BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Bandung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), merupakan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Yang dulunya bernama Pusat pengolahan data (PUSLAHTA). Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat di mulai pada tahun 1997. Pada tanggal 8 April 1978 diresmikan pembentukan atau pendirian kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) yang beralamatkan Jalan Tamansari No. 55 Bandung. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat pada tanggal 12 Desember 2000 telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978. Berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat Diskominfo, yang berlokasi di Jalan Tamansari No. 55 Bandung. Berikut dapat dilihat Gambar 1.1 logo dari Diskominfo. Gambar 1.1 logo Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat Sumber : www.diskominfo.jabarprov.go.id 1
1.1.2 Visi dan Misi DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat 1. Visi Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan komunikasi dan informasi yang efektif dan efisien. 2. Misi Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika. a. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi. b. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi. c. Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi. d. Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika. e. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat. f. Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa. g. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan informatika. h. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme. 2
i. Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora internasional di bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan citra positif bangsa dan negara. j. Meningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good govermance). 1.1.3 Sasaran Sistem Yang Dibutuhkan Sasaran dari sistem ini adalah untuk merancang Sistem Informasi Penyedia Informasi Naskah Dinas Pemerintahan Jawa Barat berbasis web base. Sistem yang akan dirancang merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis web base yang berfungsi untuk memberitahukan informasi tentang Naskah Dinas. Adapun sasaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan informasi naskah dinas yang dibutuhkan dan memberikan salinan naskah dinas dalam bentuk digital. 2. Pencarian informasi berdasarkan atas kategori dan kata kunci pencarian untuk naskah dinas yang dibutuhkan. 3. Naskah dinas yang akan dikelola adalah sebatas pada naskah dinas aktif dalam lingkungan DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat. 4. Sistem informasi penyedia informasi naskah dinas Pemerintahan Jawa Barat akan dibangun dengan berbasis web base. 1.1.4 Struktur Organisasi DISKOMINFO Struktur organisasi merupakan hal yang penting karena akan nampak jelas hubungan antara kedudukan, fungsi, dan tugas masing-masing bagian. Bagan organisasi menunjukan bagaimana departemen-departemen yang ada akan dikoordinasi sesuai jalur wewenang yang dimiliki. Bagan organisasi adalah penggambaran struktur kerja dari sebuah organisasi, dimana didalamnya menunjukan hubungan wewenang dan tanggung jawab serta deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan. Struktur organisasi merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh suatu organisasi, terutama organisasi formal. Persoalan 3
