PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets
|
|
- Sonny Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets 1
2 Ruang Lingkup Dikecualikan dari penerapan PSAK 19 : Aset tidak berwujud yang diatur standar lain (goodwill-psak 22) Aset keuangan (PSAK 50) Hak penambangan (PSAK 29) dan sumber daya lain yang tidak dapat diperbarui 2
3 1. Pengertian Aset Tidak Berwujud Aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik Aset: Adanya kontrol, dan Keuntungan ekonomis di masa depan Keteridentifikasian Pengendalian Adanya Keuntungan Ekonomis di masa depan 3
4 2. Pengertian Aset Tidak Berwujud Dapat diidentifikasi: Keteridentifikasian Dapat dipisahkan/dibedakan, atau Timbul dari kontrak atau hak legal lainnya 4
5 3. Pengertian Aset Tidak Berwujud Pengendalian atas Sumber Daya Terdapat kontrol, jika: Mampu memperoleh manfaat ekonomis masa depan, dan Dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomis tersebut 5
6 4. Pengertian Aset Tidak Berwujud Adanya Keuntungan Ekonomis di masa depan Manfaat ekonomis yang muncul mencakup: Pendapatan dari penjualan barang atau jasa Penghematan biaya, atau Manfaat lain dari penggunaan aset tersebut 6
7 Contoh Software komputer Paten Copyright Daftar pelanggan Lisensi Kuota Impor franchise Hak Pemasaran 7
8 Pengakuan dan Pengukuran Prinsip Umum: Dalam mengakui suatu item sebagai aset tidak berwujud, entitas perlu menunjukkan bahwa item tersebut: Memenuhi definisi aset tidak berwujud Memenuhi kriteria pengakuan 8
9 2. Pengakuan dan Pengukuran Kriteria Pengakuan Aset tidak berwujud harus diakui jika, dan hanya jika: Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut, dan Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal. Dalam menilai kemungkinan: Menggunakan asumsi masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan Estimasi terbaik manajemen 9
10 3. Pengakuan dan Pengukuran Pengeluaran yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai beban Aset tidak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan 10
11 4. Pengakuan dan Pengukuran 1. Perolehan terpisah Aset tidak berwujud dapat diperoleh dari 2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis 3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah 4. Pertukaran aset 5. Goodwill yang dihasilkan internal 6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal 11
12 5. Pengakuan dan Pengukuran 1. Perolehan terpisah 2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis 3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah 4. Pertukaran aset 5. Goodwill yang dihasilkan internal Biaya perolehan = harga beli dan segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung Nilai wajar pada tanggal akuisisi Diakui pada nilai wajar atau pada nilai nominalnya Nilai wajar, kecuali tidak ada substansi komersial (nilai tercatat aset yang dilepas) Tidak boleh diakui sebagai aset (tidak dapat teridentifikasi) 6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal 12
13 Aset Tidak Berwujud - Internal 6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan internal Sulit menentukan apakah suatu aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal memenuhi kriteria untuk diakui: Menentukan saat timbulnya aset yang dapat diidentifikasi dan akan menghasilkan manfaat ekonomis masa depan Menentukan biaya perolahan aset tersebut secara andal Perlu kriteria tambahan 13
14 2. Aset Tidak Berwujud - Internal Dalam menentukan apakah aset tidak berwujud yang dihasilkan internal memenuhi syarat untuk diakui, entitas menggolongkan proses dihasilkannya aset menjadi dua tahap: 1. Tahap Riset, dan 2. Tahap Pengembangan Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian 14
15 3. Aset Tidak Berwujud - Internal Aset tidak berwujud yang timbul dari Riset tidak boleh diakui Pengeluaran riset diakui sebagai beban pada saat terjadinya Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru 15
