PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

I N S P E K T O R A T

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD (Target Capaian Renstra)

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012

Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2016

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis


BAB I P E N D A H U L U A N

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Transkripsi:

PENDAHULUAN Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka untuk mewujudkan aparatur pengawasan yang Obyektif, Tanggap, Efektif dan Bertanggung jawab di dukung dengan Sistem Pengawasan Intern Pemerintahan (SPIP) dan Pengawasan masyarakat, maka peran pengawasan semakin ditingkatkan agar segala dana, waktu dan tenaga yang dikeluarkan dapat lebih efesien dan efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sesuai dengan penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sebagai Unsur Penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan Fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan Sumber Daya dan Kegiatan yang berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam suatu sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), setiap Instansi Pemerintah akan membuat Rencana Strategis (Strategis Plan), Rencana Kerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja serta Laporan Pertanggung jawaban Kinerja (Performance Accountability Report). Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan Keberhasilan atau Kegagalan Pelaksanaan Misi dalam mencapai Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan Kinerja Inspektorat di tahun yang akan datang. 1.2 Tugas Pokok dan Fungsi 1) Pembentukan Inspektorat Daerah Kota Samarinda merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah sebagai Pengawas terhadap pelaksanaan urusan penyelenggaraan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 1

Pemerintahan Daerah. Inspektorat Daerah Kota samarinda dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan dituangkan kedalam Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda. 2) Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Walikota Samarinda Nomor Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Samarinda Nomor 024 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda. 3) Fungsi Fungsi Inspektorat Daerah Kota Samarinda adalah : Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah. 1.3 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kota Samarinda adalah instansi Eselon II. (Susunan organisasi terlampir). Dengan susunan organisasi diuraikan sebagai berikut : 1. Inspektur. 2. Sekretaris membawahi : a. Sub Bagian Perencanaan. b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan. c. Sub Bagian Administrasi dan Umum. 3. Inspektur Pembantu Wilayah I. 4. Inspektur Pembantu Wilayah II. 5. Inspektur Pembantu Wilayah III. 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dan P2UPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 2

berikut : Adapun Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kota Samarinda sebagai STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2013 INSPEKTUR SEKRETARIS SUBBAG. PERECANAAN SUBBAG. EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAG. UMUM DAN ADMINISTRASI INSPEKTUR WILAYAH. I INSPEKTUR WILAYAH. II INSPEKTUR WILAYAH. III INSPEKTUR WILAYAH. IV JAFUNG TERTENTU JAFUNG TERTENTU P2UPD Tugas Organisasi : 1. INSPEKTUR mempunyai tugas : Inspektur Daerah Kota Samarinda merupakan Unsur Pimpinan yang mempunyai tugas pokok Memimpin, Membina, dan Mengkoordinasikan serta Mengendalikan dan Mengevaluasi Kegiatan Penyusunan dan Perumusan Kebijakan Daerah yang bersifat spesifik khususnya teknis operasional Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 3

penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan unsur pemerintah di daerah. INSPEKTUR mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan bidang pengawasan sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah. c. Pengkoordinasian pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan. e. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 2. SEKRETARIS INSPEKTORAT mempunyai tugas : Sekretaris mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan inspektorat daerah. SEKRETARIS INSPEKTORAT mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan. b. Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsioanal daerah. c. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional. d. Penyusunan, penginventarisan dan pengkoordinasian dan data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan. e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 4

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. a) SUB BAGIAN PERENCANAAN mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undanagn, penyusunan anggaran dan pelaksanaan urusan keuangan. ~ SUB BAGIAN PERENCANAAN mempunyai fungsi : 1. Pengkoordinasian penyiapan rencana/program kerja pengawasan. 2. Pengkoordinasian dan menghimpun petunjuk teknis yang berkaitan dengan rencana program pengawasan. 3. Penyiapan bahan Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). 4. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan dan perencanaan. 5. Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, perubahan dan penyusunan laporan keuangan. 6. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja. 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. b) SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan kegiatan pengawasan. ~ SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Evaluasi dan Pelaporan. 2. Penyiapan dokumentasi dan pengolahaan data pengawasan. 3. Pengkoordinasian penyusunan Renstra Inspektorat. 4. Pengkoordinasian penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 5

5. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi LAKIP SKPD. 6. Pelaksanaan evaluasi perkembangan atas pelaksanaan rencana program kegiatan pada Inspektorat. 7. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan evaluasi dan laporan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan baik oleh APIP Intern maupun Ekstren. 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. c) SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM mempunyai tugas : Melakukan urusan kepegawaian, perlengkapan, penatausahaan surat menyurat dan urusan rumah tangga. ~ SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program kerja Sub. Bagian Administrasi dan Umum. 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawaian. 3. Penyelenggaraan urusan tata usaha surat menyurat, tata kearsipan, kepustakaan, dokumentasi dan informasi. 4. Penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga serta pemeliharaan barang inventaris. 5. Penyusunan dan pengadaan sarana dan prasarana untuk keperluan operasional sesuai norma dan prosedur yang berlaku. 6. Pengkoordinasian, penyiapan dan pengolahan data kepegawaian. 7. Pengolahan administrasi kepegawaian dan membuat laporan kepegawaian. 8. Pelaksanaan urusan kepegawaian. 9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 6

4. INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, III dan IV mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. ~ INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, III dan IV mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program pengawasan diwilayah. 2. Pengusulan program pengawasan di wilayah. 3. Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan. 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. 5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. ~ JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR mempunyai tugas : Auditor adalah Jabatan tugas tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan Intern pada Instansi Pemerintah yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis Fungsional Bidang Pengawasan di lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kota Samarinda. Auditor dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Inspektur dalam melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan dan tugas-tugas lainya sesuai ruang lingkup tanggung jawab dan kewenangan sesuai arahan dan kebijakan Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III dan IV. ~ JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR mempunyai fungsi : 1. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis,pengendalian dan evaluasi pengawasan. 2. Melaksanakan penugasan pengawasan yang meliputi audit, evaluasi, reviu, pemantauan, dan kegiatan konsultasi, sosialiasi, asistensi dalam rangka memberikan keyakinan tugas sesuai dengan norma atau standar Audit Pemerintahan yang berlaku. 3. Membantu pimpinan unit pengawasan dalam merancang, menetapkan tujuan dan sasaran kinerja pengawasan dan mengidentifikasi tindakan- Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 7

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran pengawasan yang telah ditetapkan. 4. Mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan khusus hasil pengawasan. 5. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan kompleksitas tinggi dalam audit khusus/investigasi/terindikasi tindak pidana korupsi. 6. Melaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan dan atau diperintahkan oleh atasan sesuai ruang lingkup tupoksi tanggung jawab dan kewenangannya. 6. P2UPD Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda. ~ JABATAN FUNGSIONAL P2UPD mempunyai tugas adalah melaksanakan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, diluar pengawasan keuangan yang meliputi Pengawasan atas Pembinaan, Pelaksanaan Urusan Pemerintahan, Pengawasan atas Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. ~ JABATAN FUNGSIONAL P2UPD mempunyai fungsi : 1. Melakukan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pilihan melalui analisis, evaluasi, penilaian terhadap Kebijakan Umum Anggaran (KUA). 2. Melakukan pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum mengenai kebijakan administrasi keuangan daerah. 3. Melakukan pengawasan atas indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 4. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah di daerah. 5. Melakukan tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 8

Untuk mendukung kegiatan pengawasan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kemasyarakatan pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda pada tahun 2013 telah memiliki Jabatan Fungsional, yaitu Fungsional Auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD). Sedangkan Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kota Samarinda yang disesuaikan dengan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah telah di implementasikan dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda. 1.4 Visi Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Inspektorat Daerah Kota Samarinda sebagai organisasi yang berada dalam jajaran Pemerintah Kota Samarinda perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi baru. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan Akuntabilitas Kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Sehubungan dengan itu Inspektorat Daerah Kota Samarinda harus mempunyai visi sebagai cara pandang jauh ke depan tentang ke mana Inspektorat Daerah Kota Samarinda akan diarahkan dan apa yang akan dicapai agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Samarinda, maka Inspektorat Daerah Kota Samarinda bertekad untuk turut serta dalam menunjang dan mensukseskan Kota Samarinda. Untuk itu Inspektorat Daerah Kota Samarinda menetapkan Visi nya adalah : Penyelenggaraan Pengawasan Profesional Menuju Pemerintah Yang Baik Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 9

Visi tersebut di atas mengandung makna sebagai berikut : Semakin kecil peran aparat pengawas fungsional, maka semakin baik penyelenggaraan pemerintahan, hal ini didasari Norma Pengawasan yang dijunjung dan dipedomani pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda yang artinya dengan sikap disiplin, tanggap, objektif dan taat pada aturan dengan dilandasi kemampuan yang profesional, teliti dan jujur didukung oleh kerjasama dan rasa tanggung jawab akan dicapai prestasi kerja yang optimal guna mendukung Good Governance dan otonomi daerah. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas terlihat keterkaitan antara Visi Pemerintah Kota Samarinda dengan Visi Inspektorat Daerah Kota Samarinda untuk mewujudkan Kota Samarinda sebagai Kota Jasa, Industri, Perdagangan dalam Nuansa Kota yang Teduh, Rapi, Indah dan Nyaman ( TEPIAN ) yang berwawasan lingkungan. Untuk lebih jelasnya keterkaitan Visi Pemerintah Kota Samarinda dan Visi Inspektorat Daerah Kota Samarinda dapat dilihat sebagai berikut : Visi Pemerintah Kota Samarinda Terwujudnya Kota Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju, Berwawasan Lingkungan dan Hijau, serta Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Visi Inspektorat Daerah Kota Samarinda * Penyelenggaraan Pengawasan Profesional Menuju Pemerintah Yang Baik * Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 10

