BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Pajak Tangguhan deferred tax sudah tidak asing lagi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. baik materiil maupun spirituil. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya sebuah periode operasi perusahaan akan diakhiri dengan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang diberikan, maka tidak terlepas bahwa pajak memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti kaidah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berdaulat. Dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. indikasi kondisi perusahaan sebelum pada akhirnya mengambil suatu keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan metode penelitian menurut Sutedi (2011:53), Merupakan cara

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan mengenai pertanggung jawaban pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

Laporan Keuangan: Neraca

ACCOUNTING FOR INCOME TAX

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pajak merasakan manfaat dari pajak secara langsung, Karena pajak

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan perlu menyusun dan menyajikan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

perbincangan yang menarik bagi para akuntan dan analis keuangan. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Menurut Eisenhardt dalam

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. (UU KUP) Nomor 16 Tahun 2009 pasal 28 (1) diatur bahwa Wajib Pajak (WP)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan gambaran fakta fakta yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik manajemen laba sudah menjadi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia maupun di luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan peraturan perundang-undangan Perpajakkan, sedangkan laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan (Agency Theory) Teori ini menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat atau intersection

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama perusahaan go public yang di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban

melakukan penelitian yang sejenis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya untuk dapat memperoleh pengembalian hasil investasi. Empat

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman menghadapkan perusahaan dengan persaingan

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan oleh pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

ABSTRAK. Kata kunci : laba bersih, PSAK No.46. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis ekonomi yang berkepanjangan dan melanda hampir di semua negara di kawasan Asia Tenggara. Salah satu usaha yang dilakukan Indonesia adalah dengan menata kembali sistem perekonomian yang sudah ada, antara lain dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang baru untuk diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satu contoh konkrit pemerintah dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri adalah melalui kebijakan fiskal yaitu pajak. Besarnya peranan pajak sebagai sumber pendapatan negara sangat dibutuhkan, karena hampir sebagian besar penerimaan yang diperoleh oleh negara berasal dari pajak. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. Sektor swasta berperan dalam penerimaan pajak. Untuk meningkatkan pembayaran pajak, penting untuk menciptakan iklim yang baik di dunia usaha dan investasi. Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 yang mengatur tentang akuntansi pajak penghasilan. Sebelum PSAK No. 46 diberlakukan, praktik pelaporan keuangan yang berkaitan dengan pajak penghasilan berpedoman pada PSAK No. 16 paragraf 77. PSAK No. 1

2 46 di terbitkan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan yang berkaitan dengan akuntansi pajak penghasilan. PSAK No. 46 yang wajib diterapkan dan mulai berlaku efektif 1 Januari 1999 untuk perusahaan publik dan 1 Januari 2000 untuk perusahaan non publik ini merupakan pendekatan baru dibidang perpajakan. Tidak hanya di Indonesia tetapi di negara maju sekalipun. Penggunaaan balance sheet liability method merupakan hal baru dalam standar akuntansi. Pembahasan yang lazim masih menggunakan deferred method atau income statement liability untuk pengakuan pajak tangguhan. Hal itu dapat membawa dampak positif maupun negative bagi perusahaan, tergantung kondisi setiap perusahaan dan dari mana melihatnya. Dampak positifnya seperti menambah saldo laba, ekuitas negative juga bisa terpulihkan melalui pengakuan pajak tangguhan. Sementara itu, bagi pemakai informasi dapat mengetahui dampak pajak masa depan yang dapat dibaca pada laporan keuangan. Aktiva pajak tangguhan terjadi apabila laba akuntansi lebih kecil dari pada laba fiskal akibat perbedaan temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi dari pada laba fiskal mengakibatkan perusahaan dapat menunda pajak terutang tersebut pada periode mendatang. Namun, apabila laba fiskal tidak mungkin tersedia dalam jumlah memadai untuk dapat dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, atau bila dimungkinkan adanya realisasi manfaat pajak dimasa depan kurang dari 50 persen (Kiswara, dalam ferdianto, 2010), maka aktiva pajak tangguhan tidak diakui dan perusahaan akan mencatat cadangan aktiva pajak tangguhan.

3 Dalam PSAK No. 46 yang menyatakan bahwa nilai tercatat aktiva pajak tangguhan harus ditinjau kembali (pada tanggal neraca). Perusahaan harus menurunkan nilai tercatat tersebut apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai. Dengan adanya kewajiban untuk selalu melakukan peninjauan kembali pada tanggal neraca, maka setiap tahun manajemen harus membuat suatu penilaian untuk menentukan saldo aktiva pajak tangguhan dan cadangan aktiva pajak tangguhan, sedangkan penilaian manajemen untuk menentukan saldo cadangan aktiva pajak tangguhan tersebut dapat bersifat subjektif (Suranggane, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Suranggane (2007) menganalisis aktiva pajak tangguhan dan akrual sebagai indikator manajemen laba. Hasil dari penelitian Suranggane (2007) menemukan bahwa hanya variable akrual saja yang memiliki pengaruh signifikat pada terjadinya manajemen laba. Penelitian lain yang dilakukan oleh Phillips (dalam Suranggane, 2007) menyatakan bahwa kesalahan dalam model akrual untuk mengindikasikan manajemen laba dapat dikurangi dengan memfokuskan pada beban pajak tangguhan. Dalam penelitian tersebut digunakan model distribusi laba sebagai pengukur manajemen laba. Dalam penelitian tersebut ditemukan bukti empiris bahwa beban pajak tangguhan dan akrual secara signifikan dapat mendeteksi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan menghindari penurunan laba dan menghindari kerugian.

4 Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan secepat mungkin ditingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan apakah terdapat arus kas pada saat bersamaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitan sebelumnya yaitu terletak pada variabel dependennya yang mana pada penelitian ini menggunakan variabel dependennya Pertumbuhan Laba. Selain itu, populasi dan smpel yang digunakan dalam penelitian ini lebih ke pada sektor industri barang konsumsi dengan periode penelitian 2011-2014. Berdasarkan uraian diatas masalah yang akan diteliti oleh penulis yaitu apakah cadangan aktiva pajak tangguhan dan akrual berpengaruh terhadap laba perusahaan. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN DAN KEBIJAKAN AKRUAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014. B. RUMUSAN MASALAH Laba merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan. Laba adalah hasil dari aktivitas operasi perusahaan. Para pemakai laporan keuangan menggunakan laba sebagai salah satu sumber informasi untuk pengambilan keputusan.

5 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah aset pajak tangguhan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.? 2. Apakah kebijakan akrual berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.? C. TUJUAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui : 1. Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap pertumbuhan laba. 2. Pengaruh kebijakan akrual terhadap pertumbuhan laba. 2. KONTRIBUSI PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Sebagai sarana pembelajaran dalam menambah pengetahuan penulis. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambarakan dan masukan kepada perusahaan tentang keterkaitan serta pengaruh asset pajak tangguhan dan akrual terhadap pertumbuhan laba.

6 3. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi literature yang sudah ada untuk peningkatan kualitas penelitaian lebih lanjut mengenai pajak tangguhan dan kebijakan akrual. 4. Bagi Pembaca Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang pengaruh aset pajak tangguhan dan kebijakan akrual terhadap pertumbuhan laba.