16 4. ATB Dihasilkan Internal - Pengembangan Aset tidak berwujud yang timbul dari kegiatan Pengembangan, diakui jika, dan hanya jika,terpenuhi semua hal ini: Kelayakan teknis penyelesaian Niat menyelesaikan dan menggunakan atau menjualnya Kemampuan menggunakan atau menjual Kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis masa depan Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan dan, menggunakan atau menjualnya Kemampuan mengukur secara andal pengeluaran terkait aset tersebut 16
17 5. Aset Tidak Berwujud - Internal Kapan pengeluaran dikapitalisasi? Tanggal 1 Tanggal 2 Tanggal 3 Riset Pengembangan Dibebankan dan tidak dapat disajikan kembali Dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud = biaya perolehan Tanggal 1 Tahap Pengembangan dimulai Tanggal 2 Kriteria Pengakuan terpenuhi Tanggal 3 Tanggal aset baru hasil pengembangan siap digunakan 17
18 6. Aset Tidak Berwujud - Internal Merek, kepala surat kabar, judul publisitas, daftar pelanggan yang dihasilkan secara internal, tidak boleh diakui sebagai aset tak berwujud Karena tidak dapat dibedakan dengan biaya untuk mengembangkan usaha secara keseluruhan 18
19 Pengukuran setelah Pengakuan Pilihan sama seperti PSAK16 Aset Tetap Model Biaya, Biaya perolehan akumulasi amortisasi akumulasi kerugian penurunan nilai atau Model Revaluasi, Nilai wajar akumulasi amortisasi akumulasi kerugian penurunan nilai 19
20 Masa Manfaat Pengukuran setelah pengakuan awal aset tak berwujud didasarkan pada usia manfaatnya Entitas harus menilai apakah masa manfaat dari aset tak berwujud: Terbatas atau Tak Terbatas Jangka waktu atau jumlah produksi atau jumlah unit serupa yang dihasilkan, selama masa manfaat Berdasarkan analisis seluruh faktor relevan Tidak ada batas yang terlihat pada saat ini atas periode yang mana aset diharapkan menghasilkan manfaat Tak Terbatas berbeda dengan Tak Terhingga Diamortisasi Tidak Diamortisasi 20
21 Amortisasi Masa Manfaat Terbatas Amortisasi Dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan Dihentikan pada waktu yang lebih dulu antara ketika aset digolongkan sebagai tersedia untuk dijual (PSAK 58) atau tanggal ketika aset dihentikan pengakuannya Metode harus menggambarkan pola konsumsi atas manfaat aset. Dr. Beban Amortisasi xxx Cr. Aset (atau akumulasi amortisasi) xxx 21
22 Amortisasi Nilai Residu Nilai residu direview setiap akhir periode Perubahan nilai residu diperhitungkan sebagai perubahan estimasi akuntansi (PSAK 25) 22
23 Masa Manfaat Tak Terbatas Tidak diamortisasi impairment test setiap tahun dan kapan pun bila ada indikasi penurunan nilai. Masa manfaat ditelaah setiap akhir periode Masa manfaat tak terbatas suatu ketika bisa berubah jadi terbatas Perubahan estimasi Indikasi penurunan nilai 23
24 Rugi Penurunan Nilai Rugi Penurunan Nilai = Nilai tercatat Nilai terpulihkan Nilai terpulihkan = Mana yang lebih besar antara Nilai wajar setelah dikurangi ongkos menjual dengan Nilai kini arus kas masa depan aset Dr. Rugi penurunan nilai Cr. Aset (atau akumulasi penurunan nilai) xxx xxx 24
25 Penghentian dan Pelepasan Dihentikan pengakuannya ketika: Dalam (proses) pelepasan; atau Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan Keuntungan / kerugian diakui di Laporan Laba Rugi 25
26 Pengungkapan Pengungkapan umum: Aset yang dihasilkan internal dengan yang lainnya Masa manfaat terbatas atau tak terbatas Metode amortisasi Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi dengan akumulasi penurunan nilai pada awal dan akhir periode Unsur unsur dalam laporan pendapatan komprehensif Penambahan, Penurunan, kerugian penurunan nilai, amortisasi yang diakui, perubahan lainnya pada jumlah tercatat selama periode. 26
27 2. Pengungkapan Untuk aset tak berwujud tak terbatas Jumlah tercatat Alasan yang mendukung masa manfaat tak terbatas Untuk yang menggunakan model revaluasi Tanggal efektif revaluasi Jumlah tercatat yang direvaluasi Jumlah tercatat yang diakui apabila diukur dengan metode biaya Jumlah surplus revaluasi awal dan akhir periode Metode dan asumsi dalam mengestimasi nilai wajar aset Nilai keseluruhan biaya riset dan pengembangan yang diakui sebagai biaya selama periode 27