1.5 Misi Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan Misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansinya dan mengetahui alasan keberadaan dan perannya. Untuk mewujudkan Visi Inspektorat Daerah Kota Samarinda sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu ditetapkannya beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Inspektorat Daerah Kota Samarinda yaitu sebagai berikut : MISI I : Meningkatkan Pengawasan Yang Berkualitas dan Profesional Dalam mewujudkan kualitas pelayanan masyarakat terhadap pegawai pemerintah daerah yang profesional, perlu ada pengawasan yang baik guna untuk : Meningkatkan peranan sistem Pengawasan Intern pada setiap Dinas / Badan / Kantor / Instansi / Lembaga Pemerintah. Meningkatkan pembinaan pengawasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan yang obyektif serta bertanggung jawab. MISI II : Meningkatkan Koordinasi Pengawasan Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pegawai pemerintah daerah yang efektif dan efisien perlu adanya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan pengawasan baik internal maupun eksternal perlu ada kerjasama yang baik. MISI III : Meningkatkan Kualitas SDM Aparatur didukung Sarana dan Prasarana Yang Memadai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 11

Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pencapaian keberhasilan kinerja organisasi. Tuntutan akan hasil pengawasan yang semakin bermutu sebagai internal bussines Inspektorat Daerah memerlukan kualitas sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan bidang pengawasan. Kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai sesuai dengan tuntutan profesionalisme, tentunya akan berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan. Dengan demikian upaya-upaya penambahan personil dengan mempertimbangkan skala prioritas dan pengembangan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat dikesampingkan dalam upaya pencapaian Visi Inspektorat Daerah. 1.6 Strategi Strategi dan arah kebijakan Inspektorat Daerah Kota Samarinda sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinyatakan sebagai berikut : a. Mengutamakan secara cermat obyek dan sasaran pengawasan yang bersifat kebijakan strategis atas penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. b. Meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Samarinda melalui upaya koordinasi dan senergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat. c. Mengoptimalkan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional dan Penanganan Pengaduan Masyarakat. 1.7 Arah Kebijakan. Arah kebijakan dengan melaksanakan Repormasi Birokrasi, termasuk didalamnya perencanaan kebutuhan aparatur sesuai kapasitas dan kebutuhan organisasi yang menunjang dengan penciptaan daya saing ekonomis dan pelayanan prima. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 12

Sejalan dengan hal tersebut, maka Strategi dan Arah Kebijakan Inspektorat Daerah Kota Samarinda adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan kebijakan pemerintahan daerah yang dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan secara berkala, monitoring dan evaluasi serta reviu. b. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan fungsional dengan memantapkan peran serta Inspektorat sebagai mitra kerja / sebagai counseling partner. c. Menyusun rencana pelaksanaan tindak lanjut dalam pencegahan tindak pidana korupsi. d. Mengkoordinasikan dan mensinergikan seluruh pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah, baik dengan aparat pengawas pemerintah internal maupun aparat pengawas eksternal. e. Memberikan kesempatan kepada seluruh Aparatur Pengawasan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuannya. f. Mewujudkan suasana kerja yang kondusif dan produktif dengan meningkatkan pelayanan operasional pengawasan yang memadai dan mengembangkan sarana dan prasarana pengawasan secara berkesinambungan. 1.8 Tujuan Pelaksanaan sistem pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen yang berperan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efesien. Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi lembaga pengawasan, maka tujuan yang ditetapkan adalah : a. Meningkatnya kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda. b. Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di seluruh SKPD Kota Samarinda. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 13

c. Meningkatnya koordinasi dan komunikasi antar aparat pengawas Intern dan eksternal. d. Meningkatnya kemampuan teknis dan independensi aparat Pengawasan serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai. 1.9 Indikator Kinerja Tujuan Untuk melaksanakan suatu kegiatan perlu ada tujuan kinerja yang akan dicapai melalui sebagai berikut : a. Laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda mendapat predikat WTP. b. Jumlah laporan LAKIP SKPD bernilai baik. c. Meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan pengawasan dari APIP dan Auditor Ektern (BPK). d. Jumlah aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang berkompeten dan mempunyai sertifikat. 1.10 Sasaran Strategis Untuk melaksanakan suatu kegiatan perlu ada tujuan yang akan dicapai melalui sasaran sebagai berikut : a. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. b. Menurunnya kasus / penyimpangan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. c. Meningkatnya Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. d. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan. e. Menurunnya saldo temuan pemeriksa ekstern dan APIP lainnya. f. Tersedianya SDM Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana. 1.11 Permasalahan dan Pemecahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 14

