Ardina Miastuti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kematian Janin Dalam Kandungan. Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ovarium.tumor ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Ovarian Cysts: A Review

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

MAKALAH PADA PASIEN IUFD (Intra Uterine Fetal Death)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER OVARIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium

BAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

Referat Fisiologi Nifas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah spiritualitas diturunkan dari kata latin spiritus yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB 4 HASIL. 4.1 Pengambilan Data

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

PENANGANNYA : Antibiotika cervicitis tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman dalam AgNO3 10 % dan irigasi

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

Kanker Leher Rahim (serviks)

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

1 Universitas Kristen Maranatha

KEGANASAN PADA UTERUS

Ca Ovarium. 1. Pengertian

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adenocarcinoma Rndometrium

TANDA-TANDA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

4 Universitas Indonesia

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS

TESIS REZA ADITYA DIGAMBIRO Pembimbing : Prof Dr. Gani W Tambunan, SpPA (K) Dr. H Delyuzar M.Ked(PA), SpPA (K)

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kista ovarium mempunyai permukaan rata dan hlus. Biasanya bertangkai, seringkali

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seri penyuluhan kesehatan. Kanker Leher Rahim. Dipersembahkan dengan gratis. Oleh: Klinik Umiyah. Jl. Lingkar Utara Purworejo,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB I KONSEP DASAR. kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium adalah suatu massa atau jaringan baru yang. abnormal yang terbentuk pada jaringan ovarium serta mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

Transkripsi:

Ardina Miastuti 1510221045

Ca endometrium merupakan urutan ketujuh penyebab kematian dari keganasan pada wanita. ± 2 3% wanita akan mengalami ca endometrium selama hidupnya. Sekitar 75% dijumpai pada stadium I dimana angka ketahanan hidupnya 75% atau lebih. Sebagian besar (70 80%) jenis ca endometrium adalah adenocarcinoma.

Ca Endometrium

Definisi Adalah tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan berdiferensiasi glanular dan berpotensi mengenai miometrium dan menyebar jauh. Epidemiologi Mengenai usia 50 65 tahun dengan rata-rata usia 61 tahun. Wanita kulit hitam resiko lebih rendah (40%). 20 25% mengenai wanita pramenopouse.

Etiologi Belum diketahui pasti penyebabnya, kemungkinan karena : Obesitas Rangsangan estrogen yang terus menerus Menopouse terlambat (usia > 52 tahun) Nulipara Siklus anovulasi Hiperplasia endometrium

Gejala Klinis Perdarahan dari vagina berupa metroragia dapat terjadi pada 80 90% wanita post menopouse. Keputihan. Pembesaran abdomen dan segala penekanan kandung kemih dan rektum.

Stadium FIGO (1988) menetapkan klasifikasi stadium surgikal patologik. Pasien yang tidak layak operasi masuk stadium klinik. 1. Stadium Klinik

2. Stadium Surgikal

Penyebaran 1. Jaringan Sekitar Penyebaran ca endometrium biasanya lambat terutama pada yg berdiferensiasi baik. Penyebarannya kearah cavum uteri dan endoserviks. Dari cavum uteri menuju ke stroma endometrium ke miomuteri ke ligamentum latum dan organ sekitarnya. 2. Melalui Aliran Darah Biasanya proses penyebaran sangat lambat dan tempat metastasenya adalah paru, hati, dan otak.

3. Melalui Kelenjar Limfe Dari kelenjar limfe ovarium akan sampai ke kelenjar para aorta dan melalui kelenjar limfe uterus akan menuju ke kelenjar iliaka interna, eksterna dan iliaka komunis serta melalui kelenjar limfe ligamentum rotundum akan sampai ke kelenjar limfe inguinal dan femoral.

Diagnosis Diagnosis ditegakkan melalui biopsi endometrium atau kuretase diagnostik. Pap smear, untuk menyingkirkan kelainan serviks histeroskopi. Diagnosa pasti : pemeriksaan histopatologik. USG transvaginal. Antigen serum kanker 125 (CA 125).