yang langsung mempengaruhi masalah struktur organisasi mau tidak mau pasti akan timbul pada waktu penentuan sasaran, karena organisasi merupakan satu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian dan sub-sub bagian yang mempunyai spesialisasi tertentu tersebut tidak ditertibkan, maka mereka tidak akan mendukung tujuan organisasi secara utuh, karena mereka akan menuju sasarannya masing-masing. Melalui struktur organisasi yang baik dapat menunjukkan suatu pembagian tugas yang jelas dan tepat dalam menempatkan pegawai untuk menghindari tidak tepatnya dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan pembagian tugas dalam suatu organisasi perlu diadakan dan dilaksanakan dalam upaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Adapun struktur organisasi DISKOMINFO PROV. JABAR di Bidang Telematika di gambarkan pada gambar berikut: GAMBAR 1.2 Struktur Organisasi Diskominfo Provinsi Jawa Barat Mei 2015) Sumber : http://diskominfo.jabarprov.go.id (diakses pada tanggal 27 4
1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam pemerintahan pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pelayan masyarakat dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan dari para PNS adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur Negara khususnya Pegawai Negeri sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 08 Tahun 1974 Tentang Pokok pokok kepegawaian bahwa kepegawaian adalah para pegawai yang berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. (Kusuma,2013:1388) Perkembangan organisasi semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan suatu organisasi sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting. Selain alat produksi lainnya seperti modal, fasilitas kerja, mesinmesin, dan bahan baku dan lainnya unsur manusia tetap diperlukan dan tetap mempunyai arti penting dalam kegiatan perusahaan. (Sari,2014:1) Peranan karyawan khususnya PNS sangat penting dalam organisasi terutama perusahaan yang bergerak di sektor jasa. Dengan kata lain kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan implementasi dari hasil kerja pegawai. (Damayanthy,2013:241) Diskominfo merupakan suatu instansi yang bergerak di bidang komunikasi dan informatika terhadap kebutuhan informasi dan melayani kepada masyarakat untuk wilayah Jawa Barat, dimana keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam instansi tergantung pada kinerja para pegawai yang ada di instansi tersebut, pentingnya kinerja pegawai yang ada pada Diskominfo sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tujuan instansi itu, yaitu untuk meningkatkan pelayanan terhadap para masyarakat terutama dalam proses pengawasan dan pembinaan terhadap kebutuhan informasi. Pada kantor diskominfo, seluruh pegawai berjumlah 91 orang yang tersebar diberbagai bidang yang telah 5
ditentukan. Dalam penilaian kinerja pegawai yang selama ini digunakan masih menunjukkan beberapa kelemahan-kelemahan sehingga belum mampu mengukur secara tepat tentang kinerja pegawai. Saat ini pegawai Diskominfo masih memiliki disiplin yang rendah sehingga masih menyebabkan tertundanya pekerjaan yang seharusnya dikerjakan tepat pada waktunya. Ketika seorang pegawai tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan benar mengandalkan tugas yang dibebankan kepada pegawai lain, ini menunjukkan bahwa kinerja belum optimal (Sukmawarti,2013:2) Kinerja pegawai haruslah dijadikan indikator penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Kinerja pegawai yang baik akan memberikan iklim yang baik bagi keberlangsungan perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2013). Berdasarkan rekapitulasi Penilaian kinerja pegawai Diskominfo provinsi Jawa Barat diperoleh data selama empat bulan. Tabel 1.1 Hasil Sasaran Kinerja Pegawai pada kantor Diskominfo bulan Januari-April 2015 Bulan Januari 2015 NO SKP Orang Target 1. 60 69 60 2. 58 1 60 3. 57 3 60 4. 56 1 60 5. 55 1 60 6. 53 1 60 7. 51 2 60 8. 45 1 60 9. 40 2 60 10. 0 1 60 Bulan Februari 2015 SKP Orang Target NO 1. 60 71 60 2. 59 4 60 3. 58 2 60 4. 57 1 60 5. 56 1 60 6 (Bersambung)
