KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN PENINGKATAN KERAMPILAN PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT Bagi KARYAWAN PUSKESMAS KEBONSARI

BAB 1 PENDAHULUAN. paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan

BASIC LIFE SUPPORT Emergency First Aid Course

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

PENANGANAN KEGAWATANDARURATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Dr.Trianto Susetyo Sp.OG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

KUESIONER PENELITIAN

PENANGANAN KEGAWATANDARURATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU KABUPATEN BLORA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSEP KEGAWATDARURATAN I

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 3

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

PROTAP DAN SOP TRIASE DI UNIT GAWAT DARURAT/UGD RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

Medical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM)

13. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pesawat Udara SUBSTANSI MATERI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Universita Sumatera Utara

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

1. Melakukan kajian situasi

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PENYIAPAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

PENERAPAN SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU TERHADAP BENCANA INDUSTRI DI RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

DISASTER PLAN. Oleh : dr. Iryani R ambarwati

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama,

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor:000/SK/RSMH/I/2016

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

PT. SEPRO INDOTAMA Pelatihan & Konsultasi K3

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kasus Diabetes Mellitus (DM) (Depkes RI, 2008). International Diabetes

PANDUAN MENGHADAPI BENCANA

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

PENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. menaruh adanya minat terhadap pentingnya kesehatan. Sehat menurut kamus Besar

METODE TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI AMBULANCE

EVALUASI TERHADAP PROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas : TK Panglima Angkasturi, Medan : SD Negeri , Medan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

panduan praktis Pelayanan Ambulan

I. PENDAHULUAN. hidup layak dan baik. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

d. Sumber Data Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota

BAB I PENDAHULUAN. bukan cedera yang membutuhkan pertolongan segera. Gawat darurat adalah suatu

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI TENAGA BARU BIDAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. INDONESIA SEHAT Dalam upaya menuju Indonesia Sehat 2010, maka

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 51

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perbedaan jenis pelayanan pada:

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

PENANGANAN MEDIS AKUT KORBAN BENCANA. Hendro Wartatmo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 35

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PARU BATU

Al Afik,S.Kep.,Ns Defib/Leader Keterangan : Skill station terdiri 1. Resusitasi Jantung Paru

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I 1. PENDAHULUAN Puskesmas rawat inap merupakan organisasi fungsional dalam upaya kesehatan yang memberikan pelayanan terhadap kasus kegawatdaruratan disamping pelayanan promotif preventif, maupun pelayanan medik dasar. Seiring dengan peningkatan jenis pelayanan yang diberikan berupa pelayanan kegawatdaruratan, makan diperlukan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dalam penanganan kegawatdaruratan. Gawatdarurat merupakan keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Kondisi tersebut membutuhkan kesiapan petugas untuk melakukan penanganan pada kasus gawat darurat. Disamping itu pasien gawat darurat membutuhkan keterampilan dan manajemen yang tepat, disamping lebih efisien dibutuhkan suatu koordinasi antar unit pelayanan dimana pasien tersebut akan dirujuk untuk penanganan lebih lanjut. Dalam upaya meningkatkan kesiapan memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang optimal, efisien, menjamin keselamatan pasien, dan melakukan prosedur rujukan pada kasus kegawatdaruratan yang benar maka tenaga kesehatan hendaknya memiliki keterampilan kegawatdaruratan. Keterampilan kegawatdaruratan dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan kegawatdaruratan secara berkesinambungan sehingga dapat menyegarkan kembali pengetahuan tenaga kesehatan tersebut dalam menangani kasus kegawatdaruratan. 2. LATAR BELAKANG UPT Puskesmas Kintamani I merupakan salah satu dari 5 puskesmas yang melayani rawat inap di Kabupaten Bangli. Sebagai puskesmas rawat inap, Puskesmas Kintamani I melakukan pelayanan penanggulangan terhadap kasus gawat darurat yang bertujuan untuk mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat darurat, merujuk penderita gawat darurat melalui system rujukan, serta menanggulangi korban bencana. Dalam kurun waktu 1 bulan rata-rata UPT Puskesmas Kintamani I menangani.. kasus kegawatdaruratan dengan berbagai tingkat kegawatan. Untuk itu penting dilakukan program pelatihan kegawatdaruratan bagi petugas di puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petugas dalam penanganan kasus kegawatdaruratan sehingga berdampak te\hadap peningkatan kualitas pelayanan, mutu dan keselamatan pasien.

