PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG VISI " TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan Ekonomi Makro

Tabel/Table 1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah - Buahan Harvest Area, Production and yield Rate of Fruits Tahun/ Year 2013

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

A. Realisasi Keuangan

4.1. Letak dan Luas Wilayah

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

Profil Kabupaten Aceh Singkil

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS 99,98% Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

POTENSI SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

J u m l a h 775, ,00 222, , , ,00

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

BAB I PENDAHULUAN. menjamin tercapainya kepuasan konsumen akan produk akhir yang berkualitas,

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Tabel / Table Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Besar Planted Areas and Production of Large Holder Estate 2017

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan


BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IVAN AGUSTA FARIZKHA ( ) TUGAS AKHIR PW PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

P R O F I L POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN LUMAJANG

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV GAMBARAN UMUM

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Profil Kabupaten Aceh Barat

GROUP I (TGL 24 AGUSTUS S.D 26 AGUSTUS 2015) 1 DINAS PENDIDIKAN - SEKRETARIAT 2 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 3 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL

BAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi

BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUMAJANG. 3508

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG VISI " TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT " Drs. AS AT, M.Ag. BUPATI LUMAJANG dr. BUNTARAN SUPRIYANTO, M.Kes. WAKIL BUPATI LUMAJANG

POTENSI KABUPATEN LUMAJANG

POTENSI KABUPATEN LUMAJANG

POTENSI KABUPATEN LUMAJANG

POTENSI KABUPATEN LUMAJANG

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penyusunan Buku Data Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang TA. 2016 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai hasil pelaksanaan kegiatan Penyusunan Data Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 oleh Tim Penyusunan Data Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 pada SKPD Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Lumajang. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk Tujuan penyusunan Buku Data Perekonomian Daerah ini adalah untuk memenuhi ketersediaan Data Perekonomian Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2016 yang meliputi data potensi berbagai sektor perekonomian sebagai salah satu sumber informasi bagi semua pihak yang berkepentingan. Pada kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan buku ini. Semoga kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat terus dilanjutkan pada masa-masa mendatang. Lumajang, Februari 2017 An. SEKRETARIS DAERAH Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ub. Kepala Bagian Adm ESDA dan Perekonomian AGUS SETIAWAN, S.P., M.Si Penata TK I NIP. 19720802 200212 1 003 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv vi vii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 2 1.3 Dasar Pelaksanaan... 3 II. GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Kondisi Wilayah... 4 2.2 Visi dan Misi... 5 2.3 Potensi Kabupaten... 6 2.3.1 Peta kabupaten Lumajang... 6 2.3.2 Keadaan Wilayah Kabupaten Lumajang... 7 2.3.4 Fasilitas Umum... 8 III. POTENSI PEREKONOMIAN 3.1 SEKTOR PERTANIAN... 15 3.1.1 Tanaman Pangan... 15 3.1.2 Tanaman Holtikultura... 19 3.1.2.1 Tanaman Buah-buahan... 19 3.1.2.2 Tanaman Sayuran... 21 3.1.2.3 Kelompok Tani.... 22 3.2 SEKTOR PERKEBUNAN... 24 ii

3.3 SEKTOR KEHUTANAN... 25 3.4 SEKTOR PETERNAKAN... 26 3.5 SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN... 30 3.5.1 BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR... 32 3.5.2 POTENSI DAN KONDISI SUMBERDAYA PERIKANAN LAUT... 35 3.5.3 Produksi Pengolahan Hasil Perikanan... 37 3.6 SEKTOR PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN... 40 3.7 SEKTOR PERTAMBANGAN... 44 3.7.1 Potensi Bahan Galian Golongan C... 45 3.7.2 Potensi Pasir Besi... 47 3.8 SEKTOR PARIWISATA... 48 3.8.1 Destinasi Wisata Kabupaten Lumajang... 48 3.8.2 Pengunjung Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kab. Lumajang.... 61 IV. PENUTUP... 64 LAMPIRAN... DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Data SPBU di Kab. Lumajang... 8 2.2 Data Perbankan di Kab. Lumajang... 9 2.3 Data Rumah Sakit di Kab. Lumajang... 10 2.4 Data PDRB atas dasar harga berlaku dan konstan beserta pertumbuhannya Kab. Lumajang 2012-2016... 11 2.5 Data Struktur Ekonomi dalam PDRB Kab. Lumajang atas dasar harga berlaku tahun 2012 2016... 12 3.1 Luas Lahan Sawah Menurut Pengairan (Irigasi) Tahun 2016... 13 iii

3.2 Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Pengairan (Irigasi) Tahun 2016... 16 3.3 Luas Panen dan Produksi Tanaman Bahan Pangan (Irigasi) Tahun 2016... 18 3.4 Luas panen dan Produksi Tanaman Bahan pangan (Non Irigasi) Tahun 2016... 18 3.5 Luas tanam, panen, produksi & produktifitas Tanaman Buah-Buahan Tahun 2016... 19 3.6 Luas Tanam & Produksi tanaman sayuran Tahun 2016... 21 3.7 Luas tanam, luas Panen, Produksi dan produktifitas Tanaman Perkebunan Tahun 2016... 24 3.8 Data Komoditas Kehutanan Tahun 2016... 25 3.9 Data Perkembangan Kondisi Kawasan Hutan Kabupaten Lumajang Tahun 2016... 26 3.10 Data Produksi daging, telur dan susu... 27 3.11 Produksi Ternak Unggas Tahun 2016... 27 3.12 Populasi Ternak Kecil Tahun 2016... 29 3.13 Data Populasi sapi potong Tahun 2016... 29 3.14 Data luas area dan Budidaya Perikanan Tahun 2016... 31 3.15 Data Budidaya air payau (tambak)... 34 3.16 Data Budidaya Keramba... 34 3.17 Data Budidaya Kolam... 34 3.18 Data Produksi Tangkapan ikan di Laut Kab. Lumajang tahun 2016... 35 3.19 Hasil Pengolahan Perikanan Tahun 2016..... 38 3.20 Data Sektor Pertanian Pemasaran Komoditas Pertanian Melalui Kemitraan Kabupaten Lumajang Tahun 2016... 39 3.21 Data Komoditas Perdagangan Kab. Lumajang... 41 3.22 Data Perkembangan Kelompok Usaha/ Industri Kecil/ iv

Industri besar/ Distributor menurut Produk yang dihasilkan... 43 3.23 Data Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian Kabupaten Lumajang Tahun 2016... 45 3.24 Data Pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP)... 46 3.31 Data Pengunjung ODTW Kabupaten Lumajang Tahun 2016... 61 3.32 Data Perkembangan Kelembagaan Kelompok Pariwisata, seni dan Budaya Kabupaten Lumajang Tahun 2016... 62 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Peta Kabupaten Lumajang... 7 v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah bagian selatan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 Kecamatan dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara Kabupaten Probolinggo, sebelah timur Kabupaten Jember, sebelah selatan Samudera Indonesia, dan sebelah barat Kabupaten Malang. Sebagaimana pada umumnya Kabupaten yang berada di daerah selatan, maka Kabupaten Lumajang memiliki potensi yang cukup besar pada sektor pertanian dan pertambangan meskipun belum sepenuhnya dapat dieksploitasi secara optimal. Meskipun peningkatan paling besar berikutnya adalah pada sektor sekunder dan tersier, namun hal itu menunjukkan bahwa sektor tersebut mengalami imbas kenaikan karena disebabkan sektor primer yang semakin berkembang. Pada era otonomi ini daerah diberi keleluasaan yang lebih besar dalam melakukan eksploitasi terhadap potensi ekonomi daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat, namun demikian juga ada penekanan untuk tetap memperhatikan pengelolaan potensi secara bijaksana dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Untuk itu berbagai program kebijakan yang telah disusun dan dilaksanakan pemerintah Kabupaten Lumajang juga berpijak pada prinsip tersebut. Guna melihat perkembangan kondisi ekonomi di Kabupaten Lumajang maka diperlukan adanya data yang bersifat dinamis, up to date, kontinyu, dan accescable. Dengan adanya data tersebut maka Pemerintah Kabupaten Lumajang dapat menjadikannya bahan informasi dalam penyusunan kebijakan ekonomi khususnya dalam memacu pertumbuhan sektor potensial, sektor potensial yang dapat menarik pertumbuhan ekonomi sektor yang lain, serta sektor potensial yang pertumbuhannya melemah dan dapat berdampak pada 1