6. 55 1 60 7. 51 1 60 8. 0 1 60 NO Bulan Maret 2015 SKP Orang Target 1. 60 70 60 2. 59 2 60 3. 58 4 60 4. 57 2 60 5. 56 1 60 6. 53 2 60 7. 51 2 60 8. 0 6 60 Bulan April 2015 SKP Orang Target NO 1. 60 71 60 2. 59 5 60 3. 58 1 60 4. 57 4 60 5. 55 1 60 6. 51 1 60 7. 45 2 60 8. 0 6 60 Sumber : Rekapitulasi diskominfo Januari-April 2015 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat rekapitulasi penilaian kinerja yaitu sasaran kerja pegawai (SKP). Penilaian pada kriteria ini berdasarkan dari kualitas kerja, kuantitas biaya oprasional dan ketepatan waktu pengumpulan laporan di setiap divisi. Dari data diatas menjelaskan pada (SKP) setiap bulannya memiliki nilai target yaitu 60 poin. Dari data rekapitulasi sasaran kerja pegawai (SKP) pada tabel 1.1 dapat disimpulkan pada tabel berikut: (Sambungan) 7
Tabel 1.2 Hasil Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) selama bulan Januari- April 2015 (Sumber: Rekapitulasi penilaian kinerja pada bulan Januari-April 2015) keterangan 1. Tinggi 57-60 2. Sedang 51-56 3. Rendah 50 Pada tabel 1.2 hasil sasaran kinerja selama periode empat bulan telah disimpulkan penilaian pada bulan januari dengan kategori tinggi dengan bobot nilai 57-60 berjumlah 73 orang dan pegawai dengan kategori rendah berjumlah 4 orang. Pada bulan selanjutnya Februari, maret dan April hasil sasaran kinerja pegawai terus meningkat hingga berjumlah 81 orang pada bulan April, namun sasaran kinerja dalam kategori rendah juga meningkat berjumlah 8 orang pada bulan April. Berdasarkan uraian tersebut pegawai diskominfo mengalami penurunan pada hasil (SKP) yang berdampak pada kinerja perusahaan. Selanjutnya tabel 1.3 menjelaskan hasil perilaku pegawai selama empat bulan Janruari - April 2015. Tabel 1.3 Hasil Perilaku pegawai pada kantor Diskominfo bulan Januari-April 2015 Bulan Januari 2015 NO Sikap Orang Target 1. 40 16 40 2. 39 29 40 3. 38 22 40 4. 35 1 40 5. 34 1 40 6. 33 2 40 7. 32 1 40 8. 30 2 40 9. 25 1 40 8 (Bersambung)
10. 24 3 40 11. 23 1 40 12. 0 3 40 NO Bulan Februari 2015 Sikap Orang Target 1. 40 7 40 2. 39 41 40 3. 38 20 40 4. 37 2 40 5. 34 2 40 6. 33 1 40 7. 32 3 40 8. 31 1 40 9. 30 1 40 10. 24 3 40 11. 0 1 40 NO (Sambungan) Bulan Maret 2015 Sikap Orang Target 1. 40 8 40 2. 39 39 40 3. 38 21 40 4. 37 4 40 5. 35 1 40 6. 34 1 40 7. 33 2 40 8. 30 1 40 9. 24 5 40 10. 0 7 40 Bulan April 2015 Sikap Orang Target NO 1. 40 4 40 2. 39 40 40 3. 38 14 40 4. 37 2 40 5. 35 2 40 6. 33 6 40 7. 32 9 40 8. 31 1 40 9. 27 1 40 10. 24 3 40 11. 0 8 40 Sumber : Rekapitulasi diskominfo Januari-April 2015 9
Pada tabel 1.3 dapat dilihat rekapitulasi penilaian kinerja yaitu perilaku. Penilaian pada kriteria ini dinilai dari orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerja sama antar pegawai, dan kepemimpinan bagi setiap kepala bidang. Dari data rekapitulasi perilaku pada tabel 1.3 dapat disimpulkan pada tabel berikut: Tabel 1.4 Hasil Perilaku selama bulan Januari-April 2015 (Sumber: Rekapitulasi penilaian kinerja pada bulan Januari-April 2015) keterangan 1. Tinggi 36-40 2. Sedang 32-35 3. Rendah 31 Berdasarkan data diatas diperoleh hasil penilaian kinerja yang diukur melalui perilaku dengan bobot penilaian kriteria tinggi dengan nilai 35 sampai 40 poin, pada bulan januari jumlah pegawai yang mendapatkan penilaian tinggi berjumlah 67 orang namun perilaku dengan kategori rendah dengan bobot nilai kurang dari 31 berjumlah 10 orang. Pada bulan berikutnya yaitu bulan Februari mengalami peningkatan pada kategori tinggi yaitu meningkat 70 orang yang mendapatkan nilai tinggi dan 5 orang mendapatkan nilai rendah. Bulan selanjutnya juga pegawai dengan kriteria tinggi meningkat menjadi 73 orang tetapi pegawai dengan kategori rendah juga meningkat menjadi 13 orang. Hingga pada bulan April jumlah pegawai dengan kategori tinggi menurun menjadi 60 orang dan yang mendapat nilai rendah meningkat menjadi 13 orang. Dari data diatas pegawai Diskominfo mengalami fluktuasi setiap bulannya. Berikut ini adalah bentuk dari grafik hasil penilaian kinerja pada pegawai Diskominfo selama periode empat bulan. Nilai total pada laporan hasil prestasi secara 10