Diuraikan permasalahan dan pemecahan terhadap suatu organisasi yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda yang dihadapi dalam permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi adalah : 1) Permasalahan Dalam rangka pelaksanaan dibidang pengawasan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan aparatur yang bersih dan bebas dari KKN, Inspektorat Daerah Kota Samarinda masih terdapat beberapa permasalahan/kendala yaitu : 1. Belum optimalnya Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). 2. Belum optimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh SKPD/Obrik. 3. Masih kurangnya kuantitas dan kulitas tenaga profesional bagi Pejabat Fungsional yang terkait di bidang pengawasan baik Auditor dan P2UPD. 2) Solusi Dari permasalah tersebut diatas, Inspektorat Daerah Kota Samarinda akan melakukan langkah-langkah untuk tahap perbaikan dimasa yang akan datang, adapun langkah-langkah perbaikan pada tahun 2015 sebagai berikut : 1. Optimalisasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana yang telah diamanatkan dalam PP Nomor 60 tahun 2008. 2. Meningkatkan koordinasi dan monitoring serta evaluasi penyelesaian tindak lanjut. 3. Mengrekrut tenaga pengawas Fungsional Teknis yang baru dan melaksanakan diklat-diklat fungsional. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 15

PERENCANAAN KINERJA Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Rencana Inspektorat Daerah Kota Samarinda tahun 2011-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya terhadap sistem, kebijakan, pengawasan dan pengendalian manajemen, agar tercapai efektivitas, efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan pemerintahan. Berdasarkan program dan kegiatan serta sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda, maka perjanjian kinerja tahun 2015 telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta program dan kegiatan serta anggaran yang mendukung pencapaian perjanjian kinerja tersebut. Perjanjian kinerja tahun 2015 pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda sebagai berikut : No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. 2. Menurunnya kasus/penyimpangan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Opini atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh BPK- RI. Persentase hasil reviu Laporan Keuangan SKPD. Persentase penurunan jumlah temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan. Opini WTP Persentase 60 Persentase 20 3. Meningkatnya Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Jumlah pengaduan masyarakat yang dapat ditangani. Persentase peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. pengaduan 35 Persentase 80 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 16

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 4 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan. Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi. Persentase penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan Persentase 90 Persentase 90 Persentase 90 5 Menurunnya saldo temuan pemeriksa ekstern dan APIP lainnya. 6 Tersedianya SDM Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas. Persentase tindak lanjut temuan. Jumlah Jabatan Fungsional Auditor ( JFA) dan P2UPD Persentase Peningkatan Kualitas Aparatur Pengawasan Persentase 90 Orang 25 Persen 90 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 17

AKUNTABILITAS KINERJA Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Kinerja organisasi adalah kinerja yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Pencapaian kinerja organisasi dapat diukur berdasarkan atas perjanjian kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja adalah penilaian pencapaian secara kuantitatif setiap indikator kinerja sebagai bahan konstribusi bagi proses penilaian dan evaluasi atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan atas penetapan kinerja sesuai program dan kegiatan, kebijakan, tujuan, sasaran dan indiktator kinerja. Tujuan lainnya ialah memberikan pemahaman bahwa pengukuran kinerja tidak hanya indikator output saja, tetapi juga outcome, manfaat dan dampak serta memberikan dasar pengukuran dan evaluasi kinerja yang lebih sistematis, terukur dan dapat diterapkan dan dicapai. A. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta Target dan Realisasinya berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 sesuai dengan Renstra dan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut : Capaian Kinerja Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1. Laporan Keuangan Opini atas laporan Opini WTP ~ ~ Pemerintah Daerah Keuangan Pemerintah dan SKPD yang sesuai Daerah oleh BPK-RI. Standar Akuntansi Persentase hasil reviu Persen 60 40 67 Pemerintah. Laporan Keuangan SKPD. 2. Menurunnya kasus Persentase penurunan Persen 20 20 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 18

/penyimpangan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. jumlah administrasi keuangan pemeriksaan. temuan dan hasil Jumlah pengaduan masyarakat yang dapat ditangani. Lapora n 35 17 48 3 Meningkatnya Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. 4 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan. 5 Menurunnya saldo temuan pemeriksa ekstern dan APIP lainnya. Persentase peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi. Persentase penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan. Persentase tindak lanjut temuan. Persen 80 80 100 Persen 90 85 94 Persen 90 90 100 Persen 90 90 100 Persen 90 58 64 6 Tersedianya SDM Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas. Jumlah Jabatan Fungsional Auditor (JFA). Persentase peningkatan kualitas Aparatur Pengawasan. Orang 25 21 84 Persen 90 90 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 19

Berdasarkan pencapaian dari target dan realisasi yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda ada 6 ( enam ) Sasaran yang melalui Analisis atas sasaran strategis dan Indikator Kinerja yang telah dicapai, yaitu sebagai berikut: No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1. Laporan Keuangan Opini atas laporan Opini WTP ~ ~ Pemerintah Daerah Keuangan dan SKPD yang sesuai Pemerintah Daerah Standar Akuntansi oleh BPK-RI. Pemerintah. Persentase hasil reviu Persen 60 40 67 Laporan Keuangan SKPD. Sasaran Strategi Pertama yaitu target Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD yang sesuai Stándar Akuntansi Pemerintah. Uraian Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Target atas laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 2015 adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Terhadap LKPD Kota Samarinda Tahun 2015 BPK belum memberikan opini karena belum melakukan audit Laporan Keuangan Tahun 2015. Opini BPK tahun 2014 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 2. Indikator Kinerja Presentase Hasil Review laporan keuangan SKPD dari target 60% hasil teralisasi 40 atau sebesar 67 %. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Samarinda pada tahun 2015, yaitu reviu atas Laporan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 20

