AKUNTANSI UNTUK SUMBER- SUMBER ALAM DAN ASET TAK BERWUJUD

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

INTANGIBLE ASSETS (ASET/AKTIVA TIDAK TAMPAK)

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

BAB XIX AKUNTANSI ASET TETAP TIDAK BERWUJUD

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

PSAK 19 ASET TIDAK BERWUJUD (REV 2009)

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

AKTIVA TETAP BERWUJUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

LINGKUNGAN BISNIS : PERPAJAKAN DAN KEUANGAN

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD

Makalah Aktiva. Aktiva Tetap Berwujud

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,

PSAK No. 19 (Revisi 2000) tentang Aktiva Tidak Berwujud telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 13 Oktober 2000.

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN XIV PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

BAB III Pelaporan Investasi Saham Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYUSUTAN (Depreciation)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2. PENGAMPU Nugraeni

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets)

Chapter 9. Financial Accounting, IFRS Edition Weygandt Kimmel Kieso. Slide 9-2

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

AUDIT ON SECURITIES & INVESTMENT

By Afifudin PSP FE Unisma 2

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

AKUNTANSI PAJAK. Amanita Novi Yushita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 2 LANDASAN TEORI

Deplesi. Aset sumber alam dapat dibagi menjadi 2 macam: 1. Sumber penghasilan biologi (dari makhluk hidup misal:tambang kayu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd.

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

HAKIKAT REKONSILIASI. Perbedaan timbul terkait pengakuan pendapatan dan beban di laporan laba rugi.

BAB II LANDASAN TEORITIS

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. Tatap muka ke /03/2015 KwuAgroind/MerintisUsaha.2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

L2

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 48 Tahun : 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Pengeluaran setelah Perolehan Aktiva Tetap (Subsequent Expenditure)

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

BAB XII KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA

Jenis usaha yg dipilih tergantung pada: Minat seseorang = keinginan seorang melakukan sesuatu berdasarkan dari hati didorong krn suatu kebutuhan yg

Alchudri Dosen Akuntansi UIN SUSKA Riau. Disampaikan pada Pelatihan Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau 21 April 2010

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang

BAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk

AKTIVA TETAP BERWUJUD

DEPRESIASI / PENYUSUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

AKUNTANSI UNTUK SUMBER- SUMBER ALAM DAN ASET TAK BERWUJUD

IFRS mendefinisikan industri ekstra sbg bisnis yg beroperasi untuk mendapatkan & menggali sumber alam yg berada dalam atau dekat permukaan bumi. Biaya perolehan sumber alam yang bisa ditambang adalah harga untuk mendapatkan & menyiapkan barang tambang sampai siap utk digunakan.

Pengalokasian biaya perolehan sumber alam menjadi beban dengan cara yang rasional dan sistematis selama masa manfaatnya disebut deplesi. Untuk mencatat deplesi, pada umumnya perusahaan pertambangan menggunakan metode satuan hasil. Pada metode tersebut, perusahaan membagi total biaya perolehan sumber alam (dikurangi nilai residu) dengan taksiran jumlah hasil yang bisa digali, sehingga dapat ditentukan deplesi per satuan hasil. Beban deplesi pada suatu tahun, ditentukan dengan mengalikan deplesi per satuan hasil dengan jumlah hasil yang digali pada tahun yg bersangkutan. Rumusnya adalah sebagai berikut :

RUMUS BEBAN DEPLESI Total biaya perolehan dikurangi nilai residu : = Taksiran Total Hasil Beban Deplesi Per satuan Hasil Beban Deplesi Per Satuan Hasil Jumlah Unit Hasil Yang Digali x = Beban Deplesi Per Tahun

Contoh Soal PT Tambang Batu Bara menginvestasikan Rp50 M dalam sebuah tambang batu bara yang ditaksir akan menghasilkan 10 juta ton batubara, tanpa nilai residu. Tahun pertama, PT Tambang Batu Bara telah menambang 800.000 ton batu bara. Hitung beban deplesi untuk tahun pertama!