28 Perbedaan dengan PSAK 19 (Revisi 2000) Masa manfaat Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas Model Biaya dan Model Revaluasi Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis Akuisisi melalui hibah pemerintah 28
29 ISAK No. 14: Biaya Situs Web Secara umum biaya untuk pengembangan situs web tidak dapat diakui sebagai aset tidak berwujud Dapat diakui, apabila memenuhi persyaratan pengakuan pengembangan yang disyaratkan PSAK 19, Terutama kriteria mengenai kemampuan situs web menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan 29
30 1. Review Menurut PSAK 19, mana DUA dari kriteria berikut ini yang relevan dalam menentukan masa manfaat aset tak berwujud? a. Keusangan b. Periode amortisasi c. Kegunaan yang diharapkan dari aset d. Nilai residu aset 30
31 1. Review Menurut PSAK 19, mana DUA dari kriteria berikut ini yang relevan dalam menentukan masa manfaat aset tak berwujud? a. Keusangan b. Periode amortisasi c. Kegunaan yang diharapkan dari aset d. Nilai residu aset 31
32 2. REVIEW Menurut PSAK 19, kriteria pengakuan untuk aset tak berwujud mencakup DUA dari kondisi berikut ini: a. Harus diukur pada biaya perolehan b. Biaya dapat diukur dengan andal c. Kemungkinan besar manfaat ekonomis mengalir ketika aset digunakan d. Diperoleh sebagai bagian integral dari bisnis 32
33 2. REVIEW Menurut PSAK 19, kriteria pengakuan untuk aset tak berwujud mencakup DUA dari kondisi berikut ini: a. Harus diukur pada biaya perolehan b. Biaya dapat diukur dengan andal c. Kemungkinan besar manfaat ekonomis mengalir ketika aset digunakan d. Diperoleh sebagai bagian integral dari bisnis 33
34 3. Review PT ABC memperoleh sebuah merek seharga Rp300juta. Diestimasikan merek ini akan menghasilkan arus kas selama 15 tahun ke depan. Merek ini diamortisasi selama 15 tahun metode garis lurus. Pada akhir tahun kelima PT XYZ membeli merek ini seharga Rp250 juta. Buatlah jurnal untuk mengakui transaksi ini! 34
35 3. REVIEW Amortisasi per tahun = Rp300juta / 15 tahun = Rp20juta Nilai tercatat aset: Rp300juta (Rp20juta X 5 th) = Rp200juta Selisih harga jual dan nilai tercatat diakui sebagai keuntungan di laba rugi Dr. Kas Dr. Akm amortisasi Cr. Aset Cr. Keuntungan Rp250juta Rp100juta Rp300juta Rp50juta 35
36 4.Review PT Armada memperoleh teknologi baru yang akan mengubah proses manufaktur saat ini. Biaya yang terjadi adalah sebagai berikut: Biaya teknologi baru Diskon yang diberikan Pelatihan staf untuk proses baru Testing teknologi baru Kerugian operasi awal Rp1.000 juta Rp100 juta Rp50 juta Rp10 juta Rp20juta Berapa biaya yang dapat dikapitalisir sebagai aset tak berwujud? 36
37 Aset Cost Rp1.000 juta Dikurangi diskon Rp 100juta Ditambah proses testing Rp 10juta Rp 910juta Kerugian operasi awal dan Pelatihan staf mengoperasikan aset p.66 diakui sebagai beban 37
38 5. REVIEW Jenis Pengeluaran Konstruksi fasilitas gedung riset untuk digunakan proyek riset saat ini dan yang akan datang Akuisisi peralatan R&D hanya digunakan untuk proyek saat ini Pembelian stok bahan-bahan untuk digunakan proyek riset saat ini dan masa depan Perlakuan Akuntansi Dikapitalisasi dan disusutkan sebagai beban penelitian Beban R & D Sebagai Persediaan dan dibebankan saat dipakai Alasan Punya manfaat masa depan Biaya riset Punya manfaat masa depan Gaji staf riset Beban R & D Biaya Riset Biaya riset yang terjadi untuk proyek PT ABC, ditagihkan setiap bulan Piutang Bukan beban R&D (direimburse) 38
39 Review Jenis Pengeluaran Biaya material, tenaga kerja dan overhead untuk prototipe produk baru (kelayakan ekonomis tidak terpenuhi) Biaya riset pemasaran untuk promosi produk baru Biaya legal untuk memperoleh hak paten produk baru Biaya rekayasa teknis produk baru yang terjadi sebelum tahap produksi penuh (kelayakan ekonomis tercapai) Komisi staf penjualan yang memasarkan produk baru Perlakuan Akuntansi Beban R&D Beban operasi Dikapitalisir sebagai paten dan diamortisasi Dikapitalisir Beban operasi Alasan Tidak memenuhi kriteria pengakuan aset tak berwujud Bukan biaya R&D (beban umum dan administratif) Beban langsung untuk paten Memenuhi kriteria pengakuan Bukan biaya R&D (beban penjualan) 39