Keuangan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 10 SKPD dari 42 SKPD yang wajib membuat Laporan Kinerja. Sesuai target persentase Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah 60 persen yang diukur atas kesesuaiannya dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan dari target tersebut telah dicapai 100%. Harapan pada tahun tahun mendatang persentase kesesuaian laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan Laporan Keuangan SKPD terus meningkat seiring dengan tingkat pemahaman atas penyusunan laporan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Samarinda dan SKPD yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan peningkatan pengetahuan auditor dilingkungan Inspektorat Kota Samarinda dalam rangka melakukan reviu atas laporan keuangan berbasis akrual melalui berbagai pelatihan, sehingga opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) dapat dipertahankan. No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 2. Menurunnya kasus /penyimpangan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Persentase jumlah administrasi keuangan pemeriksaan. penurunan temuan dan hasil Jumlah pengaduan masyarakat yang dapat ditangani. Persen 20 20 100 Laporan 35 17 48 Sasaran kedua yaitu target penurunan jumlah temuan administrasi dan keuangan dari hasil pemeriksaan pada temuan yang bersifat berulang-ulang sehingga temuan administrasi dan keuangan dapat ditindaklanjuti oleh Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda, dengan tujuan Meningkatkan Pembinaan, Tindakan Pencegahan Penyimpangan Anggaran Operasional / Pembangunan pada setiap SKPD. Pencapaian Indikator Kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 21

1. Pada tahun 2015 jumlah temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan yang semula ditargetkan 20 temuan, ternyata dapat ditindak lanjuti 20 temuan atau sebesar 100 %. 2. Pada tahun 2015 jumlah pengaduan masyarakat yang dapat ditangani ditargetkan sebanyak 35 pengaduan/laporan dan realisasi dapat ditangani penyelesaiannya 17 laporan atau mencapai 48%. Dari tahun ke tahun jumlah pengaduan masyarakat yang masuk dan ditangani penyelesaiannya terjadi penurunan. Hal ini disebabkan adanya perbaikan-perbaikan pada sistem kinerja pemerintahan sudah memadai dan bersifat transparan, sistem kinerja yang telah menerapkan aplikasi yang berbasis website, meningkatnya pengendalian intern yang dilakukan oleh SKPD dan masalah pengaduan yang telah diatur dalam Peraturan Walikota Samarinda Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat Di Lingkungan Kota Samarinda. Dengan demikian diharapkan pada tahun-tahun mendatang pengaduan/laporan yang ditangani oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda dapat semakin berkurang seiring dengan adanya perbaikan perbaikan pada sistem kinerja pemerintahan yang menyebabkan tidak terjadi lagi pelanggaran hukum. No Sasaran Indikator Kinerja 3 Meningkatnya Akuntabiltas Persentase Kinerja Instansi Pemerintah. peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Satuan Target Realisasi % Persen 80 80 100 Sasaran ketiga yaitu meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD yang didapat dari hasil evaluasi LAKIP untuk menilai akuntabilitas dan capaian kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Pada tahun 2015 dari target 80 % capaian kinerja SKPD yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta penetapan kinerja yang telah direalisasikan sebesar 80 % dengan capaian 100 %. Pencapaian ini diukur dari rata-rata program Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 22

dan kegiatan yang dilaksanakan dan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan oleh SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Hal ini menunjukkan adanya komitmen dari Kepala SKPD untuk menjalankan dan melaksanakan Penetapan Kinerja, Program dan Kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Terdapat 34 SKPD yang mendapat nilai Baik dan Cukup memadai ( B dan CC ) atau 83% dan 7 SKPD mendapat nilai kurang dan sangat kurang ( C dan D ) atau 17 %. No Sasaran Indikator Kinerja Utama 4 Meningkatnya kualitas Persentase jumlah hasil pengawasan. rencana penugasan yang terealisasi. Persentase penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan. Satuan Target Realisasi % Persen 90 85 94 Persen 90 90 100 Persen 90 90 100 Sasaran keempat yaitu meningkatnya kualitas hasil pengawasan, merupakan capaian kinerja berupa jumlah obrik dalam PKPT yang dapat direalisasikan dalam setahun dan tingkat ketaatan APIP (Auditor dan P2UPD) terhadap pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilaksanakan untuk penerbitan LHP yang dibuat tepat waktu serta hasil pemeriksaan APIP yang segera dapat ditindak lanjuti. Evaluasi Pencapaian Sasaran target tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan yang telah di tindaklanjuti (data diambil dari Formulir Pengukuran Kinerja). Pencapaian Indikator Kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pada tahun 2015 jumlah rencana penugasan yang terealisasi dari target 90 %, terealisasi 85 % atau sebesar 94 %. Hasil dari penugasan Inspektorat terhadap pemeriksaan sangat diutamakan dalam melakukan evaluasi dan monitoring. 2. Pada tahun 2015 penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu dari target 90 %, terealisasi 90 % atau sebesar 100 %. Hasil dari tugas yang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 23