keseluruhan diberikan tiap bulannya. kerja ini yang nantinya dikalikan langsung dengan bonus yang Gambar 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Pegawai Pada Diskominfo Provinsi Jawa Barat 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 73 7 78 77 78 3 5 7 7 6 2 1 Januari Februari Maret April 86%-100% 73 78 77 78 58%-85% 7 3 5 7 57% 2 1 7 6 86%-100% 58%-85% 57% Sumber : rekapitulasi penilaian kinerja pada bulan Januari-April 2015 Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat hasil rekapitulasi penilaian kinerja pegawai selama empat bulan priode Januari April tahun 2015. Pada hasil tersebut bulan Januari menunjukkan 73 pegawai yang dianggap memenuhi standar dalam pencapaian kinerjanya ada 2 pegawai yang mendapat penilaian rendah. Namun kondisi yang menunjukkan progres kurang baik ini tidak bertahan lama, karena pada bulan Februari mengalami kenaikan sebanyak 78 orang mendapat nilai sesuai standar dan pegawai yang mendapat nilai rendah hanya 1 orang. Dan di bulan selanjutnya yaitu bulan Maret pegawai dengan kinerja tinggi menurun menjadi 77 orang dan pegawai dengan kinerja rendah meningkat menjadi 7 orang. Hingga puncakknya terjadi pada bulan April pegawai dengan kinerja tinggi naik menjadi 78 orang dan pegawai kinerja rendah berjumlah 6 orang. Penurunan kinerja tersebut juga berdampak pada kuantitas kerja yang tidak mencapai target. Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas berdampak 11
pada hasil kerja. Masih ada pegawai yang tidak memiliki sikap tanggung jawab terhadap tugas diindikasikan sebagai penyebab kurang optimalnya kinerja Diskominfo. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Studi Deskriptif Kinerja pada Pegawai di Kantor Dinas Komunikasi Dan Informasi Provinsi Jawa Barat 1.3 Rumusan masalah 1. Bagaimana gambaran kinerja pada pegawai di kantor Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Jawa Barat? 2. Dimensi apakah yang mempengaruhi kinerja pegawai di kantor Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Jawa Barat? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas adalah untuk : 1. Untuk mengetahui tingkat kinerja pada pegawai kantor Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Jawa Barat 2. Mengetahui Dimensi yang mempengaruhi kinerja pada pegawai Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Jawa Barat 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi Penulis dan berbagai pihak, baik dalam aspek teoritis maupun aspek praktis. Kegunaan penelitian ini diantaranya : a. Aspek Teoritis. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan dan sekaligus sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang serupa. b. Aspek Praktis Berdasarkan aspek praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, khususnya Diskominfo. Dan sebagai gambaran tentang bentuk kinerja yang ada di kantor Diskominfo. 12
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penelitian yang dilakukan dan memperjelas penulisan hasil penelitian. Sistematika yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan isi penelitian secara umum yang meliputi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tentang kajian pustaka penelitian yang membahas teori-teori mengenai perilaku organisasi, kinerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, dan evaluasi kinerja. Penelitian sebelumnya mengenai bidang studi ini juga dibahas di bab ini beserta kerangka pemikiran, hipotesis pemikiran dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, jenis data dan teknik pengumpulan data, teknik sampling dan teknik analisa data. BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dari bab sebelumnya, yang berisi deskripsi variabel, analisis statistik dan analisis pengaruh variabel. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk objek penelitian, serta pihak-pihak yang terkait. 13