PENGARUH KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP ADIT DELAY PADA PERUSAHAAN JASA SUBSEKTOR BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015 WIWI WIDIA NINGSIH 2C214316 3EB19
LATAR BELAKANG Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menerbitkan laporan keuangan setiap periodenya. Jangka waktu antara tanggal tutup buku suatu laporan keuangan dengan tanggal terbitnya opini audit dinamakan dengan audit delay. Semakin lama jangka waktu audit delay berarti semakin lama auditor menyelesaikan tugas auditnya. Untuk mengetahui perusahaan yang cepat dalam penyampaian laporannya maka dapat dilihat pada komite audit, ukuran perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik.
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015? 2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015? 3. Bagaimana pengaruh reputasi kantor akuntan publik terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015? 4. Bagaimana pengaruh variabel komite audit, ukuran perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik secara bersama-sama terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015?
BATASAN PENELITIAN Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya terbatas pada Pengaruh komite audit, ukuran perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
TUJUAN PENELITIAN 1.Menganalisis pengaruh Komite Audit terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. 2. Menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. 3. Menganalisis pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. 4. Menganalisis pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Reputasi Kantor Akuntan Publik secara bersama-sama terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
TINJAUAN PUSTAKA Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dengan tujuan membantu komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengawasan. ukuran perusahaan (organization size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya usaha dari suatu perusahaan atau organisasi. Dengan demikian ukuran perusahaan merupakan sesuatu yang dapat mengukur atau menentukan nilai dari besar atau kecilnya perusahaan. kantor akuntan publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjelaskan pekerjaannya. Audit delay yaitu lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, yaitu jangka waktu antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera pada laporan auditor.
METODE PENELITIAN Data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan diperoleh dari BEI dan Saham OK dengan periode penelitian selama 5 tahun (2011-2015). Jumlah populasi adalah 43 perusahaan dan setelah dilakukan tahap purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 25 perusahaan. Variabel independen adalah Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik. Sedangkan variabel dependen adalah Audit Delay. Hipotesis Penelitian: H0 : Tidak ada pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada perusahaan Bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Ha : Ada pengaruh Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada perusahaan Bank di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas), analisis regresi linear berganda, analisis koefisien determinasi dan uji hipotesis (uji F dan uji t).
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF N Minimu m Maximum Mean Std. Deviation KomiteAudit 125.33 3.00.8342.35566 UkuranPerusahaa 31.297 125 28.36 34.44 n 0 1.61472 ReputasiKAP 125.00 1.00.6400.48193 AuditDelay 125 11.00 136.00 63.928 0 22.03303 Valid N (listwise) 125 Valid Reputasi KAP Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent.00 45 36.0 36.0 36.0 1.00 80 64.0 64.0 100.0 Total 125 100.0 100.0 Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 125 sampel data. Nilai komite audit terendah sebesar Rp 0,33 dan tertinggi sebesar Rp 3,00. Rata-rata nilai komite audit sebesar 0,8342 dengan standar deviasi sebesar 0,35566. Nilai ukuran perusahaan terendah sebesar 28,36 dan tertinggi sebesar 34,44. Rata-rata nilai ukuran perusahaan sebesar 31,2970 dengan standar deviasi sebesar 1,61472. Nilai reputasi KAP yang menggunakan jasa auditor yang termasuk Big Four adalah sebesar 64% atau sebanyak 80 perusahaan, dan perusahaan yang menggunakan jasa selain Big Four atau Non Big Four sebesar 36% atau sebanyak 45 perusahaan. Nilai audit delay terendah sebesar 11,00 dan tertinggi sebesar 136,00. Rata-rata audit delay sebesar 63,9280 dengan standar deviasi sebesar 22. 03303.
UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 125 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 17.00490546 Absolute.046 Most Extreme Differences Positive.046 Negative -.036 Kolmogorov-Smirnov Z.515 Asymp. Sig. (2-tailed).953 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat pada baris Asymp. Sig. (2-tailed) diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,953 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian terdistribusi normal.