40 ISAK 14 : Biaya Situs Web SIC 32 : Web Site Cost.
41 ISAK 14: Prinsip umum ISAK 14 Aset Tidak Berwujud- Biaya Situs Web merupakan adopsi dari SIC 32: Web Site Cost. SIC 32 pengakuan biaya untuk pengembangan web site entitas sebagai aset tidak berwujud. Secara umum biaya untuk pengembangan situs web tidak dapat diakui sebagai aset tidak berwujud. Biaya untuk pengembangan web site dapat diakui sebagai aset tidak berwujud apabila memenuhi persyaratan pengakuan pengembangan yang disyaratkan PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud terutama mengenai : kemampuan web site menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan, contoh website mampu menghasilkan pendapatan. 41
42 ISAK No. 14: Biaya Situs Web Secara umum biaya untuk pengembangan situs web tidak dapat diakui sebagai aset tidak berwujud Dapat diakui, apabila memenuhi persyaratan pengakuan pengembangan yang disyaratkan PSAK 19, Terutama kriteria mengenai kemampuan situs web menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan 42
43 Karakteristik khusus Situs WEB Entitas dapat melakukan pengeluaran internal pada pengembangan dan pengoperasian situs web miliknya untuk akses internal maupun eksternal. Situs web yang dirancang untuk akses eksternal dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk mempromosikan dan mengiklankan produk dan jasa entitas, menyediakan layanan elektronik, dan menjual produk dan jasa. Situs web yang dirancang untuk akses internal dapat digunakan untuk menyimpan kebijakan entitas dan rincian pelanggan, dan mencari informasi yang relevan. 43
44 Permasalahan Situs WEB (a) (b) apakah situs web secara internal menghasilkan aset tidak berwujud yang merupakan bahasan pada persyaratan dari PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud? dan Bagaimana perlakuan akuntansi yang sesuai atas pengeluaran tersebut?. 44
45 ISAK 14: Interpretasi Situs web entitas yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal seperti yang tercakup dalam persyaratan PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud. Situs web yang timbul dari pengembangan diakui sebagai aset tidak berwujud jika dan hanya jika, Situs web yang timbul dari pengembangan diakui sebagai aset tidak berwujud jika dan hanya jika, memenuhi persyaratan umum dalam PSAK 19 par21 DAN par
46 ISAK 14: Interpretasi Apabila entitas tidak dapat menunjukkan bagaimana situs web yang dikembangkan (semata-mata atau terutama untuk mempromosikan dan iklan produk dan jasa entitas) akan menghasilkan kemungkinan manfaat ekonomi masa depan, maka semua pengeluaran pada pengembangan situs web harus diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 46
47 Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif ISAK 14 Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari Transisi: Situs web tidak memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset tidak berwujud, tapi sebelumnya diakui sebagai aset, maka pos tersebut akan dihentikan pengakuannya pada tanggal ketika Interpretasi ini menjadi efektif. situs web memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset tidak berwujud, tetapi sebelumnya tidak diakui sebagai aset, maka aset tidak berwujud tersebut tidak diakui pada tanggal ketika Interpretasi ini menjadi efektif. Situs web memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset tidak berwujud, sebelumnya diakui sebagai aset dan pada awalnya diakui sesuai dengan biaya perolehan, maka jumlah yang diakui pada awalnya dianggap sudah ditentukan secara benar. 47
48 Contoh PSAK 14 Tahap/Dasar pengeluaran Perencanaan melakukan studi kelayakan mendefinisikan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak mengevaluasi produk-produk dan pemasok alternatif memilih preferensi Perlakuan akuntansi Mengakui sebagai beban pada saat terjadinya sesuai dengan PSAK 19 paragraf 53
49 Contoh PSAK 14 Pengembangan Aplikasi dan infrastruktur Menerapkan persyaratan pada IAS 16 pembelian atau pengembangan perangkat keras mendapatkan nama domain mengembangkan perangkat lunak operasi (misalnya sistem operasi dan server lunak) mengembangkan kode untuk aplikasi menginstal aplikasi yang dikembangkan pada web server pengujian terfokus Mengakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran dapat secara langsung dihubungkan dengan menyiapkan situs web untuk beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen, dan situs web yang memenuhi kriteria pengakuan PSAK 19 paragraf 21 dan PSAK 19 paragraf 57