menurunnya pertumbuhan ekonomi sektor yang lain. Dengan demikian maka pelaksanaan program/kegiatan bidang perekonomian dapat lebih fokus dan tepat sasaran. Setiap daerah memiliki potensi ekonomi yang merupakan segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah. Dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan optimalisasi pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia). Keterbatasan dalam kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas dapat menimbulkan kemunduran yang sangat berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah. Konsekuensi lain yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya kapasitas dan kapabilitas sumberdaya ekonomi yang dimiliki daerah adalah ketidakleluasaan daerah yang bersangkutan untuk mengarahkan program dan kegiatan pembangunan ekonominya, dan situasi ini menyebabkan munculnya pula disparitas pembangunan ekonomi wilayah. Kondisi ini tampaknya menjadi tak terhindarkan terutama bila dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini. Oleh karena itu peranan sumberdaya manusia dalam proses pembangunan ekonomi dalam konteks untuk mengurangi kesenjangan pembangunan ekonomi pada dasarnya harus dilihat dari aspek peningkatan kualitasnya. Dengan kualitas sumberdaya manusia yang semakin meningkat, akan dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi sekaligus sebagai modal dasar untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Disamping itu ketersediaan informasi yang akurat mengenai potensi ekonomi di suatu daerah juga dapat menjadi jembatan untuk menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, hal ini dapat menarik perhatian calon investor untuk berinvestasi di suatu daerah sehingga roda ekonomi dapat berjalan dengan baik. Pemerintah daerah harus berperan aktif dalam 2

memberikan informasi mengenai keadaan ekonomi daerah (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia ). 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan Buku Data Perekonomian Daerah ini adalah untuk memenuhi ketersediaan Data Perekonomian Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2016 1.3 Dasar Pelaksanaan Dasar pelaksanaan Penyusunan Buku Data Perekonomian Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 ini adalah : 1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2016; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah kabupaten Lumajang; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor : 15 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 15 Tahun 2007; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor : Tahun 2015 tentang APBD kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2016; 3

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Kondisi Wilayah Secara geografis, Pemerintah Kabupaten Lumajang terletak antara 112o 50-113o 22 Bujur Timur dan 7o 52 8 o 23 Lintang Selatan. Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 (dua puluh satu) kecamatan, yaitu: Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, Rowokangkung, Tekung, Lumajang, Sumbersuko, Sukodono, Senduro, Pasrujambe, Padang, Gucialit, Jatiroto, Randuagung, Kedungjajang, Klakah dan Ranuyoso. Adapun batas batas administrasi Kabupaten Lumajang sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jember; Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Malang; Kabupaten Lumajang memiliki potensi diantaranya sektor pertanian dengan komoditas andalan padi (Kabupaten Lumajang merupakan salah satu lumbung pangan/padi di Prop. Jawa Timur, produk buah-buahan segar seperti pisang agung dan pisang mas kirana. Pada sektor peternakan ada kambing PE dan susu segar, pada sektor perindustrian dan perdagangan ada kerajinan perak, dan pada sektor kehutanan ada produk kayu olahan yang masih menjadi andalan di sektor ini. Sedangkan untuk perikanan juga potensial untuk perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Sektor lain yang juga sangat potensial adalah sektor pariwisata. 4

2.2 Visi dan Misi Kabupaten Lumajang Visi TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT Misi Misi Prioritas Pembangunan Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan; b. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya; c. Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis melalui Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan Transparan serta Mendorong Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban dalam Kehidupan Bernegara, Berbangsa dan Bermasyarakat. 5

2.3 Potensi Kabupaten Lumajang 2.3.1 Peta Kabupaten Lumajang Gambar 1. Peta Kabupaten Lumajang 6

2.3.2 Keadaan Wilayah Kabupaten Lumajang Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Jawa Timur, berjarak 150 Km arah tenggara Surabaya dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama lebih kurang 3 jam. Luas wilayah 1.790,90 km², terdiri dari 21 Kecamatan, 195 Desa dan 7 kelurahan. a. Klimatologi dan Hidrologi Lokasi Kabupaten Lumajang yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini mempunyai perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan April hingga Oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April.Daerah Lumajang mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah, sedang dan agak kering. Untuk tipe basah jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan setahun yang mencakup daerah Gucialit, Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, dan gunung Semeru. Untuk daerah dengan kategori sedang mencakup daerah Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Sukodono, Lumajang, Jatiroto dan Rowokangkung dengan rata-rata bulan kering 3-4 bulan pertahunnya. Sedang daerah dengan iklim agak kering meliputi Tekung, Kunir dan Yosowilangun. Pemantauan yang dilakukan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Bondoyudo-Mayang di Lumajang dalam kurun waktu setahun ini rata-rata hari hujan berkisar antara 1 sampai dengan 27 hari tiap bulannya. Sedangkan rata-rata intensitas curah hujan pada tahun 2011 berkisar antara 0 733 mm3. b. Geografi Kabupaten Lumajang terletak pada 112-53' - 113-23' Bujur Timur dan 7-54' - 8-23' Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah barat Kabupaten Malang, - Sebelah utara Kabupaten Probolinggo, - Sebelah timur Kabupaten Jember, - Sebelah selatan Samudera Indonesia. 7

c. Topografi Keadaan topografi Kabupaten Lumajang dengan kemiringan : 0-15% (65% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman semusim, 15-25% (6% luas wilayah)merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman perkebunan, 25-40% (11% luas wilayah)merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman perkebunan dan kehutanan dengan menggunakan prinsip konversasi, 40% keatas (18% luas wilayah) merupakan daerah yang mutlak harus dihutankan sebagai pelindung sumberdaya alam. d. Iklim dan Curah Hujan Kabupaten Lumajang beriklim tropis. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk iklim type C dan sebagian kecamatan lainnya beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 ml. Temperatur sebagian besar wilayah 24 C - 32 C, sedangkan wilayah diatas 1.000 meter diatas permukaan laut temperatur terendah mencapai 5 C terutama pada daerah di lereng gunung Semeru. 2.3.3 Fasilitas Umum Fasilitas umum yang ada di kabupaten Lumajang antara lain adalah SPBU, perbankan, rumah sakit, dll. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada table berikut : Tabel 2.1 Data SPBU di Kabupaten Lumajang NO NAMA SPBU ALAMAT TELP 1 SPBU 56. 67302 Jl.Gatot Subroto No. 31 ( 0334 ) 882754 2 SPBU 56. 67305 Jl. Mahakam Bagusari ( 0334 ) 885115 3 SPBU 54. 67312 Jl. Sukarno Hatta ( 0334 ) 892898, 889228 4 SPBU Wonorejo Jl. Banyu putih - 5 SPBU 54. 673-08 Jatiroto - 6 SPBU Klakah Randuagung - 8