dilakukan oleh Inspektorat dalam pemeriksaan ke SKPD terkait perlu adanya laporan yang dibuat untuk sebagai bahan pertimbangan kepada Walikota untuk memberikan rekomendasi. 3. Indikator Kinerja Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan dari target sebesar 90 % terealisasi 90 % atau sebesar 100 %. No Sasaran Indikator Kinerja Utama 5 Menurunnya saldo Persentase tindak temuan pemeriksa lanjut temuan. ekstern dan APIP lainnya. Satuan Target Realisasi % Persen 90 58 64 Sasaran Kelima yaitu tingkat ketaatan dan respon SKPD SKPD terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI dan APIP lainnya untuk segera dilakukan penyelesaian tindak lanjutnya sesuai dengan rekomendasi penurunan jumlah temuan hasil pemeriksaan. Pencapaian Indikator Kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : ~ Indikator Kinerja Persentase tindak lanjut temuan dari target 90%, terealisasi 54% atau sebesar 64 %. Pada tahun 2015 ditargetkan tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan sebesar 90 % dari temuan dan rekomendasi yang telah dituangkan dalam Laporan Hasil Pengawasan. Pencapaian tingkat penyelesaian tersebut sebesar 58 % dengan capaian 64 %. Hal ini didasarkan atas tindak lanjut yang disampaikan oleh SKPD terhadap rekomendasi/saran temuan, penyelesaian tindak lanjut ini memang terjadi peningkatan dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan/pengawasan dapat terus ditingkatkan. Hal ini disebabkan antara lain adanya kesadaran dan respon dari SKPD untuk melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan dan adanya pemahaman SKPD terhadap rekomendasi yang diberikan dan cara untuk menindaklanjuti. Meskipun demikian terus diupayakan agar tingkat penyelesaian terus ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya antara lainya melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 24

pemeriksaan yang telah dijadwalkan setahun 2 kali kegiatan serta rapat-rapat pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dan diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, pada tahun tahun mendatang penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dapat meningkat sesuai dengan yang telah ditargetkan, hal ini juga harus didukung dengan tingginya respon dan komitmen dari obrik/ Kepala SKPD. No Sasaran Indikator Kinerja Utama 6 Tersedianya SDM Jumlah Jabatan Pengawasan yang Fungsional Auditor profesional, (JFA). kompeten dan Persentase peningkatan berintegritas. kualitas Aparatur Pengawasan. Satuan Target Realisasi % Orang 25 21 84 Persen 90 90 100 Sasaran keenam yaitu tersedianya SDM pengawasan yang professional, kompeten dan berintegrasi guna mendukung tugas-tugas inspektorat khususnya dalam penyelenggaraan tugas pengawasan. Evaluasi Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya Auditor dan pejabat P2UPD pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda sesuai pencapaian Indikator Kinerja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pada Tahun 2015 jumlah Aparatur Pengawasan ditargetkan yang mempunyai sertifikat sebanyak 25 orang, namun realisasinya hanya mencapai sebanyak 21 orang dengan tingkat capaian 84 %. Pada Tahun 2015 telah diakukan pengrekrutan calon auditor melalui alih jabatan dari SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 25 orang, dan telah diikutkan Pendidikan Pembentukan Jabatan Fungsional Auditor ( JFA ) & Ujian Sertifikasi yang dilaksanakan oleh Inspektorat bekerjasama dengan BPKP, dan sedang menunggu hasil dari BPKP atas Ujian Sertifikasi yang telah dilaksanakan. 2. Pada tahun 2015 ditargetkan peningkatan kualitas Aparatur Pengawasan 90 % dengan realisasinya dapat dicapai sebesar 90 % dengan capaian 100 %. Peningkatan kualitas Aparatur Pengawasan dapat dicapai dengan cara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 25

mengirimkan Aparatur Pengawasan ke Pusdiklat BPKP untuk mendapatkan diklat substansi teknis auditor dan Diklat Perjenjangan Auditor. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 26

B. Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir. Berdasarkan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah Kota Samarinda berdasarkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja, maka dapat disampaikan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu / sebelumnya dan beberapa tahun terakhir adalah sebagaimana berikut: Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2013, Tahun 2014 dan Tahun 2015 No. Sasaran Strategis 1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. 2. Menurunnya kasus/penyim pangan dalam penyelenggar aan Pemerintah Daerah. Indikator Kinerja Utama Opini atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh BPK-RI. Persentase hasil reviu Laporan Keuangan SKPD. Persentase penurunan jumlah temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan. Jumlah pengaduan masyarakat yang dapat ditangani. Target dan Realisasi Satuan 2013 2014 2015 T R % T R % T R % Opini WTP WDP WDP WTP WTP WTP WTP - - Persentase 40 22 55 50 11 22 60 40 67 Persentase 30 30 100 25 25 100 20 20 100 pengaduan 25 13 52 30 14 47 35 17 48 3. Meningkatny a Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Persentase peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Persentase 65 48 73 70 83 118 80 80 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 27