50 Contoh PSAK 14 Pengembangan desain grafis merancang tampilan (misalnya tata letak dan warn(a) dari halaman web Mengakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran dapat secara langsung diatribusikan dengan menyiapkan situs web untuk beroperasi dengan cara yang dinginkan oleh manajemen, dan situs web yang memenuhi kriteria pengakuan PSAK 19 paragraf 21 dan PSAK 19 paragraf 57
51 Contoh PSAK 14 Pengembangan Isi pembuatan, pembelian, persiapan (misalnya membuat tautan (link) dan mengidentifikasi tag), dan upload informasi, baik secara tekstual maupun grafis, pada situs web sebelum penyelesaian dari pengembangan situs web. Contoh konten meliputi informasi mengenai entitas, produk atau layanan yang ditawarkan untuk dijual, dan data akses pelanggan Mengakui sebagai beban pada saat terjadinya di sesuai dengan PSAK ((c) selama isi yang dikembangkan untuk mengiklankan dan mempromosikan produk dan jasa entitas itu sendiri (misalnya foto-foto digital produk). Jika tidak, mengakui sebagai biaya pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran dapat secara langsung dihubungkan dengan mempersiapkan situs web untuk beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen, dan situs web memenuhi kriteria pengakuan PSAK 19 paragraf 21 dan PSAK 19 paragraf 57
52 Contoh PSAK 14 Operasi memperbarui grafis dan merevisi isi menambahkan fungsi-fungsi baru, fitur dan isi mendaftarkan situs web dengan alat pencarian membuat cadangan data menelaah ulang akses keamanan menganalisis penggunaan situs web Menilai apakah telah memenuhi definisi aset tidak berwujud dan pengakuan kriteria yang ditetapkan dalam PSAK 19 paragraf 18, dalam hal ini pengeluaran diakui pada nilai tercatat aset situs web
53 Contoh PSAK 14 Lain-lain pengeluaran penjualan, administrasi dan overhead umum lainnya kecuali dapat secara langsung diatribusikan dengan menyiapkan situs web untuk digunakan untuk beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen Inefisiensi yang dapat diidentifikasi dan kerugian operasi awal yang terjadi sebelum situs web mencapai kinerja yang direncanakan [misalnya salah pengujian awal] Pelatihan karyawan untuk mengoperasikan situs web Mengakui sebagai beban pada saat terjadinya sesuai dengan PSAK 19 paragraf 64-70
54 TERIMA KASIH Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI atau atau
PSAK 19 ASET TIDAK BERWUJUD (REV 2009)
1 PSAK 19 ASET TIDAK BERWUJUD (REV 2009) Aria Farahmita Ruang Lingkup 2 Dikecualikan dari penerapan PSAK 19 : Aset tidak berwujud yang diatur standar lain (goodwill-psak 22) Aset keuangan (PSAK 50) Hak
Lebih terperinciMateri: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)
Materi: 13 INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud) 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menggambarkan kontrol internal terhadap aset tetap tidak berujud. 2. Menghitung dan menjurnal perolehan aset tetap tidak berujud
Lebih terperinciAs e t Ti d a k Be rw u j u d -
ISAK No. November 00 exposure draft Exposure Draft Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan As e t Ti d a k Be rw u j u d - Biaya Situs Web Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH
BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. November 0 (revisi 0) exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Aset Tidak Berwujud Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 20 BIAYA RISET DAN PENGEMBANGAN
Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 19 (Revisi 2000) - Aktiva Tidak Berwujud PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 20 BIAYA RISET DAN PENGEMBANGAN PENDAHULUAN Tujuan Tujuan Pernyataan ini adalah
Lebih terperincia. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu
Lebih terperinciBAGIAN IX ASET
- 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA
STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA Agenda 1. 2. 3. 4. Perkembangan Standar ISAK 29 Pengupasan Tanah PSAK Terkait Diskusi PSAK Pertambangan Umum Tidak ada standar akuntansi khusus industri pertambangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS PSAK No. 19 (REVISI 2010) : ASET TAK BERWUJUD DENGAN PSAK No. 19 (REVISI 2000)
TINJAUAN ATAS PSAK No. 19 (REVISI 2010) : ASET TAK BERWUJUD DENGAN PSAK No. 19 (REVISI 2000) Wahyuni Lestari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Email : yunihio@yahoo.com ABSTRACT During the last two
Lebih terperinciAKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.