UJI MULTIKOLINEARITAS Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 KomiteAudit.931 1.074 UkuranPerusahaan.884 1.131 ReputasiKAP.860 1.163 Dari tabel diatas nilai tolerance dari ketiga variabel yaitu komite audit sebesar 0,931, ukuran perusahaan sebesar 0,884, dan reputasi KAP sebesar 0,860 yang berarti nilai tolerance dari ketiga variabel tersebut > 0,1. Sedangkan untuk nilai VIF dari ketiga variabel yaitukomite audit sebesar 1,074, ukuran perusahaan sebesar 1,131, dan reputasi KAP sebesar 1,163 yang berarti nilai VIF dari ketiga variabel tersebut < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut bebas dari uji multikolinearitas yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
UJI AUTOKORELASI Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut 1. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif 2. Angka DW -2 sampai +2 berarti tidak ada autokolerasi 3. Angka DW +2 berarti ada autokolerasi negatif Model Durbin-Watson 1 1.339 Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas diperoleh nilai Durbin-Watson (Dw) sebesar 1,339. Berdasarkan kriteria, nilai DW hitung 1,339 termasuk kedalam kriteria -2 sampai +2. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dan berarti uji autokorelasi terpenuhi.
UJI HETEROKEDASTISITAS Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebauh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients 1 B Std. Error Beta (Constant) 251.808 32.001 KomiteAudit 9.151 4.504.148 UkuranPerusahaan -5.998 1.018 -.440 ReputasiKAP -12.197 3.460 -.267 Berdasarkan tabel diatas diperoleh presamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 251,808 + 9,151 X 1 5,998 X 2 12,197 X 3 -Jika variabel X 1, X 2, dan X 3 bernilai 0 maka akan menaikan audit delay sebesar 251,808. -Jika variabel X 1 bertambahan 1% maka akan menaikan nilai komite audit sebesar 9,151 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. -Jika variabel X 2 bertambahan 1% maka akan menurunkan nilai ukuran perusahaan sebesar - 5,998 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. -Jika variabel X 3 bertambahan 1% maka akan menurunkan nilai reputasi kantor akuntan publik sebesar - 12,197 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
ANALISIS KOEFISIEN DETERMINASI Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.636 a.404.390 17.21442 Berdasarkan hasil uji tersebut pada tabel diperoleh nilai Adjusted R Square (R 2 ) sebesar 0,390. Nilai ini menunjukkan kemampuan variabel komite audit, ukuran perusahaan dan reputasi KAP dalam menjelaskan variabel audit delay hanya sebesar 39% dan sisanya 64% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti opini auditor, profitabilitas, likuiditasdan solvabilitas.
UJI F Model df Mean Square F Sig. Regression 3 8113.223 27.378.000 b 1 Residual 121 296.336 Total 124 F tabel dalam penelitian ini sebesar 2,68. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai F hitung sebesar 27,378 > 2, 68 dan nilai signifikan sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa komite audit, ukuran perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Audit Delay.
UJI t Model 1 Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 251.808 32.001 7.869.000 KomiteAudit 9.151 4.504.148 2.032.044 UkuranPerusahaa n -5.998 1.018 -.440-5.890.000 KAP -12.197 3.460 -.267-3.525.001 T tabel dalam penelitian ini sebesar 1,97976 atau - 1,97976(uji 2 sisi) Komite audit dengan nilai t hitung sebesar 2,032 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,97976 dan nilai signifikan sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa komite audit berpengaruh dan signifikan secara parsial terhadap audit delay. Ukuran perusahaan, dengan nilai t hitung sebesar -5,890 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,97976 dan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.Maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap audit delay. Reputasi kantor akuntan publik dengan nilai t hitung sebesar -3,525 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,97976 dan nilai signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05.Maka dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap audit delay.
TABEL RINGKASAN Variabel Independen Komite Audit Ukuran Perusahaan Reputasi KAP Audit Delay Uji F Uji t Hasil Uji F F t t Hipotesis hitung tabel hitung tabel - - - 2,032 > 1,97976 Tolak H 0 - - - -5,890 < 1,97976 Terima H 0 - - - -3,525 < 1,97976 Terima H 0 Simultan 27,378 > 2,68 - - - Tolak H 0
KESIMPULAN Komite Audit berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Secara simultan variabel idepanden Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit delay pada perusahaan jasa sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
SARAN Kepada auditor disarankan untuk menyusun rencana pekerjaan lapangan sesuai dengan prosedur standar pekerjaan lapangan dan pelaporan yang telah ditetapkan dengan baik untuk menjaga serta meningkatkan kinerja penelitian auditor. Kepada perusahaan disarankan untuk memperhatikan faktorfaktor (komite audit, ukuran perusahan dan reputasi kantor akuntan publik yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat mempercepat penyampaian laporan auditnya. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode pengamatan dan memperluas jenis sampel sehingga hasil yang didapat lebih bervariasi dan dapat mewakili pengaruh audit delay.