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target dan Realisasi 2013 2014 2015 4 Meningkatnya kualitas hasil pengawasan. Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi. Persentase penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan T R % T R % T R % Persentase 70 67 96 80 75 94 90 85 94 Persentase 80 75 94 85 77 90 90 90 100 Persentase 60 54 90 70 70 100 90 90 100 5 Menurunnya saldo temuan pemeriksa ekstern dan APIP lainnya. 6 Tersedianya SDM Pengawasan yang profisional, kompeten dan berintegritas. Keterangan : T = Target R = Realisasi Persentase tindak lanjut temuan. Jumlah Jabatan Fungsional Auditor ( JFA) dan P2UPD Persentase Peningkatan Kualitas Aparatur Pengawasan Persentase 70 54 77 80 54 67 90 58 64 Orang 20 17 85 24 16 66 25 21 84 Persen 70 67 70 80 80 100 90 90 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 28

Hasil dari perhitungan pengukuran kinerja yang ditetapkan dalam Analis dan Evaluasi terhadap realisasi perencanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang dapat mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kinerja yang telah dibuat dalam penetapan kinerja dan indikator kinerja utama sesuai dengan program dan kegiatan, dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja yang telah ditetapkan. Pencapaian sasaran dan indikator kinerja pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda pada tahun 2013 dan 2014 dan tahun 2015 sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan komitmen Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Kota Samarinda dengan Walikota Samarinda yang melalui dengan analisis dan evaluasi sesuai sasaran indikator kinerja utama sebagai berikut : 1. a. Target atas laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 2013 mendapat opini WDP dan tahun 2014 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) telah sesuai dengan yang diharapkan yaitu sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2015 ditargetkan mendapat opini WTP kembali seperti Tahun 2014 dan telah dilaksanakan berbagai upaya untuk mempertahankan agar Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda di Tahun 2015 mendapat predikat WTP kembali. b. Dalam tahun 2013 Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah Kota Samarinda adalah reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 1 Laporan dan Laporan Keuangan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak sebanyak 22 dengan tingkat capaian 55%. Tahun 2014 kegiatan reviu tersebut atas dilaksanakan adalah sebanyak 1 Laporan dan Laporan Keuangan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak sebanyak 11 dengan tingkat capaian 22%. Sedangkan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang dilaksanakan oleh Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 29

Inspektorat Kota Samarinda pada tahun 2015 telah dilakukan terhadap 1 LKPD Kota Samarinda dan 10 SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda dari target reviu sebayak 1 LKPD dan 10 SKPD dari 42 SKPD yang wajib membuat Laporan Kinerja. Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah 100 persen yang diukur atas kesesuaiannya dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan dari target jumlah SKPD yang dilakukan reviu telah dicapai 100 persen, dari segi penyajian sudah sesuai SAP. Pada tahun tahun mendatang diharapkan laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda dan Laporan Keuangan SKPD telah sesuai SAP seiring dengan tingkat pemahaman atas penyusunan laporan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Samarinda dan SKPD yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan peningkatan pengetahuan auditor lingkungan Inspektorat Daerah Kota Samarinda dalam rangka melakukan reviu atas laporan keuangan tersebut melalui berbagai pelatihan. Dengan demikian diharapkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dapat memperoleh opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP). 1. a. Pada tahun 2013 prosentase temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 30 dengan tingkat capaian 100%. Tahun 2014 ditargetkan jumlah temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 25 temuan dengan capaian 100% yaitu jumlah temuan yang berindikasi KKN dari pemeriksaan terhadap 25 temuan yang masuk. Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah temuan 20, dan terealisasi hasil temuan 20 dengan tingkat capaian 100%. b. Pada tahun 2013 target pengaduan/laporan masyarakat sebanyak 25 kasus sedangkan jumlah pengaduan yang ditangani berjumlah 13 kasus (tingkat capaian 52%), dan tahun 2014 target pengaduan/laporan masyarakat sebanyak 30 kasus sedangkan jumlah pengaduan yang ditangani berjumlah 14 kasus (tingkat capaian 47%), sedangkan Pada tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 30