Lebih terperinciASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013
ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 Kelompok 7 : DANANG INDRA KURNIAWAN (7) GADING BAGASKORO (14) R. AHMAD FISKA ALBA FUAD
Lebih terperinciInvestasi - Bonds Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
Investasi - Bonds - Pertemuan 6 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Utang Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa teori mengenai aset tetap.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja
Lebih terperinciLAMPIRAN XIV PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014
LAMPIRAN XIV PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI ASET TIDAK BERWUJUD Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal
Lebih terperinciPSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current tassets Held ldfor Sale and Discontinued Operation Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi
Lebih terperinciPSAK No. 19 (Revisi 2000) tentang Aktiva Tidak Berwujud telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 13 Oktober 2000.
PSAK NO. 19 13 Oktober 2000 (Revisi 2000) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan AKUNTANSI AKTIVA TIDAK BERWUJUD PSAK No. 19 (Revisi 2000) tentang Aktiva Tidak Berwujud telah disahkan oleh Dewan Standar
Lebih terperinciAKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK
AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK Pembukuan menurut UU Pajak Dalam Pasal 28 ayat (7) UU KUP disebutkan: Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciLEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP
Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi
Lebih terperinciPSAK 58 UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (REV 2009) Aria Farahmita. 1-2 Juni 2010
1 PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (REV 2009) Aria Farahmita Ruang Lingkup 2 PSAK 58 mengatur: Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual,
Lebih terperinciSUMBER DAYA MINERAL. Dwi Martani
PSAK 64: EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL Dwi Martani 1 Ruang Lingkup IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources PSAK 29 PSAK 33 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi Akuntansi Pertambangan
Lebih terperinciPSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty
1 PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa Ellyn Octavianty AGENDA Ruang Lingkup Definisi Sewa Awal Sewa vs Awal Masa Sewa Klasifikasi Sewa Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee Sewa
Lebih terperinci2. Ruang Lingkup 3. Bilamana dilakukan Reklasifikasi
1. Pendahuluan IFRS 5 mengharuskan entitas-entitas untuk melakukan reklasifikasi aset tidak lancarnya di dalam laporan posisi keuangan menjadi dikuasai untuk dijual, atau pelepasan kelompok aset entitas
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD
- 17 - LAMPIRAN XXVII PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)
Lebih terperinciAKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD
LAMPIRAN X PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Aset Tak Berwujud adalah
Lebih terperinciAKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK
AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK Pembukuan menurut UU Pajak Dalam Pasal 28 ayat (7) UU KUP disebutkan: Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki
Lebih terperincididefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk
1. Penilaian IAS 2 mendiskripsikan bahwa basis utama akuntansi persediaan adalah kas, dan kas didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk membuat persediaan ada
Lebih terperinciPSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010
Akuntansi Keuangan serta Workshop PSAK Terbaru" 1 PSAK TERBARU Dr. Dwi Martani Tiga Pilar Standar Akuntansi 2 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK-ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar akuntansi
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas
Lebih terperinciPSAK 66 PENGATURAN BERSAMA
PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA Agenda 1. 2. 3. 4. Standar Pengaturan Bersama PSAK 66 Pengaturan Bersama Ilustrasi Pengaturan Bersama Diskusi PSAK 39 Kerjasama Operasi BOT BTO Perkembangan PSAK PSAK 12 Pengendalian
Lebih terperinciPengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciPSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan IAS 18 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error Dwi Martani Latar Belakang o Tujuan o Menentukan kriteria
Lebih terperinciISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA
ISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA PERMASALAHAN Bagaimana dampak dari peristiwa berikut ini, a. Perubahan estimasi arus keluar dari sumber
Lebih terperinciBAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION
BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA
LAMPIRAN VIII PERATURAN NOMOR 219/PMK.05/2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT SALINAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak
Lebih terperinci6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48
Tujuan dan Ruang Lingkup (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset IAS 36: Impairment Tujuan : Menetapan prosedur agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya impairment. Aset dikatakan k melebihi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan di dalam perusahaan merupakan salah satu sumber informasi penting yang dibutuhkan oleh para stakeholders
Lebih terperinciLAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.
LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 1. Menurut PSAK 1 (IAI, 2002 : par 47) Laporan keuangan adalah Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asset tetap adalah suatu asset yang ada wujud fisiknya dan dapat dilihat dengan nyata yang sifatnya relatif permanen dan dapat digunakan dalam operasi normal
Lebih terperinciDRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA
DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Ruang Mawar, Balai Kartini 8 Juni 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan
Lebih terperinciBab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan
Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aset Tetap Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba yang diinginkan dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan. Untuk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 48 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 48 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AMORTISASI ASET TAK BERWUJUD
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya
Lebih terperinciPSAK 30 (REVISI 2007) ISAK 8 (REVISI 2007)
Pengajaran Akuntansi serta Workshop "PSAK Terbaru" 1 PSAK 30 (REVISI 2007) ISAK 8 (REVISI 2007) AGENDA 2 Ruang Lingkup Definisi Sewa Awal Sewa vs Awal Masa Sewa Klasifikasi i Sewa Sewa dalam Laporan Keuangan
Lebih terperinciInvestasi Stock. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
Investasi Stock - Pertemuan 7 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang Investasi
Lebih terperincid1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan
Lebih terperinciCONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS)
CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS) 1. MEMBANGUN (KONSTRUKSI) SENDIRI Pada tanggal 2 Januari 2014, PT MADIRI PERKASA, memutuskan untuk membangun sendiri gedung yang akan ditempati
Lebih terperinciASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK Ruang Lingkup Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum(general purpose financial statemanet) bagi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai Analisis dan Penerapan Pengakuan Awal Aset Tetap berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2011. Dan penelitian yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai
Lebih terperinciPendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 Metode presentase penyelesaian untuk kontrak jangka panjang
Lebih terperinciSAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP
SAK UMUM vs SAK ETAP No Elemen PSAK SAK ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciPSAK 13 PROPERTI INVESTASI
PSAK 13 PROPERTI INVESTASI 1 2 Agenda 1 2 3 Ruang Lingkup dan Definisi Klasifikasi Properti investasi Pengakuan dan Pengukuran 4 5 Perolehan dan Pelepasan Pengungkapan 2 3 Perkembangan PSAK Properti Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif ini, kelangsungan hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini
Lebih terperinciPSAK 16 (Revisi 2007) Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia
PSAK 16 (Revisi 2007) ASET TETAP Taufik Hidayat SE,Ak,MM Universitas Indonesia Agenda 1. Pengertian Aset Tetap 2. Pengakuan 3. Pengukuran Awal 4. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 5. Depresiasi 6. Penurunan
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK 30 September 2014 Dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode-Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan
Lebih terperinciImplementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP
Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang
Lebih terperinciED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN PSAK 71 Instrumen Keuangan Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Klasifikasi amortized cost dan fair
Lebih terperinciBAB XII KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA
BAB XII KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA A. UMUM 1. Definisi Mengacu pada Buletin Teknis SAP 02 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa Aset Lainnya merupakan aset pemerintah
Lebih terperinciISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha LN. Presented by: Dwi Martani ata
ISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha LN Presented by: Dwi Martani ata Latar Belakang Banyak entitas pelapor memiliki investasi dalam kegiatan usaha luar negeri PSAK 10 (Revisi 2010):
Lebih terperinciPSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI
PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 2 PSAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2. PENGAMPU Nugraeni
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 PENGAMPU Nugraeni PENGGABUNGAN USAHA DEFINISI Dalam PSAK No. 22 paragraf 8 disebutkan bahwa : Penggabungan usaha (Business Combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September
Lebih terperinciPT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciPT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA
Lampiran III.12 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYA I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Lebih terperinciPSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI
Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 2 PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Pusat
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 MARET 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciPEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren
PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi
Lebih terperinciPEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)
PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun
Lebih terperinciDENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK
DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Menteng 16 Oktober 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Pemerintah Kabupaten Purbalingga secara keseluruhan, Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan 31 Maret 2018 31 Desember 2017 ASET ASET LANCAR Kas dan setara
Lebih terperinci