24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. PT Toyota Astra Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 02 April 1971. PT Toyota-Astra Motor berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret-Mei 2015. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah kausal, menurut Sugiyono (2009), desain kausal berguna untuk menganalis bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh promosi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian mobil toyota avanza.
25 C. Definisi Operasional Variabel Dan Skala Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiono (2009). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah Promosi (X1), Harga (X2), dan Kualitas Produk (X3) sebagai variabel independen, sedangkan Keputusan Pembelian (Y1) sebagai variabel dependen. Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Promosi (X 1 ) Iklan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat dan pemberitaan Penjualan Pribadi Pemasaran Langsung dan interaktif Iklan yang ditampilkan mobil avanza menarik anda untuk melakukan pembelian Iklan yang disampaikan dapat memberikan informasi akan produk mobil avanza Mudah mendapatkan brosur di gerai mobil terdekat Komunikasi langsung (face to face) untuk memperkenalkan dan memberikan informasi produk mobil avanza Komunikasi yang diakukan oleh avanza meyakinkan anda untuk melakukan pembelian mobil avanza Mobil Avanza sering mengadakan acara khusus (event) Ordinal Sumber : Kotler (2005) Mobil Avanza sewaktu-waktu memberikan potongan harga
26 Harga (X 2 ) Daftar Harga Rabat/Discount Potongan Harga Khusus Periode Pembayaran Syarat Kredit Keterjangkauan harga produk mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil avanza Harga aksesoris produk mobil avanza mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil avanza Ordinal Sumber : Kotler (2009) Kesesuaian harga dengan produk mempengaruhi anda dalam pembelian mobil avanza Kualitas Produk (X 3 ) Kinerja Fitur Keandalan Kesesuaian Daya Tahan Servicability Estetika Kesan Kualitas Produk mobil avanza mempunyai suku cadang yang mudah didapat Mobil Avanza lebih cocok untuk daerah yang banyak tanjakannya Dalam menawarkan produk barunya mobil avanza memberikan fitur-fitur pendukung Ordinal Sumber : Garvin dalam Tjiptono dan Chandra (2012) Mobil Avanza memiliki kapasitas penumpang yang cukup banyak (±7 penumpang)
27 Keputusan Pembelian (Y) Pengenalan Kebtuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Prilaku Pasca Pembelian Anda membeli mobil avanza karena sesuai dengan keinginan dan selera anda Anda membeli mobil avanza karena mendapat referensi dari teman atau kerabat Kemudahan dalam menggunakan mobil avanza menjadi alasan anda untuk melakukan pembelian Promosi yang dilihat atau didengar menjadi alasan anda untuk melakukan pembelian mobil avanza Mudah mendapatkan informasi tentang mobil avanza menjadi alasan anda melakukan pembelian Sebelum anda melakukan keputusan pembelian, anda telah mendapatkan informasi yang berkenaan dengan produk mobil avanza Penawaran khusus yang diberikan mobil avanza menjadi alasan anda melakukan pembelian Ordinal Harga yang terjangkau menjadi alasan anda melakukan pembelian mobil avanza Kemudahan menemukan lokasi geray mobil avanza yang menjadi alasan anda melakukan pembelian Setelah membeli produk mobil avanza, anda merasa puas Sumber : Kotler & Keller (2012) 2. Skala Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala ordinal dan skala likert. Skala ordinal adalah skala pengukuran variable dengan mengurutkan data dari yang rendah ke yang paling tinggi, Sugiono (2009). Pengukuran masing-masing variable dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi
28 seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan,sugiono (2009). berikut ini Skala likert menggunakan lima tingkat jawaban dapat dilihat pada table D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Sampel Tabel 3.2 Instrument Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2009) Menurut Sugiyono (2009), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sugiyono (2009) mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability Sampling terdiri dari 4 (empat) macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
29 1. Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 2. Proportionate Stratified Random Samplin adalah teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. 3. Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. 4. Cluster Sampling (Area Sampling) adalah teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Nonprobability Sampling terdiri dari 6 (enam) macam yang akan dijabarkan sebagai berikut ini 1. Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 2. Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.
30 3. Sampling Insidental adalah tekik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 4. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi. 5. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 6. Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan Sampling Insidental, sehingga menjadikan 85 orang menjadi objek penelitian. E. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : 1. Angket (Questionary) Merupakan cara pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang teratur dan sistematis, serta dapat dilakukan lewat telepon, surat, atau bertatap muka secara langsung dengan responden yang terpilih sebagai sampel (Ferdinand, 2006).
31 Isi kuesioner antara lain: a. Pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk memperoleh data mengenai identitas responden pada lembar pertama. b. Pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai sikap dan pendapat responden mengenai promosi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada lembar ke dua dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan skala ordinal atau sering disebut skala likert. Skala likert adalah skala yang berisi lima tingkat atau preferensi jawaban (Ghozali, 2005). Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataannya menunjukkan tingkatan atau preferensi yang berbeda, seperti sangat setuju mempunyai preferensi yang lebih tinggi dari setuju, dan setuju lebih tinggi dari ragu-ragu atau netral. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenoma sosial atau variabel (Mas ud, 2004). Dalam skala likert, para responden dimintamemberikan jawaban yang menunjukkan sejauh mana mereka merasa positif atau negatif terhadap suatu topik (Mas ud, 2004). Jumlah kuesioner penelitian ini yang akan dibagikan kepada responden, disesuaikan dengan jumlah sampel yang dipilih. F. Metode Analisis Data Data yang didapat dari hasil responden kemudian dianalisis dengan software SPSS (statistic programme for social science), sedangkan metode analisis datanya menggunakan uji validitas dan uji realibilitas.
32 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuktingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalahjumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2005). b. Uji Realibilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
33 reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai CronbachAlpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). 2. Uji Asumsi Klasik Agar dapat diperoleh nilai pemikiran yang tidak biasa dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan data dengan komputerisasi menggunakan SPSS). a. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah pengujian sebuah model regresi, variable dependent, variable independent atau keduanya mempunyau distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan grafik PP Plot. b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent), Model regresi yang baik seharusnya dimana antara variabel X (independent) tidak boleh saling
34 berkorelasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Ghazali (2005), semua model regresi bebas dari masalah multionearitas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas. Ghazali (2005), dasar analisisnya adalah sebagai berikut : a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah Heteroskedastisitas. b. Jika titik ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas. 3. Uji Regresi Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variable bebas dengan variable terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut :
35 Y= a + b 1 x 1 +b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Keterangan : Y A = Variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian = Konstanta b 1, b 2 = Koefisien x 1 x 2 x 3 e = Promosi = Harga = Kualitas Produk = Kesalahan / Eror 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang tekontrol maupun dari observasi (tidak terkontrol). Adapun uji yang digunakan dalam uji hipotesis, yaitu: a. Uji F (Uji Simultan) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikan si pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yangdigunakan adalah: Ho : Variabel-variabel bebas yaitu promosi, harga, dan kualitas produk tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara
36 bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan membeli. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu promosi, harga, dan kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan membeli. Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b) Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Uji T (Uji Parsial) Uji T pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefesien. Hasil T-test menunjukan variabel independent secara individu berpengaruh terhadap variabel dependentjika : Ho : variable-variabel bebas (promosi, harga, dan kualitas produk) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan membeli).
37 Ha : variabel-variabel bebas (promosi, harga, dan kualitas produk) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan membeli). a) Jika p-value >0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh. b) Jika p-value <0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada pengaruh.