re-Ordering Point (ROP) yan digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yaitu kelebihan stok (overstock) maupun kekurangan stok (stock out) yang dapat memberikan dampak negatif pada perusahaan. Terbukti pada penelitian ini, setiap materials terutama raw materials roller yang dimiliki PT SBM memiliki acuan pada unit keberapa PT SBM diharapkan melakukan pemesanan kembali (back order) sehingga produksi untuk Fabrikasi Roller PT SBM tidak terganggu.
124 3. Untuk mendapatkan pengendalian persediaan yang optimal, maka PT SBM dapat mengkategorikan materials yang dimiliki dengan menggunakan ABC Inventory System. Pengkategorian materials ini dimaksud agar mengetahui materials mana yang memiliki total biaya pemakaian (usage value) yang besar sehingga PT SBM dapat memprioritaskan untuk melakukan pengkontrolan yang lebih sering terhadap materials tersebut untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat terjadi sehingga merugikan PT SBM. Terbukti pada penelitian ini, raw materials roller yang dimiliki PT SBM untuk Fabrikasi Roller dapat dikategorikan kedalam kelas A, B dan C sehingga dapat mengetahui materials mana yang memiliki total biaya pemakaian (usage value) yang paling besar dan dapat memprioritaskan pengkontrolan materials tersebut lebih intensif dibandingkan materials lainnya yang dimiliki PT SBM. 4. PT SBM lebih memperhatikan tingkat ketepatan pengiriman materials untuk produksinya. Terutama untuk materials yang berasal dari supplier luar negeri. Karena bila terjadi keterlambatan dalam pengiriman materials yang berasal dari supplier akan mengakibatkan terganggunya produksi PT SBM dan nantinya akan berdampak kepada ketepatan waktu penyelesaian produksi yang telah dijanjikan PT SBM kepada pelanggan. 5. PT SBM lebih memperhatikan variabel penting dalam persediaan yang setiap waktu dapat berubah, seperti harga materials yang diberikan oleh supplier, waktu pengiriman materials dari supplier hingga sampai pada PT SBM, peraturan masuk dan keluarnya materials untuk produksi. Hal tersebut lebih
125 diperhatikan oleh PT SBM, karena variabel tersebut sensitif terhadap perubahan dan memberikan dampak yang besar bila tidak diperhatikan oleh PT SBM terutama dari segi neraca keuangan yang berdampak kepada laporan laba-rugi kepada pemegang saham.