DABS PENUTUP 5.1 Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa kegiatan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur belum memenuhi konsep Value for Money khususnya dari segi efisiensi dan efektifitas. Kegiatan tersebut adalah kegiatan Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah, kegiatan ini belum memenuhi unsur efisiensi dan efektifitas. Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan, kegiatan ini belum memenuhi unsur efektifitas. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Pengkatalogan Tajuk Subyek, Pembuatan Literatm Sekunder dan Evaluasi UU No. 4/1990, kegiatan ini belum memenuhi unsur efisiensi dan efektifitas. Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengelolaan Perpustakaan, kegiatan ini bel urn memenuhi unsur efisiensi. 2. Hasil penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timm periode November 2010 s/d Desember Tahun 2010 mempunyai kategori sangat baik, yaitu dengan nilai rata-rata tertimbang IKM 3.26 atau konversi IKM sebesar 81.42. 14 (empat belas) unsur mendapatkan respon yang positif dari informan. Hal ini menunjukkan pelayanan yang 103
104 dilakukan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur telah memenuhi unsur-unsur yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.P AN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit. 3. Beberapa indikator yang ada di Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi di Lingkungan Pemerintah (LAKIP) sudah merefleksikan kualitas layanan prima. Hanya dari hasil analisis yang diperoleh melalui kuesioner untuk pertanyaan terbuka dan juga analisis konsep value for money tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi di Lingkungan Pemerintah (LAKIP). Begitu pula terdapat satu kegiatan yang ada di Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berbeda hasil dengan hasil analisis konsep Value for Money, yaitu kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengelolaan Perpustakaan. 4. Ada tiga unsur kelemahan pada layanan perpustakaan yang masih dirasakan oleh pengunjung, yaitu kemudahan menemukan referensi buku dalam artian unsur kemudahan dalam menemukan referensi buku masih jauh dari harapan pengunjung dengan alasan mereka masih sering mendapatkan buku-buku tidak ditempatkan sesuai dengan letak klasifikasi. Unsur kelengkapan buku juga masih dirasakan kurang oleh pengunjung, hal ini terlihat dari masih seringnya keluhan yang dirasakan pengunjung baik yang lewat media kotak saran maupun wawancara langsung yang dilakukan peneliti. Selain itu untuk kapasitas
105 luas ruang 1ayanan juga masih dirasakan kurang, dengan jum1ah pengunjung yang semakin bertambah luas ruang layanan dirasakan kurang memenuhi kapasitas jumlah pengunjung. 5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2010 yang disusun oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sudah sesuai dengari format yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), namun untuk penetapan indikator pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) hanya merupakan judgement pribadi atasan I pembuat kebijakan sehingga indikator maupun hasil kurang representatif. 6. Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah belum mencenninkan unsur kemudahan dalam menemukan referensi buku dan kelengkapan buku.
106 2. Saran Adapun saran (rekomendasi) yang diajukan peneliti sebagai basil dari penelitian ini dalam rangka memberhasilkan kinerja Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur khususnya di Bidang Perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Periunya komitmen dan arahan dari pimpinan di semua level baik dari Kepala Badan, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Sub Bagian/Bidang kepada staf untuk bersama-sama melaksanakan kinerja sehingga sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan memenuhi konsep ekonomis, efisiensi dan efektifitas, dalam arti perlu adanya manajemen SDM yang baik agar dapat meningkatkan kinerja dari program-program yang telah direncanakan. 2. Perlunya monitoring, pengendalian dan arahan dari pimpinan terkait pelaksanaan tupoksi dengan tujuan mencapai efektifitas dan efisiensi dalam pekerj aan. 3. Pimpinan di semua level baik dari Kepala Badan, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Sub Bagian/Bidang atau pembuat kebijakan perlu menetapkan standar baku mengenai penilaian kinerja serta memperhatikan pendapat dari pihak eksternal dalam hal ini pengunjung tanpa bermaksud menyingkirkan situasi maupun kondisi internal Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sehingga tidak ada perpedaan persepsi dalam hal penilaian kinerja.
107 4. Perlu adanya kewenangan melalui kebijakan dari pimpinan dalam menentukan bagaimana program dilakukan, bagaimana mengatur keuangan, baik penyediaan uang maupun pembelanjaan uang. 5. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur perlu menindaklanjuti beberapa keluhan yang masih dirasakan pengunjung dengan cara memperhatikan jenis buku yang sering pengunjung carl dan jenis buku yang perlu untuk ditambah jumlah ketersediaanya untuk memenuhi kebutuhan pengunjung guna tercapainya kepuasan pengunjung serta meningkatkan kapasitas ruang layanan sehingga tercipta suasana yang nyaman dalam kegiatan membaca. 6. Menteri Aparatur Negara perlu mengkaji lagi Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor: K.EP/25/M.P AN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, sehingga unsur kemudahan dalam menemukan referensi buku dan kelengkapan buku tercukupi dalam keputusan terse but. 7. Perlunya menerapkan sistem pemberian reward (penghargaan) I punishment (sanksi) atas pencapaian kinerja sehingga mamacu stafuntuk berlomba-lomba melakukan kinerja terbaiknya. 8. Untuk penelitian berikutnya diharapkan objek yang digunakan dapat dilakukan di bidang perpustakaan dengan Provinsi yang berbeda, sehingga dapat dijadikan pembanding.
108 9. Dalam penelitian ini jumlah infonnan yang ada sebanyak 150 infonnan, yaitu jumlah minimal yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan lndeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menambah jumlah informan (lebih dari 150 informan), dengan harapan semakin banyak jumlah informan semakin banyak pula peneliti mengetahui kekurangan dan kelebihan kondisi objek penelitiannya. 5.2 Implikasi Penelitian ini dapat menjadi media khususnya bagi instansi dan peneliti pada umumnya dalam melihat kondisi yang ada di layanan perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur baik itu dari segi pelayanan, kelengkapan buku maupun fasilitas sarana prasarana. Penelitian ini juga dapat menjadi gambaran dari kinerja instansi khususnya di bidang perpustakaan, sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan instansi di tahun-tahun berikutnya dapat meningkatkan kinerjanya dan sebagai instansi yang bergerak di public service diharapkan selalu memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kepuasan pengunjung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau bahan masukan bagi penelitan berikutnya.
109 5.3 Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini ada pada jumlah informan yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui nilai kepuasan masyarakat di bidang layanan perpustakaan yaitu jumlah minimal yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Aparatur Negara Nonior: KEP/25/M.P AN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sebayak 150 informan. Karena keterbatasan waktu peneliti dan juga faktor informan (pengunjung) yang hanya sedikit bahkan ada yang tidak mau memberikan waktunya untuk dilakukan wawancara, maka hasil informasi yang didapat peneliti terbatas.