7 SPBU 54. 673-07 Jl.Raya Tempeh Besuk ( 0334 ) 892731 8 SPBU Pasirian Jl. Raya Pasirian - 9 SPBU Pronojiwo Jl. Pronojiwo - 10 SPBU Nogosari Jl. Sekartidjo nogosari - 11 SPBU 54. 673-11 Senduro ( 0334 ) 88870 12 SPBU 54.673.11 Petahunan 13 SPBU 54.673.13 Labruk Lor 14 SPBU 54.673.06 Kedungjajang Sumber Data : Bagian Ekonomi Setda Kab. Lumajang Tabel 2.2 Data Perbankan di Kabupaten Lumajang No Nama Alamat Telepon 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bank JATIM Bank BRI Bank BNI Bank BCA BTPN Lumajang Bank Mandiri Bank Niaga BPR Jatim Jl. Alun-alun Barat No. 4, Lumajang Jl. Alun-alun Selatan No. 3, Lumajang Jl. Alun-alun Timur No. 14, Lumajang Jl. PB. Sudirman No. 25, Lumajang Jl. Dr. Soetomo No. 64, Lumajang Jl. PB. Sudirman No. 33, Lumajang Jl. PB. Sudirman No., Lumajang Jl. Veteran No., Lumajang Jl. PB. Sudirman No. Jl. A Yani No. Lumajang, Lumajang 0334-882111 0334-886374 0334-886846 0334-881326 0334-889295 0334-881570 9. Bank Danamon Jl. Alun-alun Utara No. 5 Lumajang 10. BPR Bank Pasar Lumajang 11. Bank BTPN Sumber Data : Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lumajang 9

Tabel 2.3 Data Rumah Sakit di kabupaten Lumajang No Nama Alamat Telepon 1. 2. 3. 4. 5. 6. RSU dr. Haryoto RS. Wijaya Kusuma RS. Bayangkara RS. Jatiroto RS. Islam RSU Pasirian Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lumajang Jl. A. Yani No. 281, Lumajang Jl. A. Yani No. 149, Lumajang Jl. Kyai Ilyas No., Lumajang Jl. Ranu Pakis No. A/3, Jatiroto Jl. Sastrodikoro 19,LumajangKecamatan Pasirian Kab. Lumajang 881666 881791 881646 321007 887999,890425-2.3.5 Kondisi Perekonomian Kondisi Makro Ekonomi Kabupaten Lumajang dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu PDRB, Inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi makro ekonomi Kabupaten pada tahun 2012 2016 dapat dilihat dari beberapa data/ tabel berikut. Tabel 2.4 PDRB atas Dasar Harga Konstan beserta prosentase Pertumbuhannya struktur PDRB 9 (sembilan) sektor, Kabupaten Lumajang tahun 2012-2016. TAHUN PDRB PERTUMBUHAN (%) BERLAKU KONSTAN KONSTAN 2012 7.174.158,5 6.349.110,5 40,34 2013 7.819.878,8 6.521.733,6 39,82 2014 8.714.135,0 6.729.743,3 39,64 2015 9.689.815,9 6.941.322,0 39,68 2016 10.753.957,9 7.193.318,9 39,68 Sumber Data : BPS Kab. Lumajang 10

Tabel 2.5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tahun 2012-2016 Kategori Uraian 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016 ***) (1) (2) (7) (8) (9) (10) (11) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.174.158,5 7.819.878,8 8.714.135,0 9.689.815,9 10.753.957,9 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 6.598.775,2 7.132.025,9 7.926.666,1 8.804.815,5 9.770.019,3 a. Tanaman Pangan 1.943.766,2 2.108.043,3 2.302.841,6 2.573.998,3 2.876.509,5 b. Tanaman Hortikultura Semusim 174.317,2 178.641,0 192.780,5 206.192,1 226.419,5 c. Perkebunan Semusim 211.373,0 231.643,8 246.648,5 277.272,4 306.193,9 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 1.131.030,7 1.194.931,0 1.329.987,1 1.477.628,6 1.631.645,4 e. Perkebunan Tahunan 1.573.746,5 1.676.425,3 1.928.833,0 2.120.589,5 2.345.973,7 f. Peternakan 1.480.850,7 1.650.308,7 1.817.941,9 2.024.207,7 2.240.753,0 g. Jasa Pertanian dan Perburuan 83.690,9 92.032,8 107.633,4 124.926,8 142.524,4 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 175.045,4 202.097,3 226.164,5 255.521,0 289.262,4 3 Perikanan 400.337,9 485.755,5 561.304,4 629.479,4 694.676,2 B Pertambangan dan Penggalian 732.041,3 763.188,3 870.112,5 941.208,4 1.179.399,7 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3 Pertambangan Bijih Logam 32.178,7 30.067,1 36.193,9 28.439,0 0,0 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 699.862,6 733.121,2 833.918,6 912.769,5 1.179.399,7 C Industri Pengolahan 3.302.214,0 3.645.790,6 4.144.782,8 4.600.825,7 5.064.307,4 11

1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 a. Industri Batu Bara 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 b. Industri Pengilangan Migas 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2 Industri Makanan dan Minuman 1.768.771,1 1.918.613,3 2.195.998,1 2.489.503,1 2.765.614,4 3 Pengolahan Tembakau 158.164,8 170.525,2 191.247,6 209.939,6 229.302,6 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 76.365,4 82.517,5 92.521,7 101.456,5 109.401,1 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 3.523,2 3.995,4 4.548,9 5.132,4 5.591,1 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan 857.279,6 976.693,1 1.111.046,9 1.187.364,9 1.290.365,2 Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan 53.248,3 54.400,6 58.342,4 62.552,3 67.051,0 dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 13.731,1 14.962,6 16.449,4 17.723,7 18.684,4 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 5.360,8 5.481,9 5.688,7 6.021,9 6.345,7 10 Industri Barang Galian bukan Logam 45.563,7 48.567,2 51.704,9 56.315,7 60.957,8 11 Industri Logam Dasar 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang 193.334,5 231.770,1 262.169,5 292.601,7 321.176,0 Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 404,8 437,4 465,9 501,1 534,3 14 Industri Alat Angkutan 3.225,6 3.528,4 3.670,0 3.837,1 4.007,7 15 Industri Furnitur 77.854,0 87.701,5 99.124,8 112.060,3 124.783,9 16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan 45.387,0 46.596,3 51.804,1 55.815,6 60.492,0 D Pengadaan Listrik dan Gas 8.835,7 8.491,6 9.581,8 10.573,0 11.307,3 1 Ketenagalistrikan 7.317,1 6.977,5 7.874,6 8.610,3 9.156,3 12

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 1.518,7 1.514,1 1.707,2 1.962,7 2.151,0 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur E 10.940,7 12.028,9 12.530,3 13.146,6 13.977,0 Ulang F Konstruksi 1.248.690,0 1.423.807,6 1.635.101,6 1.821.149,0 2.038.503,7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan G 2.251.290,0 2.550.956,4 2.833.674,1 3.137.712,3 3.446.094,9 Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 529.349,1 613.015,9 656.365,5 690.089,9 720.513,4 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 1.721.940,9 1.937.940,5 2.177.308,6 2.447.622,4 2.725.581,5 H Transportasi dan Pergudangan 278.587,5 316.488,4 363.355,0 407.904,7 452.550,1 1 Angkutan Rel 322,1 358,5 460,7 562,9 625,5 2 Angkutan Darat 199.683,1 224.682,4 257.803,5 289.832,8 321.287,0 3 Angkutan Laut 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5 Angkutan Udara 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 78.582,3 91.447,5 105.090,7 117.509,0 130.637,5 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 183.928,7 208.721,7 244.896,5 281.330,8 312.092,8 1 Penyediaan Akomodasi 20.597,7 24.554,2 30.523,8 34.559,1 37.522,3 2 Penyediaan Makan Minum 163.331,0 184.167,5 214.372,8 246.771,6 274.570,5 J Informasi dan Komunikasi 545.535,5 611.404,6 670.113,4 730.142,0 795.197,8 K Jasa Keuangan dan Asuransi 275.764,1 320.676,1 368.108,2 415.079,9 454.049,7 1 Jasa Perantara Keuangan 112.042,1 133.279,7 151.920,5 173.102,2 189.072,2 13