RUMUS BEBAN DEPLESI : 50.000.000.000 10.000.000 = 5.000/ton x 5.000 800.000 = 4.000.000.000

Penyajian Dalam Laporan Keuangan Tambang Batubara 50.000.000.000 Kurangi : Akum. Deplesi 4.000.000.000 46.000.000.000

Jurnal Beban Deplesi 4.000.000.000 Akumulasi Deplesi 4.000.000.000 (untuk mencatat beban deplesi tambang batubara)

ASET TAK BERUJUD Merupakan hak-hak istimewa dan keuntungan kompetitif yg timbul dari pemilikan aset jangka panjang yg tidak memiliki substansi fisik (tidak berujud). Aset tak berujud timbul dari sumber2 berikut : 1. Diberi oleh pemerintah, spt misalnya hak paten, hak cipta & merk dagang 2. Akusisi perush. Lain yg dalam harga belinya mencakup suatu pembayaran untuk keunggulan perush. Yg diakusisi (goodwill) 3. Hak memonopoli yg timbul dari perjanjian kontrak, spt misalnya franchise dan sewa guna.

Akuntansi Untuk Aset Tak Berujud Apabila aset tak berujud memiliki umur terbatas, maka perush. Hrs mengalokasikan biaya perolehan aset tak berujud ke periodeperiode slm umur aset tsb dgn proses yg sama spt halnya depresiasi. Proses untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tak berujud disebut amortisasi. Biaya perolehan aset tak berwujud yg memiliki umur tidak terbatas tidak perlu diamortisasi.

Jenis-Jenis Aset Tak Berujud Hak Paten Hak Cipta Hak Merek dan Nama Dagang Franchise & Lisensi Goodwill

Hak Paten Hak khusus yang diberikan oleh pemerintah kpd penerimanya untuk menghasilkan, menjual, atau melakukan pengendalian lain atas suatu penemuan dalam jangka waktu tertentu sejak hak tersebut diberikan. Biasanya diberikan untuk jangka waktu 20 tahun. Biaya perolehan awal suatu hak paten adalah harga tunai atau ekuivalen harga tunai yang dibayarkan untuk mendapatkan suatu hak paten. Hak paten berguna untuk melindungi perusahaan dari perbuatan pihak lain yang berusaha meniru rancangan produk yang merupakan temuan asli perusahaan. Hak paten diamortisasi selama masa berlaku hak tersebut.

HAK CIPTA Pemerintah adalah pemberi hak cipta yg memberikan hak eksklusif kepada pemegangnya untuk mereproduksi dan menjual barang-barang hasil karya artistik dan penerbitan. Biaya perolehan hak cipta adalah biaya untuk mendapatkan dan mempertahankannya. Hak cipta diamortisasi dalam jangka waktu sesuai dengan masa berlakunya hak cipta.

Hak Merek dan Nama Dagang Merek atau nama dagang adalah kata, sebutan atau simbol yg mengidentifikasikan sebuah perusahaan atau produk tertentu, cth coca cola, lux, pepsodent dll. Pencipta atau pengguna awal bisa mendapatkan hak yang dilindungi hukum atas pemakaian merek atau nama dagang dengan mendaftarkan nama atau merek tsb kepada pemerintah. Berhubung hak merek atau nama dagang mempunyai masa penggunaan yang tidak terbatas maka tidak diamortisasi.

Franchise & Lisensi Franchise adalah suatu perjanjian kontrak antara pemberi franchise (franchisor) dengan penerima franchise (franchisee). Franchisor memberi hak kepada franchisee untuk menjual produk ttt, menggunakan jasa ttt, atau menggunakan merek atau nama dagang ttt. Lisensi adalah jenis lain dari franchise yang melibatkan pemerintah (pemerintah daerah) dengan perusahaan. Franchise semacam ini memberi ijin kpd perush. Utk menggunakan fasilitas publik dalam menjalankan usahanya. Cth. Penggunaan gelombang udara untuk radio atau stasiun tv. Perusahaan harus mengamortisasi biaya perolehan franchise atau lisensi selama masa berlaku hak tersebut.

GOODWILL Goodwill mencerminkan nilai semua keunggulan atribut yang berkaitan dengan suatu perusahaan. Atribut tsb misalnya manajemen yg istimewa, lokasi strategis, relasi dgn pelanggan yg baik, produk yg berkualitas dll Goodwill merupakan selisih (kelebihan) antara harga beli dengan nilai wajar aset bersih (aset dikurangi kewajiban) perusahaan yang dibeli. Goodwill tidak diamortisasi (karena dianggap mempunyai umur tdk terbatas), tetapi nilainya harus dikurangi apabilai nilai goodwill menurun.

Contoh Soal PT Krisna Farma memperoleh hak paten utk suatu produk dengan biaya perolehan Rp60.000.000 yang berlaku selama 8 tahun. Dengan demikian amortisasi hak paten per tahun adalah Rp60.000.000 : 8 thn = Rp7.500.000 Jurnal : beban Amortisasi hak paten 7.500.000 hak paten 7.500.000