Ca Ovarium

Definisi Adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel tidak lazim (kanker) pada satu atau dua bagian indung telur. Epidemiologi Urutan keenam kanker tersering pada perempuan di Indonesia setelah ca serviks, uteri, payudara, kolorektal, kulit dan limpoma. Wanita lebih tua(>55 tahun), resiko lebih menderita ca ovarium >besar. Wanita kulit putih > tinggi insidensinya.

Etiologi Penyebabnya hingga kini masih belum jelas, kemungkinan karena : Hipotesis incessant ovulation, Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel yang terganggu dapat menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel tumor.

Hipotesis androgen, Androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium. Hal ini didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen. Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel kanker ovarium.

Gejala Klinis Kanker ovarium tidak menimbulkan gejala pada waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Stadium Awal Gangguan haid Konstipasi (pembesaran tumor ovarium menekan rectum) Sering berkemih (tumor menekan vesika urinaria) Nyeri spontan panggul (pembesaran ovarium) Nyeri saat bersenggama (penekanan / peradangan daerah panggul) Melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada lapisan rahim, pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut)

Stadium Lanjut Asites Penyebaran ke omentum (lemak perut) Perut membuncit Kembung dan mual Gangguan nafsu makan Gangguan BAB dan BAK Sesak nafas Dyspepsia

Stadium Stadium I ovarium. : Pertumbuhan terbatas pada Stadium II : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan perluas pelvis. Stadium III : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua atau ovarium dengan metastasis diluar pelvis nodus inguinal atau retro peritoneal positif. Stadium IV: Pertumbuhan mencakup satu / kedua

Klasifikasi Klasifikasi kanker ovarium menurut WHO berdasarkan gambaran histopatologi dan asal usul jenis sel epitel. Asal-usul sel kanker ovarium berasal dari empat komponen yaitu Epitel permukaan ovarium, celomic atau epithelium germinal, Germ cells, Sex cord ovarium.

Kanker dari Epitel Permukaan Merupakan golongan terbanyak dan sebagian besar 85% ca ovarium berasal dari golongan ini. Jenis-jenis : 1. Karsinoma Serosa Merupakan keganasan epitel ovarium yg sering ditemukan. Mudah tersebar di cavum abdomen dan pelvis, irisan penampang tumor sebagai kistik solid. 2. Karsinoma Musinosa Lebih jarang ditemukan. Sebagian besar tumor multilokular, padat dan sebagian kistik, di dalam kista berisi musin gelatinosa, jarang tumbuh papila eksofitik, area solid berwarna putih susu atau pink, struktur rapat dan konsistensi rapuh.

3. Karsinoma Endometroid ± 20% ca ovarium merupakan ca endometroid. Sebagian besar tumor berbentuk solid dan di sekitarnya dijumpai kista. 4. Karsinoma Sel Jernih Tumor ini berasal dari duktus muleri. Umumnya berbentuk solid, sebagian kistik, warna putih kekuning-kuningan. Sitoplasma sel jernih dan sering dijumpai hopnail appearance yaitu inti yg terletak diujung sel epitel kelenjar atau tubulus. 5. Tumor Brenner Tumor ini diduga berasal dari folikel. Biasanya solid berukuran 5 10 cm dan hampir bersifat jinak. Tumor ini sering dijumpai insidentil pada waktu dilakukan histerektomi.

Kanker dari Sel Germinal Ovarium (Germ Cell) 1. Disgerminoma Adalah tumor ganas sel germinal yg paling sering ditemukan, 5 15 cm, berlobus2, solid, potongan tumor berwarna abu-abu putih sampai abu0abu coklat dg potongan mirip ikan tongkol. Tumor marker untuk disgerminoma adalah serum Lactic Dehydrogenase (LDH) dan Placental Alkaline Phosphatase (PLAP). 2. Tumor Sinus Endodermal Berasal dari sakus vitelinus/yock sac dari embrio. Berupa jaringan kekuning-kuningan dengan area perdarahan, nekrosis, degenerasi gelatin dan kistik. Tumor marker untuk tumor sinus endodermal adalah alfa fetoprotein (AFP).