2 Asuransi dan Dana Pensiun 69.622,5 80.303,2 94.457,1 106.615,2 117.306,4 3 Jasa Keuangan Lainnya 93.780,8 106.706,0 121.297,0 134.879,7 147.136,5 4 Jasa Penunjang Keuangan 318,7 387,3 433,6 482,8 534,5 L Real Estate 273.419,7 311.882,6 333.416,7 383.164,5 425.896,0 M,N Jasa Perusahaan 56.250,8 62.920,3 69.088,4 76.683,7 83.893,5 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan O 624.200,5 672.369,2 691.945,3 760.088,3 806.792,5 Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 434.855,6 491.590,1 555.957,6 619.483,5 672.458,2 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 111.936,1 126.836,3 145.596,5 164.247,6 182.274,9 R,S,T,U Jasa lainnya 270.700,6 289.922,1 320.723,8 364.558,9 409.811,7 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 17.783.349,2 19.636.953,5 21.983.119,4 24.417.114,8 27.102.565,1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 17.783.349,2 19.636.953,5 21.983.119,4 24.417.114,8 27.102.565,1 Sumber Data : BPS Kab. Lumajang 14

BAB III POTENSI PEREKONOMIAN 3.1 SEKTOR PERTANIAN Pada struktur PDRB 9 (sembilan) sektor Kabupaten Lumajang tahun 2016, Sektor Pertanian di Kabupaten Lumajang masih memberikan kontribusi PDRB paling tinggi di bandingkan sektor lain, hal ini berarti bahwa Kabupaten Lumajang masih merupakan daerah agraris. Hasil produksi pertanian Kabupaten Lumajang dikelompokkan pada komoditas tanaman pangan, tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman hias dan tanaman Biofarmaka. 3.1.1 TANAMAN PANGAN Meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditas bahan pangan. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi padi, palawija (jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta tanaman serelia lainnya (sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). Keseluruhan komoditas di atas masuk ke dalam golongan tanaman semusim, Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2016 9 dengan wujud produksi pada saat panen atau wujud produksi baku lainnya yang masih termasuk dalam lingkup kategori pertanian. Contoh wujud produksi pada komoditas pertanian tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud Gabah Kering Giling (GKG), jagung dalam wujud pipilan kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi basah. Pertanian tanaman pangan sangat relevan untuk dijadikan sebagai pilar ekonomi di daerah, mengingat sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap daerah yang siap didayagunakan untuk membangun ekonomi daerah adalah sumber daya pertanian tanaman pangan, seperti sumber daya alam (lahan, air, keragaman hayati, agro-klimat). Sumber daya manusia dibidang agribisnis, teknologi dan lain - lain. Struktur ekonomi hampir disetiap daerah, terutama diluar Pulau Jawa sebagian besar di sumbang dari sektor pertanian, khususnya tanaman pangan. Luas Panen dan Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Lumajang dapat dilihat dari Tabel Berikut ini : 15

Tabel 3.1 Komoditas Tanaman Pangan (irigasi) Tahun 2016 Luas dan Produksi Pertanian Rakyat Padi (Irigasi) Tahun 2016 KECAMATAN / LUAS AREAL PRODUKSI PROVITAS Sub Regency Harvest Area Production Rate (Ha.) (Kw) (Kw/Ha) 1 2 3 4 1. Tempursari 3.153 204.537 64,87 2. Pronojiwo 1.600 102.193 63,87 3. Candipuro 12.227 789.331 64,56 4. Pasirian 10.481 612.011 58,39 5. Tempeh 5.145 303.022 58,90 6. Lumajang 5.053 321.411 63,61 7. Sumbersuko 2.848 172.468 60,56 8. Tekung 4.571 272.557 59,63 9. Kunir 2.451 144.273 58,86 10. Yosowilangun 6.861 446.886 65,13 11. Rowokangkung 4.227 291.663 69,00 12. Jatiroto 3.835 255.538 66,63 13. Randuagung 5.535 338.794 61,21 14. Sukodono 5.126 374.756 73,11 15. Padang 1.352 77.794 57,54 16. Pasrujambe 2.803 182.067 64,95 17. Senduro 639 37.104 58,07 18. Gucialit - - - 19. Kedungjajang 920 52.480 57,04 20. Klakah 1.715 108.286 63,14 21. Ranuyoso - - - JUMLAH (RATA) 80.542 5.087.171 63,16 *) Sumber Data : Dinas Pertanian Kab. Lumajang (Kondisi s/d bulan Desember Tahun 2016) 16

Tabel 3.2 Komoditas Tanaman Pangan (non irigasi) Tahun 2016 Luas dan Produksi Pertanian Rakyat Padi (Non Irigasi) Tahun 2016 KECAMATAN / LUAS AREAL PRODUKSI PROVITAS Sub Regency Harvest Area Production Rate (Ha.) (Kw) (Kw/Ha) 1 2 3 4 1. Tempursari - - - 2. Pronojiwo - - - 3. Candipuro - - - 4. Pasirian - - - 5. Tempeh - - - 6. Lumajang - - - 7. Sumbersuko - - - 8. Tekung 296 17.629 59,56 9. Kunir 251 10.542 42,00 10. Yosowilangun - - - 11. Rowokangkung 695 44.285 63,72 12. Jatiroto - - - 13. Randuagung 51 2.616 51,29 14. Sukodono - - - 15. Padang 189 9.904 52,40 16. Pasrujambe - - - 17. Senduro 54 2.160 40,00 18. Gucialit 26 806 31,00 19. Kedungjajang 754 26.013 34,50 20. Klakah 489 19.560 40,00 21. Ranuyoso 2.087 83.958 40,23 Kabupaten Lumajang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Untuk kebutuhan beras nasional ±15,99 % dipasok dari wilayah Jawa Timur, dimana ± 4,2 % nya disuply dari wilayah Kabupaten Lumajang. Dari data diatas dapat dilihat bahwa Luas lahan padi adalah 87.005 Ha. Luas panen 85.434 ha produksi 5.304.644 Kw dan produktifitas 62,1 Kw/Ha, dari angka diatas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Lumajang memiliki suplus beras yang dapat disuplai ke beberapa Daerah di Jawa Timur, hal ini juga dibuktikan dengan adanya penandatanganan nota Kerjasama terkait surplus / minus komoditas antar Daerah Sekarkijang (se Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang). 17