target jumlah pengaduan/laporan sebanyak 35 kasus, dan realisasi yang ditangani 17 kasus (tingkat capaian 48%). 3. Pada tahun 2013 prosentase peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD target sebesar 65% dengan capaian sebesar 73% dan tahun 2014 target sebesar 70% realisasi 83% (capaian 118%). Pada tahun 2015 dari target 80 % capaian kinerja SKPD yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta penetapan kinerja yang telah direalisasikan sebesar 80 % dengan capaian 100 %. Pencapaian ini diukur dari rata-rata program dan kegiatan yang dilaksanakan dan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan oleh SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Dalam hal ini menunjukkan adanya komitmen dari Kepala SKPD untuk menjalankan dan melaksanakan Penetapan Kinerja, Program dan Kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 4. a. Pada tahun 2013 target rencana penugasan sebesar 70% yang terealisasi adalah 67% (tingkat capaian 96%) dan tahun 2014 target rencana penugasan sebesar 80% yang terealisasi adalah 75% (tingkat capaian 94%), sedangkan pada tahun 2015 jumlah rencana penugasan yang terealisasi dari target 90, terealisasi 85 dengan capaian sebesar 94 %. Hal ini disebabkan adanya beberapa program pengawasan yang tidak dapat dilaksanakan, karena keterbatasan SDM pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang perlu mendapat perhatian khusus b. Pada tahun 2013 penyelesaian penerbitan laporan hasil pemeriksaan yang tepat waktu dari target 80% telah dicapai penyelesaiannya sebesar 75% dengan capaian sebesar 94% dan tahun 2014 dari target 85% telah dicapai penyelesaiannya sebesar 77% dengan capaian sebesar 90%. Pada tahun 2015 telah diterbitkan sesuai dengan surat penugasan yang ditargetkan 90 % telah dicapai sebesar 90 % dengan tingkat capaian 100 %. Penyelesaian laporan yang tepat waktu diharapkan akan tetap meningkat, hal ini didasarkan atas adanya komitmen dari pimpinan dan para auditor yang melaksanakan tugas pemeriksaan /pengawasan untuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 31

dapat membuat laporan tepat waktu sebelum melaksanakan tugas-tugas pengawasan lainnya/berikutnya. c. Pada tahun 2013 target tindak lanjut hasil pengawasan intern sebesar 60% yang terealisasi adalah 54% (tingkat capaian 90%) dan tahun 2014 target tindak lanjut hasil pengawasan intern sebesar 70% yang terealisasi adalah 70% (tingkat capaian 100%), sedangkan tahun 2015 target tindak lanjut hasil pengawasan intern sebesar 90% realisasi sebesar 90% (tingkat capaian sebesar 100%). Hal ini disebabkan telah ditingkatkan kesadaran dan respon dari obrik/auditan untuk melaklukan penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan dan adanya pemahaman SKPD terhadap rekomendasi yang diberikan dan cara untuk menindaklanjuti. Meskipun demikian terus berupaya agar tingkat penyelesaian dapat terus dipertahankan, melalui berbagai upaya antara lainya melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan yang telah dijadwalkan. 5. Pada tahun 2013 prosentase tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK ditargetkan 70% dan realisasinya 54% (tingkat capaian 90%), tahun 2014 prosentase tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK ditargetkan 70% dan realisasinya 70% (tingkat capaian 100%) sedangkan pada tahun 2015 prosentase tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK ditargetkan 90% dan realisasinya 58% (tingkat capaian 64%). Hal ini yang disebabkan antara lain karena masih rendahnya respon dari SKPD untuk melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan dan adanya ketidakpahaman / ketidaktahuan SKPD terhadap rekomendasi yang diberikan dan cara untuk menindaklanjutinya. 6. a. Tahun 2013 jumlah Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan P2UPD target 20 orang dan realisasi 17 orang (tingkat capaian 85%) dan tahun 2014 ditingkatkan jumlah aparatur pengawasan ditarget 24 orang, realisasi 16 orang (tingkat capaian 66 %). Pada Tahun 2015 jumlah tenaga fungsional pengawasan, baik auditor maupun P2UPD ditargetkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 32

sebanyak 25 orang, namun pada realisasinya dapat dicapai sebanyak 21 orang dengan tingkat capaian 84 %. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda sebanyak 102 SKPD mengingat tugas Inspektorat yang semakin berat dan kompleks. b. Pada tahun 2013 persentase peningkatan kualitas aparatur pengawasan target 70%, realisasi 67% (tingkat capaian 70%) dan tahun 2014 target 80%, realisasi 80% (tingkat capaian 100%). Pada tahun 2015 target 90%, realisasi 90% ( Tingkat capian 100 % ) hal ini menunjang peningkatan kualitas aparatur pengawasan yang profesional melalui diklat penjenjangan Auditor dan diklat teknis dll. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 33

C. Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun ini dengan Target Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Straregis Organisasi. Secara garis besar target dan pencapaian kinerja pada Inspektorat Daerah Kota Samarinda pada tahun 2015 telah tercapai sesuai yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja dan selanjutnya target dan pencapaian dikaitkan dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi dapat dilihat pada tabel berikut : Realisasi Kinerja Sampai Tahun ini dan Target Dalam Tahun Renstra No Sasaran Strategis 1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. 2 Menurunnya kasus/penyimpang an dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Indikator Kinerja Utama Opini atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh BPK-RI. Persentase hasil reviu Laporan Keuangan SKPD. Persentase penurunan jumlah temuan administrasi dan keuangan hasil pemeriksaan. Target dan Realisasi Satuan 2015 Renstra 2015 T R % T R % Opini WTP - - WTP - - Persentase 60 60 100 60 40 67 Persentase 20 20 100 20 20 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 34