3. Teratoma Immatur Massa tumor sangat besar dan unilateral, penampang irisan bersifat padat dan kistik, berwarna warni, komponen jaringan kompleks, jaringan embrional belum berdiferensiasi umumnya berupa neuroepitel. Tumor marker : alfa fetoprotein (AFP) dan Chorionic Gonadotropin (HCG). 4. Teratokarsinoma Sangat ganas, sering disertai sel germinal lain, AFP dan HCG serum dapat positif. Massa tumor relatif besar, berkapsul, sering ditemukan nekrosis berdarah.

Kanker Berasal dari Stroma Korda Seks Ovarium (Sex Cord Stromal) 1. Tumor Sel Granulosa-teka Kira-kira 60% dari tumor ini menjangkit wanita post menopause. Tumor ini dikenal sebagai feminizing tumor. Neoplasma ini dikategorikan low malignant. 2. Androblastoma Tumor ini memproduksi hormon androgen yg dapat merubah bentuk penderita menjadi kelaki-lakian atau disebut juga masculinizing tumor.

3. Ginandroblastoma Merupakan peralihan antara tumor sel granulosa dan arrhenoblastoma dan sangat jarang. 4. Fibroma Kadang-kadang sulit dibedakan dengan tekoma. Sering disertai dengan asites dan hidrotoraks yg dikenal sebagai sindroma Meigh.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan kanker ovarium sangat ditentukan oleh stadium, derajat diferensiasi, fertilitas, dan keadaan umum penderita. Pengobatan utama adalah operasi pengangkatan tumor primer dan metastasisnya, dan bila perlu diberikan terapi adjuvant seperti kemoterapi, radioterapi (intraperitoneal radiocolloid atau whole abdominal radiation), imunoterapi/terapi biologi, dan terapi hormon.

IUFD

Definisi Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika masing-masing berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan usia kehamilan 20 minggu atau lebih.

Etiologi Menurut Mochtar (2004), lebih dari 50% kasus, etiologi kematian janin dalam kandungan tidak ditemukan atau belum diketahui penyebabnya dengan pasti. Beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, antara lain : Perdarahan : plasenta previa dan solusio plasenta. Preeklampsi dan eklampsia Penyakit-penyakit kelainan darah Penyakit infeksi dan penyakit menular Penyakit saluran kencing Penyakit endokrin: diabetes melitus Malnutrisi

Klasifikasi Menurut Wiknjosastro (2005) dalam buku Ilmu Kebidanan, kematian janin dapat dibagi dalam 4 golongan yaitu : Golongan I : Kematian sebelum masa kehamilan mencapai 20 minggu penuh. Golongan II : Kematian sesudah ibu hamil 20 hingga 28 minggu. Golongan III : Kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late foetal death) Golongan IV : Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan di atas.

Faktor-faktor IUFD Faktor Ibu Usia (usia yg baik untuk ibu hami adalah 20 30 tahun) Paritas ANC Penyulit (Anemia, preeklamsi/eklamsi,solutio plasenta, DM, infeksi dalam kehamilan, KPD) Faktor Janin Kelainan kongenital Infeksi intranatal Kelainan tali pusat

Pemeriksaan Penunjang Ultrasonografi Tidak ditemukan DJJ (Denyut Jantung Janin) maupun gerakan janin, seringkali tulang-tulang letaknya tidak teratur, khususnya tulang tengkorak sering dijumpai overlapping cairan ketuban berkurang. Rontgen foto abdomen Tanda Spalding Tanda Spalding menunjukkan adanya tulang tengkorak yang saling tumpang tindih (overlapping) karena otak bayi yang sudah mencair, hal ini terjadi setelah bayi meninggal beberapa hari dalam kandungan. Tanda Nojosk Tanda ini menunjukkan tulang belakang janin yang saling melenting (hiperpleksi). Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah. Tampak udema di sekitar tulang kepala. Pemeriksaan darah lengkap, jika dimungkinkan kadar fibrinogen

Penatalaksanaan Penanganan Pasif Menunggu persalinan spontan dalam waktu 2 4 minggu Pemeriksaan kadar fibrinogen setiap minggu Penanganan Aktif Untuk rahim yang usianya 12 minggu atau kurang dapat dilakukan dilatasi atau kuretase Untuk rahim yang usia lebih dari 12 minggu, dilakukan induksi persalinan dengan oksitosin. Untuk oksitosin diperlukan pembukaan serviks dengan pemasangan kateter foley intra uterus selama 24 jam