Selain komoditas padi, kabupaten juga mempunyai produktifitas yang tinggi pada komoditi jagung, yaitu sebesar 52.6 kw/ha. Dari tahun ke tahun Kabupaten Lumajang mengalami kenaikan Produksi dalam bidang tanaman Pangan, komoditas Padi rata-rata setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 0,47 Kw/Ha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal serta suplai Nasional dan Regional. Produktifitas komoditas Jagung rata-rata setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 1,75 Kw/Ha untuk mendukung suplai Industri Pakan Ternak yang diharapkan dapat memberikan Multiplier Effect terhadap harga komoditas peternakan dan perikanan karena penurunan biaya produksi. Produktifitas komoditas Kedelai rata-rata setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 0,70 Kw/Ha untuk mendukung produk olahan pangan berbahan baku kedelai. Berikut adalah data luas panen, produksi dan rata rata produksi tanaman bahan pangan irigasi dan non irigasi tahun 2016 : Tabel 3.3 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Bahan Pangan (irigasi) Tahun 2016 Jenis Tanaman/ Luas Panen/ Produksi/ Rata-rata Kinds of Vegetable Harvest Area Production Rate (Ha) (Kw) (Kw/Ha) 1 Padi/Paddy 80.542 5.087.171 63,16 2 Jagung/Maize 13.141 801.516 60,99 3 Ubi Kayu/Cassava 75 15.632 208,42 4 Ubi Jalar/Sweet Potatoes 334 80.910 242,25 5 Kacang Tanah/Peanuts 184 2.440 13,26 6 Kedelai/Soyabeans 797 13.213 16,58 7 Kacang Hijau/Mungbeans - - - 8 Sorgum/Sorgum - - - Jumlah 95.073 6.000.883 63,12 Tabel 3.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Bahan Pangan (non irigasi) Tahun 2016 : Jenis Tanaman/ Luas Panen/ Produksi/ Rata-rata Kinds of Vegetable Harvest Area Production Rate (Ha) (Kw) (Kw/Ha) 1 Padi/Paddy 4.892 217.474 44,45 2 Jagung/Maize 13.356 591.457 44,28 18

3 Ubi Kayu/Cassava 1.633 376.177 230,36 4 Ubi Jalar/Sweet Potatoes 343 75.810 221,02 5 Kacang Tanah/Peanuts 1.127 14.781 13,12 6 Kedelai/Soyabeans 112 1.972 17,61 7 Kacang Hijau/Mungbeans 8 112 14,00 8 Sorgum/Sorgum - - 21.471 1.277.782 59,51 3.1.2 TANAMAN HOLTIKULTURA Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman hortikultura semusim dan tanaman hortikultura tahunan. Tanaman hortikultura semusim meliputi tanaman hortikultura yang umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan panennya dilakukan satu atau beberapa kali masa panen untuk satu kali penanaman. Sedangkan tanaman hortikultura tahunan meliputi tanaman hortikultura yang umumnya berumur lebih dari satu tahun dan dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali masa panen untuk satu kali penanaman. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman hortikultura meliputi kelompok komoditi sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias. 3.1.2.1 TANAMAN BUAH-BUAHAN Tanaman buah-buahan adalah sumber vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanaman buah-buahan yang terbanyak populasinya di Kabupaten Lumajang adalah : Pisang, Jeruk siyam, Salak dan pepaya. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Komoditas Tanaman Buah-buahan Tahun 2016 NO. JENIS LUAS LUAS PRODUKSI PRODUKTIFITAS KOMODITAS TANAM (Ha) PANEN (Ha) (Kwintal) (Kw/Ha ; Kg/Ha) 1 Alpukad - 2 Belimbing 0,0 343,5 36,0 22.033,1 64,1 4.674,9 130,0 19

3 Duku/Langsat - 4 Durian - 5 Jambu Biji 1,5 6 Jambu Air 7 Jeruk Siam 4,9 8 Mangga - 9 Manggis - 10 Nangka 0,1 11 Nanas 0,0 18,0 363,5 24,5 19,0 529,6 971,0 138,7 379,0 929,0 51,6 27.542,0 75,8 1.679,0 68,4 581,0 30,6 157.132,5 296,7 33.344,0 34,3 7.879,0 56,8 22.170,0 58,5 12 Pepaya 3,9 1.337,1 487.627,7 364,7 13 Pisang 11,1 4.970,4 1.106.506,6 222,6 14 Rambutan - 1.042,4 55.989,0 53,7 15 Salak 27,4 628,4 267.624,8 425,9 16 Sawo 0,0 16,4 765,8 46,6 17 Sirsak 0,1 26,6 2.609,2 98,1 18 Sukun - 38,8 1.152,0 29,7 19 Melinjo - 0,0 2,0 61,8 20 Petai - 518,9 18.131,0 34,9 21 Anggur - - - - 22 Jeruk Bali 0,3 0,5 39,0 75,0 23 Markisa - - - - 24 Apel - - - - *) Sumber Data : Dinas Pertanian Kab. Lumajang (Kondisi s/d bulan Desember Tahun 2016) 20

Dari Data diatas dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Lumajang Buah pisang merupakan Komoditi andalan yang mempunyai Luas panen sebesar 4.970,4 Ha, produksi tertinggi sebesar 1.106.506,6 kw dan Produktifitas sebesar 222,6 Kw/Ha. Kecamatan Senduro dan Pasrujambe sebagai Kecamatan dengan Produksi pisang terbesar di Kabupaten Lumajang. 3.1.2.2 TANAMAN SAYURAN Tanaman sayuran adalah bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Tanaman sayuran merupakan Sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tanaman sayuran yang terbanyak populasinya di Kabupaten Lumajang adalah : Cabe rawit, Kacang panjang, Petai, Bawang daun, Kentang dan Kobis. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut : Tabel 3.6 Komoditas Tanaman sayuran Tahun 2016 No Jenis Tanaman/ Kinds of Vegetable Luas Panen/ Harvest Area (Ha) Produksi/ Production (Kw) Rata-rata Rate (Kw/Ha) 1 Bawang Merah 4 104 26 2 Bawang Putih - - - 3 Bawang Daun 1.272 160.272 126 4 Kentang 690 90.036 130 5 Kobis 474 115.840 244 6 Kembang Kol - - - 7 Pitsae/Sawi 324 59.148 183 8 Wortel 197 39.400 200 9 Lobak - - - 10 Kacang Merah - - - 11 Kacang Panjang 446 61.650 138 12 Cabe Besar 601 62.182 103 13 Cabe Rawit 848 116.160 137 14 Jamur - - - 21

15 Tomat 276 39.262 142 16 Terong 228 21.982 96 17 Buncis 73 7.935 109 18 Ketimun 249 25.319 102 19 Labu siem 1 150 150 20 Kangkung 41 3.512 86 21 Bayam 35 1.379 39 22 Melon 43 5.355 125 23 Semangka 705 115.520 164 24 Blewah - - - J u m l a h 6.507 925.206 142,19 *) Sumber Data : Dinas Pertanian Kab. Lumajang (Kondisi s/d bulan Desember Tahun 2016) Dari data diatas dapat dilihat bahwa bawang daun, kobis, cabe rawit dan semangka mempunyai kontribusi produktifitas yang besar, akan tetapi bawang daun adalah komoditas dari jenis tanaman holtikultura sayuran yang menyumbang angka produktifitas tertinggi, dengan luas panen sebesar 1.272,0 Ha menjadi produksi tertinggi yaitu sebesar 160.272 Kw dan Produktifitas sebesar 126 kw/ha. 3.1.2.3 KELOMPOK TANI Dalam upaya meningkatkan pembangunan ketahanan pangan, peranan kelembagaan kelompok tani di pedesaan sangat besar dalam mendukung dan melaksanakan berbagai program yang sedang dan akan dilaksanakan karena kelompok tani inilah pada dasarnya pelaku utama pembangunan ketahanan pangan. Keberadaan kelembagaan kelompok tani sangat penting diberdayakan karena potensinya sangat besar. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang penduduk Kabupaten Lumajang rata-rata bekerja di sektor pertanian. Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, bahwa telah dibentuk kelembagaan kelompok tani yang tersebar pada masing-masing Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang. Kelembagaan kelompok tani ini sangat efektif sebagai sarana untuk kegiatan belajar, bekerja sama, dan pemupukan modal kelompok dalam mengembangkan 22

