ANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka (Memurnikan Kembali Kehidupan Tarekat) Rahmat Setiawan Pustaka Amanah Bekerja Sama dengan STIT Muh. Kendal Editor: Muhamad Nur
ANOMALI TAREKAT Antara Ibnu Taimiyah dan Hamka (Memurnikan Kembali Kehidupan Tarekat) Rahmat Setiawan Diterbitkan Oleh: Pustaka Amanah Bekerja Sama dengan STIT Muh. Kendal Editor: Muhamad Nur ii
ABSTRAK Ibnu Taimiyah dan Hamka merupakan tokoh yang tidak fanatik terhadap tarekat. Keduanya malah banyak mengkritisi tarekat baik dari segi konsep maupun praktek. Tarekat menurut kedua tokoh tersebut, yaitu sebagai ijtihad dan ikhtiar yang tidak luput dari kesalahan. Tarekat bukanlah keyakinan atau agama sebagai pandangan hidup. Keduanya juga membawa tarekat yang sesuai dengan syariat. Yaitu bersumber pada al-qur an dan al-sunnah. Sedangkan penghayatannya bukan untuk mencari mukasyafah, akan tetapi lebih mengedepankan prinsip tauhid. Bagi kedua pemikir, tujuan pengamalan tarekat diarahkan bukan saja untuk membentuk kesalehan individual, tetapi juga kesalehan sosial dengan menanamkan kembali sikap positif terhadap kehidupan dunia. Selain itu, latar belakang sosiologis (sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan) kedua tokoh juga sama-sama dalam keadaan yang memprihatinkan, sehingga kerangka pikir kedua tokoh banyak kesamaan, terutama dalam mengkritisi tarekat kemudian membawanya kepada ajaran Islam yang dicontohkan oleh salaf al-saleh. Kata Kunci: Pemurnian Tarekat, Ibnu Taimiyah, Hamka. iii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang selalu memberikan rahmat, taufik dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul Pemurnian Tarekat: Komparatif Antara Ibnu Taimiyah dan Hamka. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, dan para sahabatnya yang senantiasa menghidupkan sunnah-sunnahnya. Amin. Buku yang penulis susun ini dalam rangka memberikan gambaran yang terjadi di negara Ibnu Taimiyah dan Hamka, di mana kedua tokoh tersebut dianggap sebagai anti tarekat atau tasawuf lebih umumnya. Tentunya di dalam buku ini menyajikan berbagai argumen atas pemikiran kedua tokoh, sehingga pembaca bisa memahami kedua tokoh dengan baik dan tidak menjustifikasi kedua tokoh sebagai anti tarekat. Memang sepintas kedua tokoh tersebut terlihat anti tarekat. Dan itu perlu ditelusuri lebih dalam kenapa kedua tokoh tersebut sangat kritis terhadap tarekat. Keadaan sosiologis yang meliputi keadaan politik, ekonomi, dan keagamaan juga sangat mempengaruhi pemikiran kedua tokoh tersebut. Dengan memahami latar belakang sosiologis pada waktu kedua tokoh hidup, maka akan memberikan penilaian tersendiri terhadap kedua tokoh. Dengan segala upaya dan pikiran penulis telah mengkajinya tetapi karena keterbatasan kemampuan keilmuan yang penulis miliki, maka sangat mungkin sekali terjadi adanya kekurangan serta kekhilafan di sana-sini. Oleh karena itu, dengan selesainya penulisan buku ini penulis merasa perlu berterima kasih kepada seluruh pihak sehingga buku ini bisa dianggap selesai. Dan penulis sangat mengharapkan kritik konstruktif terhadap buku ini, agar penulis bisa mengkaji lebih dalam lagi terhadap pemikiran kedua tokoh. Semoga Allah SWT memberkati mereka semua. Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga buku ini dapat iv
memberikan kontribusi yang bermakna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Kendal, 8 Agustus 2016 Penulis v
DAFTAR ISI ABSTRAK..iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi BAB I: PENDAHULUAN...1 BAB II: SEJARAH DAN DOKTRIN TAREKAT A. Asal-usul Tarekat dan Perkembangannya...10 B. Ajaran Dasar dan Unsur Tarekat..16 C. Akar Tarekat Nusantara...26 BAB III: BIOGRAFI DAN PROBLEMATIKA TAREKAT SERTA TANGGAPAN IBNU TAIMIYAH DAN HAMKA A. Latar Belakang Sosio-Kultural Ibnu Taimiyah dan Hamka...29 1. Ibnu Taimiyah...29 a. Riwayat Hidup...29 b. Kondisi Sosial...31 c. Kondisi Politik...33 d. Kondisi Ekonomi...37 2. Hamka...38 a. Riwayat Hidup...38 b. Kondisi Sosial...40 c. Kondisi Politik...42 d. Kondisi Ekonomi...43 B. Problematika Tarekat Serta Tanggapan Ibnu Taimiyah dan Hamka...44 1. Ibnu Taimiyah...44 a. Anomali-anomali Tarekat...44 b. Tanggapan Ibnu Taimiyah...51 2. Hamka...58 a. Anomali-anomali Tarekat...58 b. Tanggapan Hamka...64 vi
BAB IV: PERBANDINGAN PEMURNIAN TAREKAT IBNU TAIMIYAH DAN HAMKA A. Pemurnian Tarekat Ibnu Taimiyah dan Hamka..68 1. Ibnu Taimiyah...68 2. Hamka...70 B. Perbandingan Pemurnian Tarekat Ibnu Taimiyah dan Hamka...73 BAB V: KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP TASAWUF MERUPAKAN SEBUAH PILIHAN A. Tasawuf Dan Kebutuhan Masyarakat Moderen..77 B. Shalat Khusyu Sebagai Bentuk Bertarekat...84 C. Qanaah Dalam Pandangan Psikologi-Sufistik...90 KESIMPULAN...103 DAFTAR PUSTAKA...106 vii