3. TUJUAN a. Tujuan Umum Menyelenggarakan pelatihan dalam kegawatdaruratan secara profesional dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di Puskesmas Kintamani I, sehinga mampu menangani kasus-kasus kegawatdaruratan secara optimal, terarah dan terpadu. b. Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menangani masalah airway, breathing, circulation Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menggunakan obatobatan dan alat-alat resusiatasi gawat darurat jantung serta pemasangan EKG Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan evakuasi medic, meliputi triage, evakuasi dan transportasi pasien syok trauma keracunan dan gigitan hewan berbahaya 4. KEGIATAN a. Nama kegiatan : program pelatihan gawat darurat (triase) pada Puskesmas Kintamani I b. Rincian kegiatan : pelatihan kegawatdaruratan dilakukan dua tahap, yaitu pemberian materi kegawatdaruratan tahap I dan pemberian materi kegawatdaruratan tahap II. Kegiatan Pelatihan kegawatdaruratan tahap I Materi Bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru) Penanganan masalah airway, breathing, circulation Pengenalan dan penggunaan obat-obatan dan alatalat resusiatasi Penanganan pasien gawat darurat jantung serta pemasangan EKG Pelatihan Kegawatdaruratan tahap II Penanganan evakuasi medic, meliputi triage, evakuasi dan transportasi pasien Penanganan pasien syok Penanganan pasien trauma Penanganan pasien keracunan dan gigitan hewan berbahaya

Pada masing-masing tahap pelatihan tersebut dilakukan pemberian materi diikuti dengan simulasi kasus untuk mempraktekkan keterampilan dasar yang telah di uraikan sebelumnya. 5. PELAKSANA Pelaksana kegiatan adalah tim Pokja Usaha Kesehatan Perorangan Puskesmas Kintamani I bekerja sama dengan dokter yang telah melakukan pelatihan ACLS dan ATLS serta Perawat yang terlatih BTCLS. 6. PELAKSANAAN a. Jadwal kegiatan pelatihan gawatdarurat tahap I pada bulan Maret 2016 dan Pelatihan gawatdarurat tahap II bulan Juni 2016 b. Pelaksanaan Kegiatan yaitu ruang Pertemuan Puskesmas Kintamani I 7. SASARAN : dokter, bidan dan perawat 8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Pada tahap akhir pelatihan akan dilakukan evaluasi kepada peserta pelatihan dengan pemberian 3 kasus kegawatdaruratan. Penilaian dilakukan dengan mengisi mengisi poin penilaian pada lembar evaluasi. Selanjutnya laporan pelaksanaan kegiatan akan dibuat oleh ketua Pokja UKP Kintamani I kepada kepala Puskesmas Kintamani I 9. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini dibuat guna seperlunya 10. LAMPIRAN - Jadwal pelaksanaan - Lembar evaluasi peserta pelatihan Mengetahui Kepala Puskesmas Kintamani I Kintamani, Februari 2016 Pelaksana Pokja UKP

drg. Agus Kawibawa NIP : 196908152010011003 dr. Luh Komang Ayu Widhiaty Karang NIP : 198809062014122001 Lampiran 1 JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) PADA PUSKESMAS KINTAMANI I

NO NAMA KEGIATAN JADWAL KEGIATAN Feb 2016 Maret 2016 April 2016 Juni 2016 Juli 2016 1. Penyusunan rencana kegiatan V (kerangka acuan) 2. Penyusunan instrument V 3. Pelaksanan Pelatihan V V 4. Pengolahan dan evaluasi V V 5. Penyusunan laporan hasil V V Lampiran 2 No. LEMBAR EVALUASI PESERTA PELATIHAN GAWAT DARURAT TAHAP I SKOR

1. Kemampuan mendiagnosis kasus gawat darurat dan gawat darurat jantung 2. Kemampuan melakukan resusutasi jantung paru (RJP) 3. Kemampuan membuka dan membebaskan jalan nafas Keterampilan penanganan pasien tersedak 4. Pengenalan dan kemampuan menggunakan obatobat resusitasi 5 Pengenalan dan kemampuan penggunaan alat-alat resusitasi 6. Keterampilan pemasangan EKG No. 1. LEMBAR EVALUASI PESERTA PELATIHAN GAWAT DARURAT TAHAP I Keterampilan melakukan triage SKOR 2. Kemampuan dalam evakuasi dan transportasi pasien 3. Kemampuan melakukan prosedur sebelum rujukan 4. Kemampuan dalam penulisan rekam medis Penanganan pasien trauma kepala, leher, thorax 5. Penanganan pasien patah tulang dan pemasangan 6. bidai Keterampilan menangani luka dan perdarahan 7. Keterampilan menangani luka bakar 8. Keterampilan pemasangan NGT 9.