usahatani. Pentingnya pemberdayaan kelompok tani tersebut sangat beralasan karena kalau kita perhatikan keberadaan kelompok tani akhir-akhir ini - terutama sejak era otonomi daerah dilaksanakan - ada kecenderungan perhatian pemerintah daerah terhadap kelembagaan kelompok tani sangat kurang bahkan terkesan diabaikan sehingga kelembagaan kelompok tani yang sebenarnya merupakan aset sangat berharga dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan belum berfungsi secara optimal seperti yang diharapkan. Mengingat semakin kompleks dan besarnya tantangan pembangunan ketahanan pangan mendatang, terutama untuk mencapai kemandirian pangan, maka kelembagaan kelompok tani yang tersebar di seluruh pelosok pedesaan perlu dibenahi dan diberdayakan, sehingga mempunyai keberdayaan dalam melaksanakan usaha taninya berikut Data Kelompok Tani yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Lumajang : 1. Kecamatan Tempursari = 34 Kelompok Tani 2. Kecamatan Pronojiwo = 43 Kelompok Tani 3. Kecamatan Candipuro = 60 Kelompok Tani 4. Kecamatan Pasirian = 57 Kelompok Tani 5. Kecamatan Tempeh = 68 Kelompok Tani 6. Kecamatan Lumajang = 34 Kelompok Tani 7. Kecamatan Sumbersuko = 49 Kelompok Tani 8. Kecamatan Tekung = 39 Kelompok Tani 9. Kecamatan Kunir = 49 Kelompok Tani 10. Kecamatan Yosowilangun = 63 Kelompok Tani 11. Kecamatan Rowokangkung = 45 Kelompok Tani 12. Kecamatan Jatiroto = 36 Kelompok Tani 13. Kecamatan Randuagung = 57 Kelompok Tani 14. Kecamatan Sukodono = 33 Kelompok Tani 15. Kecamatan Padang = 35 Kelompok Tani 16. Kecamatan Pasrujambe = 44 Kelompok Tani 17. Kecamatan Senduro = 67 Kelompok Tani 18. Kecamatan Gucialit = 33 Kelompok Tani 19. Kecamatan Kedungjajang = 47 Kelompok Tani 23

20. Kecamatan Klakah = 49 Kelompok Tani 21. Kecamatan Ranuyoso = 52 Kelompok Tani 3.2 SEKTOR PERKEBUNAN Tanaman Perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan semusim dan tanaman perkebunan tahunan, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan (negara maupun swasta). Cakupan usaha perkebunan mulai dari pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan yang menjadi satu kesatuan kegiatan. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan diantaranya adalah tebu, tembakau, kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, lada, pala, kayu manis, cengkeh dan sebagainya. Tebu masih menjadi komoditas yang menyumbangkan angka produksi terbesar dikabupaten Lumajang, dengan luas tanam 13.035 Ha menghasilkan 82.600 Kw/Ha. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7 Komoditas tanaman perkebunan Tahun 2016 NO JENIS LUAS LUAS PRODUKSI KOMODITAS TANAM (Ha) PANEN (Ha) (Kwintal) PRODUKTIFITA S (Kw/Ha ; Kg/Ha) TANAMAN SEMUSIM 1 T e b u 13.035 13.035 1.071.477,0 82.600 2 Tembakau Rajang 115 115 40,3 550 3 Tembakau Burley 364 364 382,9 1.120 4 Temb. Lum. VO 34 34-550 5 Temb. Kasturi 421 421 309,4 725 6 N i l a m 21 21 79,3 4.000 TANAMAN TAHUNAN 1 Kelapa 8.129 7.210 8.147,3 1.130 2 Pinang 461 398 324,0 814 3 Kopi 4.200 3.450 1.673,3 485 4 Cengkeh 388 135 75,6 560 5 Kakao 1.178 863 228,7 265 6 L a d a 865 278 118,2 425 7 Cabe jamu 28 23 9,4 410 8 Karet 35 22 12,3 725 9 teh - - - - *) Sumber Data : Kantor Perkebunan Kab. Lumajang (Kondisi s/d bulan Desember2016) 24

3.3 SEKTOR KEHUTANAN Subkategori ini meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan, dan akar-akaran, termasuk di sini adalah jasa yang menunjang kegiatan kehutanan berdasarkan sistem balas jasa/kontrak. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan kehutanan meliputi kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, bambu, dan hasil hutan lainnya. Dicakup juga dalam kegiatan kehutanan ini adalah jasa yang menunjang kegiatan kehutanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, termasuk kegiatan reboisasi hutan yang dilakukan atas dasar kontrak. Berikut adalah data sektor kehutanan di Kabupaten Lumajang Tahun 2016 : Tabel 3.8 Data Komoditas Kehutanan Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Produksi No Komoditas Tahun Volume (m3) Satuan kayu bulat/rakyat 1 Bendo 2016 247,49 m3 2 Damar 2016 233,06 m3 3 Jati 2016 1534,62 m3 4 Kembang 2016 1208,47 m3 5 Mahoni 2016 2414,82 m3 6 Nyampoh 2016 291,91 m3 7 Pinus 2016 10,38 m3 8 Rimba Campur 2016 4907,65 m3 9 Sengon 2016 371427 m3 10 Sono 2016 7,49 m3 Kayu Bulat / Kayu Perhutani 11 Jati 2016 0 m3 12 Mahoni 2016 0 m3 13 Sono 2016 0 m3 14 Damar 2016 1160,56 m3 15 Pinus 2016 0 m3 16 Rimba Campur 2016 0 m3 17 Akasia 2016 0 m3 18 Sengon 2016 306,51 m3 25

19 Gmelina 2016 0 m3 20 Brongkol 2016 22 21 Kayu bakar 28 Kayu Olahan 22 Kayu gergajian 2016 183117,3798 m3 23 Veneer 2016 36178,1691 m3 24 Plywood 2016 18125,34976 m3 25 Blockboard/FJLB 2016 587,4079 m3 26 Barecore 2016 35060,5425 m3 27 Pinus 2016 104,949 28 Damar 2016 20,511 ton *) Sumber data Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang Tabel 3.9 Data Sektor Kehutanan Perkembangan Kondisi Kawasan Hutan Kabupaten Lumajang Tahun 2016 No Uraian Tahun Luas 1 Luas Lahan Kritis (Ha) 2016 14.627,60 2 Penghijauan Sumber Mata Air (Ha) 2016 95,00 3 Penghijauan di Kaki Jalan (Km) 2016 23,00 4 Reboisasi (Ha) 2016 15.175.955 5 Luas Hutan Rakyat (Ha) 2016 57.685,00 6 Penghijauan (Ha) 2016 18.969,94 *) Sumber data Dinas Kehutanan Kabupaten Lumajang 3.4 SEKTOR PETERNAKAN Peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai usaha di masa depan. Kebutuhan masyarakat akan produk produk peternakan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Peternakan sebagai penyedia protein, energi, vitamin, dan mineral semakin meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi guna meningkatkan kualitas hidup. Ternak dibagi menjadi 3 (Tiga) yaitu : ternak besar dan ternak kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari : Kuda, sapi potong, sapi perah dan kerbau, ternak kecil antara lain : kambing, domba dan babi. Sedangkan untuk kategori Ternak unggas antara lain : Ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik. Ternak yang terbanyak populasinya di Kabupaten Lumajang adalah ayam pedaging. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut : 26

Tabel 3.10 Produksi Daging, telur dan susu di Kabupaten Lumajang No Jenis Ternak TRIBULAN III Daging (kg) Telur (kg) Susu (kg) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sapi Potong 1.552.688 2. Sapi Perah 2.217.910 3. Kerbau 11.339 4. Kuda 1.050 5. Kambing 205.328 64.093 6. Domba 79.830 7. Babi 7.480 8. Ayam Buras 367.468 133.003 9. Ayam Ras Petelur 48.129 1.414.477 10. Ayam Ras Pedaging 1.252.768 11. Itik 30.988 483.881 12 Puyuh 3.756 65.480 13 Merpati 18.667 Jumlah 3.579.490 2.096.841 2.282.003 Tabel 3.11 Populasi Unggas di Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Populasi No. Kecamatan Ayam Ayam Ayam Ras Ras Buras Pedaging Petelur Itik Entok (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Tempursari - 28.460 543 2.742 4.500 2 Pronojiwo - 27

3 Candipuro 4 Pasirian 5 Tempeh 6 Lumajang 7 Sumbersuko 8 Tekung 9 Kunir 10 Yosowilangun 11 Jatiroto 12 Rowokangkung 13 Randuangung 14 Sukodono 15 Padang 16 Senduro 17 Pasrujambe 18 Gucialit 19 Klakah 20 Kedungjajang 21 Ranuyoso 17.969 11.569 38.390 45.226 56.081-73.599 13.822 72.482 5.812 151.366 4.312 63.113 41.534 163.431 41.438 68.271-121.751 12.004 46.611 232.011 228.146 1.573 18.636 2.900 3.400 9.722 46.542 4.753 224.307 2.970 87.496 4.101 73.489 60.425 23.279 - - 4.106 15.085-7.678 11.033 90.572 6.436 198.531 3.207 37.812 1.168 32.906 19.094 22.436 13.851 59.230 4.002 50.062 2.341 247.670 2.970 21.968 219.328 139.520 70.392 38.472 3.856 103.104 1.183 39.864 7.776 71.295 1.278 30.143-153.560 437 52.304-15.356 540 - - - - - - - - - - - - - - - - - - TOTAL 927.658 557.979 2.109.471 314.234-28

Tabel 3.12 Ternak Kecil di Kabupaten Lumajang Tahun 2016 Populasi No. Kecamatan Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) 1 Tempursari 1.007 896 192 2 Pronojiwo 5.906 1.212-3 Candipuro 3.892 2.166-4 Pasirian 4.385 1.761-5 Tempeh 3.811 2.231-6 Lumajang 2.847 946-7 Sumbersuko 286 509-8 Tekung 1.305 1.449-9 Kunir 2.126 1.546-10 Yosowilangun 3.662 1.672 1.086 11 Jatiroto 3.793 1.468-12 Rowokangkung 3.263 1.605 9 13 Randuangung 7.992 3.079-14 Sukodono 3.360 1.222 1.122 15 Padang 1.962 1.690-16 Senduro 21.673 1.444 6 17 Pasrujambe 12.513 1.285-18 Gucialit 4.288 9.220-19 Klakah 4.731 1.249-20 Kedungjajang 3.349 895-21 Ranuyoso 4.930 1.029 - TOTAL 101.081 38.574 2.415 Tabel 3.13 Populasi sapi potong di Kabupaten Lumajang Tahun 2016 No. Kecamatan Populasi Jantan Betina Total (1) (2) (3) (4) (5) 1 Tempursari 400 721 1.121 2 Pronojiwo 1.120 794 1.914 3 Candipuro 1.915 3.782 5.697 4 Pasirian 7.036 10.939 17.975 5 Tempeh 5.279 10.112 15.391 29

6 Lumajang 579 1.422 2.001 7 Sumbersuko 1.117 3.154 4.271 8 Tekung 1.382 3.783 5.165 9 Kunir 6.187 11.417 17.604 10 Yosowilangun 4.604 11.074 15.678 11 Jatiroto 962 3.006 3.968 12 Rowokangkung 1.382 6.509 7.891 13 Randuangung 2.394 11.035 13.429 14 Sukodono 864 2.465 3.329 15 Padang 2.363 6.755 9.118 16 Senduro 1.098 1.591 2.689 17 Pasrujambe 1.126 2.239 3.365 18 Gucialit 1.988 4.456 6.444 19 Klakah 5.314 8.776 14.090 20 Kedungjajang 3.857 10.473 14.330 21 Ranuyoso 9.359 13.423 22.782 TOTAL 60.326 127.926 188.252 3.5 PERIKANAN DAN KELAUTAN Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein dan variasi nutrien essensial yang menyumbang sekitar 20% dari total protein hewani. Protein dari ikan merupakan komponen nutrisi yang penting bagi negara yang memiliki jumlah penduduk tinggi (pada penduduk) di mana kecukupan proteinnya berada pada level rendah/kurang. Mengkonsumsi ikan sangat penting selama masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan serta dapat membantu menurunkan resiko kematian akibat serangan jantung. Sektor perikanan juga berperan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan, tercatat menyumbang 10-12 persen dari pendapatan penduduk dunia. Kabupaten Lumajang yang terletak di bagian selatan Propinsi Jawa Timur memiliki banyak potensi sumberdaya perairan Laut dimana Luas area Budidaya 54.000 Ha dengan jumlah produksi ikan laut tahun 2016 sebesar 4.149,025 30

ton. Berdasar data yang kami peroleh dari Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Lumajang Untuk produksi terbesar berada di Kecamatan Tempursari dengan nilai produksi sekitar 2.382,603 Ton.-. Di Sektor Budidaya Air tawar Jumlah Produksi terbesar adalah jenis Budidaya Keramba yaitu sebesar 1.065,747 Ton. Sumberdaya perairan tersebut dimanfaatkan sebagai lahan untuk budidaya perikanan baik secara intensif maupun semi intensif dan pengelolaannya dilakukan baik oleh perorangan maupun oleh badan usaha. Tabel 3.14 Data Luas area dan Budidaya Perikanan Tahun 2016 No Kecamatan Laut Sungai (Ha) Rawa (Ha) Danau/ Ranu (Ha) Tambak (Ha) Kolam (Ha) Karamba/ Jaring (Ha) 1 Tempursari 54.000 166,00 15 - - 1,351-2 Pronojiwo - - - - 1,140-3 Candipuro - - - - 1,466-4 Pasirian 164,00 105 - - 2,415-5 Tempeh 140,50 3 - - 0,643-6 Lumajang 117,50 - - 1,346 0,245 7 Sumbersuko 1,00 3 - - 0,835-8 Tekung 120,70 5 - - 1,207-9 Kunir - - 1,277-10 Yosowilangun 131,00 189-45,00 3,286-11 Rowokangkung - - - - 2,827-12 Jatiroto 117,50 - - - 0,720-13 Randuagung - 5 18,00-0,802-14 Sukodono 0,30 - - - 0,873-15 Padang 0,50 16 - - 0,409 0,060 16 Pasrujambe - - - - 1,384-17 Senduro - - 53,00-0,310-18 Gucialit - - - - 0,050-19 Kedungjajang 31

- 3 - - 0,180-20 Klakah - - 95,00-0,159 2,392 21 Ranuyoso - - 30,00-0,040 - J U M L A H 54.000 959,00 344 196,00 45,00 22,720 2,697 3.5.1 Budidaya Perikanan Air Tawar a. Ikan Nila Usaha Budidaya ikan Nila di Kabupaten Lumajang tersebar di Kecamatan Tempusari. Pronijowo. Candipuro. Pasirian. Tempeh. Kunir. Yosowilangun. Tekung. Randuagung. Sukodono. Sumbersuko. Pasrujambe. Padang Kedungjajang. Produksi ikan Nila mencapai 50 ton /Th (Budidaya Kolam). komoditas ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat karena relatif mudah sangat tahan terhadap penyakit dan segala jenis kondisi perairan. Produksi ini masih dapat ditingkatkan dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi lahan. Untuk sentra Budidaya ikan nila karamba jarring apung terdapat di Kecamatan Klakah dengan potensi Produksi mencapai 900 1000 ton/tahun. b. Ikan Lele Usaha budidaya ikan lele tersentra di Kecamatan Yosowilangun. Rowokangkung. dan Jatiroto. Namun demikian budidaya ikan lele di kolam saat ini sudah berkembang hampir semua kecamatan di Kabupaten Lumajang. Usaha budidaya ikan lele menjadi sangat memasyarakat karena masa pemeliharaannya tidak terlalu lama sekitar 2-3 bulan dan mudah dilakukan baik budidaya maupun pemasarannya. Produksi ikan lele di Kabupaten Lumajang saat ini mencapai sekitar 700 ton per tahun. Peluang suaha budidaya ikan lele masih sangat terbuka karena proses budidayanya tidak membutuhkan lahan yang sangat luas disamping itu pemasaranya meliputi pasar domestik maupun ekspor. 32

c. Ikan Tombro / Mas Sektor budidaya ikan tombro / ikan mas belum termasuk komoditas unggulan perikanan. Namun demikian terutama ikan tombro/mas dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan dari jumlah pembudidayaanya hal ini dikarenakan ikan tombro/mas banyak diminati masyarakat untuk kegiatan pemancingan. Sedangkan budidaya ikan tombro dan tawes banyak terdapat didaerah yang sumber airnya cukup besar karena pada proses budidayanya membutuhkan sirkulasi air. Daerah pengembanganya meliputi Kecamatan Pronojiwo. Candipuro. Pasirian. Pasrujambe. Senduro. dan Randuagung. Produksi dari komoditas ikan ini saat ini mencapai 10 ton per tahun. Sedangkan pemasarannya masih terbatas pada pasar lokal. Ikan Patin Usaha budidaya ikan patin di Kabupaten Lumajang masih relatif baru. Mulai dibudidayakan sekitar tahun 2005. namun demikian perkembangan budidayanya tidak kalah bila dibandingkan dengan komoditas ikan yang lainnya. Hal ini karena budidaya ikan patin bisa dibudidayakan pada lahan yang tidak terlalu luas dan tidak membutuhkan sirkulasi air sehingga cocok dibudidayakan pada lahan-lahan pekarangan. Daerah pengembangan budidaya ikan patin terdapat di Kecamatan Klakah, Pasirian dan candipuro. Produksi ikan patin saat ini mencapai 2 ton per tahun. pemasaran komoditas ikan patin meliputi pasar domestik. Dengan demikian peluang pengembangan komoditas ikan ini masih sangat menjajikan. f. Ikan Gurami Sentra/ kawasan usaha budidaya ikan gurami terdapat di Kecamatan Yosowilangun. Rowokangkung. dan Jatiroto. Akhir-akhir ini komoditas ikan Gurami semakin diminati masyarakat karena permintaan pasar yang cenderung meningkat. Penigkatan ini sejalan dengan semakin banyaknya usaha warung-warung ikan dengan menu utama Gurami. Produksi ikan Gurami saat in mencapai 130 ton per tahun. Budidaya ikan Gurami relatif 33

mudah karena tidak memerlukan adanya sirkulasi air dalam proses budidayanya. Berikut adalah tabel Produksi Budidaya Ikan air tawar Tahun 2016 : Tabel 3.15 Budidaya Air Payau (Tambak) No. Jenis Ikan Produksi (Kg) Nilai Produksi (000) 1 Udang Windu - - 2 Udang Putih (Vannamae) 868.350 49.749.050.000 3 Udang Barong/lobster - - 4 Kepiting - - 5 Teripang - - 6 Rumput laut - - 7 Ikan lainnya (mujair) - - J U M L A H 868.350 49.749.050.000 Tabel 3.16 Budidaya Karamba No. Jenis Ikan Produksi (Kg) Nilai Produksi (000) 1 Mas 163 4.440 2 Nila 1.162.093 25.662.354 3 Mujair - - 4 Gurami - - 5 Tawes 318 4.770 6 Patin - - 7 Lele - - 8 Ikan lainnya - - J U M L A H 1.162.574 25.671.564 Tabel 3.17 Budidaya Kolam No. Jenis Ikan Produksi (Kg) Nilai Produksi (000) 1 Mas 993 27.340.000 2 Nila 63.052 1.411.640.000 3 Mujair - - 4 Gurami 143.886 4.300.060.000 5 Tawes 2.899 43.485.000 6 Patin 1.975 29.625.000 7 Lele 852.324 12.390.198.500,0 8 Sidat - - 9 Ikan lainnya - - 10 Udang galah - - 11 Kodok - - J U M L A H 1.065.129 18.202.348.500,0 3.5.2 Potensi dan Kondisi Sumberdaya Perikanan Laut Pesisir Kabupaten Lumajang panjang pantainya 75 Km yang membentang Bagian mulai Adm dari ESDA Kecamatan dan Perekonomian Yosowilangun Sekretariat sampai Daerah dengan Kecamatan Tempursari 34yang terdapat di 12 desa pantai memiliki sumberdaya perikanan cukup besar. Komoditas

3.5.2 Potensi dan Kondisi Sumberdaya Perikanan Laut Pesisir Kabupaten Lumajang panjang pantainya 75 Km yang membentang mulai dari Kecamatan Yosowilangun sampai dengan Kecamatan Tempursari yang terdapat di 12 desa pantai memiliki sumberdaya perikanan cukup besar. Komoditas ikan yang dihasilkan diantaranya adalah tongkol. layur. layang. kembung. tenggiri. teri. kerapu. kakap. cucut / hiu. udang barong/lobster. Berikut Data Produksi Tangkapan ikan di Laut Kab. Lumajang tahun 2016 : Tabel 3.18 Rekapitulasi Produksi Tangkapan Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan Th 2016 No. Jenis Ikan Jumlah Produksi (Kg) Per Tri Semester Rata-rata Nilai Produksi (Rupiah) 1 Sebelah 2 Lidah 1.411 13.641.000 3 Nomei 1.104 8.145.000 4 Peperek - - 5 Manyung 3.184 30.916.000 6 Beloso 3.940 20.936.000 7 Biji Nangka 4.895 58.740.000 8 Gerot-gerot - - 9 Kakap Merah/Bangbangan 3.528 24.696.000 10 Kakap Putih 6.860 240.100.000 11 Kerapu Karang 8.595 300.825.000 12 Kerapu Bebek - - 13 Kerapu Lumpur - - 14 Kerapu Lainnya 6.275 104.785.000 15 Lencam - - 16 Kurisi - - 17 Swanggi 5.835 35.559.000 18 Ekor Kuning/pisang-pisang 5.412 43.853.000 19 Gulamah/tiga waja 9.637 58.391.500 20 Cucut martil 4.839 58.068.000 21 Cucut lanyam 16-22 Cucut tikus - - 23 Cucut botol - - 24 Pari - - 25 Bawal Hitam / dorang 3.485 21.283.000 26 Bawal putih - - 27 Alu-alu - - 35